discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/287791837
CITATIONS READS
0 953
1 author:
Haris Askari
Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Haris Askari on 22 December 2015.
The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
Perkembangan Pengolahan Air Limbah
Haris Askari*
Abstrak
Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk di sebagian negara, termasuk Indonesia, semakin
meningkat. Hal ini memicu banyak industri, baik industri rumah tangga maupun pabrik-pabrik yang dibangun
guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya industri yang beroperasi ini dapat menimbulkan dampak positif
dan dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang bisa ditimbulkan adalah semakin banyak pula limbah
yang diproduksi oleh industri-industri itu sehingga akan berpengaruh buruk bagi lingkungan dan masuarakat
sekitar jika tidak diolah dengan benar. Permasalahan pengolahan limbah adalah permasalahan yang kompleks
karena limbah suatu produk akan berbeda cara pengolahannya dengan limbah yang dihasilkan dari produk
lain sehingga dibutuhkan teknologi yang berbeda pula dalam pengolahannya. Awalnya, sebagian industri
langsung membuang limbah yang diproduksinya ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu karena banyak
faktor, di antaranya adalah teknologi yang belum mencukupi dan mahalnya biaya pengolahan limbah saat itu .
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah ditemukan metode dan teknologi
untuk mengolah limbah secara efektif dan efisien sehingga pengolahan limbah menjadi semakin baik, mudah,
dan tidak akan merusak lingkungan sekitar. Selain metode pengolahan limbah yang telah banyak digunakan,
banyak teknologi pengolahan limbah lain yang sedang berkembang sekarang seperti pengolahan limbah
menggunakan biofilm tercelup atau menggunakan membran bio reactor (MBR). Walaupun begitu, diperlukan
penelitian dan pengujian yang lebih lanjut terhadap teknologi pengolahan limbah agar semua permasalahan
limbah yang ada di dunia ini mampu terselesaikan dengan baik..
Kata kunci : air limbah, membran, membran bioreaktor, biofilm, teknologi pengolahan air limbah
Namun, seiring dengan perkembangan ilmu 2.2.1.2 Air Limbah Rumah Tangga
pengetahuan dan teknologi, telah ditemukan
metode dan teknologi untuk mengolah limbah Air limbah rumah tangga (sullage) adalah
secara efektif dan efisien sehingga pengolahan air limbah yang tidak mengandung ekskreta
limbah menjadi semakin baik, mudah, dan manusia dan dapat berasal dari buangan kamar
murah sehingga limbah tidak akan merusak mandi, dapur, air cuci pakaian, dan lain-lain
lingkungan sekitar atau bahkan limbah ini yang mungkin dapat mengandung
mampu digunakan untuk proses industri yang mikroorganisme patogen. Air limbah rumah
lain. tangga merupakan sumber utama pencemaran
di perkotaan [4]. Volume air limbah rumah
Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai
tangga bergantung pada volume pemakaian air
pengertian dan klasifikasi limbah serta
penduduk setempat.
perkembangan teknologi pengolahan limbah
sehingga harapannya permasalahan limbah di 2.2.2 Klasifikasi Air Limbah Berdasarkan
Indonesia maupun di dunia mampu teratasi. Konsentrasi Kandungan Komponen
2. Pengertian dan Klasifikasi Air Limbah
Berdasarkan konsentrasi bermacam
2.1 Pengertian Air Limbah komponen, air limbah dapat diklasifikasikan
menjadi air limbah konsentrasi tinggi (strong),
Air limbah adalah air yang tidak bersih dan medium, dan rendah (weak). Klasifikasi
mengandung berbagai zat yang dapat tersebut disajikan pada tabel 1.
membahayakan manusia dan makhluk hidup
lainnya dan lazimnya muncul karena hasil Tabel 1. Klasifikasi Air Limbah Berdasar
Kandungan Komponen (Satuan dalam Mg/L) [6]
aktivitas manusia, baik dari industri maupun
dari rumah tangga [4]. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat Zat Konsentrasi
berdampak negatif terhadap lingkungan dan
juga kesehatan manusia sehingga perlu Tinggi Medium Rendah
dilakukan penanganan dan pengolahan
terhadap limbah sebelum limbah dibuang ke Padatan Total 1200 700 350
lingkungan.
Tersuspensi Total 350 200 100
air limbah yang paling tepat sehingga Beberapa penggolongan pengolahan air
pengolahan air limbah dapat berlangsung limbah berdasarkan sumber limbah itu, di
secara efektif, efisien, dan optimal. antaranya: [8]
cepat (rapid mixing) agar partikel pengotornya Tabel 2. Waktu pengendapan berbagai ukuran
mampu diendapkan. Hasil reaksi kimia dari partikel di dalam air [9]
proses koagulasi disebut flok, yaitu partikel
bukan koloid yang sangat halus. Diameter Nama Partikel Waktu
partikel pengendapan
b. Flokulasi (mm) pada
ketinggian 1
Setelah koagulasi, dilakukan proses flokulasi. ft
Pada proses ini partikel-partikel halus yang 10 Kerikil 0,3 detik
terbentuk dari proses koagulasi akan 1 Pasir kasar 3 detik
membentuk suatu gumpalan yang besar 0,1 Pasir halus 38 detik
sehingga akan lebih mudah mengendap. 0,01 Lumpur 33 menit
Berbeda dengan koagulasi, proses ini 0,001 Bakteri 35 jam
dilakukan dengan pengadukan lambat (slow 0,0001 Partikel tanah liat 230 hari
mixing). 0,00001 Partikel kolid 63 tahun
Air Umpan
Koagulasi Flokulasi
Sedimentasi
Air Jernih
Gambar 3. Proses Klarifikasi
dalam reaktor air limbah, sedangkan proses bersamaan sehingga proses pembuangan
kombinasi anaerob-aerob adalah merupakan nitrogen dapat dilakukan dengan mudah. [10]
gabungan proses anaerobik dan proses
aerobik.
