Anda di halaman 1dari 33

Bidang Ilmu: MIPA

USUL PENELITIAN
HIBAH BERSAING



FORMULA PUPUK CAIR LIMBAH CAIR NANAS
UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN




TIM PENGUSUL:
Dr. AGUS SUTANTO, M.Si. NIDN: 0027086201
RASUANE NOOR, M.Sc. NIDN:0214088201
SUHARNO ZEN, M.Sc. NIDN: 0223028204



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
APRIL 2014
























DAFTAR ISI
hal
SAMPUL.. i
PENGESAHAN ii
DAFTRA ISI iii
RINGKASAN.. 1
BAB I PENDAHULUAN. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
BAB III METODE PENELITIAN.. 10
BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL. 12
4.1 Anggaran Biaya.. 12
4.2 Jadwal Penelitian. 12
DAFTAR PUSTAKA... 13
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran. 16
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti.. 19
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota. 20
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti... 29
















FORMULA PUPUK CAIR LIMBAH CAIR NANAS
UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN
RINGKASAN
Limbah Cair Nanas memiliki derajat keasaman rendah dan bahan organik
tinggi yang ditunjukkan oleh rata-rata (pH) 3,44; Biochemical Oxygen Demand
(BOD) 338 mg/L; Chemical Oxygen Demand (COD) 4.200 mg/L dan Total
Suspended Solid (TSS) 390 mg/L, dan volume harian berkisar 5.000-7.000 m
3
.
Keadaan ini selain tidak sesuai dengan Baku Mutu yang dipersyaratkan,
pembuangan LCN ke perairan, daratan akan mengganggu ekosistem dan
pertanian khususnya tanah ultisol yang sudah bercirikan keasaman tinggi. Propinsi
Lampung memiliki tanah ultisol cukup luas, sehingga dampak pengairan dari
sungai yang mengandung LCN akan mengalami penurunan produktivitas yang
serius.
Secara alami Limbah Cair Nanas (LCN) mampu mengalami degradasi
bahan organik oleh mikroorganisme yang ada. Namun hal ini akan memakan
waktu yang lama sehingga kurang efisien. Teknologi bioremediasi pengolahan
limbah yang berwawasan lingkungan dengan teknologi bioproses yang memanfaatkan
kemampuan bakteri indigen pendegradasi polutan organik, telah diperoleh bakteri
indigen yang potensial menguraikan LCN sehingga memenuhi Baku Mutu yang
dipersyaratkan.
Pemanfaatan konsorsia bakteri indigen potensial pengurai limbah, yang
telah diperbanyak di laboratorium dapat digunakan sebagai starter untuk
pemulihan air limbah. Hasil bioremediasi berupa cairan dimanfaatkan sebagai
pengairan tanah pertanian ultisol untuk menetralkan pH dan memperkaya unsur
hara. Konsorsia bakteri indigen (formula) juga digunakan untuk menetralkan pH
tanah ultisol sehingga diperoleh formula yang tepat untuk pemulihan pH tanah
pertanian. Formula yang tepat perlu diteliti sehingga LCN dapat digunakan
sebagai pupuk cair yang mampu digunakan untuk pertanian berkelanjutan.
Penelitian ini akan memperoleh formula pupuk cair Limbah Cair Nanas
dan penerapannya untuk pertanian berkelanjutan. Proses dan produk penelitian
dipublikasikan dalam artikel ilmiah, buku, leaflet, HKI serta modul untuk
Pengabdian Kepada Masyarakat.


BAB I. PENDAHULUAN
Tanah Ultisol mempunyai sebaran yang sangat luas, meliputi hampir 25% dari total
daratan Indonesia dan sebagian besar Propinsi Lampung. Penampang tanah yang dalam
dan kapasitas tukar kation yang tergolong sedang hingga tinggi menjadikan tanah ini
mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan pertanian lahan kering di
Indonesia. Hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dan dikembangkan pada tanah ini,
kecuali terkendala oleh iklim dan relief. Kesuburan alami tanah Ultisol umumnya terdapat
pada horizon A yang tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah. Unsur hara
1


makro seperti fosfor dan kalium yang sering kahat, reaksi tanah masam hingga sangat
masam, serta kejenuhan aluminium yang tinggi merupakan sifat-sifat tanah Ultisol yang
sering menghambat pertumbuhan tanaman. Selain itu terdapat horizon argilik yang
mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti berkurangnya pori mikro dan makro serta
bertambahnya aliran permukaan yang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya erosi
tanah, Prasetyo (2006). Jenis tanah ini digunakan sebagaian besar untuk pertanian maupun
agroindustri di Propinsi Lampung.
Salah satu masalah industri nanas di Propinsi Lampung adalah pengolahan limbah,
baik padat maupun cair. Karakteristik Limbah Cair Nanas (LCN) memiliki keasaman
dan bahan organik tinggi terbukti dari rerata kandungan derajat keasaman (pH)
3,44; BOD: 338 mg/L; COD: 4.200 mg/L dan TSS: 390 mg/L (Julius, 2009).
Limbah nanas merupakan salah satu limbah industri berupa bahan organik yang
dibuang setiap hari dalam jumlah besar. Limbah ini mengandung air 87%,
karbohidrat 10,54%, serat kasar 1,7%, protein 0,7%, abu 0,5% dan lemak 0,02%
(Atmojo, 2002). LCN mempunyai pH berkisar antara 2-4 dan mengandung
bromelin, suatu protease, sehingga bila limbah ini dibuang begitu saja tanpa
pengolahan terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran tanah dan penurunan
kesuburan tanah, antara lain penurunan pH tanah dan kerusakan protein organisme
tanah serta perairan.
Volume limbah setiap hari berkisar 5.000-7.000 m
3
, sebelum dibuang
limbah dikelola dengan cara ditampung dalam kolam-kolam IPAL (laguna)
selama kurun waktu 2-3 bulan, setelah itu baru dialirkan ke sungai (Julius, 2009).
Pengelolaan ini menjadi kurang efisien karena diperlukan waktu lama dan
penanganan dengan pembiayaan mahal. Limbah Cair Nanas dengan kandungan
keasaman dan bahan organik tinggi melebihi ambang batas baku mutu, dapat
mempengaruhi ekosistem perairan (Sutanto, 2008).
Aliran air limbah ini memasuki areal pertanian, mengairi sebagian besar
tanah pertanian di Lampung yaitu tanah ultisol yang memiliki kemasaman tanah
tinggi, pH rata-rata < 4,50, kejenuhan Al tinggi, miskin kandungan hara makro
terutama P, K, Ca, dan Mg, dan kandungan bahan organik rendah. Untuk
mengatasi kendala tersebut selama ini diterapkan teknologi pengapuran,
pemupukan P dan K, dan pemberian bahan organik. Hasil bioremedasi Limbah
2


