DISUSUN OLEH:
NIM : 2113020054
KELAS/SEMESTER : B/1
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul "Sumber Lain Materi Organik" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Perairan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bergabagai macam materi organik di
dalam laut bagi pembaca dan juga saya sendiri yang membuat makalah ini
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kulia Kimia Perairan yang telah
membimbing dalam menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusa Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya
adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km.
Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air
maupun hewan air. Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat sangat berdayaguna,
yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari zat cairnya.
Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur pokok yang terdapat di dalam air
laut. Selain itu air laut juga mengandung sejumlah besar gas-gas udara yang terlarut.
Semua gas-gas yang ada di atmosfir dapat dijumpai di dalam air laut walaupun jumlah
terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang ada di
atmosfirkualitas air laut dikatakan baik atau buruk tergantung pada
produktivitasnya.kondisi ini ditentukan oleh keberadaan mikro nutrien anorganik
khususnya nitrogen dan fosfat. Material organik terlarut tidak hanya sebagai sumber
energi tetapi juga sumber senyawa organik esensial yang tidak dapat disintesa oleh
organisme tersebut. Banyak zat-zat dikeluarkan oleh kehidupan air laut sebagai
ectocrines yang mempercepat atau memperlambat pertumbuhan. Prakash dan Rashid
(1968) dalam Riley dan Chester (1971) menyatakan bahwa pertumbuhan didukung
oleh banyaknya humic acid yang secara ekologi penting dalam perairan pantai.jumlah
bahan organik terlarut dalam air laut biasanya melebihi rata-rata bahan organik tidak
terlarut. Hanya berkisar 1/5 bahan organik tidak terlarut terdiri dari sel hidup. Semua
bahan organik ini dihasilkan oleh organisme hidup melalui proses metabolisme dan
hasil pembusukan.
ecara umum, berdasarkan ukurannya, bahan organik terdapat dalam dua
kelompok utama, yaitu bahan organik dalam bentuk partikel (Particulate Organic
Matter) POM, dan bahan organik terlarut (Dissolved Organic Matter) DOM. POM
adalah bahan organik yang berbentuk partikel yang tertahan/tertinggal pada saringan
berukuran 0.5 μm, termasuk ke dalamnya adalah karbon organik partikel (POC),
nitrogen organik partikel (PON), dan fosfat organik partikel (POP). DOM adalah
bahan organik yang lolos pada saringan berukuran 0.5 μm, yang meliputi karbon
organik terlarut (DOC), nitrogen organik terlarut (DON), dan fosfat organik terlarut
(DOP). Gabungan dari POM dan DOM disebut dengan Bahan Organik Total (Total
Organic Matter, TOM). (Libes 1971).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa itu bahan organik?
2. Apa saja bahan organik di lautan, daur bahan organik, sumber bahan organik, dan
pengelompokan dari bahan organik?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kimia Perairan
2. Untuk mempelajari tentang bahan organik terlarut dan bahan organik partikel yang
ada diperairan yang mencakup daur bahan organik, sumber bahan organik, dan
pengelompokan bahan organik.
BAB II
PEMBAHASAN
Aloton (Eksternal)
1. Sungai
Bahan organik yang terangkut melalui sungai berupa hasil dekomposisi
tanaman, penggelontoran substansi humus, masukan antropogenik. Sekitar
40 -80% DOC (Substansi Humus, berupa Asam Fulvic) Bahan Organik
Karbon Terlarut (DOC) Mencapai ~ 20 mg/l, Bahan Organik Karbon
Partikulat Berkisar 1 - 2,5 mg/l.
2. Atmosfer
Bahan organik yang berasal dari atmofer dibawa oleh angina yang terdiri
dari POC Viable Bakteri, Pollen, Algae, yeast, Moulds, Mycoplasma,
Virus, Protozoa, & Nematoda Non Viable Kelompok Senyawa Lipid, dan
VOM Gas Methane (Senyawa Hidrokarbon).
3. Sedimen
Bahan organik yang beralsal dari sedimen sangat beragam terdiri dari
hidrokarbon, asam lemak, asam amino, peptida, karbohidrat, polimer
alami, kerogen & materi humus. Bahan organik yang terendapkan di
sedimen terlarut berupa makromolekul biogenik (protein, karbohidrat &
lemak), sedangkan yang tidak terlarut berupa humic, fulvic, humin.
Autoton (Internal)
1. Produktivitas Primer
Bahan organic yang berasal dari produktivitas primer berupa fitoplankton
sebagai sumber utama penghasil bahan organik melalui proses fotosintesis
yang menghasilkan karbon, karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi
protein, lipid, dan senyawa lainnya melalui proses metabolisme dan
penambahan beberapa substansi lainnya.
Produksi primer laut adalah sintesis kimia di lautan senyawa organik dari
atmosfer atau karbon dioksida terlarut . Ini terjadi melalui proses
fotosintesis , yang menggunakan cahaya sebagai sumber energinya, tetapi
juga terjadi melalui kemosintesis , yang menggunakan oksidasi atau
reduksi kimia kimia terutama sebagai sumber energinya. Hampir semua
kehidupan di Bumi secara langsung atau tidak langsung pada produksi
primer . Organisme yang bertanggung jawab untuk produksi primer
disebutproducer primer atau autotrof . Berikut ini merupakan penghasil
produksi primer di lautan, yaitu:
1. Cynobacteria
Cyanobacteria adalah filum (pembagian) bakteri, mulai dari uniseluler hingga
berserabut dan termasuk spesies kolonial , yang memperbaiki karbon
anorganikmenjadi senyawa karbon organik. Mereka hampir di mana-mana di
bumi: di tanah lembab, di lingkungan air tawar dan laut, dan bahkan di
bebatuan Antartika. Secara khusus, beberapa spesies muncul sebagai sel-sel.
hanyut yang mengambang di lautan, dan karena itu termasuk di
antarafitoplankton pertama. Bakteri ini bekerja seperti ganggang karena
mereka dapat memproses nitrogen dari atmosfer ketika tidak ada di laut.
Prochlorococcusmarinus
2. Fitoplankton
Plankton merupakan sekelompok biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun
hewan yang hidup melayang maupun terapung secara pasif di permukaan
perairan, dan pergerakan serta penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus
walaupun sangat lemah. Plankton terbagi atas dua kelompok, fitoplankton dan
zooplankton. Plankton merupakan komponen utama dalam rantai makanan
ekosistem perairan. Fitoplankton berperan sebagai produsen primer dan
zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan dengan biota
pada tingkat trofik yang lebih tinggi.
Ilustrasi fitoplankton. (Sumber: Pixabay)
Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko serta hidup
melayang air. Fitoplankton berperan dalam ekosistem perairan yang mana
memiliki peran yang sama pentingnya dengan peranan tumbuhan hijau yang
tingkatannya lebih tinggi di ekosistem daratan. Fitoplankton memiliki
kemampuan untuk dapat berfotosintesis serta dapat menghasilkan senyawa
organik membuat fitoplankton disebut sebagai produsen primer.
3. Ganggang Laut
Alga adalah istilah informal untuk koleksi organisme eukariotik fotosintetik
yang tersebar luas dan beragam yang tidak selalu terkait erat dan dengan
demikian polifiletik . Tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi, alga tidak
memiliki akar, batang, atau daun.
Alga laut secara tradisional ditempatkan dalam kelompok seperti: ganggang
hijau , ganggang merah, ganggang coklat , diatom , coccolithophores dan
dinoflagellata .
a. Ganggang Hijau
Ganggang hijau hidup sebagian besar hidup mereka sebagai sel tunggal
atau berserabut, sementara yang lain membentuk koloni yang terdiri dari
rantai panjang sel, atau rumput laut makroskopik yang sangat berbeda.
Mereka membentuk kelompok informal yang terdiri dari sekitar 8.000
spesies yang diakui.
b. Ganggang Merah
Ganggang merah modern kebanyakan multiseluler dengan sel-sel yang
berdiferensiasi dan mencakup banyak rumput laut yang terkenal . Sebagai
alga koral , mereka memainkan peran penting dalam ekologi terumbu
karang. Mereka membentuk filum (yang diperdebatkan) yang berisi sekitar
7.000 spesies yang diakui.
Alga Merah (Rhodophyta)
c. Ganggang Coklat
Alga coklat kebanyakan multiseluler dan mencakup banyak rumput laut,
termasuk rumput laut . Mereka membentuk kelas yang berisi sekitar 2.000
spesies yang diakui.
d. Diatom
Secara keseluruhan, sekitar 45 persen dari produksi utama di lautan
disumbangkan oleh diatom. Diatom adalah salah satu jenis fitoplankton
yang paling umum. Mereka adalah kelompok alga utama yang
menghasilkan sekitar 20% dari produksi oksigen dunia. Diatom memiliki
dinding sel seperti kaca yang disebut frustule yang terbuat dari silika .
