Penyusun :
Ninda Rizkiyani, S.Pi.
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul Kualitas Air dan Hama Penyakit untuk
peserta didik kelas X jurusan agribsinsis perikanan air tawar.
Modul ini disusun berdasarkan Standar Isi 2006 yang lebih menempatkan siswa
sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Modul ini juga dilengkapi dengan
latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat
pada modul
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesain modul ini, terutama teman-teman guru perikanan, yang telah
membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.
Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis pengukuran kualitas air pada kolam budidaya
4.4. Mengintegrasikan pengukuran kualitas air pada kolam budidaya
MATERI
akuatik yang dibudidayakan, baik dari aspek sumber air yang digunakan
seperti parameter fisika, kimia dan biologi, juga perlu diketahui dan
a. Parameter fisika
1)Warna Air
Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Air laut berwarna
karena proses alami, baik yang berasal dari proses biologis maupun non-
biologis.
Warna air pada suatu perairan yang kita lihat adalah merupakan:
a) Berkas cahaya yang tidak diserap dan keluar kembali dari perairan
tersebut.
Pada lingkungan budidaya warna air yang didapati juga bermacam- macam,
antara lain dipengaruhi oleh kandungan plankton yang tergandung di dalam air
organik, mineral maupun bahan lain yang terlarut dalam air. Warna air yang
lain:
alami yang baik untuk biota budidaya, namun ada juga warna hijau yang
dan Phormidium yang termasuk blue green algae. plankton ini mengindikasikan
sulfide, sehingga perairan dengan warna ini kurang baik untuk kegiatan
dan Skletonema atau yang termasuk Diatom. diatom akan tumbuh cepat pada
budidaya.
2)Intensitas cahaya
matahari semua proses kehidupan tidak akan berlangsung dan tidak akan
Sinar matahari yang jatuh di permukaan air, sebagian akan dipantulkan dan
sebagian lagi menembus ke dalam air. Sinar yang dipantulkan tergantung pada:
b. Naungan
d. Lamanya penyinaran
Cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan sangat berarti bagi proses
bagian, yaitu:
sekedar hidup dan tidak mampu tumbuh dan berkembang biak. Perairan ini
hanya organisme heterotrop dan saprofit. Pada zona ini disebut juga zona laut
dalam dimana pada zona ini juga memiliki tekanan hidrostatik yang besar, suhu
yang dingin, sirkulasi air yang sangat lemah serta suplai bahan makanan yang
sedikit.
3)Suhu
Suhu merupakan salah satu parameter air yang sering diukur, karena
kegunaannya dalam mempelajari proses fisika, kimia dan biologi. Suhu air
Suhu air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut di dalam air.
Jika suhu tinggi, air akan lebih cepat jenuh dengan oksigen dibanding dengan
suhunya rendah. Suhu air pada suatu perairan dapat dipengaruhi oleh musim,
lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu
tiga, yaitu :
penurunan suhu relatif kecil, seluruh masa air tercampur dengan baik karena
perbedaan suhu sangat kecil dan relatif konstan. pada lapisan ini hampir tidak
Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari
stratifikasi suhu yang tidak stabil.Oleh karena itu bagi para pembudidaya
ikan yang melakukan kegiatan budidaya ikan kedalaman air sebaiknya tidak lebih
dari 2 meter. Selain itu untuk memecah stratifikasi suhu pada wadah budidaya
air.
umumnya dari:
a) Penguapan (evaporasi).
4)Kekeruhan
Kekeruhan merupakan gambaran sifat optik air oleh adanya bahan padatan
Kekeruhan air atau sering disebut turbidty adalah salah satu parameter uji
fisik dalam analisis air. Tingkat kekeruhan air umumnya akan diketahui dengan
besaran NTU (Nephelometer Turbidity Unit) setelah dilakukan uji aplikasi
5)Salinitas
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah bahan padat yang terkandung dalam tiap
kilogram air laut, dengan asumsi semua karbonat diubah menjadi bentuk
oksida, bromida dan iodin diganti dengan klorida dan Satuan salinitas
disebut “ppt”.
berkisar antara 0 – 5 ppt. contohnya pada air minum, air sungai, sumur, dsb
berkisar antara 5 – 30 ppt, contohnya pada daerah hutan bakau, muara sungai,
c) Perairan laut (saline water), yaitu perairan yang memiliki salinitas berkisar
d) Perairan hipersaline (brine water), yaitu perairan yang memiliki salinitas >
Variasi salinitas dalam air laut akan mempengaruhi jasad-jasad hidup akuatik
lunak yang berat jenisnya mendekati berat jenis air laut biasa, sedangkan
jenis-jenis biota yang hidup di dasar laut (bentos) mempunyai berat jenis yang
tekanan osmotik.
6)Kecerahan
sejumlah atau sebagian cahaya yang diteruskan pada kedalaman tertentu yang
menentukan:
berikut:
Cahaya yang diserap ini menghasilkan panas yang sangat penting untuk proses
7)Kedalaman
8)Kecepatan Arus
Arus di laut disebabkan oleh perbedaan densitas masa air laut, tiupanangin
pantai. Pasangsurut juga dapat menggantikan air secara total dan terus
9)Debit Air
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu
tempat atau yang dapat di tampung dalam suatu tempat tiap satu satuan waktu.
Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat
dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada
gerakan air tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik
Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari
padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal
2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. TSS menyebabkan kekeruhan
pada air akibat padatan tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap.
TSS terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil
Total Dissolve Solid (TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik
jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram
umumnya intensitas terjadinya lebih kecil dari dua kali sehari. Berat Jenis Air
13) Kekentalan
Kekentalan air merupakan sifat fisika air yang tidak boleh diabaikan. Hal ini
merupakan akibat dari tahanan gesekanyang ditimbulkan oleh suatu zat cair
Tegangan permukaan air timbul akibat aktivitas molekul-molekul air yang tidak
b. Parameter Kimia
Parameter kimia yang berpengaruh terhadap kehidupan biota air antara lain :
yaitu logaritma dari kepekatan ion-ion H (hydrogen) yang terlepas dalam suatu
nilai pH (derajat keasaman) pada suhu tertentu atau dapat ditulis dengan
Air murni (H2O) berasosiasi secara sempurna sehingga memiliki ion H+ dan ion
Oksigen terlarut diperlukan oleh hampir semua bentuk kehidupan akuatik untuk
O2 (anaerobik) sama sekali; lainnya dapat hidup dalam keadaan anaerobik hanya
Kebanyakan dapat hidup dalam keadaankandungan O2 yang rendah sekali, tapi tak
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu,
kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan air dipermukaan air, luas daerah
permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen
sekelilingnya.
Karbondioksida dalam air, dapat berupa gas karbondioksida bebas (CO2), ion
dalamkondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988). Ditegaskan lagi oleh Boyd (1990),
bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BODadalah bahan organik yang
COD atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigenyang diperlukan untuk
organik yang dioksidasi secara kimia. Tes COD digunakan untuk menghitung kadar
bahan organik yang dapat dioksidasi dengan cara menggunakan bahan kimia
ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garamkarbonat. Air sadah atau
air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak
adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air
adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak.
Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit
6) Fosfat
Fosfat dapat ditemukan di bumi di dalam air, tanah dan sedimen. Tidak seperti
senyawa materi lain siklus fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang
mempunyai tekanan tinggi. Hal ini karena fosfor biasanya cair pada suhu dan
tekanan normal. Hal ini terutama melakukan siklus kembali melalui air, tanah dan
sedimen.
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP, ADP dan Nukleotid
keadaan gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling
banyak terdapat dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat
7) Nitrat
Nitrat (NO3) adalah ion–ion anorganik alami yang merupakan bagian dari siklus
nitrogen. Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea,
protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti amonia, nitrit
dan nitrat. Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari amonia melalui
proses oksidasi katalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus
nitrogen.
8) Nitrit (NO2)
Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi)
dan antara nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi) oleh karena itu, nitrit
bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Kandungan nitrit pada perairan
alami mengandung nitrit sekitar 0.001 mg/L. kadar nitrit yang lebih dari 0.06
c. Paremeter Biologi
Parameter biologis yang biasa diukur dalam pengamatan kualitas air untuk
budidaya perairan adalah plankton, nekton, neuston, perifiton dan bentos karena
1) Plankton
Plankton berasal dari bahasa Yunani ‘planktos’ yang berarti mengembara atau
(umumnya berukuran mikro), yang diwakili oleh hampir semua kelompok dunia
(a) (b)
2) Benthos
Benthos adalah organisme yang menempel atau istirahat pada dasar atau yang
hidup pada sedimen dasar perairan. Bentos dapat dibedakan menjadi zoobentos
3) Nekton
Nekton adalah kelompok organisme yang tinggal di dalam kolom air (water column)
baik di perairan tawar maupun laut. Kata “nekton” diberikan oleh Ernst Haeckel
tahun 1890 yang berasal dari kata Yunani (Greek) yang artinya berenang (the
swimming) yang meliputi (biofluidynamics, biomechanics, functional morphology
(b)
Gambar . Nekton (a) ikan, (b) cumi-cumi, (c) penyu dan (d) kuda laut
4) Neuston
yang senang hidup di atas permukaan airseperti ikan terbang. Contoh lain neuston
5) Perifiton
karena memiliki arti yang lebih luas. Aufwuchs adalah sekumpulan organisme yang
organisme hewani atau nabati yang bergerak lambat (merayap atau merangkak)
pada substrat tersebut. Kelompok ini, tidak seperti bentos, tidak dapat
menembus substrat.
adalah…
a. konstan
b. 21 °C menjadi 15 °C
c. 28 °C menjadi 21 °C
d. 32 °C menjadi 28 °C
5Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan air adalah…
a. Bahan organik dan garam-garam terlarut
b. Kekeruhan dan kecerahan air
c. Padatan tersuspensi dan padatan terlarut
d. Oksigen ddan karbondioksida bebas
6Lokasi di bumi akan mengalami dua kali pasang dan dua kali surut
perairan adalah…
a. unsur N, Cu, Vd
b. unsur N, P, Mg
c. unsur N, P, Mo
d. unsur N, Mg, Zn
9 9. Berikut ini merupakan sumber oksigen terlarut di perairan
yaitu, kecuali…
a. plankton
b. bentos
c. nekton
d. perifiton
KEGIATAN BELAJAR 2
Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis pengukuran kualitas air pada kolam budidaya
4.3. Mengintegrasikan pengukuran kualitas air pada kolam budidaya
MATERI
Beberapa parameter kualitas air dapat diamati langsung saat melakukan sampling
lapangan, bahkan saat ini juga telah banyak tersedia berbagai kit analisa kualitas
data yang lebih akurat tentang nilai kualitas air yang diperoleh sehingga analisa
dibudidayakan akan lebih tepat. Namun ada juga beberapa kualitas air yang tidak
dapat diukur langsung di lapangan, hal ini berhubungan dengan perlakuan, metode