Cair Nanas berisikan mikroba yang diambil dari tanaman yang dapat tumbuh di
lahan tersebut. Mikroba tersebut mempunyai kemampuan untuk menetralkan
keasaman limbah dan berpotensi menetralkan lahan, dan menetralkan unsur yang
meracuni pertumbuhan tanaman. Mikroba yang diberikan ke lahan tersebut tidak
akan menguap dan tercuci seperti layaknya kapur tohor dan dolomit, namun
menyatu ke lahan dan bekerja menetralkan lahan (Sutanto, 2011).
Salah satu teknologi pengolahan air limbah yang aman dan berwawasan
lingkungan adalah menggunakan bakteri yang berpotensi pengurai. Teknologi
pengolahan ini biayanya lebih murah daripada menggunakan zat kimia maupun
fisika (Droste, 1997). Upaya pengelolaan limbah dengan menggunakan bakteri
sudah dilakukan di berbagai negara dan banyak dipasarkan starter siap dipakai
yang dikemas dalam bentuk bubuk atau cair. Secara alamiah untuk memperoleh
bakteri yang berpotensi sebagai pengurai dapat dilakukan dengan mengisolasi
limbah itu sendiri (bakteri indigen), kemudian dikultur secara murni di
laboratorium secara in vitro (Labeda, 1990). Pemanfaatan konsorsia bakteri
berpotensi yang telah diperbanyak di laboratorium dapat digunakan sebagai starter
untuk pemulihan air limbah (Kardena, 2003).
Penelitian sebelumnya telah menemukan 11 isolat pendegradasi Limbah
Cair Nanas (LCN), serta ditemukan komponen LCN berpotensi sebagai bahan
baku nata de pina (Sutanto, 2013). Pengembangan penelitian ini akan
menemukan (1) formula bioremediator untuk menetralkan pH, bahan organik
LCN serta tanah ultisol, selanjutnya hasil bioremediasi tersebut digunakan untuk
menetralkan pH tanah dan pupuk cair untuk pertanian, (2) Pupuk cair daqri
formula yang diperoleh diujicobakan untuk enam tanaman sayuran dan hias.
Seluruh proses dan produk penelitian dipublikasikan dalam jurnal, disusun buku
tentang bioremedasi dan pertanian/perkebunan, HKI serta modul untuk
pengabdian pada masyarakat.
Tujuan khusus:
1. Memperoleh formula pupuk cair Limbah Caira Nanas.
2. Menguji formula pupuk cair Limbah Cair Nanas untuk tanaman sayuran
dan hias.
3. Menguji keberlanjutan tanah yang telah digunakan pupuk cair LCN.
3


4. Menyusun artikel hasil penelitian untuk jurnal terakreditasi
5. Menyusun draft Paten
6. Menyusun hasil penelitian sebagai buku Pupk Cair LCN untuk pertanian
berkelanjutan.
7. Menyusun modul untuk pengabdian masyarakat tentang pemanfaatan Limbah
Cair Nanas untuk pupuk cair dan aplikasinya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Lampung memiliki jenis tanah dominan adalah ultisol yang dicirikan oleh
adanya akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya
resap air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah. Erosi merupakan
salah satu kendala fisik pada tanah Ultisol dan sangat merugikan karena dapat
mengurangi kesuburan tanah. Hal ini karena kesuburan tanah Ultisol sering kali
hanya ditentukan oleh kandungan bahan organik pada lapisan atas. Bila lapisan ini
tererosi maka tanah menjadi miskin bahan organik dan hara, Prasetyo (2006). Tanah
ini juga miskin kandungan hara terutama P dan kation-kation dapat ditukar seperti
Ca, Mg, Na, dan K, kadar Al tinggi, kapasitas tukar kation rendah, dan peka
terhadap erosi (Sri Adiningsih dan Mulyadi 1993). Di Indonesia, Ultisol
umumnya belum tertangani dengan baik. Dalam skala besar, tanah ini telah
dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit, karet dan hutan tanaman industri,
tetapi pada skala petani kendala ekonomi merupakan salah satu penyebab tidak
terkelolanya tanah ini dengan baik.
Reaksi tanah Ultisol pada umumnya masam hingga sangat masam (pH
53,10), kecuali tanah Ultisol dari batu gamping yang mempunyai reaksi netral
hingga agak masam (pH 6,806,50).Prasetyo (2000) Kendala pemanfaatan tanah
Ultisol untuk pengembangan pertanian adalah kemasaman dan kejenuhan Al yang
tinggi, kandungan hara dan bahan organic rendah, dan tanah peka terhadap erosi.
Berbagai kendala tersebut dapat diatasi dengan penerapan teknologi seperti
pengapuran, pemupukan, dan pengelolaan bahan organik.
Industri Nanas di Lampung selain produk utama berupa nanas kaleng dan
jus sari buah nanas (pineapple juice concentrate) dan gula (clarified pineapple
juice), kegiatan industri nanas juga menghasilkan limbah padat, cair dan gas. Limbah-
4


limbah ini berasal dari unit pengolahan pada tahapan tertentu, sehingga bentuk,
sifat dan kualitas limbah yang dihasilkan juga berbeda. Limbah cair yang dihasilkan dari
aktivitas industri berasal dari pencucian serta proses pemisahan dan produksi
konsentrat nanas. Kualitas limbah yang dihasilkan dari kedua sumber tersebut
berupa limbah cair dengan kandungan asam dan bahan organik yang tinggi
(Sutanto. 2009). Kualitas limbah tercermin dari kisaran kandungan pH 1,92-
5,86; BOD 296 mg L
-1
-20,042 mg L
-1
; COD 1.310 mg L
-1
- 21.180 mg L
-1
dan
TSS 140 mg L
-1
- 2.260 mg L
-1
, volume limbah cair yang dihasilkan dari
pengolahan nanas setiap hari 5.000-7.000 m
3
, semua ditampung dalam laguna
(kolam) penampungan dengan kapasitas total 380.366,40 m
3
. Penampungan rata-
rata selama 2-3 bulan sebelum dialirkan ke sungai atau dimanfaatkan untuk irigasi
(Julius, 2009).
Industri memiliki kewajiban memberikan jaminan keamanan proses
maupun produknya, maka pemerintah menetapkan Baku Mutu Air Limbah
(MNLH, 2007). Pengalengan nanas termasuk usaha dan/atau kegiatan pengolahan
buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan kegiatan pengolahan gabungan
menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2007
tanggal 08 Mei 2007 terdapat empat parameter yakni pH 6-9, TSS 100 mgL
-1
,
BOD 75 mgL
-1
dan COD 150 mgL
-1
MNLH, 2007). Berdasarkan data tersebut
keadaan air limbah yang dinyatakan dengan volume dan kadar pencemaran, mutu
air limbah cair nanas di atas ambang batas ketentuannya. Berdasarkan uraian di
atas maka LCN belum memenuhi baku mutu air limbah yang dipersyaratkan dari
parameter pH, BOD, COD dan TSS, yang bersumber pada rendahnya pH dan
kandungan bahan organik tinggi.
Bioremediasi merupakan teknik memperbaiki lingkungan melalui suatu
proses yang memanfaatkan keberadaan organisme di alam untuk
mentransformasikan substansi-substansi organik menjadi hasil samping yang
tidak toksik (EPA, 2000; Encarta, 2001). Pemanfaatan mikroba sebagai agen
bioteknologi makin meningkat, karena beberapa hal antara lain (1)
perbanyakannya mudah dan dapat dikendalikan, (2) substrat pertumbuhan relatif
murah, bahkan dapat menggunakan limbah pertanian, (3) dapat menghasilkan
5


