OLEH:
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Nelayan
Bouke Ami termasuk klasifikasi alat tangkap jaring angkat (lift net) dalam
pengoperasiannya jaring hanya dipasang pada satu sisi kapal saja, yaitu disisi kanan kapal.
Bouke Ami yangdioperasikan dengan kapal kayu yang berukuran 19 118 GT dengan
kekuatan mesin 45 - 380 PK. Panjang kapal yang digunakan (L) 11,65 25,48 m, lebar (B)
2,85 7,39 m dan tinggi (D) 0,8 2,1 meter. Jumlah ABK dalam pengoperasian berkisar 10
12 orang (Triharyuni, et al. 2012).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.54 tahun 2002, bouke amiadalah alat tangkap
berbentuk jaring persegi empat (8-12 m) yang pengoperasiannya dilakukan dengan
menurunkan dan mengangkat secara vertikal dari sisi kapal. Dalam pengoperasiannya
menggunakan alat bantu lampu sebagai pengumpul gerombolan ikan yang bertujuan untuk
menangkap ikan-ikan fototaksis positif.
Generator Set adalah sumber pembangkit listrik yang dipasang di dalam lambung
perahu bouke ami. Kapasitas daya dari genset harus sebanding dengan jumlah total daya yang
digunakan. Umumnya pada kapal bouke ami menggunakan genset dengan kapasitas daya
sebesar 15 20 kVA yang digerakkan dengan motor penggerak berkekuatan 30 HP
menggunakan bahan bakar solar (Nadir, 2000).
2.2.3 Gardan
Gardan digunakan untuk menarik warp memungkinkan penarikan jaring lebih cepat.
Penggunaan gardan tersebut dimaksudkan agar pekerjaan anak buah kapal (ABK) lebih
ringan, disamping lebih banyak ikan yang terjaring sebagai hasil tangkapan dapat lebih
ditingkatkan (Prasetyo, et al. 2014).
2.2.4 Rumpon
Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011,
rumpon merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan berbagai
bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk memikat ikan agar
berkumpul.
Metode pengoperasian bouke amimenurut Triharyuni, et. al. (2012) adalah sebagai
berikut:
2.3.1 Persiapan
Jumlah trip Bouke Ami berkisar 28103 hari/trip. Operasi penangkapan dilakukan
pada malam hari, mulai dari jam 6 sore hingga jam 5 pagi, setelah ditentukan fishing ground
nelayan mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti bagian-bagian alat
tangkap, dan alat bantu penangkapan, yangmenggunakan bantuan lampu untuk menarik
gerombolan cumi-cumi. Lampu yang digunakan memiliki daya 750-1.500 watt dan berjumlah
24-90 buah, selain itu gardan juga digunakan sebagai alat bantu dalam penarikan jaring.
2.3.2 Setting
Penebaran jaring terlebih dahulu diperhatikan arah mata angin dan arus, kedua faktor
ini perlu diperhatikan karena arah angin akan mempengaruhi pergerakan kapal, sedang arus
akan mempengaruhi pergerakan ikan dan alat tangkap. Selama satu hari dilakukan 5-8 kali
setting, waktu yang dibutuhkan dalam melakukan setting ialah 1 jam, untuk mendapatkan
luas area jaring persegi empat pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan
mengangkat jaring secara vertikal dari sisi kapal.Jaring yang digunakan memiliki panjang 10-
30 m; lebar 6-36 m; kedalaman jaring 5-34 meter; mesh size 1 inch; dan berbahan polyamide
dengan teknik pengoperasian bouke amidengan menggunakan alat bantu penangkapan cahaya
lampu. Tahap awal yang dilakukan adalah menentukan fishing ground dari ikan yang menjadi
tujuan penangkapan. Penentuan ini ditentukan atas pengalaman yang berulang ulang dari
nelayan di perairan yang subur, tetapi juga bisa digunakan fish finder untuk mendeteksi
gerombolan ikan yang ada di perairan.Langkah selanjutnya adalah menyalakan search light
yang mempunyai intensitas cahaya yang lebih tinggi dengan panjang gelombang yang pendek
seperti cahaya berwarna biru.Setelah itu digunakan lampu actracting fish shoal untuk
menarik ikan ke dekat kapal, dari yang sebelumnya berada jauh dari kapal, kemudian
dilanjutkan dengan menurunkan jaring pada bagian sisi kapal.Langkah selanjutnya adalah
menggiring ikan ke atas jaring dengan cara bergantian memadamkan lampu sampai
gerombolan ikan tiba di atas jaring (mendekat dengan area alat tangkap) atau digunakan
lampu leading fish shoal. Selanjutnya gerombolan ikan dikonsentrasikan di atas jaring
dengan menggunakan lampu concentracting fish to middle area dengan cahaya berwarna
merah. Sebelum hauling dilakukan terlebih dahulu perendaman jaring yang dibiarkan selama
30 menit untuk memberi kesempatan waktu tunggu jaring mencapai dasar perairan. Kapal
pada saat hauling tetap berjalan dengan kecepatan lambat.
2.3.3 Hauling
Saat pengangkatan jaring akan dilakukan lampu berwarna merah yang berfungsi
untuk mengonsentrasikan ikan diatas jaring dinyalakan sedangkan lampu-lampu lainya
dipadamkan. Hal ini dilakukan agarkondisi yang sangat baik ikan sudah terkonsentrasi
dibawah lampu maka proses hauling dilakukan selama 1 jam. Ikan hasil tangkapan diangkat
ke atas kapal, serta kapal tidak bergerak mundur karena berat jaring. Penarikan alat tangkap
dibantu dengan alat gardan sehingga akan lebih menghemat tenaga, dengan dinaikkannya
hasil tangkapan maka proses hauling selesai dilakukan dan jaring kembali ditata seperti
keadaan semula, sehingga pada saat melakukan setting selanjutnya tidak mengalami
kesulitan.
Menurut Suharto (2003), efisiensi teknis berarti pengendalian fisik daripada produksi
dan dalam term ini mencakup prosedur, teknis, dan besarnya skala operasi dengan tujuan
penghematan fisik. Penghematan fisik meliputi mengurangi kerusakan (waste), mencegah
merosotnya suatu produk dan menghemat tenaga kerja. Penghematan fisik mengakibatkan
pengurangan ongkos.
Konsep efisiensi teknis merupakan konsep hubungan rasio input-output pada suatu
proses produksi, baik dalam satuan fisik atau nilai kombinasi keduanyatanpa secara teknis
memperhatikan keuntungan maksimum. Terhadap hal ini yangpenting adalah
memaksimumkan produk rata-rata input tertentu dan jika initercapai, maka secara teknis
proses produksi telah efisien (Fauziyah, 1997).
Ada beberapa kriteria teknis, untuk menilai efisiensi teknis suatu unit penangkapan
ikan. Suharto (2003) mengukur efisiensi teknis unit penangkapan Gillnet dengan kriteria
teknis yaitu, produksi/gross tonage kapal, produksi/kekuatan mesin, produksi/bahan bakar,
produksi/jumlah ABK, dan produksi/luas jaring gillnet. Sedangkan untuk menghitung
efisiensi teknis unit penangkapan rawai tuna (long line) dengan kriteria teknis produksi/gross
tonage kapal, produksi/kekuatan mesin, produksi/bahan bakar, produksi/jumlah ABK, dan
produksi/panjang main line. Kriteria teknis yang digunakan oleh (Fauziyah, 1997) untuk
menghitung efisiensi teknis unit penangkapan jaring cucut (liongbun) adalah produksi
total/tahun, produksi total/GT kapal/tahun, produksi total/jumlah trip/tahun, produksi
total/jumlah hari laut/tahun, produksi total/HP kapal/tahun, produksi total/jumlah
jaring/tahun.
2.5 Hipotesis Penelitian
Hal 1 : ketahan lampu dan besarnya intensitas jumlah cahaya akan mempengaruhi hasil
tangkapan
Hal 2 : ukuran kapal, jenis mesin serta sumber pembangkit listrik berpengaruh terhadap hasil
tangkapan