Anda di halaman 1dari 8

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)

Volume 9 Nomor 1, Mei 2021

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT PADA PUPUK CAIR


ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERHADAP TANAMAN
BAYAM
Ria Lestari
Program studi Kimia, fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126
ria94088@Gmail.com

ABSTRAK: Eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang merupakan gulma bagi perairan,
juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai pupuk organik karena eceng gondok
mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Penambahan asam humat ke dalam
pupuk juga memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman dikarenakan
asam humat mampu meningkatkan kinerja pupuk terhadap tanaman. Pupuk organik beserta
asam humat akan diaplikasikan pada tanaman bayam. Eceng gondok yang difermentasi
selama 2 minggu menghasilkan pupuk cair yang mengandung bahan organik diantaranya
berupa N 0,67%, P 0,53%, K 1,46% serta memiliki pH 6,60. Kandungan tersebut telah sesuai
dengan standar kualitas pupuk organik berdasarkan SNI 19-7030-2004. Pemberian pupuk
eceng gondok dengan asam humat pada tanaman bayam memberikan pengaruh yang nyata
terhadap tinggi tanaman 37,4 cm, jumlah daun 25 helai dan massa tanaman 14,51 gram.

Kata kunci: asam humat, bayam, eceng gondok, pupuk organik.


ABSTRACT: Water hyacinth (Eichhornia crassipes) which is a weed for the waters has the
potential to be used as organic fertilizer because water hyacinth contains nutrients needed by
plants. The addition of humic acid to the fertilizer also has a big influence on plant growth
because humic acid can improve fertilizer performance on plants. Organic fertilizers along
with humic acid will be applied to spinach plants. Fermented water hyacinth for 2 weeks
produces liquid fertilizer that contains organic materials such as N 0.67%, P 0.53%, K 1.46%
and has a pH of 6.60. The content is in accordance with the quality standards of organic
fertilizers based on SNI19-7030-2004. The application of water hyacinth fertilizer with humic
acid on spinach has a significant effect on plant height 37,4 cm, leaves number of 25 and
plant mass of 14,51gram.

Keywords: humic acid, organic fertilizers, spinach, water hyacinth.

1. PENDAHULUAN Tumbuhan ini juga dapat


Eceng gondok (Eichhornia crassipes) mempercepat proses pendangkalan suatu
ialah jenis tumbuhan berdaun lebar yang perairan, dikarenakan kemampuannya yang
hidup pada perairan tawar. Eceng gondok dapat menahan partikel-partikel pada suatu
juga dikenal sebagai gulma yang memiliki perairan. Eceng gondok juga dapat
fase pertumbuhan sangat cepat dan tak menghasilkan sampah-sampah organik
terkendali. Pertumbuhannya yang cepat, seperti pembusukan batang dan daun dari
menyebabkan permukaan perairan menjadi tumbuhan itu sendiri, yang dapat
tertutupi, akibatnya perairan akan menyuburkan perairan sehingga
mengalami penurunan jumlah cahaya dan memungkinkan tanaman lain juga ikut
tingkat kelarutan oksigen dalam air juga tumbuh dan menjadi sarang dari berbagai
menurun [1]. vektor penyakit seperti nyamuk [2]. Jika