enzim yang cukup banyak sehingga potensial dikembangkan untuk skala industri
(Bachrudin, 2000).
Organisme yang berperan dalam bioremediasi dapat berupa tumbuhan,
jamur dan bakteri, sedangkan dalam proses biodegradasi lebih banyak
menggunakan bakteri. Bakteri memiliki keunggulan dibanding jamur. alga dan
tumbuhan karena bakteri waktu mengaktifkan inokulum berkisar 20-120 menit,
konsentrasi inokulum 0.1-3.0% saja Misgiyarto (2002). Bioremediasi
memungkinkan diciptakannya kondisi lingkungan yang diperlakukan sedemikian
rupa sehingga terjadi suasana yang kondusif bagi terselenggaranya interaksi
sinergistik di antara mikroba sehingga masing-masing mikroba yang berpotensi
pendegradasi menghasilkan enzim-enzimnya secara optimal. Optimalisasi kondisi
lingkungan dilakukan agar aktivitas metabolisme mikroba dapat terselenggara
dengan baik (Sheehan, 1997).
Bioremediasi meliputi: a) Proses mengubah senyawa pencemar organik
yang berbahaya menjadi senyawa lain yang lebih aman dengan memanfaatkan
organisme, b) Melibatkan proses degradasi molekular melalui aktifitas biologis
dan c) Campur tangan manusia untuk mempercepat degradasi senyawa pencemar
yang berbahaya agar turun konsentrasinya atau menjadi senyawa lain yang lebih
tidak berbahaya melalui rekayasa proses alami atau proses mikrobiologis dalam
tanah, air dan udara. Keuntungan menggunakan mikroba untuk mendegradasi
senyawa pencemar organik adalah: a) jumlahnya banyak dan ada dimana-mana, b)
alur metabolisme dalam aktivitas hidupnya dapat dimanfaatkan untuk
mendegradasi senyawa pencemar organik dan mengubahnya menjadi senyawa
yang lebih tidak berbahaya (Tepe, 2003). Ekosistem secara normal akan
menyeimbangkan siklus ekologi yang ada, oleh karena itu secara alamiah proses
pemulihan limbah oleh bakteri sudah terjadi dengan sendirinya. Salah satu
teknologi pengolahan air limbah yang aman dan berwawasan lingkungan adalah
menggunakan bakteri yang berpotensi pengurai. Teknologi pengolahan ini
biayanya lebih murah daripada menggunakan zat kimia, yang dikenal dengan
bioremediasi. Secara alamiah memperoleh bakteri yang berpotensi sebagai
pengurai dapat dilakukan dengan mengisolasi dari limbah itu sendiri, kemudian
dikultur secara murni di laboratorium secara in vitro. Pemanfaatan konsorsium
6


bakteri berpotensi yang telah diperbanyak di laboratorium dapat digunakan
sebagai starter untuk pemulihan air limbah (Battistelli, 2004).
Keunggulan bakteri indigen (a) memiliki kemampuan adaptasi tinggi
terhadap kondisi lingkungan sehingga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, (b)
ketersediaan mikroba terjamin, sebab bersumber dari lingkungan alam Indonesia
yang dapat diisolasi dari banyak sumber, (c) memungkinkan dimanfaatkan secara
luas oleh masyarakat dengan biaya yang relatif murah untuk industri besar,
maupun industri kecil, karena ketersediaan yang cukup serta biaya relatif murah
Misgiyarta (2002). Bioremediasi secara aerobik biasanya lebih dipilih, karena
kemampuannya untuk mendegradasi polutan 10 hingga 100 kali lebih cepat
dibandingkan dengan bioremediasi anaerobik (Mellor et al., 1996). Teknologi
bioremediasi biasanya melibatkan 3 prinsip, yakni: pelepasan langsung
mikroorganisme ke lingkungan terkontaminasi, peningkatan kemampuan
mikroorgansisme indigenous, dan penggunaan mikroorganisme dalam reaktor
khusus (Suarsini, 2007).
Selama bioremediasi akan berlangsung proses transformasi secara kimiawi
dari bahan-bahan pencemar yang memiliki molekul lebih besar (kompleks)
menjadi bentuk lebih sederhana. Proses transformasi terjadi akibat dari
biomanipulasi. Biomanipulasi diperlakukan dengan mengintroduksi bakteri-
bakteri indigen yang telah diseleksi dari pengujian potensi pendegradasi yang
tinggi, dan diperbanyak dengan kultur media di laboratorium, kemudian
dimasukkan kembali ke limbah cair nanas. Introduksi spesies mikroba unggul
dengan jumlah lebih besar ke dalam air limbah akan mempengaruhi anggota
spesies lain dari komunitasnya. Beberapa spesies yang ada dalam komunitas akan
berinteraksi satu sama lain. Bentuk interaksi dapat berupa interaksi yang positif
sampai negatif, namun demikian dalam teknologi berwawasan lingkungan
diupayakan kondisi yang optimum agar efek interaksi antar spesies bakteri dapat
mereduksi polutan dalam limbah.
Kemajuan bioteknologi memanfaatkan sifat ini untuk memproduksi
bakteri pemangsa limbah. Polutan dalam limbah akan diurai oleh bakteri
sampai volumenya mengecil. Bakteri pengurai metabolismenya menghasilkan
enzim. Enzim-enzim yang diproduksi bakteri berupa hidrolitik ekstraselluler,
7


yaitu enzim yang disekreasi ke luar sel dan dapat mengurai substrat tertentu.
Enzim mempunyai kemampuan unik untuk mempercepat reaksi kimia tanpa ikut
terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai. Peranan enzim dalam fermentasi
sebagai katalisator yang mampu mempercepat reaksi kimia 10
12
10
20
kali
dibandingkan dengan katalisator anorganik, reaksi dengan menggunakan ensim
untuk mendapatkan produk melalui degradasi tahap demi tahap dan energi yang
dihasilkan oleh ensim ditangkap lalu dilepas, tidak seperti katalisator anorganik
(Ristiati, 2000). Adanya reaksi enzimatis oleh bakteri merupakan kunci
terselenggaranya proses transformasi bertahap dalam pengelolaan air limbah dari
substrat (umumnya berupa bahan-bahan organik dengan susunan molekul
kompleks) menjadi unsur-unsur yang sederhana. Keasaman yang tinggi pada LCN
dimungkinkan karena kandungan asam organik yang tinggi didominasi oleh asam
sitrat. Proses penguraian asam sitrat memerlukan enzim akonitase.
Peran mikroba dalam proses pengolahan air limbah sudah banyak
memberikan hasil memuaskan. Senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam air
limbah merupakan sumber nutrisi bagi mikroba. Mikroba akan mengurai
senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk yang lebih sederhana dan stabil
sehingga dengan demikian kadar zat-zat pencemar yang terkandung dalam air
limbah tersebut menjadi turun. Proses pengolahan limbah tersebut umumnya
menggunakan sistem polikultur yaitu menggunakan mikroba campuran. Hal ini
berkaitan dengan rangkaian proses degradasi oleh satu jenis biakan dengan
lainnya, sehingga kemungkinan besar hasil samping yang bisa membahayakan
bagi suatu biakan dapat digunakan oleh biakan lain. Salah satu pendekatan
bioremediasi adalah bioaugmentasi, yaitu penambahan mikroba pendegradasi
(degrader) atau dengan kata lain menstimulasi pertumbuhan mikroorganisme
indigen atau yang sengaja dimasukkan dari luar ke daerah yang terkontaminasi
polusi mikroorganisme dalam mendegradasi senyawa kontaminan merupakan hal
yang penting dalam penentu keberhasilan bioremediasi lingkungan tercemar.
Produk akhir dari bioremediasi yang efektif adalah CO
2
dan H
2
0 yang tak
meracuni organisme hidup dan tidak membahayakan lingkungan (Atlas, 1993).
Bioremediasi dengan cara menginokulasikan bakteri indigen yang telah
diperbanyak di laboratorium selanjutnya dimanfaatkan dalam pengolahan limbah
8


di Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL). Keberhasilan bioremediasi ditentukan
oleh beberapa faktor, antara lain: Potensi mikroba inokulum, lingkungan yang
menjamin, dan kelayakan hasil dalam aplikasinya. Berdasarkan prinsip
bioremediasi maka diupayakan dapat melakukan pengolahan limbah cair industri
nanas di IPAL secara optimal.
Optimalisasi yang perlu dilakukan meliputi beberapa aspek (Suarsini,
2007): (a) Jenis bakteri, dipilih jenis bakteri yang memenuhi syarat untuk
bioproses yaitu memiliki potensi pendegradasi paling baik dan tidak patogen bagi
manusia, hewan maupun tumbuhan; (b) Variasi konsorsia inokulum, dipilih
inokulum yang paling efektif mereduksi polutan yang dinyatakan dengan
persentase reduksi. (c) Waktu inkubasi, dipilih waktu reduksi tercepat dan (d)
Variasi konsentrasi, dipilih konsentrasi yang tepat yaitu yang paling banyak
mereduksi BOD, COD, TSS.
Penelitian Sutanto (2013) berhasil mengisolasi bakteri indigen yang
terdapat dalam Limbah Cair Nanas (LCN) dan mampu mengurai LCN diperoleh
11 isolat. Terdapat perbedaan kemampuan hidup isolat bakteri pada pH 2, pada
pH 4, indeks hidrolisis amilum dan indeks hidrolisis protein. Rerata kemampuan
hidup pada pH 2 tinggi pada isolat bakteri 10 dan 8. Rerata kemampuan hidup
pada pH 4 tinggi pada isolat bakteri 3 dan 10. Indeks hidrolisis amilum tinggi
pada isolat bakteri 10,14,15 dan 12. Indeks hidrolisis protein tinggi pada isolat
bakteri 3,14,15 dan 1. Terdapat perbedaan kemampuan isolat bakteri
mendegradasi bahan organik LCN. Kemampuan biodegradasi bahan organik dari
parameter kemampuan menaikkan pH, menurunkan BOD, COD, TSS dan asam
organik ditemukan 3 isolat bakteri indigen Limbah Cair Nanas, yaitu isolat 3,
isolat 8 isolat 10.
Hasil penilaian Baku Mutu Pertanian dengan Metode Storet (Israelsen
dan G.E. Shringkam. 1986) terhadap Limbah Cair Nanas yang sudah
dibioremediasi skala laboratorium diperoleh skor -2 termasuk kualitas baik karena
berada rentang skor 1-10. Parameter yang melebihi baku mutu adalah garam alkali
(Na) sebesar 92,078 mg/l, baku mutu 60 mg/l. Meskipun demikian kandungan
garam alkali ini masih dapat ditolerir oleh tanaman (Sutanto, 2010).

9


BAB III. METODE PENELITIAN
Penelitian terbagi menjadi tiga tahap: tahap pertama dilakukan Uji
keefektifan bioremeditor meliputi a. Uji Keefektifan Formula Konsorsia isolat
(dipilih 3 isolat potensial) b. Penentuan variasi konsorsia, volume starter dan
waktu inkubasi paling efektif, c. Uji pilot plan di laboratorium PMIPA
Universitas Muhammadiyah Metro dan Laboratorium Polinela Tanjungkarang;
tahap kedua a. Pengujian uji keefektifan bioremediator untuk tanah ultisol, b. Uji
pilot plan pemanfaatan hasil bioremediasi limbah cair nanas untuk pengairan
tanah pertanian di laboratorium PMIPA Universitas Muhammadiyah Metro dan
kebun Percobaan UM Metro; tahap ketiga: a. Pemanfaatan hasil penelitian untuk
publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, b. Paten, publikasi jurnal nasional
terakreditasi dan buku. Penjelasan selengkapnya pada bagan alir berikut.




















10












Gambar 1. Bagan Alir Sistematika Kegiatan Tahun Kedua
HASIL TAHUN IIa:
1. Kelayakan pupuk cair
LCN untuk pertanian
berkelanjutan
2. Tersusun leaflet dan
pengadian kepada
masyarakat

10
PEMBUATAN FORMULA
PUPUK CAIR LCN
T
A
H
U
N

P
E
R
T
A
M
A
TEMUAN FORMULA
FORMULA PUPUK CAIR LCN
B. METODE PELAKSANAAN

TIGA MODEL FORMULA:
1. Formula A Dengan 11 Isolat
2. Formula B Dengan 7 Isolat
3. Formula C Dengan 3 Isolat
Desain RAK Dengan 10 Ulangan, Parameter
Kualitas Pupuk Cair LCN
HASIL TAHUN I:
Diperoleh formula pupuk
cair LCN paling baik sesuai
Baku Mutu Pertanian

FORMULA PUPUK CAIR LCN
(HASIL TAHUN I)
PATEN, PUBLIKASI JURNAL
DAN BUKU
1. Menyusun dokumen
paten.
2. Seminar Nasional
3. Mengajukan publikasi
jurnal terakreditasi.
4. Menyusun buku

HASIL TAHUN IIb:
1. Tersusun dokumen paten tentang formula
pupuk cair LCN,
2. Makalah seminar nasional tentang
agroindustri di UM Malang
3. Proses artikel jurnal UI Makara seri
teknologi tentang bakteri pengurai LCN dan
aplikasinya untuk pupuk
4. Buku teks: Pupuk Cair Organik Limbah Cair
Nanas.


UJI PILOT PLAN PUPUK CAIR LCN UNTUK
PENGAIRAN TANAH PERTANIAN:
1. Menggunakan rancangan acak kelompok
disusun secara faktorial. Faktor pupuk cair dan
faktor jenis tanaman: 1. Nanas, 2. Sayuran
(terung, gambas, mentimun, sledri, tomat cery);
2. tanaman hias (aglonema, anggrek), 3. Kedelai
edamame.
2. Menggunakan rancangan acak kelompok
disusun secara faktorial. Faktor jenis tanah dan
faktor jenis tanaman: 1. Sayuran ( sledri, tomat
cery); 2. tanaman hias (aglonema, anggrek), 3.
Kedelai edamame.








