Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

“LUMPUR AKTIF”

Oleh :

1. TEGAR REGI SETIAWAN (19030014)


2. ADHI SURYA AMANDA (19030021)
3. ENDAH JOUSIYANDA PUTRI (19030023)

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022
MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
“LUMPUR AKTIF”

Oleh :

1. TEGAR REGI SETIAWAN (19030014)


2. ADHI SURYA AMANDA (19030021)
3. ENDAH JOUSIYANDA PUTRI (19030023)

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “LUMPUR AKTIF”.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan untuk kami dan orang
pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Indramayu, Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB. I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................2

BAB. II KAJIAN TEORI...............................................................................3

2.1 Definisi............................................................................................3

BAB. III PEMBAHASAN..............................................................................5

3.1 Larutan.............................................................................................5
3.2 Larutan.............................................................................................7

BAB. IV PENUTUP........................................................................................9

4.1 Kesimpulan......................................................................................9
4.2 Saran-Saran......................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang

berwujud cair. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah cair memerlukan

pengolahan terlebih dahulu agar limbah tersebut sesuai dengan mutu yang

diijinkan dan tidak mencemari lingkungan. Pengolahan limbah bertujuan

untuk menghilangkan padatan tersuspensi, bahan terlarut serta untuk

memisahkan unsur hara atau nutrien (nitrogen dan fosfor) yang terdapat

dalam air limbah. Untuk mengolah limbah cair tersebut, terdapat tiga jenis

proses pengolahan yaitu proses secara fisik, biologi, dan kimia. Aplikasi

proses pengolahan limbah tersebut dapat dilakukan secara sendiri-sendiri

maupun dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan serta kekonomisan dalam

penggunaannya. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengolahan

air limbah antara lain yaitu pengolahan menggunakan lumpur aktif dan

karbon aktif.

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi

kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari

kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan

di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air.

Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia

dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang
relative bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup

sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk

keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia, penyebab

terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi

atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air

tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar,

yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin,

misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku atau penyebab dapat yang

disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk, sumber daya lain di

simping lahan juga diperlukan dalam jumlah yang meningkat. Hal ini

menghadapkan kita pada masalah penyusutan, kerusakan dan habisnya

sumber daya alam dan lingkungan. Hal ini dikarenakan, kerusakan sumber

daya alam dan lingkungan yang terjadi selama ini berkaitan erat dengan

tingkat pertambahan penduduk dan pola penyebaran yang kurang seimbang

dengan jumlah dan penyebaran sumber daya alam serta daya dukung

lingkungan yang ada. Masalah lain yang kita hadapi sebagai akibat

pertambahan penduduk ialah pencemaran lingkungan. Pencemaran itu

pertama-tama disebabkan oleh limbah rumah tangga, dan bersamaan dengan

meningkatnya kegiatan ekonomi juga terjadi pencemaran oleh industri dan

transportasi. Modernisasi yang didukung oleh industrialisasi dapat

diperkirakan akan memberi beban yang cukup berat terhadap lingkungan,

karena devisit sumber daya alam disertai pengotoran lingkungan.


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suat proses produksi,

baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah dikenal seagai

sampah yang keberadaannya sering tidak dikehendaki dan menggangu

lingkungan, karena sampah dipandang tidak memiliki nilai ekonomis.

Limbah Industri berasal dari kegiatan industri baik karena proses secara

langsung maupun proses secara tidak langsung. Limbah dari kegiatan

industri adalah limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi,

dimana produk dan limbah hadir pada saat yang sama. Sedangkan, limbah

tidak langsung terproduksi sebelum proses maupun sesudah proses

produksi.

Pada pengolahan limbah cair, salah satu bagian penting adalah

tahap pengolahan menggunakan mikroorganisme. Berdasarkan kondisinya,

pengolahan menggunakan mikroornanisme dibagi menjadi dua yaitu

pengolaha aerobik dan anaerobik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan limbah secara aerobik ?

2. Apa yang dimaksud dengan limbah cair ?

3. Apa yang dimaksud dengan Lumpur aktif ?

4. Bagaimana cara kerja lumpur aktif ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Limbah Dan Jenis Limbah


2. Menjelaskan mengenai lumpur aktif

3. Mengetahui proses pengolahan limbah aerobik

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Pengolahan Limbah Industri

2. Menambah pengetahuan mengenai limbah cair

3. Memberikan pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup

pengolahan limbah secara aerob

4. Memberikan pemahaman tentang lumpur aktif


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Limbah

Limbah adalah zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah dapat berupa

sampah, air kakus , dan air buangan dari berbagai aktivitas domestik

lainnya .

2.2 Limbah Cair

Limbah cair dari pabrik atau industri merupakan faktor terbesar

yang sangat signifikan dalam mencemarkan lingkungan akuatik dan

sekaligus menurunkan kualitas air di lingkungan tersebut. Limbah cair dari

pabrik dalam proses pengeluaran sisa hasil produksi biasa disebut dengan

efluen. Efluen limbah cair pabrik yang dikeluarkan ke lingkungan sangat

menentukan dan mempengaruhi kualitas air. Oleh karena itu, efluen limbah

cair yang akan dibuang ke lingkungan akuatik seperti sungai misalnya,

harus sudah melalui proses pengolahan limbah. Seperti halnya pencemaran

udara, pencemaran air sangatlah kompleks. Dalam proses produksi sebuah

industri pada umumnya dipergunakan berbagai bahan material dengan

berbagai jenis dan bentuk. Limbah cair industri, pertanian, perkotaan dan

rumah tangga selain mengandung logam berat (Cd, Cu, Hg, Zn dll.), juga
mengandung berbagai macam senyawa organik, seperti dioxin, phenol,

benzene, PCB, dan DDT.

Sistem pengolahan limbah cair yang ada sekarang umumnya

mempergunakan cara kombinasi antara pemakaian chlorine serta sistem

kondensasi, sedimentasi, dan filtrasi, sedangkan untuk pengolahan limbah

organik banyak mempergunakan mikrobiologi, karbon aktif atau membran

filtrasi. Air limbah industri kalau tidak diolah terlebih dahulu akan

menimbulkan banyak masalah. Air sungai, danau, atau badan air lain akan

menurun jumlah oksigen terlarutnya, di samping meningkatnya jumlah

mikroorganisme tertentu. Secara umum kualitas air limbah industri berbeda

dengan air limbah rumah tangga. Kandungan organik dalam air limbah

rumah tangga sebagian besar bersifat biodegradable artinya bisa diurai

secara biologis. Sedangkan air limbah industri belum tentu, kecuali

industriindustri pemroses hasil pertanian dan industri peternakan. Sifat

limbah industri lain yang perlu memperoleh perhatian adalah pH,

temperatur, dan unsur-unsur yang bersifat toksik bagi mikroorganisme

seperti logam berat. Masuknya limbah cair ke dalam lingkungan akuatik

dapat menyebabkan pencemaran air, jika limbah tersebut tidak melalui

proses pengolahan limbah yang baik terlebih dahulu.

Masuknya unsur asing ke dalam air disebut kontaminasi.

Pencemaran adalah kontaminasi yang mencapai tingkat yang dapat

mengganggu penggunaan air tersebut. Dengan demikian, maka pencemaran

air dapat didefinisikan yaitu masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,


zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia

sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air

tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Untuk itu, setiap

industri diwajibkan mengolah limbahnya sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh pemerintah daerah, maupun oleh pemerintah pusat. Hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan kualitas dan keseimbangan

ekosistem khususnya lingkungan biotik, termasuk di dalamnya adalah

manusia (Idaman Said N 2005).

2.3 Air Limbah Domestik

Air limbah domestik mengadung bahan organik, deterjen, dan

partikel bahan anorganik, yang dapat diketahui dengan mengukur jumlah

oksigen yang dipakai oleh bakteri maupun proses kimiawi berdasarkan

BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen

Demand). Air limbah yang mengadung bahan pencemar apabila dibuang ke

saluran umum atau diresapkan ke dalam tanah akan menimbulkan

pencemaran lingkungan dan berpengaruh terhadap kesehatan. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sistem pengelolaan air limbah

untuk menurunkan kadar bahan pencemar.(Casban, 2018).

2.4 Lumpur Aktif

Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan

mikroba tersuspensi. Proses pendegradasian pada dasarnya merupakan

pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2,


H2O, NH4, dan sel biomassa baru. Proses ini menggunakan udara yang

disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik.

Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.

Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan keberhasilan

pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan

partikel dan air limbah (Nusanthary, 2012).

Secara umum, pengolahan lumpur aktif terdiri dari 3 (tiga)

komponen penting yakni :

1. reaktor pertumbuhan mikroorganisme dengan penambahan

proses aerasi di dalamnya.

2. unit pemisahan padatan dan cairan atau sedimentasi kedua

(secondary sedimentation) yang berfungsi untuk

memisahkan bioflok dan air.

3. dan sistem resirkulasi lumpur yang bersumber dari unit

pengendapan kedua (secondary sedimentation).

Dalam proses pengolahan lumpur aktif, terdapat tiga jenis

aliran reaktor yakni plug flow, complete mix, dan arbitrary. Pada

reaktor plug flow partikel melewati tangki dan habis dalam jumlah yang

sama ketika mereka masuk. Tipe aliran ini dicapai ketika berada di

cekungan panjang dan sempit. Pada reaktor complete mix, partikel yang

masuk tersebar ke kolam secara cepat. Aliran complete mix dicapai ketika

bentuk kolam lingkaran dan persegi. Reaktor aliran arbitraty menunjukkan


pencampuran parsial antara plug flow dan complete mix di suatu tempat.

(Hartoyo Sri 2018)

Lumpur aktif bertujuan untuk menghilangkan limbah organik

sederhana dan mudah urai, organik kompleks seperti warna, bau. Proses ini

juga mengilangkan logam berat. Sasaran dari penerapan teknologi ini adalah

air hasil pengolahan limbah tekstil tidak mencemari

lingkungan. Teknologi  Lumpur aktif dapat menurunkan total padatan

tersuspensi (TSS) hingga mencapai 91%, COD 62%, Fe 96% dan

BOD5 97%. Proses ini juga menghilangkan warna dan bau dari limbah

tersebut.(Nusanthary, 2012).

2.5 Pengolahan Limbah secara Biologis

Bertujuan untuk menghilangkan limbah organik sederhana dan

mudah urai, organik kompleks seperti warna, bau. Proses ini juga

mengilangkan logam berat. Sasaran dari penerapan teknologi ini adalah air

hasil pengolahan limbah tekstil tidak mencemari

lingkungan. Teknologi  Lumpur Aktif dapat menurunkan total padatan

tersuspensi hingga mencapai 91%, COD 62%, Fe 96% dan BOD5 97%.

Proses ini juga menghilangkan warna dan bau dari limbah tersebut.(Casban,

2018).

2.6 Proses Pengolahan Air Limbah Secara Anaerob


Suatu metabolisme tanpa menggunakan oksigen yang dilakukan

oleh bakteri anaerobic. Pengolahan air limbah secara anaerobik digunakan

untuk pengolahan air limbah dengan BOD yang sangat tinggi. Tujuan

utamanya untuk mengurai kandungan bahan pencemar terutama senyawa

organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang

tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Proses

anaerobik memiliki keuntungan antara lain derajat stabilitas yang tinggi,

produk lumpur buangan biologis rendah, kebutuhan nutrien rendah, dan

dihasilkannya gas metan yang dapat digunkan sebagai sumber energi

(Casban, 2018)

2.7 Pengolahan Air Limbah Secara Aerobik

Proses pengolahan limbah secara aerobik adalah proses pengolahan

limbah yang memanfaatkan mikroorganisme aerobik, dengan menggunakan

oksigen sebagai energi untuk metabolisme dari bakteri tersebut. Polutan

organik tersebut diurai oleh bakteri aerobik, menjadi karbon dioksida, air,

dan energi serta sel baru.

Penghapusan polutan organik oleh bakteri yang memerlukan

oksigen untuk bekerja dengan memanfaatkan kehadiran secara buatan dari

kelompok mikroba yang melekat pada media yang dipakai (Casban, 2018).

Bakteri memiliki peran penting dalam biodegradasi limbah minyak,

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri berdampak pada

keberhasilan proses biodegradasi. Bakteri yang berkembang dalam


lingkungan yang kaya oksigen bekerja untuk mencerna air limbah, selama

proses pembiakan dilakukan pemberian oksigen secara terus menerus agar

proses oksidasi biologi oleh mikroba dapat berjalan dengan baik (Luluk,

2009).

Pengolahan aerobik ini memberikan keuntungan yaitu dapat

menghilangkan bau dan menjernihkan efluen air limbah. Namun, kelemahan

dari proses ini adalah dihasilkannya buangan lumpur biologis yang cukup

banyak, membutuhkan energi untuk aerasi, dan biaya operasional yang

cukup tinggi.
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi literatur yang telah kami lakukan, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Limbah cair dari pabrik atau industri merupakan faktor terbesar yang

sangat signifikan dalam mencemarkan lingkungan akuatik dan

sekaligus menurunkan kualitas air di lingkungan tersebut. Limbah

cair dari pabrik dalam proses pengeluaran sisa hasil produksi biasa

disebut dengan efluen. Efluen limbah cair pabrik yang dikeluarkan ke

lingkungan sangat menentukan dan mempengaruhi kualitas air.

2. Lumpur aktif bertujuan untuk menghilangkan limbah organik

sederhana dan mudah urai, organik kompleks seperti warna, bau.

Proses ini juga mengilangkan logam berat. Sasaran dari penerapan

teknologi ini adalah air hasil pengolahan limbah tekstil tidak

mencemari lingkungan. Teknologi  Lumpur aktif dapat menurunkan

total padatan tersuspensi (TSS) hingga mencapai 91%, COD 62%, Fe


96% dan BOD5 97%. Proses ini juga menghilangkan warna dan bau

dari limbah tersebut.

3. Proses pengolahan limbah secara aerobik adalah proses pengolahan

limbah yang memanfaatkan mikroorganisme aerobik, dengan

menggunakan oksigen sebagai energi untuk metabolisme dari bakteri

tersebut. Polutan organik tersebut diurai oleh bakteri aerobik, menjadi

karbon dioksida, air, dan energi serta sel baru.


DAFTAR PUSTAKA

Casban, dan Ariya Purnamasari Dewi. 2018. “Analisis Efektivitas Teknologi Proses Biologis
Anaerob-Aerob Dengan Menggunakan Moving Bed System Contact Media Pada
Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perkantoran.” STR-004 17.

Hartoyo Sri. 2018. Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat (SPALD-T). B. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan
Rakyat.

Idaman Said N, dan Firly. 2005. Uji Performance Biofilter Anaerobik Unggun Tetap
Menggunakan Media Biofilter Sarang Tawon Untuk Pengolahan Air Limbah Rumah
Potong Ayam. Vol. 1. JAKARTA.

Luluk  Edahwati, dan Suprihatin. 2009. “Kombinasi Proses Aerasi, Adsopsi, Dan Filtrasi Pada
Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan.” Jurnal IlmiahTeknik Lingkungan 1(2).

Nusanthary, Rosida Colby, dan Herry Santosa. 2012. “Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga
Secara Biologis Dengan Media Lumpur Aktif.” Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri 1(1).

Anda mungkin juga menyukai