pengukuran kualitas air yang akan diamati, waktu pengamatan, hal ini biasanya
standart atau nilai kisaran yang masih dapat mendukung untuk kehidupan dan
Peralatan
No Parameter Pengukuran Gambar
Parameter Fisika
1 Intensit Lux meter
as cahaya
Peralatan
No Parameter Pengukuran Gambar
2 Suhu termomet
er
7 Daya Conductiv
hanta i ty meter
r listrik
8 Salinitas Salinomet
e r/
refraktom
e ter
Parameter Kimia
12 Oksigen DO meter/
terlarut titrasi
Peralatan
No Parameter Pengukuran Gambar
13 Karbondioksid CO2
a bebas meter/
titrasi
14 Amonia Spektrof
15 Nitrat ot ometer
16 Nitrit
17 Fosfat
18 pH pH meter
(deraja dan kertas
t keasaman) pH (pH
indikator)
Peralatan
No Parameter Pengukuran Gambar
19 Alkalinitas titrasi
20 Kesadahan dH meter
Parameter Biologi
21 Kelimpahan Plankton
dan net dan
keanekaragam haemocyt
a n plankton o
meter/sa
d wick
rafter cell
Peralatan
No Parameter Pengukuran Gambar
22 Kelimpahan Eidmen
dan grab dan
keanekaragam Peterson
a n bentos grab
untuk
perairan
tergenang
Surber
untuk
air
mengalir
dengan
substrat
pasir
berbatu
Ayakan
untuk
memisahk
an
sedimen
dengan
bentho
s
23 Kelimpahan Metod
dan e kerik
keanekaragaan
perifiton
Sumber : Effendi (2000)
Tabel 2. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran kualitas
air dengan cara titrasi
2) Intensitas Cahaya
Alat yang digunakan adalah Lux meter. Dimana alat tersebut
disimpan di atas permukaan air laut kemudian dicatat nilai yang ada
3) Suhu
Suhu air diukur dengan menggunakan thermometer yaitu dengan
Cara Kerja :
4) Kekeruhan
Untuk mengukur parameter kekeruhan dengan menggunaan
2003).
5) Salinitas
atas refraktometer.
6) Kecerahan
Salah satu cara untuk mengukur kecerahan air dilakukan dengan
bulat dengan garis tengah 20 cm yang terbuat dari seng dan dicat
putih atau
(a) (b)
Gambar 28. Pengukuran kecerahan (a) secchi disk
dengan skala pengukuran dan (b) penggunaan
secchi disk
7) Kedalaman
Pengukuran kedalaman perairan dapat menggunakan tongkat
8) Kecepatan Arus
Pergerakan air atau arus air diperlukan untuk ketersediaannya
makanan bagi jasad renik dan oksigen. Selain itu untuk menghindari
Alat :
a) Current meter atau benda yang terapung (bola pingpong)
b) Roll meter
c) Stop watch
d) Tali rafia
e) Ranting kayu
Cara Kerja :
Setiap 100 meter perairan tersebut diberi tanda dengan
9) Debit air
Debit air adalah volume aliran air per satuan waktu. Debit air
Alat :
a) Roll meter
b) Bandul logam
c) Bola pingpong
Cara Kerja :
a) Diukur lebar dan panjang perairan, lebar dan panjang
pingpong.
Perhitungan : Q = A x V
batu karang yang ada di tepi pantai. Pada prinsipnya parameter ini
untuk mengukur tinggi rendahnya air laut per satuan waktu dengan
menggunakan papan. Pengamatan pasang surut air laut dilakukan
pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH- terlarut (sebagai tanda
a) Kertas lakmus
Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk
Kertas
Larutan Lakmus
Lakmus merah Lakmus biru
Asam Tetap merah Berubah menjadi merah
Netral Tetap merah Tetap biru
Basa Berubah menjadi biru Tetap biru
berikut ini.
c) pH Meter
pH meter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
dalam air. oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses
2. Tugas
dan biologi, kumpulkan semua data yang anda peroleh, sekarang coba anda
kelomppok dan guru pendamping lalu sampaikan didepan kelas hasil diskusi
tersebut!
3. Tes Formatif
adalah…
a. plankton net dan sedwick rafter
b. plankton net dan haemocytometer
c. sedwick rafter dan bogolov tray
d. plankton net dan bogolov tray
adalah…
a. spektofotometer
b. turbiditymeter
c. thermometer
d. conductivity meter
gelombang spesifik
MATERI
Ikan dan udang dapat hidup normal bila lingkungan airnya mempunyai kualitas
yang sesuai untuk kehidupannya. Parameter kualitas air yang tidak sesuai dapat
Parameter kualitas air yang sangat berpengaruh dalam kehidupan ikan dan udang
a. Suhu
Suhu sangat berpengaruh pada proses metabolisme ikan. Suhu perairan yang
optimal (sesuai kebutuhan ikan didaerah tropis) adalah 27 – 31oC. Pada suhu
ikan. Oksigen merupakan kebutuhan pokok bagi biota air pada umumnya.
Sedangkan dalam air kelarutan oksigen diukur dalam mg / liter air atau berat
1. Suhu air
2. Tekanan udara
3. Tekanan uap air
Tabel 1. Kelarutan oksigen jenuh pada air murni dengan berbagai suhu (T
- °C) pada tekanan udara 760 mm Hg (1 atmosfir)
tekanan oksigen dalam air lebih tinggi dibanding dalam darah, sehingga
Dissolved Oxygen
(DO) dalam mg/liter Efek Pada Ikan
air (ppm)
<1 Ikan cepat mati
1–5 Ikan dapat hidup tetapi reproduksi rendah
dan pertumbuhan lambat
>5 Pertumbuhan dan reproduksi
normal
yang tinggal di air baik tanaman maupun hewan tergantung pada kadar oksigen
air. Di perairan air tawar, kadar oksigen terlarut antara 15 mg/l pada suhu
suatu wadah budidaya ikan sebaiknya berkisar antara 7-9 ppm. Konsentrasi
c. pH
Derajat keasaman atau pH adalah ukuran standar perbandingan ion H + dan
ion OH-, bila dalam keadaan normal jumlah kedua jenis ion sama disebut
netral ditunjukkan dengan pH = 7. Keadaan dimana pada air lebih banyak ion
H+, maka air dinyatakan asam (pH < 7) dan sebaliknya keadaan dimana pada
air lebih banyak ion OH-, maka air dinyatakan basa (alkali - pH > 7). Standard
pH yang dibutuhkan pada sebagian besar biota air adalah 6,8 – 8,5. Apabila
air menjadi asam, pH dibawah 4 maka ikan akan mengeluarkan banyak lendir
8. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kualitas air secara berkala untuk
d. Alkalinitas
Untuk menjaga pH air tetap stabil pada kisaran 6,8 maka perlu suatu proses
bufffer-an dari ion bikarbonat, ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga
ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga dapat
- =
(HCO3 ) dan karbonat (CO3 ) di dalam air. Dalam perairan tawar, pada
bikarbonat (HCO3ˉ).
perairan. Jika perairan dengan nilai alkalinitas kurang dari 40 mg/liter CaCO3
(hard water). Perairan dengan nilai alkalinitas yang tinggi lebih produktif
yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas di atas 20 ppm.
Oleh karena itu, apabila masuk dalam perairan tersebut asam (ion H+),
maka H+ tersebut akan segera diikat oleh ion CO = dan reaksi bergerak kekiri
3
menghasilkan CO2, (CO2 lepas ke udara). Pada saat asam baru ditambahkan,
pH akan terukur rendah, tapi setelah beberapa waktu kemudian, ketika reaksi
mengandung kapur tinggi, tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan
Bila hanya dengan penambahan asam saja maka jumlah yang diberikan harus
dahulu, seperti ditunjukkan pada reaksi di atas. Oleh karena itu perlu
e. Kesadahan
Pengaruh kalsium karbonat (CaCO3) dalam air dapat pula dinyatakan sebagai
dengan detergen (sabun). Pada air yang mempunyai kesadahan rendah akan
mudah membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air
sangat penting bagi kehidupan ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai
kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan nilai
(Ca +) dan ion magnesium (Mg +) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula
2 2
Kesadahan pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million atau
Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air (10
dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17,8
ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8
12 - 18 dH, atau 210 - 320 ppm CaCO3: agak tinggi (agak keras)
f. Ammonia
Ammonia dalam air dapat berasal dari pemupukan, eksresi hewan dan hasil
dengan kepadatan ikan yang tinggi dikolam dan pemberian makanan buatan
Ammonia sangat beracun bila dalam bentuk NH3, sedangkan yang sudah
NH3 + H2O NH +
+ OH-
4
ikan.
berikut;
1½ O2 1½ O2
NH3 NO2¯
NO3¯ Nitrosomonas
Nitrobacter
pH 12 oC 17 oC 20 24 oC 28 oC 32
oC oC
7.0 0.2 0.3 0.4 0.5 0.7 1.0
Cara penanggulangan
Nitrit terbentuk dari hasil reduksi nitrat oleh bakteri anaerob pada dasar
perairan. Di perairan nitrit dapat bersifat racun bila konsentrasi lebih dari
5 mg/l NO2ˉ - N.
1. Meningkatkan aerator.
2. Menghentikan pemberian pakan atau mengurangi jumlah pakan
yang diberikan.
kelompok tentang :
1) Parameter kualitas air yang perlu diamati agar sesuaian untuk budidaya
perairan.
MENGUMPULKAN INFORMASI /
MENCOBA :
ikan!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
kehidupan ikan!
........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
........................................................................................................................
6. Jelaskan mengapa pH perlu distabikan!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
KEGIATAN BELAJAR 4
MATERI
Parameter fisika kualitas air antara lain adalah suhu, kecerahan dan warna air.
1) Suhu
fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis
air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1oC, setiap satuan
volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara.
2) Kecerahan
pencemarannya. Bila tingkat pencemaran sumber air terlalu tinggi maka akan
mempengaruhi jumlah dan jenis bahan filter yang digunakan. Cara penyaringan
yang sederhana dapat dibuat dengan bahan filter yang ada. Bahan-bahan yang
dapat digunakan dalam proses penjernihan air antara lain batu, pasir, kerikil,
arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas,
Penyaringan air secara mekanik dapat dilakukan dengan mengalirkan air keruh ke
lapisan-lapisan injuk, arang dan kerikil. Salah satu cara penyaringan bertahap
Sebuah filter kimia bekerja dengan menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan
organik terlarut, dan sejenisnya. Mekanisme ini dilakukan dengan bantuan media
filter berupa arang aktif, resin ion, dan zeolit, atau melalui fraksinasi air.
Filter biologi merupakan filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad renik
khususnya bakteri dari golongan pengurai amonia. Agar jasad-jasad renik tersebut
dapat hidup dengan baik di dalam filter dan melakukan fungsinya dengan optimal
diperlukan media dan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan
Proses pemfilteran amonia pada budidaya ikan mengikuti hukum peredaran unsur
Nitrogen di alam.
dilakukan dengan hati-hati jangan sampai membuat bakteri yang hidup disana mati.
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara dibilas dengan menggunakan air bersih
bebas klorin.
Prinsip dasar pembuatan filter adalah dengan membelok-belokan arah aliran air
keatas dan kebawah agar “memaksa” air kotor dari akuarium untuk
https://www.youtube.com/watch?v=oPyZ_pq45qk
https://www.youtube.com/watch?v=NhsHPfocDmU
1. Filter Canister
tipe filter versi "lama", seperti filter under gravel dan filter atas. Prinsip
utama dari filter ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada air
untuk melalui media filter secara menyeluruh, yaitu dengan cara memaksa
Sesuai dengan namanya filter "under gravel" adalah sebuah filter yang
Filter under gravel sering digunakan terutama dalam akuarium laut. Pada
Selanjutnya plantkon ini akan menjadi sumber pakan bagi penghuni laut lain.
yang tidak dapat diproses dengan cepat. Kotoran ini dapat menumpuk
dari akuarium, seperti: bakteri, parasit, jamur, virus, alga, dan patogen
mempengaruhi fungsi sel mahluk hidup dengan mengubah material inti sel,
berkembang, diantaranya
1. Sediakan sebuah bak atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak
penampungan.
2. Buat bak penyaringan dari drum bekas. Beri kran pada ketinggian 5 cm
dari dasar bak. Isi dengan ijuk, pasir, ijuk tebal, pasir halus, arang
tempurung kelapa, batu kerikil, dan batu-batu dengan garis tengah 2-3
cm.
LEMBAR KERJA 2
5. Buatkan lubang secukup paralon bagian yang tegak, agar air bersih
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil pengamatan dilapang,
lakukan analisis atau buatlah suatu kesimpulan tentang :
MENGKOMUNIKASIKAN :
68
TES FORMATIF
A. Filter canister
B. Filter mekanik
D. Filter gabungan
E. Filter vegetasi
hias sebgai filter agar aquarium tampak bersih dan kotoran-kotoran yang
A. Filter Ultraviolet
B. Filter Vegetasi
69
C. Filter Gabungan
D. Filter Canister
3. Filter ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang terdapat di atas
air (kering) dan bagian yang berada di dalam air. Di atas media kering
adalah...
A. Filter vegetasi
B. Filter tetes
E. Filter mekanik
akuarium
media filter
karena hal ini akan memberikan kesempatan lebih banyak pada air yang
70
mengalir untuk dikonsumsi oksigennya oleh bakteri aerob yang tumbuh
parasit, jamur, virus, alga, dan patogen lainnya, dengan cara mengekspos
A. Filter canister
B. Filter Ultraviolet
D. Filter vegetasi
E. Filter gabungan
71
KEGIATAN BELAJAR 5
MENGEVALUASI PENGELOLAAN KUALITAS AIR
F. Kesesuaian Kualitas Air Pada Budidaya Perairan
G. Kompetensi Dasar :
H. 3.6 Mengevalusi kelayakan parameter kualitas air
I. 4.6 Mengelola paramete kualitas air untuk budidaya ikan
J.
K.
Indikator Pencapaian Kompetensi
L.
3.6.1 Menganalisis perbaikan mutu kualitas air
3.6.2 Menentukan cara perbaikan mutu kualitas air
4.6.1 Membedakan jenis perbaikan mutu kualitas air
4.6.2 Merancang perbaikan mutu kualitas air
MATERI
1. Aplikasi probiotika
sebagai biomanipulator.
Jenis probiotik
kedalam :
udang
kesalahan persiapan dan penaganan hanya akan menambah biaya tanpa hasil
72
apapun. Pemberian sebaiknya dilakukan setelah organisme probiotik
dan
2. Proteolitic bacteria.
tubuh udang
1. Bakteri Lactobaccillus
73
3. Tepung ikan sebagai sumber protein
2. Pengelolaan Fitoplankton
material di dasar.
tertutup.
74
aktivitas pada dasar perairan. Oksigen terlarut terutama pada air dasar
Untuk menjaga oksigen terlarut tetap pada kondisi yang optimal adalah
a. Suplai O2 di air
4. Pengapuran
tanah dasar kolam bereaksi masam (pH < 6,0) dengan cara dan dosis yang
meningkatkan pH tanah dasar kolam menjadi netral (pH 7,0) dan dapat
kondisi pH tanah dasar dan jenis kapur yang digunakan. Jenis kapur yang
digunakan dapat berupa kapur sirih, kapur tohor, kapur tembok dan kapur
menjadi 7
75
Tanah (kg) Tembok Sirih
(kg)
t t t
7,00 - - -
5. Sistem Resirkulasi
Kolam Sistem resirkulasi adalah sistem air yang dipakai terus menerus dengan
memakai sistem filtrasi. Sistem ini memerlukan aliran air yang dapat terkendali
serta pompa untuk mengalirkan air tersebut. Ide utama dari sistem ini adalah terus
mendaur ulang air dengan bantuan sirkulasi pompa. Dengan sistem filtrasi biologis
racun/polutan utama pada kolam, sehingga kualitas air tetap terjaga di level yang
diinginakan. Jadi sistem ini akan menghemat penggunaan air dalam kegiatan
budidaya. Air yang digunakan adalah sebatas pada air dalam kolam dan air dalam
bak filter. Tapi air juga perlu ditambahakan jika terjadi penyusutan karena adanya
air (CRS)
76
2. Sistim resirkulasi semi tertutup, sistim resirkulasi yang mendaur ulang
luar.