T
A
H
U
N

K
E
D
U
A
11


BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4,1 Anggaran Biaya
NO. Jenis Pengeluaran
Biaya Yang
Diusulkan (Rp x
1000)
Biaya Yang
Diusulkan (Rp x
1000)
Tahun 1 Tahun 2
1. Gaji dan upah 22.000 22.000
2. Bahan habis pakai dan peralatan 28.775 29.000
3. Perjalanan 13.225 13.000
4. Lain-lain (publikasi, seminar,
laporan, dll)
11.000 11.000
JUMLAH 75.000 75.000

4.2 Jadwal Penelitian
NO. JENIS KEGIATAN
TAHUN
I
TAHUN
II
1-3 4-6 7-9 10-12 1-3 4-6 7-9 10-12
I. PERSIAPAN
1. Perijinan dan koordinasi tim
2. Perumusan deskripsi kerja
3. Menetapkan jadwal/disain
4. Menyusun instrumen penelitian
II. KEGIATAN LAPANGAN
1. Penyediaan alat/bahan
2. Pengambilan Sampel
3. Uji formula pupuk cair LCN
4. Analisis kandungan pupuk cair
5. Uji pupuk cair pilot plan I (Variasi
pupuk cair dan tanaman)

6. Uji pupuk cair pilot plan II (Variasi
media dan tanaman)

III. PENYUSUNAN LAPORAN/PUBLIKASI
1. Menyusun laporan kemajuan tahunan
2. Monev internal
3. Monev eksternal
4. Penerbitan artikel
5. Draft Paten/HKI
6. Penerbitan buku
7. Laporan akhir
IV. PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT

1. Penyusunan leaflet
2. Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat
V. SEMINAR DAN LAPORAN AKHIR
12


DAFTAR PUSTAKA
Atlas, R. & Bartha, R. 1993. Microbial Ecology, Fundamentals and Aplication.
Ed. ke 3. New York: The Benyamin Cummings Publishing Company
Inc.

Atmodjo, Kianto. 2002. Pengomposan Kulit Nanas Menggunakan Starter
Mikroorganisma Effektif Dan Bokashi Dalam Kondisi pH Asam Dan
Netral (The Pineapple Skin Decomposition Utilising Effective
Microorganism And Bokashi In Acid And Neutral pH). Jurnal Biota
Vol. VII (3) : 131-138, Oktober 2002 ISSN 0853-8670

Bachrudin, Z., Astuti, dan Dewi, Y.S. 2000. Isolasi dan seleksi mikroba penghasil
laktat dan aplikasinya pada fermentasi Limbah Industri Tahu dalam
Seminar Nasional Industri Enzim dan Bioteknologi. Mikrobiologi
Enzim dan Bioteknologi, Departemen Kimia FPMIPA Institut
Pertanian Bogor, Bogor. 12 September.

Battistelli. 2004. Bioremediation.
http://akademiperikanan.wordpress.com/2009/03/31/bioremediasi-
kualitas-air/. Diakses Tanggal 20 Januari 2009.

Droste, R.L. 1997. Theory and Practice of Water and Wastewater Treatment.
USA: John Wiley & Sons, Inc.

Encarta. 2001. World English Dictionsry (North American Edition) (On Line)
(http://dictionary.msn.com/find/entry.asp?refid=186199647.diakses 12
Mei 2009

EPA. 2000. Definition of Remediation; Technologies (on line) http://www.epa
reachit.org/infohelp/defiehtyp.html. Diakses 12 April 2009

Israelsen dan G.E. Shringkam. 1986. Irrigation Principles and Practices.John
Wilky & Son. New York.

Julius S. 2009. (Julius@ggpc.co.id). 21 Pebruari 2009. Kualitas Fisik Kimia IPAL
PT Great Green Pineapple Lampung. E-mail kepada Agus Sutanto
(sutanto11@gmail.com)

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2007. Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Pedoman penetapan Baku Mutu Lingkungan.
Nomor 05 Tahun 2007 tanggal 08 Mei 2007. Sekretaris Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (on line)..
http://www.mnlh.go.id. Diakses 12 April 2009

Kardena, E. 2003. Persistent Organic Pollutant (POPs) dan Peran Organisme
dalam Proses Detoksifikasi di Lingkungan. Makalah disampaikan
dalam PIT PERMI, Bandung, 29-30 Agustus.

13


Labeda, D.P. 1990. Environmental Biotechnology.Isolaition of Biotechnological
Organisme From Nature.USA: Mc. Graw Hill Publishing Company.
Hal 283-305

Misgiyarta dan Sri Widowati. 2002. Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Asam
Laktat (BAL) Indigenus. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Rintisan
dan Bioteknologi Tanaman. Balai Penelitian Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian. Departemen Pertanian. Hal. 375-397.
2002. Diakses tanggal 1 Desember 2008)

Prasetyo, Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan
Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di
Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25 (2) Jakarta.

Ristiati, N.P. 2000. Pengatar Mikrobiologi Umum. Jakarta. Proyek
Pengembangan Buku Sekolah Menengah. IBRD Loan 1979.

Sheehan, D. 1997. Methods in Biotechnology Bioremediation Protocol. Totowa
New Jersey: Humana Press.

Suarsini Endang. 2007. Bioremediasi Limbah cair Rumah Tangga menggunakan
Konsorsia Bakteri Indigen dalam Menunjang Pembelajaran
Masyarakat. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: PPS Universitas
Negeri Malang.

Sri Adiningsih, J. dan Mulyadi. 1993. Alternatif teknik rehabilitasi dan
pemanfaatan lahan alang-alang. hlm. 2950. Dalam S. Sukmana,
Suwardjo, J. Sri Adiningsih, H. Subagjo, H. Suhardjo, Y.
Prawirasumantri (Ed.). Pemanfaatan lahan alang-alang untuk usaha
tani berkelanjutan. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang, Bogor,
Desember 1992. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan
Litbang Pertanian Jakarta.

Sutanto, Agus. 2008. Manajemen Mutu dan Penanganan Limbah Agroindustri.
Jurnal Manajemen Derivatif. Volume 2 (1) 86-106 Nopember 2008.

___________. 2009. Isolasi Bakteri Indigenous Limbah cair Nanas Berpotensi
Bioremediasi. Jurnal Bioedukasi. Volume VII (1) 56-66 April 2009.

___________. 2010. Potensi Bioremediasi Senyawa Asam dan Organik. Jurnal
Mentari. Volume 13 (2) 7-12 Nopember 2009.

___________. 2011.Potensi Penetralan pH Limbah Cair Nanas dengan
Bioremediasi oleh bakteri Indigen. Jurnal Penelitian Hayati. Edisi
Khusus No. 6C Tahun 2011.
___________, 2013. Bioremediator Limbah Cair Nanas fdengen bakteri Indigen
untuk agroindustri Lampung. Laporan Penelitian. Lemlit UM Metro.

14


Tepe Nalan. 2003. Geoenvironmental Engineering. http://www.epa
reachit.org/infohelp/defiehtyp.html. Diakses 1 September 2009





















15


Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian





















URAIAN KEGIATAN TAHUN PERTAMA TAHUN KEDUA
VOLUME
(jamxfrekuensixorang)
SATUAN HARGA
(Rp x 1000)
JUMLAH
(Rp x1000)
VOLUME
(jamxfrekuensixorang)
HARGA
(Rp x 1000)
JUMLAH
(Rp x 1000)
1. Honor Tim Peneliti
a. Ketua
b. Anggota (2 orang)
c. Laboran (1 orang)
d. Tenaga Lapangan (5 orang, mhs.
Tugas akhir )
)
5x12x1=60
5x3x2=30
2x2x4=16
2x5x5=50



175
150
125
100

10500
4500
2000
5000

5x12x1=60
5x3x2=30
2x2x4=16
2x5x5=50

175
150
125
100

10500
4500
2000
5000
Sub Jumlah 1 22.000 22.000
2.

























