Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RECYCLE AIR LIMBAH DOMESTIK


Dosen Pengampu : Nurhidayah, S.Si.,M.Ling

Disusun oleh :
Kelompok 02
 Lina Artiani ( 22201002)

 Muhammad Akmal ( 22201010 )

 M. Yadi eka putra ( 22201006 )

 Haryadin ( 22201018 )

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN (STTL) MATARAM


TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia serta

kasih sayang-Nya kita dapat menyelesaikan makalah Etika Profesi. Sholawat serta salam

semoga kita tetap di kasih kesehatan. Tidak lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada Ibuk

Nurhidayah S.Si., M.Ling selaku dosen pengantar mata Pengelolaan Sumber Daya Air

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan

kekeliruan, baik yang berkenan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik

pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki

kesalahan sebagaimana mestinya. Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat

bermanfaat

Mataram, November 2023


Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................................

B. Rumus Masalah...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengolahan air limbah domestik yang efektif dibutuhkan untuk mengurangi atau

menghilangkan polutan yang dapat berdampak pada lingkungan. Pencemaran

lingkungan dapat disebabkan oleh masuknya polutan ke dalam sumber air bersih,

yakni air tanah atau sungai. Jika dibuang ke sungai sebagai badan air penerima,

polutan dari air limbah domestik yang tidak terolah dengan baik akan menyebabkan

tercemarnya ekosistem perairan. (Wijaya & Soedjono, 2018) mengemukakan bahwa

buangan dari aktivitas keseharian manusia, aktivitas industry maupun dari instalasi

pengolahan air limbah.

Air limbah domestik berasal dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari seperti air

bekas mandi atau yang berasal dari toilet (tinja dan urin), bekas cuci pakaian, bekas

cuci peralatan masak dan makan, sisa makanan atau minuman berwujud cair.

(WHO,2020) menggarisbawahi pentingnya pengelolaan kotoran manusia (tinja dan

urin) secara aman, dan dibuang secara aman Menurut (Pruss, 1999) air limbah

domestik secara umum memiliki 5 karakteristik utama yakni: memiliki kandungan

bakteri, parasit dan virus, bahan organik dan anorganik, serta padatan tersuspensi

(Pratama et al., 2020).

Air imbah domestic juga dapat menjadi salah satu penyumbang pencemaran

lingkungan jika dibuang tanpa pengolahan. (WHO, 2020), bahwa secara global, ada

80% lebih air limbah dibuang tanpa pengolahan yang memadai. Apa yang

disampaikan oleh WHO sejalan denga apa yang disampaikan Direktur PPA Direktorat
Jenderal PPKL Kementerian LHK, (Irianto 2017) 59% sungai di Indonesia mengalami

pencemaran berat akibat buangan dari kegiatan berbagai limbah industry, domestic,

termasuk peternakan Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,

dibutuhkan upaya yang menyeluruh dan berkelanjutan agar air limbah domestik dapat

dibuang secara aman ata dilakukan daur ulang sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

Hasil pengolahan air limbah domestik haruslah memenuhi baku mutu lingkungan

yang sudah ditetapkan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri LHK Nomor

68/2016 tentang standar maksimum yang diperbolehkan pada air limbah domestik.

(Irianto, 2017) mengemukakan tentang cara mengelola limbah, yakni melalui 2 cara:

(1) pengelolaan limbah untuk dibuang ke lingkungan tanpa menyebabkan

pencemaran;

(2) pemanfaatan limbah menjadi dapat digunakan kembali melalui perlakuan tertentu.

Selain untuk mencapai standar maksimum yang diperbolehkan pada air limbah

domestic untuk dibuang ke lingkungan, upaya yang juga perlu dilakukan adalah daur

ulang. Pilihan untuk mendaur-ulang (recycle) dan menggunakan kembali (reuse) hasil

pengolahan air limbah domestic c menjadi sebuah keniscayaan dalam menjawab

tantangan akan krisis air serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Penyebab krisis

air bukan hanya akibat mengambil air tanah secara tidak terkendali, tetapi juga akibat

pencemaran pada sumber air, serta menyebabkan rusaknya lingkungan. (WHO, 2020)

menyebut, terdapat pengaruh ketersediaan, kualitas dan kuantitas air dan sanitasi bagi

banyak orang akibat perubahan lingkungan. Pemerintah, melalui RPJMN 2020-2024

yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,

menyatakan bahwa kelangkaan air diperkirakan akan meningkat hingga 2030 untuk

wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Dan kualitas air diperkirakan juga menurun

signifikan. (Fitriansyah et al., 2020) masyarakat masih kerap membuang sampah pada
lingkungan perairan sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran sumber air bersih

sehingga menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Salah satu upaya yang dapat

