Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM LAB.

TANAH

Dosen Pengampu :
Marsedes Purba

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Hanni Florent Octavia (1905022007)


2. Mhd. Deven Pratama (1905022044)
3. Claudia Bangun (1905022001)
4. M.Agung Pranata (1905022045)
5. Muhammad Malik Azis (1905022004)

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga Laporan Metodologi Penelitian dengan judul “Kadar Air Tanah” dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Marsedes Purba selaku pengampu mata kuliah Lab. Tanah
2. Teman-teman teknik sipil seangkatan atas segala dukungannya.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusun, baik secara moril
maupun materil, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Metodologi Penelitian ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan agar pada masa yang akan datang penulis dapat melakukan perbaikan
untuk penulisan ilmiah lainnya. Akhirnya kepada Allah jualah kita menyerahkan
segalanya semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan terima kasih.

Medan, 23 Mei 2021

Penulis
,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
BAB II DASAR TEORI...............................................................................................4
2.1 Warna Tanah...........................................................................................................4
2.2 Tekstur Tanah.........................................................................................................5
2.3 Kadar air..................................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM...................................................................5
3.1 Pengambilan Sampel Tanah...................................................................................5
3.1.1 Denah Lokasi.......................................................................................................5
3.1.1 Alat dan Bahan.................................................................................................5
3.1.1.1 Alat..............................................................................................................5
3.1.1.2 Bahan...............................................................................................................5
3.1.2 Prosedur Kerja.....................................................................................................5
3.2 Kadar Air.................................................................................................................6
3.2.1 Denah Lokasi........................................................................................................6
3.2.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................6
3.2.2.1 Alat.................................................................................................................6
3.2.2.2 Bahan...............................................................................................................6
3.2.3 Prosedur Percobaan..........................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................6
4.1 Data Hasil Pengujian........................................................................................6
4.1.1 Pengambilan Sampel Tanah................................................................................6
4.1.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah...........................................................................7
BAB V PENUTUP.........................................................................................................7
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah tidak bisa terlepas dalam kegitan kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup
bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara
makhluk hidup menggunakannya. Tanah menjadi sangat penting karena tanah sebagai media
tumbuh dan berkembang bagi makhluk hidup dan menyediakan unsur hara, seperti mineral,
bahan organik, air dan udara.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu proses pemecahan atau
penghancuran. Pelapukan tersebut berasal dari batuan induk menjadi bahan induk tanah,
diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang lapuk oleh
mikroorganisme. Dipengaruhi pula oleh gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk,
jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut:


a. Bagaimana tahapan dalam pemeriksaan warna,tekstur dan kadar air tanah ?
b. Bagaimana menghitung nilai kadar air yang dilakukan di Laboratorium?
c. Bagaimana Cara pengambilan sampel tanah yang tepat ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tahapan dalam menentukan warna,tekstur dan nilai kadar air tanah
b. Menentukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau
agregat yang diambil dari lapangan.
c. Terampil dalam mengambil contoh tanah dari lapangan untuk dianalisis di
Laboratorium

BAB II DASAR TEORI

Pengambilan contoh tanah merupakan tahap terpenting untuk penetapan sifat – sifat tanah di
laboratorium. Prinsipnya, hasil analisis sifat fisik sampel tanah yang diambil harus dapat
menggambarkan keadaan sesungguhnya dari sifat fisik tanah dilapangan. Pengambilan contoh tanah
sangat mempengaruhi tingkat kebenaran hasil analisa di Laboratorium. Metode atau pengambilan
contoh tanah yang tepat sesuai dengan jenis analisis yang akan dilakukan berupa persyaratan yang
perlu diperhatikan.Dengan demikian pengambilan contoh tanah dilapangan haruslah representatif.
Artinya contoh tanah tersebut harus mewakili suatu areal atau luasan tertentu.Berikut ini adalah sifat-
sifat fisik tanah

2.1 Warna Tanah


Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan sifat
dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena
mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Warna tanah ditentukan dengan
menggunakan warna-warna baku yang terdapat dalam buku Munsoll Soil Colour Chart.
Dalam warna baku ini, warna disusun oleh tiga variabe yaitu Hue, Value, dan Chroma
2.2 Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer berupa
fraksi liat, debu, dan pasir dalam suatu massa tanah. Partikel-partikel tanah tersebut
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Kelas-kelas tekstur yang ditetapkan
adalah pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung liat
berpasir, lempung berliat, lempung liat berdebu, liat berpasir dan liat.

2.3 Kadar air

Kadar air adalah perbandingan antara berat air dalam contoh tanah dengan berat
butir.Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww) dengan berat
butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam persen. Cara penetapan kadar air
dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu
100C - 110C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan
sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut.
Kadar air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah. Dimana kadar air tanah adalah selisih dari
masukan air melalui inflitrasi. Ditambah kondensasi oleh tanaman dan adsorbsi oleh tanah
dikurangi kehilagan air melalui evaportranspirasi, aliran permukaan, perkolasi dan rembesan
literal, dimana adsorbsi air oleh tanah dan masukya air kedalam tanah dipengaruhi oleh tekstur,
struktur dan porositas tanah sehingga air yang masuk tergantung dari tanah

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Pengambilan Sampel Tanah

3.1.1 Denah Lokasi

3.1.1 Alat dan Bahan


3.1.1.1 Alat
a. Cangkul
b. Mistar
c. Kamera
d. Alat tulis

3.1.1.2 Bahan
a. Karung/ Goni sebagai tempat untuk menyimpan sampel tanah.
b. Tali rafia/ karet digunakan untuk mengikat karung agar kedap udara.
c. Label digunakan untuk memberi tanda untuk jenis-jenis sampel tanah.

3.1.2 Prosedur Kerja


1. Melakukan pengambilan tanah dengan menggali lubang yang berukuran 1 X 1 Cm
dengan tiga lapisan masing-masing dengan kedalaman 40 cm berbentuk tangga
dengan menggunakan cangkul.
2. Mengambil sampel tanah terusik pada tanah bagian atas yang telah dikeruk dengan
memasukkannya ke dalam karung/goni lalu diikat dengan tali rafia/ karet agar kedap
udara.
3. Menandai sampel tanah yang telah diambil dengan label.
4. Setelah selesai, tanah galian yang telah diambil sampel tanahnya ditutup kembali.

3.2 Kadar Air

3.2.1 Denah Lokasi


3.2.2 Alat dan Bahan
3.2.2.1 Alat
a. Cawan kadar air
b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
c. Oven
d. Cangkul

3.2.2.2 Bahan
a. Sampel tanah

3.2.3 Prosedur Percobaan

1. Timbang cawan yang akan dipakai lalu tutupnya diberi nomor/tanda.


2. Kemudian Gali tanah yang ingin diuji dengan menggunakan cangkul pada lokasi
pengambilan sampel
3. Masukkan sampel tanah yang akan diperiksa (dicari kadar airnya) ke dalam
cawan tersebut lalu ditutup.
4. Timbanglah cawan yang telah berisi sampel tanah tersebut.
5. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur 110˚C selama 24 jam
sehingga berat nya konstan.
6. Setelah dikeringkan dalam oven, cawan tersebut dikeluarkan agar cepat dingin.
7. Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah kering tersebut.
8. Lakukan percobaan sebanyak 3 (dua) kali, agar diperoleh kadar air rata- ratanya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian


4.1.1 Pengambilan Sampel Tanah
Berdasarkan hasil pengujian sampel tanah yang diambil termasuk sampel tanah terganggu,
karena tanah diambil dari tempat aslinya dengan tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk
melindungi struktur asli dari tanah tersebut . Sampel tanah terganggu ini dapat digunakan untuk
kerperluan analisis kadar air, tekstur tanah, perkolasi, batas plastis, batas kerut dan lain-lain

4.1.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah

Pemeriksaan Kadar Air


(Moisture Content)

Proyek : Praktikum Lab Tanah Kedalaman : 28 cm


Lokasi : BM 8 Politeknik Negeri Medan Pelaksana : Kelompok 3
Tanggal : 27 April 2021

Soil Sampel No. 1 2 3


Berat Cawan (W1) gr 30,00 20,8 21,2

Berat Cawan + Tanah Basah (W2) gr 127,6 125,6 128,4


Berat Cawan + Tanah Kering (W3) gr 103,6 108,8 108,6
Berat Air (Ww = W2 – W3) gr 24 16,8 19,8
Berat Tanah Kering (Ws = W3 – W1) gr 73,6 88 87,4
Kadar Air (W = Ww / Ws x 100) % 32,6 19,09 22,65
Kadar Air Rata-rata (W) % 24,78

