PENYEHATAN TANAH
DUSUSUN OLEH;
KELOMPOK 1 REGULER 2
1. Desi Eka Safitri (2013451056)
2. Dicky Ramadhan (2013451058)
3. Dinda Mutiara (2013451059)
4. Erika Mulia Panca Putri (2013451062)
5. Erika Oktavia (2013451063)
6. Hanif Fadhila (2013451066)
7. Hendita Intan Salsabilla (2013451068)
8. Isma Zakia (2013451074)
9. Komang Nadiya Florentine (2013451080)
10. Lidiya Adelia (2013451082)
11. M. Fajri Darmawan (2013451085)
12. May Sinta Arlinda (2013451088)
KATA PENGHANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
penyehatan tanah.
Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah penyehatan tanah.
Selain itu, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
serta pengetahuan bagi penulis dan juga bagi para pembacanya.
Dalam menyusun makalah ini, kami berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan
sumber-sumber dan informasi, baik dari buku-buku ataupun website-website.
Disamping itu, kami banyak mengucapkan terima kasiih kepada semua pihak
yang telah membantu kami selama pembuatan laporan ini berlangsung sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapinya. Kami
meminta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.
Kelompok 1
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
v
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
PRAKTIKUM I............................................................................................................. 2
Pengukuran pH Tanah ................................................................................................. 2
PRAKTIKUM II ......................................................................................................... 12
Praktikum Menentukan Kontur Tanah ................................................................... 12
PRAKTIKUM III........................................................................................................ 22
Pengukuran Kelembaban Tanah............................................................................... 22
PRATIKUM IV ........................................................................................................... 28
Pembuatan Lubang Biopori ....................................................................................... 28
LAMPIRAN KEGIATAN .............................................................................................. 35
v
2
PRAKTIKUM I
Pengukuran pH Tanah
basah.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian pH Tanah
Tanah adalah media alam yang menjadi salah satu aspek penunjang
kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau
tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda
pada setiap jenis tanah.
Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
disamping faktor kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara dari
dalam tanah. Kemampuan tanaman untuk melakukan proses penyerapan
unsur hara juga dipengaruhi oleh faktor utama, yakni tingkat keasaman
tanah atau pH.
pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen, sedangkan
pH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan
pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, maka para
petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam atau di
budidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan
kadar pH yang berbeda – beda. (distan, 2021)
pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasa-an tanah yang
diukur dengan skala pH antara 0 sampai 14. Tanah dikatakan bersifat
asam, jika angka skala pH kurang dari 7. Sementara tanah yang bersifat
3
basa jika angka skala pH lebih dari 7. Jika tanah memiliki skala pH 7,
maka tanah tersebut memiliki sifat netral, atau tidak asam dan tidak basa
Jika tanah terlalu asam, tanaman tidak dapat menyerap unsur N, P, K dan
unsur hara lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pada tanah
asam, tanaman mempunyai kemungkinan besar untuk teracuni logam berat
yang bisa mengakibatkan kematian pada tanaman. (Setiyadi, 2017)
3. Mengukur pH Tanah
Pengukuran kadar pH dalam tanah hendaknya dilakukan sebelum
melakukan cocok tanam, baik tanaman pertanian maupun tanaman
perkebunan .
a. pH Meter
Cara paling mudah untuk mengukur kadar pH dalam tanah
adalah menggunakan pH meter.
Tanah adalah media alam yang diperlukan untuk kegiatan
bercocok tanam, pada setiap tanah memiliki kandungan unsur hara
yang berbeda-beda . banyak sedikitnya kandungan unsur hara pada
tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah tersebut.
Kandungan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah sangat
berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
tingkat kesuburan tanaman tergantung pada kemampuan tanaman
dalam menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah.
Faktor penting yang mempengaruhi proses penyerapan
unsur hara oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (ph
tanah)
5
Tanah tidak hanya material tempat makhluk hidup berpijak saja. Lebih
dari itu tanah juga memberikan kehidupan bagi makhluk hidup. Kualitas
tanah yang baik tentu juga akan mempengaruhi kualitas makhluk hidup
yang hidup di atasnya. Maka dengan mengetahui apa itu pH tanah,
bagaimana cara mengukurnya dan manfaat mengetahuinya juga akan
membuat manusia jadi tahu kualitas tanah yang baik untuk pertanian.