dijadikan langkah nyata untuk mengatasi masalah kelangkaan air adalah dengan

menciptakan teknologi yang dapat mendaur ulang air limbah. Percobaan ini dilakukan

di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dengan mengambil objek air limbah

domestik dari kegiatan hotel X

1.2 Rumus Masalah

1. Apa itu air limbah?

2. Bagaima proses daur ulang air limbah?

3. Apa saja Penggunaan untuk Air Daur Ulang?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Air limbah

Air limbah dapat dikategorikan menjadi dua golongan besar yakni air limbah organik dan

anorganik. Air limbah organik adalah air limbah yang mengandung polutan organik seperti

karbohidrat, gula, protein dan lain sebagainya. Kategori limbah organik yang sering dijumpai

adalah air limbah domestik, yakni air limbah yang berasal dari kegiatan manusia seperti

toilet, kamar mandi, wastavel, kantin dan lain-lain. Untuk mengolah air limbah seperti ini,

teknologi proses yang digunakan pada umumnya adalah proses pengolahan secara biologi,

yakni pengolahan dengan memanfaatkan aktifitas mikroba. Sedangkan air limbah anorganik

yakni air limbah yang mengandung polutan an organik seperti asam, basa, logam dan lain

sebagainya, pengolahannya menggunakan proses fisika kimia seperti netralisasi, koagulasi

flokulasi sedimentasi (Nugroho, 2011).

Di perkotaan, pencemaran oleh air limbah ke badan sungai berasal dari 3 sumber utama,

yakni air limbah domestik permukiman, air limbah domestik gedung dan perkantoran serta

air limbah industri. Di antara ketiga sumber tersebut, air limbah domestik permukiman

menyumbang hampir 80% dari total air limbah yang dibuang ke lingkungan (JICA, 1990).

Pada prinsipnya air limbah domestik ini secara alami akan mengalami pemurnian sendiri (self

purification) di alam. Apabila cemaran yang masuk ke alam badan air bebannya rendah, maka

proses pemurnian sendiri akan cepat terjadi. Sebaliknya, apabila beban pencemaran yang

dibuang ke alam kadarnya terlalu tinggi, proses pemurnian alami akan berjalan sangat lambat.

Bahkan sampai beban pencemaran tertentu, alam sudah tidak dapat lagi melakukan
pemurnian sendiri, sehingga kualitas air di badan-badan air sudah sangat buruk. Kasus yang

terakhir inilah yang saat ini cenderung terjadi di DKI Jakarta ataupun kota kota besar lainnya

di Indonesia. Karena yang diolah hanya yang dari toilet atau “black water” saja, sedangkan

air limbah dari kamar mandi, dapur, wastavel yang dikenal dengan istilah “grey water” tidak

dilakukan pengolahan melainkan langsung dibuang ke badan air. Masyarakat di perkotaan

rata-rata mengkonsumsi air bersih untuk keperluan sehari hari sekitar 200 – 250 liter per

orang per hari. Dengan tingginya kebutuhan air per kapita, ditunjang dengan karakteristik

kota dimana cenderung kepadatan penduduknya relatif tinggi dan meningkat dari tahun ke

tahun, menjadikan tingginya pasokan air bersih di perkotaan. Air bersih yang telah dipakai

masyarakat perkotaan untuk keperluan sehari hari ini, pada umumnya 80% menjadi air

limbah yang dikenal dengan air limbah domestik yang merupakan masalah terhadap

lingkungan. Contoh konkritnya adalah sering dijumpainya ikan-ikan yang mati di teluk.

Timbulnya bau busuk dan warna hitam terutama di musim kemarau di sungai-sungai di kota

besar.

2.2 ATURAN YANG MENDUKUNG DAUR ULANG AIR LIMBAH

Di dalam meningkatkan penerapan daur ulang air limbah, Pemerintah Indonesia telah

menerbitkan beberapa aturan walaupun dalam beberapa hal perlu ditambah atau

disempurnakan. Aturan tersebut diantaranya adalah:

a. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

b. Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2008 tentang penghematan air dan energi.

c. Peraturan Pemerintah No 42 tahun 2008, tentang sumber daya air.

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6 tahun 2011 tentang pengelolaan sumber

daya air dimana pada pasal 37 ayat 1 menyebutkan bahwa daur ulang air limbah
wajib dilakukan oleh pengguna air dalam jumlah besar, hotel, restoran, rumah sakit

dan industri dengan membangun instalasi daur ulang.

e. Dokumen negara” Indonesia’s Technology Need Assessment for Climate Change

Adaptation 2012.

2.3 Daur Ulang Air Limbah

Air limbah rumah tangga/ domestik (air bekas untuk keperluan mandi, cuci dan toilet)

yang berasal dari beberapa rumah dikumpulkan dalam bak pengumpul air limbah (equalisasi)

melalui saluran air limbah. Air limbah yang sudah terkumpul dalam bak pengumpul air

limbah dialirkan ke reaktor biofilter anaerob-aerob. Secara umum kualitas air hasil

pengolahan air limbah rumah tangga secara biologis dengan reaktor biofilter anaerob-aerob

sudah jernih dan memenuhi persyaratan untuk di buang ke saluran umum. Secara teknis air

hasil pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem tersebut dapat ditingkatkan

kualitasnya menjadi air bersih melalui proses lanjutan yang terdiri dari proses oksidasi,

penyaringan dengan saringan pasir cepat, penyaringan dengan saringan mangan zeolit,

penyaringan dengan saringan karbon aktif dilanjutkan desinfeksi dengan sterilisator

ultraviolet.

Air hasil pengolahan limbah rumah tangga ditampung dalam bak antara selanjutnya

dipompa dengan menggunakan pompa semi jet, sambil diinjeksi dengan larutan kaporit atau

kalium permanganat, selanjutnya dialirkan ke tangki reaktor untuk menyempurnakan reaksi.

Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi, mangan

dan logam-logam valensi II yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan

saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit untuk menghilangkan zat besi atau

mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit. Dari filter mangan zeolit

air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya

zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-lain. Setelah melalui filter
karbon aktif air dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa

partikel padatan yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih dan

memenuhi persyaratan sebagai air bersih. Proses daur ulang limbah rumah tangga dapat

dilihat pada gambar 3. Untuk menjamin air produk bebas dari bakteri dan mikroorganisme

lain air dialirkan ke sterilisator ultra violet yang pasang setelah filter cartridge dan

selanjutnya di tampung di dalam bak air bersih.

2.4 PROSES DAUR ULANG AIR LIMBAH

Air limbah domestik, untuk dapat dipergunakan kembali atau di daur ulang, harus

melalui tahapan proses sesuai dengan penggunaan yang diinginkan. Tahapan tersebut

meliputi:

a. Pengumpulan air limbah.

Sumber limbah domestik di perkantoran atau gedung umumnya terpencar-pencar

dan cukup jauh letaknya, sehingga diperlukan suatu sistem pengumpulan air limbah.

Sistem Pengumpulan ini dilakukan dengan gravitasi. Namum bila rumah sakit sudah

terbangun dan saluran air limbah masih tercampur dengan air hujan, maka perlu

pemisahan dan pembuatan saluran baru. Bila dilakukan dengan grafitasi akan

menimbulkan biaya besar dan tingkat kesulitan tinggi. Untuk kasus seperti ini,

pengumpulan air limbah dilakukan dengan sistem perpompaan.

b. Pengolahan air limbah.

Air limbah dari sumber yang telah terkumpul, diproses dengan menggunakan

Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

sampai memenuhi baku mutu lingkungan. Teknologi pengolahan air limbah yang

dapat diaplikasikan untuk air limbah domestik ada berbagai macam diantaranya

adalah:

•Teknologi Proses Lumpur Aktif


•Teknologi Proses Fisika Kimia ,Flokulasi dan Sedimentasi.

•Teknologi Proses Rotating Koagulasi, Biological

•Teknologi Proses Trickling Filter.

•Teknologi Proses Biofilter Anaerob-aerob.

•Teknologi Membran.

c. Pengolahan Akhir untuk Daur Ulang Air Limbah. Proses ini diterapkan untuk

memastikan bahwa air yang akan digunakan kembali memenuhi peruntukannya.

Teknologinya ada berbagai macam tergantung dari kualitas air yang diinginkan.

Teknologi Daur Ulang Air Limbah Domestik dapat menggunakan metode yang

sederhana, seperti penggunaan saringan pasir dan karbon atau dengan metode yang

lebih modern, yakni dengan menggunakan sistem membran maupun dengan resin ion

exchange.

2.5 Air daur ulang limbah domestic

Daur ulang dari hasil limbah domestic dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan

diantaranya adalah untuk:

a. Siram tanaman.

Penggunaan air untuk siram taman ini cukup besar, dapat mencapai antara 5-10 liter

per m2. Secara umum kualitas air limbah domestik tidak lah bermasalah bila langsung

dipergunakan untuk penyiraman tanaman. Namun perlu diwaspadai akan bahaya bila

meresap dan mencemari air sumur dangkal. Sehingga ada persyaratan air yang

diperbolehkan untuk siram tanaman seperti yang diatur pada PP No. 20 tahun 1990

pasal Kriteria Penggunaan Air (Anonim 2, 1990).

b. Pencucian kendaraan.
Untuk air kategori ini tidak memerlukan kualitas air bersih atau air minum. Yang

terpenting air tidak terkontaminasi minyak, garam atau zat kimia lain yang dapat

menimbulkan karat.

c. Flushing atau penggelontoran toilet.