4.1 Pembahasan

Pada percobaan untuk menentukan kadar air kali ini masing-masing


dilakukan pengukuran dengan menggunakan 3 cawan yang berbeda.
Berdasarkan nilai kadar air diatas di dapat perbandingan bahwa nilai kadar
air dengan contoh tanah yang sama tetapi pada cawan yang berbeda nilai kadar
airnya tidak jauh berbeda. Kadar air rata-rata dari kedua sampel tersebut yaitu
24,78 %.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan penentuan kadar air kali ini
yaitu sebagai berikut :
- Kesalahan dalam penimbangan dimana timbangan tidak dikalibrasi dengan baik
sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat.
- Cawan yang digunakan belum bersih, atau masih ada air atau tanah yang
tertinggal di dalamnya, sehingga beratnya bertambah.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat diketahui langkah-langkah untuk melakukan
pengujian kadar air. Sehingga praktikan benar-benar memahami cara mendapatkan nilai
kadar air, bukan hanya melalui teori dalam kelas tetapi juga melalui praktikum secara
langsung. Sehingga praktikan dapat mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan
laboratorium maupun di lapangan.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar air rata-
rata pada sampel tanah adalah 24,78 %. Hal ini menunjukan bahwa kadar air dari sampel
tanah cukup tinggi.

5.2 Saran
- Sebaiknya pada percobaan selanjutnya sampel yang diuji lebih banyak, agar
data yang diperoleh lebih akurat.
- Sebaiknya ketelitian dalam praktikum diutamakan, sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.
- Sebaiknya alat yang digunakan dalam praktikum ditambah agar tidak ada
sistem tunggu-menunggu dalam praktikum
DOKUMENTASI

Tandai dan timbang cawan Sampel tanah diambil dari


dalam keadaan kering yang hasil galian
digunakan

Timbang sampel tanah yang Masukkan kedalam oven


telah diambil selama 24 jam

Timbang sampel tanah yang Sampel tanah yang telah


telah dikeringkan dikeringkan

Pengambilan Sampel Tanah


Gali tanah kemudian ambil Masukkan sampel kedalam
sampel tanah dikedalam 40 karung/ plastik
cm

Amati dan Lihatlah tekstur tanah


tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Nobel, Afret. 2012. Pemeriksaan Kadar Air Tanah.


https://laporantekniksipil.wordpress.com/2012/07/02/pemeriksaan-kadar-
air-tanah, diakses tanggal 18 Oktober 2018.

Sir, Tri M. W, dkk. 2016. “Perbandingan Pengukuran Kadar Air Tanah Lempung
Menggunakan Metode Gravimetry dan Metode Gypsum Block Berdasarkan
Variasi Kedalaman”. Jurnal Teknik Sipil. Vol. V, No. 2.
Yandra. 2011. Laporan Mekanika Tanah.
http://yandratekniksipil.blogspot.com/2011/08/laporan-mekanika-
tanah.html. Diakses 18 Oktober 2018.

Yohaser, reni. 2013. Praktikum Mekanika Tanah.


https://www.academia.edu/8436231/Laporan_Mekanika_Tanah_I. Diakses
18 Oktober 2018.

LABORATORIUM TANAH
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. AlmamaterKampus USU- Medan 20155 – Tel. (061) 8213951
LEMBAR PRAKTIKUM MAHASISWA
Kelompok :3 Kelas : SI – 4C Pengajar :
Tgl. Praktikum : 27 April 2020 Tgl. ACC : T. Tangan :
KADAR AIR

Soil Sampel No : 1, 2 dan 3


Source Location : Padang Bulan Kec, Medan Baru Kota Medan
3˚33’50,01” LU
96˚39’18,31” BT
Colour : 7,5 YR 3/2 Dark Brown
Physical Form : Lempung Kasar Merajai
Conducted : Kelompok 3

Soil Sampel No.


Keterangan Satuan
1 2 3
Berat Cawan (W1) gr 30,00 20,8 21,2

Berat Cawan + Tanah Basah (W2) gr 127,6 125,6 128,4


Berat Cawan + Tanah Kering (W3) gr 103,6 108,8 108,6
Berat Air (Ww = W2 – W3) gr 24 16,8 19,8
Berat Tanah Kering (Ws = W3 – W1) gr 73,6 88 87,4
Kadar Air (W = Ww / Ws x 100) % 32,6 19,09 22,65
Kadar Air Rata-rata (W) % 24,78

LABORATORIUM TANAH
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl. AlmamaterKampus USU- Medan 20155 – Tel. (061) 8213951
LEMBAR PRAKTIKUM MAHASISWA
Kelompok :3 Kelas : SI-4C Pengajar :
Tgl. Praktikum : 5 April 2020 Tgl. ACC : T. Tangan :
Sampel Tanah Terganggu

Soil Sample No : 1
Source Location : Tj. Gabus Satu, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara
33˚33’53,31” LU
98˚52’21,38” BT
Colour : 2,5 YR 5/4 ( Oldish Brown )
Physical Form : Lempung Kasar Merajai
Conducted By : Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai