Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER BATCH II TAHUN 2023

“Pengembangan Sumberdaya Lokal Melalui Pemberdayaan Masyarakat


Berbasis Pertanian, Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan di Desa
Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara”

OLEH:

ANDRI KURNIAWAN
NIM. D1B120007

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
RINGKASAN.................................................................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 2
C. Manfaat Pelaksanaan Program........................................................... 2
BAB 2 PERMASALAHAN DESA DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN
.......................................................................................................................... 4
A. Gambaran Umum Lokasi................................................................... 4
B. Permasalahan Desa............................................................................. 8
C. Solusi yang Ditawarkan...................................................................... 10
BAB 3 METODE PELAKSANAAN............................................................. 12
A. Persiapan dan Pembekalan................................................................. 12
B. Uraian Kegiatan Program Kerja KKN Reguler Bacth II.................... 14
BAB 4 PELAKSANAAN KKN REGULER................................................. 17
A. Pelaksanaan Program Kerja................................................................ 17
B. Metode yang Digunakan..................................................................... 24
C. Rencana Keberlanjutan....................................................................... 25
BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 27
A. Kesimpulan......................................................................................... 27
B. Saran................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 29

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Solusi yang Ditawarkan................................................................ 10
Tabel 4.1. Program Kerja Bidang Pertanian............................................... 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Peta Kabupaten Kolaka Utara................................................... 4

v
RINGKASAN

Desa Salurengko merupakan salah satu desa di Kecamatan Wawo,


Kabupaten Kolaka Utara, provinsi Sulawesi Tenggara. Desa Salurengko
merupakan desa yang memiliki luas wilayah paling kecil di antara seluruh Desa di
Kecamatan Wawo yaitu 21,61 km 2 atau 9,2% dari luas daratan Kecamatan Wawo
serta memiliki 5 Dusun. Desa Salurengko mempunyai potensi sumber daya yang
melimpah baik itu SDM maupun SDAnya. Desa Salurengko yang akan menjadi
lokasi KKN Reguler Bacth II periode Agustus-September yang sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai buruh koprah kelapa dan petani. Dalam usaha
pengembangan sumber daya lokal melalui pemberdayaan masyarakat, dapat
ditempuh dengan melakukan pelatihan ataupun penyuluhan demi mengoptimalkan
sumber daya yang ada pada Desa. Selain mempunyai sumber daya berupa hasil
alam yang melimpah, Desa Salurengko juga mempunyai beberapa kebudayaan
yang berpotensi untuk dieksplore melalui kegiatan pentas seni yang bertujuan
untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan yang ada. Tujuan dari
pelaksanaan KKN Reguler Bacth II periode Agustus-September di Desa
Salurengko adalah pengembangan sumberdaya lokal yang dapat ditempuh melalui
pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian, pendidikan, kesehatan dan
kebudayaan, disamping itu juga untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
Desa Salurengko.
Salah satu sumber daya dalam bidang pertanian yang potensinya belum
optimal adalah kelompok tani Desa Salurengko. Untuk mengoptimalkan sumber
daya tersebut dilakukan usaha dengan membuat Sekolah Lapang bersama
kelompok tani komuditi Kakao, komuditi Cengkeh, komuditi Hortikultura dan
komuditi Pekarangan. Selain itu terdapat beberapa program lainnya yang akan
diselenggarakan pada pelaksanaan KKN Reguler Bacth II antara lain yaitu,
pengajaran pada tingkat PAUD dan Sekolah Dasar, penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta pemeriksaan Kesehatan pada masyarakat, kegiatan
olahraga dan penampilan pentas seni. Tim KKN Reguler Bacth II Desa
Salurengko akan bekerja sama dengan mitra yang sesuai bidangnya untuk
membantu fasilitas tempat, pengadaan alat bahan dan membantu dalam
penyuluhan. Hal tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan kemitraan Desa
Salurengko dengan instansi lain yang menjadi mitra dalam berbagai usaha terkait
peningkatan taraf hidup masyarakat Desa Salurengko.
Semua program yang akan diselenggarakan di Desa Salurengko
mempunyai rencana keberlanjutan yang akan melibatkan masyarakat secara
langsung. masyarakat akan diberikan penyuluhan sebagai pengetahuan awal
sehingga masyarakat mampu mengelola, memperbaiki dan mengembangkan
seluruh hasil program yang telah diselenggarakan oleh tim KKN Reguler Bacth II
Desa Salurengko secara mandiri. Karena pada dasarnya sebagian besar program
yang akan diselenggarakan bersifat program yang berkelanjutan, sehingga peran
masyarakat sebagi pihak penerus utama harus paham tentang tata cara mengelola,
memperbaiki dan mengembangkan seluruh hasil program yang telah
diselenggarakan oleh tim KKN Reguler Bacth II Desa Salurengko. Tidak menutup
kemungkinan jika beberapa program yang sifatnya berkelanjutan tersebut akan
diteruskan oleh tim KKN Reguler periode selanjutnya disamping

vi
menyelenggarakan program baru lainnya yang sama-sama bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat Desa Salurengko.

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi, idealnya pergurun tinggi


memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masyarakat. Bidang pendidikan dan
pengajaran, mengkaji dan mempelajari teori-teori yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat (Anwas, 2011). Universitas Halu Oleo (UHO) adalah salah
satu perguruan tinggi yang menerapkan pilar pengabdian kepada masyarakat
bukan hanya kepada dosen, namun juga kepada mahasiswa yang dikemas dalam
sebuah program Kuliah Kerja Nyata (KKN.) KKN merupakan bagian dari sistem
kredit semester (SKS) yang wajib diprogramkan oleh setiap mahasiwa pada
jenjang Strata Satu (S-1) di Unversitas Halu Oleo. Kegiatan KKN ini didasari
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 20 Ayat 2 dinyatakan bahwa: “Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2 disebutkan: “Perguruan tinggi
memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat” (BP-KKN, 2016).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai salah satu wahana bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah
wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. KKN juga merupakan bentuk
konkrit dari pengalaman yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dengan adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis dengan bentuk
pengabdian dan pendampingan langsung kepada masyarakat, disamping penelitian
yang dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang didapat sebelumnya.
Selain itu, KKN juga memiliki keterampilan dalam mengatasi dan menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi ditengah masyarakat sebagai media untuk belajar
membangun hubungan yang integral dalam masyarakat, sebagai obbyek utama
yang akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi (Fandatiar et al., 2015).

