Anda di halaman 1dari 20

Teknik Monitoring Kesehatan

Karang di Pulau Tidung Kecil


Pusat Budidaya dan Konservasi
Laut Kepulauan Seribu

Oleh:
Masnawita Turnip
1604115419

Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Pekanbaru
2019
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

• ekosistem di perairan laut dangkal yang dibangun oleh biota laut


penghasil kalsium karbonat (CaCO3) terutama karang dan alga
Terumbu
Karang penghasil kapur (calcareous algae).

• alga ber sel satu yang hidup di dalam jaringan tubuh karang.
Zooxanthellae

• peristiwa keluarnya zooxanthellae dari karang yang ditandai dengan


Bleaching
memudarnya seluruh warna karang menjadi putih.
1.2. Tujuan

mempelajari dan mengetahui


teknik monitoring kesehatan
karang di Pulau Tidung Kecil,
Pusat Budidaya dan Konservasi
Laut, Kepulauan Seribu.

1.3. Manfaat
diperoleh data terbaru
mengenai kondisi kesehatan
karang di Pulau Tidung Kecil,
Pusat Budidaya dan
Konservasi Laut, Kepulauan
Seribu, sehingga dapat
dilakukan penanganan sejak
dini apabila terdapat masalah
yang ditemui pada kondisi
kesehatan karang.
II. TINJAUAN PUSTAKA

TERLAMPIR
III. METODE PRAKTEK MAGANG

3.1. Waktu 3.2. Alat dan 3.3. Metode


dan Tempat Bahan Praktek
Partisipasi aktif
15 Januari – 6 Alat: Tabel yaitu dengan
kesehatan karang, mengikuti dan
Februari 2019 peralatan SCUBA, terlibat langsung
GPS, roll meter, dalam kegiatan
kamera under monitoring
Pusat Budidaya water, dan alat PKA kesehatan karang
dan Konservasi dan pengambilan
data di Pusat
Laut Pulau Budidaya dan
Tidung Kecil, Bahan: Populasi Konservasi Laut
Kep.Seribu karang Pulau Tidung.
3.4. Prosedur
3.5. Analisis Data
Praktek
1. Pemilihan lokasi Analisis deskriptif,
monitoring bertujuan agar
menyajikan data sesuai
2. Melakukan dengan keadaaan yang
kegiatan monitoring sebenarnya tanpa
memberikan perlakuan
3. Melakukan apapun, sehingga dapat
pengolahan data dengan mudah
karang mengambil kesimpulan
IV. DESKRIPSI LOKASI MAGANG

• Pada awalnya merupakan Unit yang dikelola oleh Pusat Budidaya Ikan (Pusdakan)
Ciganjur pada tahun 2008 – 2013. Selanjutnya dikelola oleh Suku Dinas KPKP
Kepulauan Seribu sampai dengan tahun 2014 dan diresmikan sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pusat Budidaya dan Konservasi Laut, Dinas Kelautan Pertanian dan
Sejarah Ketahanan Pangan pada 18 Februari 2015 sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 36
Tahun 2015, dan mengalami perubahan sesuai dengan Pergub No. 318 Tahun 2016
karena berubahnya nama organisasi Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan
menjadi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian.

• Terwujudnya ketahanan pangan, lingkungan hijau, laut biru menuju Jakarta baru, kota
Visi modern yang berorientasi pelayanan publik.

• Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan yang berasal dari ikan.


• Meningkatkan pengelolaan, pembangunan dan penataan sumberdaya perikanan dan
kelautan.
• Meningkatkan teknologi perikanan budidaya.
Misi • Meningkatkan promosi dan pemasaran hasil perikanan (benih).
• Meningkatkan konservasi keanekaragaman flora dan fauna.
• Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit ikan.
• Meningkatkan pengelolaan ekosistem laut.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Jadwal Kegiatan Magang


5.2. Teknik Monitoring Kesehatan Karang

5.2.1. Parameter Kualitas Air


5.2.2. Pengambilan Data
Monitoring Kesehatan Karang

Penentuan
Membentang
lokasi
transek
monitoring

Memilih Menyesuaikan
karang yang warna karang
akan diamati dengan tabel

Mencatat kode
warna
5.2.3. Pengolahan Data Karang

1. Buka Google lalu buka laman CoralWatch di www.coralwatch.org


2. Klik Data Entry untuk memasukkan data
3. Isi setiap data yang dibutuhkan berdasarkan data yang diperoleh di lapangan
4. Setelah semua data terisi, klik Submit
5. Klik Data, lalu Add
6. Klik Graphs
6. Klik Map
Karang yang berada dilokasi
monitoring sebagian besar
berada dalam kondisi yang
Kesimpulan tidak sehat (berada dalam
range warna 3) walaupun
tidak dalam kondisi parah.
Lampiran 1. Peta Lokasi Magang
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai