PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suksesi plankton biasanya dapat dibagi menjadi dua jenis utama: suksesi musiman dan
suksesi panjang. Suksesi musiman terkait dengan perubahan musiman dalam kondisi
lingkungan, seperti peningkatan cahaya matahari dan suhu air. Pada awal musim semi,
plankton fotosintetik seperti alga diunggulkan karena cahaya matahari yang lebih banyak,
sementara pada musim dingin, plankton heterotrofik seperti zooplankton lebih umum.
Suksesi panjang lebih terkait dengan perubahan jangka panjang dalam lingkungan, seperti
perubahan suhu air laut atau ketersediaan nutrisi. Misalnya, jika terjadi peningkatan aliran
nutrisi ke perairan, ini dapat memicu ledakan pertumbuhan alga, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi komposisi plankton secara keseluruhan. Perubahan dalam suksesi plankton
dapat memiliki dampak signifikan pada ekosistem laut karena plankton adalah dasar rantai
makanan laut dan memengaruhi organisme tingkat lebih tinggi. Studi tentang suksesi
plankton penting dalam pemahaman dinamika ekosistem perairan dan dapat membantu dalam
manajemen sumber daya laut yang berkelanjutan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi suksesi plankton?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi plankton?
3. Apa dampak perubahan iklim pada suksesi plankton?
4. Kenapa pentingnya suksesi plankton dalam makanan dan lingkungan?
5. Bagaimana memanajemenkan dan konservasi plankton?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk memgetahui defenisi suksesi plankton
2. Untuk mengetahui Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi plankton
3. Untuk mengetahui Apa dampak perubahan iklim pada suksesi plankton
4. Untuk mengetahui Kenapa pentingnya suksesi plankton dalam makanan dan
lingkungan
5. Untuk mengetahui Bagaimana memanajemenkan dan konservasi plankton
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian suksesi plankton
1. Definisi suksesi plankton
Suksesi plankton merujuk pada perubahan komposisi dan kelimpahan spesies
plankton di lingkungan perairan, seperti laut atau danau, seiring berjalannya waktu.
Ini adalah proses alami di mana beberapa spesies plankton dapat mendominasi
sementara yang lain menurun dalam kelimpahan. Suksesi plankton bisa dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti musim, suhu air, ketersediaan nutrien, dan kompetisi
antarspesies. Contohnya, di musim semi, diatom (jenis mikroalga) mungkin
mendominasi, sementara di musim panas, jenis plankton lain seperti dinoflagellata
bisa menjadi lebih umum. Suksesi plankton adalah bagian penting dari rantai
makanan dan dinamika ekosistem di perairan. Menurut (Odum 1998) plankton itu
tumbuhan renik yang hidup dalam air yang menepati posisi sebagai produsen
tingkat pertama dari mata rantai makanan perairan.
3
dominasi satu jenis plankton, komunitas bisa kembali ke kondisi
sebelumnya saat spesies lain mendominasi.
Suksesi Ekosistem Tertutup: Dalam ekosistem tertutup seperti akuarium
atau kolam, suksesi plankton dapat diamati lebih terinci, dan perubahan
dalam komposisi dapat terjadi lebih cepat. Perlu dicatat bahwa suksesi
plankton adalah proses yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti faktor lingkungan, kompetisi antarspesies, dan dinamika
makanan. Pemahaman yang lebih mendalam tentang suksesi plankton dapat
diperoleh melalui penelitian ilmiah yang mendalam di bidang kelautan dan
ekologi.
4
5. Perubahan Lingkungan Eksternal: Gangguan alam seperti badai, aliran air yang kuat,
atau perubahan iklim dapat mempengaruhi suksesi plankton dengan mengganggu
komunitas plankton yang ada.
6. Adaptasi Genetik: Plankton dapat mengalami perubahan genetik yang
memungkinkan mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ini dapat
memengaruhi komposisi plankton seiring waktu. zooplankton mendekati fitoplankton
sebagai mangsa, selain itu migrasi juga terjadi karena pengaruh gerakan angin yang
menyebabkan upwelling atau downwelling (Sumich, 1999).
5
eksternal, seperti gangguan alam. Komposisi plankton dapat berubah
kembali ke tahap sebelumnya.
6
menciptakan fenomena bioluminesensi, yang memengaruhi
penampilan dan daya tarik pesisir pantai.
Dinamika Iklim Mikro: Plankton berperan dalam siklus karbon di
ekosistem perairan, yang dapat mempengaruhi dinamika iklim mikro
di daerah tersebut.
7
dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman dan
pemantauan terhadap dampak perubahan iklim pada suksesi plankton sangat penting dalam
rangka menjaga dan mengelola sumber daya perairan yang berkelanjutan.
Makanan Utama dalam Rantai Makanan: Plankton adalah sumber makanan utama
bagi berbagai organisme dalam ekosistem perairan. Mereka termasuk produsen utama
dalam rantai makanan, yang berarti bahwa mereka berfungsi sebagai makanan bagi
zooplankton (organisme pemakan plankton), ikan, burung laut, mamalia laut, dan
organisme pemangsa tingkat trofik lainnya. Oleh karena itu, suksesi plankton
berdampak langsung pada populasi organisme pemakan plankton dan organisme
pemangsa lainnya.
Produksi Oksigen: Plankton, terutama alga, melakukan fotosintesis dan menghasilkan
oksigen. Ini adalah proses yang sangat penting untuk mendukung kehidupan di
ekosistem perairan dan menjaga keseimbangan oksigen dalam air.
Ketersediaan Nutrien:* Plankton berperan dalam mengubah bentuk nutrien dalam air,
seperti nitrogen dan fosfor, yang dapat digunakan oleh organisme lain. Proses ini
membantu menjaga keseimbangan nutrien dalam ekosistem perairan dan
mempengaruhi ketersediaan nutrien bagi organisme lainnya.
Filterisasi Air: Beberapa jenis plankton, terutama zooplankton, dapat berperan dalam
membersihkan air dari partikel-partikel organik dan inorganik. Ini membantu menjaga
kualitas air dalam ekosistem perairan dan dapat mempengaruhi ketersediaan makanan
bagi organisme lain.
Siklus Nutrien: Plankton juga berperan dalam siklus nutrien di ekosistem perairan.
Mereka mengambil nutrien dari air, memprosesnya, dan kemudian memindahkannya
ke organisme lain dalam rantai makanan. Ini membantu menjaga aliran nutrien dalam
ekosistem.
Indikator Kesehatan Lingkungan: Suksesi plankton dapat berfungsi sebagai indikator
kesehatan lingkungan perairan. Gangguan atau perubahan dalam komposisi plankton
dapat mengindikasikan adanya masalah lingkungan seperti polusi air, perubahan suhu,
atau perubahan kualitas air.
8
E. Menajemen dan konservasi perairan plankton
6. Pengelolaan Sampah dan Polusi: Mengelola sampah dan limbah dengan baik
untuk mencegah pencemaran perairan yang dapat merusak ekosistem plankton. Ini
termasuk pengelolaan limbah industri dan pengelolaan limbah rumah tangga.
9
7. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga ekosistem perairan dan suksesi plankton. Edukasi dapat
membantu dalam pelestarian sumber daya alam.
9. Kerja Sama Internasional: Kerja sama antar negara dan organisasi internasional
dalam hal manajemen dan pemeliharaan perairan penting untuk mengatasi masalah
yang melibatkan ekosistem perairan yang melintasi batas wilayah..
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suksesi plankton adalah perubahan dalam komunitas plankton (organisme
mikroskopis yang hidup di air, seperti alga dan mikroorganisme) seiring waktu. Ini dapat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti perubahan musim, iklim, ketersediaan nutrisi,
dan interaksi antar spesies plankton.
Suksesi plankton merujuk pada perubahan komposisi dan kelimpahan spesies
plankton di lingkungan perairan, seperti laut atau danau, seiring berjalannya waktu. Ini
adalah proses alami di mana beberapa spesies plankton dapat mendominasi sementara
yang lain menurun dalam kelimpahan. Suksesi plankton bisa dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti musim, suhu air, ketersediaan nutrien, dan kompetisi antarspesies.
B. Saran
saya selalu sadar bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini
sehingga saya sangat memerlukan antusias ataupun masukan terlebih-lebih dari dosen
pengampu dan juga pembaca makalah ini karena saya juga sebagai pembuat makalah
belum sepenuhnya tau dan tidak berasal dar konsentrasi dibidang tersebut.
11
Daftar pustaka
Musim Panas, U. (1984). Ekologi Plankton: Suksesi komunitas plankton. Sains & Media
Bisnis Springer.
https://www.google.com/search?q=defenisi+suksesi+plankton&rlz=1C1YTUH
_idID1080ID1080&oq=defenisi+suksesi+plankton&aqs=chrome..69i57j33i10i1
60l3.15838j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-
Alga. 2016. AlgaeBase: Daftar Alga Dunia. diakses dari www.algaebase.org pada
Februari 2016.
12
13