Kuaitas air flushing toilet ini juga tidak harus sampai air bersih. Dalam penggunaan

air daur ulang untuk flushing toilet, perpipaan air flushing dengan air bersih harus

terpisah. Untuk itu bangunan-bangunan baru seyogyanya sudah harus membuat

pemisahan perpipaan seperti ini untuk dapat memanfaatkan air daur ulang guna

mengantisipasi krisis air.

d. Kebutuhan MCK.

Untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus ini memerlukan kualitas air yang memenuhi

standar air bersih yakni mengikuti Permenkes No. 407 tahun 2002. Agar supaya air

limbah dapat mencapai kualitas ini, perlu aplikasi teknologi pengolahan yang

memadai.

e. Air pendingin mesin.

Untuk keperluan ini air daur ulang harus jernih, tidak menimbulkan karat dan tidak

menimbulkan penyumbatan pada saluran pendingin.

2.6 Penggunaan untuk Air Daur Ulang

Sumber air untuk proses daur ulang air dapat mencakup air limbah kota, air proses

industri dan air pendingin, limpasan air hujan, limpasan pertanian dan air dari kegiatan

pengambilan sumber daya alam. Sumber-sumber air harus memenuhi baku mutu air yang

sesuai untuk penggunaannya. Untuk mendapatkan kualitas air daur ulang yang tepat

diperlukan pengolahan yang menghasilkan kualitas air yang seuai dengan yang dibutuhkan

atau kebutuhan yang spesifik. Contohnya, air daur ulang untuk irigasi yang membutuhkan
kualitas air yang dapat mencegah kerusakan dari tanaman atau tanah, mempertahankan

jumlah produksi dan melindungi pekerja pertanian(USEPA, 2021) .

2.6 Sumber dan pemanfaatan air daur ulang

Adapun sumber dan pemanfaatan air daur ulang yaitu meliputi:

• Irigasi untuk pertanian

• Irigasi untuk lansekap seperti taman, jalan, dan lapangan golf

• Penyediaan air perkotaan

• Air proses untuk pembangkit listrik, kilang, pabrik, dan pabrik

• Penggunaan dalam rumah seperti toilet ,pengglontoran toilet

• Kontrol debu atau pembersihan permukaan jalan, lokasi konstruksi, dan area perdagangan

lainnya

• Pencampuran beton dan proses konstruksi lainnya

• Suplai untuk danau buatan dan akuifer pedalaman atau pesisir

• Restorasi lingkungan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan penduduk yang pesat membutuhkan sumber air yang terus meningkat,

sementara sumber air yang tersedia jumlahnya terbatas dan kualitas airnya sudah

menurun. Penggunaan air daur ulang telah banyak dibahas sebagai salah satu sumber

air alternatif yang memungkinkan dapat disediakan di daerah yang kekurangan air dan

yang sesuai untuk dipertimbangkan dalam perencanaan kelangkaan air. Proses

pengolahan daur ulang air adalah pengolahan air limbah yang diolah sampai batas

baku mutu yang diperkenankan untuk dibuang ke lingkungan, kemudian dilanjutkan

dengan pengolahan air limbah tersebut sampai hasilnya dapat dipergunakan untuk

suatu keperluan tertentu. Proses teknologi daur ulang air limbah yang dapat digunakan

ada berbagai macam tergantung dari kualitas air olahan yang diinginkan. Makalah ini

mencakup pembahasan penggunaan air daur ulang, teknologi daur ulang air limbah,

contoh penerapan daur ulang air limbah untuk air proses di industri, air minum,
kebutuhan sehari-hari dan tahap perencanaan daur ulang yang diperlukan untuk

kontribusi sumber air.

DAFTAR PUSTAKA

Fathar, I. R., & Hamzah, A. H. P. (2022). Pemanfaatan Ozon sebagai Teknologi


Berkelanjutan Daur Ulang Air Limbah Domestik Hotel X Lembang. INSOLOGI: Jurnal
Sains dan Teknologi, 1(2), 96-103.

Widayat, W. (2009). Daur ulang air limbah domestik kapasitas 0, 9 M3 per jam
menggunakan kombinasi reaktor biofilter anaerob aerob dan pengolahahan lanjutan. Jurnal
Air Indonesia, 5(1).

Anonim 1. "Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”, 2021.
Sari, Y. O., & Hardoyo, H. (2022). Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas Sebagai Biofilter
Aerobik Dalam Penurunan Konsentrasi Bod Air Limbah Domestik. Jurnal Lingkungan dan
Sumberdaya Alam (JURNALIS), 5(2), 97-108.

Anda mungkin juga menyukai