42
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

hal ini terus menerus terjadi, maka cepat dan bayam yang dihasilkan pun
ekosistem perairan menjadi terganggu. berkualitas. Akan tetapi pupuk anorganik
Salah satu perairan yang ditumbuhi yang dipakai secara berkala dapat
enceng gondok adalah danau. Dungga [3] memunculkan dampak negatif bagi tanah
melaporkan bahwa danau Limboto di dan lingkungan sekitar. Dilihat dari
Gorontalo ialah salah satu perairan yang permasalahan tersebut maka penggunaan
terganggu akibat banyaknya eceng gondok. pupuk anorganik dapat dialihkan dengan
Hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan saja penggunan pupuk yang ramah lingkungan
eceng gondok mampu menutupi lebih dari seperti pupuk organik.
70% permukaan danau. Hal tersebut Pertumbuhan tanaman tidak hanya
membuat ekosistem perairan menjadi dipengaruhi oleh pupuk, tetapi juga dapat
terganggu dan secara tidak langsung ditambahkan bahan tambahan yaitu asam
mempengaruhi masyarakat sekitar danau. humat. Bahan tambahan tersebut dapat
Permasalahan tersebut juga terjadi meningkatkan kinerja pupuk. Bebagai
pada danau di Desa Gunung Megang penelitian yang telah dipublikasikan
Dalam kabupaten Muara Enim. Eceng membuktikan bahwa asam humat
gondok menutupi hampir seluruh berpotensi memiliki kemampuan untuk
permukaan danau. Sehingga perlu peningkatan kualitas tanaman dan produksi
dilakukan upaya pengolahan eceng gondok pangan misalnya jagung [7], padi [8] dan
menjadi sesuatu yang bernilai. sayuran [9]. Asam humat juga berperan
Banyak penelitian yang telah untuk memaksimalkan fungsi akar sehingga
mempublikasikan tentang pemanfaatan tumbuhan mampu menyerap unsur hara
eceng gondok menjadi sesuatu yang sangat secara maksimal [10]. Penelitian ini akan
menguntungkan bagi masyarakat membahas lebih detail terkait eceng
diantarannya memanfaatkan eceng gondok gondok sebagai pupuk organik dengan
sebagai adsorben warna pada industri penambahan asam humat. Unsur nitrogen,
tekstil [4], logam Pb pada air danau [5] dan fosfor dan kalium pupuk akan dianalisis,
untuk menurunkan kandungan COD, selanjutnya pupuk akan diaplikasikan ke
logam Cu serta Cr limbah cair laboraturium tanaman bayam dengan tiga keadaan yaitu
[6]. Kusrinah [1] melaporkan hasil analisis tanaman bayam yang ditambah pupuk
kimia tumbuhan eceng gondok eceng gondok dan asam humat, tanaman
mengandung 48,2% yang terdiri dari 28,7% bayam yang hanya ditambah pupuk
kalium, 1,5% nitrogen, 1,8% natrium, kompos organik dari eceng gondok dan
7,0% fosfor, dan 12,8 % kalsium. tanaman bayam yang hanya diberikan
Komposisi tersebut membuat eceng gondok penyiraman, kemudian pertumbuhan bayam
juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk akan diobservasi.
organik untuk tanaman dan dapat langsung 2. METODE PENELITIAN
diaplikasikan ke tanaman. Salah satunya 2.1 Alat dan Bahan
pada tanaman bayam. Peralatan yang digunakan dalam
Proses penanaman bayam yang penelitian ini ialah peralatan gelas kimia,
dilakukan oleh para petani, pada timbangan digital, spektrofotometer UV-
pertumbuhannya dari bibit sampai ke masa VIS, Photoelectric flame photometer dan
panen biasanya hanya membutuhkan waktu pH meter.
30 hari. Kecepatan proses pertumbuhan Bahan yang digunakan ialah eceng
bayam tersebut dipengaruhi oleh kesuburan gondok yang diambil di danau Desa
tanah, saat proses penanaman bayam para Gunung Megang Dalam, senyawa EM4
petani menambahkan pupuk anorganik (Effectif Mikroorganisme-4), larutan gula
untuk membantu dalam penyuburan tanah merah dan senyawa asam humat.
sehingga proses pertumbuhan bayam dari
masa tanam ke masa panen menjadi lebih Pembuatan pupuk cair eceng gondok

43
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

2.2 Pembuatan pupuk cair eceng gondok diperoleh 15 unit percobaan, dengan
Eceng gondok sebanyak 7 kg rinciannya sebagai berikut:
dibersihkan, diambil pada bagian daun dan 1. Perlakuan 1 (sampel H1): tanaman
batang, kemudian dipotong-potong atau bayam sebagai kontrol yang hanya
dirajang dan dihaluskan agar proses diberikan penyiraman air.
fermentasinya berlangsung sempurna, 2. Perlakuan ke-2 (sampel H2): tanaman
setelah itu siapkan larutan gula merah 140 bayam yang disiram dengan pupuk
ml, larutan EM4 sebanyak 14 ml EM4 dan sintetik
14 L air, kemudian dimasukkan ke dalam 3. Perlakuan ke-3 (sampel H3): tanaman
tong plastik, diaduk hingga rata dan ditutup bayam yang disiram dengan pupuk cair
rapat sampai kedap udara. Sebaiknya eceng gondok 60% (60 mL pupuk cair
menggunakan air sumur pada proses dan 40 mL air)
pencampuran karena tidak mengandung 4. Perlakuan ke-4 (sampel H4): tanaman
kaporit. Setelah 2 minggu akan bayam yang disiram dengan pupuk cair
menghasilkan pupuk cair. Pupuk organik eceng gondok 60% dan ditambah asam
yang telah jadi diuji kandungannya, humat 5% (60 mL pupuk cair, 5 mL
kemudian dibandingkan dengan asam humat dan 35 mL air)
persyaratan pupuk organik berdasarkan SNI 5. Perlakuan ke-5 (sampel H5): tanaman
19-7030-2004 [11]. bayam yang disiram dengan asam humat
5%.
2.3 Pembuatan pupuk cair eceng gondok
yang ditambah asam humat 2.6 Pelaksanaan Penelitian
Asam humat sebelumnya akan Benih ditabur di polybag yang sudah
dikarakterisasi dengan FT-IR, selanjutnya diisi tanah dan disiram dengan air, setelah
asam humat dicampur dengan air bayam berusia 7 hari diberikan perlakuan
menggunakan perbandingan 10:10 ( 10 pupuk cair eceng gondok sesuai perlakuan,
gram asam humat dengan 10 ml air). H1 (air 100%), H2 (pupuk sintetik), H3
Sebanyak 5 ml asam humat diambil dan (eceng gondok 60%), H4 (eceng gondok
dicampurkan dengan 60 ml pupuk cair 60% dan asam humat 5%) dan H5 (asam
eceng gondok serta 35 ml air. Pupuk humat 5%). Proses pengaplikasian pupuk
disimpan di dalam botol yang nantinya akan dilaksanakan setiap 4 hari sekali
akan diaplikasikan pada tanaman bayam. selama 20 hari, dan penyiraman air akan
dilakukan setiap hari kecuali pada saat
2.4 Pembibitan bayam pengaplikasian pupuk Dilakukan
Proses pembibitan ini akan dilakukan pengamatan pada tanaman, dengan variable
dengan cara perendaman benih bayam yaitu: tinggi tanaman bayam, berat tanaman
dengan air terlebih dahulu sebelum ditabur bayam dan jumlah daun bayam.
selama 5 menit. Benih yang tenggelam
akan digunakan dalam pembibitan Analisis Data
sedangkan yang mengam-bang akan Data akan diolah dengan
dibuang. Selanjutnya, benih bayam menggunakan analisis varian (ANAVA)
langsung ditabur ke dalam polybag dengan pada tingkat kepercayaan 5%, jika terdapat
volume 2 kg yang telah diisi dengan tanah, variasi diantara perlakuan maka akan
selanjutnya dilakukan penyiraman dilanjutkan dengan uji beda terkecil (UBT)
secukukupnya. 5% [11].

2.5 Variasi perlakuan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemberian pupuk diberikan dengan 5 Analisis pada pupuk cair eceng gondok
variasi perlakuan dan masing-masing Berdasarkan analisis yang telah
perlakuan dengan 5 kali ulangan, sehingga dilakukan, diperoleh hasil kadar nitrogen,

44
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

posfor dan kalium seperti terlihat pada menghasilkan energi, humus serta unsur
Tabel 1. Berdasarkan data dapat dilihat hara seperti nitrogen, kalium dan fosfor
hasil uji kandungan hara pada pupuk cair yang bermanfaat bagi tanaman, sedangkan
eceng gondok berupa N, P dan K yang untuk proses pembentukan unsur hara
telah sesuai dengan standar kualitas pupuk secara spesifik terjadi sebagai berikut:
organik berdasarkan SNI 19-7030-2004.
Besarnya kandungan NPK pada pupuk Protein + E proteinase ATP + NADP +
sangat dipengaruhi oleh proses fermentasi NH3 + energi
yang dipengaruhi oleh bekerja tidaknya
mikroorganisme yang terdapat pada EM4. NH3 + 3O2 nitrosomonas 2HNO2 + H2O
Pada kondisi yang sesuai, proses + energi
perkembangan bakteri akan bekerja dengan 2HNO2 + O2 nitrobacter 2HNO3+2H2O
baik yaitu dengan merombak bahan-bahan + energi
organik yang terkandung pada eceng Kemudian untuk reaksi pembentukan
gondok secara maksimal. Hal tersebut fosfat dibantu oleh bakteri Pseudomonas sp
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Cesaria dengan menggunakan ATP yang sebelumya
[12] dalam penelitiannya bahwa EM4 telah terbentuk pada reaksi awal [13]
memberikan pengaruh nyata terhadap Pseudomonas
kandungan NPK dalam proses fermentasi ATP + glukosa ADP + glukosa 6-fosfat
pupuk cair, Pada penelitiannya
menunjukkan bahwa pupuk yang Glukosa 6-fosfat + H2O glukosa
ditambahakan EM4 dapat meningkatkan +P
kandungan hara yang telah sesuai dengan Proses pembentukan kalium terjadi
standar. karena adanya pengikatan unsur kalium
yang bersumber dari hasil pembusukan
Tabel 1. Analisis Kandungan Pupuk bahan organik oleh mikroorganisme, akan
Organik Cair Eceng Gondok tetapi K yang terkandung dalam bahan
No Parameter uji Hasil Standar organik masih pada bentuk organik
uji Minimal kompleks yang belum bisa langsung
SNI diserap tanaman[15].
1. pH 6.60 4-9
2. Nitrogen (%) 0.67 0.40 0.9
3. Fosfor (%) 0.53 0.10
2641

4. Kalium (%) 1.46 0.20


% transmitan

0.8
1705
3341

1381
1245

Soraya [13] menjelaskan bahwa


1588

0.7
fermentasi merupakan proses perombakan
atau penguraian unsur-unsur organik dalam
kondisi tertentu oleh bioaktivator 4000 3000 2000 1000
mikroorganisme. Menurut Rahmawanti wavenumber (cm-1)
[14] reaksi utuh dalam proses fermentasi Gambar 1. Spektra FT- IR senyawa asam
ialah humat

Bahan organik + mikroorganisme Pengaruh penambahan asam humat


CO2 + H2O + hara + humus + Energi pada pupuk cair eceng gondok
Karakterisasi asam humat
Dari reaksi tersebut dapat dilihat menggunakan FT-IR ditunjukkan pada
bahwa bahan organik yang dirombak Gambar 1. Menurut prasasti [46] gugus
dibantu oleh aktivitas mikroorganisme fungsi utama dari asam humat ialah -

45
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

COOH, -OH, aromatik, alifatik dan kuinon. 40 37,4


Berdasarkan spektra bisa diamati bahwa 35 30,2 29,81

Tinggi tanaman (cm)


terdapat puncak serapan yang kuat dan 30 27,6
melebar di daerah panjang gelombang 3341 25
23,2
cm-1 yang menunjukkan adanya stretching 20
vibrations –OH. Serapan pada daerah 15
panjang gelombang 1705 cm-1 10
menunjukkan adanya stretching vibrations 5
C=O dari keton dan karboksilat. Puncak 0
serapan yang terjadi di daerah panjang H1 H2 H3 H4 H5
gelombang 1588 cm-1 merupakan Variasi perlakuan
stretching vibrations dari C=C aromatik
serta H terkonjugasi dari keton. Serapan Gambar 2. Grafik nilai rata-rata tinggi
pada daerah bilangan gelombang 1381 cm-1 tanaman bayam
menunjukkan bending vibrations C-H dari
CH3, serta di daerah panjang gelombang 30 25

Jumlah daun (helai)


1245 cm-1 menunjukkan adanya stretching 25
19 20
vibrations C-O. Berdasarkan puncak- 20 17
puncak yang terbentuk pada spektra IR 14
15
menunjukkan bahwa asam humat yang 10
digunakan telah sesuai dengan karakteristik 5
senyawa humat itu sendiri yaitu adanya
0
gugus fungsional -OH, -COOH, aromatik, H1 H2 H3 H4 H5
alifatik dan kuinon [17]. Variasi perlakuan

