Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Disusun dalam rangka memenuhi Tugas kelompok pada mata kuliah Kimia Lingkungan

Dosen Pengampu : Helda Wika Amini S.Si., M.Si., M.Sc

Disusun oleh:

Nida Ayu Salsabila Teknik Kimia (201910401054)

Nikmahtus Naurin Qolby Teknik Kimia (201910401016)

Nabilah Lu’aili Fauziah Teknik Kimia (201910401024)

Helgananta Adirya Sabian Teknik Kimia (201910401096)

Suheil Teknik Kimia (201910401108)

Lailatul Krisna Abdullah Teknik Kimia (201910401094)

UNIVERSITAS JEMBER

2021
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..4

1.3 Tujuan……………………………………………………………………….4

BAB II : ISI

2.1 Sifat-sifat Kimia Tanah……………………………………………………..5

2.2 Kemasaman Tanah (pH)……………………………………………………5

2.3 C-Organik……………………………………………………………………5

2.4 Nitrogen Tanah……………………………………………………………...6

2.5 Rasio C/N…………………………………………………………………….6

2.6 Fosfat Tersedia Tanah………………………………………………………6

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..7

3.2 Saran………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………8
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyusun penyusunan makalah yang berjudul “KIMIA TANAH ”. Penulisan makalah adalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia
lingkungan.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk mengharapkanpenyempurnaan pembuatan makalah
ini. Dalam makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jember, 9 Maret 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Rahmi dan Biantary (2014), tanah didefinisikan sebagai salah satu
komponen lahan yang memiliki posisi penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman itu sendiri serta produksi tanaman, karena tanah menjadi tempat atau media tumbuh
bagi tanaman, menahan dan mensuplai air bagi tanaman, dan juga berperan dalam
menyediakan unsur hara sebagai pendukung pertumbuhan dan berkembangan tanaman.
Manusia sebagai faktor terbesar yang berperan dalam tanah memiliki kedudukan yang penting
yang mempengaruhi kualitas tanah. Baik tidaknya kualitas tanah tergantung oleh lingkungan
pembentuknya. Yang menyusun tanah adalah bahan mineral hasil pelapukan batuan dan
bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa makanan dan hewan, yang nantinya mampu
menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup
yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan wilayah tertentu selama jangka waktu
tertentu. Peranan tanah sebagai alat produksi antara lain melayani tanaman sebagai tempat
berpegang dan bertumbuh, menyediakan unsur-unsur mineral dan hara, memberikan air dan
melayani persedian air, serta menyediakan tata udara tanah yang baik.

Setiap jenis tanah memiliki komposisi kimia yang berbeda, hal ini dikarenakan
kandungan unsur hara mineral setiap lahan berbeda-beda. Akan tetapi pada umumnya
kandungan sifat kimia pada tanah terdiri dari kemasaman tanah atau pH, C-Organik, Nitrogen
tanah, rasio C/N dan fosfat tersedia tanah. Kandungan kimia pada tanah tersebut harus
seimbang untuk menjamin kesuburan tanah itu sendiri. Apabila terjadi ketidakseimbangan
maka tingkat kesuburan tanah akan berkurang dan bahkan menyebabkan pencemaran tanah.
Oleh karena itu, penting untuk dibahas dan dipelajari dalam kaitannya dengan kondisi
keseimbangan tanah karena menentukan unsur apa saja yang nantinya mengontrol unsur
lainnya (Anwar dan Sudadi,2013)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sifat kimia pada tanah?

2. Bagaimana sifat-sifat kimia tanah saling bekerja sama dalam struktur tanah?

3. Bagaimana yang terjadi jika sifat-sifat kimia tidak seimbang?

1.3 Tujuan

1. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan sebagai topik pembahasan dalam penelitian.

2. Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai wawasan terkait sifat-sifat kimia tanah.

3. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan baru.
BAB II

ISI

2.1 Sifat – sifat Kimia Tanah

Memiliki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Sifat fisik dan biologi tanah dapat dilihat
secara kasat mata dan diteliti dengan warna tanah, tekstur tanah, kepadatan tanah,dan lain-
lain. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat keasaman tanah
atau pH yang berbeda-beda, pemupukan yang dilakukan oleh manusia dan kandungan organik
serta mineral di dalam tanah itu sendiri. Beberapa sifat kimia yang digunakan sebagai
parameter dalam penelitian ini adalah pH tanah, karbon tanah, nitrogen, C/N fosfat tersedia
tanah. Beberapa sifat kimia tanah dapat menilai apakah suatu tanah merupakan tanah yang
potensial atau tidak.

Jumlah dan sifat bahan organik sangat menentukan sifat biokimia, fisika, kesuburan tanah
dan membantu menetapkan arah proses pembentukan tanah. Bahan organik menentukan
komposisi dan mobilitas kation yang terjerap, warna tanah, keseimbangan panas, konsistensi,
kerapatan partikel, kerapatan isi, sumber hara, pemantap agregat, karakteristik air, dan
aktifitas organisme tanah.

2.2 Kemasaman Tanah (pH)

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan
dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam
tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam
tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding
terbalik dengan banyaknya H+. pada tanahtanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada
OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan
H+ sama dengan OH-, maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7. pH tanah atau
tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti
Nitrogen (N), potassium/kalium (K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan dalam
jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.

Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seeperti tanah
gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat sedangakan di
daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai di atas 9 karena banyak
mengandung garam natrium.

2.3 C-organik

Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang


kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil
dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme
tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa
organik atau energi disebut metabolsime. Salah satu peranan bahan organik yang penting
adalah kemampuanya bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks.
Dengan demikian ion logam yang bersifat meracuni tanaman serta merugikan penyediaan
hara pada tanah seperti Al, Fe dan Mn dapat diperkecil dengan adanya bahan organik.
Karakteristik bahan organik tanah dapat dilakukan secara sederhana.
2.4 Nitrogen Tanah

Analisis N total tanah didasari oleh prinsip mengubah N-organik menjadi N-


ammonium oleh asam sulfat yang dipanaskan sekitar 3800 C dan menggunakan Cu-sulfat +
selenium + Na-sulfat sebagai katalisator. Proses ini disebut digestasi dan hasilnya disebut
digest; secara keseluruhan disebut kjeldahl digestasi. Asam digest yang mengandung
ammonium dibasakan dengan NaOH sehingga ion ammonium dikonversi menjadi amoniak.
Lalu didestilasi menjadi ammonium hidroksida. NH4OH ditentukan jumlahnya dengan
mentitrasi dengan HCl.

2.5 Rasio C/N

Laju dekomposisi sisa tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan nitrogen dalam
jaringan tanaman dimana senyawa protein yang kaya nitrogen akan mudah terdekomposisi.
Protein akan terdekomposisi membentuk asam amino. Laju metabolisme yang menggunakan
asam amino tergantung pada rasio C:N dalam jaringan tanaman.

Perbandingan C:N sangat menentukan apakah bahan organik akan termineralisasi


atau sebaliknya nitrogen yang tersedia akan terimmobilisasi ke dalam struktur sel
mikroorganisme. Karena C:N rasio pada tanah relatif konstan maka ketika residu tanaman
ditambahkan ke dalam tanah yang memiliki C:N rasio relatif besar, residu tanaman akan
terdekomposisi dan meningkatkan evolusi CO2 ke atmosfer, dan sebaliknya akan terjadi
depresi pada nitrat tanah karena immobilisasi oleh kimia.

2.6 Fosfat Tersedia Tanah

Secara umum, fungsi dari P dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Dapat mempercepat pertumbuhan tanaman

2. Dapat mempercepat perkembangan dan pemasakan buah

3. Dapat meningkatkan produksi biji-bijian.

Defisiensi unsur hara P akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem


perakaran, daun dan batang. Dalam tanah fungsi P terhadap tanaman sebagai zat
pembangunan dan terikat dalam senyawa-senyawa organis.

Pada pH tanah yang kurang 6,5 akan banyak Al, dan Mn yang akan mengikat P dalam tanah,
reaksinya adalah sebagai berikut :

Al3+ + H2PO4 - + 2H2O → 2H+ + Al(OH)2PO4

Cara mengurangi fiksasi fosfor di dalam tanah dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :

(a) Mengatur pH yaitu dengan pengapuran

(b) Pemberian bahan organik, pemberian ini akan menghasilkan anion dan kation
yang akan mengurangi fiksasi

(c) Mengurangi kontak langsung antara pupuk dengan tanah


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanah merupakan campuran berbagai mineral, bahan organik dan udara yang dapat
mendukung kehidupan tumbuhan. Tanah biasanya memiliki struktur yang longgar dan mengandung
zat padat dan pori-pori. Bagian mineral tanah dibentuk oleh batuan induk di bawah aksi pelapukan
fisik, kimia dan biologis. Komposisi bahan organik terdiri dari berbagai derajat pembusukan atau
pembusukan bioma tumbuhan Tanah sangat penting bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung pertumbuhan dengan menyediakan sumber daya, udara dan sistem perakaran. Struktur
tanah berlubang juga merupakan tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat berbagai mikroorganisme. Bagi kebanyakan hewan yang mendarat, tanah menjadi
tempat tinggal dan berpindah.

3.2 Saran

Dengan berakhirnya pembahasan makalah ini, diharapkan para pembaca dapat memahami isi
dari makalah kimia tanah di atas ini. Untuk memperluas pemahaman tentang kimia tanah, sifat-sifat
kimia tanah, keasaman tanah, dll yang lebih detail dapat mencari referensi lain yang berkaitan dengan
makalah di atas, referensi dapat berupa jurnal ilmiah atau penelitian ilmiah tentang kimia tanah.

Kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA :

Rahmi, A.dan Bintary, M.P. 2014. Karakteristik Sifat Kimia Tanah dan Status Kesuburan Tanah
Bahan Pekarangan dan Lahan Usaha Tani Beberapa Kampung di Kabupaten Kutai Barat.
Jurnal Ziraa’h. 39(1): 30-36.

Anwar, S. dan Sudadi, U. 2013. Kimia Tanah. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Sumber daya
Lahan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37930/4/

Anda mungkin juga menyukai