Harkomoyo)
Selama tahun 2007, hasil tangkapan jaring insang Sebelum mengoperasikan alat tangkap, ada
hanyut nelayan Pelabuhan Ratu didominansi oleh ikan beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain:
cakalang (Katsuwonus pelamis) 243 ton (45%), 1. Kedua alat tangkap dan perlengkapan sudah siap
sedangkan produksi pancing rawai didominansi oleh untuk dioperasikan. Ting-ting demi ting-ting jaring
ikan cucut (Requiem shark sp.) 45 ton (29%) (Raphita sudah t ersusun rapi di kapal sehingga
et al., 2007). memudahkan pada saat penawuran. Pancing rawai
sudah t ersedia di pal ka khusus tem pat
Tujuan penulisan ini adalah untuk menguraikan penyimpanan pancing.
cara penangkapan ikan pelagis besar dengan alat 2. Waktu pemberangkatan kapal disesuaikan dengan
tangkap jaring insang hanyut dan gabungan antara waktu yang ditempuh untuk sampai ke daerah
jaring insang hanyut dengan pancing rawai yang penangkapan dengan sasaran sore hari sudah
dioperasikan di perairan Samudera Hindia dengan sam pai ke daerah penangkapan untuk
harapan dapat menambah informasi teknis perikanan mengoperasikan jaring insang hanyut.
di Indonesia. 3. Bila kapal membawa kedua alat tangkap tersebut,
maka pada malam pertama hanya mengoperasikan
POKOK BAHASAN alat tangkap jaring insang hanyut. Hal ini dilakukan
karena pengoperasian pancing rawai menggunakan
SPESIFIKASI KAPAL DAN ALAT TANGKAP ikan umpan. Ikan umpan tersebut berasal dari hasil
tangkapan sendiri dengan alat tangkap jaring
Kapal jaring insang hanyut (kapal contoh) yang insang hanyut. Selain itu, bila hasil tangkapan
diamati adalah kapal yang terbuat dari bahan kayu. jaring insang hanyut dianggap bagus dan telah
Kapal berdimensi panjang (L) 17,00 m, lebar (B) 4,00 memenuhi sasaran penangkapan, maka pancing
m, dan dalam (D) 3,00 m, bobot mati 29 GT. Mesin rawai tidak digunakan.
47
BTL: Vol.7 No.2 Desember 2009: 47-50
48
Pengoperasian Jaring Insang Hanyut dan Pancing Rawai di Pelabuhan Ratu (Rahmat, E. & I. Harkomoyo)
Gambar 1. Pengoperasian 2 alat tangkap (jaring insang hanyut dan pancing rawai) secara bersamaan di
Pelabuhan Ratu.
Gambar 2. Daerah penangkapan ikan dengan jaring insang hanyut dan pancing rawai di perairan Samudera
Hindia, bulan Mei 2008.
Gambar 3. Komposisi hasil tangkapan jaring insang hanyut dengan alat tangkap tambahan pancing
rawai di perairan Samudera Hindia, bulan Mei 2008.
49
BTL: Vol.7 No.2 Desember 2009: 47-50
(a) (d)
Katsuwonus pelamis Thunnus obesus
(W: 5,5 kg; FL: 63 (W: 50 kg)
cm)
(b) (e)
Mobula kuhlii Alopias pelagicus
(W= 30 kg; (W: 30 kg; TL: 263
WD: 246 cm) cm; FL: 143 cm)
(c)
Carcharhinus
brachyurus
(W: 120 kg;
TL: 278 cm; FL:216
cm)
Gambar 4. Jenis-jenis ikan hasil tangkapan jaring insang hanyut (a dan b) dan pancing rawai (c, d, dan
e) di perairan Samudera Hindia, bulan Mei 2008.
Keterangan: W (weight) = bobot; TL (total length) = panjang total; FL (fork length) = panjang cagak; WD
(wide of disc) = diameter cawan
4. Pancing rawai menggunakan ikan umpan segar, Nurhakim, S., V. P. H. Nikijuluw, D. Nugroho, & B. I.
ikan umpan tersebut hasil tangkapan jaring insang Pri sant oso. 2007. Wilayah Pengelolaan
hanyut. Perikanan. Status Perikanan Menurut Wilayah
Pengelolaan. Informasi Dasar Pemanfaatan
5. Bila hasil tangkapan jaring insang hanyut Berkelanjutan. Buku 2. ISBN 978-979-1156-08-0.
melimpah, maka pancing rawai tidak dioperasikan. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset
Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan
6. Komposisi hasil tangkapan jaring insang hanyut Perikanan. Jakarta. 47 pp.
dan pancing rawai terdiri atas ikan cakalang
50