TOPIK 6
Kelompok 2
Latifah Restu Pinasti (M0823039)
Nadine Nafeesa Kurniawati (M0823050)
Rossiana Indah Permatasari (M0823062)
Neil Omarian Estungkoro Labeti (M0823073)
Pertama-tama marilah panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyusun makalah topik 6 mengenai "Polutan,
Pencemaran, Penjernihan Air" dengan baik. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah
Kimia Lingkungan. Makalah ini dapat menjadi sebuah inovasi pembelajaran dalam
memahami dan menganalisis lingkungan, khususnya mengenai sampah dan limbah.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Pranoto, M.Sc, C.EIA, C.WS.
selaku dosen pengampu mata kuliah kimia lingkungan yang telah membimbing dan
memberikan materi kuliah kepada penulis. Penulis juga berterima kasih kepada orang tua
yang selalu mendoakan penulis agar dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar. Selain itu
penulis juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk dapat menjadikan makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat
berguna untuk mahasiswa pada umumnya serta menambah wawasan bagi semua,
khususnya bagi penulis sebagai penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Polutan dalam Air
A. Definisi Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk
hidup. Oleh karenanya sumber daya air tersebut wajib dilindungi supaya dapat
dimanfaatkan dengan bijak oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi di masa mendatang
(Hamakonda dkk, 2019). Air juga merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat
penting karena termasuk dalam kebutuhan utama dalam kehidupan makhluk hidup di
bumi. Air dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan konsumsi maupun non konsumsi
seperti menjadi sumber air minum, untuk mandi, mencuci, menyirami tanaman, dan
sebagainya. Dengan itu sangat diperlukan untuk memperhatikan kualitas air.
Air juga merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat penting karena
termasuk dalam kebutuhan utama dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Air dapat
dimanfaatkan sebagai kebutuhan konsumsi maupun non konsumsi seperti menjadi
sumber air minum, untuk mandi, mencuci, menyirami tanaman, dan sebagainya.
Dengan itu sangat diperlukan untuk memperhatikan kualitas air. Air yang berkualitas
baik adalah air yang memenuhi baku mutu air minum yang ditetapkan oleh Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, meliputi persyaratan fisika,
kimia, dan mikrobiologi. Air harus terbebas dari segala macam mikoorganisme yang
patogen maupun apatogen dan bahan kimia berbahaya lainnya. Air bersih adalah air
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi
persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud
adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan
radiologis, sehinggaapabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan
Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990).
B. Definisi Polutan
Polutan adalah bahan/benda yang menyebabkan pencemaran, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Suatu zat dikategorikan sebagai polutan jika
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, karena
jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.
Polutan merupakan suatu zat atau bahan yang dapat menyebabkan pencemaran,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Polutan juga sering dikenal sebagai
bahan timbulnya polusi. Syarat-syarat suatu zat yang disebut polutan bila
keberadaan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, karena
jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.
Ditinjau dari sudut pandang biologi, polutan dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu degradable dan non-degradable. Polutan dalam kelompok
degradable merupakan polutan yang dapat diuraikan Kembali, dapat dihilangkan,
atau dapat diturunkan sifat racunnya ke tingkat yang dapat diterima oleh alam
maupun dapat diproses oleh teknologi yang dikembangkan manusia (seperti
pembuatan pupuk kompos). Polutan dalam kelompok non-degradable adalah
polutan yang tidak dapat diuraikan oleh alam secara sendiri, contohnya adalah
merkuri, timah hitam, beberapa ikatan kimia termasuk plastik. Menurut sifatnya
dalam mencemari lingkungan, polutan dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan,
yaitu:
1. Polutan yang Bersifat Kimia
Polutan bersifat kimia merupakan polutan yang biasanya berasal dari
suatu bahan yang apabila bercampur dengan target terjadi reaksi kimia antara
polutan tersebut dengan target. Bahkan reaksi kimia tersebut bisa berupa
reaksi berantai yang membahayakan lingkungan disekitarnya. Misalnya, gas
SOx yang dihasilkan dari cerobong asap industri dapat bereaksi dengan udara
dan menimbulkan hujan asam.