(Geost, 2019)
b. Augre
c. Sekop
2. Bahan
a. Sampel Tanah
9
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat yang akan di gunakan
2. Gali tanah menggunkan augre sedalam 1 meter
3. Ambil sampel tanah dan masukan ke dalam gelas wadah sebanyak 2
gelas
4. Salah satu tana yang ada didalam gelas wadah di berikan sedikit air
sampai lembab
5. Ukur pH pada kedua sampel tanah tersebut dengan cara memasukkan
pH Moisture Meter kedalam tanah kemudian tunggu hingga 1 menit
6. Lalu catat hasilnya
Hasil Pengukuran
pH : 7,5
b. Tanah Basah
Hasil Pengukuran
pH : 7.5
10
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, kedua sampel
tersebut bersifat basa. Hal ini ditunjukan dengan pH sampel tanah
yang berada di atas 7, yaitu 7,5.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, tidak ada perubahan pada pH
sampel tanah kering dan tanah basah. Kedua sampel tanah tersebut
diambil ditempat dan kedalaaman yang sama.
pH tanah alami tergantung pada komposisi mineral bahan induk tanah,
dan reaksi pelapukan yang dialami oleh bahan induk tersebut. Di
lingkungan yang hangat dan lembab, pengasaman tanah terjadi seiring
waktu karena produk-produk pelapukan oleh air yang bergerak ke
samping atau ke bawah melalui tanah. Namun, pada iklim kering,
pelapukan dan pencucian tanah kurang intens dan pH tanah sering
netral atau basa. Kisaran pH optimal untuk sebagian besar tanaman
adalah 5,5 dan 7,5 namun, banyak tanaman telat beradaptasi untuk
berkembang pada nilai pH diluar kisaran ini.
Untuk mengatasi tanah yang bersifat basa dapat dilakukan dengan
cara pemberian sulfur atau belerang. Pemberian belerang bias dalam
bentuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung belerang 100%.
Pemberian pupuk yang mengandung belerang juga efektif jika
digunakan untuk menurunkan pH.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kedua pH
sampel tersebut bernilai 7,5. Dengan demikian reaksi tanah pH dari
kedua sampel tersebut bersifat basa. Tidak ada pengaruh terhadap pH
akibat penambahan air pada salah satu sampel tanah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Distani. (2018, june 8). Pentingnya Pengukuran pH Tanah. Retrieved october 13, 2021,
from
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwj4qMjGtcXzAhVDb30KHUSnDXoQFnoECAgQAw&url=ht
tp%3A%2F%2Fdistani.tulangbawangkab.go.id%2Fnews%2Fread%2F3027%2Fpen
tingnya-pengukuran-ph-tanah&usg=AOvVaw06C1zq8-0C_NHhLcWR
Flysh Geost. (2019, august 19). Mengenal pH Tanah : Cara Mengukur dan Manfaatnya.
Retrieved october 13, 2021, from https://www.geologinesia.com/2019/08/ph-
tanah.html
PRAKTIKUM II
Praktikum Menentukan Kontur Tanah
Tanjungkarang
A. Tinjauan Pustaka
6. Struktur Tanah
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran
partikel-partikel tanah seperti pasir, debu, dan liat yang membentuk
agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah
alami yang lemah. Agregat yag terbentuk secara alami disebut
dengan ped. Struktur yang dapat memodifikasi pengaruh tekstur
dalam hubungannya dalam kelembaban porositas, tersedia unsur
hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan akar. (ZAINAB,
2019)
b. Linggis
c. Sendok Semen
d. Meteran
e. Gelas Wadah
18
2. Bahan
a. Tanah
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Pilih lokasi yang digali
3. Gali tanah dengan menggunakan auger sedalam satu meter 1m
4. Kemudian ambil tanah yang digali
5. Masukkan ke dalam gelas aqua
6. Kemudian amati jenis tekstur tanah terrsebut
7. Lalu catat hasil
2. Pembahasan
Tanah merupakan salah satu media tumbuh tanaman, baik tanaman
semusim maupun tanaman tahunan untuk kemaslahatan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Tubuh tanah terdiri atas udara, air, bahan
mineral, dan bahan orank. Tanah sifatnya sangat dinamis yaitu terus
menerus mengalami perubahan, yang dipengaruhi oleh iklim (curah
hujan dan suhu), bentuk wilayah (relief atau bentuk permukaan tanah),
bahan induk, waktu, dan organisme.
Komponen tanah (mineral, organik, air, dan udara) tersusun antara
yang satu dan yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah
dibedakan atas horizon-horizon yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah sebagai hasil proses pedogenesis. Bermacam-macam
jenis tanah yang terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan
yang berbeda.
Berdasarkan hasil pengamatan yang menunjukkan batasan lapisan
tanah mengalami perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa tiap profil
mengalami perbedaan, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, seperti waktu, lokasi dan faktor pembentuknya.
(Geost, 2016)
3. Penutup
1. Kesimpulan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, struktur dan
tekstur tanah tidaklah sama dan memiliki perbedaan yang cukup
signifikan. Apabila Anda ingin memeriksa struktur dari sebuah
tanah memerlukan penggalian dan proses yang cukup rumit.
Jenis dari tekstur tanah juga sedikit berbeda dibandingkan
dengan struktur tanah, Anda bisa mengetahuinya seperti yang ada
di bawah berikut ini:
a. Tanah dengan tekstur halus adalah tanah yang memiliki
setidaknya kandungan liat sebesar 37,5 persen di dalam
tanah. Tanah liat yang ada di dalam tanah akan membuat
20
2. Saran
Dalam pengambilan kontur tanah ini diharapkan para
mahasiswa/mahasiswi melaksanakan praktikum dengan baik agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Flysh Geost. (2016, JUNI 29). Retrieved OCTOBER 13, 2021, from
https://www.geologinesia.com/2016/06/pengertian-jenis-dan-fungsi-tekstur-
tanah.html?m=1
PRAKTIKUM III
Pengukuran Kelembaban Tanah
A. Tinjauan Pustaka
Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori -
pori tanah yang berada di suatu tempat. Definisi yang lain menyebutkan
bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara
pori - pori tanah. kelembaban tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh
penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi dan perkolasi. Curah hujan,
jenis tanah, dan laju evapotranspirasi merupakan faktor-faktor yang
menentukan kelembaban tanah yang akan menentukan ketersediaan air dalam
tanah bagi pertumbuhan tanaman. (Irwan Agus Saputro, 2017)
3. Sekop
4. Wadah
B. Bahan
1. Tanah
2. Air
C. Langkah Kerja
1. Siapkan auger
2. Tentukan titik tempat tanah untuk diambil sampel,
3. Gali lobang dengan menggunakan auger dengan kedalaman 30 cm.
25
B. Pembahasan
Dalam pengukuran kelembaban ini, tanah dibedakan menjadi dua
macam. Yaitu, tanah tanpa air dan tanah dengan air. Tujuan pemberian
air pada salah satu tanah tersebut adalah, untuk mengetahui
perbandingan kelembaban tanah tersebut.
E. Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada pengukuran kelembaban pada tanah tanpa air didapatkan 3 RH.
2. Pada pengukuran kelembaban pada tanah dengan air didapatkan 6 RH.
27
Daftar Pustaka
Irwan Agus Saputro, J. E. (2017, Januari). Dipetik Oktober Sabtu, 2021, dari Rancang
bangun sistem pengaturan kelembaban tanah secara real time menggunakan
mikrokontroler dan diakses di web:
https://media.neliti.com/media/publications/213576-rancang-bangun-sistem-
pengaturan-kelemba.pdf
Karyati, R. O. (2018, Maret). Dipetik Oktober Sabtu, 2021, dari SUHU DAN KELEMBABAN
TANAH PADA LAHAN REVEGETASI PASCA TAMBANG DI PT ADIMITRA
BARATAMA NUSANTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR:
https://fahutan.unmul.ac.id/dosen/karyati/assets/upload/image/publikasi/18_s
uhu_dan_kelembaban_tanah_Karyati_dkk.pdf
Mahfud Arifin, N. D. (2018, Juli). Dipetik Oktober Sabtu, 2021, dari Pengaruh Posisi
Lereng terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Inceptisols di Jatinangor:
https://jurnal.unpad.ac.id/soilrens/article/download/37-44/9747
Sri Handayani, d. K. (2018, Februari). Dipetik Oktober Sabtu, 2021, dari KARAKTERISASI
DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE:
https://journal.unilak.ac.id/index.php/jip/article/download/437/308
28
PRATIKUM IV
Pembuatan Lubang Biopori
Hari, Tanggal : Jum’at 01 Oktober 2021
Waktu : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan Tanjung Karang
Tujuan : Mahasiswa/I Dapat Membuat Lubang Biopori Untuk Dapat
Menimalisir Banjir.
A. Latar Belakang
1. Pengertian Biopori
Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor menjelaskan biopori
adalah “lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm,
dimaksudkan sebagi lubang resapan untuk menampung air hujan dan
meresapkannya kembali ke tanah”. Biopori memperbesar daya tampung
tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air, yang selanjutnya
mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian,
mengurangi juga aliran dan volume air sungai ke tempat yang lebih
rendah, seperti Jakarta yang daya tampung airnya sudah sangat minim
karena tanahnya dipenuhi bangunan. Tim Biopori IPB menguraikan bahwa
biopori adalah “lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat
berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran
tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya”. Lubang-lubang yang terbentuk
akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
(Purwakusuma)
b. Pipa 1 meter
32
c. Sekop
d. Ember
2. Bahan
a. Kompos
b. Pasir
c. Semen
d. Air
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potong pipa sepanjang 1 meter.
3. Setelah pipa siap, lakukan penggalian tanah untuk dijadikan lubang
resapan biopori.
4. Lubangi tanah dengan menggunakan auger sedalam 1 meter dengan
diameter lubang 10 cm.
5. Setelah lubang siap, masukan pipa kedalam lubang.
6. Setelah itu masukan kompos secukupnya ± 1 ember.
7. Rapikan tanah disekitar lubang biopori dengan sedikit menyemennya.
2. Pembahasan
Dari Praktikum yang kami lakukan, didapatkan 1 lubang resapan
biopori yang berada di lapangan volly jurusan Kesehatan Lingkungan
dengan kedalaman 1 meter dan diameter 10 cm.
Dalam pembuatan lubang resapan biopori, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan diantaranya :
a. Tanah yang akan digali sebaiknya dalam kondisi basah ataupun
lembab, karena jika dalam kondisi kering tanah akan sulit untuk
digali.
b. Setelah selesai menggali lubang resapan biopori tambahkan
kompos kedalam lubang resapan.
c. Pada saat memasukkan kompos ke dalam lubang resapan biopori
usahakan untuk memadatkan kompos tersebut.
3. Penutup
a. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, diperoleh 2
lubang resapan biopori dengan diameter 10 cm dengan kedalaman
100 cm. Lubang resapan biopori memiliki banyak manfaat
diantaranya adalah Memaksimalkan air yang meresap ke dalam
tanah sehingga menambah air tanah, Mengurangi genangan air
yang menimbulkan penyakit, Maksimalisasi peran dan aktivitas
flora dan fauna tanah, dapat mencegah terjadinya banjir. Oleh
karena itu, pengadaan lubang resapan biopori sangat penting da
hendaknya dapat dilakukan dalam skala rumah tangga.
34
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Purwakusuma, T. B. (2017, oktober 13). Retrieved oktober 2021, 2021, from
http://www.biopori.com/
Corry Yohana, D. G. (2017, desember 2017). Retrieved oktober 12, 2021, from
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpm/article/download/4870/3716/
Febrianna, M., Prijono, S. dan Kusumarini, N. (2018) 'Pemanfaatan Pupuk Organik Cair.
(n.d.).
LAMPIRAN KEGIATAN