NIM : 195080107111005
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Pendahuluan
Plankton merupakan organisme yang tergantung pada pergerakan arus. Oleh karena
itu plankton tidak dapat bergerak dengan bebas selayaknya seperti hewan nekton lainnya.
Plankton diperairan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu suhu,kecerahan, salinitas, sedikit
banyanknya keberadaan nutrient di suatu perairan, serta upwelling.
Adapun fungsi dari plankton salah satunya yaitu sebagai indikator biologis diperairan
oleh karena itu plankton biasa disebut indikator kehidupan suatu perairan. Karena apabila
plankton tersebut terlalu berlebihan maka akan menyebabkan kekacauan di suatu perairan
begitu juga sebaliknya apabila sangat kurang melampaui batas minimum maka akan terjadi
kerancuan diasuatu perairan.
Organism berukuran kecil yang hidupnya atau pergerakannya tergantug pada arus
atau lebi dikenal dengan plankton baik hidupnya sebagai hewan (zooplankton) maupun
sebagai tumbuh-tumbuhan (fitoplankton) dapat digunakan sebagai parameter kualitas air
akibat adanya pencemaran. Adanya pencemaran mengakibatkan keragaman spesies
plankton ini menuru dan didominasi oleh spesies tertentu. Keragaman sepses yang tinggi
menandakan kualitas suatu perairan baik atau belum tercemar, tetapi sebaliknya bila
keseragaman spesies rendah menandakan bahwa perairan tersebut sudah tercemar.
Tujuan
d. Dapat menyebutkan kelompok organisme yang mendiami suatu perairan yang dikaitkan
dengan tingkat pencemaran.
e. Dapat menjelaskan beberapa formula indeks biologi yang dapat digunakan dalam
pendekatan kuantitatif.
Plankton: Istilah plankton pertama kali digunakan oleh Victor Hensen pada tahun 1887.
Kata plankton berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengembara (Sulistyawati, 1982;
Sachlan, 1987). Menurut Nontji (1987) plankton adalah organisme baik hewan maupun
tumbuhan yang hidup melayang diperairan, kemampuan geraknya sangat terbatas sehingga
organisme tersebut selalu terbawa arus. Dan Odum (1994) menyatakan bahwa plankton
adalah organisme yang mengapung diperairan dan pergerakanya kurang lebih tergantung
pada arus, secara keseluruhan plankton tidak dapat bergerak melawan arus. Sedangkan
menurut Sachlan,(1982) Plankton adalah jasad-jasad renik yang hidup melayang dalam air,
tidak bergerak atau bergerak sedikit dan pergerakannya dipengaruhi oleh arus. Selanjutnya
Sumich (1999) mengatakan bahwa plankton dapat dibedakan menjadi dua golongan besar
yaitu Fitoplankton (plankton nabati) dan Zooplankton (plankton hewani).
1. Anabaena sp.
KLASIFIKASI
2. Merismopdedia sp.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Bacteria
• Phylum : Cyanophyta
• Class : Cyanophyceae
• Order : Chroococales
• Family : Chroococaceae
• Genus : Merismopedia
• Spesies : Merismopdedia sp.
HABITAT :
Perairan Tawar dan laut Biasanya ditemukan pada ketinggian 0 sampai 61 meter (0 sampai
200 kaki) , Situ Cikedal, Pandeglang Banten
KARAKTERISTIK :
Sel-sel Merismopedia berbentuk bulat atau elips dan memiliki panjang 3-6 μm dan lebar 4,5
μm. Sel tersebut umumnya ditemukan dalam bentuk colonial- coenobic, yaitu koloni dengan
bentuk organisasi sel yang teratur (John et all.,2002: 613). Koloni berbentuk persegi atau
persegi panjang yang terdiri dari selapis sel berwarna hiaju biru pucat, tersusun rapat dalam
barisan dan diselimuti oleh matriks berlendir.
3. Oscillatoria sp.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Bacteria
• Phylum : Cyanophyta
• Class : Cyanophyceae
• Order : Oscillatoriales
• Family : Oscillatoriaceae
• Genus : Oscillatoria
• Spesies : Oscillatoria sp.
HABITAT :
Perairan Tawar, Payau dan Laut, Situ Cikedal, Pandeglang Banten
KARAKTERISTIK :
Oscillatoria berbentuk filamen tak bercabang yang terdiri atas sel-sel pipih. Lebar sel dapat
mencapai 6,8 μm (Wehr & Sheat, 2003: 155). Filamen ada yang terlihat berwarna hijau,
biru-hijau, ungu, atau merah dan tidak memiliki heterosista. Filamen tersebut dapat bergerak
dengan cara meluncur lambat.
4. Bulbochaete sp.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Plantae
• Phylum : Chlorophyta
• Class : Chlorophyceae
• Order : Oedogenales
• Family : Oedogoniaceae
• Genus : Bulbochaete
• Spesies : Bulbochaete sp.
HABITAT :
Perairan Tawar, Situ Cikedal, Pandeglang Banten
KARAKTERISTIK :
Bulbochaete berbentuk filamen bercabang, terdiri dari sel-sel yang panjang dengan lebar sel
berkisar 10- 40 μm. Setiap sel memiliki kloroplas berbentuk seperti jaring (Pantecost, 1984:
189). Sebagian besar sel membengkak pada bagian dasar dan beberapa bagian ujungnya
dilengkapi dengan stuktur seperti rambut.
5. Chlamydomonas sp.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Plantae
• Phylum : Chlorophyta
• Class : Chlorophyceae
• Order : Volvocales
• Family : Chlamydomonadaceae
• Genus : Chlamydomonas
• Spesies : Chlamydomonas sp.
HABITAT :
Perairan Tawar dan laut, Situ Cikedal, Pandeglang Banten
KARAKTERISTIK :
Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur dengan panjang 10-15 μm dan lebar sel 8-14 μm.
Sel memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, 1– 2 vakuola kontraktil, 1 nukleus serta kloroplas
(Pantecost, 1984: 138). Sel dapat bergerak cepat dan memiliki stigma (bintik mata) yang
terlihat jelas.
ZOOPLANKTON
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Maxillopoda
• Order : Cyclopoida
• Family : Cyclopidae
• Genus : Acanthocyclops
• Spesies : Acanthocyclops robustus
HABITAT :
Biasanya ditemukan pada ketinggian 0-516 meter (0 sampai 1.693 kaki). Dalam danau yang
sangat produktif, A. robustus lebih berhasil di zona litoral dari zona pelagik . A. robustus
lebih memilih lapisan lumpur dari zona litoral selama tahap-tahap istirahat . A. robustus
mentolerir perairan payau dari muara.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Branchiopoda
• Order : Diplostraca
• Family : Cercopagididae
• Genus : Bythotrephes
• Spesies : Bythotrephes cederstroemi
HABITAT :
Bythotrephes adalah invasif di Amerika Utara dan asli utara Eropa dan Asia. Ini tak sengaja
diperkenalkan ke dalam Danau Besar Amerika Serikat pada tahun 1982 dan telah menyebar
ke danau yang lebih kecil di wilayah Great Lakes.
KARAKTERISTIK :
• Tubuh dan kaki tidak tertutup kerang karapas
• ekor embel (ekor tulang belakang) sangat panjang dengan barbs dipasangkan beberapa
• Panjang tubuhnya berkisar 1,5-5 mm plus tulang belakang mm ekor tambahan 5-7
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Branchiopoda
• Order : Diplostraca
• Family : Daphniidae
• Genus : Ceriodaphnia
• Spesies : Ceriodaphnia dubia
HABITAT :
Biasanya ditemukan pada ketinggian 0 sampai 747 meter (0 sampai 2.451 kaki). di daerah
sirkumpolar . Ditemukan di perairan payau danau dan kolam batu kecil.
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Maxillopoda
• Order : Cyclopoida
• Family : Cyclopidae
• Genus : Cyclops
• Spesies : Cyclops scutifer
HABITAT :
• Cyclops scutifer lebih suka dingin, danau air tawar dan sering terjadi pada kedalaman
lebih dari 6 meter. Kepadatan maksimum terjadi pada musim semi dan awal musim panas
ketika suplai oksigen yang cukup tersedia pada suhu sekitar 10 ° C. Populasi dipaksa ke
dalam lapisan atas oksigen danau sebagai hypolimnion menjadi kehabisan oksigen . Jenis
ini dapat mentolerir suhu sampai 15 ° C (2).
• Cyclops scutifer adalah copepoda air tawar
KLASIFIKASI
• Kingdom : Animalia
• Phylum : Arthropoda
• Class : Branchiopoda
• Order : Diplostraca
• Family : Daphniidae
• Genus : Daphnia
• Spesies : Daphnia magna
HABITAT :
• Biasanya ditemukan pada ketinggian 0 sampai 747 meter (0 sampai 2.451 kaki).
• D. magna terjadi di daerah sirkumpolar.
• D. magna ditemukan di perairan payau danau dan kolam batu kecil. Ditemukan
juga di selokan, kolam dangkal, dan waduk kecil eutrofik, semua rentan terhadap
kekeringan . Batas atas kebohongan salinitas toleransi antara 4 dan 8 ppt.
Pertumbuhan dan output reproduksi tertinggi ketika salinitas adalah 4 ppt; salinitas 8
ppt disebabkan penurunan yang signifikan dalam pertumbuhan dan reproduksi selain
konsumsi oksigen berkurang dan lebih rendah ekskresi amonium .
KARAKTERISTIK :
• Rostrum present
• Cervical sinus absent
• karapas meluas sebagai strip antara sisi perisai kepala
• Besar hingga 5 mm