Bahan/Habis pakai
a. Pembuatan starter
b. Bahan-bahan kimia (media biakan)
c. Analisis kualitas pupuk cair
d. Foto kegiatan penelitian
e. Kertas HVS dan jilid laporan
f. Catridge
g. Analisis kualitas tanah (19 parameter)
h. Regenerasi starter formula pupuk cair
i. ATK
j. Foto Kopi
k. Pengadaan bibit

11x3 kali=33
1
30
75
5
1
-
1(11 isolat)
1
500
-

Buah
Kali
buah
Buah
Rim
Buah
Kali
Set
set
lembar
jenis

50
2950
200
15
1.5
350
-
1500
500
0,150
-

3300
2950
6000
1125
175
350
-
1500
500
75
-

-
-
-
75
-
-
2
1(11 isolat)
-
500
5

-
-
-
1.500
-
-
5000
1500
-
0,150
5000

-
-
-
1125
-
-
10000
1500
-
75
5000
Peralatan
a. Polybag
b. Paranet
c. Bambu, tali rafia, kawat,paku, dll
d. Bioreaktor Mini
e. Kompresor
f. Blower
g. Pompa air
h. Selang air, dan penyemprot
i. Pralon dan perlengkapan pemipaan
j. Drum tampungan LCN
k. Cangkul, alat kebersihan, dll.
l. pH meter
m. Peminjaman lahan praktek
n. Herbisida nabati 5 tanaman/4 bln

-
-
1
1
1
1
1
-
-
10
-
-
-

Buah
meter
set
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Set
Buah
Set
-
Bulan
set

-
-
1500
5000
2.000
2000
400
-
-
100
-
-
-
-

-
-
1500
5000
2000
2000
400
-
-
1000
-
-
-
-

40x5 tanaman=200
100
-
-
-
-
-
50
1
-
1
1
4
1

2,5
10
-
-
-
-
-
5
2000
-
500
5000
2500
275

500
1000
-
-
-
-
-
250
2000
-
500
5000
6000
275
Sub Jumlah 2 28.775 29.000
16




















URAIAN KEGIATAN TAHUN
PERTAMA
TAHUN KEDUA
VOLUME

SATUAN HARGA
(Rp x
1000)
JUMLAH
(Rp
x1000)
VOLUME
(jamxfrekuensixorang)
HARGA
(Rp x
1000)
JUMLAH
(Rp x 1000)
3. Perjalanan
a. Survei dan perijinan ke GGP Lampung
b. Angkutan fermentor
c. Pengambilan sampel ke GGP Lampung
d. Pengiriman sampel ke Polinela
e. Presentasi proposal (ke Kopertis Plg)
f. Transportasi monev internal
g. Pengabdian kepada masyarakat
h. Monev eksternal
i. Seminar Nasional di UM Malang
j. Seminar hasil penelitian di Jakarta

1
1
1
3
1
1
-
1
1
1

Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali
Kali

1.000
500
1725
750
1000
750
-
750
2750
2000

1.000
500
1725
2250
1000
750
-
750
2750
2000

-
-
-
3
1
1
1
1
1
1

-
-
-
750
750
2500
3500
750
2750
2000

-
-
-
750
750
2500
3500
750
2750
2000
Sub Jumlah 3 13.225 13.000
5. Biaya Pengeluaran Lain-lain
a. Pengolahan Data
b. Biaya pemeliharaan alat
c. Administrasi dan surat menyurat
d. Komunikasi (voucer pulsa)
e. Laporan tahunan
f. Sewa laboratorium
g. Sewa truk, tenaga sampling
h. Penerbitan artikel ilmiah
i. Penerbitan buku
j. Penerbitan leaflet (editing, cetak, dll)
k. Pendaftaran paten

3
1
1
5
1
1(30 hari)
1
1
-
-
-

Kali
Kali
Kali
Buah
Kali
Kali
kali
judul
Judul
Kali
Paten


250
1.500
1.500
100
1.000
3000
2250
500
-
-
-

750
1.500
1.500
500
1.000
3000
2250
500
-
-
-

3
1
-
-
1
1
-
1
50
100
1

250
1.500
-
-
1.000
1.750
-
500
60
2,5
2000


750
1.500
-
-
1.000
1.750
-
500
3000
500
2000
Sub Jumlah 5 11.000 11.000
TOTAL (1+2+3+4+5) Tujuh Puluh Juta Rupiah 70.770 Tujuh Puluh Juta Rupiah 75000
17


Lampiran 2. Susunan Organisasi tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama NIDN Bidang Ilmu Alokasi
waktu
(Jam/minggu
)
Uraian Tugas
1. Dr. Agus
Sutanto,
M.Si.

00270862
01
Mirkobiologi
Lingkungan
Ketua Tim 1. Mengorganisir
Penelitian
2. Mengorganisir
Pengabdian Kepada
Masyarakat
3. Membuat artikel
4. Menyusun buku dan
modul
5. Menyusun dokumen
HKI
6. Menyusun laporan
7. Bertanggungjawab
seluruh aktivitas
penelitian
8 bulan, 8
jam/minggu
2. Rasuane
Noor,
M.Sc.

0214088
201

Ekologi
Tumbuhan
Anggota 1. Mendesain rancangan
percobaan uji
efektivitas pupuk cair
2. Analisis data
3. Koreksi draft artikel
dan buku
4. Melaksanakan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
4 bulan, 4
jam/minggu
3. Suharno
Zen, M.Sc.

02230282
04
Biologi
Lingkungan
Anggota 1. Bertanggungjawab
pelaksanaan analisis
kimia
2. Mendesain rancangan
Pengabdian
Masyarakat
3. Melaksanakan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
3 bulan, 4
jam/minggu
5. Mahasiswa,
minimal 5
orang
Pembantu 1. Terlibat penelitian
untuk tugas akhir
mahasiswa
2. Membantu
pelaksanan penelitian
Sesuai
kebutuhan





18


Lampiran 3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian


Jenis Uraian
Pabrik Nanas PT
GGP Lampung
Volume limbah cair yang dihasilkan setiap hari 5.000-7.000 m
3
,
semua ditampung dalam laguna (kolam) penampungan dengan
kapasitas total 380.366,40 m
3
. Penampungan rata-rata selama 2-3
bulan sebelum dialirkan ke sungai atau dimanfaatkan untuk
irigasi.Terdapat IPAL yang perlu dioptimalkan dengan
bioremediasi. Pihak industri terbuka untuk inovasi dan
memfasilitasi penggunaan sarana yang dimiliki termasuk Lab.
IPAL yang ada.
Laboratorium
Kimia MIPA Unila
Sarana lab. yang diperlukan, tersedia dan bisa digunakan:
Penentuan pH, BOD, COD, TSS, Asam-asam organik,
Karbohidrat, monosakharida.
Laboratorium
PMIPA UM Metro
Sarana lab. yang diperlukan, tersedia dan bisa digunakan: Uji
Mikrobiologis, greenhouse, media tanam.
Polinela
Tanjungkarang
Analisis kualitas pupuk cair, analisis kualitas tanah
CV Duta Karya.
On line
monitoring dan
Electric
fabrication
Malang
Jasa penyiapan komponen bioreaktor mini, uji coba dan aplikasi
lapangan
Percetakan umm
press. Universitas
Muhammadiyah
Malang
Jasa editing, koreksi dan pencetakan buku Bioremedais Limbah
Cair Nanas
Universitas
Muhammadiyah
Metro
Sarana transportasi, driver, pengambilan sampel lapangan
tersedia dan siap digunakan.










19


LAMPIRAN 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
(dengan gelar)
: Dr. Agus Sutanto, M.Si. (L)

2. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural -
4. NIP : 19620827 198803 1 001
5. NIDN 0027086201
6. Tempat dan
Tanggal Lahir
: Gunungkidul, 27 Agustus 1962

7. Alamat Rumah : Jl. Mujahir No. 17 A (8) RT/RW: 11/05 21 P Yosodadi
Metro Timur Kota Metro 43112.
8. No. Telp/Faks/HP 0725.43562/0725.42445/081540926645
9. Alamat Kantor : P. Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 166 Metro
10. No. Telp/Fakx 0725.42445; 0725. 42454
11. Alamat e-mail : sutanto11@gmail.com
12. Lulusan yang telah
dihasilkan
: S-1= 120 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang
13. Mata kuliah yang
diampu
1. Dasar-dasar Mikrobiologi
2. Mikrobiologi Lingkungan
3. Biologi Terapan
4. Pengetahuan Lingkungan
5. Mikrobiologi Lanjut

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama PT IKIP Karangmalang
Yogyakarta
Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta
Universitas Negeri
Malang
Bidang
Ilmu
Pendidikan Biologi Ilmu Lingkungan Pendidikan Biologi
TH Masuk-
Lulus
1982-1987 1998-2000 2008-2011
Judul Tugas
Akhir
Hub. konsentrasi phosphat,
nitrat silikat dalam limbah
campuran dengan densitas
Diatomae sp sbg sumber
belajar biologi utk
strukturisasi konsep
peranan lingkungan abiotik
terhadap organisme
Bioindikator biologi
kualitas air sungai
Gajahwong Yogyakarta
Bakteri indigen limbah
cair nanas dan
pemanfaatannya
sebagai sumber belajar
Nama
Pembimbing
/
Promotor
1. Prof. Dr. Wuryadi, M.S.
2. Prof. Dr. Jukri, M.S.
1. Prof. Dr. Shalihudin
Djalal Tandjung,
M.Sc.
2. Prof. Dr. Sudarmadji,
M.Eng.Sc.
1. Prof. Dr. A. Duran
Corebima, M.Pd.
2. Dr. Ir. Wignyanto, M.S.
3. Dr. Endang Suarsini,
M.Ked.
20



C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2013 Bioremediator Limbah Cair Nanas
untuk Agroindusri Lampung
Hibah Bersaing 65
2. 2010 Bakteri indigen limbah cair nanas dan
pemanfaatannya sebagai sumber
belajar
Hibah
Pascasarjana
50
3. 2010 Bioremediasi Limbah Cair Nanas
Sebagai Bahan Baku Pembuatan nata
de Pina.
PT Great Giant
Pineaplle
Lampung
7
4. 2006 Hubungan antara DO dan BOD
dengan densitas Pinnaluria sp pada
perairan terkena limbah untuk sumber
belajar Biologi
Pemkot Metro 10
5. 2010 Model Evaluasi Kualitas Air Sungai
dengan Bioindikator
Hibah Bersaing 50
6. 2009 Inventarisasi dan pemanfaatan
Tanaman Obat di Kota Metro
Fundamental 40
7. 2008 Peningkatan kualitas pembelajaran
Biologi melalui pembelajaran
koopertif tipe penyelidikan kelompok
pada siswa kelas X SMAN3 Metro
Hibah PTK 10
8. 2008 Makroinvertebarata sebagai indikator
biologi kualitas air sungai Batanghari
Metro Lampung
PDM 6
9. 2007 Penelitian dengan judul Nilai
Ekonomi Tanaman Obat di Kota
Metro
PDM 6
10. 2006 Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Biologi Dengan Pemanfaatan
Lingkungan dalam Kerja
Laboratorium di SMA Negeri I Metro
Hibah PTK 6

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2009 Pelatihan Manajemen Mutu dan
Penanganan Limbah
KWU 10
2. 2008 Global warning dampak dan
antispasinya
SMAN 1 Metro 5
3. 2007 Pemantauan kualitas sungai dengan
bioindakator sederhana
Pemkot Metro 6

21


E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/
Nomor
Nama Jurnal
1. 2012 Pineapple Liquid Waste As Nata
De Pina Raw Material
Volume: 16;
Issue: 1; Start
page: 63;
Date: 2012;
Makara Seri
Teknologi UI
Jakarta
2. 2010 Penetralan pH dengan bakteri
indigen
Edisi khusus
No. 6C
Tahun/2011
Hayati Jatim
3. 2010 Isolasi Bakteri Indigenous Limbah
Cair Nanas Berpotensi
Bioremediasi.
VII No. 1 Bioedukasi,
FKIP Univ.
Jember
4. 2009 Potensi Bioremediasi Senyawa
Asam dan Bahan Organik.
13 Nomor 2 Mentari
Lembayung,
UM Metro
5. 2009 Manajemen Mutu dan Penanganan
Limbah Agroindustri.
2 No. 1 Derivatif, FE
UM Metro
6. 2008 Industri Tapioka dan Masalahnya 8 No.1 Sains dan
Teknologi
7. 2008 Membangun Pertanian yang
Berkelanjutan Berwawasan
1 No. 1 Suksesi, LLH
PWM Lampung
8. 2007 Limbah industri dan
permasalahannya
4 No. 1 Mentari, UM
Metro

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada
Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun terakhir
No. Tahun Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. 2013 Seminar Nasional
Pangan dan Potensi
Lokal
Penurunan pH Limbah
Cair Nanas dengan
Bakteri indigen
25-26 juni 2013
Di UM Malang
2. 2010 International
Research Seminar
and Exhibition
Bioremediation of Liquid
Pineapple waste as raw
material for making nata de
pina
27-30 Juli 2010 di
UM Malang
3. 2010 Seminar Nasional
Green Technology
for Better Future
Bakteri indigen pengurai
bahan organik
20 November
2010 di UIN
Maulana Malik
Ibrahim Malang
4. 2010 Seminar Nasional
Biologi
Bioremediatin Potention of
Waster Water Pineapple
with Indigenous Bacterium
3 Juli 2010
FMIPA UNY
5. 2008 International
Research Seminar
and Exhibition
Pineapple Liquid Waste
(PLW) As Raw Material
In Making Nata De Pina
7-8 November
2008 di UM
Malang
6. 2009 Seminar Nasional Potensi budidaya tumbuhan 4 Juli 2009 di
22


Biologi, Ilmu
Lingkungan dan
pembelajarannya
obat Kota Metro
memanfaaatan pengairan
limbah
UNY
Yogyakarata
7. 2009 Seminar Nasional
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Pemberdayaan masyarakat
dengan pembuatan nata de
coco skala usaha rumah
tangga
20 Juni 2009 di
Universitas
Negeri Malang