5.1.4 Keunggulan Proses pengolahan
Proses ini digunakan untuk menghilangkan limbah menggunakan Biofilm [10]
kandungan nitrogen di dalam limbah. Ketika
kondisi aerobik, terjadi proses nitrifikasi yakni Pengolahan air limbah dengan proses biofim
perubahan nitrogen ammonium (NH4+) mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
menjadi nitrat (NO3 ). Sementara itu, pada
kondisi anaerobil, akan terjadi proses A. Pengoperasiannya mudah
denitrifikasi dimana nitrat (NO3) akan berubah
menjadi gas nitrogen. (N2). [10] Pada proses ini, tidak terjadi masalah
“bulking” seperti pada proses lumpur aktif
5.1.3 Prinsip pengolahan air limbah (Activated sludge process). Oleh karena
itu pengelolaaanya sangat mudah.
dengan sistem biofilm
Sistem biofilm terdiri dari beberapa bagian, B. Lumpur yang dihasilkan sedikit
yaitu medium penyangga, lapisan biofilm yang Dibandingakan dengan proses lumpur
melekat pada medium, lapisan alir limbah, dan aktif, lumpur yang dihasilkan pada proses
lapisan udara yang terletak diluar. Senyawa biofilm relatif lebih kecil. Di dalam proses
polutan yang ada di dalam air limbah seperti lumpur aktif antara 30 – 60 % dari BOD
senyawa organik (BOD, COD), dan yang yang dihilangkan (removal BOD) diubah
lainnya akan terdifusi ke dalam lapisan atau menjadi lumpur aktif (biomasa) sedangkan
film biologis yang melekat pada permukaan pada proses biofilm hanya sekitar 10-30
medium. Pada saat yang bersamaan dengan %.
menggunakan oksigen yang terlarut di dalam
air limbah senyawa polutan tersebut akan C. Dapat digunakan untuk pengolahan air
diuraikan oleh mikroorganisme yang berada di limbah dengan konsentrasi rendah mau-
dalam lapisan biofilm. Kemudian, pada proses pun konsentrasi tinggi.
ini akan dihasilkan energi yang akan diubah
menjadi biomassa. [10]
Dengan menggunakan biofilm, air limbah
Ketika lapisan mikrobiologis cukup tebal, dengan konsentrasi rendah maupun tinggi
maka pada bagian luar lapisan mikrobiologis dapat diolah dengan baik.
akan berada dalam kondisi aerobik sedangkan
pada bagian dalam biofilm yang melekat pada 5. 2. Teknologi Pengolahan Air Limbah
medium akan berada dalam kondisi anaerobik. dengan Membran Bio Reaktor (MBR)
Pada kondisi anaerobik akan terbentuk gas
H2S, dan jika konsentrasi oksigen terlarut Membran reaktor adalah reaktor aliran sumbat
cukup besar maka gas H2S yang terbentuk yang mengandung tabung tambahan berupa
tersebut akan diubah menjadi sulfat (SO 4 )
material berpori atau padat di dalamnya.
oleh bakteri sulfat yang ada di dalam biofilm.
[10] Membran bioreaktor cukup efisien untuk
proses pengolahan limbah industri. Cara kerja
Selain itu pada zona aerobik nitrogen– membran bioreaktor ditampilkan pada gambar
ammonium akan diubah menjadi nitrit dan 5.
nitrat dan selanjutnya pada zona anaerobik
nitrat yang terbentuk mengalami proses
denitrifikasi menjadi gas nitrogen. Oleh karena
di dalam sistem bioflim terjadi kondisi
anaerobik dan aerobik pada saat yang
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 9
3. Extractive MBR
4. Ion ecxchange MBR
Pada teknologi MBR ini, membrane akan Proses pengolahan limbah menggunakan
dicelupkan di dalam tabung sehingga ketika bioreaktor adalah salah satu aplikasi
dioperasikan, membran akan mampu penggunaan membran dalam pengolahan air
menyerap limbah-limbah yang terdapat di limbah. Selain membran bioreaktor, banyak
aliran.Membran bioreaktor bisa digunakan jenis membran lain yang digunakan dalam
untuk pengolahan limbah industri, beberapa proses pengolahan air limbah. Proses
industri yang biasanya menggunakan MBR pengolahan limbah dengan menggunakan
antara lain adalah: membran ini sendiri dapat diaplikasikan secara
single application atau combined application
1. Industri tekstil [12]. Karena sangat efisien dan harganya
2. Industri kertas terjangkau, banyak industri yang
menggunakan membran dalam pengolahan air
3. Industri pangan
limbahnya.
4. Industri farmasi
6. Kesimpulan
5. Industri minyak bumi, dll.
Proses pengolahan air limbah menjadi hal
Sekarang sudah banyak dikembangkan jenis- yang sangat krusial yang harus dilakukan oleh
jenis membrane bioreaktor. Beberapa jenis industri-industri, baik rumah tangga maupun
membrane bioreaktor yang telah pabrik-pabrik. Limbah ini harus diolah terlebih
dikembangkan, di antaranya: dahulu dengan metode yang tepat sebelum
dibuang ke lingkungan agar tidak berdampak
1. Submerged hollow fiber MBR
buruk bagi lingkungan maupun masyarakat
2. Aeration MBR
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 10