Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA PERAIRAN

SUMBER LAIN MATERI ORGANIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : MUHAMMAD ANGGADA MADE

NIM : 2113020054

KELAS/SEMESTER : B/1

PROGRAM STUDI MANEJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul "Sumber Lain Materi Organik" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Perairan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bergabagai macam materi organik di
dalam laut bagi pembaca dan juga saya sendiri yang membuat makalah ini

Saya mengucapkan terima kasih kepada  dosen mata kulia Kimia Perairan yang telah
membimbing dalam menyelesaikan makalah ini hingga selesai.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 21 Oktober 2021

Muhammad Anggada Made


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusa Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Pengertian Bahan Organik .....................................................................3


B. Daur Bahan Organik...................................................................................................3
C. Sumber Bahan Organik..............................................................................................3
D. Peranan Bahan Organik Dalam Laut .....................................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya
adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km.
Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air
maupun hewan air. Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat sangat berdayaguna,
yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari zat cairnya.
Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur pokok yang terdapat di dalam air
laut. Selain itu air laut juga mengandung sejumlah besar gas-gas udara yang terlarut.
Semua gas-gas yang ada di atmosfir dapat dijumpai di dalam air laut walaupun jumlah
terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang ada di
atmosfirkualitas air laut dikatakan baik atau buruk tergantung pada
produktivitasnya.kondisi ini ditentukan oleh keberadaan mikro nutrien anorganik
khususnya nitrogen dan fosfat. Material organik terlarut tidak hanya sebagai sumber
energi tetapi juga sumber senyawa organik esensial yang tidak dapat disintesa oleh
organisme tersebut. Banyak zat-zat dikeluarkan oleh kehidupan air laut sebagai
ectocrines yang mempercepat atau memperlambat pertumbuhan. Prakash dan Rashid
(1968) dalam Riley dan Chester (1971) menyatakan bahwa pertumbuhan didukung
oleh banyaknya humic acid yang secara ekologi penting dalam perairan pantai.jumlah
bahan organik terlarut dalam air laut biasanya melebihi rata-rata bahan organik tidak
terlarut. Hanya berkisar 1/5 bahan organik tidak terlarut terdiri dari sel hidup. Semua
bahan organik ini dihasilkan oleh organisme hidup melalui proses metabolisme dan
hasil pembusukan.
ecara umum, berdasarkan ukurannya, bahan organik terdapat dalam dua
kelompok utama, yaitu bahan organik dalam bentuk partikel (Particulate Organic
Matter) POM, dan bahan organik terlarut (Dissolved Organic Matter) DOM. POM
adalah bahan organik yang berbentuk partikel yang tertahan/tertinggal pada saringan
berukuran 0.5 μm, termasuk ke dalamnya adalah karbon organik partikel (POC),
nitrogen organik partikel (PON), dan fosfat organik partikel (POP). DOM adalah
bahan organik yang lolos pada saringan berukuran 0.5 μm, yang meliputi karbon
organik terlarut (DOC), nitrogen organik terlarut (DON), dan fosfat organik terlarut
(DOP). Gabungan dari POM dan DOM disebut dengan Bahan Organik Total (Total
Organic Matter, TOM). (Libes 1971).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa itu bahan organik?
2. Apa saja bahan organik di lautan, daur bahan organik, sumber bahan organik, dan
pengelompokan dari bahan organik?
C. Tujuan

Berikut ini merupakan tujuan penulisan dari makalah, yaitu:

1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kimia Perairan
2. Untuk mempelajari tentang bahan organik terlarut dan bahan organik partikel yang
ada diperairan yang mencakup daur bahan organik, sumber bahan organik, dan
pengelompokan bahan organik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Organik


Bahan atau materi organik adalah semua senyawa yang mengandung karbon
termasuk substansi yang dihasilkan dari proses hidup (kayu, kapas, wol), minyak
bumi, gas alam (metan), cairan pelarut/pembersih, fiber sintetik dan plastik.
Karbon merupakan bahan dasar dari semua bahan organik. Selain itu, karbon
ditemukan sebagai gas karbondioksida dan sebagai karbonat. Karbon juga terdapat
pada bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, dan minyak). Tumbuhan hijau
menangkap karbondioksida (CO2) dan mereduksinya menjadi senyawa organik.
Jumlah oksigen (dalam mg/l atau ppm) yang digunakan mikroorganisme untuk
menguraikan bahan organik yang degradable (dapat terurai) biasanya menjadi tolak
ukur terjadinya pencemaran atau beban bahan organik di perairan. Kriteria ini dikenal
sebagai Biochemical Oxygen Demand (BOD). Sebuah indeks jumlah oksigen yang
digunakan organisme untuk metabolisme makanannya baik secara biologi maupun
melalui proses kimiawi. Walaupun ada yang menterjemahkan BOD sebagai
Biological Oxygen Demand akan tetapi sebenarnya proses yang terjadi bukan hanya
proses biologi tapi juga proses kimiawi. Jumlah BOD yang tinggi menunjukkan
banyaknya bahan organik. Bila air memiliki BOD rendah secara umum berarti
jumlah limbah bahan organiknya rendah sepanjang limbahnya adalah limbah yang
degradable .

B. Daur Bahan Organik


Daur bahan organik atau disingkat daur organik di laut sama dengan daur
organik di lingkungan air tawar dan di darat. Karbon (C) bersama-sama dengan unsur
hara lainnya seperti posfor (P) dan nitrogen (N) melalui proses fotosintesis
menghasilkan jaringan tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan hewan. Keduanya
akan menghasilkan zat organik dan jika mereka mati dan membusuk maka akan
dihasilkan bahan mentah untuk memulai daur bahan organik lagi. Unsur hara nitrogen
(N) tidak mempunyai hubungan tetap dengan unsur hara posfor (P), tetapi bersama-
sama dengan karbon (C), N dan P, merupakan unsur-unsur utama dalam produksi zat
organik. Walaupun hara C terdapat dalam jumlah yang banyak, tetapi kedua unsur
hara N dan P menjadi faktor pembatas dalam daur bahan organik di laut.

C. Sumber Bahan Organik


Bahan organik terlarut dari daratan diangkut ke laut melalui angin dan sungai.
Bahan organik terlarut yang berasal dari air sungai, bisa mencapai 20 mgC/l, terutama
berasal dari pelepasan humic material dan hasil penguraian dari buah – buahan yang
jatuh di tanah. Penambahan bahan organik secara perantara alami dalam
bentuk sewage (kotoran) dan buangan industri. Sebagian besar sudah siap dioksidasi
dan segera membusuk karena bakteri dalam air laut. Namun dalam  batasan badan air,
seperti estuarin, kebutuhan oksigen secara biologi terpenuhi dikarenakan kondisi
anoksik tersedia.

Aloton (Eksternal)
1. Sungai
Bahan organik yang terangkut melalui sungai berupa hasil dekomposisi
tanaman, penggelontoran substansi humus, masukan antropogenik. Sekitar
40 -80% DOC (Substansi Humus, berupa Asam Fulvic) Bahan Organik
Karbon Terlarut (DOC) Mencapai ~ 20 mg/l, Bahan Organik Karbon
Partikulat Berkisar 1 - 2,5 mg/l. 
2. Atmosfer
Bahan organik yang berasal dari atmofer dibawa oleh angina yang terdiri
dari POC Viable Bakteri, Pollen, Algae, yeast, Moulds, Mycoplasma,
Virus, Protozoa, &  Nematoda  Non Viable Kelompok Senyawa Lipid, dan
VOM Gas Methane (Senyawa Hidrokarbon).
3. Sedimen
Bahan organik yang beralsal dari sedimen sangat beragam terdiri dari
hidrokarbon, asam lemak, asam amino, peptida, karbohidrat, polimer
alami, kerogen & materi humus. Bahan organik yang terendapkan di
sedimen terlarut  berupa makromolekul biogenik (protein, karbohidrat &
lemak), sedangkan yang tidak terlarut berupa humic, fulvic, humin.
Autoton (Internal)
1. Produktivitas Primer
Bahan organic yang berasal dari produktivitas primer berupa fitoplankton
sebagai sumber utama penghasil bahan organik melalui proses fotosintesis
yang menghasilkan karbon, karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi
protein, lipid, dan senyawa lainnya melalui proses metabolisme dan
penambahan beberapa substansi lainnya. 

Produksi primer laut adalah sintesis kimia di lautan senyawa organik dari
atmosfer atau karbon dioksida terlarut . Ini terjadi melalui proses
fotosintesis , yang menggunakan cahaya sebagai sumber energinya, tetapi
juga terjadi melalui kemosintesis , yang menggunakan oksidasi atau
reduksi kimia kimia terutama sebagai sumber energinya. Hampir semua
kehidupan di Bumi secara langsung atau tidak langsung pada produksi
primer . Organisme yang bertanggung jawab untuk produksi primer
disebutproducer primer atau autotrof . Berikut ini merupakan penghasil
produksi primer di lautan, yaitu:

1. Cynobacteria
Cyanobacteria adalah filum (pembagian) bakteri, mulai dari uniseluler hingga
berserabut dan termasuk spesies kolonial , yang memperbaiki karbon
anorganikmenjadi senyawa karbon organik. Mereka hampir di mana-mana di
bumi: di tanah lembab, di lingkungan air tawar dan laut, dan bahkan di
bebatuan Antartika. Secara khusus, beberapa spesies muncul sebagai sel-sel.
hanyut yang mengambang di lautan, dan karena itu termasuk di
antarafitoplankton pertama. Bakteri ini bekerja seperti ganggang karena
mereka dapat memproses nitrogen dari atmosfer ketika tidak ada di laut.