G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1. Komposisi bakteri
indigen pendegradasi
Polutan Organik
2011 Paten Proses Pemeriksaan
subtantif (UBER HKI). No.
Pendaftaran
P00201100271

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1. Pemetaan Ruang Terbuka
Hijau dan Komunitas hijau
Kota Metro
2013 Kota Metro Komunitas
aktif
kegiatan dan
anggota
bertambah

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Dosen Berprestasi Pertama
Tingkat Kopertis Wilayah II
Kopertis Wil. Ii
Palembang
2012





No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1. Bioremediator Limbah
Cair Nanas125
2011 125 UMM Press
2. Nata Limbah Cair Nanas 2010 100 UMM Press
23


Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing

Metro, 27 April 2014
Pengusul,

Dr. Agus Sutanto, M.Si.
NIP. 19620827 198803 1 001




































24





Biodata Anggota Peneliti 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Rasuane Noor, M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas
lainnya
-
5 NIDN 0214088201
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Sukananti, 14 Agustus 1982
7 E-mail rasuanenoor@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081540951682 / 085292078488
9 Alamat Kantor

Universitas Muhammadiyah Metro. Alamat : Jl.
Ki Hajar Dewantara No. 116 15A Metro
10 Nomor Telepon/Faks

Telp/Fax (0725) 42445-42454
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan

-
12 Mata Kuliah yang
Diampu
Biologi Sel
Struktur Hewan
Perkembangan Hewan
Pengantar Mikrobiologi
Mikrobiologi Lanjut
Pengetahuan Lingkungan
Ekologi Tumbuhan
Botani Tumbuhan Rendah



1. Riwayat Pendidikan

S1 S2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Lampung Universitas Gadjah Mada
BidangIlmu Biologi FMIPA Ilmu Kedokteran Dasar &
Biomedik
TahunMasuk-
Lulus
2001-2006 2009-2012
JudulSkripsi/Tesi
s/Disertasi
Sebaran dan
Kemampuan
Dekomposisi Isolat
Mikrofungi Tanah
Uji Aktivitas Sitotoksik Senyawa
-Terpineol Sebagai Kandidat
Antikanker Pada Sel Hela dan
Pengaruhnya Terhadap Apoptosis
25


Dari Kawasan Sumber
Air Panas Di Desa
Sukajadi Kecamatan
Suoh Kabupaten
Lampung Barat
Serta Siklus Sel In Vitro
NamaPembimbin
g/Promotor
(1) Bambang Irawan,
M.Sc. (2)Yulianti,
M.Si
(1) Dr. Med. dr. Indwiani Astuti
(2) Prof. Dr. Mustofa, M.Kes.,
Apt

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No
.
Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta
Rp)
1. 2014 Inventarisasi Tanaman Yang
Berpotensi Sebagai Bioinsektisida
Nyamuk Aedes Aegyptii Di Kota
Metro Provinsi Lampung

Skim Dosen
Pemula
14
2. 2013 Inventarisasi Flora Di Kota Metro
Provinsi Lampung

LH 40
3. 2011 Aktivitas Alfa Terpineol Sebagai
Kandidat Antikanker Pada Cell Line
MCF-7 dan T47-D: Sitotoksisitas,
Hambatan Proliferasi dan Pacuan
Apoptosis
Dipa
Penelitian
RISBIN
IPTEKDOK
2011
LitBangKes
KeMenKes
150

2. PengalamanPengabdianMasyarakatDalam 5 Tahun terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2013 Mandiri

3. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama
Jurnal
Volume/
Nomor/Tahun
1 Aktivitas Sitotoksik Senyawa -
Terpineol Pada Cell Line Kanker
Leher Rahim (Sel Hela) Sebagai
Sumber Belajar Biologi SMA Kelas
Bioedukasi Volume 3
Nomor 1 Mei
2012
26


XI Pada Materi Biologi Sel
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penelitian Hibah Bersaing






















27


Biodata Anggota Pengusul 2
A. Identitas Diri

Biodata Anggota
4. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Suharno Zen, M.Sc
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional AsistenAhli
4 NIP/NIK/Identitas
lainnya
-
5 NIDN 0223028204
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Margorejo, 23 Februari 1982
7 E-mail suharnozein@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 085768373910
9 Alamat Kantor

Universitas Muhammadiyah Metro. Alamat : Jl.
Ki Hajar Dewantara No. 116 15A Metro
10 Nomor Telepon/Faks

Telp/Fax (0725) 42445-42454
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan

-
12 Mata Kuliah yang
Diampu

ZoologiAvertebrata
Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Ekologi Hewan
Biologi umum

5. Riwayat Pendidikan

S1 S2
NamaPerguruanT
inggi
Universitas Lampung Universitas Gadjah Mada
BidangIlmu FMIPA Biologi Fakultas Kedokteran UGM Minat
Parasitologi Kedokteran
TahunMasuk-
Lulus
2000-2008 2008-2010
JudulSkripsi/Tesi
s/Disertasi
Berbagai spesies ikan
sebagai biokontrol
larva Aedes aegypty
Faktor risiko filariasis di Desa
Bojong Lampung Timur
NamaPembimbin
g/Promotor
(1) Dr, Nugroho
Susanto M.Sc (2)
Emantis Rosa,
M.Biomed
Pembimbing: (1)Prof.Dr.
Soeyoko,DTMH., (2) Sri
Sumarni,SU
28



C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta
Rp)
1. 2014 INVENTARISASI TANAMAN
BIOPESTISIDA UNTUK NYAMUK
DI KOTA METRO.
Skim Dosen
Pemula
14
2. 2014 INVENTARISASI TANAMAN
REPELLENT UNTUK NYAMUK
Aedes aegypti
OPR 5

6. PengalamanPengabdianMasyarakatDalam 5 Tahunterakhir
No Tahun JudulPengabdianKepadaMasyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2013 Instruktur menejemen Laboratorium
bagi guru SMU/SMP LEC Seputih
Banyak Lampung Tengan
LEC
Seputih
Banyak
Lampung
Tengan
1.000.000

7. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama
Jurnal
Volume/
Nomor/Tahun
1 Ikan cupang sebagai biokontrol
jentik nyamuk sebagai materi ajar
insekta
Bioedukasi Volume 3
Nomor 1 Mei
2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan penelitian Hibah Bersaing



28




SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya yang berjudul
FORMULA PUPUK CAIR LIMBAH CAIR NANAS UNTUK PERTANIAN
BERKELANJUTAN yang diusulkan untuk memperoleh dana Hibah Bersaing
tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan
persyaratan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima
ke kas Negara
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya



Nama Lengkap : Dr. Agus Sutanto, M.Si. (L)
NIP/NIDN : 196620827 199803 1001/0027086101
Pangkat/Golongan Pembina Utama Muda/IVc
Jabatan Fungsional Lektor Kepala
Alamat Rumah Jl. Mujahir No. 17A RT/Rw:11/05 LK.IV 21
Polos Yosodadi Metro Lampung
Telpon/Faks/E-mail 0725.43562/sutanto11@gmail.com
HP 081540926645
29

Anda mungkin juga menyukai