DI SUSUN OLEH :
PUTRI SULISTIAWATI
PO7103122008
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pencemaran Lingkungan di industri” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan penulis juga berterima kasih kepada Bapak
Saharudin, SKM, M. Sc. selaku Dosen mata kuliah Sanitasi Industri yang telah
memberikan tugas ini kepada kami
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Putri sulistiawati
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulis.................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
B. Sifat-sifat limbah............................................................................................7
1. Air limbah....................................................................................................7
2. Sampah industry..........................................................................................9
3. Tanah............................................................................................................9
4. Udara..........................................................................................................10
C. Dampak.........................................................................................................10
ii
1. Air..............................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari
jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses industri, derajat
penggunaan air dan derajat pengolahan air limbah yang ada. Jumlah air limbah
yang dihasilkan oleh industri domestic yang tidak menggunakan proses basah
diperkirakan sekitar 50 m3 /ha/hari. Sebagai patokan dapat dipergunakan
pertimbangan bahwa 85%-95% dari jumlah air yang dipergunakan adalah berupa
air limbah apabila industri tersebut tidak menggunakannya kembali. Tetapi air
tersebut dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya apabila diolah kembali
dengan baik (Nusanthary dkk 2012).
Tahu merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat tidak hanya
di Indonesia tetapi di negara Asia lainnya. Selain rasanya enak, bergizi, proses
pembuatan tahu pun terbilang mudah. Industri kecil dan menengah
dikarakteristikkan sebagai industri dengan tingkat efisien energi rendah dan
tingkat pencemaran yang tinggi dikarenakan kurang atau tidak adanya sistem
penanganan limbah yang baik (Indah dkk 2014).
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah:
1
4. Apa saja jenis-jenis limbah di industry?
5. Apa dampak jika limbah industry tersebut lsngsung di buang begitu saja?
C. Tujuan Penulis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Limbah adalah sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi. Yang
dimaksud produksi bisa dalam skala domestik atau rumah tangga atau
produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian limbah ini, maka
limbah industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi
pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka jumlahnya
lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga. Diperlukan
penanganan yang serius untuk limbah industri karena. dampaknya pada
lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dual macam limbah
industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk
padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja.
tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
3
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan
antara lain; tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut).
Limbah usaha kecil pangan. dapat menimbulkan masalah dalam
penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein,
lemak, garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan kimia yang digunakan
dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri
tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat
menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila
pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga,
air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan,
endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini
adalah Ilimbah bahan.Air limbah tahu adalah air dari sisa penggumpalan
tahu yang dihasilkan saat proses pembuatan tahu. Sisa Protein yang tidak
tergumpal dan bahan lain yang larut dalam air ditemukan dalam limbah cair
tahu yang dihasilkan karena tidak semua Protein mengendap selama proses
4
pengendapan pembuatan tahu. Limbah cair tahu yang dihasilkan berasal dari
proses pencucian, perendaman, penggumpalan, dan pencetakan tahu selama
proses pembuatan tahu (Putri et al., 2022).
5
Sumber: Mulyanto. 2013. Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu
(Sipengestu) Kelurahan Serengan dalam Kajian Sosiologi Hukum.Jurnal
Parental. Volume I.No 2. Diakses tanggal 5 Juli 2021
6
Pencemaran Tanah yaitu benda asing yang ditambahkan di suatu areal
lahan yang menyebabkan kualitas tanah di areal lahan tersebut kualitasnya
menurun atau membahayakan makhluk hidup yang memanfaatkan tanah
tersebut. Jenis bahan pencemar tanah dapat berupa bahan kimia,
mikroorganisme, bahan radioaktif. Semua bahan pencemar yang ada dalam
air juga mencemari tanah yang berkontak langsung dengan air tercemar
tersebut. Pencemaran limbah industri kertas (paper) dan bubur kertas (pulp)
yang belum menerapkan “clean industry” masih terus berlangsung di berbagai
daerah. Industri ini banyak menggunakan air dalam prosesnya. Limbah cair
tersebut masih banyak yang dibuang begitu saja di suatu hamparan ekosistem
dan mencemari tanah di lahan tersebut. Atau langsung dibuang ke sungai,
danau, atau laut yang mengakibatkan bertambahnya akumulasi bahan
pencemar di perairan.5 Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain
yang dikeluarkan atau dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industri maupun
non-industri (Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali,
1988). Buangan industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari
proses produksi industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas
yang dapat menimbulkan pencemaran. Buangan non-industri adalah bahan
buangan sebagai hasil sampingan bukan dari industri, melainkan berasal dari
rumah tangga, kantor, restoran, tempat hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit
dan lain-lain yang dapat menimbulkan pencemaran. Limbah yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan baik industri maupun nonindustri dapat menimbulkan gas
yang berbau busuk misalnya H2S dan amonia akibat dari proses penguraian
material-material organik yang terkandung di dalamnya. Selain itu, limbah
dapat juga mengandung organisme patogen yang dapat menyebabkan
penyakit dan nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan
eutrofikasi. Karena itu, pengolahan limbah sangat dibutuhkan agar tidak
mencemari lingkungan. Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi
industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat
7
yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah. Persoalan limbah industrialisasi juga menjadi persoalan
dikasus industri kecil. Hal ini mengacu persoalan unit pengolah yang tidak
ada karena berbagai pertimbangan, misal ketersediaan lahan, biaya mahal dan
kesadaran pelaku usaha industri kecil yang masih rendah. Realita ini terutama
mengacu nilai penting terkait manajemen lingkungan dan komitmen terhadap
penciptaan produk hijau yang ramah lingkungan karena bisa di daur.
8
Pencemaran udara yang terjadi dapat disebabkan dari sumber alami
maupun kegiatan manusia, yaitu asap kendaraan bermotor, pembangkit listrik,
abu polutan letusan gunung berapi, limbah asap industry atau pabrik, limbah
pertanian, kegiatan pertambangan, aktivitas rumah tangga, kebakaran hutan,
timbunan sampah dan illegal logging (Anjani, 2021)
E. Sifat-sifat limbah
1. Air limbah
b) Bau kecut berasal dari Amonia dan Hidrogen Sulfida yang merupakan
hasil dekomposisi senyawa Protein yang ada dalam limbah cair tersebut.
9
Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 18(2), 167–180.
https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v18i2.830
F. Sampah industry
10
3) Sampah sisa proses, biasanya bahan ini masih dapat dipergunakan
kembali oleh industri tersebut atau dijual ke industri/ lapak yang
membutuhkan.
G. Tanah
1. Air
11
Industri tahu berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan, industri tahu wajib melakukan upaya pencegahan pencemaran
air maka diperlukan suatu standar yang mengatur buangan limbah cair dari
usaha pabrik tahu. Ditinjau dari baku mutu air limbah yang telah ditetapkan
pemerintah, maka industri tahu memerlukan pengolahan limbah. Namun,
pada saat sekarang ini industri tahu masih banyak berupa industri kecil skala
rumah tangga yang tidak melengkapi unit pengolahan air limbahnya
J. Dampak pada limbah cair industry tahu
12
Sumbe: Putri, Y. E., Nggina, A. S., Tanul, T. T., Alus, A. H., &
Rofita, D. (2022).
Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di
Ruteng, Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 4, 1707–1715
K. Dampak sampah di industry
13
alamiah. Ada pencemaran yang terjadi secara alamiah dan ada pula yang
terjadi akibat aktivitas manusia. Pencemaran terjadi ketika bahan kimia
berbahaya seperti polutan dan kontaminan mencemari tanah. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan manusia dan juga flora dan
fauna. Kontaminan polutan pada tanah bisa disebabkan oleh faktor alamiah,
ketika kadar kontaminan tinggi dan masih berpotensi menimbulkan
pencemaran dan risiko. Meskipun terjadi secara alamiah, kontaminan yang
ada di tanah tetap berbahaya dan bisa menyebabkan dampak negatif pada
kehidupan.
14
lingkungan alami, kesehatan, dan ekonomi. Pencemaran udara di Kota
Semarang bersumber dari kualitas BBM, emisi kendaraan bermotor, sistem
transportasi dan manajemen lalu lintas, serta emisi industri dari sektor
industri, yang sebagian besar berasal dari jenis-jenis: industri logam,
peleburan besi dan galvanizing, barang dari logam, ban dan vulkanisir ban,
serta penggergajian kayu dan peternakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
4. Faktor Cara Hidup, seperti penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan
sehingga terbuang percuma, tuntutan akan kemewahan, dan pemborosan
energi.
B. Saran
1. Masyarakat
2. Mahasiswa
3. Makalah
16
Makalah ini agar lebih mempertatikan kata-kata yang kurang tepat
dan mengutamakan keselarasan pembahasan untuk berbaikan dan
kesempurnaan makalh yang akan dating.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Y. E., Nggina, A. S., Tanul, T. T., Alus, A. H., & Rofita, D. (2022).
17
Rumah, T. E., 2021. https://www.rumah.com. [Online] Available at:
https://www.rumah.com/panduanproperti/asap-pabrik-55893 [Accessed
21 Juli 2022].
Manesa, Y. A. (2020). Analisis Nilai Tambah Home Industry Tahu Dan Tempe Di
https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v18i2.830
Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). Analisis
Kandungan Limbah Industri Tahu Dan Tempe Rahayu Di Kelurahan
Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Agri-
Sosioekonomi, 16(2), 245.
https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.2.2020.28758
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sifat-sifat
Udara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/
2024/01/15/210000669/sifat-sifat-udara
Auliya, A. (2020). Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dengan Menggunakan
Biofilter. Tugas Akhir, 1–82
Putri, Y. E., Nggina, A. S., Tanul, T. T., Alus, A. H., & Rofita, D. (2022).
Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di
Ruteng, Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 4, 1707–1715
.
18