Kes
PRODI D.IV
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
MACAM-MACAM PENYAKIT YANG DITULARKAN
MELALUI AIR LIMBAH dengan tepat waktu dan penuh rasa
tanggung jawab, mengingat ini merupakan salah satu kriteria penilaian
dosen terhadap mahasiswa khususnya dalam mata pelajaran PLC-A.
Oleh karena itu, ijinkan kani menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami
menyadari bahwa tiada gading yang tak retak begitu pula kami selaku
insan manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Olehnya saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
sangat diharapkan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan
masyarakat yang banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari
berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga.
Hal ini disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum
mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat
memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun, penanganan
dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang
mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan
industri kecil dan menengah. Sehingga akibat kurangnya penagananan Limbah
Cair yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan apanila tidak diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke Lingkungan, adapun latar belakang
pembuatan makalah ini untuk mengetahui penyakit yang timbul akibat dari
limbah cair.
B. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan
perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga
dapat disebut limbah cair.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air
dalam sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan baku mengandung air
sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam
proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk
pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia
tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini
mengakibatkan buangan air.
Limbah cair yang tidak ditangani atau diolah dengan baik dapat menimbulkan
dampak yang besar bagi pencemaran lingkungan serta dapat menjadi sumber
penyakit bagi masyarakat. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan
salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan
limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak
demikian bagi industri kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair domestik
biasanya tidak terlalu diperhatikan dengan baik padahal kalau dibiarkan terus
menerus dalam jangka waktu lama dapat menjadi masalah bagi lingkungan
dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa cucian
apabila dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi sumber pencemaran
lingkungan dan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting
dan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan,
sehingga penting bagi sektor industri maupun domestik untuk memahami
dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
6
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian
lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik
maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh
masyarakat setempat. Teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan
kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Pengolahan limbah cair
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pengolahan secara biologi,
pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia.
a. Cara Penularannya
Dimulai pada tahun 1910 dan terus berlanjut sampai 1945 sehingga
kadmium dirilis dalam jumlah yang signifikankarena pertambangan.
Penyakit ini pertama kali muncul sekitar tahun 1912. Sebelum Perang
Dunia II, pertambangan, dikendalikan oleh Mitsui Mining and
Smelting Co, Ltd, meningkat untuk memenuhi permintaan masa
perang. Hal ini kemudian meningkatkan pencemaran sungai Jinzu dan
anak sungainya. Sungai ini bukan hanya digunakan untuk sawah
7
irigasi, tetapi juga untuk air minum, mencuci, memancing, dan
kegunaan lain oleh penduduk di sekitarnya. Akibat keracunan
kadmium, ikan di sungai mulai mati, dan tanaman padi yang mendapat
suplai air dari irigasi sungai tidak tumbuh dengan baik. Kadmium dan
logam berat lainnya terakumulasi di dasar sungai dan di air sungai. Air
ini kemudian digunakan untuk mengairi sawah. Tanaman padi tersebut
menyerap logam berat, terutama kadmium dan kadmium tersebut
terakumulasi dalam tubuh orang-orang yang memakan nasi hasil
sawah itu.
b. Gejala
Salah satu efek utama dari keracunan kadmium adalah tulang lemah
dan rapuh. Nyeri tulang belakang dan kaki adalah umum. Rasa sakit
akhirnya menjadi melemahkan, dengan patah tulang menjadi lebih
umum karena tulang melemah. Komplikasi lainnya termasuk batuk,
anemia, dan gagal ginjal, sehingga menyebabkan kematian.
c. Cara Penaggulangan
8
2. Penyakit Minamata (Keracunan Air Raksa)
a. Cara Penularannya
b. Gejala
c. Cara Penaggulangan
Sesuai anjuran dari WHO, hindari konsumsi ikan besar yang kandungan
merkurinya tinggi seperti ikan hiu, kerapu, todak, dan makarel.
Sebaiknya pilih ikan yang lebih kecil yaitu baronang, barakuda, salmon,
tuna, dan bandeng.
9
Perhatikan juga dari mana makanan laut yang Anda beli berasal. Jangan
makan ikan dan makanan laut yang berasal dari perairan yang
terkontaminasi limbah atau sedang dalam penyelidikan pemerintah.
a. Cara Penularannya
b. Gejala
Gejala klinis yang dapat tampak yaitu ikterus atau jaundis, yakni warna
kekuningan, karena pecahnya butir darah merah (eritrosit) sehingga
ada hemoglobin dalam urin. Gejala ini terjadi pada 50 persen kasus,
10
terutama jika penyababnya L. pomona. Gejala lain yaitu demam, tidak
nafsu makan, depresi, nyeri pada bagian-bagian tubuh, gagal ginjal,
gangguan kesuburan, dan kadang kematian. Apabila penyakit ini
menyerang ginjal atau hati secara akut maka gejala yang timbul yaitu
radang mukosa mata (konjungtivitis), radang hidung (rhinitis), radang
tonsil (tonsillitis), batuk dan sesak napas.
c. Cara Penaggulangan
4. Giardiasis
Giardiasis adalah infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh parasit bernama
Giardia lamblia. Penyakit ini banyak ditemukan pada daerah bersanitasi rendah
atau memiliki kualitas air yang tidak baik, terutama di negara berkembang yang
berpopulasi padat. Parasit yang hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop ini
11
seringkali ditemukan pada air danau, kolam renang, sumur, spa, hingga tempat
penampungan air.
a. Cara Penularannya
Giardiasis disebabkan oleh infeksi parasit Giardia lamblia yang hidup
di dalam usus manusia dan hewan, serta berkembang juga di air, tanah,
dan makanan. Sebelum dikeluarkan melalui kotoran (feses), Parasit
usus yang tergolong umum ini akan terlindungi oleh cangkang keras
yang membuatnya bisa bertahan hingga berbulan-bulan di luar usus
manusia dan di air yang dingin.
b. Gejala
Giardiasis ditandai oleh rasa kembung, keram perut, dan mual yang
diikuti dengan serangan diare yang berlemak. Beberapa penderita
giardiasis lainnya mungkin tidak akan merasakan gejala apapun,
namun tetap memiliki parasit di dalam tubuhnya yang bisa menyebar
melalui kotoran mereka.
12
c. Cara Penaggulangan
5. Penyakit Balantidiasis
a. Cara Penularannya
Dengan menelan kista yang berasal dari kotoran inang yang terinfeksi, pada
saat wabah, penularan terutama melalui air yang terkontaminasi. Penularan
sporadis terjadi karena masuknya kotoran ke mulut melalui tangan atau
melalui air, dan makanan yang terkontaminasi kotoran binatang atau
13
manusia. Masa penularan terjadi selama infeksi.
Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan
yang terkontaminasi, misalnya pada orang yang memelihara babi dan yang
membersihkan kandang babi, bila tangan ini terkontaminasi dengan tinja babi
yang mengandung bentuk kista dan kista ini tertelan, maka terjadilah infeksi.
Kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan dapat mempengaruhi
terjadinya penularan.
b. Gejala
Umumnya keluhan saluran cerna seperti diare bisa dengan air atau darah,
sembelit, mual- mual, muntah, nyeri perut, nafas bau tinja, nafsu makan
berkurang, sakit kepala, dan berat badan turun. Apabila sitemukan gejala
diatas besar kemungkinan untuk dicurigai terinfeksi Balantidium coli.
c. Cara penanggulangan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber referensi pembaca
sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan maupun membantu dalam
menyelesaaikan tugas kuliah bagi mahasiswa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.http://kimiaagungpurwanto.blogspot.co.id/2013/03/penyakit-itai-
itai-byo.html ( Diakses pada tanggal 12 September 2017)
Anonim.2014.http://ilmulingkungan.com/pengelompokan-limbah-berdasarkan-
bentuk-atau-wujudnya/ ( Diakses pada tanggal 12 September 2017)
Anonim.2015.http://lanimeita.blog.upi.edu/2015/11/01/makalah limbah-cair/ (
Diakses pada tanggal 12 September 2017)
Anonim.2015.http://ratih-fauziah.blogspot.co.id/2015/10/penanganan-limbah-
cair.html ( Diakses pada tanggal 12 September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Minamata
https://id.wikipedia.org/wiki/Leptospirosis
http://duniaiptek.com/giardia-lamblia/