Diatom
e. Coccolithopheres
Coccolithophores hampir secara eksklusif laut dan ditemukan dalam
jumlah besar di seluruh zona sinar matahari dari laut . Mereka memiliki
pelat kalsium karbonat (atau sisik) dengan fungsi tidak pasti yang disebut
coccoliths , yang merupakan mikrofosil penting . Coccolithophores
menarik bagi mereka yang mempelajari perubahan iklim global karena
ketika keasaman laut meningkat, coccolith mereka mungkin menjadi lebih
penting sebagai penyerap karbon . Spesies coccolithophore yang paling
melimpah, Emilinia huxleyi adalah komponen dasar plankton yang ada di
mana-mana dalam jaring makanan laut. Strategi pengelolaan sedang
digunakan untuk mencegah mekarnya coccolithophore terkait eutrofikasi,
karena mekar ini menyebabkan penurunan aliran nutrisi ke tingkat laut
yang lebih rendah.
f. Dinoflagellata
Dinophyta mencakup semua dinoflagellata, suatu kelompok besar
fitoplankton perairan berflagella. Kebanyakan dinoflagellata menghuni
lautan, walaupun juga ada yang menempati perairan tawar. Populasi
mereka terbagi bergantung pada suhu, kadar garam dan kedalaman laut.
Dinoflagellata bertanggung jawab atas gejala "pasang merah", peristiwa
memerahnya perairan laut karena ledakan populasi plankton ini yang
berakibat kematian massal penghuni laut lainnya karena mengalami
keracunan.
2. Aktivitas Biologi Makro dan Mikro Organisme
Ekresi ekstraseluler alga hasil metabolisme alga terutama fitoplankton.
Hasil fotosintesis alga akan melepaskan sejumlah bahan ke dalam badan
perairan. Produksi ini penting sebagai sumber energi untuk organisme laut
lainnya dan juga berperan dalam kontrol ekologi. Asam amino dan
karbohidrat merupakan bahan yang dikeluarkan secara dominan oleh
spesies khusus seperti Olisthodiscus sp. Ekresi hewan laut Eksresi
zooplanton dan binatang laut lainnya.Eksresi zooplankton dan binatang
laut lainnya menjadi sumber penting bahan organik terlarut di laut. Bahan-
Bahan yang dikenal secara prinsip adalah Nitrogenous seperti urea, purines
(allantoin dan asam uric), trimethyl amine oxide dan asam amin, trimethyl
amine oxide dan asam amino (glycine, taurine dan alanine).
3. Dekomposisi
Dekomposisi adalah gabungan proses fragmentasi, perubahan struktur fisik
& kegiatan enzim oleh dekomposer yang merubah bahan organik menjadi
bahan anorganik. Proses pembusukan organisme yang mati penguraian
organisme mati oleh bakteri ada dua mekanisme penguraian organisme
mati yaitu secara autolisis dan bakterial. Di alam kedua mekanisme ini
bekerja secara bersamaan. Tingkat penguraiannya tergantung pada kondisi
kematian serta sampai tersedianya enzim dan bakteri yang diperlukan.
Dalam proses autolisis, reaksi penguraian terjadi karena adanya enzim di
dalam sel dan hasilnya selanjutnya akan dilepaskan kedalam badan
perairan.menurut johanes (1968) dalam riley dan chester (1975), ekresi
dari mikroorganisme seperti protozoa merupakan sumber yang penting
dari bahan organik karbon. Proses pelepasan nitrogen dan fospor dari
organisme mati dalam air laut terjadi dengan cepat. Waksman, et al
(1938) dalam riley dan chester (1975) telah menemukan bahwa setengah
dari nitrogen yang ada dalam zooplankton mati, diubah menjadi amonia
dalam waktu 2 minggu dan fospat dilepaskan dengan cepat. Skopintsev
(1949) dalam riley dan chester (1975) menyatakan bahwa 70 % organik
karbon tidak terlarut di dalam kultur alga mati akan dioksidasi menjadi
karbondioksida (CO2) dan setelah enam bulan ditemukan sekitar 5% yang
diubah kedalam bahan organik terlarut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jumlah bahan organik terlarut dalam air laut biasanya melebihi rata-rata bahan
organik tidak terlarut. Semua bahan organik ini dihasilkan oleh organisme hidup
melalui proses metabolisme dan hasil pembusukan. Ekresi dari mikroorganisme
seperti protozoa merupakan sumber yang penting dari bahan organik karbon. Proses
pelepasan nitrogen dan fospor dari organisme mati dalam air laut terjadi dengan cepat.
Hampir seluruh organik karbon terlarut dalam air laut berasal dari karbondioksida
yang dihasilkan oleh fitoplankton. Konsentrasinya tergantung pada keseimbangan
antara rata-rata organik karbon terlarut yang dibentuk oleh hasil pembusukan, eksresi
dan rata-rata hasil penguraian atau pemanfaatannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://aribamasamsun.blogspot.com/2017/05/bahan-organik.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp/37367024-Makalah-oseanografi-
kimia-bahan-organik-di-laut.html
https://www.academia.edu/6361470/
Makalah_Oseanografi_kimia_BAHAN_ORGANIK_DI_LAUT
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Marine_primary_production?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,tc,sc