DAFTAR ISI.............................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 2
A. Latar Belakang.................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................3
BAB II PENCEMARAN SUNGAI..................................................................4
A. Pencemaran Sungai.........................................................................4
B. Bahan Pencemar Air Sungai...............................................................5
C. Indikator Pencemaran Air Sungai.........................................................8
D. Baku Mutu Air Sungai.......................................................................16
E. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai.........................................16
F. Dampak Pencemaran Sungai...........................................................22
BAB III PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUNGAI.................................25
A. Pencegahan Pencemaran Sungai.....................................................25
B. Penanggulangan Pencemaran Air Sungai..........................................26
BAB IV PENUTUP................................................................................... 29
A. Simpulan....................................................................................... 29
B. Saran........................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya, begitu pun air sungai yang bersifat
mengalir. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia dan juga bermanfaat
bagi biota air.
sumber
daya
air
telah
mengalami
penurunan.
Apabila
Pencemaran
sungai
di
banyak
wilayah
di
Indonesia
telah
B. Rumusan Masalah
2. Apa
saja
yang
menjadi
indikator
pencemaran
sungai
dan
C. Tujuan Penulisan
pentingnya
sungai
bagi
kehidupan
yang
pada
akhirnya
BAB II
PENCEMARAN SUNGAI
A. Pencemaran Sungai
Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam air sungai terdapat
berbagai macam zat atau kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas
air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk
kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya
karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air
tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu
sungai yang mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit
masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit
tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga.
Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak
pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari
komponen-komponen
lingkungan
hidup,
seperti
pencemaran
air,
pencemaran air sungai, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan
pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu
pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang
lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran
lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang terdapat di
sungai yang dapat tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk
hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air sungai dikatakan
tercemar
apabila
kualitasnya
turun
sampai
ke
tingkat
yang
untuk mandi.
2. Bahan buangan padat, yaitu bahan buangan yang berbentuk padat,
baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan
menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal. Apabila bahan buangan padat tersebut menimbulkan
pelarutan, maka kepekatan atau berat jenis air akan naik. Kadangkadang pelarutan ini disertai pula dengan perubahan warna air. Air
yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan
mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses
fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen
terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan organisme dalam
air juga terganggu. Terjadinya endapan di dasar perairan akan
sangat mengganggu kehidupan organisme dalam air, karena
sehingga
air
menjadi
keruh.
Kekeruhan
ini
juga
menggunakan
bahan
non-fosfat
dapat
mengganggu
lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari
percobaan-percobaan nuklir lainnya.
8. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan
lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat
padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus,
lalu menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari
berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.
9. Bahan pencemar berupa kondisi, berasal dari limbah pembangkit
tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai
pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu air
sungai meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme,
ikan dan tanaman dalam sungai). Tanaman, ikan dan organisme
yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik.
Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen,
sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam sungai.
C. Indikator Pencemaran Air Sungai
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah
adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan
menjadi :
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,
warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa.
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut dan perubahan Ph.
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada
tidaknya bakteri pathogen.
Parameter yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air
sungai terbagi dua jenis, yaitu parameter fisika dan parameter kimia
1. Parameter Fisika
a. Suhu
2. Parameter Kimia
a. Derajar Keasaman (pH)
10
terurai
umumnya
berasal
dari
limbah
pertanian,
berdasarkan
UNESCO/WHO/UNEP,
1992.
Sedangkan
11
12
g. Nitrogen Amoniak(NH3-N)
Amoniak berupa gas yang berbau tidak enak sehingga 20
kadarnya harus rendah, pada air minum kadarnya harus nol
sedangkan air surgai kadarnya 0.5 mg/l.
h. Merkuri
Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering
mencemari lingkungan. Sebagian besar merkuri yang terdapat di
alam dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya. Komponen
merkuri banyak terdapat di karang-karang, tanah, udara, air dan
organisme hidup melalui proses fisik, kimia dan biologi yang
kompleks.
Pengaruh merkuri bagi kesehatan adalah menghambat kerja
enzim dan menyebabkan kerusakan sel karena kemampuan
merkuri untuk terikat dengan grup yang mengandung sulfur di
dalam molekul yang terdapat di dalam enzim dan dinding sel.
Keadaan ini mengakibatkan aktifitas enzim dan reaksi kimia yang
dikatalis oleh enzim di dalam tubuh terhambat. Kerusakan tubuh
disebabkan oleh merkuri biasanya bersifat permanent dan belum
dapat disembuhkan.
i. Timbal
Polusi timbal dapat terjadi di udara, di air maupun di dalam
tanah. Timbal banyak digunakan dalam produksi baterai. Daya
racun timbale di dalam tubuh adalah penghambatan enzim oleh
ion-ion Pb2+. Enzim yang diduga dihambat adalah enzim yang
diperlukan
untuk
pembentukan
hemoglobin.
Penghambatan
13
j. Radioaktif
Uranium dan produk-produk pemecahannya merupakan salah
satu contoh elemen yang mempunyai inti sangat tidak stabil.
Disintegrasi atau pemecahan inti tersebut akan menghasilkan emisi
radioaktif yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
k. Arsen
Arsen (As) adalah metal yang mudah patah, berwarna
keperakan dan sangat toksik. Arsen didapat di alam dalam jumlah
yang sangat terbatas. Arsen sudah sejak lama digunakan untuk
racun tikus. Keracunan arsen secara akut pada manusia dapat
menimbulkan muntaber, disertai dengan darah, disusul dengan
koma dan bila dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Secara
kronis keracunan arsen dapat menimbulkan anorexia, mual, diare,
alergi, dan cacat bawaan.
l. Barium
Barium (Ba) adalah sejenis metal berwarna putih. Barium
digunakan dalam industri gelas, keramik, tekstil, cat, plastic dan
lain-lain. Keracunan Ba dapat menghentikan otot-otot jantung
dalam waktu 1 jam. Pada fase akhir keracunan biasanya terjadi
kelumpuhan urat saraf.
m. Besi
Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan,
liat dan dapat dibentuk. Fe dibutuhkan dalam tubuh dalam
pembentukan
hemoglobin.
Fe
dalam
dosis
besar
dapat
dapat
menimbulkan
kematian.
Debu
14
Fe
juga
dapat
Keracunan
Cd
secara
akut
menyebabkan
gejala
pelunakan
dan
fraktur
(patah)
tulang-tulang
punggung.
p. Khromium
Khromium (Cr) adalah metal berwarna kelabu dank eras. Cr
digunakan dalam industri gelas, metal, fotografi, dan electroplating.
Khronium sendiri sebetulnya tidak beracun, tetapi senyawanya
sangat iritan dan korosif yang dapat menimbulkan ulcus yang
dalam
pada
kulit
dan
selaput
lender.
Inhalasi
Cr
dapat
15
kramp,
konvulusi,
menyebabkan kematian.
16
shock,
koma
dan
dapat
juga
Parameter uji
Satuan
Baku mutu
pH
6-9
Temperatur
TDS
Mg/L
1000
BOD
Mg/L
COD
Mg/L
25
Amonia (NH3-N)
Mg/L
Nitrit
Mg/L
0.06
Besi
Mg/L
Fenol
Mg/L
0.01
10
Kadmium
Mg/L
0.01
11
Tembaga (Cu)
Mg/L
0.02
12
Timbal (Pb)
Mg/L
0.03
13
Seng (Zn)
Mg/L
0.05
18
tumbuhan
menyebabkan
iritasi
dan
pada
hewan
kulit
dan
air.
Pada
mata,
manusia
mengganggu
19
bakteri.
Sampah
organik yang
dibuang
ke
sungai
ditutupi
buih
deterjen. Deterjen
merupakan
limbah
20
pupuk
organik
yang
larut
dalam
air
dapat
mikroorganisme
bergantung
pada
jenis
21
senyawa
Ca
dan
Mg
dari
batuan
tersebut.
semua
ion
Ca
dan
Mg
mengendap.
Limbah
yang
mengandung
merkuri
karena
kurangnya
22
air
minum.
Pencemaran
sungai
menjadi
penyebab
24
25
BAB III
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUNGAI
A. Pencegahan Pencemaran Sungai
Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sungai sehingga dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang
diinginkan, maka perlu upaya pelestarian dan pengendalian. Pelestarian
kualitas air merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar
kualitasnya tetap pada kondisi alamiah dan memenuhi baku mutu. Adapun
usaha pencegahan air ini bukan merupakan proses yang sederhana,
tetapi melibatkan beberapa faktor diantaranya:
1. Menjaga ketersediaan air dan tidak merusak atau mengekploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar. Dengan menggunakan air
dengan bijaksana dan mengurangi penggunaan air yang kurang
berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat. Contohnya dengan
tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan
kendaraan lain, tidak menggunakan sungai sebagai wahana air dan
tempat tinggal jika mengakibatkan tercemar atau terhambatnya
aliran air sungai.
2. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan
memadai. Hal ini mutlak dilakukan agar sistem pembuangan
sampah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sampah menjadi
kontribusi tertinggi dalam pencemaran air. Jika masalah sampah
dapat segera diatasi maka pencemaran air pun juga akan teratasi
dengan cepat.
3. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan
tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang layak dan
mencukupi terutama di kota-kota besar. Banyak masyarakat yang
tidak sadar lingkungan membuang sampah seeaknya ke sungai.
Padahal, jelas diketahui bahwa sungai bukanlah tempat sampah.
26
Penggunaan
pupuk
yang
pencemaran
air
dapat
dilakukan
mulai
dari
berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan
secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumbersumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di
bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).
Penanggulangan
dilakukan
secara
teknis
dan
non
teknis.
lingkungan
dengan
cara
menciptakan
peraturan
28
penanggulangan
pencemaran
ini
diharapkan
bahwa
29
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pencemaran air sungai adalah peristiwa masuknya zat, energi,
unsur, atau komponen lainnya kedalam air sungai sehingga
menyebabkan turunnya kualitas air sungai yang terganggu ditandai
dengan perubahan bau yang menyengat, rasa, dan warna yang
keruh.
2. Secara umum penyebab pencemaran sungai dikelompokkan
menjadi limbah industri, limbah pemukiman, limbah pertanian,
limbah pertambangan, dan limbah rumah sakit.
3. Bahan pencemaran sungai dapat dikelompokkan menjadi sampah,
bahan buangan padat, bahan pencemar penyebab penyakit, bahan
pencemar senyawa anorganik/mineral, bahan pencemar oganik,
bahan pencemar zat radioaktif, bahan pencemar endapan/sedimen,
bahan pencemar berupa kondisi.
4. Pencegahan pencemaran sungai antara lain tidak membuang
sampah penggunaan detergen secukupnya, penggunaan pupuk
dan pestisida secukupnya, setiap industri atau pabrik menyediakan
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), reboisasi, pengomposan
sampah organik, dan pendaurulangan sampah anorganik.
5. Penanggulangan pencemaran sungai antara lain melakukan
pengelolaan sampah seperti melakukan pengomposan sampah
organik dan mendaur ulang sampah anorganik dan limbah industri.
Selain itu kita bisa melakukan program kali bersih (PROKASIH)
untuk menanggulangi sungai-sungai yang tercemar.
30
B. Saran
Banyak
cara
yang
dilakukan
pemerintah
untuk
menangani
pencemaran air bersih ini namun semua itu tidak ada artinya bila kita
sendiri sebagai masyarakat tidak mendukung terciptanya lingkungan yang
bersih dan nyaman. Untuk itu marilah kita jaga dan lestarikan sungai kita
dari hal terkecil seperti tidak membuang sampah ke sungai. Dengan
begitu kita ikut membantu pemerintah untuk menanggulangi sungai-sungai
kita yang tercemar. Melestarikan alam adalah kewajiban kita sebagai
pelajar dan generasi penerus.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira.2010.
Cara
Mencegah
Penemaran
Air,
(Online),
(www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html, diakses 24
November 2011).
Anonim.2011.Makalah Pencemaran Air.Bogor: http://fifteen-15fifteen.blogspot.com, Artikel Desember 2012, 10 Desember 2014 pukul
07.00
32