Disusun Oleh :
Neng Cicilista Sariningsih 41035003211053
Muhammad Ihsan Sidik 41035003211047
M. Nizar Zulfikar 41035003211086
M. Azhar Annasa 41035003211062
Rafi Muhammad Rifal 41035003211088
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karunia Tuhan
Yang Maha Esa saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan jenis perencanaan.
Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus berupa ajaran agama islam
yang merupakan karunia dan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur telah menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini, sehingga
dapat mewujudkan makalah ini.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan. Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat.
Juga, jangan lupa untuk menyampaikan kritik dan saran untuk makalah ini agar dapat
memperbaikinya di masa mendatang.
18 November 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................2
1.2. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................4
2.1. Pengertian Tanah....................................................................................................4
2.2. Pengertian pH Tanah..............................................................................................4
2.3. Pengertian Kelembaban Tanah...............................................................................5
BAB III
METODE PRAKTIKUM...............................................................................................6
3.1. Tempat dan Waktu Praktikum................................................................................6
3.2. Bahan dan Alat........................................................................................................6
3.3 Cara Kerja................................................................................................................7
BAB IV
HASIL PENGAMATAN.................................................................................................8
BAB V
KESIMPULAN..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi
sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Komposisi
tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain.
Tingkat kesuburan tanaman pada masing-masing tempat tidak sama. Pada tanah
asam serta miskin unsur hara, pertumbuhan tanaman akan terganggu sehingga dapat
menurunkan produksi secara signifikan. Tanah asam merupakan jenis tanah dengan
nilai pH rendah. Terhambatnya pertumbuhan tanaman akibat tanah asam pada
umumnya berkaitan erat dengan berbagai reaksi tanah pada pH rendah tersebut dan
dapat merupakan kombinasi dari keracunan aluminium (Al), mangan (Mn), keracunan
besi (Fe), serta defisiensi (kahat) unsur P (fosfor), Ca (kalsium), Mg (magnesuim), dan
kahat K (kalium). Akan tetapi, faktor yang paling dominan penyebab buruknya
pertumbuhan tanaman adalah keracunan Al dan kekurangan unsur P (kahat fosfor).
Pemupukan menggunakan pupuk kandungan nitrogen (N) dan fosfor (P) tinggi ternyata
dapat menurunkan nilai pH sehingga tanah menjadi asam. Oleh karena itu, penggunaan
pupuk kandungan N dan P tinggi harus diimbangi dengan pengapuran yang tepat.
Penggunaan bahan organik yang belum selesai melapuk juga dapat menurunkan
derajat keasamannya meskipun hanya sementara. Penggunaan bahan organik sebaiknya
setelah melapuk karena dapat meningkatkan nilai pH. Jika menggunakan bahan organik
segar, sebaiknya diberi masa inkubasi yang cukup dengan tanah, berkisar antara 4-6
minggu untuk menghindari reaksi memasamkan tanah. Di daerah pegunungan dengan
suhu rendah, pemberian bahan organik segar terkadang malah diperlukan untuk
meningkatkan suhu tanah.
2
3
Nilai pH merupakan ciri kimia tanah, menjadi faktor sangat penting dalam
menentukan kesuburan tanah karena ketersediaan unsur hara bagi tanaman sangat
berkaitan dengan nilai pH. Semakin tinggi nilainya berarti semakin asam tanah tersebut.
Populasi dan kegiatan mikroorganisme di dalam tanah juga sangat dipengaruhi oleh
tingkat keasaman tanah. Pengukuran nilai pH dapat dengan berbagai cara, yaitu
menggunakan kertas lakmus, pH meter dan pH tester. Hal inilah yang akan dilakukan
dalam praktikum ini.
1.2. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Tanah menurut adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan
organik “pelapukan sisa tumbuhan dan hewan” yang merupakan medium pertumbuhan
tanaan dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor alami,
iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan.
Pengertian Tanah menurut Jacob S. Joffe adalah benda alam yang tersusun atas
horison-horison yang terdiri dari bahan-bahan kimia mineral dan bahan organisk
biasayanya tidak padu dan mempunyai tebal yang dapat dibedakan dalam hal morfologi
fisik, kimia dan biologinya.
pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan
skala pH antara 0 hingga 14. Suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala pH
kurang dari 7 dan disebut basa jika skala pH lebih dari 7. Jika skala pH adalah 7 maka
benda tersebut bersifat netral, tidak asam maupun basa. Kondisi tanah yang paling ideal
5
untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral. Namun
demikian beberapa jenis tanaman masih toleran terhadap tanah dengan pH yang sedikit
asam, yaitu tanah yang ber pH maksimal 5. (Burhani, 2019)
Suyono dan Sudarmadi (1997) mendefinisikan kelembaban tanah adalah jumlah air
yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelembaban tanah sangat dinamis disebabkan
oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Arnold (1999)
menyebutkan kelembaban tanah memiliki peranan yang penting bagi pemerintah untuk
mengetahui informasi seperti potensi aliran permukaan dan pengendali banjir,kegagalan
erosi tanah dan kemiringan lereng, manajemen sumber daya air, geoteknik, dan kualitas
air. Faktor-faktor yang menentukan kelembaban tanah adalah curah hujan, jenis tanah,
dan laju evapotranspirasi, dimana kelembaban tanah akan menentukan ketersediaan air
dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman (Djumali & Mulyaningsih, 2014).
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Adapaun alat dan bahan yang digunakan terdapat pada tabel, yaitu:
1. Singkirkan semua benda yang menghalangi tanah yang akan diuji, seperti
permukaan tanah, rumput, daun, kerikil, dll. Jika tanah kering atau mengandung
terlalu banyak pupuk, siramkan sedikit air ke tanah dan biarkan selama 25-30
menit sebelum pengujian.
2. Sebelum menggunakan alat ini, pastikan untuk membersihkan permukaan
logamnya secara menyeluruh dengan sedikit kain lap atau tisu. Saat
menggunakan alat baru, dianjurkan untuk memasukkannya ke dalam tanah
beberapa kali sebelum membacanya. Ini untuk menghilangkan kotoran
berminyak dari permukaan logamnya yang dapat mempengaruhi keakuratan
pembacaan pH atau kelembaban tanah.
3. Masukkan pH-meter itu langsung ke dalam tanah yang akan diuji, tempelkan
permukaan logamnya sepenuhnya dan padatkan tanah di sekitarnya sehingga
menempel erat pada permukaan elektroda logam pH-meter. Sekitar sepuluh
menit setelah memasukkan meteran ke dalam tanah, penunjuk akan
menunjukkan nilai pH atau kelembapan yang benar. Pengukur ini terkadang
dapat menunjukkan nilai yang berbeda tergantung pada kondisi tanah, daya
menempel pada permukaan logam pengukur, kadar air, dll. Oleh karena itu,
disarankan untuk melakukan beberapa pengukuran dan mengambil nilai rata-
ratanya.
4. Tekan tombol putih/hijau dan penunjuk akan menunjukkan nilai kelembapan.
5. Setelah digunakan, bersihkan perlukaan alat itu dari tanah atau kelembapan.
7
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Hasil dari pengamatan praktikum ini menunjukkan pH 6,4 dan kelembaban 70% pada
tanah yang telah diamati.
KESIMPULAN
Anonymous, 2017. "23 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli" terdapat pada
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-tanah-menurut-para-
ahli.html diakses pada 18 November 2022
Arnold, J.E. 1999. Soil Moisture. Tersedia di laman
http://www.ghcc.msfc.nasa.gov/landprocess/Ip_home.htm dIiakses pada 18
November 2022
Suyono dan Sudarmadi, 1997. Hidrologi Dasar. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta