Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LAUT

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT DAN BAHAN ORGANIK


PADA SEDIMEN DI PANTAI MANGROVE NAGALAWAN SERDANG
BEDAGAI, SUMATERA UTARA

OLEH :

JUDIKA NURSIANI SIPAHUTAR

1504115286

LABORATORIUM KIMIA LAUT


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang masih memberikan kepada saya

kesempatan untuk dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Oseanografi Fisika ini

tepat pada waktunya. Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada

Dosen pengampu matakuliah Oseanografi Fisika berserta semua para asisten yang

termasuk di dalamnya yang telah mau mengajar dan menuntun kami dalam

pembelajaran di bidang oseanografi fisika.

Adapun saya selaku praktikan yang membuat laporan ini mengaku atas

kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, maka dari itu saya

membutuhkan saran yang membangun dari saudara sekalian yang membaca demi

perbaikan laporan ini. Sekian dan terimakasih.

Pekanbaru, 2016-12-22

Penulis,
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................................ 2
1.3 Manfaat Praktikum.............................................................................................. 2
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
BAB. III METODE PRAKTIKUM .................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum .................................................................................. 6
3.2 Bahan dan Alat .......................................................................................................... 6
3.3 Metode Praktikum ..................................................................................................... 6
3.4 Prosedur Praktikum ................................................................................................... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil .......................................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan..............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ..............................................................Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN.......................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL

Isi Halaman
1. Tabel Data PKA................................................................................... 9
2. Hasil Perhitungan Zat Organik Total......................................................... 10
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang luas yang

meliputi 5,8 juta km2 yang secara geografis membentang dari 6° LU sampai 11°

LS dan 92° sampai 142° BT, terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang

jumlahnya kurang lebih 17.504 pulau.

Pencemaran laut adalah memasuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,

zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan mannusia, sehinga

kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat

berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Logam berat termasuk bahan berbahaya dan beracun yang biasanya

dihasilkan oleh industri berupa limbah. Logam berat yang lazim terdapat dalam

limbah industri adalah logam timbal (Pb), Dan kadnium (Cd). Walaupun kadar

logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila

manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam,

pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian

logam.

Organisme yang dipergunakan sebagai indikator biologi pencemaran yaitu

jenis kerang-kerangan. Kerang hijau (Perna viridis) sebagai organisme filter

feeder yang merupakan bioindikator yang baik dalam memonitor adanya suatu zat

pencemar (logam berat) yang masuk ke dalam suatu perairan.

Polusi domestic atau polusi akibat aktifitas rumah tangga yang dapat

berupa sampah, sisa makanan, sabun, deterjen dan bahan tinja, dimana bahan ini
mudah diuraikan oleh mikroba air dengan menggunakan oksigen terlarut dalam

air. Derajat pencemaran suatu perairan dapat diketahui dengan berbagai macam

cara, misalnanya berdasarkan kejernihan air, kandungan O2 terlarut, kebutuhan O2

oleh mikroba (BOD = Biologi Oxygen Demend) dan proses kimiawi lainnya

dalam penguraian bahan organic didalam air (Umar, 2013).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum adalah untuk mengetahui kandungan logam dan

bahan organik yang terdapat dalam sedimen serta mengetahui langkah-langkah

kerja menganalisa bahan organikdan logam di Laboratorium.

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum adalah supaya mahasiswa dapat memperoleh

pengetahuan tentang lingkup pencemaran di laut serta menambah wawasan dan

informasi bagi keperluan perkuliahan mahasiswa.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Air sangat penting bagi kehidupan, baik untuk proses-proses yang terjadi

di dalam tubuh maupun untuk berbagai kegiatan yang menunjang kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari, air digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti

minum, mandi, mencuci, memasak, kegiatan pertanian, perternakan, perindustrian

dan kegiatan-kegiatan lainnya. Namun karena air merupakan barang milik

bersama, maka penggunaannya seringkali tidak bijaksana. Adanya penggunaan air

yang tidak bijaksana tersebut pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya

penurunan kualitas baik dari aspek kimia, aspek fisika maupun aspek biologi.

Pencemaran air didefinisikan sebagai pembuangan substansi dengan

karakteristik dan jumlah yang menyebabkan estetika, bau, dan rasa menjadi

terganggu dan atau menimbulkan potensi kontaminasi (Suripin, 2008).

2.1 Bahan Organik

Bahan organik penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara

fisik, kimia, maupun biologi tanah. Kandungan bahan organik tanah biasanya

diukur berdasarkan kandungan C-organik. Kandungaan C termasuk

perakaran dan edafaon yang masih hidup sehingga tidak rancu dengan

kandungan humus. Kandungan bahan organik dipengaruhi oleh aras

akumulasi bahan asli dan aras dekomposisi dan humufikasiyang sangat

tergantung kondisi lingkungan (vegetasi, iklim, batuan, timbulan, praktik

pertanian) (Sutanto, 2007).


Bahan organik sangat penting dalam menentukan banyak jasad renik

bermanfaaat dalam tanah, yang dapat membantu mengurangi sisa-sisa makhluk

hidup menjadi hara tanah (Warisno, 2010).

Tanah yang baik untuk media tanam yaitu tanah yang berada di lapisan

teratas, kira-kira 20 cm dari permukaan tanah. Secara fisik, tanah tersebut harus

subur, gembur, pH sesuai kebutuhan tanaman, porositasnya baik, serta kandungan

bahan organiknya tinggi (Supriati, 2010)

2.2 Logam Berat

Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan

minuman. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila makanan

tercemar oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya sebagian. Sisanya

akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan

lemak, dan rambut.Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb

adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan

penolon Logam Pb banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai zat

pewarna), penyepuhan, pestisida, dan yang paling banyak digunakan sebagai zat

antiletup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat penyusun patri atau solder

dan sebagai formulasi penyambung pipa yang mengakibatkan air untuk rumah

tangga mempunyai banyak kemungkinan kontak dengan Pb.

Parameter air limbah yang dianalisa pada penelitian ini adalah parameter

umum seperti suhu, warna dan bau serta parameter parameter utama dengan acuan

Kepmen LH Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik,

PPRI No. 82/2001 tentang pengelolaan air dan pengendalian pencemaran air kelas

tiga serta Jawa Barat No. 38/1991 tentang peruntukan air dan baku mutu air pada
sumber air di Jawa Barat yakni derajat keasaman (pH), kebutuhan oksigen

biologis (BOD), minyak dan lemak dan deterjen (Cordova, 2008).

Biota perairan sangat beragam kemampuannya dalam mentoleransi atau

tidak terhadap unsur logam. Pada organisme tertentu mempunyai

kemampuan untuk mengontrol jumlah racun melalui sistem pengeluaran

sementara yang lain tidak. Organisme yang tidak mampu mengontrol kandungan

racunnya akan mengakumulasi polutan dalam tubuhnya. Salah satu akumulator

logam adalah bivalvia termasuk kerang hijau. Berdasarkan hal tersebut

sehingga perlu dilakukan penelitian tentang Kerang hijau sebagai biomarker

pencemaran.
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 Desember 2017

pukul 14.30-16.30 WIB, bertempat di Laboratorium Kimia Laut, Jurusan Ilmu

Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum di lapangan adalah ekman

grab, botol sampel, plastik sampel, dan formalin. Sedangkan alat dan bahan yang

dipakai pada saat praktikum di laboratorium, alat dan bahan yang digunakan

adalah timbangan analitik, kertas saring, gelas ukur, tabung reaksi, oven, gelas

beaker, botplate, pipet, pengaduk, asam nitrat pekat, hydrochloric acid, dan air

suling.

3.3 Metode Praktikum

Metode praktikum lapangan yang digunakan adalah metode pengambilan

sampel secara langsung di lokasi praktikum lapangan di Pantai Mangrove Sei

Nagalawan, serta mengamati dan menghitung kandungan bahan organik pada

sampel sedimen di laboratorium dengan mengikuti petunjuk yang diberikan

asisten.

3.4 Prosedur Praktikum

3.4.1 Praktikum di Lapangan

Praktikum ini dilaksanakan dengan mengambil sampel sedimen di perairan

pantai Pantai Nagalawan Serdang Bedagai Sumatera Utara dan ditetapkan 3

stasiun pengambilan sampel.


Pengambilan sampel sedimen dilaksanakan dengan menggunakan ekman grab

pada saat air surut. Sampel yang diperoleh dimasukkan ke dalam kantong plastik

yang telah diberi tanda dan selanjutnya dimasukkan ke dalam ice box dan dibawa

ke laboratorium.

3.4.2 Praktikum di Laboratorium

a. Prosedur Bahan Organik

Praktikum di laboratorium adalah analisis bahan organic pada sedimen,

adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Pertama bentuk cawan dengan aluminium foil ukuran 15 cm x 15 cm,

bentuk menggunakan beaker glass.

2. Kemudian timbang cawan.

3. Sampel sedimen yang telah diaduk rata dimasukkan ke dalam cawan

sebanyak 50 gr. Selanjutnya dimasukkanke dalam oven pada suhu 1050C

sampai sedimen benar- benar kering (24 jam) kemudian ditimbang.

4. Sampel pada cawan dibakar dengan furnes pada suhhu 5500C selama 3

jam, kemudian didinginkan dengan desikator, didinginkan dan ditimbang

menggunakan timbangan analitik.

Untuk menegtahui kandungan zat organik total maka dilakukan perhitungan

dengan rumus sebagai berikut :

Zat organic total = ( (d-a)*100 %) / C

Keterangan :

a. Berat cawan dan sampel sedimen sesudah pembakaran 5500C.

d. Berat cawan dan berat sampel sedimen sebelum pembakaran 5500C

atau sesudah pengeringan 1050C.


e. Berat sampel.

a. Prosedur Logam Berat

Praktikum di laboratorium adalah analisis bahan organic pada sedimen,

adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Alat yang digunakan yaitu AAS (Atomic Absorption Sectophotometer)

dengan lampu katoda sebagai sumber radiasi untuk menganalisis

kandungan logam berat Cu, Pb dan Zn.

2. Analisis kandungan logam berat dalam sedimen dilakukan dengan

mengambil sampel yang telah dikeringkan/oven , Kemudian sedimen yang

telah kering diambil lalu dihaluskan atau digerus dengan mortal.

3. Selanjutnya ambil 1 gr sedimen berikan 3:1 HCL: HNO3.

4. Masukkan kebacker glass berisi air dengan suhu 40⁰C masukkan ke hot

plat selama 1 jam , keluar lalu dinginkan.

5. Kemudian beri H2O2 30% sebanyak 3 ml bertujuan untuk memecah

sedimen.

6. Masukkan ke hotplat kembali dengan suhu 95⁰C selama 15 menit

7. Keluarkan beri 5 ml HNO3 pekat yang berfungsi mengikat logam pada

sampel.

8. Lalu panaskan hotplat dengan suhu 140⁰C selama 2-3 jam lalu saring

dengan menggunakan kertas whattman.

9. Diuji dengan menggunakan ASS dengan hasil akhir yaitu 50 ml dari hasil

sampel ditambah (+) aquades.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Kondisi Umum Lapangan Praktikum

Pantai Mangrove Sei Nagalawan secara geografis terletak pada 7º 50 ́

Lintang Utara - 9º 21 ́ Lintang Utara dan 97º 18 ́ Bujur Timur - 98º 42 ́ Bujur

Timur. Daerah ini merupakan pesisir timur dari pulau sumatera. Pantai Mangrove

ini terletak di pesisir pantai dengan ketinggian kurang dari 2 meter diatas

permukaan laut dan merupakan daratan rendah dengan permukaan datar serta

bentuk pantai berpasir dan berlumpur yang ditumbuhi oleh pohon mangrove.

Keadaan iklim di Pantai Mangrove adalah iklim tropis basah dengan

temperatur udara berkisar 23-32ºC. Perubahan arah angin pada Pantai Mangrove

ini yaitu untuk angin utara terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret dan

angin timur terjadi pada bulan Agustus serta pada bulan September sampai bulan

November terjadi angin barat.

Batas-batas wilayah Pantai Mangrove Sei Nagalawan adalah sebelah utara

berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lubuk

Bayas, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Mengkudu, sebelah

barat berbatasan dengan Kecamatan Pantai Cermin.

4.1.2 Pengukuran Kualitas Air

Tabel 2. Data PKA

Kualitas Perairan Hasil

Suhu 28oC
pH 7

Salinitas 29 ppt

4.1.3 Prosedur Analisis Bahan Organik

Adapun prosedur bahan organik adalah Aluminium foil dibuat berbentuk

cawan, ditimbang dengan timbangan analitik (1,6 g); masukkan sampel 50 g,

masukkan ke dalam oven (selama 24 jam) pada suhu 105oC; keluarkan; masukkan

ke desikator untuk mengkonstankan sampel dari segala pengaruh luar.

Masukkan sampel ke dalam furnes (550oC) selama 3 jam; setelah itu

matikan furnes, tunggu 1 jam lalu masukkan ke desikator timbang dengan

timbangan analitik.

4.1.4 Hasil Perhitungan Bahan Organik

Table 2. Hasil Perhitungan Zat Organik Total

c (gr) Zat Organic Total


No Kode Sampel d (gr) A (gr)
(%)

1 Kelompok 1 27.52 26.33 50 2.38

2 Kelompok 2 46.16 45.90 50 0.52

3 Kelompok 3 41.91 41.67 50 0.48

4 Kelompok 4 28.07 26.79 50 2.56

5 Kelompok 5 45.62 45.41 50 1.42

6 Kelompok 6 43.43 43.20 50 0.46

7 Kelompok 7 15,46 14,00 50 2.92

8 Kelompok 8 15,64 14,01 50 3.26


60

50

40

d(gr)
30
a(gr)
20 c(gr)
total bahan organik
10

Gambar 1. Grafik Perhitungan Zat Organik Total

4.2 Pembahasan

Kualitas air adalah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air

untuk penggunaan tertentu. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan

pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji

kimia, fisika, biologi atau uji kenampakan bau dan warna (Alim, 2007).

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat suatu keadaan di

lingkungan. Suhu pada praktikum yaitu 28oC.

Pengukuran pH perairan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas

lakmusmdan pH meter. Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan kertas pH

tersebut ke dalam perairan dan dilihat perubahan warna yang terjadi kemudian

dibandingkan dengan papan standar nilai. pH pada praktikum yaitu 7.

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air 1 kg

air. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah
daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis. Salinitas pada praktikum

ini yaitu 29 ppt.

Pada praktiukum analisis bahan organik yang telah dilakukan didapat

kandungan bahan organik total terbesar yaitu 3.26 pada kelompok 8 dan terendah

yaitu 0.46 pada kelompok 6.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa

kandungan bahan organik di perairan setiap stasiun (kelompok) adalah berbeda-

beda, hal ini dapat disebabkan oleh karena banyaknya faktor lingkungan di sekitar

titik pengambilan sampel. Konsentrasi kandungan bahan organik memiliki

hubungan yang terbalik dengan konsentrasi kandungan logam berat di perairan.

5.2 Saran

Ada baiknya kalau Laboratorium Kimia Laut dilakukan perehabilitasan

ruangan atau bangunan yang saat ini tidak mencukupi kapasitas jumlah

mahasiswa Ilmu Kelautan untuk diperbesar dan juga diperlengkapi dengan

fasilitas yang baik supaya mendukung kinerja praktikan dalam praktikum di

laboratorium yang akan dilaksanakan.


DAFTAR PUSTAKA

Alim, 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Auditor,


Simposium Nasional Akuntansi X.

Umar, R., 2013. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Jurusan Biologi,


Universitas Hasanuddin, Makassar.

Suripin. 2008. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Penerbit Andi.


Yogyakarta.

Cordova, Reza. 2008. kajian air limbah domestik di perumnas bantar kemang,
kota bogor dan pengaruhnya pada sungai ciliwung. Diakses pada tanggal
30 Maret 2013, pukul 18.00 WITA.

Sutanto, Rachman. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Konsep dan


Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.

Warisno, 2010. Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai