Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENCEMARAN LIMBAH PABRIK PADA SUNGAI

Disusun Oleh Kelompok 4:


Vannesa Sitorus – 2304050076
Elbert Y. Sitompul – 230405077
Steffen Valerian – 230405078
Ihfa Alfiandi – 230405080
Syukur Anugrah Gulo– 230405081
Henrich H. Nainggolan – 230405082

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan berkat-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar yang diampu oleh Ibu Prof.
Dr. Ir. Hamidah Harahap M.Sc. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang sudah membantu pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini dan hasilnya, banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Sehingga kami sangat mengharap saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat memberi
pengetahuan dan informasi ke seluruh pembaca. Selain itu juga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1. Latar Belakang......................................................................................................1

2. Rumusan Masalah................................................................................................2

3. Tujuan Penulisan..................................................................................................3

BAB II ISI.....................................................................................................................4

1. Pengertian Pencemaran Sungai............................................................................4

2. Sifat – Sifat Sungai Tercemar..............................................................................4

3. Limbah – Limbah Industri....................................................................................5

4. Penyebab Sungai Tercemar..................................................................................7

5. Ciri – Ciri Air Sungai tercemar...........................................................................8

6. Jenis – Jenis Logam Yang Terkandung Dalam Sungai Tercemar........................9

7. Prosedur Pencegahan Limbah Yang Benar........................................................12

8. Solusi Dari Pelestarian Lingkungan...................................................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................................14

Kesimpulan.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sungai merupakan daerah perairan air tawar yang mengalir, sumber sungai
berasal dari tanah, air hujan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut,
atau perairan yang terbuka. Daerah Aliran Sungai (DAS) dibagi menjadi daerah
hulu, tengah, dan hilir. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001). Beberapa unsur kandungan limbah di aliran sungai adalah sampah organik
dan anorganik serta deterjen. Sampah organik yang dibuang langsung ke sungai
dapat menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxyge,
(DO) karena sebagian besar oksigen terlarut tersebut akan digunakan bakteri
untuk proses penguraian atau pembusukan
Aktivitas industri sering dikaitan dengan kerusakan lingkungan, karena
kegiatan industri menghasilkan hasil akhir berupa benda yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat atau biasa disebut sebagai limbah. Dalam Salomo (2014:5)
“Limbah adalah suatu bahan terbuang atau sisa dari aktivitas manusia maupun
proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi”. Limbah
adalah bahan sisa dari kegiatan manusia dan kegiatan industri yang sudah tidak
bisa digunakan dan keberadaannya sering menggangu lingkungan. Seperti pada
kegiatan industri batu hias yang menghasilkan limbah, limbah tersebut berupa
limbah cair dihasilkan dari adanya proses pemotongan batu menggunakan air.
Dalam penelitian ini, menitikberatkan pada limbah cair. Limbah cair ini
merupakan hasil buangan dari industri pengolahan perak di Kotagede yang
mengandung logam berat, diantaranya unsur Tembaga (Cu) dan Perak (Ag).
Limbah ini jika langsung dibuang ke saluran peresapan, riol, tanah atau ke
lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air dan sungai. Sebagian besar
limbah domestik mengandung logam berat, bersifat racun, tahan lama, dan dapat
memasuki tubuh atau organ serta tinggal menetap didalam tubuh dalam jangka
waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat Ag, dan Cu adalah, Proses
1
produksi industri meliputi proses penyepuhan, pelapisan, dan pembilasan hingga
menjadi suatu barang (Proses-proses tersebut akan menghasilkan limbah yang
dengan jumlah tidak sedikit. Salah satunya adalah limbah cair yang mengandung
salah satu logam yaitu Tembaga (Cu), dan Perak (Ag).
Pencemaran Sungai diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan sungai
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan Sungai tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya (PP. No 19 Tahun 1999). Terjadinya pencemaran di perairan sungai
dapat disebabkan oleh tertimbunnya zat polutan yang berasal dari kegiatan
pertambakan, aktivitas pelabuhan, tumpahan minyak dari kapal, limbah rumah
tangga dan kegiatan industrialisasi. Limbah-limbah yang tidak dapat terdegradasi
selanjutnya akan terakumulasi di perairan Sungai sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud pencemaran sungai?

2) Apa aja Sifat – Sifat dari limbah Industri?

3) Apa penyebab sungai tercemar?

4) Apa aja Limbah Indutri Yang Mencemari Sungai?

5) Apa saja Ciri – Ciri Sungai yang Sudah Oleh Logam Berat?

6) Apa jenis- jenis yang Logam yang terkandung dalam air sungai?

7) Bagaimana Prosuder penau limbah yang benar?

8) Bagaimana Solusi Dari Pelestarian Lingkungan

2
3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengertian suangai

2) Untuk Mengetahui Sifat – Sifat dari limbah Industri

3) Untuk mengetahui penyebab sungai tercemar.

4) Untuk mengetahui Limbah Indutri Yang Mencemari Sungai

5) Untuk mengetahu ciri-ciri Sungai yang Sudah terkena Logam Berat

6) Untuk mengetahu jenis- jenis yang Logam yang terkandung dalam air sungai

7) Untuk mengetahui Prosuder pembuangan limbah yang benar

8) Untuk mengetahui Solusi Dari Pelestarian Air Sungai

3
BAB II
ISI

1. Pengertian Pencemaran Sungai


Pencemaran Sungai diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan sungai
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan Sungai tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya (PP. No 19 Tahun 1999). Terjadinya pencemaran di perairan sungai
dapat disebabkan oleh tertimbunnya zat polutan yang berasal dari kegiatan
pertambakan, aktivitas pelabuhan, tumpahan minyak dari kapal, limbah rumah
tangga dan kegiatan industrialisasi. Limbah-limbah yang tidak dapat terdegradasi
selanjutnya akan terakumulasi di perairan Sungai sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan.

2. Sifat – Sifat Sungai Tercemar


Penggunaan air sangat beragam pada berbagai industri, dan sebagian dari
air yang digunakan itu akan dibuang sebagai limbah cair. Secara umum, limbah
cair industry dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Limbah sanisasi, contoh: dari buangan WC/kamar mandi.
b. Limbah proses, berasal dari proses pengolahan bahan dalam operasi.
c. Limbah yang berasal dari air pendingin (cooling water)
d. Limbah dari ketel (boiler)
e. Limbah yang berasal dari operasi pembersihan peralatan.
Suatu limbah cair biasanya terdiri dari air (± 99%) dan padatan. Bahan padat yang
terkandung dapat berupa senyawa kimia organic (protein, lemak, karbohidrat),
ataupun senyawa kimia organik (garam dan logam). Karakter suatu limbah cair
dapat dibedakan atau sifat-sifat fisis, kimia, dan biologis.
Sifat-sifat fisi limbah cair meliputi kandungan total, bau, temperature, dan
warna. Partikel padat yang terlarut dalam limbah cair berukuran < 10-6 mm,
sedang padatan yang tersuspendsi berukuran > 10-3 mm. Bau pada limbah cair
dapat disebabkan oleh beberapa senyawa kimia yang terdapat di dalamnya, antara
4
lain senyawa sulfide organic dan senyawa hidrogen sulfida. Sifat-sifat kimia
suatu limbah cair dinyatakan senyawa organic dan anorganik, protein,
karbohidrat, BOD (Biochemical Oxigen Demand), COD (Chemical Oxigen
Demand). keasaman (pH), alkalinitas, kandungan senyawa toktik misalnya
sianida dan logam berat, seperti : Ni, PB, Hg, CD, dan lain-lain. Jumlah protista
(bakteri, algae, dan protozoa), serta jumlah dan jenis organism koliform dan
patogenik merupakan sifat-sifat bologis suatu limbah cair.

3. Limbah – Limbah Industri


Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya,
baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan
lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya
(Mahida, 1984). Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa
organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap,
senyawa organik yang sulit terurai (Rekalsitran), logam berat yang toksik,
padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit), berdasarkan wujud
limbah yang dihasilkan, limbah terbagi 3 yaitu :
1. Limbah padat
Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat kering
dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini biasanya
berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan lain-
lain.
2. Limbah cair
Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu
larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak).
Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair
dari industri, dan lain-lain.
3. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam
bentuk asap dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas. Contoh dari
limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor, buangan gas dari hasil
industri.

5
Limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi
yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan),
sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air
permukaan, ataupun air hujan limbah cair merupakan salah satu jenis sampah.
Adapun sampah (waste) adalah zat-zat atau benda-benda yang sudah tidak
terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah maupun sisa-sisa proses industri.
Secara umum limbah cair dapat dibagi menjadi :
1. Human excreta (feses dan urine)
2. Sewage (air limbah)
3. Industrial waste (bahan buangan dari sisa proses industri).
Limbah cair bersumber dari aktivitas manusia (human sources) dan aktivitas alam
(natural sources). Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair
diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah tangga, perkantoran,
perdagangan, perindustrian, pertanian dan pelayanan jasa. air limbah yang tidak
menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang
tidak diinginkan. Dampak tersebut antara lain :
1. Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang
digunakan oleh manusia.
2. Mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
3. Menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobik dan zat
anorganik).
4. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga
terjadi penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir. pengelompokan limbah
berdasarkan bentuk atau wujudnya dapat dibagi menjadi empat diantaranya yaitu:
limbah cair, limbah padat, limbah gas dan limbah suara. Limbah cair
diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:
1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran.
Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
2. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari
industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.

6
3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat
merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau
bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang
terhubung ke permukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau
perkebunan.
4. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan
membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut
limbah cair. Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air dalam sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku
mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air
terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika
dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah
bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis
perlakuan ini mengakibatkan buangan air.

4. Penyebab Sungai Tercemar


Penyebab pencemaran sungai yang paling utama adalah diakibatkan oleh
campur tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. berikut ini adalah
beberapa penyebab pencemaran sungai.
1. Penggunaan Pupuk dalam Jumlah Besar
Pupuk merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran sungai. Apabila
sejumlah besar pupuk atau limbah pertanian mengalir ke sungai, konsentrasi
fosfat dan nitrat di dalam sungai akan meningkat dengan pesat. Tingginya
konsentrasi fosfat dan nitrat akan membuat alga menjadi lebih mudah untuk
tumbuh dan berkembang, yang mengakibatkan badan sungai menjadi tercemar.
Alga dalam jumlah yang tinggi akan membuat biota sungai menjadi sulit untuk
mendapatkan nutrisi dan tidak bisa hidup dalam waktu yang lama.
2. Limbah Industri

7
Produk limbah kimia dari hasil akhir industri terkadang secara tidak sengaja
terbuang ke sungai. Polutan seperti seng, tembaga, sianida, hingga merkuri masuk
ke sungai dalam jumlah yang besar. Polutan berbahaya tersebut akan membuat air
sungai menjadi beracun dan mengakibatkan seluruh makhluk hidup yang ada di
dalamnya mati.
3. Limbah Rumah Tangga
Tahukah Anda bahwa limbah rumah tangga berkontribusi dari terjadinya
pencemaran sungai? Deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian memiliki
kandungan kimia dan asam yang tinggi. Apabila air bekas mencuci terbuang ke
sungai, kandungan kimia dan asam tersebut akan mengubah tingkat keasaman
dan mencemari sungai dengan cepat.
4. Tumpahan Bahan Bakar
Bahan bakar yang terbuang ke badan sungai akan membuat lapisan berwarna
pelangi di seluruh permukaan sungai. Lapisan tersebut mencegah oksigen masuk
ke dalam sungai, yang mengakibatkan makhluk hidup di dalamnya akan sulit
untuk bernapas.
5. Limbah Air Panas
Beberapa industri dan pabrik besar sering menggunakan air sebagai salah satu
proses pendinginan dari alat-alat yang ada. Air hangat yang dibuang ke sungai
akan membuat suhu dari sungai mengalami perubahan dan membuat kadar
oksigen di dalamnya menjadi berkurang. Air sungai yang hangat juga akan
mempengaruhi makhluk hidup dan membuatnya menjadi sulit untuk berkembang
biak.

5. Ciri – Ciri Air Sungai tercemar


Air yang bersih, jernih, dan murni adalah air yang layak dikonsumsi oleh
manusia, hewan, dan tumbuhan. Tetapi air yang sudah tercemar tidak layak
dikonsumsi karena dapat mengganggu kesehatan. Adapun ciri-ciri air yang
tercemar adalah sebagai berikut.
1. Adanya Bahan Pelarut Dan Endapan
Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki derajat keasaman
yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.
2. Berbau

8
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar oleh
zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.
3. Derajat Keasaman Tidak Netral
Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang dari 7, air
tersebut sudah tercemar.
4. Mikroorganisme Yang Berlebih
Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diuraikan oleh mikroorganisme.
Untuk menguraikannya, mikroorganisme membutuhkan pasokan oksigen.
Semakin banyak limbah atau sampah, membuat jumlah mikroorganisme dan
pasokan oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak. Hal ini akan membuat
kandungan oksigen di dalam air berkurang sehingga hewan dan tumbuhan yang
hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen.
5. Memiliki Rasa
Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa. Jika
memiliki rasa, baik itu asam, manis, atau pahit, dapat dipastikan air tersebut
tercemar.
6. Radioaktivitas Air Meningkat
Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak, radioaktivitas air akan meningkat yang
kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar. Jika tidak segera ditangani, zat-
zat yang berasal dari aktivitas manusia dan aktivitas mesin ini dapat merusak
lingkungan
7. Suhu Air Berubah
Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan suhu
lingkungan. Karena itulah, air akan terasa dingin saat disentuh. Jika dalam
kondisi normal suhu air terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah
tercemar.
8. Berwarna
Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan sudah
mencemarinya, air akan mudah berubah warna.

6. Jenis – Jenis Logam Yang Terkandung Dalam Sungai Tercemar.


Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai densitas > 5 g/cm3
dalam air laut, logam berat terdapat dalam bentuk terlarut dan tersuspensi. Dalam

9
kondisi alami ini, logam berat dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan
perkembangan hidupnya (Philips, 1980 dan Effendi, 2000). Peningkatan kadar
logam berat dalam air sungai umumnya disebabkan oleh masuknya limbah
industri, pertambangan, pertanian dan domestik yang banyak mengandung logam
berat. Peningkatan kadar logam berat dalam air akan mengakibatkan logam berat
yang semula dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme akan berubah
menjadi racun bagi organisme akuatik
1. Merkuri (Hg)
Merkuri (Hg) adalah unsur renik pada kerak bumi hanya sekitar 0,08 mg/l dan
hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dalam perairan alami. Kadar
merkuri pada perairan tawar alami berkisar antara 10 – 100 nanogram/liter
(Moore, 1991 dan Efendi 2000). Merkuri merupakan satu–satunya logam yang
berada dalam bentuk cairan pada suhu normal. Merkuri terdapat di alam dalam
bentuk logam, garam anorganik dan garam organik. Dalam bentuk garam
anorganik merkuri dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, karena
timbunan Hg yang paling tinggi dalam “organ dalam” manusia terjadi di hati dan
ginjal. Komponen merkuri yang paling berbahaya adalah metil-merkuri (merkuri
organik), yang dapat menyebabkan kematian kelainan saraf yang tidak dapat
diperbaiki dan kelainan genetika. Apabila dibandingkan dengan komponen
merkuri lainnya, komponen metil merkuri mempunyai kemungkinan paling
rendah terkontaminasi dalam tubuh manusia dan paling lambat diekskresikan
(Supriharyono, 2000).
2. Tembaga (Cu)
Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu merupakan
unsur logam yang berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Unsur tembaga di
alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk
mineral. Pada umumnya sumber masuknya unsur logam Cu dalam tatanan
lingkungan adalah secara alamiah dan non alamiah.
3. Khromium (Cr)
Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini di alam
ditemukan dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsurunsur
lain. Dalam badan perairan Cr dapat masuk melalui dua cara, yaitu secara alamiah

