DISUSUN OLEH :
IMANUEL SIMARE-MARE
KLS XI TR3
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “DAMPAK POSITIF DAN
NEGATIF KAWASAN INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN”.
Sebagaimana kita tahu, perkembangan teknologi yang begitu pesat sudah terjadi saat ini.
Tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan hidup. Dalam karya ilmiah ini penulis
mencoba mengulas sedikit tentang masalah teknologi dan lingkungan tersebut.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Terima kasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
2. Tujuan Penulisan ............................................................................. ........ 1
3. Metode Penulisan ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan masyarakat perkotaan dihadapkan pada dimensi pasar yang
tiada lain untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini sangat ironis
mengingat problem sosial masyarakat Indonesia dihadapkan pada situasi tingginya angka
pengangguran maupun tingkat kemiskinan. Praktek perpindahan masyarakat desa ke kota
atau dikenal dengan istilah urbanisasi telah menyebabkan situasi perkotaan semakin padat
penduduk. Tentu dengan adanya realitas problem sosial tersebut dengan sendirinya akan
memiliki dampak ekologis yang sangat signifikan. Dampak ekologis sebagaimana dimaksud
hadir dalam bentuk pencemaran udara dan air akibat aktivitas industri, kebisingan lalu lintas
kendaraan bermotor, kepadatan penduduk, rendahnya sistem sanitasi.
Keadaan tersebut jelas menyebabkan hubungan masyarakat perkotaan dengan
lingkungannya menjadi tidak harmonis. Menyadari ketidakharmonisan tersebut dan
mempertimbangkan dampak negatif yang akan terjadi, maka harus ada usaha-usaha untuk
menata dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Problematika tersebut sangat mendasar
mengingat bahwa secara konstitusional hak atas lingkungan yang bersih dan sehat dijamin
oleh negara sebagaimana termaktub di dalam Pasal 28 H UUD 1945 yang berbunyi, "Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan".
Ketika terjadi Revolusi Indusri di Inggris, banyak pabrik-pabrik yang mulai
dibangun di dalam kawasan perkotaan Kerajaan Inggris. Pabrik pabrik ini selain
menghasilkan barang-barang kebutuhan, juga menimbulkan efek negatif berupa
polusi udara dalam jumlah yang sangat besar karena penggunaan mesin uap tanpa
menggunakan penyaring untuk pembuangan udara hasil pembakaran.
Polusi udara yang terjadi diperparah dengan keberadaan perumahan di
wilayah perkotaan yang tidak mengindahkan hubungan antara bangunan dengan
lingkungan. Bangunan yang ada, umumnya memiliki jarak antar-bangunan yang
sangat sempit. Bahkan ada bangunan yang tembok keduanya berhimpitan sehingga
tak ada ruang terbuka di antara kedua bangunan tersebut. Selain tidak ada ruang
terbuka diantara bangunan-bangunan, wilayah perkotaan di Inggris pada awal
Revolusi Industri tidak banyak terdapat pepohonan rindang untuk menyerap polusi
udara yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik.
Begitu parahnya polusi udara yang terjadi hingga salah satu spesies kupu-
kupu di wilayah Inggris hampir punah keberadaanya karena habitat mereka
tercemar oleh polusi yang disebabkan oleh begitu banyaknya asap dari pabrik-
pabrik. Selain masalah polusi udara tersebut di atas, kondisi masyarakat
perkotaan juga terganggu karena pengaruh kurangnya tempat rekreasi di dalam
kawasan permukiman. Dengan kesibukan kerja yang tinggi (sebagai akibat dari
Revolusi Industri) dan kurangnya kegiatan rekreatif menyebabkan mundurnya
kualitas hidup masyarakat. Kemunduran kualitas hidup berkibat pada menurunnya
hasil kerja dari masyarakat tersebut.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kawasan industry terhadap
lingkungan sekitar kawasan.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah melalui pengamatan langsung di kawasan
industri dan melalui media internet
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila dilihat dari penyebab kerugian – kerugian lainnya yang muncul dari
pengembangan Kawasan Industri sebenarnya hanyalah merupakan masalah ketidak konsekuenan
pemerintah didalam menetapkan dan memberlakukan undang – undang yang sudah ada. Aturan
– aturan berupa penempatan lokasi Kawasan Industri yang jauh dari pusat Kota dan juga penerapan
Aturan AMDAL khususnya bagi Kawasan Industri sebenarnya sudah dapat mencegah dan
menghilangkan kerugian – kerugian yang dapat dihasilkan dari Kawasan Industri, tetapi pada
pelaksanaannya hal tersebut sering terjadi penyimpangan– penyimpangan. Lemahnya
pengawasan pemerintah sering menjadi faktor utama di dalam terjadinya pencemaran – pencemaran
yang terjadi. Pola atur dan awasi (command and control) dalam manajemen lingkungan di Indonesia
memang lemah dalam tiga hal. Pertama dalam mendeteksi terjadinya pelanggaran, kedua dalam
memberikan respon yang cepat dan pasti atas pelanggaran dimaksud dan ketiga dalam memberikan
sanksi yang memadai agar terjadi efek jera.
DAFTAR PUSTAKA