Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PH, DAYA KONDUKRIVITAS LISTRIK, DAN

NITROGEN (N) PADA TANAH TERHADAP


LINGKUNGAN ABIOTIK

JESSICA PURI PRICILIA PURBA


D1A022040
B

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ir Prof.. Anis Tatik Maryani, M.P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera untuk kita semua
Puji Tuhan kami ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam
keadaan sehat. Dan khususnya, kami penyusun bisa menyelesaikan makalah
yang membahas tentang “Pengaruh pH,daya konduktivitas listrik,dan nitrogen (N)
pada tanah terhadap lingkungan abiotik”. Makalah ini dibuat sebagai tugas
kelompok yang akan dikumpulkan dan di presentasikan. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Dasar-dasar Agronomi yang memberikan
arahan dan ajaran tentang pelajaran Dasar-dasar Agronomi.
Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak
kekurangan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca demi perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini
sebagai pembelajaran.

Jambi,10 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.........................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................4
1.1 Latar belakang................................................................................4
1.2 Tujuanpenelitian.............................................................................6
1.3 Rumusan masalah...........................................................................6
BAB II TINJAUANPUSTAKA.........................................................7
2.1 Pengertian Abiotik..........................................................................7
2.2 Pengertian pH..................................................................................8
2.3 Daya konduktivitas .........................................................................9
2.4 Nitrogen ........................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN .................................................................11
BAB IV
PENUTUP..........................................................................................15
4.1 kesimpulan ...................................................................................15
Daftar pustaka ..................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang dimanfaatkan

manusia dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tanah

tersusun atas tiga komponen utama yaitu padatan, cairan, dan udara. Padatan

terdiri dari mineral dan bahan organik yang menempati setengah volume.

Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk secara terus-menerus

menyediakan unsur hara pada dosis tertentu untuk mendukung pertumbuhan

tanaman dengan faktor pertumbuhan lainnya dalam kondisi yang menguntungkan.

Semakin tinggi ketersediaan unsur hara maka tanah akan semakin subur.

Kandungan unsur hara dalam tanah selalu berubah-ubah. tergantung pada musim,

pengolahan tanah dan jenis tanaman. Nilai kesuburan tanah tidak dapat diukur

atau diamati, tetapi hanya dapat diperkirakan. Pendugaan nilai dapat dilakukan

berdasarkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang dikaitkan dengan parameter

pertumbuhan tanaman, misalnya panjang batang, jumlah tanaman. daun, lebar,

dan panjang daun. Evaluasi kesuburan tanah perlu dilakukan untuk mengetahui

jenis dan unsur hara yang terkandung.

Tingkat kesuburan tanah juga dapat diukur dari kandungan air tanah. Hal

ini berkaitan dengan kemampuan tanah dalam menyerap air, yakni. Konduktivitas

listrik (EC) tanah atau konduktivitas listriknya. EC adalah kemampuan tanah

dalam menghantarkan arus listrik. EC terjadi karena adanya kandungan garam


bebas yang terdapat pada kandungan air tanah dan kandungan ion yang dapat

ditukar yang terdapat pada partikel padat permukaan tanah.

Tanah yang mempunyai pH kurang dari 7 atau bersifat masam

menyebabkan peningkatan ion H yang menghasilkan elektrolit semakin

meningkat. Selain itu, semakin banyak ion H yang terkandung dalam tanah,

produksi EC semakin besar. proses pertumbuhannya di Indonesia berupa nitrat

(NO,) yang berasal dari ton) 9 reaksi nitrit (NO) dengan air (H2O). Ini yang

dikenal dengan reaksi nitrifikasi dimana reaksi kimianya adalah sebagai berikut :

NO₂-+ H₂O NO3+2H++ 2e-


Dapat diamati dari (1) bahwa jika semakin banyak ion H+ yang

terkandung dalam tanah, maka NO3 pun semakin meningkat. Apalagi NO2

berasal dari bahan organik seperti pupuk kandang atau kompos :Tanah yang

banyak mengandung N akan mempengaruhi tanaman dan akan mengalami

pertumbuhan lebat pada daunnya.

Unsur hara makro diperlukan untuk pertumbuhan tanaman termasuk N

yang berfungsi merangsang pertumbuhan vegetatif daun (warna hijau, panjang,

lebar) dan pertumbuhan batang (tinggi dan ukuran). P berperan penting dalam

transfer energi pada sel tumbuhan, mendorong perkembangan akar dan

pembuahan dini, menguatkan batang agar tidak mudah rebah, dan meningkatkan

serapan N pada awal pertumbuhan. peranan penting dalam pertumbuhan tanaman

misalnya merangsang translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman. Pupuk

kompos berfungsi meningkatkan EC dan kapasitas tukar kation, serta

memperbaiki struktur tanah. Selain itu, pupuk kompos sangat membantu dalam

fotosintesis. Panjang dan lebar daun sangat berpengaruh terhadap fotosintesis

yang dilakukan tumbuhan. Unsur N yang tersedia bagi tanaman cukup untuk
merangsang pembentukan tunas dan daun, meningkatkan kandungan protein dan

meningkatkan jumlah klorofil.

1.2 Tujuan Penelitian


Berdasarkan penjelasan pada latar belakang maka diperoleh tujuan

penelitian sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan pengaruh ph, daya kontrudikvitas listrik, dan nitrogen

(N) pada tanah terhadap lingkungan abiotik

1.3 Rumusan masalah

1.apakah pengaruh pH berpengaruh pada cara menaikan pH dan

menurunkan pH pada tanah dilingkungan abiotik?

2.Bagaimana mengukur konduktivitas listrik


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Abiotik

Abiotik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut segala sesuatu

yang tak hidup atau tidak beryawa (benda mati). Komponen abiotik merupakan

komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tidak hidup. Berikut

komponen abiotik :

1. Udara

Udara merupakan satu di antara contoh kompone abiotik yang bisa

ditemukan di berbagai tempat. Di dalam udara, terkandung berbagai zat, di

antaranya nitrogen (78%), oksigen (21%), karbon dioksida (0,03%), dan gas

lainnya. Oksigen yang menjadi satu di antara komponen penyusun udara

dibutuhkan untuk pernapasan makhluk hidup sperti oleh tumbuhan, hewan, dan

manusia. Sementara karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan dalam

fotosintesis.

2. Air
Jumlah air di seluruh permukaan bumi ada sekitar 71%. Selain itu, air

menjadi komponen tubuh makhluk hidup. Sekitar 80-90% tubuh makhluk hidup

tersusun oleh air. Air digunakan sebagai pelarut dalam sitoplasma, tempat

berlangsungnya reaksi kimia tubuh, menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah

sel dari kekeringan.

3. Tanah dan Mineral

Tanah disebut pula sebagai tempat hidup bagi organisme penyusun

ekosistem. Tanah adalah sumber utama tersedianya mineral yang diperlukan oleh

makhluk hidup. Contohnya adalah belerang, kalium, kalsium, natrium, dan fosfor.

Mineral tersebut kemudian dimanfaatkan dalam metabolisme tubuh, menjaga

keseimbangan asam basa, dan mengatur fungsi fisiologi tubuh.

4. Cahaya Matahari

Matahari memiliki pengaruh sangat besar pada kelangsungan hidup

makhluk hidup. Matahari adalah bagian dari sumber energi terbesar bagi makhluk

hidup di bumi. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari secara langsung dalam

fotosintesis. Kemudian hewan dan manusia memanfaatkan cahaya matahari

melalui tumbuhan dan produsen lain.

5. Derajat Keasaman (pH)

pH adalah angka yang menerangkan tentang tingkat keasaman suatu zat

atau lingkungan. pH berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup. Pada

umumnya, makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau

terlalu basa. Mayoritas makhluk hidup di dunia memerlukan lingkungan dengan

pH yang netral (pH 7), artinya tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa.

6. Suhu dan Kelembapan


Suhu lingkungan sangat memengaruhi makhluk hidup. Suhu lingkungan

ditentukan oleh banyaknya sinar matahari yang diserap oleh komponen penyusun

ekosistem. Makhluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup pada kisaran suhu 0

sampai 40 derajat Celsius. Suhu ideal bagi kelangsungan makhluk hidup sekitar

27 derajat Celsius.

2.2 Pengertian pH

pH sendiri merupakan singkatan dari Power of H atau "daya H" yang

artinya adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen. pH digunakan

untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang ada dalam suatu zat, larutan,

atau benda. pH sendiri berasal dari "p" yang merupakan lambang matematika dari

negatif logaritma, dan "H" yang merupakan lambang kimia dari unsur hidrogen.

Jenis larutan berdasarkan pH : Larutan Asam, apabila nilai pH di bawah 7, maka

disebut dengan larutan asam. Semakin kuat keasaman, nilai pH maka akan

semakin kecil. Kekuatan keasamannya sendiri bergantung pada kemampuan untuk

menghasilkan ion H. Asam akan kuat jika dilarutkan dalam air yang menghasilkan

ion H lebih banyak daripada asam lemah. Larutan netral dengan nilai pH yang

tepat di angka Contoh dari jenis ini yaitu air murni dan juga beberapa garam yang

berasal dari asam kuat dan basa kuat. Larutan Basa memiliki nilai pH di atas 7.

Basa yang kuat biasanya nilainya mendekati angka 14. Contohnya adalah NaOh

dan KOH.

2.3 Daya Kondukrivitas Listrik.

Daya Hantar Listrik (DHL atau electric conductance) adalah sifat

menghantarkan listrik air. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai

DHL tinggi. Pengukurannya dengan alat Electric Conductance Meter (EC Meter),
yang satuannya adalah mikro μmhos/cm atau μmhos/cm atau sering ditulis

µmhos. Daya hantar listrik dipengaruhi oleh jenis larutan dan konsentrasi

larutannya yang terdiri dari ion H dan OH. Apabila ditinjau dari sifat daya hantar

listriknya, terdapat dua jenis larutan yaitu larutan elektrolit dan larutan non

elektrolit Larutan elektrolit merupakan suatu senyawa berbentuk larutan yang

mampu menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi yang menyebabkan ion

ion bermuatan arus listrik. Larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus

listrik dengan baik yaitu dikelompokkan ke dalam elektrolit kuat, sedangkan

larutan elektrolit yang sifat penghantaran listriknya kurang baik dikelompokkan

ke dalam elektrolit lemah.

2.4 Nitrogen (N).

Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein,

dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang

cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Selain itu,

Nitrogen juga berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein. Tanaman

umumnya menyerap Nitrogen dalam bentuk Ammonium (NH4+) dan Nitrat

(NO3-). Beberapa produk kami, terutama seri NPK Mutiara seperti NPK Mutiara

16-16-16 dan NPK Mutiara GROWER 15-09-20+TE, bentuk Nitrogennya

mengandung kombinasi sumber Nitrogen dari Nitrat-Nitrogen (NO3-) dan

Amonium-Nitrogen (NH4+). Salah satu keuntungan kombinasi Nitrogen tersentuh

adalah Nitrat-Nitrogen (NO3-) bisa diserap lebih cepat oleh tanaman dan

Ammonium-Nitrogen (NH4+) tersedia sebagai sumber Nitrogen cadangan

berikutnya.
BAB III

PEMBAHASAN

A.Deskriptif studi kasus

Pada saat penelitian diketahui Tanah sangat penting karena larutan tanah

mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Pospor (P) di mana

tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan

bertahan terhadap penyakit.

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran nilai konduktivitas

listrik tanah, pH, dan NPK serta melihat korelasi antara parameter tersebut.

Parameter yang akan diuji dari lahan pertanian gambut adalah nilai konduktivitas

listrik tanah serta nilai kandungan hara NPK dan pH. Pengukuran konduktivitas

listrik tanah dilakukan dengan menggunakan metode resistansi jenis


Nitrogen memiliki pengaruh penting pada tanah karena merupakan nutrisi

utama bagi pertumbuhan tanaman. Itu membantu menghasilkan protein tanaman,

memperkuat batang, dan meningkatkan pertumbuhan daun. Namun penggunaan

nitrogen secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran udara dan kerusakan

lingkungan.

B.Analisis situasi

No Kalorimeter., Elektrometer Kriteria

KT pH KT pH

1 20 cm 5-6 10cm 5.0 Masam

2 20cm 5-6 10cm 5.3 Masam

3 20cm 5-6 10cm 5,0 Masam

Pada studi kasus ini Dapat dilihat bahwa nilai pH pada metode elektrometer

tampak lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan metode kalorimeter. Nilai

pH yang ditunjukkan oleh metode elektrometer menunjukkan nilai yang lebih

pasti, karena hanya menunjukkan satu nilai pH terukur. Pada metode kalorimeter

menampilkan nilai pH yang kurang tepat, yakni dengan rentang nilai 5-6, yang

artinya nilai pH tersebut belum pasti angkanya. Tetapi dari kedua metode tersebut

tidak menghasilkan perbedaan nilai pH yang jauhberbeda, nilai pH terukur sama-

sama dalam kategori masam. Artinya, kedua metode tersebut bisadigunakan

dalammenentukan nilai pH, tetapi untuk tingkat ke akurasiannya, metode

elektrometer lebih akurat dibandingkan dengan metode kalorimeter.

Analisis konduktivitas listrik pada tanah dapat memberikan informasi penting

tentang sifat fisik dan kimia tanah. Hal ini sering digunakan dalam berbagai
aplikasi seperti pertanian.Ada beberapa cara untuk melakukan analisis

konduktivitas listrik pada tanah:

1. Metode Penyelidikan Lapangan: Ini melibatkan penggunaan alat

konduktivitas listrik seperti EM38 atau EM31 untuk mengukur

konduktivitas listrik tanah di lokasi tertentu. Data ini dapat membantu

mengidentifikasi variasi dalam sifat tanah di lapangan.

2. Penggunaan Elektroda:Menggunakan elektroda konduktivitas untuk

mengukur konduktivitas listrik tanah pada kedalaman tertentu. Ini berguna

dalam menilai kedalaman air tanah, salinitas tanah, atau mengidentifikasi

lapisan tanah yang berbeda.

3. Pengujian Laboratorium:Mengambil sampel tanah dan melakukan

pengujian konduktivitas listrik di laboratorium. Metode ini memberikan

data yang lebih akurat dan dapat digunakan untuk penelitian ilmiah atau

analisis mendalam.

C.Alternatif solusi

Dalam mengahadapi kasus naik turunnya pH pada tanah dilingkungan abiotik

Kita harus melakukan ini untuk meningkatkan pH tanah

1. Memberikan kapur pada tanah asam

2. Pemberian pupuk sesuai kebutuhan

3. Tambahan organisme pengurai

4. Memperbaiki drainase

5. Jangan menggunakan pupuk yang bersifat asam

6. Menghilangkan gulma
Cara menurunkan pH pada tanah

1. Memberi pupuk belerang atau sulfur

2. Mengunakan material organik

Mengukur konduktivitas listrik dengan cara

Pengukuran konduktivitas larutan paling awal dilakukan pada sampel tanah,

namun ternyata lebih dapat dipercaya untuk mengekstraksi larutan tanah dan

melakukan pengukuran terhadapnya. Apabila nilai tanah tak jenuh diperlukan,

maka nilai tersebut dihitung berdasarkan angka kejenuhan dan dugaan tentang

bagaimana tanah mengering hingga kondisinya saat ini. Tentu saja pengukuran

langsung terhadap konduktivitas larutan tanah akan lebih baik jika dapat

dilakukan dengan andal.

Dua pendekatan telah dilakukan untuk pengukuran ini. Yang pertama

menggunakan elektroda platina yang tertanam pada keramik dengan tekanan

gelembung 15 bar. Selama rentang pertumbuhan tanaman, keramik tetap jenuh,

meskipun tanah tidak jenuh, sehingga larutan dalam keramik dapat diukur. Selama

terdapat pertukaran yang mampu antara keramik dan larutan tanah, pengukuran ini

akan menjadi EC larutan tanah, EC pori-pori udara.


BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

pH merupakan bagian dari abiotik. Abiotik adalah istilah yang biasanya

digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda mati).

Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari

benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan

fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk

menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Pada organisme

aquatik, mereka dapat hidup dalam perairan yang netral dengan kisaran toleransi
antara asam lemah sampai basa lemah. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam

maupun sangat basa membahayakan kelangsungan organisme karena

menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi.

Dan dari penelitian dapat diketahui bahwa pada beberapa titik sampel yang

memiliki nilai konduktivitas listrik tanah lebih tinggi juga akan diikuti dengan

kenaikan nilai pH, kadar hara fosfor, dan kalium serta penurunan nilai kadar hara

nitrogen. Hal ini menunjukkan konduktivitas listrik tanah terpengaruh oleh pH,

nitrogen, fosfor, dan kalium meskipun terjadi cenderung rendah.

Nilai konduktivitas listrik ta tidak juga terpengaruh oleh kematangan tanah

Keberadaan nitrogen dalam tanah sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan tanaman.

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis ketersediaan nitrogen dalam tanah dan

menghitung kebutuhan pupuk untuk meningkatkan produktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Musofi, Saumi Anggit. Peta Distribusi Kandungan Fe dalam Air Sumur berdasarkan Jenis

Tanah di Kecamatan Sewon Tahun 2020. Diss. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2020.

IMAMAH, N. (2021). Kreatifitas guru dalam pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar biotik dan abiotik bagi siswa kelas I MI Darul Ulum Sidomukti

Mayang Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah).
PUTRANTO, Thomas Triadi; ALEXANDER, Kevin. Aplikasi Geospasial Menggunakan

Arcgis 10.3 Dalam Pembuatan Peta Daya Hantar Listrik Di Cekungan Airtanah

Sumowono. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik

Lingkungan, 2017, 14.1: 15-23.

Pranata, Ayub S. Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. AgroMedia,

2010.

Anda mungkin juga menyukai