Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

“PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


KOMUNIKASI DAN INFORMASI”
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Sekolah (US) mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Sejarah Indonesia.

Disusun oleh :
Sonia Febiana
XII-IPA 5

SMA NEGERI 1 INDRAMAYU


Jl. Soekarno-Hatta Nomor 2 Indramayu 45216 Telp.(0234)272536
Email:smansayu@yahoo.co.id
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan portofolio ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Portofolio ini dibuat untuk memenuhi tugas dari
Bapak/Ibu sekalian. Semoga portofolio ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mencari informasi tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi komunikasi dan informasi.
Saya menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari kesempurnaa, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan portofolio ini.
Dari potofolio ini kami dapat mengetahui Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi dan informasi dari masa ke masa, Keterkaitan perubahan perkembangan tersebut
dengan sudut pandang Agama dan Perubahan perilaku dalam masyarakat.
Harapan saya semoga portofolio ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
portofolio ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Indramayu, Maret 2021

Sonia Febiana

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2. Rumusan masalah....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2-5
2.1. Perubahan IPTEK dari masa ke masa.................................................................2-3
2.2. IPTEK menurut pandanga Agama.....................................................................3-4
2.3. Perubahan perilaku dalam masyarakat..................................................................5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................6
3.2. Saran.....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam
kurikulum.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan informasi
semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia
(SDM) itu sendiri memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan semakin tinggi.
Berbagai kemajuan teknologi dapat dirasakan oleh masyarakat luas baik bidang
komunikasi, elektronik, ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lainnya. Nyaris
tidak ada bidang kehidupan yang tidak dipengaruhi oleh kemajuan-kemajuan ini.
Televisi merupakan salah satu contoh alat elektronik yang memberikan
kemudahan dalam bidang informasi maupun hiburan. Munculnya televisi dalam
kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses
komunikasi dan informasi yang bersifat massa.
Dalam sudut pandang Agama perkembangan ilmu pengtahuan dan teknologi
komunikasi dan informasi merupakan dasar dan pondasi yang menjadi
penyangga bangunan peradaban modern. Islam mendorong umatnya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Berbeda dengan
pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya untuk
kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek
untuk menjadi sarana ibadah. Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim
kepada Allah (spiritual) dan mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah)
di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat
bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Pengetahuan sangatlah penting. Dengan adanya pengetahuan maka seseorang
akan lebih menerima dan terbuka karena pengetahuan merupakan hal yang sangat
penting dalam pembentukan sikap dan tindakan seseorang. Pengetahuan itu
datangnya dari beberapa sumber, baik formal maupun non-formal. Pengetahuan
pengenai sesuatu hal dapat diperoleh salah satunya melalui proses belajar, ketika
memiliki pengetahuan yang luas, maka seseorang akan mengetahu sikap mana
yang baik dan mana yang buruk, sehingga akan dapat menimbulkan kebiasaan
atau sikap yang baru, baik sikap positif ataupun negatif.

1.2. Rumusan Masalah


1. Seperti apa Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan
informasi?
2. Seperti apa IPTEK menurut agama?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perkembangan teknologi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perubahan IPTEK Dari Masa Ke Masa


Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami perubahan. Perubahan ini tentu
didasari dengan kebutuhan manusia yang terus berubah.
• Teknologi zaman pra-sejarah
Pra-sejarah adalah masa dimana manusia hidup sebelum mengenal tulisan. Mungkin kita
sering mendengar tentang cerita penemuan api oleh manusia zaman dahulu. Api termasuk
penemuan teknologi pertama manusia pada zaman ini. Tetapi temuan pertama manusia
bukanlah api, melainkan alat-alat batu. Sesuai apa yang dikatakan Mark Moore, seorang
arkeolog dari University of New England Armidale, Australia, batu telah dimanfaatkan
manusia untuk mempermudah kesehariannya sejak 3.2 juta tahun lalu. Pada zaman ini,
manusia cenderung memanfaatkan teknologi yang mereka buat untuk kepentingan mereka
sendiri.
• Teknologi zaman kuno
Zaman kuno disini yang dimaksud adalah zaman setelah prasejarah sebelum abad
pertengahan. Zaman ini rentan waktunya cukup lama, termasuk zaman nabi-nabi, peradaban
kuno, dan lain-lain. Sehingga banyak penemuan-penemuan pertama yang menjadi dasar
untuk penemuan selanjutnya ditemukan di zaman ini. Peradaban manusia berkembang pesat.
Sebagai contoh adalah peradaban Mesir Kuno yang kita kenal dengan pyramidnya. Bahkan
teknik bedah plastic sudah ditemukan dasarnya pada zaman ini. Manusia mulai membuat
teknologi untuk keperluan masal, seperti kapal dan bangunan. Pada zaman ini manusia juga
sudah mengenal tulisan. Ditemukan peninggalan sejarah yang terdapat tulisan.
• Teknologi zaman pertengahan
Menurut beberapa sumber, zaman pertengahan adalah sekitar abad ke-5 masehi sampai
abad ke-15 masehi. Satu hal yang bisa kita sorot perkembangan teknologi pada masa ini
adalah dari sisi seni. Pada masa ini, banyak kesenian-kesenian baru muncul. Jika dilihat dari
sisi geografisnya, benua Eropalah rajanya pada masa ini. Perkembangan teknologi hampir
semua dipelopori orang-orang Eropa. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat, dengan
ditemukannya rumus-rumus matematika dan teori-teori fisika. Pada zaman ini juga
penjelajahan mulai umum dilakukan. Sehingga sudah bisa ditemukan kompas pada zaman
ini.
• Teknologi era revolusi industri
Manusia yang bertambah banyak menandakan permintaan akan kebutuhan hidup
semakin banyak. Teknologi pada masa ini banyak ditemukan berupa mesin-mesin yang
mempunyai kemampuan produksi masal. Perkembangan teknologi pada masa ini juga
merubah perilaku sosial orang-orang yang ada. Sebenarnya tidak ada periode waktu tertentu
untuk era revolusi industri. Revolusi industri pertama kali terjadi pada abad 17 – abad 18.
Revolusi industri ditandai dengan perubahan besar hampir di setiap sisi kehidupan
manusianya, yang tentu saja tidak bisa lepas dari teknologi. Sekarang, kita tengah bersiap
untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
• Perkembangan teknologi abad 20 – sekarang.

2
Teknologi bukan lagi membantu manusia untuk mencukupi kebutuhannya. Teknologi
mulai diciptakan untuk memanjakan manusia, untuk dijadikan simbol sosial. Contohnya
mobil. Awal penciptaan mobil adalah untuk mempercepat manusia menempuh perjalanan
jauh. Logikanya, hal yang dibutuhkan untuk membuat sebuah mobil sesuai tujuan utamanya
adalah ban, bahan bakar, dan mesin. Tapi sekarang kita bisa lihat, mobil bukan hanya sebagai
alat transportasi. Dengan segala fitur canggih di dalamnya, mobil seakan menjadi indikator
status sosial seseorang. Salah satu lagi contoh teknologi yang sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan manusia, tapi hanya untuk memanjakan manusia adalah sistem belanja online.
Manusia tetap bisa belanja tanpa koneksi internet, tapi dengan adanya sistem belanja online,
manusia seakan dimanjakan.

