DIDALAM INDUSTRI
oleh :
Po7103122025
2024
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
banyak kemudahan selama penggarapan tugas makalah ini sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas kelompok in dengan tepat waktu.
DIDALAM INDUSTRI” tidak lepas dari bantuan banyak pihak termasuk rekan satu
kelompok.
Makalah yang saya garap tentunya masih jauh dari kata sempurna, namun kami
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menata lingkungan alam sebagai sumber daya yang diperlukan bagi setiap
manusia perlu dilakukan pengelolaan secara bijaksana, dengan cara minimalisir dan
mengelola dampak yang terjadi pada lingkungan. Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan, karena dalam Undang – Undang Dasar No. 1945 pada Pasal 28H aya(1)
disebutkan “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” tetapi pada zaman sekarang ini banyak ditemukan pencemaran
lingkungan yang dari jenisnya dapat dibedakan atas limbah berbahaya dan limbah
tidak berbahaya. Limbah berbahaya yang bersifat infeksius harus mendapatkan
1
pengamanan yang baik sesuai dengan prosedur yang baku dan telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dari tahun ke tahun akumulasinya semakin bertambah dan cenderung
tidak dapat terkendali. Masalah lingkungan yang menonjol ialah pencemaran,
pencemaran tersebut digolongkan dalam pencemaran tanah, air, udara, serta oleh gas
buangan pembakaran bahan bakar fosil, pabrik, dan limbah buangan yang dihasilkan
oleh perusahan-perusahan industri besar lainnya. Masalah pencemaran mempunyai
hubungan erat dengan mekhanisasi, industrialisasi, dan pola kehidupan yang makmur.
2.. Dampak apa yang ditimbulkan dari sektor industri jika tidak mengolah
Air,tanah,udara,sampah dan limbah dengan tidak benar?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penegertian
Secara umum industri dikenal sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku, bahan mentah, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang
bermutu tinggi untuk tujuan tertentu, termasuk di dalamnya rancang bangun dan
rekayasa industri.
Industri adalah bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara
langsung atau tidak langsung kemudian diolah untuk menghasilkan barang-barang
yang lebih bernilai bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam suatu industri
disebut industri.
barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi
penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
industri.
Berdirinya Industri tentu membawa dampak, baik itu bagi lingkungan hidup
mapun lingkungan sosial. Beberapa Dampak tersebut diantaranya seperti mengurangi
tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan
industri dan lain sebagainya. Bagi kehidupan sosial, industri cenderung membawa
3
dampak positif, tapi bagi lingkungan hidup industri membawa banyak dampak negatif
seperti pencemaran air, polusi udara dan lain sebagainya.
Dampak dari industri yang tidak mengolah air, tanah, udara, sampah, dan limbah
dengan benar dapat sangat merugikan lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa
dampak negatif yang dapat timbul akibat perilaku industri yang tidak bertanggung
jawab dalam pengelolaan lingkungan antara lain:
a. Udara
Limbah gas adalah hasil buangan dari kegiatan industri yang berupa molekul gas.
Molekul gas yang melebihi atau di atas standar menjadi limbah. Limbah ini
menyebabkan polusi udara dan berdampak buruk pada organisme hidup jika
ditangani dengan tidak tepat. Contoh gas industri antara lain kebocoran gas, asap
pabrik, pembakaran pabrik, kelebihan gas metana, karbon monoksida, dan
hidrogen peroksida.
b. Tanah
Limbah industri ini merupakan salah satu penyebab pencemaran tanah. Mulai
dari industri kecil hingga industri besar, dapat menjadi penyebab pencemaran
tanah. Setiap proses pengolahan yang terjadi di pabrik industri ini akan
menghasilkan limbah. Apabila limbah industri tersebut tidak dikelola dengan
baik, maka nantinya akan menyebabkan pencemaran.
limbah industri yang langsung dibuang atau ditimbun di dalam tanah
juga dapat mencemari tanah. Karena racun dan bahan kimia tersebut dapat
mempengaruhi kesuburan tanah, menyebabkan pencemaran pangan, bahkan
mempengaruhi produktivitas tanaman. Misalnya, menanam tanaman di tanah
4
yang terkontaminasi dapat menyebabkan molekul limbah industri menumpuk
di tanaman, lebih mencemari tanaman daripada tanah. Paparan limbah juga
dapat bergantung pada kondisi dan struktur di sekitarnya. Misalnya,
bagaimana kondisi tanah di sekitar area industri, arah angin, jumlah pohon,
dan letak sumber air? Hal ini karena beberapa produk pengolahan limbah
dapat menyebar melalui udara dan air ke daerah yang jauh dari industri. Jika
hal ini terjadi, limbah tersebut dapat membahayakan hewan, tumbuhan,
bahkan manusia yang berada jauh dari lokasi industri.
c. Air
Limbah cair, seperti namanya, merupakan limbah cair yang dihasilkan selama
kegiatan produksi industri. Limbah ini biasanya dibuang ke selokan, sungai,
bahkan lautan. Tergantung pada produksi industri, komposisi limbah cair
bervariasi. Limbah industri cair meliputi limbah industri cair yang dapat
dengan mudah dan cepat dinetralkan dan limbah industri cair yang
mengandung bahan berbahaya. Membuang limbah cair berbahaya tanpa
pengolahan dapat menyebabkan pencemaran air, merusak ekosistem dan
membunuh organisme yang hidup disana. Contoh limbah industri cair antara
lain limbah tempe, limbah tahu, residu pewarna makanan dan pakaian, residu
larutan pengawet, air pencuci dari bahan produksi, besi dalam air, dan
residu kimia lainnya.Sampah
Limbah padat timbul dari pengolahan atau pembuangan limbah dari kegiatan
industri dan tempat umum. Limbah industri padat dapat berupa limbah
organik maupun limbah anorganik. Limbah yang tersisa akibat kegiatan
industri tergolong limbah padat, tidak hanya sisa produksi yang benar-benar
berwujud padat, tetapi juga lumpur dan pupuk. Limbah padat yang dibuang
di bawah air dapat mencemari air dan merusak atau menghancurkan
ekosistem di dalamnya. Dan jika limbah padat dibuang di darat tanpa
pengolahan terlebih dahulu, maka akan menyebabkan pencemaran
lingkungan setempat. Contoh limbah industri padat termasuk limbah
5
pakaian, limbah plastik, serpihan kayu, residu bubur kertas, kabel, residu
bubur semen, besi, dll.
e. limbah
Limbah Bahan Berbahaya (B3) merupakan jenis limbah industri yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 mengandung zat
beracun yang cukup banyak dan harus ditangani secara terpisah.
Pembuangan limbah B3 secara sembarangan atau tidak sengaja
menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta membahayakan
kesehatan makhluk hidup. Contoh kegiatan industri yang menghasilkan
limbah B3 antara lain industri pengolahan pelumas, industri pengolahan
semen, industri pengolahan bubur kertas, dan industri farmasi.
6
penukaran ion. Cara berikutnya adalah biologi, dengan melakukan pemanfaatan
mikroorganisme. Pengolahannya dengan metode aerobic, anaerobic fakultatif.
3. pengolahan limbah padat
Untuk pengolahan pada limbah padat dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut.
Pertama, penimbunan terbuka. Bisa dilakukan dengan menumpuk limbah padat di
satu area khusus dan dibagi antara padat organic dan yang padat non-organik.
Limbah padat yang organic bisa diuraikan oleh organisme pengurai dan dapat
membuat tanah jadi lebih subur.
Kedua, sanitary landfill yaitu pembuangan yang memakai lubang dan dilapisi tanah
liat ataupun plastik. Tujuannya agar dapat mengamankan tanah dari rembesan gas
atau cairan.
Sementara yang ketiga adalah insinerasi, metode ini merupakan pembakaran. Jadi
mengubah sampah menjadi abu
Keempat, membuat kompos padat dari limbah organik. Kemudian bisa menjadi
bermanfaat menyuburkan tanah. Kelima, metode daur ulang untuk limbah non-
organik. Sehingga dapat mengubah barang tak bernilai menjadi memiliki
nilai jual kembali.
4. limbah b3
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib memiliki izin pengelolaan limbah
B3 untuk dapat membuang limbah tersebut. Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan
dengan pemadatan termal, stabilisasi, fisika, kimia dan biologi dengan menggunakan
teknik bersih atau ramah lingkungan. Upaya pemulihan juga dapat dilakukan melalui
daur ulang, pemulihan dan penggunaan kembali limbah B3 yang dihasilkan.
7
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Berdirinya Industri tentu membawa dampak, baik itu bagi lingkungan hidup mapun
lingkungan sosial. Beberapa Dampak tersebut diantaranya seperti mengurangi tingkat
pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan industri
dan lain sebagainya. Bagi kehidupan sosial, industri cenderung membawa dampak
positif, tapi bagi lingkungan hidup industri membawa banyak dampak negatif seperti
pencemaran air, polusi udara dan lain sebagainya. Maka dari itu perlunya pengolahan
limbah disektor indusrti agar tidak mencemari lingkungan kususnya air,tanah, dan
udara.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://respository.uir.ac.id
Alfly Nur Rafi.18 september 2023. “Limbah Industri: Jenis, Bahaya Dan
Pengolahan Limbah” Pemda DIY
https://budaya.jogprov.go.id
http://e-journal.uajy.ac.id