Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan berkat-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar yang diampu oleh Ibu Prof.
Dr. Ir. Hamidah Harahap M.Sc. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang sudah membantu pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini dan hasilnya, banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Sehingga kami sangat mengharap saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat memberi
pengetahuan dan informasi ke seluruh pembaca. Selain itu juga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................................2
3. Tujuan Penulisan..................................................................................................3
BAB II ISI.....................................................................................................................4
Kesimpulan.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sungai merupakan daerah perairan air tawar yang mengalir, sumber sungai
berasal dari tanah, air hujan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut,
atau perairan yang terbuka. Daerah Aliran Sungai (DAS) dibagi menjadi daerah
hulu, tengah, dan hilir. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001). Beberapa unsur kandungan limbah di aliran sungai adalah sampah organik
dan anorganik serta deterjen. Sampah organik yang dibuang langsung ke sungai
dapat menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxyge,
(DO) karena sebagian besar oksigen terlarut tersebut akan digunakan bakteri
untuk proses penguraian atau pembusukan
Aktivitas industri sering dikaitan dengan kerusakan lingkungan, karena
kegiatan industri menghasilkan hasil akhir berupa benda yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat atau biasa disebut sebagai limbah. Dalam Salomo (2014:5)
“Limbah adalah suatu bahan terbuang atau sisa dari aktivitas manusia maupun
proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi”. Limbah
adalah bahan sisa dari kegiatan manusia dan kegiatan industri yang sudah tidak
bisa digunakan dan keberadaannya sering menggangu lingkungan. Seperti pada
kegiatan industri batu hias yang menghasilkan limbah, limbah tersebut berupa
limbah cair dihasilkan dari adanya proses pemotongan batu menggunakan air.
Dalam penelitian ini, menitikberatkan pada limbah cair. Limbah cair ini
merupakan hasil buangan dari industri pengolahan perak di Kotagede yang
mengandung logam berat, diantaranya unsur Tembaga (Cu) dan Perak (Ag).
Limbah ini jika langsung dibuang ke saluran peresapan, riol, tanah atau ke
lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air dan sungai. Sebagian besar
limbah domestik mengandung logam berat, bersifat racun, tahan lama, dan dapat
memasuki tubuh atau organ serta tinggal menetap didalam tubuh dalam jangka
waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat Ag, dan Cu adalah, Proses
1
produksi industri meliputi proses penyepuhan, pelapisan, dan pembilasan hingga
menjadi suatu barang (Proses-proses tersebut akan menghasilkan limbah yang
dengan jumlah tidak sedikit. Salah satunya adalah limbah cair yang mengandung
salah satu logam yaitu Tembaga (Cu), dan Perak (Ag).
Pencemaran Sungai diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan sungai
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan Sungai tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya (PP. No 19 Tahun 1999). Terjadinya pencemaran di perairan sungai
dapat disebabkan oleh tertimbunnya zat polutan yang berasal dari kegiatan
pertambakan, aktivitas pelabuhan, tumpahan minyak dari kapal, limbah rumah
tangga dan kegiatan industrialisasi. Limbah-limbah yang tidak dapat terdegradasi
selanjutnya akan terakumulasi di perairan Sungai sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
5) Apa saja Ciri – Ciri Sungai yang Sudah Oleh Logam Berat?
6) Apa jenis- jenis yang Logam yang terkandung dalam air sungai?
2
3. Tujuan Penulisan
6) Untuk mengetahu jenis- jenis yang Logam yang terkandung dalam air sungai
3
BAB II
ISI
5
Limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi
yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan),
sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air
permukaan, ataupun air hujan limbah cair merupakan salah satu jenis sampah.
Adapun sampah (waste) adalah zat-zat atau benda-benda yang sudah tidak
terpakai lagi, baik yang berasal dari rumah maupun sisa-sisa proses industri.
Secara umum limbah cair dapat dibagi menjadi :
1. Human excreta (feses dan urine)
2. Sewage (air limbah)
3. Industrial waste (bahan buangan dari sisa proses industri).
Limbah cair bersumber dari aktivitas manusia (human sources) dan aktivitas alam
(natural sources). Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair
diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah tangga, perkantoran,
perdagangan, perindustrian, pertanian dan pelayanan jasa. air limbah yang tidak
menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang
tidak diinginkan. Dampak tersebut antara lain :
1. Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang
digunakan oleh manusia.
2. Mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
3. Menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobik dan zat
anorganik).
4. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga
terjadi penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir. pengelompokan limbah
berdasarkan bentuk atau wujudnya dapat dibagi menjadi empat diantaranya yaitu:
limbah cair, limbah padat, limbah gas dan limbah suara. Limbah cair
diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu:
1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran.
Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.
2. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air dari
industri pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.
6
3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat
merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau
bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang
terhubung ke permukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau
perkebunan.
4. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan
membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut
limbah cair. Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air dalam sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku
mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air
terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika
dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah
bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis
perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
7
Produk limbah kimia dari hasil akhir industri terkadang secara tidak sengaja
terbuang ke sungai. Polutan seperti seng, tembaga, sianida, hingga merkuri masuk
ke sungai dalam jumlah yang besar. Polutan berbahaya tersebut akan membuat air
sungai menjadi beracun dan mengakibatkan seluruh makhluk hidup yang ada di
dalamnya mati.
3. Limbah Rumah Tangga
Tahukah Anda bahwa limbah rumah tangga berkontribusi dari terjadinya
pencemaran sungai? Deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian memiliki
kandungan kimia dan asam yang tinggi. Apabila air bekas mencuci terbuang ke
sungai, kandungan kimia dan asam tersebut akan mengubah tingkat keasaman
dan mencemari sungai dengan cepat.
4. Tumpahan Bahan Bakar
Bahan bakar yang terbuang ke badan sungai akan membuat lapisan berwarna
pelangi di seluruh permukaan sungai. Lapisan tersebut mencegah oksigen masuk
ke dalam sungai, yang mengakibatkan makhluk hidup di dalamnya akan sulit
untuk bernapas.
5. Limbah Air Panas
Beberapa industri dan pabrik besar sering menggunakan air sebagai salah satu
proses pendinginan dari alat-alat yang ada. Air hangat yang dibuang ke sungai
akan membuat suhu dari sungai mengalami perubahan dan membuat kadar
oksigen di dalamnya menjadi berkurang. Air sungai yang hangat juga akan
mempengaruhi makhluk hidup dan membuatnya menjadi sulit untuk berkembang
biak.
8
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar oleh
zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.
3. Derajat Keasaman Tidak Netral
Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang dari 7, air
tersebut sudah tercemar.
4. Mikroorganisme Yang Berlebih
Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diuraikan oleh mikroorganisme.
Untuk menguraikannya, mikroorganisme membutuhkan pasokan oksigen.
Semakin banyak limbah atau sampah, membuat jumlah mikroorganisme dan
pasokan oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak. Hal ini akan membuat
kandungan oksigen di dalam air berkurang sehingga hewan dan tumbuhan yang
hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen.
5. Memiliki Rasa
Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa. Jika
memiliki rasa, baik itu asam, manis, atau pahit, dapat dipastikan air tersebut
tercemar.
6. Radioaktivitas Air Meningkat
Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak, radioaktivitas air akan meningkat yang
kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar. Jika tidak segera ditangani, zat-
zat yang berasal dari aktivitas manusia dan aktivitas mesin ini dapat merusak
lingkungan
7. Suhu Air Berubah
Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan suhu
lingkungan. Karena itulah, air akan terasa dingin saat disentuh. Jika dalam
kondisi normal suhu air terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah
tercemar.
8. Berwarna
Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan sudah
mencemarinya, air akan mudah berubah warna.
9
kondisi alami ini, logam berat dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan
perkembangan hidupnya (Philips, 1980 dan Effendi, 2000). Peningkatan kadar
logam berat dalam air sungai umumnya disebabkan oleh masuknya limbah
industri, pertambangan, pertanian dan domestik yang banyak mengandung logam
berat. Peningkatan kadar logam berat dalam air akan mengakibatkan logam berat
yang semula dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme akan berubah
menjadi racun bagi organisme akuatik
1. Merkuri (Hg)
Merkuri (Hg) adalah unsur renik pada kerak bumi hanya sekitar 0,08 mg/l dan
hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dalam perairan alami. Kadar
merkuri pada perairan tawar alami berkisar antara 10 – 100 nanogram/liter
(Moore, 1991 dan Efendi 2000). Merkuri merupakan satu–satunya logam yang
berada dalam bentuk cairan pada suhu normal. Merkuri terdapat di alam dalam
bentuk logam, garam anorganik dan garam organik. Dalam bentuk garam
anorganik merkuri dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, karena
timbunan Hg yang paling tinggi dalam “organ dalam” manusia terjadi di hati dan
ginjal. Komponen merkuri yang paling berbahaya adalah metil-merkuri (merkuri
organik), yang dapat menyebabkan kematian kelainan saraf yang tidak dapat
diperbaiki dan kelainan genetika. Apabila dibandingkan dengan komponen
merkuri lainnya, komponen metil merkuri mempunyai kemungkinan paling
rendah terkontaminasi dalam tubuh manusia dan paling lambat diekskresikan
(Supriharyono, 2000).
2. Tembaga (Cu)
Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu merupakan
unsur logam yang berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Unsur tembaga di
alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk
mineral. Pada umumnya sumber masuknya unsur logam Cu dalam tatanan
lingkungan adalah secara alamiah dan non alamiah.
3. Khromium (Cr)
Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini di alam
ditemukan dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsurunsur
lain. Dalam badan perairan Cr dapat masuk melalui dua cara, yaitu secara alamiah
10
dan non alamiah. Secara alamiah dapat terjadi Satmoko Yudo: Kondisi
Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai……. JAI Vol. 2 , No.1 2006 4
disebabkan oleh beberapa faktor fisika seperti erosi (pengikisan) yang terjadi
pada batuan mineral. Secara non alamiah berasal dari aktivitas yang dilakukan
oleh manusia dapat berupa limbah atau buangan industri sampai buangan rumah
tangga.
4. Nikel (Ni)
Kadar nikel pada kerak bumi sekitar 75 mg/kg (Moore, 1991). Pada proses
pelapukan nikel, membentuk mineral hidrolisat yang tidak larut. Pada perairan,
nikel ditemukan dalam bentuk koloid akan tetapi garam-garam nikel seperti nikel
ammonium sulfat, nikel nitrat dan klorida bersifat larut dalam air. Kadar nikel
pada perairan tawar alami sekitar 0,001 – 0,003 mg/L (Scoullos dan Hatzianestis,
1989 dalam Moore, 1991). Nikel banyak dipergunakan dalam industri metalurgi,
pelapisan logam, industri kimia, pembakaran minyak dan pembakaran limbah
(Eckenfelder, 1989 ; McNeely et al., 1979).
5. Seng (Zn)
Seng termasuk unsur yang berlimpah di alam. Keberadaan seng dalam kerak
bumi sekitar 70 mg/kg. Kadar seng pada perairan alami sekitar < 0,05 mg/L, pada
perairan yang asam kadarnya mencapai 50 mg/L (Moore, 1991 dan McNeely et
al., 1979. Seng atau Zinc termasuk unsur essensial bagi makhluk hidup, berperan
dalam membantu kerja enzim dan tidak bersifat toksik pada manusia akan tetapi
pada kadar yang tinggi, dapat menimbulkan rasa pada air. Zinc biasa digunakan
dalam industri besi baja, cat, karet, tekstil, kertas dan bubur kertas (Eckenfelder,
1989).
6. Besi (Fe)
Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat
di bentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Didalam air minum Fe menimbulkan
warna (kuning), rasa, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi,
dan kekeruhan. Besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan Hemoglobin.
Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase absorsi. Tubuh manusia
tidak dapat mengekspresikan Fe. Karenanya mereka yang sering mendapat
tranfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe
itu diperlukan tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
11
Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Debu Fe juga
dapat di akumulasikan di dalam alveoli, dan menyebabkan berkurangnya fungsi
paru-paru
7. Mangan (Mn)
Mangan (Mn) adalah metal kelabukemerahan. Keracunan seringkali bersifat
kronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang timbul berupa
gejala susunan urat syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka
sehingga ekpresi muka menjadi beku dam muka tampak seperti topeng (mask).
Bila pemaparan berlanjut maka, bicaranya melambat dan monoton, terjadi
hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti penderita
parkinsonism. Selanjutnya akan terjadi paralysis bulbar, post encephalitic
parkinsonism, multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan degenerasi
lentik yang progresif (Peny. Wolson).
12
dalam menunjang pembangunan berkelanjutan dan terciptannya kelembagaan
yang mampu melaksanakan pengendalian pencemaran air secara efektif dan
efesien serta untuk terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam
pengendalian pencemaran air
3. Baku Mutu lingkungan (BML)
Baku mutu lingkungan adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau
komponan yang ada atau yang harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup (pasal 1 butir 13 UUPPLH No. 32 tahun 2009) pg. 192 Baku
mutu lingkungan berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengetahui apakah telah
terjadi perusakan atau pencemaran lingkungan. Gangguan terhadap tata
lingkungan dan ekologi dapat diukur menurut besar kecilnya penyimpangan dari
batas-batas yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan atau daya tenggang
ekosostem lingkungan Kemampuan lingkungan sering diistilahkan beragam
seperti , daya tenggang, daya dukung, daya toleransi yang kesemua itu disebut
Nilai Ambang batas . Nilai Ambang Batas (NAB) ialah batas tertinggi
(maksimun) dan terendah (minimum) dari kandungan zatzat, makhluk hidup atau
komponen-komponen lain yang diperbolehkan dalam setiap interaksi yang
berkenaan dengan lingkungan, khususnya yang berpotensi mempengaruhi mutu
tata lingkungan hidup dan ekologi.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sungai merupakan daerah perairan air tawar yang mengalir, sumber sungai
berasal dari tanah, air hujan, atau air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut,
atau perairan yang terbuka. Daerah Aliran Sungai (DAS) dibagi menjadi daerah
hulu, tengah, dan hilir. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001). Beberapa unsur kandungan limbah di aliran sungai adalah sampah organik
dan anorganik serta deterjen. Sampah organik yang dibuang langsung ke sungai
dapat menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut (Dissolved Oxyge,
(DO) karena sebagian besar oksigen terlarut tersebut akan digunakan bakteri
untuk proses penguraian atau pembusukan Aktivitas industri sering dikaitan
dengan kerusakan lingkungan, karena kegiatan industri menghasilkan hasil akhir
berupa benda yang bermanfaat dan tidak bermanfaat atau biasa disebut sebagai
limbah. Dalam Salomo (2014:5) “Limbah adalah suatu bahan terbuang atau sisa
dari aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum
mempunyai nilai ekonomi”. Limbah adalah bahan sisa dari kegiatan manusia dan
kegiatan industri yang sudah tidak bisa digunakan dan keberadaannya sering
menggangu lingkungan. Seperti pada kegiatan industri batu hias yang
menghasilkan limbah, limbah tersebut berupa limbah cair dihasilkan dari adanya
proses pemotongan batu menggunakan air. Dalam penelitian ini, menitikberatkan
pada limbah cair. Limbah cair ini merupakan hasil buangan dari industri
pengolahan perak di Kotagede yang mengandung logam berat, diantaranya unsur
Tembaga (Cu) dan Perak (Ag). Limbah ini jika langsung dibuang ke saluran
peresapan, riol, tanah atau ke lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air
dan sungai. Sebagian besar limbah domestik mengandung logam berat, bersifat
racun, tahan lama, dan dapat memasuki tubuh atau organ serta tinggal menetap
didalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Dampak akut dari logam berat
Ag, dan Cu adalah, Proses produksi industri meliputi proses penyepuhan,
pelapisan, dan pembilasan hingga menjadi suatu barang (Proses-proses tersebut
14
akan menghasilkan limbah yang dengan jumlah tidak sedikit. Salah satunya
adalah limbah cair yang mengandung salah satu logam yaitu Tembaga (Cu), dan
Perak (Ag). Pencemaran Sungai diartikan sebagai masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan sungai
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan Sungai tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau
fungsinya (PP. No 19 Tahun 1999). Terjadinya pencemaran di perairan sungai
dapat disebabkan oleh tertimbunnya zat polutan yang berasal dari kegiatan
pertambakan, aktivitas pelabuhan, tumpahan minyak dari kapal, limbah rumah
tangga dan kegiatan industrialisasi. Limbah-limbah yang tidak dapat terdegradasi
selanjutnya akan terakumulasi di perairan Sungai sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Pandia, s., Malik, A, Hanif, K.N., dan Aksara N, 1992 Studi Perbandingan
pengaruh beberapa limbah pabrik terhadap Mutu Air Sungai Deli.
Medan:Lembaga Penelitian USU.
16