Produsen primer pertama yang menggunakan fotosintesis adalah


cyanobacterialaut sekitar 2,3 miliar tahun yang lalu. Pelepasan
molekuloksigen oleh cyanobacteriasebagai produk sampingan dari fotosintesis
menyebabkan perubahan global di lingkungan bumi. Karena oksigen hanya
bagi sebagian besar kehidupan di Bumi pada saat itu, hal ini
menyebabkanorganisme yang tidak toleran oksigenhampir punah ,perubahan
dramatisyang mengarahkan evolusi spesies hewan dan tumbuhan utama.

Prochlorococcusmarinus

CyanobacteriumProchlorococcuslaut kecil , ditemukan pada tahun 1986, saat


ini merupakan bagian darirantaimakananlaut dan lebih dari setengah
fotosintesis laut terbuka dan diperkirakan 20% oksigen di atmosfer bumi. Ini
mungkin genus yang paling banyak di Bumi: satu mililiter permukaan air laut
mungkin mengandung 100.000 sel atau lebih.

awalnya, ahli biologi mengira cyanobacteriaadalah ganggang, dan disebut


sebagai "ganggang biru-hijau". Pandangan yang lebih baru adalah bahwa
cyanobacteria adalah bakteri, dan karenanya bahkan tidak berada
dalamKingdomyangsama dengan alga. sebagian besar otoritas mengecualikan
semuaprokariota, dan karenanya cyanobacteria dari definisi alga.

2. Fitoplankton
Plankton merupakan sekelompok biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun
hewan yang hidup melayang maupun terapung secara pasif di permukaan
perairan, dan pergerakan serta penyebarannya dipengaruhi oleh gerakan arus
walaupun sangat lemah. Plankton terbagi atas dua kelompok, fitoplankton dan
zooplankton. Plankton merupakan komponen utama dalam rantai makanan
ekosistem perairan. Fitoplankton berperan sebagai produsen primer dan
zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan dengan biota
pada tingkat trofik yang lebih tinggi.
Ilustrasi fitoplankton. (Sumber: Pixabay)

Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko serta hidup
melayang air. Fitoplankton berperan dalam ekosistem perairan yang mana
memiliki peran yang sama pentingnya dengan peranan tumbuhan hijau yang
tingkatannya lebih tinggi di ekosistem daratan. Fitoplankton memiliki
kemampuan untuk dapat berfotosintesis serta dapat menghasilkan senyawa
organik  membuat  fitoplankton  disebut  sebagai  produsen  primer.

Fitoplankton sebagai produser primer di perairan merupakan sumber


kehidupan bagi seluruh organisme hewani lainnya. Di samping sebagai
penghasil oksigen, baik langsung maupun tidak langsung, ia merupakan
makanan bagi konsumer primer yaitu zooplankton. Dalam hal ini
perkembangannya sangat dipengaruhi oleh zooplankton.

Keberadaan fitoplankton akan berkembang dengan cepat ketika populasi


zooplankton mengalami penurunan. Fitoplankton tergolong sebagai organisme
autotrof, yang membangun tubuhnya dengan mengubah unsur-unsur anorganik
menjadi zat organik dengan memanfaatkan energi karbon dari CO 2 dan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Distribusi plankton dapat dijadikan sebagai penentu kesuburan perairan,
karena plankton (fitoplankton dan zooplankton) merupakan sumber pakan bagi
organisme perairan. Banyaknya plankton pada suatu perairan menunjukkan
bahwa daerah tersebut sebagai tempat pemijahan dan tempat asuhan berbagai
organisme air. Selain itu, plankton juga dapat mengindikasikan terjadinya
pergerakan masa air. Keberadaan plankton sangat berkaitan dengan
sumberdaya perikanan di perairan tersebut.

Kelimpahan merupakan tinggi rendahnya jumlah individu populasi suatu


spesies, hal ini menunjukkan besar kecilnya ukuran populasi atau tingkat
kelimpahan populasi (Kramadibrata 1996). Kelimpahan plankton sangat
dipengaruhi adanya migrasi. Migrasi dapat terjadi akibat dari kepadatan
populasi, tetapi dapat pula disebabkan oleh kondisi fisik lingkungan, misalnya
perubahan suhu dan arus.

Kelimpahan populasi plankton diseluruh area yang ditempati oleh individu-


individu sulit untuk ditentukan, hal ini berlaku bagi populasi alami yang
memiliki ukuran tubuh sangat kecil (mikroskopis) seperti plankton. Maka
digunakan pengukuran tingkat kelimpahan populasi per satuan ruang dari yang
ditempati yaitu kerapatannya.

Keragaman menggambarkan jumlah total proporsi suatu spesies relatif


terhadap jumlah total individu yang ada. Semakin banyak jumlah spesies
dengan proporsi yang seimbang menunjukkan keragaman yang semakin tinggi.
Keragaman merupakan parameter yang sangat berguna terutama untuk
mempelajari gangguan faktor-faktor lingkungan atau abiotik terhadap suatu
komunitas atau untuk mengetahui stabilitas komunitas. Perairan yang
berkualitas baik biasanya memiliki keragaman jenis yang tinggi dan
sebaliknya pada perairan buruk atau tercemar biasanya memiliki keragaman
jenis yang rendah.

3. Ganggang Laut
Alga adalah istilah informal untuk koleksi organisme eukariotik fotosintetik
yang tersebar luas dan beragam yang tidak selalu terkait erat dan dengan
demikian polifiletik . Tidak seperti tumbuhan tingkat tinggi, alga tidak
memiliki akar, batang, atau daun.
Alga laut secara tradisional ditempatkan dalam kelompok seperti: ganggang
hijau , ganggang merah, ganggang coklat , diatom , coccolithophores dan
dinoflagellata .

a. Ganggang Hijau
Ganggang hijau hidup sebagian besar hidup mereka sebagai sel tunggal
atau berserabut, sementara yang lain membentuk koloni yang terdiri dari
rantai panjang sel, atau rumput laut makroskopik yang sangat berbeda.
Mereka membentuk kelompok informal yang terdiri dari sekitar 8.000
spesies yang diakui.

Alga hijau yang hidup di laut


(clorophyta)

b. Ganggang Merah
Ganggang merah modern kebanyakan multiseluler dengan sel-sel yang
berdiferensiasi dan mencakup banyak rumput laut yang terkenal . Sebagai
alga koral , mereka memainkan peran penting dalam ekologi terumbu
karang. Mereka membentuk filum (yang diperdebatkan) yang berisi sekitar
7.000 spesies yang diakui.
Alga Merah (Rhodophyta)

c. Ganggang Coklat
Alga coklat kebanyakan multiseluler dan mencakup banyak rumput laut,
termasuk rumput laut . Mereka membentuk kelas yang berisi sekitar 2.000
spesies yang diakui.

Alga Coklat (Phaeophyceae)

d. Diatom
Secara keseluruhan, sekitar 45 persen dari produksi utama di lautan
disumbangkan oleh diatom. Diatom adalah salah satu jenis fitoplankton
yang paling umum. Mereka adalah kelompok alga utama yang
menghasilkan sekitar 20% dari produksi oksigen dunia. Diatom memiliki
dinding sel seperti kaca yang disebut frustule yang terbuat dari silika .

Diatom

e. Coccolithopheres
Coccolithophores hampir secara eksklusif laut dan ditemukan dalam
jumlah besar di seluruh zona sinar matahari dari laut . Mereka memiliki
pelat kalsium karbonat (atau sisik) dengan fungsi tidak pasti yang disebut
coccoliths , yang merupakan mikrofosil penting . Coccolithophores
menarik bagi mereka yang mempelajari perubahan iklim global karena
ketika keasaman laut meningkat, coccolith mereka mungkin menjadi lebih
penting sebagai penyerap karbon . Spesies coccolithophore yang paling
melimpah, Emilinia huxleyi adalah komponen dasar plankton yang ada di
mana-mana dalam jaring makanan laut. Strategi pengelolaan sedang
digunakan untuk mencegah mekarnya coccolithophore terkait eutrofikasi,
karena mekar ini menyebabkan penurunan aliran nutrisi ke tingkat laut
yang lebih rendah.

Berbagai jenis Coccolithopheres

f. Dinoflagellata
Dinophyta mencakup semua dinoflagellata, suatu kelompok besar
fitoplankton perairan berflagella. Kebanyakan dinoflagellata menghuni
lautan, walaupun juga ada yang menempati perairan tawar. Populasi
mereka terbagi bergantung pada suhu, kadar garam dan kedalaman laut.
Dinoflagellata bertanggung jawab atas gejala "pasang merah", peristiwa
memerahnya perairan laut karena ledakan populasi plankton ini yang
berakibat kematian massal penghuni laut lainnya karena mengalami
keracunan.
2. Aktivitas Biologi Makro dan Mikro Organisme
Ekresi ekstraseluler alga hasil metabolisme alga terutama fitoplankton.
Hasil fotosintesis alga akan melepaskan sejumlah bahan ke dalam badan
perairan. Produksi ini penting sebagai sumber energi untuk organisme laut
lainnya dan juga berperan dalam kontrol ekologi. Asam amino dan
karbohidrat merupakan bahan yang dikeluarkan secara dominan oleh
spesies khusus seperti Olisthodiscus sp. Ekresi hewan laut Eksresi
zooplanton dan binatang laut lainnya.Eksresi zooplankton dan binatang
laut lainnya menjadi sumber penting bahan organik terlarut di laut. Bahan-
Bahan yang dikenal secara prinsip adalah Nitrogenous seperti urea, purines
(allantoin dan asam uric), trimethyl amine oxide dan asam amin, trimethyl
amine oxide dan asam amino (glycine, taurine dan alanine).
3. Dekomposisi
Dekomposisi adalah gabungan proses fragmentasi, perubahan struktur fisik
& kegiatan enzim oleh dekomposer yang merubah bahan organik menjadi
bahan anorganik. Proses pembusukan organisme yang mati penguraian
organisme mati oleh bakteri ada dua mekanisme penguraian organisme
mati yaitu secara autolisis dan bakterial. Di alam kedua mekanisme ini
bekerja secara  bersamaan. Tingkat penguraiannya tergantung pada kondisi
kematian serta sampai tersedianya enzim dan bakteri yang diperlukan.
Dalam proses autolisis, reaksi penguraian terjadi karena adanya enzim di
dalam sel dan hasilnya selanjutnya akan dilepaskan kedalam badan
perairan.menurut johanes (1968) dalam riley dan chester (1975), ekresi
dari mikroorganisme seperti protozoa merupakan sumber yang penting
dari bahan organik karbon. Proses pelepasan nitrogen dan fospor dari
organisme mati dalam air laut terjadi dengan cepat. Waksman, et al
(1938) dalam riley dan chester (1975) telah menemukan bahwa setengah
dari nitrogen yang ada dalam zooplankton mati, diubah menjadi amonia
dalam waktu 2 minggu dan fospat dilepaskan dengan cepat. Skopintsev
(1949) dalam riley dan chester (1975) menyatakan bahwa 70 % organik
karbon tidak terlarut di dalam kultur alga mati akan dioksidasi menjadi
karbondioksida (CO2) dan setelah enam bulan ditemukan sekitar 5% yang
diubah kedalam bahan organik terlarut.

D. Peranan Bahan Organik Dalam Laut


Adapun peranan bahan organik di dalam ekologi laut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber energi (makanan)
2. Sebagai sumber bahan keperluan bakteri, tumbuhan maupun hewan
3. Sumber Vitamin, memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan fitoplankton
di laut
4. Mengontrol proses-proses geokimia
5. Memberi pengaruh tranpor dan degrasi polutan, serta berperan dalam reaksi-reaksi
disolusi
6. Prespitasi mineral.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jumlah bahan organik terlarut dalam air laut biasanya melebihi rata-rata bahan
organik tidak terlarut. Semua bahan organik ini dihasilkan oleh organisme hidup
melalui proses metabolisme dan hasil pembusukan. Ekresi dari mikroorganisme
seperti protozoa merupakan sumber yang penting dari bahan organik karbon. Proses
pelepasan nitrogen dan fospor dari organisme mati dalam air laut terjadi dengan cepat.
Hampir seluruh organik karbon terlarut dalam air laut berasal dari karbondioksida
yang dihasilkan oleh fitoplankton. Konsentrasinya tergantung pada keseimbangan
antara rata-rata organik karbon terlarut yang dibentuk oleh hasil pembusukan, eksresi
dan rata-rata hasil penguraian atau pemanfaatannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://aribamasamsun.blogspot.com/2017/05/bahan-organik.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp/37367024-Makalah-oseanografi-
kimia-bahan-organik-di-laut.html
https://www.academia.edu/6361470/
Makalah_Oseanografi_kimia_BAHAN_ORGANIK_DI_LAUT
https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Marine_primary_production?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,tc,sc

Anda mungkin juga menyukai