1
Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik-teoritik dan dunia empirik praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih dan asuh antara
mahasiswa dan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja dan persyaratan tertentu (Syardiansah, 2019). Selain itu, KKN
diharapkan menjadi salah satu bentuk kerja yang nyata pada lingkungan
masyarakat untuk pemberdayakan masyarakat pedesaan yang dirancang oleh
mahasiswa yang mampu mengantarkan mahasiswa menjadi individu yang lengkap
dengan bimbingan seorang dosen, baik dalam memanfaatkan ilmu, kemampuan
menganalisis kondisi masyarakat sekitar, serta memberikan solusi dalam
mengatasi berbagai permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun
politik sesuai bidang keilmuan yang dimiliki (Alliyah et al., 2021).

B. Tujuan

1. Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, pada Dharma Pengabdian pada


Masyarakat.
2. Meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar
lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
3. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian.
4. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan
akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai
dengan passion dan bakatnya.
5. Kontribusi nyata melalui aktivitas yang bisa memecahkan permasalahan di
tengah masyarakat.
6. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa khususnya untuk dapat
mengimplementasikan keilmuannya kepada khalayak di luar prodi dan dapat
meningkatkan keterampilan keilmuannya dari pembelajaran dan penerapan
secara langsung di lapangan.

C. Manfaat Pelaksanaan Program

2
a) Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa
tentang: a) Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral. b)
Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya. c) Kesulitan
yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks
masalah pembangunan pengembangan daerah.
2. Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam setiap menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-
program pengembangan dan pembangunan.
5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator dan problem
solver.
b) Bagi Masyarakat
1. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan pengembangan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak dalam
menyelesaikan permasalahan.
3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pemberdayaan daerah.
4. Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
c) Bagi Perguruan Tinggi
1. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa
dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan
dapat disesuaikan dengan dinamika masyarakat.
2. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau
lembaga lainnya dalam pengembangan IPTEKS.
3. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat
dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.

3
BAB 2
PERMASALAHAN DESA DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN

A. Gambaran Umum Lokasi

a) Letak Wilayah
Secara geografis Desa Salurengko terletak pada bagian utara Kecamatan
Wawo ataupun pada bagian selatan Kabupaten Kolaka Utara dan merupakan
wilayah perbatasan antara Kabupaten Kolaka Utara dengan Kabupaten Kolaka.
Dari letak geografis Desa Salurengko sebagai salah satu kawasan pemekaran dari
Desa Tinukari yang memicu Desa Salurengko menjadi wilayah tumbuh cepat
yang senantiasa mengalami perkembangan sangat dinamis baik dalam aspek
pemerintahan, pembangunan maupun sosial kemasyarakatan, di samping itu Desa
Salurengko merupakan kawasan trans-sosial antara wilayah kota dengan desa
sehingga membawa implikasi-implikasi kehidupan baik bersifat positif maupun
negatif.

Gambar 1. Peta Kabupaten Kolaka Utara

4
b) Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Salurengko mencapai 21,61 km2 atau 9,2% dari luas
daratan Kecamatan Wawo dengan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Desa Tinukari, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka
Utara
 Sebelah Timur : Kabupaten Konawe
 Sebelah Selatan : Desa Puumbolo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka
Utara
 Sebelah Barat : Desa Maroko, Kecamatan Ranteangin, Kabupaten Kolaka
Utara
Jarak dari pusat pemerintahan :
 Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 km
 Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten : 40 km
 Jarak dari Pusat Pemerintahan Provinsi : 269 km
Desa Salurengko terbagi dalam 5 Dusun.
c) Topografi
Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara berada di
dataran rendah pada ketinggian ±46 meter diatas permukaan laut.
d) Keadaan Tanah
Penggunaan tanah di Desa Salurengko telah terjadi peralihan dari areal
perkebunan menjadi areal non pertanian. Adapaun secara garis besar penggunaan
tanah dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kawasan, yaitu:
- Kawasan Salurengko Barat : Telah terjadi penggunaan tanah perkebunan
menjadi lahan pemukiman.
- Kawasan Salurengko Tengah : Telah terjadi perubahan penggunaan tanah
perkebunan menjadi lahan-lahan pusat pemerintahan, pendidikan dan
pemukiman.
- Kawasan Salurengko Timur: Masih merupakan kawasan perkebunan dan
relatif belum terjadi perubahan penggunaan tanah.
Perubahan penggunaan tanah ini terjadi karena Desa Salurengko merupakan
daerah berkembang dan merupakan kawasan jalur trans Sulawesi yang merupakan
urat nadi perekonomian bagi Kabupaten Kolaka Utara dan Provinsi Sulawesi