Aplikasi pupuk cair eceng gondok pada Gambar 3. Grafik nilai rata-rata jumlah
tanaman bayam daun pada tanaman bayam
Berdasarkan aplikasi pupuk yang
telah dilakukan, didapat data hasil
pengamatan berdasarkan variabel berupa
tinggi tanaman (cm), jumlah daun dan Pemberian pupuk eceng gondok dan
massa tanaman (gram) dengan asam humat pada perlakuan H4
menggunakan beberapa variasi perlakuan menghasilkan tanaman tertinggi yaitu 37,4
terhadap tanaman bayam (Amaranthus). cm. Pengaruh asam humat terhadap tinggi
tanaman bayam disebabkan karena adanya
kandungan karbohidrat yang dimiliki asam
Tinggi tanaman
Adapun rata-rata hasil pengamatan humat, membuat kadar karbohidrat pada
tinggi tanaman bayam dalam lima kali tanaman bayam juga ikut bertambah,
pengulangan pada setiap perlakuan bisa sehingga tanaman bayam memiliki
diamati pada Gambar 2. Perlakuan H4 cadangan makanan untuk mempercepat
menunjukkan hasil yang paling nyata pertumbuhan tunas baru. Selain itu, asam
terhadap tinggi tanaman bayam. Hal ini humat juga mengandung N-amino yang
disebabkan karena adanya penambahan ketika diserap oleh bayam membuat
asam humat bersama pupuk organik ecceng kandungan asam amino dalam bayam juga
gondok. Riyandi [18] dalam penelitiannya ikut bertambah, menyebabkan
menunjuk-kan bahwa asam humat pembentukan sitokinin endogen bertambah
memberikan pengaruh pada tanaman lebih cepat, dikarena salah satu komponen
dengan meningkatkan pertumbuhan bagian penyusun sitokinin ialah asam amino.
akar dan daun tanaman binahong. Dengan meningkatnya sitokinin dalam
bayam dapat mempercepat dalam proses
pembentukan sel baru yaitu dengan adanya

46
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

pembelahan sel yang kemudian membentuk penambahan asam humat ke dalam pupuk
jaringan dan organ pada tanaman bayam membuat penyerapan unsur nitrogen
yaitu tunas serta daun, sehingga menjadi semakin meningkat, sehingga
menghasilkan tinggi tanaman yag lebih semakin tingginnya nitrogen yang diserap
besar maka jumlah daun yang terbentuk pada
tanaman juga akan meningkat.
Jumlah daun
Adapun rata-rata hasil pengamatan Massa tanaman bayam
tinggi tanaman bayam dalam lima kali Adapun hasil rata-rata untuk
pengulangan pada setiap perlakuan dapat parameter pengamatan massa tanaman yang
dilihat pada Gambar 3. Hasil pengamatan terdapat pada Gambar 4 menunjukkan
terhadap jumlah daun menunjukkan bahwa bahwa pada perlakuan H4 menghasilkan
jumlah daun yang terbanyak dihasilkan massa tanaman yang paling berat. Data ini
oleh perlakuan H4 yaitu sebanyak 25 helai sejalan dengan data jumlah daun dan tinggi
dan sangat berbeda nyata dengan kontrol. tanaman yang menunjukkan hasil yang
Dikarenakan dengan adanya penambahan lebih pada tanaman bayam, sehingga hasil
pupuk organik dan asam humat pada data massa tanaman juga ikut besar.
tanaman bayam selain menyebabkan
adanya peningkatan pem-bentukan tunas Massa tanaman (g) 20
dan jumlah daun, asam humat juga 14,51
15 12,81
menyebabkan bobot akar pada tanaman 11,32 11,08
ikut meningkat. Hal tersebut dapat 10 6,71
dijelaskan bahwa semakin banyak tunas
dan daun pada bayam maka produksi 5
auksin secara alami yang berada dalam 0
jaringan bayam juga akan meningkat. H1 H2 H3 H4 H5
Auksin diproduksi pada tunas yang terletak Variasi perlakuan
di ujung batang dan ketiak daun. Auksin
Gambar 4. Grafik nilai rata-rata massa
tersebut kemudian akan menuju ke bagian
tanaman bayam
bawah mengikuti pengaruh gravitasi,
sehingga kadar auksin yang terdapat pada
pangkal bayam juga akan meningkat yang O O

kemudian akan memacu jaringan parenkim C OH C O M OH


+ M +2 + H2O +H+ (1)
dan kambium membentuk meristem akar,
selanjutnya setelah terjadinya pertumbuan
akar yang semakin memanjang, sitokinin
yang terbentuk juga akan terpenuhi pada O O

ujung-ujung akar. C OH C
O
(2)
+ M+2 + H+
Dengan semakin meningkatnya bobot OH
C O
M

C
akar pada tanaman bayam, maka O O

penyerapan unsur hara pupuk yang


diaplikasikan ke tanaman akan semakin O O
besar. Wijaya [8] menyatakan bahwa C OH C
besarnya bobot akar bisa digunakan sebagai +M +2
O
+ H+ (3)
indikator kemampuan serapan hara, OH O
M

semakin besar hara yang diserap membuat


tanaman akan tumbuh semakin baik serta
Gambar 5. Model interaksi asam humat dengan
produksi lebih tinggi. Salah unsur nitrogen
ion logam
ialah Salah satu hara yang berperan penting
dalam pembentukan daun. Dengan adanya

47
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

Selain itu, tidak hanya karena adanya a. Pupuk cair eceng gondok yang
peningkatan pertumbuhan tunas, daun dan dihasilkan dari proses fermentasi
bobot akar yang menyebabkan terjadinya menghasilkan kandungan hara makro
penyerapan unsur hara yang tinggi, meliputi nitrogen sebesar 0,67%, fosfor
peningkatan massa tanaman juga 0,53% dan kalium 1,46% yang telah
disebabkan karena asam humat memiliki sesuai dengan standar kualitas pupuk
kemampuan dalam berinteraksi dengan organik berdasarkan SNI 19-7030-2004.
kation logam yang terkandung di dalam b. Perlakuan penambahan asam humat pada
tanah. Logam tersebut dapat menghambat pupuk cair eceng gondok memberikan
akar tanaman dalam proses penyerapan pengaruh yang nyata terhadap
unsur hara pada pupuk, sehingga pertumbuhan bayam yang meliputi
penyerapannya tidak maksimal. tinggi tanaman, jumlah daun dan massa
Kemampuan asam humat dalam tanaman.
berikatan dengan kation logam dikarenakan
asam humat sebagian besarnya memiliki
gugus-gugus fungsional yang mengandung 6. DAFTAR PUSTAKA
oksigen –OH, -COOH, -C=O, enolat dan [1] K. Kusrinah, A. Nurhayati, And N.
fenolat. Dengan adanya sejumlah sisi aktif Hayati, 2016. Pelatihan Dan
asam humat dengan afinitas yang berbeda Pendampingan Pemanfaatan Eceng
tersebut menyebabkan terjadinya interaksi Gondok (Eichornia Crassipes) Menjadi
antara kation logam dengan senyawa humat Pupuk Kompos Cair Untuk Mengurangi
yang dapat berlangsung melalui Pencemaran Air Dan Meningkatkan
pembentukan ikatan koordinasi dan melalui Ekonomi Masyarakat Desa
struktur cincin khelat. Berikut reaksi antara Karangkimpul Kelurahan Kaligawe
kation logam dan gugus aktif dari asam Kecamatan Gayamsari Kotamadya
humat dapat dilihat pada Gambar 5 [18]. Semarang,” Dimas: Jurnal Pemikiran
Adanya gugus-gugus pengompleks dalam Agama Untuk Pemberdayaan, 16 (1): .
jumlah besar di setiap molekul pada 27–48,
senyawa humat, menyebabkan asam humat [2] B. A. Kristanto, E. Purbajanti, And
memiliki sifat sebagai bahan pengompleks S. Anwar, 2014. Pemanfaatan Enceng
yang multiligan dan dapat berinteraksi Gondok (Eichornia Crassipes) Sebagai
dengan ion-ion logam membentuk Bahan Pupuk Cair. Pertanian Indonesia,
kompleks, sehingga cemaran logam pada 18 (2): 79–84,
tanah yang dapat menghambat proses [3] W. A. Dungga, I. Sulila, And Y.
pertumbuhan bayam tidak akan diserap Aneta, 2018. Pentingnya Aspek Hukum
oleh akar tanaman. Pada dasarnya logam Pelestarian Danau Limboto Dan
berat juga merupakan unsur yang Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai
dibutuhkan tanaman untuk proses Produk Kerajinan Tangan Khas
pertumbuhan tetapi dalam jumlah yang Masyarakat Desa Buhu Kabupaten
sedikit, namun jika konsentrasinya Gorontalo, Jurnal Pengabdian Kepada
melebihi ambang batas akan menyebabkan Masyarakat, 24 (2): 617–622,
tanaman menjadi keracunan logam dan [4]N. Herawati, 2013. Pemanfaatan Eceng
terhambatnya proses pertumbuhan sehingga Gondok Sebagai Zat Penyerap Warna
produksi tanaman menjadi menurun [18]. Pada Industri Tekstil Sebagai Upaya
Mengurangi Pencemaran Air, Berkala
Teknik, 3 (2): 554–562
4. KESIMPULAN [5]S. Nahrun, “Pemanfaatan Eceng Gondok
Berdasarkan hasil dan pembahasan (Eichornia Crassipes) Dalam
didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb)
Dari Danau Buatan Universitas

48
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 9, Nomor 1, Mei 2021

Hasanuddin Makassar,” Phd Thesis, Sebagai Alternatif Pupuk Cair, Jurnal


Universitas Islam Negeri Alauddin Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1
Makassar, 2017. (2): 8–14
[6]Y. H. W. Djo, D. A. Suastuti, I. E. [13] S. Soraya Santi, 2012. Kajian
Suprihatin, And W. D. Sulihingtyas, Pemanfaatan Limbah Nilam Untuk
2017. Fitoremediasi Menggunakan Pupuk Cair Organik,” Jurnal Teknik
Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Kimia, 2 (2): 170–174
Crassipes) Untuk Menurunkan COD [14] N. Rahmawanti And N. Dony,
Dan Kandungan Cu Dan Cr Limbah Cair 2014. Pembuatan Pupuk Organik
Laboratorium Analitik Universitas Berbahan Sampah Organik Rumah
Udayana, Cakra Kimia (Indonesian E- Tangga Dengan Penambahan Aktivator
Journal Of Applied Chemistry), 5 (2): Em 4 Di Daerah Kayu Tangi, Ziraa’ah
137–144 Majalah Ilmiah Pertanian, 39 (1): 1–7
[7]G. Shaila, A. Tauhid, And I. Tustiyani, [15] L. Trivana And A. Y. Pradhana,
2019. Pengaruh Dosis Urea Dan Pupuk 2018. Pengaruh Rasio Debu Sabut
Organik Cair Asam Humat Terhadap Kelapa Dan Kotoran Kambing Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Waktu Pengomposan Dan Kualitas
Jagung Manis, Agritrop: Jurnal Ilmu- Pupuk Organik [The Effects Of Coconut
Ilmu Pertanian (Journal Of Agricultural Coir Dust-Goat Debris Rasio On
Science), 17 (1): 35–44 Composting Time And Organic
[8] Suwandi dan H. Wijaya, 2013. Fertilizer Quality], Buletin Palma, 19
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (1): 33–46
Dengan Bahan Aktif Asam Humat [16] D. Prasasti, S. Juari, And S.
Dengan Zeolit Sebagai Pembawa, Sudiono, “Kinetika Adsorpsi-Reduksi
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18 (2): Ion Au (III) Pada Asam Humat Hasil
79 - 84 Isolasi Dari Tanah Gambut Rawa Pening
[9]S. Sarno, A. Saputra, R. Rugayah, And Adsorption Kinetics Of Adsorption-
M. A. Pulung, 2015. Pengaruh Reduction Of Au (III) On Humic Acid
Pemberian Asam Humat (Berasal Dari From Rawa Pening Peat Soil.”
Batubara Muda) Melalui Daun Dan [17] D. Dachriyanus, “Analisis Struktur
Pupuk P Terhadap Pertumbuhan Dan Senyawa Organik Secara Spektroskopi,”
Produksi Tanaman Tomat Padang: Lembaga Pengembangan
(Lycopersicum Esculentum Mill), Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Agrotek Tropika, 3 (2): 182 - 198 (Lptik) Universitas Andalas, 2004.
[10] N. Nurlina, I. Syahbanu, M. T. [18] F. Riyandi, E. Proklamasiningsih, And
Tamnasi, C. Nabela, And M. D. Furnata, R. Rochmatino, 2020. Pengaruh
2018. Ekstraksi Dan Penentuan Gugus Pemberian Asam Humat Pada Media
Fungsi Asam Humat Dari Pupuk Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan
Kotoran Sapi, Indonesian Journal Of Kandungan Polifenol Daun Binahong
Pure And Applied Chemistry, 1 (1): 30– (Anredera Cordifolia), Bioeksakta, 2
38 (2): 243–247
[11] A. R. Moi, 2015. Pengujian Pupuk [19] N. Hidayanti, 2013. Mekanisme
Organik Cair Dari Eceng Gondok Fisiologis Tumbuhan Hiperakumulator
(Eichhornia Crassipes) Terhadap Logam Berat Heavy Metal
Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Hyperaccumulator Plant Physiology
Juncea),” Jurnal MIPA, 4 (1): 15–19, Mechanism,” Jurnal Teknologi
[12] R. Y. Cesaria, R. Wirosoedarmo, Lingkungan, 14 (2): 75–82
And B. Suharto, 2014. Pengaruh
Penggunaan Starter Terhadap Kualitas
Fermentasi Limbah Cair Tapioka

49

Anda mungkin juga menyukai