PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu keteknikan terutama di
harus aktif
mencari, mengejar dan mengurung ikan pelagis yang bergerombol dan bergerak
cepat dalam jumlah besar; atau melalui alat pengumpul ikan (rumpon atau lampu).
ikan
yang
telah
terkurung
sehingga
dapat
11) Tali Kerut : Tali kerut berfungsi untuk mengerutkan jaring bagian bawah
agar membentuk bakul, sehingga ikan yang telah terkurung tidak dapat
meloloskan diri melalui celah bawah purse seine. Tali ini sering disebut
Tali Kolor (Purse Line).
2.3 Hasil Tangkapan Purse Seine
Menurut Subani dan Barus (1989) Ikan yang menjadi tujuan utama
penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan Pelagic Shoaling Species, yang
berarti ikan-ikan tersebut harus membentuk schoal (gerombolan), berada dekat
dengan permukaan air (sea surface) dan sangat diharapkan pula agar densitas
schoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya harus sedekat
mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah
jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan
dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang
dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan
sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger
spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng, cumi-cumi dan lain-lain (Afik, 2008).
2.4 Daerah Penangkapan
Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai
berikut :
1. A spring layer of water temperature adalah areal permukaan dari laut
2. Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
3. Kondisi laut bagus
Purse seine banyak digunakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan
pantai Selatan (Cilacap, Prigi, dan lain-lain).
2.5 Alat Bantu Penangkapan
1) Lampu
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan
ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai
alat tangkap, seperti purse seine.Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam,
tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut, dan akhirnya tidak akan menarik perhatian
atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya agak berjauhan.
2. Adanya gelombang
Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan
lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang
semula lurus menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan
akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin
besar gelombang makin besar pula flickering lightnyadan makin besar hilangnya
efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikanmaupun biota lainnya menjadi
lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya
dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan
under water lamp.
3. Sinar Bulan
Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan
menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk
penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya ;ampu terbias
sempurna ke dalam air.
4. Musim
Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapatmemberikan dampak positif
untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh
gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan lampu dapat
dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim asalkan angin dan
gelombang tidak begitu kuat.
5. Ikan dan Binatang Buas
Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahay lampu, namun
umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar
(pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang binatangbinatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-tempat gelap
mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-binatang
10
11
Keterangan :
n
df
F1
F2
:
:
:
:
Jumlah pelampung
Jarak antar pelampung
Jarak ujung ke pelampung pertama
Jarak ujung ke pelampung akhir
12
3. Dengan menghitung jumlan cincin dan mengukur jarak antar tali cincin
dengan perhitungan yang sama seperti diatas akan diperoleh panjang tali
ris bawah.
Panjang Tali Ris Bawah = (n-1) dw + (W1+W2)
Keterangan :
N
Dw
W1
F2
:
:
:
:
Jumlah cincin
Jarak antar cincin
Jarak ujung ke cincin pertama
Jarak ujung ke cincin akhir
13
14
BadanJaring
Badan Jaring
15
Menentukan tali-temali
a.
Bahan Tali
Penggunaan tali pada purse seine antara lain untuk : tali ris,
slambar/bridel, tali kerut, tali cincin, tali bolche, tali segitiga. Sebagaimana bahan
serat untuk benang jaring, bahan tali purse seine terbuat dari bahan serat sintetis
dengan sebutan nama bahan/kode singkatan nama kimia tertentu atau dengan
sebutan nama dagang seperti contoh berikut :
1) Polyamida (PA) dengan nama dagang : nilon ;
2) Polyethylene (PE) atau plastik, hiralon, hi-zex ;
3) Polypropelene (PP) atau Pilen ;
4) Polyester (PES) atau tetoron ;
5) Polyvinyl alcohol (PVA) atau kuralon, cremona ;
6) Polyvinylidene chloride (PVD) atau saran ;
7) Polyvinyl chloride (PVC) atau teviron, envilon.
Dalam penulisan biasanya menggunakan singkatan, seperti ; PE, PA, PP,
PVC, PVA, PVD, PES. Selain itu, tali kerut yang digunakan pada purse seine
berukuran menengah keatas terbuat dari baja atau kawat labrang (wire),
sedangkan untuk tali slambar digunakan tali anyam (bridle rope). Karena berbagai
pertimbangan untuk meningkatkan daya tenggelam atau kekuatan tali, bahan tali
dikontruksi dari bahan campuran antara baja dengan serat natural atau dengan
serat sintetis. Atau yang dikenal dengan tali kombinasi (combined rope), seperti :
baja-sisal, baja manila, baja-polypropylen.
Berdasarkan arah pilin tali purse seine dapat dibedakan arah kiri atau yang
sering dinyatakan dengan arahZ, sedangkan arah kanan dinyatakan dengan arah
S. Perbedaan ini penting untuk memilih penggunaan dua utas tali ris yang
dihimpitkan satu sama lain agar keduanya mempunyai arah pilin yang
berlawanan. Menentukan arah pilinan tali yaitu dengan meletakkan ibu jari dan
cocokkan arah pintalan tali, bila arah pintalan sama dengan ibu jari kanan maka
16
arah pintalan tali disebut arah pintalan kanan (Z). Bila arah pintalan sama dengan
arah ibu jari tangan kiri maka disebut pintalan kiri (S).
b. Pengukuran
Pengukuran tali purse seine dari bahan serat tertentu yang dapat
menunjukkan kekuatan tali yang bersangkutan adalah dengan cara memperhatikan
besar ukuran diameter tali tersebut.
ukuran diameter tali. Ukuran diameter tali juga memperlihatkan berat tali per
satuan panjang yang biasanya dinyatakan dengan satuan kg/100m, sedangkan
satuan kekuatan tali dinyatakan dengan Rkgf. Dari segi kekuatan secara berturutturut, PA>PES>PP>PE, sedangkan dari beratnya, PP<PE<PA<PES.
Tabel Contoh Spesifikasi Tali Pada Purse Seine (200 m x 30 m)
Nama Bagian
Bahan
Diameter
Panjang
()
Polyethylene-Z
14 mm
220 m (1)
Polyethylene-S
14 mm
220 m (1)
Polyethylene
6 mm
280 m (1)
Polyvinylamide-
14 mm
230 m (1)
14 mm
230 m (1)
Z
Tali Pengapit Tali Pb
PolyvinylamideS
Polyethylene
6 mm
300 m (1)
Tali ring
Polyethylene
6 mm
250 m (1)
Tali kerut
Polyethylene
20 mm
350 m (1)
Tali segitiga
Polyethylene
12 mm
100 m (1)
Tali tegak
Polyethylene
12 mm
30 m (1)
Tali slambar
Polyethylene
20 mm
130 m (1).
3. Menentukan Pelampung
a. Bahan Pelampung
17
mengetahui
jumlah
pelampung
antara
lain
dengan
L
1
d
18
Gambar Pelampung
4. Menentukan Pemberat
a. Bahan Pemberat
Bahan pemberat purse seine selain tidak korosi juga harus
tenggelam di dalam air laut. Pemberat yang dipasang pada tali pemberat
purse seine terbuat dari timah (Pb), sedangkan cincin terbuat dari
kuningan.
b. Pengukuran/Jarak Pemasangan Pemberat
Pemberat berbentuk silinder atau bulat lonjong (oval) diukur
menurut panjang dan diameternya. Ukuran besar pemberat menentukan
berat dan daya tenggelam pemberat tersebut.
Berdasarkan hasil penghitungan empiris terhadap contoh pemberat
timah berbentuk silinder telah dapat diperlihatkan hubungan antara ukuran
besar pemberat (diameter x panjang) dengan berat masing-masing
pemberat seperti tabel berikut :
Tabel Hubungan Panjang Dan Diameter Pemberat
L(mm)
25
(mm) 16
G kgf
38 38 32 32 32 25 45 45 45
16 13 10 8
113 90 64 56 50 41 28 28 28 16
19
L
1
d
Pemberat Timah
Gambar Pemberat
20
Nama
Jenis kapal
Alat bantu
Mesh size
: 0,5 inci PE
Pelampung
21
= 13,3 cm
2. Ukuran sedang (B)
L = 15 cm
= 2,2 cm
3. Ukuran kecil (C)
L = 7,8 cm
= 1,6 cm
Jenis pelampung
: 10 cm
Jumlah pelampung : N
L
1
d
+1
= 4501
Gaya apung
22
= 149,739 x 4501
= 673975,239
Pemberat
1. L = 25 mm
2. = 10 mm
3. Berat : 100 gr
4. Jarak antar pemberat : 20 cm
Jumlah pemberat : N
L
1
d
+1
= 2251
Sinking
23
IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di probolinggo, kapal yang
digunakan untuk data lapang adalah KM Cahaya Murni dengan alat tangkap yang
digunakan yaitu purse seine. Alat tangkap purse seine terdiri dari jaring badan,
jarring sayap, jarring kantong (bunt), srampat atas, srampat bawah, jarring segitiga
(triangle net), tali ris atas, tali ris bawah, tali tegak, tali cincin, tali kerut,
pelampung, dan pemberat. Jaring terbuat dari Polyethylen (PE) dengan panjang
jaring total 450 m. Dalam operasi penangkapannya purse seiner membutuhkan
tenaga ABK sebanyak 25-30 orang. Sedangkan alat bantu penangkapan yang
digunakan pada kapal ini adalah lampu petromaks sebagai alat pengumpul ikan
dan garden sebagai alat penarik dan pengulur tali kolor.
Jenis pelampung yang digunakan yaitu PVC berbentuk sigaret/lonjong
dengan jarak pemasangan antar pelampung 10 cm. Sehingga dari hasil
perhitungan didapatkan jumlah total pelampung sebanyak 4501 buah. Pelampung
pada purse seine KM Cahaya Murni terdiri dari 3 macam ukuran, yaitu ukuran
besar (A) dengan panjang 19 cm dan diameter 13,3 cm. ukuran sedang (B) dengan
panjang 15 cm dan diameter 2,2 cm, dan ukuran kecil (C) dengan panjang 7,8 cm
dan diameter 1,6 cm. dari ketiga jenis ukuran pelampung ini didapatkan jumlah
total gaya apung sebesar 673975,239 kgF.
Pemberat yang digunakan terbuat dari timah dengan berat 100 gram
dengan panjang setiap pemberat 25 mm dan diameter dalam sebesar 10 mm.
Dengan panjang total purse seine 450 m dan jarak pemasangan antar pemberat 20
cm didapatkan jumlah total pemberat sebanyak 2251 buah. Sehingga diperoleh
besarnya total sinking sebesar 63028 kgF.
24
Ukuran mata jaring pada alat tangkap purse seine adalah 0,5 inchi.
Diameter tali ris atas adalah 12 mm dan diameter tali ris bawah adalah 12 mm.
Bahan yang digunakan untuk membuat jaring lingkar dengan tali kerut terdiri dari
berbagai macam bahan tergantung dari bagian-bagian jaring tersebut. Bahan
jaring utama jaring lingkar biasanya dibuat dari benang nylon (PA), selvedge
dibuat dari Polyetheline (PE) dan pada umumnya memiliki ukuran mata jaring
dan benang yang tidak sama. Pada bagian sayap ukuran mata jaring relatif lebih
besar dibandingkan dengan badan jaring, sedangkan pada bagian kantong biasa
memiliki ukuran benang yang relatif lebih besar kadang-kadang ukuran mata
jaringnya sedikit lebih kecil. Kantong merupakan bagaian dari jaring yang
merupakan tempat terkumpulnya hasil tangkapan. Pada ujung kantong diikat
dengan tali untuk menjaga agar hasil tangkapan tidak mudah lolos (terlepas)
(Fiqrin, 2010).
25
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Kapal yang digunakan untuk data lapang adalah KM Cahaya Murni
dengan alat tangkap yang digunakan yaitu purse seine.
2. Alat tangkap purse seine terdiri dari jaring badan, jarring sayap, jarring
26
DAFTAR PUSTAKA
Afiq. 2008. Purse Seine. http://fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-ikan/purseseine/. Diakses pada tanggal 5 Juni 2010 pukul 07.00 WIB.
Fiqrin. 2010. Para Pecinta Ikan. www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 2
Juni 2010 pada pukul 06.52 WIB.
Gunawan. 2010. Optimasi Ukuran Lubang Pada Palkah Pada Kapal Barang
Umum. www.digilib.its.ac.id. Diakses pada tanggal 2 Juni 2010 pada
pukul 06.52 WIB.
Ketut. 2010. Peranan Hidrodinamika Dalam bidang Desain Kapal dan
Kehidupan Sehari-hari. www.digilib.its.ac.id. Diakses pada tanggal 2
Juni 2010 pada pukul 06.52 WIB.
Waluyo Subani dan H.R Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di
Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Zarochman dan Agung Wahyono. 2005. Petunjuk Teknis Identifikasi Sarana
Perikanan
Tangkap
Pukat
Cincin
Purse
Seine
).
Balai
27