5
Tenggara. Melihat kondisi ini menyebabkan kawasan ini sering dilalui kendaraan
barang, proyek dan pribadi.
e) Keadaan Iklim
Suhu rata-rata yang ada di Desa Salurengko adalah 20-28°C dengan curah
hujan rata-rata adalah 151 mm/bulan atau 1.820 mm/tahun. Tingkat kesuburan
tanah relatif baik, meskipun beberapa wilayah merupakan tanah tandus dengan
tingkat kesuburan rendah bahkan dapat dikatakan kritis. Kesuburan tanah ini
ditopang dengan adanya pengairan irigasi dari sungai yang mengalir setiap musim
hujan.
f) Pertanian dan Perkebunan
Hasil pertanian dan perkebunan Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara berupa padi, singkong, pisang, cengkeh, kelapa dan
kakao.
g) Peternakan
Peternakan di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka
Utara jenisnya seperti sapi, kambing, bebek dan Ayam. Cara penyediaaan
makanannya yaitu dengan memanfaatkan rumput disekitar dusun sebagai pakan
hewan ternak.
h) Perikanan
Perikananan di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka
Utara, masyarakat hanya sebatas membuat kolam-kolam ikan di perkarangan
rumah dan memancing di Laut. Tidak ada usaha di bidang perikanan.
i) Bahan Tambang dan Bahan Galian
Macam-macam bahan tambang dan galian di Desa Salurengko, Kecamatan
Wawo, Kabupaten Kolaka Utara sebagaian besar adalah bebatuan, pasir dan
kerikil biasanya digunakan sebagai bahan bangunan.
j) Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten
Kolaka Utara sekiranya 1.360 orang yang terdiri dari 5 Dusun dengan jumlah
kepala keluarga sekiranya 230 kepala keluarga. Dengan jumlah laki-laki 780 dan
perempuan 580. Distribusi penduduk menurut penggolongan pendidikan terdiri
dari PAUD, SD, SMP, SMA dan Perguruaan Tinggi, angka kelahiran dan

6
kematian dalam batas wajar tiap tahunnya, tingkat pertambahan penduduk normal,
distribusi penduduk menurut penggolongan agama di Desa Salurengko mayoritas
muslim, serta mayoritas bersuku Toraja, Enrekang dan minoritas Kajang, Bugis
dan Tolaki. Jumlah pengangguran, jumlah anak putus sekolah dalam batas wajar,
tingkat penghasilan yang berkecukupan.
k) Adat Istiadat
Adat Istiadat masyarakat yang ada di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara antara lain Mabbarasanji merupakan sebuah kegiatan
yang harus ada dalam perayaaan acara besar keluarga seperti pada acara
pernikahan, aqiqah, naik haji, kematian, dan acara syukuran keluarga. Pada acara-
acara tersebut kegiatan mabbarasanji di rangkaikan khusus.
l) Agama
Masyarakat di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka
Utara memiliki keyakinan beragama mayoritas beragama islam.
m) Kesenian
Kesenian yang ada di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo, Kabupaten
Kolaka Utara yaitu Tari Molulo merupakan salah satu jenis kesenian tari
tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara. Molulo memiliki filosofi persahabatan,
yang biasa ditujukan kepada muda-mudi suku Tolaki sebagai ajang perkenalan,
mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan. Tarian ini dilakukan dengan
posisi saling bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran. Peserta
tarian ini tidak dibatasi oleh usia maupun golongan, siapa saja boleh turut serta
dalam tarian lulo, kaya miskin, tua, muda boleh bahkan jika anda bukan suku
Tolaki atau dari negara lain bisa bergabung dalam tarian ini, yang penting adalah
bisa mengikuti gerakan tarian ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi
tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah
menopang tangan wanita. Posisi tangan ini merupakan simbolisasi dari
kedudukan, peran, etika pria dan wanita dalam kehidupan.
n) Kesehatan
Sanitasi yang di lakukan di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara dengan melakukan peningkatan air bersih. Contohnya
seperti buang air besar (BAB) sudah tidak di sembarang tempat lagi tetapi mereka

7
sudah mempunyai toilet dirumahnya masing-masing. Namun kondisi kamar
mandi masih ada yang kurang memperhatikan kebersihannya, sehingga masih ada
bak mandi yang tidak secara rutin di bersihkan sehingga bisa menimbulkan jentik-
jentik nyamuk, yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti,
demam berdarah, malaria, bahkan juga bisa mengalami penyakit kulit yang
disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Selain itu, tidak adanya tempat pembuangan sampah menyebabkan masyarakat
membuang sampah sepanjang aliran sungai yang kering.
o) Keadaan Jalan dan Jembatan
Akses jalan yang berada di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara memiliki kondisi cukup baik mampu dilintasi kendaraan
bermotor baik kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat. Tetapi ada
beberapa akses jalan yang sudah agak rusak kondisi jalan saat ini ada yang
berlubang, cor jalan terkelupas dan juga jalanan yang bergelombang.
p) Sarana Angkutan
Keberadaan angkutan umum di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara dapat dikatakan tidak ada. Tetapi sebagian besar
masyarakatnya memiliki kendaraan pribadi.
q) Prasarana dan Sarana Komunikasi
Prasarana komunikasi yang ada di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara antara lain pemancar jaringan WIFI, loudspeaker masjid
dan juga masyarakat di tempat tersebut memiliki perangkat telepon pribadi.
r) Media Masa
Media masa yang digunakan di Desa Salurengko, Kecamatan Wawo,
Kabupaten Kolaka Utara hanya siaran televisi.
s) Rencana Pembangunan Desa
Ada rencana pembangunan desa tetapi rencana tersebut belum
terealisasikan dengan baik secara kesuluruhan seperti batas Desa, tower jaringan,
lampu jalan karena beberapa kendala-kendala yang ada dilapangan seperti dana
yang terlambat turun.

B. Permasalahan Desa

8
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan tim
KKN Reguler Bacth II pada saat cek lokasi dan pengenalan Desa bersama
perangkaat Desa, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat didapat sebuah
permasalahan yang dibedakan dalam 4 bidang diantaranya sebagai berikut :
a) Pertanian
Desa Salurengko merupakan daerah yang memiliki begitu banyak potensi
kekayaan SDA dan SDMnya, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sumber
pendapatan utama Desa Salurengko adalah perkebunan diantaranya yaitu kelapa,
cengkeh, merica dan kakao. Sekitar 80% penduduknya bergantung pada sektor
perkebunan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, Desa Salurengko
juga memiliki kelompok tani dengan masing-masing komuditi yang ada namun
dalam pelaksanaannya, tidak berjalan maksimal baik dalam manajemen kelompok
maupun pengolahan hasil alamnya.
b) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Namun dengan seiring perkembangan
zaman masalah yang dihadapi oleh masyarakat pun bertambah terutama dalam
bidang pendidikan. Masalah yang kerap kali muncul adalah kurangnya minat
belajar bagi anak-anak Desa Salurengko dikarenakan maraknya game online.
Selain itu, masih banyak anak-anak yang tidak tahu membaca dan berhitung
karena kurangnya kesadaran dan kepedulian baik anak itu sendiri maupun dari
orang tua.
c) Kesehatan
Desa Salurengko memiliki jadwal rutin kegiatan Posyandu dan
Pemeriksaan Kesehatan secara gratis. Namun masih banyak masyarakat yang
kurang sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan dan enggan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan. Bergbagai alasan mengapa masyarakat enggan
memeriksakan kesehatannya diantaranya yaitu tidak merasa sakit, pemeriksaan
hanya dilakukan untuk ibu hamil dan balita, tidak ingin mengetahui penyakit yang
diderita, sibuk bekerja di kebun dan biaya pemeriksaan yang mahal. Selain itu,
masih banyak masyarakat Desa Salurengko yang belum paham mengenai perilaku
gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya.

9
d) Kebudayaan
Globalisasi merupakan perubahan secara signifikan dalam peradaban
manusia dan akan bergerak secara terus menerus ke dalam masyarakat global,
sehingga manusia tidak bisa menolak adanya pengaruh globalisasi karena
globalisasi akan masuk dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat. Hadirnya
globalisasi tentunya membawa pengaruh terhadap kehidupan salah satunya dalam
kebudayaan di Desa Salurengko. Turunnya rasa cinta terhadap kebudayaan dari
jati diri anak-anak, pemuda dan masyarakatnya menyebabkan hilangnya nilai-nilai
kebudayaan lokal yang menjadi ciri khas suatu suku atau bangsa Indonesia.

C. Solusi yang Ditawarkan

Berdasarkan permasalahan yang ada di Desa Salurengko dari hasil


pengamatan dan observasi yang telah dilakukan maka, tim KKN Reguler Bacth II
periode Agustus-September berupaya membuat beberapa program kerja yang
diharapkan dapat menyelesaikan segala bentuk permasalahan masyarakat di Desa
Salurengko diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Solusi yang Ditawarkan
Aspek Permasalahn Solusi yang Ditawarkan
Pertanian  Mengaktifkan dan mengoptimalkan
kembali kelompok tani yang ada melalui
kegiatan sekolah lapang
 Pendampingan dan pelatihan pembuatan
media tanam, perbanyakan tanaman
secara vegetatif, eco enzyme, pupuk
kompos, pestisida nabati, irigasi tetes,
pengolahan pasca panen, konservasi
lahan dan pengembangan usaha tani pada
kelompok tani
 Pembuatan kebun hortikultura pada
kelompok tani komuditi hortikultura dan
di Sekolah Dasar Negeri 4 Wawo
 Pengajaran sekolah alam di SD Negeri 4

10
Wawo, mengenal bagian-bagian
tumbuhan dan praktik menanam sayur-
sayuran
 Membuka posko belajar bagi anak-anak
Desa Salurengko
 Mengajar mengaji dan hafalan Al-Quran
untuk anak-anak Desa Salurengko
Pendidikan  Mengajar GERACA (Gerakan Membaca
dan CALSITUN (Baca, Tulis dan
Hitung) di SD Negeri 4 Wawo
 Mengajar dan mengadakan lomba
mewarnai di TK Al-Hikmah
 Mengajak anak-anak menerapkan gaya
PHBS melalui kegiatan sosialisasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD
Negeri 4 Wawo
Kesehatan  Melakukan sosialisasi dan pendampingan
kepada masyarakat untuk ikut serta
berpartidipasi dan sadar akan pentingnya
memeriksakan kesehatannya dalam
kegiatan Posyandu dan Pemkes rutin
 Mengadakan nontong bareng dongeng
sejarah/cerita rakayat “Burung
Mekongga” sebagai awal pengenalan
sejarah kebudayaan pada anak-anak SD
Negeri 4 Wawo
Kebudayaan  Melatih anak-anak SD Negeri 4 Wawo
dalam berpuisi, menari, menyanyi lagu
daerah dan drama teater
 Membuat kegiatan penampilan pentas
seni sebagai panggung anak-anak Desa
Salurengko untuk mengenal budayanya

11
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

A. Persiapan dan Pembekalan

Tahap persiapan dan pembekalan dilakukan sebagai awal koordinasi para


anggota tim KKN Reguler Bacth II untuk mencapai beberapa kesepakatan atau
fiksasi program.
a) Mekanisme Kegiatan KKN Reguler Bacth II
1. Rapat KKN I
Hari, Tanggal : Senin, 19 Juni 2023
Tempat : Warkop Santai
Hasil :
 Pembentukan struktur kepengurusan KKN
 Menentukan tema KKN
 Menyusun program kerja KKN sesuai dengan bidang masing-masing
2. Rapat KKN II
Hari, Tanggal : Jumat, 23 Juni 2023
Tempat : Warkop Santai
Hasil :
 Menentukan penempatan lokasi KKN
 Membahas karakteristik lokasi yang sesuai dengan program kerja KKN
 Menentukan atribut dan kelengkapan KKN
3. Peninjauan Lokasi KKN
Hari, Tanggal : Jumat, 14 Juli 2023
Tempat : Desa Salurengko, Kec, Wawo, Kab. Kolaka Utara
Hasil :
 Mendapatkan informasi tentang berbagai permasalahan yang ada pada
Desa Salurengko
 Mendapatkan informasi tentang profil masyarakat Desa Salurengko yaitu
mata pencaharian, taraf hidup, kesehatan, kebudayaan dan pendidikan
 Perencanaan waktu pelaksanaan KKN Reguler di Desa Salurengko

12
4. Rapat KKN III
Hari, Tanggal : Rabu, 19 Juli 2023
Tempat : Tugu UHO
Hasil :
 Membahas keadaan lokasi tempat KKN
 Membahas fasilitas dan sarana prasarana di lokasi KKN
 Membahas permasalahan Desa Salurengko
 Membahas pemantapan program kerja KKN
5. Pembekalan dari DPL
Hari, Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2023
Tempat : Gedung Laboratorium FIB
Hasil :
 Penyusunan program kerja masing-masing bidang dan permasalahan
yang ada di Desa Salurengko
 Membahas solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan di Desa
Salurengko
 Membahas metode pelaksanaan KKN Reguler Bacth II
 Membahas laporan harian kegiatan KKN pada logbook
6. Pelepasan Tim KKN
Hari, Tanggal : Senin, 14 Agustus 2023
Tempat : Rumah Bapak Kepala Desa Salurengko
Hasil :
 Penyerahan tim KKN Reguler Bacth II dari DPL ke Kepala Desa
Salurengko
 Penerimaan tim KKN Reguler Bacth II oleh Bapak Kepala Desa
Salurengko
 Penandatanganan berkas KKN oleh Bapak Kepala Desa Salurengko
7. Pelaksanaan KKN
Hari, Tanggal : Selasa, 15 Agustus-13 September 2023
Tempat : Desa Salurengko, Kec. Wawo, Kab. Kolaka Utara
Hasil :
 Pengenalan dan Observasi Desa Salurengko

13
 Pelaksanaan program kerja KKN
 Pendampingan dan Pelatihan kepada Masyarakat Desa Salurengko
8. Penarikan Tim KKN
Hari, Tanggal : Kamis, 14 September 2023
Tempat : Rumah Bapak Kepala Desa Salurengko
Hasil :
 Penarikan mahasiswa KKN Reguler Bacth II oleh Dosen Pembimbing
Lapangan
 Serah terima plakat kenang-kenangan dan piagam penghargaan oleh DPL
dan Bapak Kepala Desa Salurengko
 Pengambilan dan penandatanganan berkas penilaian mahasiswa KKN
Reguler Bacth II dari Kepala Desa Salurengko
b) Materi Pembekalan
Tahap pembekalan anggota tim KKN Reguler Bacth II perlu dilakukan
untuk memberikan wawasan awal tentang maksud dan tujuan KKN Reguler Bacth
II Desa Salurengko beserta seluruh program kerja yang akan dikerjakan.
Pembekalan diisi dengan diskusi antar anggota tim KKN Reguler Bacth II dan
pengarahan dari dosen pembimbing lapangan untuk seluruh anggota KKN
Reguler Bacth II Desa Salurengko dalam pelaksanaan KKN. Dilanjutkan dengan
penyampaian materi yang berisi informasi lengkap tentang tata cara dan alur kerja
dari setiap program kerja yang telah direncanakan. Materi yang disampaikan akan
digunakan sebagai standar operasional prosedur dari setiap program yang akan
diselenggarakan selama KKN Reguler Bacth II berlangsung. Hasil yang
diharapkan dari proses pembekalan yang berisi diskusi, pengarahan dan
penyampaian materi tentang program kerja yang akan diselenggarakan selama
KKN Reguler Bacth II berlangsung diharapkan mampu memberikan pemahaman
kepada setiap anggota tim.
B. Uraian Kegiatan Program Kerja KKN Reguler Bacth II

Program kerja tim KKN Reguler Batch II di Desa Salurengko, Kec.


Wawo, Kab. Kolaka Utara dapat dilihat pada tabel berikut :

14
Tabel 3.1. Program Kerja KKN Reguler Bacth II
Lingkup Program Kerja KKN Kegiatan
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang  Pembuatan kebun hortikultura Desa
berkaitan dengan pendampingan Salurengko
perencanaan pembangunan desa  Pembuatan kebun mini hortikultura
SD Negeri 4 Wawo
 Pembuatan plang papan nama
Masjid Desa Salurengko
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang  Ikut serta dalam Rapat Musyawarah
berhubungan dengan Desa tentang usulann Data Terpadu
pendampingan pelaksanaan, Kesejahteraan Sosial Desa
evaluasi pembangunan desa Salurengko
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang  Melakukan pendampingan dan
berkaitan dengan upaya inisiasi pelatihan pada kelompok tani Desa
meningkatkan kehidupan Salurengko melalui kegiatan
masyarakat desa Sekolah Lapang
 Pelatihan pembuatan media tanam
 Pelatihan perbanyakan tanaman
secara vegetatif
 Pelatihan pembuatan eco enzyme
 Pelatihan pembuatan pupuk kompos
 Pelatihan pembuatan pestisida nabati
 Pelatihan pembuatan sistem irigasi
tetes
 Pelatihan pengelolaan pasca panen
 Pelatihan konservasi lahan
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang  Pengajaran di Sd Negeri 4 Wawo
berkaitan dengan  Pengajaran di TK Al-Hikmah
pendokumentasian pengetahuan  Pengajaran baca, tulis, hitung dan
mengaji di Posko

15
 Melatih anak-anak Desa Salurengko
puisi, menari, menyanyi lagu daerah
dan drama teater
Kegiatan-kegiatan mahasiswa yang  Kerja bakti bersama masyarakat
berkaitan dengan lingkungan Desa Salurengko
masyarakat  Pelatihan pembuatan gula aren
 Ikut serta dalam kegiatan karnaval
17 Agustus
 Membantu masyarakat menjemur
hasil panen cengkeh
 Ikut serta menjadi khatib pada sholat
Jumat
 Ikut berpartisipasi dalam pelatihan
pembuatan tas berbahan limbah
plastik bersama kelompok Ibu-ibu
PKK
 Ikut berpartisipasi bersama
masyarakat Desa Salurengko
memanen buah Kakao
 Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pengajian rutin dan yasinan bersama
 Membuat lomba olahraga antar
dusun bersama masyarakat dan
pemuda karang taruna Desa

