Anda di halaman 1dari 11

SUKSESI PLANKTON

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Planktonologi


Dosen Pengampu : Destriman Laoli, S.Pi.,M.Si

Disusun Oleh:

Nama : Desniwati Zai


NIM : 222303009
Semester : II

PROGRAM STUDI SUMBER DAYA AKUATIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NIAS
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah-Nya
yang melimpah sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “Suksesi Plankton.
Saya juga tidak lupa berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini, sehingga tugas ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan berbagai kendala yang dihadapi bisa terselesaikan
dengan baik.
Saya juga menyadari dalam penyelesaian tugas ini, masih banyak
kekurangan yang jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi penyempuranaan pembuatan makalah
kedepan.

Gunungsitoli, 20 Oktober 2023


Penyusun,

DESNIWATI ZAI
NIM. 222303009
DAFTAR ISI
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suksesi plankton mengacu pada perubahan bertahap dalam komunitas
plankton di suatu ekosistem perairan. Plankton adalah organisme mikroskopis
yang melayang-layang di perairan dan terbagi menjadi dua kelompok utama:
plankton fitoplankton (organisme tumbuhan mikroskopis) dan zooplankton
(organisme hewan mikroskopis). Suksesi plankton adalah proses alami yang
melibatkan pergantian spesies plankton dari waktu ke waktu.
Suksesi plankton adalah proses perubahan bertahap dalam komposisi dan
struktur komunitas plankton di suatu ekosistem perairan sepanjang waktu. Proses
ini melibatkan pergantian spesies plankton dari waktu ke waktu sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan dan interaksi antarorganisme. Suksesi plankton
terjadi sebagai bagian dari suksesi ekologis secara umum, yang menggambarkan
perubahan bertahap dalam komunitas organisme di suatu area geografis tertentu.
Dalam konteks plankton, suksesi dapat melibatkan perubahan dalam
komunitas fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan).
Faktor-faktor seperti perubahan musim, perubahan suhu air, ketersediaan nutrien,
dan interaksi antarorganisme seperti persaingan dan predasi dapat mempengaruhi
suksesi plankton.
Suksesi plankton penting karena plankton adalah organisme dasar dalam
rantai makanan perairan. Perubahan dalam komposisi plankton dapat
mempengaruhi seluruh ekosistem perairan, termasuk populasi ikan dan mamalia
laut yang bergantung pada plankton sebagai sumber makanan. Oleh karena itu,
pemahaman tentang suksesi plankton penting dalam ilmu ekologi dan manajemen
sumber daya alam.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suksesi Plankton


Suksesi plankton merupakan proses pergantian dominasi plankton karena
adanya faktor pembatas dalam pertumbuhannya yang
terjadi secara alami sehingga memunculkan jenis lain yang mendominasi. Suksesi
yang terjadi pada plankton yaitu pasca tsunami. Pada saat gelombang pasang air
laut yang disebabkan oleh gempa bumi disebut dengan gelombang tsunami telah
membuat penyebaran plankton kemungkinan mengalami perubahan atau
terganggu. Disamping itu gelombang tsunami dan gempa bumi menyebabkan
terjadinya pengadukan di dasar perairan, hal ini akan mengakibatkan berbagai
unsur hara atau mungkin zat racun yang selama initerakumulasi di dasar perairan
terangkat atau larut dalam air yang menyebabkan air kaya akan nutrisi di sisi lain
air juga rentan terhadap kemungkinan pencemaran. Kedua kemungkinan yang
mungkin terjadi ini akan berdampak positif ataupun negatif bagi keberadaan
plankton diperairan tersebut. Berdasarkan penelitian pasca tsunami di Aceh dapat
disimpulkan bahwa komposisi jenis fitoplankton di wilayah estuaria Krueng Aceh
terdiri atas 5 divisi, yaitu Cyanophyta,Clorophyta, Desmidiacae, Xanthophyta dan
Pyrophyta. Tidak ada perbedaan komposisi divisi fitoplankton pasca tsunami di
perairan estuaria Krueng Aceh, namun demikian jumlah spesies cenderung
meningkat pasca tsunami.
Contoh suksesi pada benthos terjadi pasca tsunami yang
mengalami perubahan dengan tahap awal kejadian suksesi adalah
kolonisasi yaitu penempatan atau penghunian habitat yang kosong oleh sejumlah
organisme. Suksesi makro benthik ditempat yang kondisi terumbu karangnya
jelek mengalami gangguan/tekanan mulaidari awal hingga akhir. ditempat dengan
kondisi terumbu karang yang sedang dan baik proses suksesi terus bergerak
menuju tahap keseimbangan dimana adanya pembagian relung yang baik.
Kualitas air (abiotik) diperkirakan sangat menentukan pola suksesi makro benthik
pada ekosistem terumbu karang,
Adaptasi dan suksesi memiliki keterkaitan. Jika suatu individu dapat
beradaptasi menyesuaikan keadaan lingkungannya yang baru kemungkinan dia
bisa bertahan hidup hingga jangka waktu yang lama. Sedangkan jika individu iu
sendiri tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan lingkungan komunitas dari
individu itu tidak dalam jumlah yang banyak.
B. Identifikasi Spesies Plankton
Identifikasi spesies plankton penting untuk memahami bagaimana
komunitas ini berubah sepanjang waktu. Berikut adalah beberapa contoh spesies
plankton yang bisa teridentifikasi dalam proses suksesi plankton:
1. Fitoplankton:
 Diatom: Misalnya, Thalassiosira, Skeletonema, dan Coscinodiscus.
Diatom adalah fitoplankton bersel tunggal yang memiliki cangkang
silika.
 Dinoflagellata: Contohnya Ceratium, Gonyaulax, dan Alexandrium.
Dinoflagellata adalah fitoplankton bersel tunggal dengan flagela yang
umum di perairan laut.
2. Zooplankton:
 Copepoda: Seperti Calanus dan Acartia. Copepoda adalah zooplankton
yang merupakan pemakan fitoplankton dan merupakan sumber
makanan penting bagi ikan dan hewan laut lainnya.
 Krill: Misalnya Euphausia superba. Krill adalah zooplankton yang
merupakan makanan pokok bagi paus bungkuk dan beberapa spesies
ikan.
3. Heterotrophic Nanoflagellates:
 Bodo spp.: Bodo adalah contoh dari heterotrophic nanoflagellates, yaitu
organisme bersel tunggal yang memakan partikel organik dan bakteri.
4. Blue-Green Algae (Cyanobacteria):
 Microcystis: Cyanobacteria seperti Microcystis dapat menjadi
komponen plankton dalam air tawar dan dapat menghasilkan toksin
yang berbahaya bagi organisme lainnya.
5. Protozoa:
 Foraminifera: Organisme bersel tunggal yang memiliki kerangka
kalsium dan umumnya hidup di lingkungan laut dalam.
 Radiolaria: Organisme bersel tunggal yang memiliki kerangka silika
dan umumnya ditemui di perairan laut tropis.
6. Dinamika Suksesi Plankton:
 Suksesi Fitoplankton: Perubahan dalam komposisi diatom,
dinoflagellata, dan spesies fitoplankton lainnya sepanjang musim atau
dalam merespons perubahan lingkungan.
 Suksesi Zooplankton: Perubahan dalam komposisi copepoda, krill, dan
zooplankton lainnya sebagai hasil dari interaksi dengan fitoplankton
dan predasi antarzooplankton.

C. Dinamika Populasi Plankton


Dinamika populasi plankton adalah salah satu aspek penting yang sering
suksesi plankton. Berikut adalah beberapa poin yang mungkin dibahas dalam
materi tersebut:
1. Perubahan Kelimpahan dan Komposisi:
Awal Suksesi: Identifikasi spesies plankton pionir yang muncul pada awal suksesi.
Pionir ini seringkali memiliki strategi reproduksi yang cepat dan kemampuan
bersaing yang tinggi.
Suksesi Primer: Analisis perubahan dalam komposisi plankton saat spesies yang
lebih kompleks menggantikan spesies pionir. Faktor apa yang memicu pergantian
ini?
2. Faktor Lingkungan:
Ketersediaan Nutrien: Bagaimana fluktuasi nutrien seperti nitrogen, fosfor, dan
karbon memengaruhi pertumbuhan plankton.
Variabilitas Suhu: Bagaimana suhu air mempengaruhi metabolisme dan
pertumbuhan plankton, dan bagaimana ini berubah sepanjang musim.
3. Interaksi Antarspesies:
Persaingan: Studi tentang persaingan antara spesies plankton dalam
memperebutkan sumber daya, seperti nutrien dan cahaya.
Predasi: Bagaimana interaksi pemangsaan antara zooplankton dan fitoplankton
mempengaruhi populasi keduanya.
4. Suksesi Primer dan Suksesi Sekunder:
Suksesi Primer: Analisis suksesi plankton dari spesies pionir ke spesies yang lebih
kompleks, dan apa yang memicu perubahan ini.
Suksesi Sekunder: Bagaimana perubahan dalam komposisi plankton yang sudah
ada mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan.
5. Dinamika Musiman:
Musim Semi dan Panas: Bagaimana dinamika plankton berbeda antara musim
semi, ketika nutrien mungkin lebih melimpah, dan musim panas, ketika nutrien
mungkin lebih terbatas.
6. Pengaruh Terhadap Rantai Makanan:
Efek Terhadap Organisme Konsumen Tingkat Trofik Lebih Tinggi: Bagaimana
perubahan dalam komposisi plankton mempengaruhi populasi ikan, burung laut,
dan mamalia laut yang bergantung pada plankton sebagai sumber makanan.
7. Faktor Eksternal:
Peran Manusia: Bagaimana polusi, perubahan iklim, atau aktivitas manusia
lainnya mempengaruhi dinamika populasi plankton dan suksesi mereka.
D. Suksesi Plankton Primer dan Sekunder
1. Suksesi primer
Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada habitat yang belum pernah dihuni
oleh organisme sebelumnya. Contohnya adalah suksesi plankton di perairan tawar yang
baru terbentuk, seperti danau yang baru terbentuk atau kolam yang baru dibuat. Pada
suksesi primer, komunitas plankton didominasi oleh spesies pionir yang toleran terhadap
kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti cyanobacteria. Seiring dengan meningkatnya
kelimpahan nutrisi, fitoplankton yang lebih kompleks, seperti alga hijau dan diatom,
mulai berkembang.

2. Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada habitat yang pernah
dihuni oleh organisme sebelumnya, tetapi kemudian mengalami gangguan, seperti
kebakaran, banjir, atau penebangan. Contohnya adalah suksesi plankton di
perairan tawar yang pernah tercemar, seperti danau yang tercemar oleh limbah
organik. Pada suksesi sekunder, komunitas plankton yang ada sebelumnya akan
mati atau hilang akibat gangguan. Kemudian, komunitas plankton akan terbentuk
kembali dari spesies-spesies yang masih bertahan atau dari spesies-spesies yang
bermigrasi dari habitat lain.

Berikut adalah tabel perbedaan antara suksesi primer dan sekunder:

Karakteristik Suksesi primer Suksesi sekunder


Habitat Belum pernah dihuni oleh Pernah dihuni oleh
organisme sebelumnya organisme sebelumnya
Dominasi spesies Spesies pionir Spesies yang ada
sebelumnya atau spesies
yang bermigrasi
Kecepatan Lambat Cepat

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi plankton


Suksesi plankton dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor lingkungan
maupun faktor biotik. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi suksesi plankton
antara lain:

1. Iklim: Iklim, seperti suhu, cahaya, curah hujan, dan angin, dapat mempengaruhi
komposisi spesies, struktur vegetasi, dan fungsi ekologis komunitas plankton.
2. Topografi: Topografi, seperti ketinggian, kemiringan, dan arah lereng, dapat
mempengaruhi ketersediaan air, nutrisi, dan cahaya.
3. Tanah: Tanah, seperti tekstur, kandungan nutrisi, dan pH, dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.

Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi suksesi plankton antara lain:

1. Komposisi spesies: Komposisi spesies yang ada di suatu wilayah dapat


mempengaruhi proses suksesi.
2. Interaksi antar spesies: Interaksi antar spesies, seperti persaingan, predasi, dan
simbiosis, dapat mempengaruhi komposisi spesies dan struktur komunitas.
3. Gangguan: Gangguan, seperti kebakaran, banjir, dan penebangan, dapat
menyebabkan perubahan komunitas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Plankton merupakan sekelompok biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun


hewan yang hidup melayang maupun terapung secara pasif di permukaan perairan, dan
pergerakan serta penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus walaupun sangat lemah
(Sumich, 1992; Nybakken, 1993; Arinardi, 1997).
Masih menurut Lipman (2010) suksesi adalah proses pendiri perusahaan untuk
mentransfer pengetahuan dan modal intelektual kepada generasi selanjutnya dalam
anggota keluarga yang membutuhkan waktu untuk dikembangkan dan perlu dikelola agar
sukses. Suksesi plankton menurut para ahli adalah proses perubahan komunitas plankton
dari waktu ke waktu. Proses suksesi plankton dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
perubahan kondisi lingkungan, migrasi, dan persaingan antar spesies.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini saya sebagai penulis bahwa suksesi planktonologi
sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan biota di perairan. Oleh karena itu
saya himbau pembaca untuk mengetahui peran penting suksesi planktonologi dimana
sangat penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan biota.
DAFTAR PUSTAKA

E.P. Odum (1953) "proses perubahan komunitas plankton yang disebabkan oleh interaksi
antara faktor lingkungan dan faktor biotik".
F.E. Clements "proses perubahan komunitas plankton menuju suatu kondisi klimaks yang
stabil dan seimbang”;(1916)
H.A. Gleason (1917) "proses perubahan komunitas plankton yang disebabkan oleh
interaksi antar spesies".
Lipman (2010) “suksesi adalah proses pendiri perusahaan untuk mentransfer pengetahuan
dan modal intelektual “.
McLusky DS, Elliott M. Ekosistem muara: ekologi, ancaman dan pengelolaan New York:
Oxford University Press; 2004.
Plankton dan Peranannya di Lingkungan Perairan oleh Asus Maizar S. H, dkk. (2021:11),
Sumich, 1992; Nybakken, 1993; Arinardi, 1997 “Plankton merupakan sekelompok biota
akuatik”.

Anda mungkin juga menyukai