Anda di halaman 1dari 20

PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS

PELAMIS) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP


POLE AND LINE

OLEH :
ABD RAHMAN LATUKAU
NIT : 17. 1. 03. 001

Pembimbing Utama : Dr. Handayani, S.Pi., M.Si


Pembimbing Pendamping : Abu Darda Razak, MP

POLITEKNIK
KELAUTAN DAN PERIKANAN SORONG
2020
Latar belakang
1. Perikanan tangkap adalah kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memanfatkan sumber
ikan yang mempunyai ekonomi dengan
mengunakan teknologi, baik yang sederhana
maupun kompleks
2. Alat tangkap yang umum digunakan di kawasan
Papua yaitu menggunakan alat tangkap  Pole and
line
TUJUAN :
1. Melakukan penangkapan ikan cakalang dengan
alat tangkap pole and line
2. Mengetahui olah gerak kapal selama operasi
penangkapan.
3. Melakukan penanganan ikan hasil tangkapan.
4. Menganalisis aspek efektifitas, efisiensi, dan
low impact penangkapan.
 
METODE PRAKTIK

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


lik PT .Citra Raja Ampat Canning ,Sorong,
PaKerja Praktik Akhir (KPA) dilaksanakan dari
bulan Januari 2020 Sampai bulan April 2020.
Pelaksanaan Kerja Praktik Akhir (KPA)
bertempat di KM. Teluk Marcesha Papua Barat.
Alat dan Bahan
1. Alat tangkap Pole and Line.
2. Satu unit kapal penangkapan.
3. Alat bantu penangkapan.
4. Alat-alat navigasi.
5. Keranjang.
Prosedur Kerja
Persiapan di fishing base (FB). Persiapan umpan hidup.
•Mempersiapkan dokumen kapal. •Mengambil umpan hidup di
•Mempersiapkan bahan logistic bagan.
dan alat pancing. •Memuat umpan hidup ke
•Persiapan pembongkaran ikan dalam palka umpa.
hasil tangkapan.

Kegiatan di fishingground (FG).


Menuju fishing base (FB) •Menebar umpan hidup di daerah fishing
•Melakukan penanganan hasil ground.
tangkapan. • pemancing melakukan persiapan
•Membersihkan alat pancing yang pemancingan.
digunakan. •Melakukan pencucian hasil tangkapan.
•Persiapan pembongkaran hasil •Dan menempatkan hasil tangkapan ke
tangkapan di pelabuhan. dalam palka.
PENGAMBILAN DATA

Data Primer Data Sekunder


1. Wawancara 1. Dokumen Perusahaan
2. Pengamatan 2. Study Pustaka
3. Study Dokumenter
ANALISIS DATA

Analisis data yang dilakukan Yaitu


menggunakan metode Deskriptif.
Hasil dan pembahasan

Keadaan Umum Kapal KM .Teluk Marcesha di PT. Citra


Raja Ampat Canning Sorong Papua Barat
1. Kapal KM. Teluk Marcesha
Alat Tangkap Pole And Line

1. Joran 5. Mata pancing

2. Tali Kepala
4. Tali sekunder
3. Tali utama
Alat Bantu Penangkapan

1. Jaring tangguk 3. Seser

2. Sibu-sibu 4. Pipa Penyemprotan

5. rumpon
Alat Bantu Navigasi

1. Kompas 3. GPS (Global Position System)

2. Teropong 4. Radio VHF


Umpan Hidup
1. Pengambilan Umpan 2. Penyimpanan Umpan Hidup
Hidup
Proses Kegiatan Pengoperasian Alat Tangkap

1. Mengisi es di palka sementara

2. Proses pemancingan 3. Pembersihan kapal


Penanganan Hasil Tangkapan
1. Penyusunan Es 2. Pembersihan & Penyusunan Ikan

3. Penyusunan Es Kembali 4. Pengeluaran Air didalam Palka


Hasil Tangkapan

1. Cakalang (Katsuwonus
pelamis)

2. Tuna ekor kuning (Thunus


albacore)

3. Tuna mata besar (Euthynnus


affinis)
PENUTU
Kesimpulan
P
 Proses pengoperasian pole and line yaitu mulai dari persiapan
mengambil umpan, mempersiapkan alat tangkap, mencari
fishing ground. Pemancingan dilakukan dengan cara
penebaran umpan, mengelabui ikan dengan penyemprot air,
melakukan pemancingan dan penanganan hasil tangkapan.
Hasil tangkapan tersebut terdiri dari ikan cakalang
(Katsuwonus pelamis), tuna ekor kuning (Yellowfin tuna), tuna
mata besar (Big eye tuna), sunglir, dan lamadang.
 Olah gerak kapal pada saat operasi penangkapan terdiri dari
olah gerak di fishing base (dermaga) yaitu pada saat kapal
berangkat dan tiba/ sandar, olah gerak pada saat berada di
fishing base (bagan), dan olah gerak pada saat mendekati
gerombolan ikan di fishing groud (rumpon).
Lanjutan
 Penanganan ikan hasil tangkapan yaitu dengan cara
membersihkan ikan dari darah dan lendir menggunakan air laut,
kemudian ikan dimasukkan ke dalam palka sampai dengan batas
tertentu kemudian dilapisi dengan es yang telah dihancurkan hal
ini dilakukan secara terus-menerus hingga palka terisi penuh ikan
dan es, kegiatan selanjutnya yaitu mengontrol suhu ikan agar
tetap rendah, jika es sudah mulai mencair maka air tersebut harus
dikeluaarkan menggunakan mesin pompa air dan ditambahkan
dengan es yang telah dihancurkan, hal ini dilakukan secara terus-
menerus hingga sampai di fishing base.
 Perhitungan efektifitas, efisiensi, dan perbandingan low
impact/trip sebagai berikut:
1. Efektifitas, trip 1 dan trip ke 2 tidak efektif.
2. Efisiensi, trip 1 efisien sedangkan trip ke 2 kurang efisien.
3. Perbandingan low impact, trip 1 dan trip ke 2 low impact.
Saran
 Para pemancing diwajibkan memakai alat-alat
keselamatan kerja pada saat mengoperasikan alat tangkap
yang bertujuan melindungi para pemancing dari bahaya-
bahaya yang terjadi seperti kejatuhan badan ikan,
tersangkutnya mata pancing, dan terjatuh ke laut.
 Untuk meminimalisasi kerusakan ikan hasil tangkapan
karena ikan jatuh langsung ke lantai kapal, sebaiknya
memakai alat pelindung. Misalnya: papan untuk
melindungi ikan agar tidak jatuh langsung ke lantai kapal.
 Para pemancing diharapkan selalu merawat alat pancing
agar tidak terjadi kerusakan pada saat mengoperasikan
alat tangkap.
 
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai