Anda di halaman 1dari 11

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/287791837

Perkembangan Pengolahan Air Limbah

Article · December 2015

CITATIONS READS

0 953

1 author:

Haris Askari
Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Haris Askari on 22 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
Perkembangan Pengolahan Air Limbah
Haris Askari*

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung


Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
*Corresponding Author: harisaskari@students.itb.ac.id

Abstrak
Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk di sebagian negara, termasuk Indonesia, semakin
meningkat. Hal ini memicu banyak industri, baik industri rumah tangga maupun pabrik-pabrik yang dibangun
guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya industri yang beroperasi ini dapat menimbulkan dampak positif
dan dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang bisa ditimbulkan adalah semakin banyak pula limbah
yang diproduksi oleh industri-industri itu sehingga akan berpengaruh buruk bagi lingkungan dan masuarakat
sekitar jika tidak diolah dengan benar. Permasalahan pengolahan limbah adalah permasalahan yang kompleks
karena limbah suatu produk akan berbeda cara pengolahannya dengan limbah yang dihasilkan dari produk
lain sehingga dibutuhkan teknologi yang berbeda pula dalam pengolahannya. Awalnya, sebagian industri
langsung membuang limbah yang diproduksinya ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu karena banyak
faktor, di antaranya adalah teknologi yang belum mencukupi dan mahalnya biaya pengolahan limbah saat itu .
Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah ditemukan metode dan teknologi
untuk mengolah limbah secara efektif dan efisien sehingga pengolahan limbah menjadi semakin baik, mudah,
dan tidak akan merusak lingkungan sekitar. Selain metode pengolahan limbah yang telah banyak digunakan,
banyak teknologi pengolahan limbah lain yang sedang berkembang sekarang seperti pengolahan limbah
menggunakan biofilm tercelup atau menggunakan membran bio reactor (MBR). Walaupun begitu, diperlukan
penelitian dan pengujian yang lebih lanjut terhadap teknologi pengolahan limbah agar semua permasalahan
limbah yang ada di dunia ini mampu terselesaikan dengan baik..
Kata kunci : air limbah, membran, membran bioreaktor, biofilm, teknologi pengolahan air limbah

1. Pendahuluan dalam industri sehingga limbah harus


dikeluarkan dari proses industri dan umumnya
Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah
limbah akan dibuang ke lingkungan. Namun,
penduduk di dunia, termasuk Indonesia,
sebelum dibuang limbah harus diolah dengan
semakin meningkat. Indonesia sendiri
benar terlebih dahulu agar tidak berakibat
merupakan salah satu negara dengan jumlah
buruk seperti rusaknya ekosistem lingkungan
penduduk terbanyak di dunia yaitu lebih dari
sekitar karena pencemaran maupun
250 juta jiwa dan mempunyai laju kenaikan
terganggunya kesejahteraan masyarakat.
penduduk lebih dari satu persen [1]. Adanya
pertumbuhan penduduk yang cepat menuntut Permasalahannya, limbah yang dihasilkan dari
fasilitas hidup yang digunakan untuk produksi suatu barang/bahan akan berbeda
pemenuhan kebutuhan yang banyak pula [2]. cara pengolahan dan teknologinya dari limbah
Karena itu, semakin banyak industri yang dari produksi barang/bahan yang lain sehingga
dibangun dan beroperasi guna memenuhi permasalahan pengolahan limbah ini adalah
kebutuhan masyarakat Indonesia dan dunia. Di permasalahan yang kompleks. Awalnya,
Indonesia sendiri, pertumbuhan Industri sudah limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke
hampir mencapai angka tujuh persen [3]. lingkungan sekitar oleh beberapa pelaku
industri tanpa diolah terlebih dahulu karena
Pembangunan industri itu akan memberikan
beberapa faktor, di antaranya adalah teknologi
dampak positif dan dampak negatif. Salah satu
yang belum mencukup dan mahalnya biaya
dampak negatif yang timbul adalah
pengolahan limbah saat itu.
meningkatnya jumlah limbah yang diproduksi.
Limbah ini akan mengganggu proses aliran di
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 2