10
dan non alamiah. Secara alamiah dapat terjadi Satmoko Yudo: Kondisi
Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006 4
disebabkan oleh beberapa faktor fisika seperti erosi (pengikisan) yang terjadi
pada batuan mineral. Secara non alamiah berasal dari aktivitas yang dilakukan
oleh manusia dapat berupa limbah atau buangan industri sampai buangan rumah
tangga.
4. Nikel (Ni)
Kadar nikel pada kerak bumi sekitar 75 mg/kg (Moore, 1991). Pada proses
pelapukan nikel, membentuk mineral hidrolisat yang tidak larut. Pada perairan,
nikel ditemukan dalam bentuk koloid akan tetapi garam-garam nikel seperti nikel
ammonium sulfat, nikel nitrat dan klorida bersifat larut dalam air. Kadar nikel
pada perairan tawar alami sekitar 0,001 – 0,003 mg/L (Scoullos dan Hatzianestis,
1989 dalam Moore, 1991). Nikel banyak dipergunakan dalam industri metalurgi,
pelapisan logam, industri kimia, pembakaran minyak dan pembakaran limbah
(Eckenfelder, 1989 ; McNeely et al., 1979).
5. Seng (Zn)
Seng termasuk unsur yang berlimpah di alam. Keberadaan seng dalam kerak
bumi sekitar 70 mg/kg. Kadar seng pada perairan alami sekitar < 0,05 mg/L, pada
perairan yang asam kadarnya mencapai 50 mg/L (Moore, 1991 dan McNeely et
al., 1979. Seng atau Zinc termasuk unsur essensial bagi makhluk hidup, berperan
dalam membantu kerja enzim dan tidak bersifat toksik pada manusia akan tetapi
pada kadar yang tinggi, dapat menimbulkan rasa pada air. Zinc biasa digunakan
dalam industri besi baja, cat, karet, tekstil, kertas dan bubur kertas (Eckenfelder,
1989).
6. Besi (Fe)
Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat
di bentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Didalam air minum Fe menimbulkan
warna (kuning), rasa, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi,
dan kekeruhan. Besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan Hemoglobin.
Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase absorsi. Tubuh manusia
tidak dapat mengekspresikan Fe. Karenanya mereka yang sering mendapat
tranfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe
itu diperlukan tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.

11
Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Debu Fe juga
dapat di akumulasikan di dalam alveoli, dan menyebabkan berkurangnya fungsi
paru-paru
7. Mangan (Mn)
Mangan (Mn) adalah metal kelabukemerahan. Keracunan seringkali bersifat
kronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang timbul berupa
gejala susunan urat syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka
sehingga ekpresi muka menjadi beku dam muka tampak seperti topeng (mask).
Bila pemaparan berlanjut maka, bicaranya melambat dan monoton, terjadi
hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti penderita
parkinsonism. Selanjutnya akan terjadi paralysis bulbar, post encephalitic
parkinsonism, multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan degenerasi
lentik yang progresif (Peny. Wolson).

7. Prosedur Pencegahan Limbah Yang Benar


Dalam hal pencegahaan pencemaran air sungai Citarum ini ditinjau dari
peraturan Peraturan perundang-undangan yang berlaku tedapat tiga intrumen
hukum yang mengaturnya yaitu: AMDAL, Program kali bersih, dan Baku Mutu
Lingkungan.
1. AMDAL ( Analisa Mengenai Dampak Lingkungan )
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan, Dengan AMDAL ini akan
diketahui dampaknya terhadap lingkungan sehingga secara dini dapat dimonitor
dan dicegah kemungkinan kerusakan dan dapat dihindarinya akibat yang
mungkin muncul, hal ini berarti pula memberikan perlindungan terhadap
lingkungan hidup
2. Program Kali Bersih (PROKASIH)
Semakin disadari bahwa beban pencemaran sungai yang dilakukan oleh
industeriindustri semakin meningkat dan dampaknya pun semakin dirasakan oleh
masyarakat luas, maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan yang bertujuan
menurunkan jumlah beban zat pencemar melalui program kali bersih bertujuan
agar terciptanya kualitas air yang baik, sehigga dapat meningkatkan fungsi sungai

12
dalam menunjang pembangunan berkelanjutan dan terciptannya kelembagaan
yang mampu melaksanakan pengendalian pencemaran air secara efektif dan
efesien serta untuk terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam
pengendalian pencemaran air
3. Baku Mutu lingkungan (BML)
Baku mutu lingkungan adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau
komponan yang ada atau yang harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup (pasal 1 butir 13 UUPPLH No. 32 tahun 2009) pg. 192 Baku
mutu lingkungan berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui apakah telah
terjadi perusakan atau pencemaran lingkungan. Gangguan terhadap tata
lingkungan dan ekologi dapat diukur menurut besar kecilnya penyimpangan dari
batas-batas yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan atau daya tenggang
ekosostem lingkungan Kemampuan lingkungan sering diistilahkan beragam
seperti , daya tenggang, daya dukung, daya toleransi yang kesemua itu disebut
Nilai Ambang batas . Nilai Ambang Batas (NAB) ialah batas tertinggi
(maksimun) dan terendah (minimum) dari kandungan zatzat, makhluk hidup atau
komponen-komponen lain yang diperbolehkan dalam setiap interaksi yang
berkenaan dengan lingkungan, khususnya yang berpotensi mempengaruhi mutu
tata lingkungan hidup dan ekologi.

8. Solusi Dari Pelestarian Lingkungan


Untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahu yaitu di perlukan
peraturan – peraturan seperti UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk mengatur berbagai macam kerusakan
lingkungan hidup yang disebabkan oleh para industri yang merusak kualitas dan
baku mutu lingkungan hidup, dan yang melakukan perbuatan melawan hukum
berupa pencemaran limbah yang dapat merusak lingkungan hidup dan dapat
membahayakan kesehatan pada manusia dan pada ekosistem yang berada
diperairan, jikalau para industri melanggar ketentuan yang telah di berlakukan
oleh pemerintah maka para idustri tersebut wajib mendapatkan sanksi yang telah
diberlakukan berdasarkan Undang–Undang yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sungai merupakan daerah perairan air tawar yang mengalir, sumber sungai
berasal dari tanah, air hujan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut,
atau perairan yang terbuka. Daerah Aliran Sungai (DAS) dibagi menjadi daerah
hulu, tengah, dan hilir. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001). Beberapa unsur kandungan limbah di aliran sungai adalah sampah organik
dan anorganik serta deterjen. Sampah organik yang dibuang langsung ke sungai
dapat menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxyge,
(DO) karena sebagian besar oksigen terlarut tersebut akan digunakan bakteri
untuk proses penguraian atau pembusukan Aktivitas industri sering dikaitan
dengan kerusakan lingkungan, karena kegiatan industri menghasilkan hasil akhir
berupa benda yang bermanfaat dan tidak bermanfaat atau biasa disebut sebagai
limbah. Dalam Salomo (2014:5) “Limbah adalah suatu bahan terbuang atau sisa
dari aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum
mempunyai nilai ekonomi”. Limbah adalah bahan sisa dari kegiatan manusia dan
kegiatan industri yang sudah tidak bisa digunakan dan keberadaannya sering
menggangu lingkungan. Seperti pada kegiatan industri batu hias yang
menghasilkan limbah, limbah tersebut berupa limbah cair dihasilkan dari adanya
proses pemotongan batu menggunakan air. Dalam penelitian ini, menitikberatkan
pada limbah cair. Limbah cair ini merupakan hasil buangan dari industri
pengolahan perak di Kotagede yang mengandung logam berat, diantaranya unsur
Tembaga (Cu) dan Perak (Ag). Limbah ini jika langsung dibuang ke saluran
peresapan, riol, tanah atau ke lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air
dan sungai. Sebagian besar limbah domestik mengandung logam berat, bersifat
racun, tahan lama, dan dapat memasuki tubuh atau organ serta tinggal menetap
didalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat
Ag, dan Cu adalah, Proses produksi industri meliputi proses penyepuhan,
pelapisan, dan pembilasan hingga menjadi suatu barang (Proses-proses tersebut
14
akan menghasilkan limbah yang dengan jumlah tidak sedikit. Salah satunya
adalah limbah cair yang mengandung salah satu logam yaitu Tembaga (Cu), dan
Perak (Ag). Pencemaran Sungai diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan sungai
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan Sungai tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya (PP. No 19 Tahun 1999). Terjadinya pencemaran di perairan sungai
dapat disebabkan oleh tertimbunnya zat polutan yang berasal dari kegiatan
pertambakan, aktivitas pelabuhan, tumpahan minyak dari kapal, limbah rumah
tangga dan kegiatan industrialisasi. Limbah-limbah yang tidak dapat terdegradasi
selanjutnya akan terakumulasi di perairan Sungai sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Setiady,T. 2000. PENCEGAHAAN PENCEMARAN AIR SUNGAI CITARUM


AKIBAT LIMBAH INDUSTRI. Indramayu: Rineka Cipta

Pandia, s., Malik, A, Hanif, K.N., dan Aksara N, 1992 Studi Perbandingan
pengaruh beberapa limbah pabrik terhadap Mutu Air Sungai Deli.
Medan:Lembaga Penelitian USU.

Setiawan,H. 2014. PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN PESISIR


KOTA MAKASSAR DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.
Makasar: Balai Penelitian Kehutanan Makassar

Webmaster. 2022. Ciri- ciri sungai tercemar.Semarang:Dinas lingkungan


Hidup Kota Semarang.

Arina,F.2022. Waspada pencemaran Sungai,Kenali Penyebabnya dan


Akibatnya.Medan,PKK universitas Medan Area.

Adack,J. 2013, DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PABRIK TAHU


TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP1 Jakarta : Lex Administratum

Satmoko.2006. KONDISI PENCEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN


SUNGAI DKI JAKARTA.jakarta: Yudo Pusat Teknologi Lingkungan-
BPPT

Sekarwati,N.,Murachman,B.,dan Sunarto DAMPAK LOGAM BERAT Cu


(Tembaga) DAN Ag (Perak)PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI PERAK
TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN KESEHATAN
MASYARAKAT SERTA UPAYA PENGENDALIANNYA DI KOTA
MASYARAKAT SERTA UPAYA PENGENDALIANNYA DI KOTA
YOGYAKARTA.Yogyakarta:Program Studi Ilmu Lingkungan
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Ngatilah,Y. & Kurniawan,O. 2009. KEBIJAKAN PERBAIKAN KUALITAS


AIR SUNGAI PEGIRIKAN DENGAN METODE SISTEM DINAMIK
Jawa timur: Prodi Teknik Industri FTI-UPNV Jawa Timur

16

Anda mungkin juga menyukai