Anda di halaman 1dari 20

DAMPAK AIR LIMBAH TERHADAP

LINGKUNGAN

Disusun Oleh : Kelompok 2

Andi Candra Wijaya C.531.18.0008


Muhammad Rizal Saefuddin C.531.18.0023
Dian Wijayanti C.531.18.0030
Alan Setiawan C.531.18.0031
Sekar Ayu Rikananda C.531.18.0044

Perencanaan Wilayah dan Kota


UNIVERSITAS SEMARANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
atikel infrastruktur tentang Dampak Air Limbah Terhadap Lingkungan.

Artikel ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar artikel ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan artikel ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki artikel ini.

Akhir kata kami berharap semoga artikel tentang Dampak Air Limbah
Terhadap Lingkungan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Semarang, 15 Juni 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ....... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ...... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..... iii

DAFTAR PETA ............................................................................................... ..... iv

A. PENDAHULUAN ............................................................................. .......1


B. PERUMUSAN MASALAH .............................................................. .......2
C. TUJUAN DAN SASARAN ............................................................... .......2
D. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... .......3
E. IDENTIFIKASI DAN HASIL ........................................................... .......8
F. KONSEP DAN PENGEMBANGAN ................................................ .....11
G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .......................................... .....14
H. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ .....15

ii
DAFTAR GAMBAR

 Gambar 1. Skema Bahan yang Terkandung dalam Air........................ .......5


 Gambar 2. Jalur Pembuangan Sekitar LIK .......................................... .......9
 Gambar 3. Selokan di Area Industri ..................................................... .......9
 Gambar 4. Saluran Limbah dari Pabrik................................................ .......9
 Gambar 5. Saluran Limbah dari Pabrik................................................ .......9
 Gambar 6. Selokan di Area Industri ..................................................... .....10
 Gambar 7. Selokan di Area Industri ..................................................... .....10
 Gambar 8. Saluran Selokan Pembuangan ............................................ .....12
 Gambar 9. Saluran Selokan Limbah .................................................... .....12
 Gambar 10.Saluran Selokan Pembuangan ........................................... .....12
 Gambar 11. Saluran Selokan Limbah .................................................. .....12
 Gambar 12. Rawa Yang Ada di LIK ................................................... .....13
 Gambar 13. Rawa Yang Ada di LIK .................................................. .....13

iii
DAFTAR PETA

 Peta 1. Rencana saluran pembuangan air limbah menuju pusat pembuangan


.............................................................................................................. .....13

iv
A. PENDAHULUAN

Nawacita merupakan 9 program prioritas pembangunan yang dicanangkan


oleh Presiden Joko Widodo. Program yang menjadi salah satu sorotan dari isi dari
Nawacita adalah Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-
bangsa Asia lainnya, dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Sektor- ekonomi yang mengalami
pertumbuhan yang cukup baik adalah sektor industri. Dari data BPS pertumbuhan
industri di Indonesia sebesar 4,27%. Angka pertumbuhan tersebut bisa dicapai
dengan diiringan pertumbuhan kawasan industri di berbagai daerah.

Kawasan industri merupakan salah satu sarana dan prasarana dalam


mendukung keberhasilan pembagunan ekonomi dalam sektor industri. Keputusan
Presiden (Kepres) No. 41 tahun 1996 mengatur tentang upaya percepatan
pertumbuhan industry dan secara bersamaan meniptakan pembangunan industry
berwawasan lingkungan. Kepres tersebut bertujuan memperceptan pertumbuhan
industry di daerah, memberikan kemudahan kegiatan industri dan meningkatan upaya
pembangunan industry berwawasan lingkungan.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian pulau jawa merupakan


sentra dari kegiatan perindustrian. Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di
Pulau jawa memiliki beberapa kawasan industry, diantara adalah kawasan industri
BSB, kawasan industri Candi, kawasan industri terboyo dan kawasan Lingkungan
Industry Kecil (LIK) Kaligawe.

Kawasan LIK Kaligawe Terletak di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kawasan


tersebut masuk dalam Genuk Bagian Wilayah Kota (BWK) IV yang ditetapkan
sebagai zona industri dengan kisaran luas 100 ha. Data dari Himpunan Pengusaha
LIK bahwa di Lingkungan Industri Kecil ini terdapat sekitar 2000 bangunan dengan
400 pengusaha dan 20.000 pekerja.

Semakin meningkatnya aktivitas industry di LIK berdampak pada kualitas


lingkungan. Dihimpun dari berita Jawa Pos pada januari 2018 lalu, ditemukan saluran
got di kawasan LIK dialiri air berwarna merah. Setelah diselidiki oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kota Semarang diketahui warna merah di air tersebut berasal dari
limbah pabrik benang di kawasan LIK Kaligawe yang ternyata tidak memiliki sarana
pengolahan limbah. Selain itu ditemukan pula kasus pencemaran sungai yang

1
nantinya aliran airnya menuju ke tambak ikan dan udang di sekitar dan dampaknya
sangat merugikan petani tambak serta memicu kerusasakan lingkungan.

Berdasarkan pada uraian masalah tersebut, perlu dilakukan penyelesaian


dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu. Kolaborasi antara ilmu lingkungan, social
ekonomi dan Perencanaan wilayah. Adanya tata kelola perencanaan wilayah yang
baik akan menciptakan suatu insfrastruktur yang tepat dalam pengelolaan limbah
yang aman bagi lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarakan penjabaran dari latar belakang permasalahan ini, rumusan


masalah adalah makalah ini adalah :

1. Setiap perbuatan pemakaian pasti ada yang namanya sisa, sisa inilah yang
dinamakan dengan limbah, baik limbah cair limbah padat dsb, lalu apabila
sebuah limbah yang dibuang dengan tanpa diolah terlebih dahulu pasti
akan ada dampaknya pada hari mendatang
Bagaimana dampak dari adanya limbah yang dibuang tanpa melalui
pengolahan terlebih dahulu terhadap lingkungan ?
2. Dengan adanya perencanaan, setiap permasalahan disebuah wilayah akan
mendapat solusi guna untuk memberi jalan keluar dalam sebuah
permasalahan.
Apa solusi dan pengembangan yang dapat diberikan untuk menjadikan
kawasan Lingkunagn Industri Kecil Kaligawe menjadi kawasan industri
yang aman bagi lingkungan ?

C. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan solusi atas
permasalahan pencemaran lingkungan di kawasan LIK Kaligawe. Adapun sasarannya
adalah menciptakan pengembangan tata kelola pengolahan limbah industri berasarkan
pendekatan penataan wilayah dan insfratruktur sarana dan prasarana pengolahan
limbah. untuk mewujudkan LIK Kaligawe sebagai kawasan industri berbasis
lingkungan.

2
D. TINJAUN PUSTAKA

1.Limbah

1.1 Pengertian Limbah

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi.

Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya
dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah
relative sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya
(Kristanto, 2004).

1.2 Klasifikasi Limbah

Menurut Kristanto (2004), berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah dibedakan menjadi


limbah yang memiliki nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah dimana dengan melalui suatu
proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah.

Limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis adalah suatu limbah yang walaupun telah
dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak akan memberikan nilai tambah
kecuali sekedar untuk mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering
menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

1.3 Karakteristik Limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian


yaitu limbah cair, limbah gas dan partikel dan limbah padat.

2.Limbah Cair

2.1 Pengertian Limbah Cair Industri

Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan pencemar yang
terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari
sumber dosmetik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), sumber industri dan
pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan, atau air hujan
(Suparman, Suparmin, 2002).

3
Menurut Sugiharto (2008), air limbah adalah air limbah (wastewater) adalah kotoran
dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta
buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat
kotoran umum.Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
cairan dan sampah yang berasal dari daerah permukiman, perdagangan dan industri,
bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.

Menurut Chandra (2007), limbah industri (industrial waste) adalah limbah yang
berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada
prosesproduksinya. Selain itu limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang
mengandung air sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus dibuang.

Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari
hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industri dapat menjadi limbah yang
sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia (Palar, 2004).

Menurut Mulia (2005), air limbah industri umunya terjadi sebagai akibat adanya
pemakaian air dalam proses produksi. Di industri, air umumnya memiliki beberapa
fungsi berikut:

1.Sebagai air pendingin, unttuk memindahkan panas yang terjadi dari proses industri

2.Untuk mentransportasikan produk atau bahan baku

3.Sebagai air proses, misalnya sebagai umpan boiler, pada pabrik minuman

4.Untuk mencuci dan membilas produk dan/atau gedung serta instalasi

2.2 Sumber Air Limbah

Menurut Chandra (2006), air limbah dapat berasal dari berbagai sumber,

antara lain:

1.Air buangan rumah tangga (domestic wastes water), misalnya air buangan bekas
cucian, air bekas memasak, air bekas mandi dan sebagainya.

2.Air buangan kotapraja/perkotaan (municipal wastes water), misalnya air buangan


dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, selokn, restoran, tempat-tempat umum,
tempat ibadah, dan sebagainya.

4
3.Air buangan industri (industrial wastes water), misalnya air limbah dari pabrik baja,
pabrik tinta, pabrik cat, dan dari pabrik karet.

2.3 Komposisi Air Limbah

Menurut Sugiharto (2008), sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah
mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat.Akan
tetapi, secara garis besar zat-zat yang terdapat di air limbah data dikelompokkan
seperti pada skema berikut ini:

Limbah Cair

Air (99,9%) Padat (0.1%)

Organik Anorganik

Protein (65%) Butiran

Karbo (25%) Garam

Lemak (10%) Metal

Bagan 1. Skema bahan yang terkandung di dalam air

2.4 Karakteristik Air Limbah

Menurut Chandra (2006), ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah
seperti berikut ini:

1.Karakteristik fisik

Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai
0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi
anatara 100-500 mg/l. apabila volume suspensi padat kurang dari 100 mg/l, air
limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut kuat.

5
2.Karakteristik kimia

Air limbah biasanya bercampr dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air
bersih dan zat organk dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah
bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam
karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya telah mengalami proses
dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan. Komposisi
campuran dari zat-zat itu dapat berupa:

a.Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein, atau asam amino

b.Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau karbohidrat.

3.Karakteristik bakteriologis

Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E.coli

2.5 Parameter Air Limbah

Parameter air limbah perlu diketahui agar dapat ditentukan apakah air tersebut sudah
tercemar dan dapat dikatakan air limbah.

Menurut Kusnoputranto (2001), beberapa parameter yang digunakan dalam


pengukuran kualitas air limbah antara lain adalah:

1.Kandungan zat padat Yang diukur adalah dalam bentuk total solid, suspended solid,
dan dissolved solid

2.Kandungan zat organik

Salah satu penentuan zat organik adalah dengan mengukur BOD (Biochemical
Oxygen Demand)dari air buangan. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk melakukan dekomposisi aerobik bahan-bahan dalam larutan, dibawah
kondisi waktu dan suhu tertentu (biasanya lima hari pada 20°C).

6
3.Kandungan zat anorganik

Beberapa komponen zat anorganik yang penting adalah nitrogen dalam senyawaan
nitrat, fosfor, H2O dalam zat beracun, dan logam berat seperti Hg, Cd, Pb, dan
lainnya.

4.Gas

Adanya gas N2, O2, dan CO2 pada air limbah berasal dari udara yang larut kedalam
air sedangkan gas H2S, NH3, dan CH4 berasal dari proses dekomposisi air limbah.
Oksigen dapat diketahui dengan mengukur DO (Dissolved Oxygen). Makin rendah
DO maka makin tinggi kandungan zat organiknya.

5.Kandungan bakteriologis

Untuk menganalisis bakteri patogen dalam air limbah cukup sulit sehingga parameter
mikrobiologis digunakan perkiraan terdekat jumlah golongan coliform(MPN/Most
Probably Number) dalam sepuluh mili limbah serta perkiraan terdekat jumlah
golongan coliformtinja dalam seratus mili air limbah

6.pH

Pengukuran pH berkaitan dengan proses pengolahan bilogis karena pH yang kecil


akan lebih menyulitkan, disamping akan menganggu kehidupan dalam air bila
dibuang ke perairan terbuka.

7.Suhu

Suhu air limbah umumnya tidak banyak berbeda dengan suhu udara, tapi lebih tinggi
dari suhu air minum.

2.6 Tujuan Pengelolaan Air Limbah

Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan


terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif
diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Disamping itu, pengelolaan air limbah
penting dilakukan agar air limbah yang mengandung banyak mikroorganisme patogen
dan menimbulkan bau dapat diolah agar saat dibuang tidak mencemari badan air
maupun dari segi estetikanya dan sesuai dengan baku mutu.Menurut Chandra (2006),
adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, anatara lain:

7
1.Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.

2.Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air.

3.Menghindari pecemaran tanah permukaan.

4.Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.

Menrut Azwar (1996), pengolahan air limbah pada dasarnya bertujuan untuk:

1.Melindungi kesehatan anggota masyarakat dari ancaman terjangkitnya penyakit.


Hal ini mudah dipahami karena air limbah sering dipakai sebagai tempat
berkembangbiaknya pelbagai macam bibit penyakit.

2.Melindungi timbulnya kerusakan tanaman, terutama jika air limbah tersebut


mengandung zat organis yang membahayakan kelangsungan hidup.

3.Menyediakan air bersih yang dapat dipakain untuk keperluan hidup sehari-hari,
terutama jika sulit ditemukan air yang bersih.

E. Identifikasi dan Hasil

Dalam menjaga kelestarian lingkungan pemerintah melakukan perlindungan


hukum kawasan industry kecil di semarang dari pencemaran limbah sisa hasil
industry. Di Indonesia Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
diatur dalam PP NO27 Tahun 1999. AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hudup. AMDAL dangatlah diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan yang dinilai berpotensi berdampak negatif
terhadap lingkungan terhadap lingkungan. AMDAL sebagai salah satu instrument
proses penegakan hukum administrasi lingkungan belum terlaksana sebagainama
mestinya. Padahal pada instrument ini dilekatkan suatu misi mengenai kebijakan
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Dalam hal perizinan juga diatur tentang pengolahan limbah yang tercantum dalam
pasal 16-17.

8
Pasal 16

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan.


2. pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan.
Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak lain.
3. Ketentuan pelaksanaan pasal ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

Pasal 17

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan


pengelolaan bahan berbahaya dan beracun.

2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi: menghasilkan,


mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/atau membuang.

3. Ketentuan mengenai pengelolaan bahan berbahaya dan beracun diatur lebih


lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Upaya Hukum Kasus Pencemaran Oleh Industri Kecil Di Semarang Dalam


pasal 5 ayat (1) UUPLH mengakui hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat. Di samping kewajiban dalam pasal 6 UUPLH:

1. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta


mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan.

2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan


informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Dilihat dari saat survei lapangan di LIK (Kawasan Industri ) Kaligawe


,Muktiharjo Lor ,Genuk ,Kota Semarang. Tidak ditemukanya tempat pengolahan
limbah terpadu, dan kebanyakan dari pihak pabrik langsung melakukan pembuangan
limbah sisa langsung tanpa ada pengolahan sebelumnya, hal tersebut diperkuat
dengan sebuah berita dari koran elektronik JawaPos.com pada Minggu, 5 Mei

9
2019,didalam berita disampaikan bahwa petugas DLH ditemukan selokan tidak jauh
dari pabrik benang yang berwarna merah, dan juga saat petugas DLH Kota Semarang
meninjau lokasi tidak ditemukan tempat pengolahan limbah di dalam pabrik.
Didapatkan beberapa dokumentasi pencemaran lingkungan.

Gambar 1. Jalur pembuangan sekitaran LIK Gambar 2. Selokan di area sekitar are
industri

Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa adanya pencemaran air berupa warna air
yang memerah dikarenakan pembuangan sisa limbah yang secara langsung dibuang
tanpa adanya pengolahan sebelumnya, adapun disini akibat buruk dampak dari
pembuangan air limbah pabrik tanpa adanya pengolahan sebelumnya:

1. Dampak bagi kesehatan

 Munculnya penyakit jamur.


 Menyebabkan penyakit korela,diare, dan tifus.
 Menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh tikus karena lingkungan
yang kotor

10
2. Dampak bagi lingkungan

 Menurunnya kualitas lingkungan


 Menurunnya estetika atau nilai keindahan lingkungan
 Terhambatnya pengembangan negara
 Membuat lingkungan kurang nyaman untuk ditempati
 Membuat makhluk hidup yang terkena pencemaran menjadi musnah
atau mati.

Itu adalah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat adanya pencemaran
yang dilakukan oleh industri pabrik bagi lingkungan. Apabila hal tersebut dilakukan
secara turus-menerus maka lambat laun kerusakan ekosistem akan menjadi taruhanya
dan akan menurunya daya kesehatan warga sekitar.

Maka dalam setiap permasalahan maka akan ada solusinya, apa lagi jika
menyangkut dengan alam, yang apabila tidak ditemukan jalan keluarnya akan
berbahaya bagi ekosistem yang hidup di sekitaran kawasan industry.

Didapatkan hasil data lapangan, tidak adanya proses pengolahan air limbah
sebelum dibuang ke alam sehingga air limbah dapat membahayakan ekosistem yang
hidup di lingkungan sekitar ditambah dengan berubahnya warna air selokan yang
sangat merusak lingkungan. Lalu dengan adanya hal tersebut solusi agar air limbah
aman sebelun dibuang, maka kami akan membuat kolam pembuangan air limbah
terpadu yang nantinya akan ramah lingkungan dengan penanaman tanaman alga di
kolam tersebut yang dimana tanaman alga bisa digunakan sebagai bahan bakar
biofuel.

F. Konsep dan Pengembagan

a. Instalasi Pengolahan Air Limbah

Proses pengolahan limbah cair industri mencakup proses fisik, kimia, dan biologis
dan atau kombinasi dari ketiga proses tersebut dan tergantung dari jenis dan kualitas
limbahnya serta tujuan dari pengolahan yang dilakukan. Tujuan pengolahan limbah
cair adalah agar air yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi memenuhi syarat
kesehatan sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat maupun merusak
lingkungan.

11
b. Konsep Pengelolaan Air Limbah Terpadu

Konsep dari pembuangan air limbah terpadu sendiri yaitu memusatkan pembuangan
air limbah dalam satu titik.Dapat diketahui Lingkungan Industri Kecil Kaligawe
mempunyai berbagai macam industri yang menyebar di seluruh kawasan.Setiap
industri sendiri dalam membuang air limbah masih terpisah-terpisah dengan
pembuangan air limbah industri yang lainnya.Hal ini mengakibatkan pembuangan air
limbah setiap industri memakan banyak tempat sehingga tidak efisien.Dengan adanya
pengololaan air limbah terpadu maka sistem pembuangan air limbah setiap industri
akan dipusatkan menjadi satu titik pembuangan di sebuah kolam yang telah
disiapkan, dan juga penanaman tanaman alga yang mengandung gugus alkyl ester
berguna untuk bahan bakar mesin diesel, alga adalah tanaman multiseluler (bersel
banyak) dan tanaman alga juga mengonsumsi CO2 dalam proses fotosintesisnya
,tanaman Alga juga dapat tumbuh di seluruh perairan manapun di belahan dunia baik
tawar asin bahkan air yang tercemar limbah industry.

c. Gambaran Umum

Gambar 3. Saluran Selokan Pembuangan Gambar 4. Saluran selokan

limbah

Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwa pengelolaan air limbah di kawasan
industri LIK Kaligawe masih sangatlah belum mencapai standar pengelolaan air
limbah.Kebanyakan setiap industri membuang air limbah langung ke got ataupun
selokan ,hal ini tentunya akan berdampak buruk terhadap lingkungan .

12
d. Kolam Pembuangan Air limbah Terpadu

Dengan memusatkan pembuangan air limbah dalam satu titik kita akan lebih dengan
mudah untuk melakukan proses standarisasi air limbah.Selain itu dengan
menggunakan sitem pembuangan air limbah dalam satu kolam penampungan tentu
juga akan lebih efisien dalam menggunakan lahan sebagai tempat pengelolaan air
limbah.

Gambar 5. Rencana saluran pembuangan air limbah menuju pusat pembuangan

Gambar 6 dan gambar 7. Rawa-rawa yang bisa digunakan sebagai kolam


pengelolaan air limbah terpadu

13
Kita bisa memanfaatkan rawa – rawa seperti gambar diatas sebagai kolam
pembuangan air limbah terpadu , rawa- rawa yang semula tidak ada manfaatnya bisa
dijadikan sebuah tempat yang mempunyai nilai guna yang bermanfaat bagi
lingkungan dan kita bersama.

G. kesimpulan dan Rekomendasi

 Kesimpulan
Dengan adanya program Nawacita, Nawacita merupakan 9 program
prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Salah
satu sorotan dari isi dari Nawacita adalah Meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju
dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya, industri merupakan salah
satu sarana dan prasarana dalam mendukung keberhasilan pembagunan
ekonomi dalam sektor industri.
Lalu meningkatnya kualitas hasil produksi, tidak dibarengi dengan
meningkatnya kesadaran pemilik industry untuk menjaga lingkungan ,bahkan
semakin menurun dengan tidak adanya pengolahan air limbah sebelum
dibuang ke sungai dampaknya yaitu akan merusak ekosistem mahluk hidup di
sekitaran lingkungan industry.
Dengan demikian kami akan merencanakan sebuah kolam
pembuangan air limbah terpadu di kawasan LIK dan penanaman tumbuhan
alga di dalam kolam untuk selanjutnya tanaman alga tersebut bisa digunakan
sebagai bahan bakar hayati (biofuel) untuk mesin disel sengan beberapa
pengolahan lagi.
 Rekomendasi

1. Segala bahan buangan yang beracun perlu pengolahan (treatment) dari Lingkungan
Indutri Kecil tersebut terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan, dan perairan
tempat pembuangan harus mempunyai kondisi yang memadai. Industri-industri
yang mutlak harus didirikan di wilayah ini wajib memproses bahan-bahan buangan
untuk keperluan lain, sehingga dengan demikian dampak terhadap lingkungan
dapat dibatasi.

14
2. Perlunya ketegasan pemerintah dalam menangani kasus pencemaran lingkungan
hidup. Apabila upaya admisnitratif kepada perusahaan mencemari diberikan sanksi
pidana agar memberikan efek jera kepada pelakunya.

3. Selain kelembagaan pemerintah, peran kelembagaan legislatif, masyarakat/LSM,


serta dunia usaha adalah penting dan harus terlibat dalam pengelolaan, utamanya
pada tataran perencanaan dan monitoring/evaluasi. Dengan demikian akan tercipta
suatu pengelolaan terpadu yang melibatkan pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha yang menuju ke arah pembangunan berkelanjutan.

H. Daftar Pustaka

 Azwar,Azrul, 1995. Pengantar Kesehatan Lingkungan, PT. Rineka Cipta.


Jakarta.
 Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
 Kristianto. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi.
 Kusnoputranto, Haryoto, 2000. Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
 Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka
Cipta.Jakarta.
 Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
 Sugiharto. 2008. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Penerbit Universitas
Indoneia

15

Anda mungkin juga menyukai