Namun, seiring dengan perkembangan ilmu 2.2.1.2 Air Limbah Rumah Tangga
pengetahuan dan teknologi, telah ditemukan
metode dan teknologi untuk mengolah limbah Air limbah rumah tangga (sullage) adalah
secara efektif dan efisien sehingga pengolahan air limbah yang tidak mengandung ekskreta
limbah menjadi semakin baik, mudah, dan manusia dan dapat berasal dari buangan kamar
murah sehingga limbah tidak akan merusak mandi, dapur, air cuci pakaian, dan lain-lain
lingkungan sekitar atau bahkan limbah ini yang mungkin dapat mengandung
mampu digunakan untuk proses industri yang mikroorganisme patogen. Air limbah rumah
lain. tangga merupakan sumber utama pencemaran
di perkotaan [4]. Volume air limbah rumah
Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai
tangga bergantung pada volume pemakaian air
pengertian dan klasifikasi limbah serta
penduduk setempat.
perkembangan teknologi pengolahan limbah
sehingga harapannya permasalahan limbah di 2.2.2 Klasifikasi Air Limbah Berdasarkan
Indonesia maupun di dunia mampu teratasi. Konsentrasi Kandungan Komponen
2. Pengertian dan Klasifikasi Air Limbah
Berdasarkan konsentrasi bermacam
2.1 Pengertian Air Limbah komponen, air limbah dapat diklasifikasikan
menjadi air limbah konsentrasi tinggi (strong),
Air limbah adalah air yang tidak bersih dan medium, dan rendah (weak). Klasifikasi
mengandung berbagai zat yang dapat tersebut disajikan pada tabel 1.
membahayakan manusia dan makhluk hidup
lainnya dan lazimnya muncul karena hasil Tabel 1. Klasifikasi Air Limbah Berdasar
Kandungan Komponen (Satuan dalam Mg/L) [6]
aktivitas manusia, baik dari industri maupun
dari rumah tangga [4]. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat Zat Konsentrasi
berdampak negatif terhadap lingkungan dan
juga kesehatan manusia sehingga perlu Tinggi Medium Rendah
dilakukan penanganan dan pengolahan
terhadap limbah sebelum limbah dibuang ke Padatan Total 1200 700 350
lingkungan.
Tersuspensi Total 350 200 100

2.2 Klasifikasi Air Limbah Padatan Terendap 20 10 5

2.2.1 Klasifikasi Air Limbah Berdasarkan Biochemical 300 200 100


Asalnya Oxygen Demand
(BOD)
2.2.1.1 Air Limbah industri
Total Organic 200 135 65
Carbon (TOC)
Air Limbah industri adalah air limbah yang
berasal dari rangkaian proses produksi suatu Chemical Oxygen 1000 500 250
industri [5]. Limbah ini tentu akan Demand (COD)
mengandung komponen hasil produksi pada
industri sehingga harus diolah terlebih dahulu Nitrogen (total 85 40 20
sebagai N)
sebelum dibuang ke lingkungan. Selain
berbentuk cair, limbah yang dihasilkan di Phosporus (total 20 10 6
Industri bisa berbentuk padat maupun sebagai P)
berbentuk gas dan partikel.
Alkalinitas 200 100 50

Lemak 150 100 50


Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 3

2.3 Zat-zat yang Dapat Terkandung dalam 2.3.5 Microorganisms


Limbah
Limbah Microorganisms umumnya
Ada beberapa zat atau materials yang dapat terkandung di beberapa industri, di antaranya
menyebabkan polusi air sehingga air dapat adalah pabrik pemotongan hewan ataupun
menjadi air limbah, di antaranya: [7] pabrik yang menggunakan buah-buahan atau
sayuran. Mikroorganisme ini dapat menjadi
2.3.1 Inorganic Salts kontaminan bagi aliran karena dapat
menyebabkan beberapa dampak negatif, di
Inorganic salts banyak muncul dalam industri- antaranya:
industri dan akan menyebabkan air dalam
diklasifikan sebagai hard water. Hard Water a. Mikroorganisme ini akan
akan menyebabkan aliran menjadi tidak mendegradasi material organik dan
optimal karena adanya garam-garam yang akan menjadi limbah
terkandung dalam aliran. Beberapa kerugian b. Mikroorganisme ini bisa bersifat
dari adanya garam ini adalah dapat pathogen terhadap mikroorganisme
meningkatkan pertumbuhan algae pada lain maupun kepada manusia
permukaan air
3. Pengolahan Air Limbah
2.3.2 Asam atau Basa
Pengolahan air limbah adalah salah satu hal
Asam dan atau basa yang terdapat pada aliran yang harus dipikirkan oleh para penghasil
akan menyebabkan aliran berada pada rentang limbah. Semakin berkembangnya suatu
di bawah 7 (apabila asam) dan berada di atas 7 negara, maka akan semakin banyak limbah
(basa) sehingga kondisi operasi dapat yang akan dihasilkan. Pengolahan air limbah
dipengaruhi oleh aliran ini dan tidak bisa wajib dilakukan agar limbah yang diproduksi
bekerja pada kondisi optimal tidak berbahaya dan mengganggu lingkungan
serta masyarakat. Pengolahan air limbah
2.3.3 Suspended Solids bertujuan untuk memurnikan air limbah, yaitu
air yang sudah tercemar dengan zat-zat sisa
Suspended solids akan mengendap di bawah
dari produksi sebuah pabrik maupun kegiatan
atau muncul di atas aliran. Zat ini akan
rumah tangga, seperti mandi dan mencuci[8].
menyebabkan bau dan oksigen yang berada di
aliran menjadi berkurang, bahkan habis.
Apabila air limbah ini tidak diolah dan
2.3.4 Floating Solids or Liquids langsung dibuang ke lingkungan, akan timbul
beberapa dampak negatif, di antaranya adalah:
Beberapa objek yang mengapung pada aliran pencemaran udara, pencemaran air, penyakit
dapat menyebabkan beberapa dampak negatif, kulit, serta rusaknya lingkungan hidup. Air
di antaranya: limbah yang sudah diproses melalui sistem
Pengolahan air limbah akan dapat diuraikan
a. Menjadi racun untuk beberapa species oleh mikroorganisme di alam sehingga
b. Membuat permasalahan pada proses pengolahan air limbah lanjutan ini akan selaras
pengolahan air secara konvensional dengan proses pemurnian air secara alami.
c. Menyebabkan terbentuknya unsightly
film,dsb. Dalam pengolahan air limbah, ada beberapa
masalah yang harus dicermati. Di antaranya
adalah besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
membangun sistem pengolahan dan biaya
untuk pengoperasiannya maintenance sistem
pengolahan air limbah itu. Oleh karena itu,
dibutuhkan pemilihan teknologi pengolahan
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 4

air limbah yang paling tepat sehingga Beberapa penggolongan pengolahan air
pengolahan air limbah dapat berlangsung limbah berdasarkan sumber limbah itu, di
secara efektif, efisien, dan optimal. antaranya: [8]

Teknologi pengolahan air limbah yang akan


1. STP Pengolahan air limbah
digunakan harus dipilih sesuai dengan
karakterisasi dan jenis limbah yang akan
STP atau Sewage treatment plan adalah
diolah. Karena itu, dalam memilih teknologi
pengolahan limbah yang dihasilkan oleh
pengolahan limbah ini, diperlukan penelitian
Rumah tangga, kantin maupun rumah sakit,
dan pengumpulan data secara mendalam.
biasanya limbah yang dihasilkan adalah
Deterjen, Minyak, dan sisa makanan.
Umumnya, proses pengolahan air limbah
dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu: [8]
2. WWTP pengolahan air limbah
a. Tahap pengolahan air limbah dalam
WWTP atau Waste Water treatment Plan
bentuk fisik
adalah Instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
yang dibuat untuk mengolah air limbah dari
Pada tahap ini, zat padat pada air limbah akan
proses produkti, seperti limbah tekstil, Limbah
dihilangkan sehingga hanya tersisa zat cair
Percetakan dan Limbah lainnya.
saja.
4. Teknologi Pengolahan Air Limbah
b. Tahap pengolahan fisik lanjutan
secara umum
Dilakukan pemurnian air lanjutan sehingga Di zaman ini, telah banyak teknologi umum
semua zat padat yang tercampur di dalam air
benar-benar hilang. yang digunakan dalam pengolahan air limbah.
Beberapa teknologi itu di antaranya adalah:
c. Tahap pengolahan air limbah lanjutan
4.1. Klarifikasip
Pada tahap ini, zat-zat yang tidak dapat
dihilangkan pada dua tahap pertama akan Proses klarifikasi umumnya menggunakan alat
dihilangkan sehingga air limbah akan semakin yang bernama clarifier. Proses klarifikasi
bersih dan murni. merupakan proses yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi, baik yang
d. Tahap pemurnian masih berupa padatan kasar, halus, ataupun
bersifat koloid. Proses ini umumnya
Pada tahap ini, akan dilakukan proses ionisasi merupakan proses pengolahan limbah
dan proses penyerapan menggunakan karbon sederhana. Proses ini mencakup koagulasai,
aktif sehingga air akan benar-benar aman flokulasi, dan sedimentasi. Ketiga proses
untuk dibuang ke lingkungan dan akan tersebut harus berjalan secara optimal agar
diuraikan di alam. diperoleh hasil yang maksimal pula yaitu
berupa air yang bersih secara fisik. [9]
e. Tahap pengolahan sisa-sisa
a. Koagulasi
Di tahap terakhir ini, akan ada pengolahan
sisa-sisa proses sebelumnya seperti lumpur. Koagulasi adalah proses penetralan partikel-
Lumpur ini akan diolah dan dihilangkan, partikel yang berada di dalam dengan cara
seperti dengan dikeringkan, dibakar dan penambahan senyawa kimia (koagulan) ke
lainnya. Setelah itu, lumpur sisa-sia dalam air [9]. Setelah bahan kimia ini
pengolahan aman untuk dibuang ke alam. dimasukkan, dilakukan pengadukan secara
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 5

cepat (rapid mixing) agar partikel pengotornya Tabel 2. Waktu pengendapan berbagai ukuran
mampu diendapkan. Hasil reaksi kimia dari partikel di dalam air [9]
proses koagulasi disebut flok, yaitu partikel
bukan koloid yang sangat halus. Diameter Nama Partikel Waktu
partikel pengendapan
b. Flokulasi (mm) pada
ketinggian 1
Setelah koagulasi, dilakukan proses flokulasi. ft
Pada proses ini partikel-partikel halus yang 10 Kerikil 0,3 detik
terbentuk dari proses koagulasi akan 1 Pasir kasar 3 detik
membentuk suatu gumpalan yang besar 0,1 Pasir halus 38 detik
sehingga akan lebih mudah mengendap. 0,01 Lumpur 33 menit
Berbeda dengan koagulasi, proses ini 0,001 Bakteri 35 jam
dilakukan dengan pengadukan lambat (slow 0,0001 Partikel tanah liat 230 hari
mixing). 0,00001 Partikel kolid 63 tahun

c. Sedimentasi Berikut adalah desain-desain alat klarifikasi


yang ditunjukkan pada gambar 1 dan 2:
Setelah melewati proses koagulasi dan
flokulasi, air akan diolah lagi pada proses
sedimentasi. Sedimentasi adalah suatu proses
yang bertujuan untuk memisahkan/
mengendapkan zat-zat padat atau suspense
non-koloidal dalam air. Pengendapan dalam
proses ini umumnya memanfaatkan gaya
gravitasi. Setelah flok mengendap, air yang
jernih dapat dipisahkan dari padatan yang
tersuspensi di dalamnya. Efisiensi proses ini
tidak dapat mencapai 100% sehingga air yang
dihasilkan masih mengandung zat-zat yang
tersuspensi dalam bentuk carry over flocs [9].

Kecepatan pengendapan partikel-partikel yang


terdapat di dalam air bergantung pada bentuk
dan ukuran partikel, berat jenis partikel,
viskositas air, serta kecepatan aliran dalam bak
pengendap. Berikut adalah tabel 2, yang
menunjukkan hubungan antara ukuran partikel
dengan waktu pengendapan.

Gambar 1. Klarifikasi air dengan flash


mixing, flokulasi, dan pengendapan [9]
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 6

membutuhkan tempat yang terlalu besar.


Beberapa contoh filtrasi adalah Pressure Filter
dan Up Flow Filter yang ditunjukkan pada
gambar 4 dan gambar 5.

Gambar 2. Klarifikasi dengan proses


\
pengadukan dan koagulasi pada alat yang
sama [9]
Gambar 4. Pressure Filter [9]
Secara umum, proses klarifikasi akan
berlangsung dalam diagram yang ditunjukkan
pada gambar 3.

Air Umpan
Koagulasi Flokulasi

Sedimentasi

Air Jernih
Gambar 3. Proses Klarifikasi

4. 2. Filtrasi air limbah

Filtrasi adalah proses pemurnian air yang


mengandung limbah dengan cara melewatkan
air yang mengandung limbah itu ke lapisan
berpori sehingga partikel yang tersuspensi itu
akan tertahan. Ada beberapa pembagian filtrasi Gambar 5. Up Flow Filter [9]
berdasarkan ukuran pori-pori membran/lapisan
berpori, yaitu: ultrafiltrasi, mikrofiltrasi,
nanofiltrasi, dan reserve osmosis. Berbeda
dengan proses klarifikasi, proses filtrasi tidak
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 7

4. 3. Bioteknologi Pengolahan air limbah kombinasi anaerobik dan aerobik. Proses


biologis aerobik biasanya digunakan untuk
Di samping menggunakan proses klarifikasi pengolahan air limbah dengan beban
maupun proses filtrasi, salah satu proses Biological Oxygen Demand (BOD) yang tidak
pengolahan limbah yang banyak digunakan terlalu besar, sedangkan proses biologis
adalah proses pengolahan limbah dengan anaerobik digunakan untuk pengolahan air
menggunakan bioteknologi. Proses ini menjadi limbah dengan beban BOD yang sangat tinggi.
fokus utama para pemerhati kesehatan, karena
didalam proses ini, limbah diurai tanpa Secara garis besar, pengolahan air limbah
menggunakan zat kimia tambahan yang dapat biologis dapat dibagi menjadi tiga yaitu proses
berbahaya bagi kesehatan. Proses ini hanya biologis dengan biakan tersuspensi (suspended
menggunakan bakteri untuk mengurai limbah culture), proses biologis dengan biakan
hasil industri sehingga menghasilkan air melekat (attached culture) dan proses
buangan yang benar-benar aman bagi pengolahan dengan sistem lagoon atau kolam.
lingkungan dan kesehatan. Jenis teknologi ini Proses. biologis dengan biakan tersuspensi
banyak digunakan di Negara Belanda sekarang adalah sistem pengolahan dengan
[8]. Dalam proses ini pemilihan zat-zat menggunakan aktifitas mikro-organisme untuk
bioteknologi menjadi salah satu aspek utama menguraikan senyawa polutan yang ada dalam
agar tidak malah berdampak negatif pada air dan mikro-organime yang digunakan
pengolahan limbah. dibiakkan secara tersuspesi di dalam suatu
reaktor. Proses biologis dengan biakan
melekat yakni proses pengolahan limbah
5. Teknologi Terbaru dalam Pengolahan dimana mikro-organisme yang digunakan
Air Limbah dibiakkan pada suatu media sehingga
mikroorganisme tersebut melekat pada
permukaan media. Proses ini disebut juga
Selain teknologi yang telah banyak digunakan dengan proses film mikrobiologis atau proses
dalam pengolahan limbah, sekarang telah biofilm. Contoh teknologi pengolahan air
banyak teknologi baru yang digunakan dalam limbah dengan cara ini antara lain : trickling
pengolahan limbah, di antaranya adalah: filter, biofilter tercelup, reaktor kontak
biologis putar , dan lainnya. Proses
5. 1. Teknologi Pengolahan Air Limbah pengolahan air limbah secara biologis dengan
dengan Proses Biofilm tercelup lagoon atau kolam adalah dengan menampung
air limbah pada suatu kolam yang luas dengan
5.1.1 Penjelasan Proses Biologis waktu tinggal yang cukup lama sehingga
dengan aktifitas mikro-organisme yang
Teknologi pengolahan air limbah dengan tumbuh secara alami, senyawa polutan yang
biofilm tercelup banyak digunakan pada pada ada dalam air akan terurai. [10]
limbah yang mengandung polutan senyawa
organik. Teknologi yang digunakan ini 5.1.2 Klasifikasi Proses Film
sebagian besar menggunakan aktifitas Mikrobiologis (Biofilm)
mikroorganisme dimana mikroorganisme ini
berfungsi untuk menguraikan senyawa polutan
organik tersebut. Proses yang menggunakan Proses dengan menggunakan biofilm dapat
senyawa mikroorganisme disebut proses diklasifikan berdasarkan kondisi prosesnya.
biologis [10] Proses ini dapat dilakukan dalam kondisi
aerobik, anaerobik atau kombinasi anaerobik
Proses pengolahan air limbah secara biologis dan aerobik. Proses aerobik dilangsungkan
tersebut dapat dilakukan pada dua kondisi, dengan kondisi adanya oksigen terlarut di
yaitu kondisi aerobik (dengan udara), dan juga dalam reaktor air limbah, proses anaerobik
kondisi anaerobik (tanpa udara) atau dilangsungkan dengan tanpa adanya oksigen
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 8

dalam reaktor air limbah, sedangkan proses bersamaan sehingga proses pembuangan
kombinasi anaerob-aerob adalah merupakan nitrogen dapat dilakukan dengan mudah. [10]
gabungan proses anaerobik dan proses
aerobik.
5.1.4 Keunggulan Proses pengolahan
Proses ini digunakan untuk menghilangkan limbah menggunakan Biofilm [10]
kandungan nitrogen di dalam limbah. Ketika
kondisi aerobik, terjadi proses nitrifikasi yakni Pengolahan air limbah dengan proses biofim
perubahan nitrogen ammonium (NH4+) mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
menjadi nitrat (NO3 ). Sementara itu, pada
kondisi anaerobil, akan terjadi proses A. Pengoperasiannya mudah
denitrifikasi dimana nitrat (NO3) akan berubah
menjadi gas nitrogen. (N2). [10] Pada proses ini, tidak terjadi masalah
“bulking” seperti pada proses lumpur aktif
5.1.3 Prinsip pengolahan air limbah (Activated sludge process). Oleh karena
itu pengelolaaanya sangat mudah.
dengan sistem biofilm
Sistem biofilm terdiri dari beberapa bagian, B. Lumpur yang dihasilkan sedikit
yaitu medium penyangga, lapisan biofilm yang Dibandingakan dengan proses lumpur
melekat pada medium, lapisan alir limbah, dan aktif, lumpur yang dihasilkan pada proses
lapisan udara yang terletak diluar. Senyawa biofilm relatif lebih kecil. Di dalam proses
polutan yang ada di dalam air limbah seperti lumpur aktif antara 30 – 60 % dari BOD
senyawa organik (BOD, COD), dan yang yang dihilangkan (removal BOD) diubah
lainnya akan terdifusi ke dalam lapisan atau menjadi lumpur aktif (biomasa) sedangkan
film biologis yang melekat pada permukaan pada proses biofilm hanya sekitar 10-30
medium. Pada saat yang bersamaan dengan %.
menggunakan oksigen yang terlarut di dalam
air limbah senyawa polutan tersebut akan C. Dapat digunakan untuk pengolahan air
diuraikan oleh mikroorganisme yang berada di limbah dengan konsentrasi rendah mau-
dalam lapisan biofilm. Kemudian, pada proses pun konsentrasi tinggi.
ini akan dihasilkan energi yang akan diubah
menjadi biomassa. [10]
Dengan menggunakan biofilm, air limbah
Ketika lapisan mikrobiologis cukup tebal, dengan konsentrasi rendah maupun tinggi
maka pada bagian luar lapisan mikrobiologis dapat diolah dengan baik.
akan berada dalam kondisi aerobik sedangkan
pada bagian dalam biofilm yang melekat pada 5. 2. Teknologi Pengolahan Air Limbah
medium akan berada dalam kondisi anaerobik. dengan Membran Bio Reaktor (MBR)
Pada kondisi anaerobik akan terbentuk gas
H2S, dan jika konsentrasi oksigen terlarut Membran reaktor adalah reaktor aliran sumbat
cukup besar maka gas H2S yang terbentuk yang mengandung tabung tambahan berupa
tersebut akan diubah menjadi sulfat (SO 4 )
material berpori atau padat di dalamnya.
oleh bakteri sulfat yang ada di dalam biofilm.
[10] Membran bioreaktor cukup efisien untuk
proses pengolahan limbah industri. Cara kerja
Selain itu pada zona aerobik nitrogen– membran bioreaktor ditampilkan pada gambar
ammonium akan diubah menjadi nitrit dan 5.
nitrat dan selanjutnya pada zona anaerobik
nitrat yang terbentuk mengalami proses
denitrifikasi menjadi gas nitrogen. Oleh karena
di dalam sistem bioflim terjadi kondisi
anaerobik dan aerobik pada saat yang
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 9

3. Extractive MBR
4. Ion ecxchange MBR

Gambar 5. Cara kerja Membran Bio reactor


Gambar 6. Submerged Hollow fiber MBR
[11] [11]

Pada teknologi MBR ini, membrane akan Proses pengolahan limbah menggunakan
dicelupkan di dalam tabung sehingga ketika bioreaktor adalah salah satu aplikasi
dioperasikan, membran akan mampu penggunaan membran dalam pengolahan air
menyerap limbah-limbah yang terdapat di limbah. Selain membran bioreaktor, banyak
aliran.Membran bioreaktor bisa digunakan jenis membran lain yang digunakan dalam
untuk pengolahan limbah industri, beberapa proses pengolahan air limbah. Proses
industri yang biasanya menggunakan MBR pengolahan limbah dengan menggunakan
antara lain adalah: membran ini sendiri dapat diaplikasikan secara
single application atau combined application
1. Industri tekstil [12]. Karena sangat efisien dan harganya
2. Industri kertas terjangkau, banyak industri yang
menggunakan membran dalam pengolahan air
3. Industri pangan
limbahnya.
4. Industri farmasi
6. Kesimpulan
5. Industri minyak bumi, dll.
Proses pengolahan air limbah menjadi hal
Sekarang sudah banyak dikembangkan jenis- yang sangat krusial yang harus dilakukan oleh
jenis membrane bioreaktor. Beberapa jenis industri-industri, baik rumah tangga maupun
membrane bioreaktor yang telah pabrik-pabrik. Limbah ini harus diolah terlebih
dikembangkan, di antaranya: dahulu dengan metode yang tepat sebelum
dibuang ke lingkungan agar tidak berdampak
1. Submerged hollow fiber MBR
buruk bagi lingkungan maupun masyarakat
2. Aeration MBR
Haris Askari, Perkembangan Pengolahan Air Limbah, 2015, 1-10 10

sekitar. Apabila diolah dengan metode yang


tepat, nantinya limbah yang dibuang ke [5]M. Sri, “Kajian Proses Anaerobik Sebagai
lingkungan ini akan mampu diolah secara Alternatif Teknologi Pengolahan Air Limbah
alami. Industri Organik Tinggi”,Semarang (2010)
Page 2-5.
Banyak teknologi yang telah digunakan dalam
pengolahan air limbah di antaranya adalah [6] L.D. Benefield, C.W. Randall,
“Biological Process Design for waste
proses klatifikasi menggunakan clarifier,
Water Treatment”, Prentice-Hall, Inc.,
proses filtrasi, maupun proses menggunakan
Englewood Cliffs, NJ 07632 (1980) page
bioteknologi. Di samping itu, telah ada juga
200-230
teknologi-teknologi baru yang telah [7] L. N. Nelson, “Liquid Waste Of Industry:
dikembangkan seiring dengan perkembangan Theories, Practices, & Treatment”,Syracuse
zaman agar pengolahan air limbah University, Addison-Wesley Publishing
berlangsung lebih efektif lagi seperti Company ,Californi, (1971) Page4-20.
teknologi pengolahan air limbah menggunakan
proses biofilm tercelup atau teknologi [8] Tirta Mandiri, 2015, “Pengolahan Air
pengolahan limbah menggunakan membran Limbah”
khususnya membran bioreaktor, serta masih Available:
banyak lagi teknologi yang belum disebutkan. http://www.tirtamandiri.com/pengolahan-air-
Namun, karena permasalahan limbah ini limbah/
sangatlah kompleks, perlu dilakukan penelitian Diakses, 9-11-2015
dan pengembangan teknologi lanjutan agar [9]S. Tjandra,“Diktat Kuliah Pengolahan dan
pengolahan air limbah ini menjadi semakin Penyediaan Air”, Bandung: Institut Teknologi
baik lagi. Bandung (2007)
[10] N.I. Said, “Teknologi Pengolahan Air
Limbah dengan Proses Biofilm Tercelup”
Daftar Pustaka [11] Wenten, I Gede, Aryanti, P.T.P., Hakim ,
A.N., “Bioreaktor Membran untuk Pengolahan
[1] BPS, “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-
Limbah Industri”, Bandung: Institut Teknologi
2035”, Jakarta: Badan Perencanaan
Bandung (2014)
Pembangunan Nasional-Badan Pusat Statistik
[12] Wenten, I Gede, Aryanti, P.T.P., Hakim ,
(2013)
A.N., “Teknologi Membran dalam Pengolahan
[2] S. Agus, “Pertumbuhan Penduduk dan
Limbah”, Bandung: Institut Teknologi
Lingkungan Hidup”, Yogyakarta: IKIP
Bandung (2014)
Yogyakarta (1983) Page 3-20.
[3] Kemenperin, “Pertumbuhan Industri
Mencapai 7 Persen”
Available:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4998/Pert
umbuhan-Industri-Mendekati-7-Persen
diakses 12-11-2015
[4] S. Budi, “Pengelolaan Air Limbah yang
Berwawasan Lingkungan: Suatu Strategi dan
Penanganannya, (2000) Page 2-5.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai