PRAKTIK BIOMONITORING
Disusun oleh :
i
JURUSAN TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Dosen Pengampu
ii
KATA PENGANTAR
Kami menyadari laporan akhir ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan laporan akhir ini.
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
I. PENDAHULUAN
1
memiliki banyak manfaat, yaitu membantu dalam pemahaman lebih
lanjut tentang fungsi ekosistem perairan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Maslina, (2018) sebagai ekosistem air tawar, kolam memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
2.3 Makrobentos
3
Makrobenthos adalah organisme yang mendiami substrat perairan.
Sebagai organisme yang berada di dalam perairan, hewan benthos sangat
sensitif terhadap perubahan kualitas air di habitatnya. Hal ini akan
mempengaruhi komposisi dan kelimpahan organisme tersebut (Muhammad
et al., 2017).
Kelompok hewan ini memiliki tubuh yang lunak. Beberapa hewan moluska
memiliki cangkang sebagai perlindungan bagi tubuh mereka yang lembut,
sementara yang lain tidak memiliki cangkang. Moluska ada yang hidup di
lingkungan air dan ada yang hidup di darat. Moluska yang hidup di air
4
bernapas melalui insang, sementara yang hidup di darat bernapas melalui
rongga mantel yang dilengkapi dengan pembuluh darah. Rongga ini
berfungsi sebagai paru-paru (Media, 2022).
5
c) Arthropoda memiliki sistem organ tubuh yang lengkap, termasuk
sistem peredaran, pencernaan, saraf, pernapasan, ekskresi,
reproduksi, dan alat indera yang sensitif.
d) Mereka juga memiliki mata majemuk yang terdiri dari ribuan mata
kecil berbentuk segi enam, yang disebut mata faset.
6
2.4 Plankton
7
III. METODE DAN ANALISIS DATA
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting, tali raffia,
nampan, botol, plankton net, ember, cangkul, dan gelas ukur
8
3.2.3 Bahan Praktikum:
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Sampel air kolam
di ruang terbuka hijau
3.3 Pengambilan sampel
Sampel Plankton
1. Letakkan transek yang berukuran 1 × 1 meter di salah satu titik di
dalam kolam
2. Ambil plankton dipermukaan kolam menggunakan ember 5 liter
dan tuangkan kedalam plankton net yang sudah ada botolnya
3. Ambil plankton didalam kolam menggunakan ember 5 liter dan
tuangkan kedalam plankton net yang sudah ada botolnya
9
4. Masukkan air yang ada di botol tersebut kedalam gelas ukur untuk
di ukur berapa liter air yang didapat
5. Ambil air di gelas ukur tersebut menggunakan pipet tetes, lalu
teteskan di kaca preparat yang sudah disediakan
6. Amati plankton yang sudah ditaruh dikaca preparat tersebut
dengan mikroskop serta digolongkan sesuai dengan jenisnya.
3.5 Analisis Data
Data keberagaman dan kelimpahan makrobenthos dianalisis secara
deskriptif. Menurut Thabroni (2021) metode penelitian deskriptif
merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang gambaran dan keadaan suatu fenomena
dengan cara mendeskripsikan secara rinci berdasarkan fakta yang ada.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah dengan
membandingkan kelimpahan dan keragaman makrobenthos dan
plankton. Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode
survey. Kolam perairan dibagi menjadi 3 transek yang luas masing-
masing transek tersebut ialah 1m × 1m yaitu tepi awal, tengah dan
akhir. Pengumpulan sampel makrobenthos menggunakan tangan dan
pada sampel substrat yang terambil di masukkan ke dalam kantong
plastik dan selanjutnya sampel tersebut diidentifikasi dan dihitung
jumlahnya. Variabel yang diamati adalah kelimpahan, keragaman serta
indeks dominansi dan indeks kemerataan. Berikut adalah cara
perhitungan makrobentos :
1) Kelimpahan Makrobentos
T
B= xP
A xS
Keterangan :
B : Kelimpahan individu/m2
10
S : Jumlah transek pengambilan sample (kali)
2) Keragaman Makrobentos
H=−Ʃ ¿ ln ¿
N N
Keterangan :
H’ : indeks keragaman
S : jumlah spesies
3) Indeks Dominasi
¿ (¿−1)
D=Ʃ
N (N−1)
Keterangan :
D = Indeks Dominansi
S = Jumlah Spesies
4) Indeks Kemerataan
H' H'
E= =
H max ¿ S
'
Keterangan :
11
E = Indeks Kemerataan
1) Indeks Keanekaragaman
S
∑ pi ln pi=∑ N¿ ln N¿
t =1
2) Indeks Kemerataan
H H
E= =
H ' maks ln S
3) Saprobik
C +3 D−B−3 A
X=
A +B +C+ D
12
4.1 Hasil dan Pembahasan
13
Gambar 4.3 Hasil Plankton
Dari data gambar 3.1, 3.2, dan 3.3 diatas didapatkan identifikasi
jenis plankton yang ada di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dari data
tersebut menjawab bahwa jenis plankton yang ada di Ruang
Terbuka Hijau (RTH) beraneka ragam. Namun, untuk mengetahui
jenis plankton yang diamati tersebut masih mengalami kendala
dikarenakan keterbatasan pengetahuan mendalam tentang
plankton.
Dalam melakukan analisis ini dapat memberikan informasi
bahwa tingkat keberadaan plankton yang ada di Ruang Terbuka
Hijau (RTH) yang diamati sangatlah berlimpah. Dari analisis ini
dapat memberikan informasi tentang kualitas air, karena dapat
dijadikan sebagai indikator perairan karena sangat dipengaruhi
oleh kualitas air. Banyaknya plankton pada suatu perairan atau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat menunjukan bahwa daerah
tersebut sebagai tempat pemijahan atau berkembang biaknya
berbagai organisme air.
2. Beberapa makrobentos juga ditemukan pada Ruang Terbuka Hijau
(RTH), data yang diperoleh sebagai berikut :
14
Gambar 4.4 Hasil Makrobentos
15
Dari data gambar 4.4, 4.5, 4.6 didapatkan identifikasi jenis-jenis
makrobentos yang ada di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dari data
tersebut sudah menjawab dari pernyataan bahwa jenis-jenis
makrobentos yang terdapat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat
beraneka ragam macam dan bentuknya. Untuk mengetahui jenis-
jenis makrobentos dilakukan sebuah metode dengan cara diamati
terlebih dahulu apa saja yang didapatkan kemudian untuk
mengetahui ndicat makrobentos yaitu demgan menggunakan cara
mengumpulkan makrobentos yang telah didapatkan, setelah itu
melakukan pengukuran ndicat dari makrobentos tersebut
menggunakan kertas yang sudah diberi jarak angka pengukurnya
untuk mengetahui ukuran tubuh dari makrobentos tersebut
kemudian dicatat berapa hasil angka dari setiap makrobentos yang
telah diukur untuk dianalisa lebih lanjut.
Dalam proses yang dilakukan saat analisi makrobentos
tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat keberadaan
makrobentos yang terdapat di Ruang Terbuka Hijau (RTH)
sangatlah berlimpah beberapa contoh yang didapatkan oleh
kelompok kami yaitu ikan kecil, keong dan cacing. Dari analisi ini
dapat memberikan informasi tentang kualitas air, karena dapat
dijadikan sebagai ndicator perairan karena kehidupan
makrobentos juga dipengaruhi oleh kualitas air. Banyaknya
makrobentos yang ditemukan di Ruang Terbuka Hijau juga dapat
disimpulkan bahwa daerah tersebut menjadi tempat
bertumbuhnya berbagai makrobentos yang melimpah.
16
3. Lumbricus 1 1 1 −0,197303
4. Lampyriade 1 1 1 −0,197303
Total 13 13 1,031767 0,41 0,743867
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Makrobentos
Kepadatan Makrobentos
1 ind
Trichogaster : x 3=3 2
1x 1 m
1 ind
Thiara : x 8=8
1x 1 m2
1 ind
Lumbricus : x 1=1 2
1x 1 m
1 ind
Lampyriade : x 1=1 2
1x 1 m
Keragaman Makrobentos
H=−Ʃ ¿ ln ¿
N N
¿−¿] + ¿] + ¿] + ¿] = 1,031767
¿ (¿−1)
D=Ʃ
N (N−1)
64
¿ =0 , 41
156
H' H'
E= =
H max ¿ S
'
1,031
¿ =0,743867
1,386
17
Kelimpahan Zooplankton dan Fitoplankton
1 B
N=n x x
A C
1 119 ml
¿ 92 x x
10 L 0,02634 ml
ind
¿ 4.1564 ,1
L
18
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Y., & Riyadi, S. (2021). Analisis Rancang Bangun Kolam Ikan Sebagai
Penyedia Sumber Air Untuk Ram Pump. Motor Bakar : Jurnal Teknik
Mesin, 5(1), 35. https://doi.org/10.31000/mbjtm.v5i1.5819
20
Muhammad, F., Izzati, M., & Mukid, M. A. (2017). Makrobenthos Sebagai
Indikator Tingkat Kesuburan Tambak Di Pantai Utara Jawa Tengah.
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 19(1), 38.
https://doi.org/10.14710/bioma.19.1.38-46
Sianipar, H. F., Sianturi, T., & ... (2022). Sosialisasi Pentingnya Plankton Pada
Budidaya Ikan Di Danau Toba. Jurnal Abdimas Bina …, 3(1), 42–46.
https://www.jabb.lppmbinabangsa.id/index.php/jabb/article/view/1
49
21
22