2.2. IPTEK Menurut Pandangan Agama


ISLAM mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek). Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya
untuk kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk
menjadi sarana ibadah. Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah
(spiritual) dan mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk
berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil
alamin).
Belajar dan mengembangkan iptek merupakan bentuk keimanan seseorang dan menjadi
daya penggerak untuk menggali ilmu. Memandang betapa pentingnya mempelajari ilmu-ilmu
lain (selain ilmu syariat, yakni iptek) dalam perspektif Al-Qur’an, Mehdi Golshani dalam
bukunya, The Holy Qur'an and The Science Of Nature (2003), mengajukan beberapa alasan.
Pertama, jika pengetahuan dari suatu ilmu merupakan persyaratan pencapaian tujuan
Islam sebagaimana dipandang oleh syariat, mencarinya merupakan sebuah kewajiban karena
ia merupakan kondisi awal untuk memenuhi kewajiban syariat. Contohnya, kesehatan badan
bagi seseorang dalam satu masyarakat adalah penting. Oleh sebab itu, sebagian kaum muslim
harus ada yang mempelajari ilmu mengenai pengobatan.
Kedua, masyarakat yang dikehendaki Al-Qur’an adalah masyarakat yang agung dan
mulia, bukan masyarakat yang takluk dan bergantung pada non muslim (QS An-Nisa’: 141).
Agar dapat merealisasikan tujuan yang dibahas Al-Qur’an itu, masyarakat Islam benar-benar
harus menemukan kemerdekaan kultural, politik, dan ekonomi.
Pada gilirannya, hal itu membutuhkan pelatihan para spesialis spesifikasi tinggi di dalam
segala lapangan dan penciptaan fasilitas ilmiah dan teknik dalam masyarakat Islam. Sebab,
pada abad modern, kehidupan manusia tidak dapat dipecahkan kecuali dengan upaya
pengembangan ilmiah dan kunci sukses seluruh urusan bersandar pada ilmu.
Ketiga, Al-Qur’an menyuruh manusia mempelajari sistem dan skema penciptaan,
keajaiban-keajaiban alam, sebab-sebab, akibat-akibat seluruh benda, dan organisme hidup.
Pendek kata, seluruh tanda kekuasaan Tuhan di alam eksternal dan kedalaman batin jiwa
manusia, seperti tersirat dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna
bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS Al-Baqarah:
164).

3
Keempat, alasan lain untuk mempelajari fenomena-fenomena alam dan skema
penciptaan adalah bahwa ilmu tentang hukum-hukum alam dan karakteristik benda serta
organisme dapat berguna untuk perbaikan kondisi manusia. Misalnya yang tersirat dalam Al-
Qur’an, “Dan Dia menundukan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir”. (QS Al-Jatsiyah: 13)
Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi landasan iptek, antara lain QS Ar-Rum: 22,
QS Al-An’am: 97, dan QS Yunus: 5. Ayat-ayat itu secara jelas menggambarkan fenomena
alam yang selalu dihadapi dan mengiringi perjalanan hidup umat manusia untuk dipahami,
diteliti, sehingga lahirlah pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, seperti diisyaratkan
dalam ayat-ayat di atas, yang mengetahui hakikat alam ini hanyalah orang-orang yang
mengetahui, yakni mereka yang intens bergerak untuk mencari dan mencari karena rasa ingin
tahu yang tinggi dengan memaksimalkan kerja pikiran.
Allah tidak menciptakan alam ini dengan sia-sia. Dia menciptakan alam ini mempunyai
maksud dan hikmah. Muhammad Imaduddin Abdulrahim dalam tulisannya, Sains dalam
Perspektif Al-Qur’an, mengatakan bahwa sunatullah sebagai ketetapan Allah terhadap alam
ciptaan-Nya ini dimaksudkan untuk kelestarian, keharmonisan, dan kesejahteraan manusia di
dunia ini.
Tujuan itu tidak akan terealisasi tanpa pengungkapan terhadap alam. Oleh karena itu,
usaha-usaha manusia untuk mengungkapkan rahasia alam ini juga harus diselaraskan dengan
tujuan penciptaan sebenarnya. Jangan sampai sains itu digunakan untuk hal-hal yang merusak
keharmonisan alam dan menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia.
Nurcholish Madjid dalam tulisannya, Pandangan Dunia Alquran: Ajaran tentang
Harapan kepada Allah dan Seluruh Ciptaan, mengatakan bahwa alam raya ini diciptakan
Allah dengan benar (haq) (QS Az-Zumar: 5). Sebab, ia itu benar atau diciptakan dengan
benar, alam ini mempunyai hakikat, yaitu kenyataan yang benar. Kosmologi haqqiyah
mengandung dalam dirinya pandangan bahwa alam adalah tertib atau harmonis, indah, dan
bermakna.
Dengan kata lain, kosmologi haqqiyah membimbing kita kepada sikap berpengharapan
atau optimistis kepada alam ciptaan Allah itu. Dan sikap itu sendiri merupakan kelanjutan
atau konsekuensi sikap serupa kepada Allah. Dengan pandangan seperti itu, berbagai macam
pengembangan pengetahuan terhadap realitas alam raya ini juga menjadi hal yang mesti dan
bahkan diharuskan.
Menengok sejarah peradaban Islam zaman dulu, kita akan menemukan para ilmuwan
muslim yang mengembangkan iptek. Tokoh-tokoh semisal Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi (780—850, matematikawan), Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad al-Biruni
(973—1048, fisikawan), Jabir bin Hayyan al-Kufi as-Sufi (781—815, kimiawan), ad-
Dinawari (w. 895, biolog), dan Muhammad al-Fazari (w. 777, astronom), merupakan
beberapa di antara ilmuwan Islam yang sangat genius saat itu. Mereka membaca Al-Qur’an,
mencipta karya, teori, dan penemuan baru yang luar biasa. Jadi, Islam tidak anti-iptek, tetapi
mendorong pengembangannya. Wallahualam.

4
2.3. Perubahan Perilaku Dalam Masyarakat
Pada era kemajuan teknologi dan informasi seperti sekarang ini, tak lagi bisa dipungkiri
bahwa sedikit banyak kehidupan kita dipengaruhi dengan teknologi yang terus berkembang.
Begitupun yang terjadi pada hubungan dengan manusia lainnya, terjadi pula perubahan sosial
yang dipengaruhi oleh adanya kemajuan teknologi sekarang ini.
Perubahan sosial sendiri dapat diartikan sebagai berubahnya suatu kondisi, misalnya
nilai, sikap, serta pola perilaku yang terjadi dalam suatu lingkungan masyarakat, yang
dipengaruhi oleh faktor tertentu.
 Tempat tinggal
Kemajuan ilmu pengetahuan telah mengubah kehidupan manusia dari yang awalnya
nomaden atau berpindah-pindah untuk mencari sumber makanan menjadi menetap pada suatu
tempat tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Jika dulu manusia biasanya memiliki kelompok untuk berburu dan meramu, kini kita
membentuk suatu komunitas yang biasanya memiliki hobi, bakat, atau ideologis yang sama.
Dalam hal ini telah terjadi perubahan sosial dari masyarakat nomaden menjadi masyarakat
yang menetap di suatu tempat.
 Cara hidup
Telah terjadi pula perubahan sosial dalam cara hidup sebagai individu dalam
bermasyarakat karena adanya perkembagan teknologi. Jika dulu banyak orang yang
menggantungkan hidupnya menjadi petani atau nelayan, kini banyak yang lebih memilih
bekerja di bidang modern seperti di agensi periklanan, atau bidang digital.
 Perilaku
Tak hanya cara hidup, terjadi pula perubahan sosial secara perilaku yang diakibatkan
oleh adanya perkembangan teknologi. Masyarakat muda jaman sekarang cenderung lebih
individualis dan berpikir kritis dibandingkan dengan generasi yang terdahulu.

5
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami perubahan. Perubahan ini tentu
didasari dengan kebutuhan manusia yang terus berubah, menurut islam Belajar dan
mengembangkan iptek merupakan bentuk keimanan seseorang dan menjadi daya penggerak
untuk menggali ilmu, namun banyak dampak dari perkembangan IPTEK, dibalik
perkembangan iptek memiliki sisi positif dan negatif.

3.2. Saran
Perkembangan IPTEK yang begitu pesat membuat manusia mudah mengakses informasi
mengenai apa saja didalamnya, namun tak sedikit pula sisi negatif dari perkembangan sebuah
IPTEK, maka dari itu gunakanlah IPTEK untuk hal yang positif dan bijak dalam penggunaan
teknologi.

6
DAFTAR PUSTAKA

PUBLISHED BY rizaldi abror https://pahamify.com/blog/perkembangan-ilmu-pengetahuan-


dan-teknologi-di-indonesia/
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/download/563/577
WIZA TEGUH Fulltime Assistant | Information System Laboratory, Binus University
http://sis.binus.ac.id/is-laboratory/
https://m.lampost.co/berita-iptek-dalam-perspektif-islam.html
https://jurnal-tarbiyah.stainsorong.ac.id/index.php/alfikr/article/view/12

Anda mungkin juga menyukai