pemeliharaan ikan, dapat dibuat dari plastik, logam, kayu, kaca, karet
atau bahan lain yang dapat menahan air, tidak bersifat korosif, dan
toksik seperti NH4 + dan NO2-. Pada dasarnya, biofilter adalah tempat
mengarahkan aliran air. Peralatan yang digunakan pada sistem ini relatif
mudah ditemukan dan sudah biasa digunakan, kecuali pompa air dan
aerator.
77
Gambar 1. Cara Kerja System RAS
Secara umum sistem kerjanya, air dalam wadah pemeliharaan akan diisi terus
hingga batas selang atau pipa pembuangan, kemudian air yang berlebihan akan
keluar melalui selang/ pipa menuju gor/ talang pembuangan air yang sudah
disediakan. Air akan mengalir keluar menuju bak filter yang diisi dengan bahan-
bahan filter seperti zeolit dan bioball namun sebelumnya diberi kapas filter
untuk membuang partikel yang lebih besar. Hasil filterasi akan menghasilkan
air bersih yang akan dipompa masuk melalui pipa kesetian wadah kolam/
78
TES SUMATIF
1. Pengapuran dilakukan jika tanah dasar kolam bereaksi masam (pH < 6,0)
dengan cara dan dosis yang tepat agar tidak merugikan kehidupan ikan.
Sebutkan jenis-jenis kapur yang dapat digunakan dalam kegiatan pemupukan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Gambar diatas merupakan Kolam pembesaran ikan lele punya pak aldebaran.
Warna air di kolam hijau pekat dan bebarapa hari ini sering pada pagi hari
banyak ditemukan ikan mati mengambang dikolam dan beberapa ikan yang
masih hidup kondisinya berada didekat permukaan air. Ketika pak aldebaran
analisis penyebab kematian ikan ditemukan bahwa kepadatan plankton dikolam
lele tersebut berlebihan sehingga ketika kondisi malam dihasilkan banyak CO 2
dan membuat ikan kekurangan oksigen sehingga mati.
Berdasarkan kondisi diatas,perlakuan yang tepat yang bisa dilakukan oleh pak
aldebaran adalah :
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Bonggol pisang merupakan bahan yang melipah dialam dan memiliki kandungan
jenis mikroorganisme Bacillus sp. Berdasarkan kandungan mikroorganisme yang
ada, bonggol pisang dapat dijadikan bahan pembuatan probiotik. Tentukanlah
bahan-bahan pendamping lain yang digunakan dalam proses pembuatan
probiotik sesuai kandungan mikroorganisme dalam bonggol pisang!
79
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
80
81
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Jakarta.
Effendi, Mohamad Ichsan MI, Prof, DR, M.Sc. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan
Pusaka Nusatama. Jakarta.
Gufron, H. Kordi dan Andi Baso Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air
dalam Budidaya Perairan. PT Rineka Cipta, Jakarta.
http://o-fish.com/Filter/FilterBiologi.htm
Lesmana. D.S, 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar
Swadaya. Jakarta. Murhananto, Ir. 2002. Pembesaran Lele Dumbo di
Pekarangan. Agro Media Pustaka,
Jakarta.
82