16
BAB 4
PELAKSANAAN PROGRAM KKN REGULER

A. Pelaksanaan Program Kerja

Pelaksanaan program kerja bidang pertanian di Desa Salurengko dapat


dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Program Kerja Bidang Pertanian
No. Nama Program Langkah Oprasional Deskripsi
1. Pembuatan kebun a. Koordinasi Berkoordinasi dengan ketua
hortikultura Desa bersama ketua kelompok tani komuditi
Salurengko kelompok tani hortikultura yang bertujuan
komuditi untuk menarik minat
hortikultura masyarakat desa dalam
mengikuti seluruh kegiatan
yang akan diselenggarakan
oleh tim KKN Reguler
Bacth II
b. Persiapan Kegiatan pembersihan
pembersihan kebun hortikultura diawali
lahan kebun dengan penyemprotan
hortikultura gulma yang ada pada lahan
bersama anggota kelompok
tani
c. Penggemburan Penggemburan lahan kebun
lahan kebun hortikultura dilakukan
hortikultura secara bertahap
menggunakan bantuan alat
seperti pacul, parang, subbe,
garu dan sekop
d. Pemberian pupuk Pemberian pupuk dasar
dasar pada lahan yaitu pupuk dolomit yang
kebun berfungsi untuk

17
hortikultura menetralkan keasaman
tanah atau menaikkan pH
tanah karena mengandung
magnesium, dilanjutkan
dengan pemberian pupuk
kompos yaitu campuran
sekam bakar dan kotoran
kambing yang berfungsi
untuk memberikan unsur
hara makro dan miko.
e. Penanaman benih Penanaman benih kangkung
kangkong pada bersama anggota kelompok
lahan kebun tani dilakukan sebanyak dua
hortikultura kali dengan kurun waktu
yang berbeda pada
bedengan yang berbeda
pula, hal ini bertujuan untuk
memanen tanaman secara
berkelanjutan
f. Perawatan Perawatan tanaman
tanaman pada kangkung dapat dilakukan
lahan kebun dengan cara penyiraman
hortikultura pagi dan sore hari,
pemantauan gulma dan
hama penyakit tanaman
2. Pembuatan kebun a. Koordinasi Berkoordinasi dengan
mini hortikultura bersama Kepala Kepala Sekolah dan Guru
SD Negeri 4 Sekolah dan Guru SD Negeri 4 Wawo yang
Wawo SD Negeri 4 bertujuan untuk meminta
Wawo izin melaksanakan program
kelas alam yang
diselenggarakan oleh tim

18
KKN Reguler Bacth II
b. Pengajaran kelas Pengajaran kelas alam alam
alam di SD dilaksanakan di dalam kelas
Negeri 4 Wawo dengan metode pendekatan
dan pengenalan bagian-
bagian tumbuhan serta
manfaat sayur dan buah
bagi kesehatan tubuh
c. Pengerjaan kebun Pengerjaan kebun mini
mini hortikultura hortikultura ini dilakukan
bersama siswa dan guru SD
Negeri 4 Wawo dengan
membuat bedengan, pagar
dan pot bunga
d. Penanaman benih Penanaman benih kangkung
kangkung pada dilakukan bersama siswa
kebun mini SD Negeri 4 Wawo dengan
hortikultura tahapan pengenalan bagian
tanaman kangkung seperti
biji, akar, batang dan daun
e. Perawatan kebun Perawatan tanaman
mini hortikultura dilakukan secara mandiri
oleh siswa SD Negeri 4
Wawo sebagai bahan
pembelajaran kelas alam
3. Penyuluhan a. Koordinasi Berkoordinasi dengan pihak
Sekolah Lapang bersama balai balai penyuluh pertanian
pada kelompok penyuluh untuk bekerjasama dan
tani komuditi pertanian berkolaborasi dalam
kakao, cengkeh, Kecamatan program kerja tim KKN
hortikultura dan Wawo dan ketua Reguler Bacth II serta
pekarangan kelompok tani kepada seluruh ketua

19
kelompok tani dalam
kesedian waktu, tempat dan
fasilitas lainnya
4. Penyuluhan a. Pendampingan Manajemen kelompok tani
manajemen dan pembinaan bertujuan untuk
kelompok tani pada kelompok mengoptimalkan kembali
tani keaktifan para anggota
kelompok serta membangun
kembali semangat anggota
kelompok dalam
menjalankan sebuah
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan dan
pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Pelatihan a. Mempersiapkan Pada pembuatan media
pembuatan media alat dan bahan tanam ini bertujuan untuk
tanam pada yang digunakan memudahkan anggota
kelompok tani yaitu polybag, kelompok tani dalam
komuditi pupuk kompos budidaya tanaman
pekarangan dan tanah menggunakan polybag
tanpa membutuhkan lahan
yang luas
6. Pelatihan a. Penyuluhan Merupakan metode
pembuatan pupuk pupuk organik penyuluhan kepada
organik pada untuk menggeser masyarakat desa untuk
kelompok tani pupuk pabrik memberikan pengetahuan
komuditi kepada masyarakat tentang
hortikultura pupuk organik
b. Pelatihan Pelatihan membuat pupuk

20
pembuatan pupuk organik dengan campuran
organik yang pupuk kandang dan arang
tepat guna sekam sesuai takaran yang
pas untuk jenis tanaman
yang ditanam
7. Pelatihan a. Penyuluhan Merupakan metode
pembuatan pestisida nabati penyuluhan kepada
pestisida nabati untuk masyarakat desa untuk
pada kelompok mengurangi mengurangi penggunaan
tani komuditi pengguanaan pestisida kimia karena dapat
hortikultura dan pestisida kimia merusak lingkungan dan
pekarangan membludaknya hama
penyskit
b. Pelatihan Pelatihan membuat pestisida
pembuatan nabati dengan menggunakan
pestisida nabati bahan baku pestisida seperti
daun pepaya, brotowali,
bawang putih, mimba,
kipait, saliara, suren, dan
jarak pagar kemudian
dipermentasikan selama 1
minggu
8. Pelatihan a. Mempersiapkan Pelatihan ini diharapkan
pembuatan Eco alat dan bahan dapat meningkatkan
Enzyme pada yang digunakan pengetahuan dan
kelompok tani seperti limbah keterampilan masyarakat
komuditi buah dan sayur, Desa untuk menghasilkan
hortikultura gula merah, EM4 produk Eco Enzyme dari
dan botol bekas sisa limbah pertanian dan
rumah tangga serta
memberikan pemahaman
kepada masyarakat terkait

21
penggunaan Eco Enzyme
sebagai pupuk organik yang
mampu untuk menjaga
kelestarian lingkungan
9. Pelatihan a. Penyuluhan Pemilihan klon unggul
perbanyakan pemilihan dalam budidaya tanaman
tanaman secara klon/varietas kakao memiliki peran dalam
vegetatif pada unggul peningkatan produktivitas
kelompok tani yaitu produksi persatuan
komuditi kakao luas dan ketahanannya
terhadap hama dan penyakit
b. Pelatihan Dalam pelatihan ini anggota
sambung pucuk kelompok tani diberi
pendampingan dalam
memilih klon yang unggul
untuk digunakan dalam
pebanyakan tanaman secara
vegetatif dan jenis-jenis
sambung salah satunya
yaitu sambung pucuk yang
bertujuan untuk
memperbaiki sifat tanaman
baik sifat yang berkaitan
kualitas ataupun yang
berkaitan dengan kuantitas
10. Penyuluhan a. Penyuluhan dan Kegiatan penyuluhan ini
konservasi lahan pelatihan bertujuan untuk
pada kelompok konservasi tanah memberikan pemahaman
tani komuditi dan air kepada anggota kelompok
cengkeh bahwa konservasi yang
dilakukan pada tanah
bertujuan untuk mencegah

22
erosi, memperbaiki tanah
yang rusak, dan memelihara
serta meningkatkan
produktivitas tanah.
Sedangkan, tujuan
konservasi air untuk
menjamin tersedianya air
untuk generasi mendatang.
11. Pelatihan a. Mempersiapkan Irigasi tetes merupakan
pembuatan sistem alat dan bahan teknologi irigasi yang
irigasi tetes pada yaitu air, botol bertujuan untuk
kelompok tani bekas, memanfaatkan ketersediaan
komuditi sumbu/kain panel air yang sangat terbatas
hortikultura dan selang kecil secara efisien dikarenakan
saat ini masyarakat desa
sedang menghadapi musim
kemarau
12. Penyuluhan a. Pelatihan sortasi, Tujuan utama penyuluhan
pengelolaan pasca grading, penanganan pascapanen ini
panen pengemasan dan untuk mempertahankan
penyimpanan kualitas dan kuantitas hasil
serta mencegah susut bobot,
memperlambat perubahan
kimiawi yang tidak
diinginkan, mencegah
kontaminasi bahan asing
dan mencegah kerusakan
fisik yang terjadi pada hasi
pertanian, selain itu
penyimpanan pada
pascapanen berperan
penting dalam

23
mempertahankan kualitas
hasil pertanian
13. Pendampingan a. Penyuluhan Penyuluh mencoba untuk
pengembangan pemasaran hasil mendampingi kelompok
usaha tani pada usaha tani tani untuk merubah cara
berpikir masyarakat untuk
bagaimana caranya
meningkatkan produksi,
produktivitas, dan daya
saing produk pertanian serta
kesejahteraan petani

B. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk memberdayakan kelompok tani yang


pertama adalah pendekatan. Metode pendekatan yang digunakan bersifat
pendekatan langsung, metode pendekatan langsung meliputi ajakan langsung
kepada masyarakat Desa Salurengko untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
yang diselenggarakan selama Sekolah Lapang berlangsung. Hal itu bertujuan
untuk meningkatkan minat masyarakat Desa Salurengko untuk hadir dan
berpartisipasi pada seluruh program dan kegiatan pendukung lainnya yang akan
diselenggarakan selama KKN Reguler Bacth II berlangsung.
Selanjutnya diikuti dengan metode penyuluhan yang bertujuan untuk
menyampaikan materi serta mengenalkan berbagai pengetahuan yang mungkin
digunakan dalam pemecahan masalah yang ada pada Desa Salurengko. Berbagai
penyuluhan yang akan diadakan akan diisi oleh tim KKN, perwakilan dari mitra
dan pihak yang paham dengan bidang yang akan disampaikan. Pada saat
penyuluhan diselenggarakan, akan disertai dengan praktik dan pelatihan awal dari
pemateri.
Selanjutnya pada proses berlatih akan dilaksanakan dengan metode
pendampingan. Proses pendampingan dilakukan selama masyarakat berlatih dan
mecoba dalam tujuan mencari solusi dari permasalahan yang ada pada Desa
Salurengko hingga masyarakat mampu menemukan penyelesaian masalah yang

24
ada pada Desa Salurengko. Setelah ketiga metode berhasil dilaksanakan,
harapannya akan menciptakan masyarakat yang terampil dalam menyelesaikan
masalah yang biasa terjadi di Desa Salurengko. Selain itu apabila terjadi
permasalahan yang baru di Desa Salurengko, masyarakat desa mampu
menyelesaikan dengan cepat dan tepat.

C. Rencana Keberlanjutan

Rencana keberlanjutan melibatkan mitra dan masyarakat Desa Salurengko


untuk mengelola, memelihara dan mengembangkan berbagai program rintisan
pada pelakasanaan KKN Reguler Bacth II tahun 2023. Apabila terdapat tim KKN
Desa Salurengko periode selanjutnya yang bekerja sama dengan mitra dan
masyarakat, maka diwajibkan untuk mengelola, memperbaiki dan merawat
seluruh hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh tim KKN Reguler Bacth II
periode sebelumnya, disamping itu tim KKN selanjutnya juga akan membuat
program baru yang akan diselenggarakan selama periode KKN selajutnya
berlangsung.
Sebagai contoh, program Sekolah Lapang kelompok tani Desa Salurengko
dan usaha pengalihan pupuk pabrik ke pupuk organik atau pestisida kimia beralih
kepestisida nabati keduanya merupakan program utama yang sifatnya berlanjut.
Program yang berlanjut artinya, dalam pengelolaan program tersebut setiap
waktunya membutuhkan perhtian dan pembaruan untuk terus berkembang dan
tetap lestrai. Oleh karena itu, peran masyarakat sebagai penerus dan pengelola dari
program-program yang telah suskses diselenggarakan oleh tim KKN Reguler
Bacth II harus terlihat agar program-program yang telah dirintis akan tetap
terawat dan tetap lestari. Pengelolaan dan pengembangan seluruh program yang
telah dikerjakan oleh tim KKN Reguler Bacth II merupakan pekerjaan dan
tanggung jawab bagi seluruh pihak yang terkait baik itu masayarakat desa itu
sendiri dan dinas terkait yang berperan sebagai mitra. Oleh karena itu
keberlanjutan dari dua program tersebut wajib diselenggarakan. Kedua program
tersebut merupakan solusi dari permasalahan desa. Semakin besar solusi yang ada
maka akan semakin baik dalam pengembangan kehidupan desa.

25
Selanjutnya pada program pendukung lainnya seperti pembuatan eco
enzyme, konservasi lahan, diharapkan masyarakat dan mitra dapat mengelola dan
mengembangkan dengan baik seluruh hasil program yang telah diselenggarakan
oleh tim KKN Reguler Bacth II. Dengan demikian, selepas dari selesainya periode
kerja tim KKN Reguler Bacth II Desa Salurengko, masyarakat diharapkan
semakin mampu mengembangkan semua aspek sumber daya alam yang ada untuk
dapat dimanfaatkan sebagai lapangan pekerjaan baru. Hadirnya lapangan
pekerjaan tersebut mampu menghasilkan peningkatan pendapatan masyarakat,
untuk mendukung usaha pengentasan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup
masyarakat Desa Salurengko.

26
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan KKN Reguler Bacth II yang berlangsung selama 30 hari mulai


tanggal 14 Agustus hingga 13 September 2023 di Desa Salurengko, Kecamatan
Wawo, Kabupaten Kolaka Utara telah selesai dan berakhir dengan status berhasil.
Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat mulai dari penyambutan hingga
keikutsertaan dalam semua kegiatan yang diadakan selama KKN berlangsung.
Serta Program kerja yang telah dirancang sebelumnya dapat terlaksana dengan
baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun pada saat
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala baik secara teknis maupun non-teknis,
namun semuanya dapat dilalui dengan kerja sama tim yang baik dan bantuan
masyarakat Desa Salurengko serta seluruh pihak yang turut membantu
terlaksananya program ini. Selain itu, kami berharap program kerja yang telah
terealisasikan kepada Kelompok Tani Desa Salurengko seperti penyuluhan
sekolah lapang dan program kerja yang lain dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi warga Desa Salurengko.

B. Saran

Diharapkan dari seluruh program yang telah dilaksanakan dapat memicu


muculnya berbagai ide dan inisiatif baru bagi masyarakat Desa Salurengko dalam
memanfaatkan potensi yang ada, sehingga akan muncul usaha dan industri kecil
baru sebagai wujud perluasan lapangan pekerjaan yang bernilai ekonomi yang
lebih baik.
Mahasiswa KKN periode selanjutnya :
a. Perlu adanya usaha dalam meningkatan kesadaran masyarakat untuk aktif
dalam kegiatan kemasyarakatan guna menambah pengatahuan dan
keterampilan masyarakat.

27
b. Melakukan survei kepada masyarakat sebaik-baiknya dan mendapatkan
informasi tentang lingkungan dan masyarakat sebanyak-banyaknya, agar
dapat merancang program kerja yang tepat untuk diberikan kepada
masyarakat, dalam pengembangan sumber daya manusia.
c. Tujuan dan sasaran program kerja dirancang sebaik-baiknya sesuai dengan
permasalahan masyarakat yang sudah ada, agar dapat memberikan jalan
keluar yang tepat kepada masyarakat atas permasalahan tersebut.
d. Program kerja yang telah dilaksanakan merupakan sebuah program yang
bersifat keberlanjutan sehingga perlu adanya pengelolaan, perbaikan dan
perawatan seluruh hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh tim KKN
Reguler Bacth II Tahun 2023.

28
DAFTAR PUSTAKA

Fandatiar, G., Supriyono, S., & Nugraha, F. (2015). Rancang bangun sistem
informasi kuliah kerja nyata (KKN) pada Universitas Muria
Kudus. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 6(1),
129-136.

Anwas, O. M. (2011). Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga


Sebagai Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 17(5), 565-575.

BP-KKN. 2016. Petunjuk Teknik dan Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Universitas Lampung Periode Januari Tahun 2016.
Lampung: Universitas Lampung.

Syardiansah, S. (2019). Peranan Kuliah Kerja Nyata Sebagai Bagian dari


Pengembangan Kompetensi Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa
Universitas Samudra KKN Tahun 2017. JIM UPB (Jurnal Ilmiah
Manajemen Universitas Putera Batam), 7(1), 57-68.

Aliyyah, R. R., Rahmawati, R., Septriyani, W., Safitri, J., & Ramadhan, S. N. P.
(2021). Kuliah kerja nyata: pengabdian kepada masyarakat melalui
kegiatan pendampingan pendidikan. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri),
5(2), 663-676.

29
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Logbook Kegiatan Mahasiswa

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan
a. Pembekalan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

b. Pelepasan oleh Rektor Universitas Halu Oleo

c. Pemberangkatan ke Kolaka Utara bersama Dosen Pembimbing Lapangan

45
d. Pelepasan oleh Dosen Pembimbing Lapangan

e. Peleksanaan Kegiatan KKN Reguler UHO Batch II 2023

46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
f. Penarikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan

56
Lampiran 3 : Publikasi Kegiatan

57

Anda mungkin juga menyukai