Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PENCEMARAN AIR DALAM PROSES


PENGELOLAHAN EMAS DI TAMBANG EMAS
TATELU
CV. SOBAT

Richmon Andre Pribadi 20012055


Septian Piterson Lalo 20012060
Farrel Maringka 20012070
Sweetlovely Karundu 20012064
Vigo Pareda 20012111
Yuan Tindatu 20012116

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
kunjungan industri ini dengan baik. Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori tentang Pencemaran air
dan Pengelolaan limbah air
Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari semua pihak tentunya laporan ini tidak akan terselesaikan.. Oleh
karena itu perkenankan kami sebagai penyusun menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Dr. Teddy Takaendengan, ST. MT.Selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen
Lingkungan
2. Rekan-rekan mahasiswa/i Kelas 6D KBG Yang Sudah Membantu
Membantu Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ini
Laporan kunjungan industri ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah
Manajemen Lingkungan. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kunjungan
industri ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami memohon maaf apabila
terdapat kesalahan. Dan sangat di harapkan atas kritik dan saran yang
membangun perubahan yang lebih baik untuk kedepannya.

Manado, 19-03-2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... II


DAFTAR ISI ................................................................................................... III
BAB I LANDASAN TEORI ........................................................................... 1
1.1 Pengertian Pencemaran Air ................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Zat–zat yang di campur dalam proses pengolahan emas ..................... 3
2.2 Proses Pengelolahan Emas .................................................................. 4
2.3 Pengelolaan Limbah Air Yang Di Pakai ............................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

III
BAB I
LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran air adalah kondisi ketika air terkontaminasi oleh zat-zat yang
menurunkan kualitas air. Zat-zat tersebut meliputi limbah, bahan kimia
beracun seperti peptisida dan pupuk. Terjadinya pencemaran air dikarenakan
buruknya pengelilaan sampah dan limbah sehingga zat-zat tersebut dibuang
ke badan air seperti sungai, muara, dan lautan.

Berikut adalah sumber-sumber pencemaran air

1. Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan
bakar seperti tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak
tanah yang ditimbun dalam tanah.
2. Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.
3. Limbah pertanian.
4. Limbah pengolahan kayu.
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan
seperti plastik, gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan
sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

Penyebab Pencemaran Air

Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber


kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.
Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah,
air tanah atau atmosfer berupa hujan.

Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti :

1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.


2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien
dan padatan.
4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.

Dampak Pencemaran Air

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan
kadar oksigen yang terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air
yang membutuhkan oksigen menjadi terganggu dan mengurangi
perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses

1
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah
juga terhambat.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur
dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan


Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-
macam penyakit antara lain :

 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.


 Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang
bersangkutan tak dapat membersihkan diri.
 Air sebagai media hidup vektor penyakit.

4. Dampak terhadap estetika lingkungan


Banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan maka
perairan tersebut semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang
menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat mengurangi
estetika lingkungan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Zat – zat yang di campur dalam proses pengolahan emas :

1. Sianida (CN)
Sianida merupakan kelompok senyawa anorganik dan organik dengan
siano (CN-) sebagai struktur utama. Sianida tersebar luas di perairan dan
berada dalam bentuk ion sianida (CN-), hidrogen sianida (HCN-), dan
metalosianida. Keberadaan sianida sangat dipengaruhi oleh pH, suhu,
oksigen terlarut, salinitas dan keberadaan ion lain. Sianida dalam bentuk
ion mudah terserap oleh bahan-bahan yang tersuspensi maupun oleh
sedimen dasar. Sianida bersifat sangat reaktif. Sianida bebas menunjukkan
adanya kadar HCN dan CN

2. Kalsium Oksida (CaO)


Kalsium oksida (CaO) adalah sebatian anorganik yang mengandungi
kalsium dan oksigen dalam bentuk ion (tidak boleh dikelirukan dengan
kalsium peroksida, CaO2). Di seluruh dunia ia dikenali sebagai kapur, kata
yang menunjukkan sebatian anorganik yang mengandungi kalsium
karbonat, oksida dan hidroksida, selain logam lain seperti silikon,
aluminium dan besi.
Oksida ini (atau kapur) juga disebut sebagai kapur lendir atau kapur,
bergantung pada sama ada terhidrat atau tidak. Quicklime adalah kalsium
oksida, sementara limau nipis adalah hidroksida. Sebaliknya, batu kapur
(batu kapur atau kapur yang dikeraskan) sebenarnya adalah batuan
sedimen yang terdiri terutamanya dari kalsium karbonat3

3. Karbon Aktif
Karbon aktif, atau sering juga disebut sebagai arang aktif, adalah suatu
jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa
dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya dengan
satu gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki
luas permukaan kira-kira sebesar 500 m2 (didapat dari
pengukuran adsorpsi gas nitrogen)

4. Natrium Hidroksida/Kapur (NaOH)


Natrium hidroksida merupakan basa dan alkali yang sangat kaustik,
mampu menguraikan protein pada suhu lingkungan biasa dan dapat
menyebabkan luka bakar bila terpapar. Senyawa ini sangat larut dalam air,
dan dengan mudah menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari udara.
Senyawa ini membentuk hidrat dengan rumus NaOH·nH2O.

3
2.2 Proses Pengelolahan Emas :

 Mengambil material/rep di dalam tanah

 Menghancurkan dan menghaluskan material/rep dalam bolmil yang


sudah berisi air.

 Air yang telah tercampur material menjadi lumpur, kemudian air yang
sudah menjadi lumpur tadi dihisap ke dalam tong menggunakan alcon.

4
 Kemudian campur material kedalam tong berisi air lumpur
 Campur zat kimia berupa sianida, kaustik, dan kapur kedalam tong
yang sudah berisi campuran air lumpur dan material.
 Pengadukan limbah dan material selama 3 hari.

 Menyaring material yang sudah diaduk menggunakan saringan yang


berisi karbon.

 Sisa limbah air yang terbuang, ditampung ke dalam kolam oksidasi

5
2.3 Pengelolaan Limbah Air Yang Di Pakai.

Untuk pengelolaan limbah air ini menggunakan kolam oksidasi

Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,


ganggang (algae), bakteri, dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.
Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan
kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi
lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan berada
di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
baik.

Cara kerjanya, antara lain sebagai berikut : empat unsur yang berperan
dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang,
bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air
limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari
sehingga tumbuh dengan subur.

Pada proses fotosintesis terbentuk 0%u2082 (oksigen). Oksigen ini


digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat
organik yang terdapat dalam air buangan.

Pada pengolahan ini juga akan terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya


nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang, sehingga relatif aman
apabila dibuang ke dalam badan-badan air.

6
REFERENSI

Isnaeni Sumiarsih PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


DENGAN METODE KOLAM OKSIDASI , di akses 20-03-2023.

Limbah Cair : Pengertian, Sumber, dan Cara Penanganannya (gurubagi.com)

Michael Wuri, diwawancarai oleh Farrel Maringka, Maret 2023, Tambang Emas
Tatelu, Sulawesi Utara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai