Anda di halaman 1dari 114

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN
DESA TANGGUH BENCANA

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

1
KATA PENGANTAR

Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan
menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang
merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012).

Kemampuan mandiri berarti serangkaian upaya yang dilakukan sendiri dengan memobilisasi sumber daya yang
dimilikinya untuk mengenali ancaman dan risiko bencana yang dihadapi, meliputi juga evaluasi dan monitoring
kapasitas yang dimilikinya dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Ketangguhan masyarakat bersifat multi-disiplin dan multi-sektoral, khususnya yang memiliki pengaruh langsung
terhadap kehidupan masyarakat. Pada Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, setidaknya ada 20 indikator untuk menggambarkan ketangguhan. Tahun
2017, telah diterbitkan SNI Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana yang dapat diimplementasikan oleh semua
pihak yang ingin mengembangkan daerahnya menjadi tangguh bencana. Pendekatan satu sektor saja terbukti
belum bisa membangun ketangguhan secara memadai. Untuk itu, masih dibutuhkan banyak usaha baik oleh
masyarakat sendiri maupun dari berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

Dalam upaya untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki perhatian serius atas upaya-upaya peningkatan kapasitas untuk
masyarakat desa/kelurahan. Desa/Kelurahan ialah pemerintah di tingkat paling bawah, dan masyarakatnya
adalah pelaku utama dalam upaya penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama yang
menerima dampak bencana. Oleh karena itu, penguatan kapasitas masyarakat di Desa/Kelurahan adalah upaya
strategis untuk mewujudkan visi BNPB yaitu “Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana”.

Program Desa Tangguh Bencana merupakan salah satu program utama BNPB dan saat ini sudah masuk ke
dalam Program Prioritas Nasional, mulai dilaksanakan pada tahun 2012 dan terus dikembangkan sampai saat

2
ini. Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pembentukan dan pengembangan program desa tangguh
bencana menuju masyarakat berdaya, Indonesia Tangguh Bencana. Sinergi antar program-program yang sudah
ada di desa/kelurahan menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Untuk itu, kerjasama semua
pemangku kepentingan sangat diharapkan demi tercapainya masyarakat tangguh bencana.

Untuk melaksanakan program tersebut, disusunlah Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Desa Tangguh
Bencana Tahun 2018. Petunjuk Pelaksanaan (juklak) ini disusun berdasarkan pengalaman pelaksanaan program
pada tahun 2012 hingga tahun 2017 serta masukan dari berbagai pihak, termasuk BPBD Provinsi, BPBD
Kabupaten/Kota, fasilitator dari LSM dan Perguruan Tinggi yang terlibat dalam pelaksanaan destana. Juklak ini
berisikan penyelenggaraan pengembangan Desa Tangguh Bencana secara substansi kegiatan dan administrasi
keuangannya. Harapan kami, Juklak ini dapat memberikan panduan yang memadai bagi fasilitator dalam
mendampingi masyarakat dan bagi para BPBD dalam mengelola program ini. Proses pendampingan yang intensif
dan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah setempat, K/L lainnya, perguruan tinggi, organisasi
nasional/internasional dan lembaga usaha, akan menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program
ini serta pengembangan desa tangguh bencana yang lebih baik lagi.

Jakarta, Juli 2018


Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. 2


Daftar Isi ...................................................................................................................................... 4
Daftar Istilah dan Singkatan ............................................................................................................ 6

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 11


A. Latar Belakang ......................................................................................................... 11
B. Tujuan .................................................................................................................... 12
C. Sasaran ................................................................................................................... 12
D. Landasan Hukum ..................................................................................................... 13

BAB II PRINSIP DAN INDIKATOR PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA ....................................... 15


A. Prinsip Ketangguhan Masyarakat................................................................................ 15
B. Klasifikasi Ketangguhan Masyarakat........................................................................... 15
C. Indikator Ketangguhan Masyarakat............................................................................ 17

BAB III ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM .............................................................................. 19


A. BNPB ...................................................................................................................... 19
B. BPBD Tingkat Provinsi …………………………………………………………………………………………… 21
C. BPBD Tingkat Kabupaten/Kota .................................................................................. 22
D. Fasilitator Desa/Kelurahan ........................................................................................ 26
E. Masyarakat ……………………………………………............………………………………………………… 26

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA ............................. 27


A. Kegiatan utama ......................................................................................................... 28
B. Kegiatan Pilihan ......................................................................................................... 37
C. Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang Berkelanjutan ....................................... 43

4
BAB V PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN ......................................................................... 44
A. Pemantauan dan Evaluasi ............................................................................................... 44
B. Mekanisme Penyampaian Keluhan dan Saran ................................................................... 46

BAB VI PETUNJUK ADMINISTRASI ................................................................................................... 50


A. Rapat Persiapan Kegiatan................................................................................................ 50
B. Absensi atau daftar hadir................................................................................................. 50
C. Belanja Jasa Profesi (Honorarium)- 522151....................................................................... 50
D. Belanja Perjalanan Dinas – akun 524111........................................................................... 51
E. Belanja bahan – 521211.................................................................................................. 51
F. Belanja Honor output Kegiatan – akun 521213.................................................................. 53
G. Belanja jasa lainnya – akun 522191................................................................................. 53
H. Pengembangan Desa Tangguh Bencana.......................................................................... 54
I. Pajak............................................................................................................................. 56
J. Pembelanjaan pihak ke – 3............................................................................................. 56
K. Pengambilan sisa dana kegiatan..................................................................................... 56
L. Pengembalian jasa biro.................................................................................................. 56

BAB VII PENUTUP ............................................................................................................................. 57


DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................................. 58

5
DAFTAR ISTILAH

Bencana : peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh alam dan/atau non-alam
maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Desa : kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kelurahan : wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja
Kecamatan.
Desa/Kelurahan Tangguh : desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan
Bencana menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari
dampak-dampak bencana yang merugikan.
Forum Pengurangan Risiko : wadah yang menyatukan unsur-unsur organisasi/kelompok pemangku kepentingan
BencanaDesa/Kelurahan di tingkat desa yang berkemauan untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan
bencana di wilayah desa/kelurahan. Forum ini menyediakan mekanisme koordinasi
untuk meningkatkan kerjasama berbagai pemangku kepentingan untuk
keberlanjutan kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana melalui proses yang
konsultatif dan partisipatif.
Kelompok Siaga Bencana/Tim : kelompok di tingkat desa/kelurahan yang menjadi pelopor atau penggerak kegiatan
Relawan Penanggulangan pengurangan risiko bencana.
Ancaman : kejadian atau peristiwa yang berpotensi menimbulkan jatuhnya korban jiwa,
kerusakan aset atau kehancuran lingkungan hidup. Ancaman bencana adalah suatu

6
kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan bencana. Istilah ancaman
seringkali disejajarkan dengan bahaya.
Kerentanan : kondisi atau karakteristik biologis, geografis, hukum, ekonomi, politik, budaya dan
teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang
mengurangi kemampuan masyarakat tersebut untuk mencegah, meredam,
mencapai kesiapan dan menanggapi dampak ancaman atau bahaya tertentu.
Kemampuan/kapasitas : sumber daya, pengetahuan, ketrampilan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang
atau masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan dan
mempersiapkan diri, mencegah, dan memitigasi, menanggulangi dampak buruk,
atau dengan cepat memulihkan diri dari bencana.
Risiko bencana : potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana pada suatu wilayah dan kurun
waktu tertentu, yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya
rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
Pengurangan Risiko Bencana : sebuah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengkaji dan mengurangi
(PRB) risiko-risiko bencana. PRB bertujuan untuk mengurangi kerentanan-kerentanan
fisik dan sosial-ekonomi terhadap bencana dan menangani bahaya-bahaya
lingkungan maupun bahaya-bahaya lainnya yang menimbulkan kerentanan.
Peringatan dini : serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.
Rencana Penanggulangan : dokumen resmi yang memuat data dan informasi tentang risiko bencana yang ada
Bencana (RPB) pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu dan rencana pemerintah serta
Desa/Kelurahan para pemangku kepentingan terkait setempat untuk mengurangi risiko bencana
tersebut melalui program-program dan kegiatan pembangunan fisik maupun non-
fisik. RPB desa/kelurahan mengandung juga strategi, kebijakan dan langkah-
langkah teknis-administratif yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesiapsiagaan

7
terhadap bencana, kapasitas tanggap yang memadai, dan upaya-upaya mitigasi
yang efektif.
Rencana Aksi Komunitas : rencana tindak yang disusun komunitas sebagai bagian dari upaya pengurangan
risiko bencana untuk meredam ancaman, mengurangi kerentanan dan
meningkatkan kapasitas. Rencana tindak merupakan perincian dari rencana
penanggulangan bencana.
Rencana Kontingensi : dokumen perencanaan yang didasarkan pada keadaan darurat yang diperkirakan
akan segera terjadi atau dapat terjadi. Rencana kontingensi mungkin tidak
diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak terjadi. Rencana ini disusun untuk
mengurangi korban dan kerugian apabila keadaan darurat yang dimaksudkan
terjadi.
Kuasa Pengguna Anggaran : selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan
bertanggungjawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan
kepadanya dalam hal ini Sekretaris Utama BNPB.
Pejabat Pembuat Komitmen : selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
atas beban belanja negara.
Bendahara Pengeluaran : selanjutnya disebut BP adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada BNPB
Bendahara Pengeluaran : selanjutnya disebut BPP adalah bendahara yang membantu BP untuk
Pembantu melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan tertentu.
Penanggung Jawab : selanjutnya disebut PJOK adalah pejabat yang membantu PPK untuk melaksanakan
Operasional Kegiatan kegiatan tertentu

8
Pejabat Penandatangan Surat : pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas
Perintah Membayar (SPM) Surat Permintaan Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).

Surat Perintah Membayar : selanjutnya disebut SPM-LS adalah surat perintah membayar langsung kepada
Langsung pihak ketiga yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya.

9
DAFTAR SINGKATAN RAK : Rencana Aksi Komunitas
Renkon : Rencana Kontingensi
APBD : Anggaran Pendapatan dan RPB : Rencana Penanggulangan
Belanja Daerah Bencana
Bappeda : Badan Perencanaan Daerah RT : Rukun Tetangga
BNPB : Badan Nasional RW : Rukun Warga
Penanggulangan Bencana SAR : Search and Rescue
BPBD : Badan Penanggulangan SKPD : Satuan Kerja Perangkat
Bencana Daerah Daerah
BPD : Badan Permusyawaratan Desa UU : Undang-undang
BPP : Bendahara Pengeluaran
Pembantu
DAS : Daerah Aliran Sungai
LSM : Lembaga Swadaya
Masyarakat
Musrenbang : Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
PB : Penanggulangan Bencana
PJOK : Penanggung Jawab
Operasional Kegiatan

PKK : Pembinaan Kesejahteraan


Keluarga
PMU : Project Management Unit
PPGD : Pertolongan Pertama Gawat
Darurat
PRB : Pengurangan Risiko Bencana
RAD : Rencana Aksi Daerah

10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat yang berada di desa/kelurahan adalah penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku
langsung yang akan merespon bencana di sekitarnya. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan semua potensi sumberdaya
yang dimiliki, masyarakat desa/kelurahan dapat menjadi tangguh terhadap dampak bencana, sehingga risiko korban jiwa,
kerugian harta, dan lain lain akan bisa diperkecil dan bahkan dihindari.

Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman
bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1
Tahun 2012). Berdasarkan definisi tersebut, tidak mudah bagi pemerintah dan masyarakat desa untuk mencapai
ketangguhan terhadap bencana karena ketangguhan ini bersifat multi-disiplin dan multi-sektoral, khususnya
ketanggguhan yang berpengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat. Pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun
2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, setidaknya ada 20 indikator untuk menggambarkan
ketangguhan. Pendekatan dengan sebagian indikator saja belum bisa membangun ketangguhan secara memadai. Meski
demikian, terpenuhinya salah satu indikator ketangguhan pada suatu masyarakat desa/kelurahan dapat mencerminkan
bahwa desa tersebut telah memiliki ketangguhan, karena desa/kelurahan sejatinya telah memiliki embrio ketangguhan
yang menjadi kearifan lokal di kehidupan masyarakat nya.

Salah satu upaya untuk membangun masyarakat tangguh bencana, BNPB memiliki program pengembangan
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Pelaksanaan program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan penguatan dan
pengembangan dari program-program pemberdayaan di desa/kelurahan yang sudah dilaksanakan oleh kementerian /
lembaga lain, organisasi internasional maupun nasional. Program ini adalah bagian dari pengembangan kapasitas
masyarakat di desa/kelurahan (salah satu elemen dalam sistem nasional penanggulangan bencana).

Ditinjau dari aspek historis, program desa/kelurahan tangguh bencana dimulai pada tahun 2012 melalui kegiatan
penguatan kelembagaan BNPB dengan mengangkat tema ancaman bencana tsunami. Kemudian dilanjutkan pada tahun

11
2013 dengan tema multi hazard. Tahun 2014 sampai sekarang program ini menyasar kepada desa/kelurahan yang rawan
tsunami dan rawan bencana lainnya, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Program ketangguhan masyarakat
ini merupakan scalling up (pengembangan yang lebih luas) dari program-program pemberdayaan masyarakat dalam
penanggulangan bencana pada tahun-tahun sebelumnya.

Implementasi program ketangguhan masyarakat ini diperkuat dengan tambahan skema fasilitator yang akan mendampingi
masyarakat dan berasal dari desa dimana lokasi kegiatan dilaksanakan. Fasilitator desa ini akan lebih intensif untuk
melakukan pendampingan masyarakat dalam melakukan kajian, perencanaan, dan melaksanakan upaya-upaya untuk
pengelolaan risiko becana sekaligus untuk menjamin keberlanjutan pelaksanaan ketangguhan masyarakat di desa
tersebut.

B. Tujuan
Tujuan Program/Kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana ini adalah:
1. Mendorong terwujudnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang lebih terarah, terencana,
terpadu, dan terkoordinasi.
2. Mendorong sinergi dan integrasi seluruh program yang ada di desa/kelurahan yang dilaksanakan oleh kementerian /
lembaga, organisasi-organisasi non-pemerintah, dan lembaga usaha.
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat desa/kelurahan dalam melaksanakan upaya-upaya pengurangan risiko
bencana.
4. Mendorong integrasi upaya-upaya pengurangan risiko bencana dalam rencana pembangunan desa.
5. Membentuk desa/kelurahan tangguh bencana yang dapat menjadi “pilot project” dan kemudian menularkannya ke
lokasi desa/kelurahan lainnya.
6. Menjamin keberlanjutan pelaksanaan desa tangguh melalui pemanfaatan dana desa untuk kesiapsiagaan menghadapi
bencana melalui perencanaan kegiatan di desa (Musrenbangdes).

C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari pengembangan program desa tangguh bencana ini adalah masyarakat sadar akan potensi
bencana di daerahnya, memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi risiko, serta

12
memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana. Pada tahun
ke-7, prioritas sasaran program ini adalah desa/kelurahan yang memiliki ancaman bencana, seperti tsunami, gempabumi,
banjir, tanah longsor, kebakaran lahan dan hutan, dan lain-lain. Desa/kelurahan yang telah difasilitasi pada tahun
sebelumnya diberikan pembinaan dan pendampingan untuk melaksanakan Rencana Aksi yang telah disusun termasuk
berkolaborasi dengan K/L, Organisasi Sosial Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan juga Dunia Usaha untuk keberlanjutan
ketangguhan masyarakat di desa.

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
3. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
7. Peraturam Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua PP 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang bersumber dari APBN
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
10. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
12. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana
13. Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana
15. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah

13
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
18. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No.1 Tahun 2012 tentang Pedoman Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana
19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

BAB II

14
PRINSIP DAN INDIKATOR
PROGRAM DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA

A. Prinsip Desa/Kelurahan Tangguh Bencana


Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Kepala BNPB No.1 Tahun 2012 tentang Pedoman Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana, ada 16 prinsip yang mendasari pelaksanaan program ini. Prinsip-prinsip tersebut ialah:
1. Bencana adalah urusan bersama
2. Berbasis Pengurangan Risiko Bencana
3. Pemenuhan hak masyarakat
4. Masyarakat menjadi pelaku utama
5. Dilakukan secara partisipatoris
6. Mobilisasi sumber daya lokal
7. Inklusif
8. Berlandaskan kemanusiaan
9. Keadilan dan kesetaraan gender
10. Keberpihakan pada kelompok rentan
11. Transparansi dan akuntabilitas
12. Kemitraan
13. Multi ancaman
14. Otonomi dan desentralisasi pemerintahan
15. Pemaduan ke dalam pembangunan berkelanjutan
16. Diselenggarakan secara lintas sektor.

B. Klasifikasi Desa/Kelurahan Tangguh Bencana


Peraturan Kepala Kepala BNPB No.1 Tahun 2012 tentang Pedoman Desa/Kelurahan Tangguh Bencana menyebutkan ada
3 kategori Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, yaitu :
1. Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Utama

15
Tingkat ini adalah tingkat tertinggi yang dapat dicapai oleh sebuah desa/kelurahan yang berpartisipasi dalam program
ini. Tingkat ini dicirikan dengan:
a. Adanya kebijakan PRB yang telah dilegalkan dalam bentuk Perdes atau perangkat hukum setingkat di kelurahan
b. Adanya dokumen perencanaan PB yang telah dipadukan ke dalam RPJMDes dan dirinci ke dalam RKPDes
c. Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat, termasuk kelompok perempuan dan
kelompok rentan, yang berfungsi dengan aktif
d. Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan yang secara rutin terlibat aktif dalam kegiatan peningkatan kapasitas,
pengetahuan dan pendidikan kebencanaan bagi para anggotanya dan masyarakat pada umumnya
e. Adanya upaya-upaya sistematis untuk mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan
kerentanan, termasuk kegiatan-kegiatan ekonomi produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan
f. Adanya upaya-upaya sistematis untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana

2. Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Madya


Tingkat ini adalah tingkat menengah yang dicirikan dengan:
a. Adanya kebijakan PRB yang tengah dikembangkan di tingkat desa atau kelurahan
b. Adanya dokumen perencanaan PB yang telah tersusun tetapi belum terpadu ke dalam instrumen perencanaan
desa
c. Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat, termasuk kelompok perempuan dan
kelompok rentan, tetapi belum berfungsi penuh dan aktif
d. Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan yang terlibat dalam kegiatan peningkatan kapasitas, pengetahuan dan
pendidikan kebencanaan bagi para anggotanya dan masyarakat pada umumnya, tetapi belum rutin dan tidak
terlalu aktif
e. Adanya upaya-upaya untuk mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan kerentanan,
termasuk kegiatan-kegiatan ekonomi produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan, tetapi belum terlalu teruji
f. Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana yang belum teruji dan
sistematis

3. Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Pratama

16
Tingkat ini adalah tingkat awal yang dicirikan dengan:
a. Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun kebijakan PRB di tingkat desa atau kelurahan
b. Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun dokumen perencanaan PB
c. Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat
d. Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk tim relawan PB Desa/Kelurahan
e. Adanya upaya-upaya awal untuk mengadakan pengkajian risiko, manajemen risiko dan pengurangan kerentanan
f. Adanya upaya-upaya awal untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap bencana

C. Indikator Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

a. Indikator dalam Perka BNPB No. 1 Tahun 2012


Ketangguhan masyarakat dapat dinilai berdasarkan capaian 20 indikator yang dikembangkan dari 6 komponen Sistem
Penanggulangan Bencana. Indikator tersebut dicantumkan dalam lampiran Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012, yang
kemudian menjadi rujukan bagi BNPB dalam mengembangkan program ini. Indikator ini terdiri dari indikator utama dan
pendukung. Keseluruhan indikator tersebut ada dalam tabel dibawah ini.
KATEGORI NO INDIKATOR JENIS INDIKATOR IN
LEGISLASI 1 Kebijakan/Peraturan di Desa/Kel tentang PB/PRB Utama
Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Komunitas, Utama
PERENCANAAN 2
dan/atau Rencana kontingensi
3 Forum PRB Utama
KELEMBAGAAN 4 Relawan Penanggulangan Bencana Utama
5 Kerjasama antar pelaku dan wilayah
6 Dana tanggap darurat
PENDANAAN
7 Dana untuk PRB
8 Pelatihan untuk pemerintah desa
PENGEMBANGAN
9 Pelatihan untuk tim relawan
KAPASITAS
10 Pelatihan untuk warga desa

17
11 Pelibatan/partisipasi warga desa
12 Pelibatan Perempuan dalam tim relawan
13 Peta dan kajian risiko Utama
14 Peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian
15 Sistem peringatan dini Utama
PENYELENGGARAAN 16 Pelaksanaan mitigasi struktural (fisik)
PENANGGULANGAN Pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan Utama
17
BENCANA masyarakat
18 Perlindungan kesehatan kepada kelompok rentan Utama
19 Pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk PRB Utama
20 Perlindungan aset produktif utama masyarakat Utama

b. Indikator dalam SNI 8357-2017


Tahun 2017, Desa Tangguh Bencana ditetapkan pada SNI (Standar Nasional Indonesia) bertujuan agar setiap unsur dapat
membentuk Desa Tangguh Bencana dengan mengacu pada pedoman SNI ini. Indikator yang terdapat di dalam SNI dibagi
menjadi dua komponen; Indikator Dasar dan Indikator Hasil, berikut indikator-indikatornya:
Indikator Dasar; 1) Penguatan kualitas dan akses layanan dasar, dan 2) Adanya penguatan sistem koordinasi dalam
pengelolaan risiko bencana. Indikator Hasil; 1) Penguatan pengelolaan risiko bencana, dan 2) Penguatan sistem
kesiapsiagaan untuk mendukung kegiatan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi pada paska bencana di
desa/kelurahan. Setiap indikator dijelaskan lebih rinci lagi di dalam dokumen SNI.

BAB III

18
ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM
DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN

Program Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dilaksanakan secara terpadu antara Pusat, Daerah dan Masyarakat dibantu
oleh fasilitator di tingkat desa/kelurahan. Secara rinci organisasi pelaksana program adalah sebagai berikut:

A. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


Pada tingkat pusat, organisasi pelaksana program Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) khususnya di bagian Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, Kedeputian Pencegahan dan
Kesiapsiagaan. Adapun pelaku yang berperan dalam program ini di lingkungan BNPB sebagai berikut:
1. Kepala BNPB sebagai koordinator tingkat nasional.
2. Sekretaris Utama BNPB sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
3. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB sebagai penanggung jawab program.
4. Direktur Pemberdayaan Masyarakat sebagai penanggung jawab kegiatan.
5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pemberdayaan Masyarakat sebagai pengambil keputusan dan atau tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja negara.
6. Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai bendahara pengeluaran pusat yang berkedudukan di BNPB.
7. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Direktorat Pemberdayaan Masyarakat sebagai bendahara pengeluaran pembantu yang
berkedudukan di Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB.

Peran dan Tugas:

a. Menetapkan kebijakan pelaksanaan program desa/kelurahan tangguh bencana


b. Menyediakan anggaran untuk pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana
c. Melakukan pembekalan PJOK dan BPP Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

19
e. Melakukan pelaporan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program

Tanggung jawab dan wewenang BNPB:

a. Menetapkan kebijakan serta memberi arahan strategis bagi pemanfaatan dana


b. Melaksanakan/pengawasan terhadap kinerja kegiatan Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
c. Memastikan terwujudnya koordinasi antar pemangku kepentingan/stakeholder untuk pemanfaatan dana yang efektif dan efisien
d. Menyusun petunjuk pelaksanaan sesuai dengan ketentuan lain yang ditetapkan
e. Menetapkan alokasi dana untuk masing-masing daerah

Tanggung jawab dan wewenang KPA:

a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan melalui Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan selaku
Penanggungjawab Program, dan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat selaku Penanggungjawab Kegiatan.
b. Menetapkan PJOK dan BPP sebagai pengelola Pembentukan atau Pengembangan Desa Tangguh Bencana di tiap-tiap Provinsi
dan Kabupaten/Kota atas usul Kepala Daerah masing-masing.
c. Memerintahkan PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat untuk meminta laporan pertanggung jawaban (LPJ) BPP setiap
tanggal 10 bulan berikutnya.
d. Menyampaikan Laporan akhir pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh Bencana kepada
Pengguna Anggaran (PA).
Tanggung jawab dan wewenang PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat:

a. Menyusun rencana kegiatan, alokasi dana dan penarikannya ke Biro Keuangan BNPB;
b. Memfasilitasi dan mengorganisasikan penyelenggaraan kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh Bencana
secara nasional yang dilaksanakan oleh PJOK.

20
c. Menandatangani surat perjanjian perikatan dengan pihak penyedia barang/jasa yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja;
d. Menyiapkan, dan mengendalikan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa yang telah ditandatangani;
e. Menyusun, menerbitkan, dan menyampaikan SPP kepada PP-SPM berdasarkan bukti/dokumen yang diajukan oleh BPP. PPK ikut
menyetujui (approval) terhadap semua bukti/dokumen yang akan diajukan ke PP-SPM.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh Bencan baik
sebelum, saat berlangsungnya kegiatan, dan/atau setelah berakhirnya kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa
Tangguh Bencana.
g. Menyusun Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan Semester dan Akhir Tahun Anggaran terkait dengan Kegiatan Pembentukan
dan Pengembangan Desa Tangguh Bencana yang datanya antara lain bersumber dari Laporan Kemajuan Pekerjaan yang
disusun oleh PJOK.
h. Dalam menyusun rencana kegiatan, dan pengendalian pelaksanaan Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh
Bencana, PPK dibantu oleh Tim Perencana, Tim Koordinasi, Tim Pengawas, dan Konsultan Manajemen.

B. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tingkat Provinsi


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi memiliki peran sebagai berikut:
a. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan desa/kelurahan
c. Menyusun laporan daan rencana tindak lanjut terhadap kegiatan pengembangan desa/kelurahan tangguh bersama BPBD
Kabupaten/Kota
d. Mencatat desa/kelurahan tangguh bencana serta fasilitator sebagai aset daerah
e. Menunjuk satu personil dari Bidang 1 (Pencegahan dan Kesiapsiagaan) sebagai Manajer Area (atau disebut MA)

Manager Area (MA)


a. Merupakan pejabat struktural bidang pencegahan dan kesiapsiagaan di BPBD Provinsi
b. Ditetapkan dalam Surat Keputusan oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi

21
c. Tugas MA adalah sebagai pendamping dari Provinsi dan pemberi saran selama program/kegiatan pengembangan desa tangguh
bencana berlangsung
d. Bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi program Pengambangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

C. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tingkat Kabupaten/Kota

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota sebagai Ketua Pelaksana sekaligus
penanggungjawab Program Ketangguhan Masyarakat dibantu dengan Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK),
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) serta 1 staf administrasi mempunyai tugas dan fungsi untuk:
a. Melakukan ragkaian kegiatan pengembangan desa tangguh bencana di desa/kelurahan tangguh bencana yang telah
dibentuk pada tahun 2016
b. Merekrut fasilitator desa yang merupakan referensi dari kepala desa atau lurah setempat
c. Melakukan kontrak kerja dengan fasilitator desa dan menyalurkan honor fasilitator sesuai RAB APBN yang telah ditetapkan
d. Memfasilitasi pendanaan pelaksanaan pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana
e. Melakukan perencanaan program Pengambangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, bersama fasilitator dan kepala
desa/lurah
f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan desa/kelurahan
g. Menyusun laporan terhadap kegiatan pengembangan desa/kelurahan, dibantu oleh fasilitator
h. Menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi serta pendokumentasian yang bagus
i. Membuat pertanggungjawaban administrasi program dan keuangan, kemudian dilaporkan secara utuh ke BNPB
j. Menyerahkan laporan kegiatan serta dokumentasi Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ke BNPB dan
BPBD Provinsi

Peran dan Tugas:

1. Bupati/Walikota sebagai pemangku kebijakan program kegiatan di Kabupaten/Kota.


2. Kepala Pelaksana BPBD sebagai penanggung jawab administrasi program kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa
Tangguh Bencana di Kabupaten/Kota.

22
3. PJOK Kabupaten/Kota sebagai koordinator dan penanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten/Kota.
4. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP Kabupaten/Kota bertugas membantu Bendahara Pengeluaran BNPB dan BPP Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat
5. Bupati/Walikota sebagai pemangku kebijakan program kegiatan di Kabupaten/Kota.
6. Kepala Pelaksana BPBD sebagai penanggung jawab administrasi program kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa
Tangguh Bencana di Kabupaten/Kota.
7. PJOK Kabupaten/Kota sebagai koordinator dan penanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten/Kota.
8. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP Kabupaten/Kota bertugas membantu Bendahara Pengeluaran BNPB dan BPP Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat

Tugas dan wewenang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota adalah:

a. Mengusulkan PJOK Daerah dan BPP kepada BNPB untuk ditetapkan dengan surat keputusan.
b. Mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh Bencana di daerah
terkait serta kegiatan supervisi dan pendampingan di BPBD.
c. Mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana di daerah terkait serta kegiatan
supervisi dan pendampingan di BPBD
d. Menetapkan fasilitator desa yang akan melakukan pendampingan selama program/kegiatan Pengembangan Desa Tangguh
Bencana berlangsung.

Tanggung jawab dan wewenang PJOK Kabupaten/Kota:

a. Bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten/Kota.


b. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana yang dilaksanakan.

23
c. Mengajukan permintaan pencairan dana kepada PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan diketahui oleh Kepala Pelaksana
BPBD kabupaten/Kota, sesuai jadwal dan alokasi dana yang telah ditetapkan.
d. Menyiapkan dokumen pendukung SPP yang lengkap dan benar untuk disampaikan kepada PPK Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat dibantu oleh BPP.
e. Memproses pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana sesuai pentahapan yang telah
ditetapkan di wilayahnya dengan persetujuan PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat.
f. Mengawasi secara langsung di lapangan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana baik yang dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa berdasarkan perjanjian/ kontrak, maupun yang dilaksanakan secara swakelola.
g. Melakukan pemeriksaan kas BPP sebulan satu kali sesuai ketentuan.
h. Menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap tgl. 10 bulan berikutnya kepada PPK dengan tembusan kepada
Bupati/Walikota c.q. Sekretaris Daerah dan Kepala Pelaksana BPBD, termasuk laporan pertanggungjawaban akhir masa
jabatannya.
i. Laporan Kemajuan Pekerjaan yang dibuat PJOK menjadi bahan penyusunan Laporan Kinerja oleh PPK Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat.
j. Jika terjadi pergantian PJOK antar waktu, maka PJOK sebelumnya harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada
PJOK pengganti.
k. Penggantian personil PJOK melalui Surat dari Kepala Daerah dengan persetujuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
l. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan dengan SKPD terkait.
m. Dalam melaksanakan Kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa Tangguh Bencana ini PJOK dibantu oleh Tim Pelaksana.
n. Aktif melaporkan perkembangan rangkaian kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana dan konsultasi dengan BNPB
secara regular

Tanggungjawab dan wewenang BPP Kabupaten/Kota:

a. Mengajukan bukti/dokumen terkait dana kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana kepada PPK sebagai bahan pengajuan
SPP LS. Setiap bukti/dokumen harus ditandatangani oleh BPP dan PJOK.

24
b. Menerima, dan menyimpan uang di rekening PJOK/BPP kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana BPBD Kabupaten/Kota
pada Bank BRI setempat sesuai transfer yang diterima dari BP.
c. Melaksanakan pembayaran swakelola atas persetujuan PJOK setelah berkoordinasi dengan PPK Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat.
d. Menyetorkan pajak-pajak yang dipungut kerekening kas negara sesuai ketentuan.
e. Sisa dana pada akhir tahun anggaran disetorkan ke kas negara sesuai tanggal yang telah ditetapkan.
f. Melakukan penatausahaan, dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban terhadap uang-uang negara yang dikelolanya
(LPJ) ke BP paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
g. Jika terjadi pergantian BPP antar waktu, maka BPP sebelumnya harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada
BPP pengganti.
h. Penggantian personil BPP melalui Surat dari Kepala Daerah dengan persetujuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
i. Dokumen sumber BPP dan LPJ BPP menjadi dokumen sumber penatausahaan BP dan LPJ yang disusun oleh BP.
j. Penatausahaan BPP dan LPJ BPP dibuat dan disusun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang
Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satker Pengelola APBN dan Perdirjen Perbendaharaan No. Per-3/Pb/2014
tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Satker Pengelola APBN serta
Verifikasi LPJ Bendahara
k. Menutup Rekening Desa Tangguh Bencana setelah kegiatan selesai dilaksanakan yang dibuktikan dengan surat penutupan dari
bank BRI, rekening harus dipastikan nihil sebelum ditutup dan terlebih dahulu diproses pengembalian melalui SIMPONI apabila
ada dana dari sisa kegiatan.

D. Fasilitator Desa/Kelurahan

a. Fasilitator desa/lokal dapat ditunjuk dari fasilitator desa tangguh bencana pembentukan sebelumnya, anggota forum PRB desa,
kelompok kerja, tim relawan, atau masyarakat desa
b. Fasilitator berjumlah 1 (satu) orang dan diberikan honor sebanyak 3 (tiga) kali kegiatan; kegiatan utama, kegiatan pilihan, dan
gerakan PRB

25
c. Fasilitator desa/lokal merupakan orang yang berkompeten dalam hal fasilitasi/pendampingan masyarakat

Tugas dan fungsi Fasilitator sebagai berikut:


a) Melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam proses pencapaian indikator program
b) Melakukan rencana program
c) Menyusun laporan proses dan hasil fasilitasi secara rutin
d) Menyusun laporan akhir pendampingan

E. Masyarakat Desa/Kelurahan
Masyarakat desa/kelurahan yang merupakan perwakilan dari seluruh wilayah (dusun, jorong, dan kelompok yang ada di
desa/kelurahan, karang taruna, kelompok rentan, difable, PKK, tokoh masyarakat, aparatur desa/kelurahan, bidan desa, industri
kecil, menengah dan lain-lain), adanya keterwakilan berdasarkan jenis kelamin, usia, profesi, dan lain-lain. Masyarakat merupakan
pelaksana proses pencapaian indikator desa/kelurahan tangguh bencana. Kelompok ini merupakan kelompok kerja yang diakhir
program akan menjadi forum pengurangan risiko bencana (Forum PRB desa) ini harus dapat mengintegrasikan rencana
desa/kelurahan tangguh dengan rencana pembangunan desa/kelurahan, mengawal kegiatan musrenbang desa/kelurahan dengan
rencana aksi masyarakat/komunitas, dan mensinergikan seluruh pembangunan desa/kelurahan yang bersumber dari dana pihak lain.
Disamping itu, kelompok kerja ini bertugas untuk mensosialisasikan atau menyebarluaskan kepada seluruh anggota masyarakat.

Masyarakat desa/kelurahan merupakan pemilik dari kegiatan beserta dokumen-dokumen yang dihasilkan selama proses fasilitasi dan
pendampingan oleh fasilitator dan BPBD. Dokumen-dokumen yang telah dibuat pada pembentukan desa tangguh bencana, maka
perlu direview kembali atau diperbaiki setiap saat. Kegiatan-kegiatan atau dokumen yang belum selesai di proses pembentukan,
agar dapat diselesaikan, dimasukan ke dalam perencanaan desa/kelurahan, kemudian didokumentasikan dengan baik. Adapun
masyarakat yang memilih kegiatan pilihan program pengembangan desa tangguh bencana.

26
BAB IV
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA

Pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana merupakan kelanjutan kegiatan pembentukan desa tangguh bencana yang telah
difasilitasi tahun 2016 & 2017. Pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pilihan. Seluruh
kegiatan dalam program pengembangan pada tahap ini ditargetkan untuk menjamin keberlanjutan hasil melalui formalitas dan legalitas
hasil-hasil program fasilitasi desa tangguh serta sosialisasi (diseminasi) informasi penanggulangan bencana dan implementasi hasil
program kepada warga masyarakat di berbagai lapisan dan wilayah desa/kelurahan khususnya kelompok-kelompok rentan.

Kegiatan utama meliputi :


1) Pembukaan program dan perencanaan kegiatan
2) Penyebaran informasi (sosialisasi) peta risiko, dan jalur evakuasi
3) Pemutakhiran/Finalisasi/Pengesahan dokumen perencanaan PB
4) Internalisasi dokumen RPB ke dalam RPJM Desa (pemanfaatan alokasi dana desa)
5) Gerakan pengurangan risiko bencana, dan
6) Evaluasi dan Rencana keberlanjutan program

Kegiatan pilihan meliputi :


1) Sosialisasi rencana-rencana PB kepada masyarakat
2) simulasi system peringatan dini dan rencana evakuasi
3) membangun jaringan dan kerjasama dengan pihak lain melalui forum PRB Desa/Kelurahan
4) Menyusun rencana keberlanjutan usaha bagi UMKM.
* pilih 2 kegiatan yang prioritas

27
A. Kegiatan Utama
Kegiatan utama adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan. Rincian pelaksanaan kegiatan utama adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan Program dan Perencanaan Kegiatan


Tujuan :
Tujuan kegiatan adalah untuk membangun kembali komitmen bersama antara BPBD, Pemerintah Desa/Kelurahan, dan
masyarakat; me-review dokumen kajian risiko dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya; menilai kebutuhan
pengembangan untuk pencapaian indikator-indikator desa tangguh dan menetapkan prioritas; dan menyusun rencana
kerja dan evaluasi kegiatan-kegiatan secara partisipatif.

Masukan :
• Hasil-Hasil Program Desa Tangguh tahun sebelumnya
• Matrik hasil penilaian capaian indikator ketangguhan desa/kelurahan tahun sebelumnya, berdasarkan lampiran Perka
BNPB 1/2012
• Paparan Rencana Kegiatan utama, dan kegiatan pilihan Pengembangan Desa Tangguh
• Format Rencana Evaluasi Program Pengembangan Desa Tangguh

Peserta :
Perwakilan dari Forum PRB desa/kelurahan, tim relawan desa/kelurahan, pemerintah desa/kelurahan, dan kelompok-
kelompok masyarakat (berdasarkan dusun/RW, berdasarkan mata pencaharian, perwakilan kelompok rentan). Pelaksana
bisa mengundang pihak lain sebagai Pembimbing/ Observer aktif (misalkan dari Fasilitator Program Fasilitasi Desa Tangguh
– atau LSM/Ormas/KSM/Perguruan Tinggi yang bergerak di bidang PB/PRB atau pengembangan masyarakat dan BPBD
Kota/Kabupaten)

Narasumber :
BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Desa/Lurah

Kegiatan :

28
• Kepala Desa/Lurah memberikan sambutan kepada peserta dan BPBD Kabupaten/Kota, serta menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan
• BPBD Kabupaten/Kota memberikan arahan kebijakan program Destana ke depan dan sekaligus membuka kegiatan
secara resmi
• Proses lokakarya dipandu oleh Fasilitator yang dipilih dari anggota Forum. Fasilitator memastikan bahwa peserta
dapat/telah saling mengenal, menyampaikan agenda dan jadwal dari seluruh sesi lokakarya, serta bagaimana proses
partisipatif dalam kegiatan akan berlangsung
• Paparan tentang Hasil-Hasil Program Desa Tangguh tahun sebelumya, dilanjutkan dengan tanya jawab
• Fasilitator menampilkan Matrik penilaian ketangguhan untuk desa/kelurahan berdasarkan lampiran Perka BNPB
1/2012. Kemudian dilakukan review dan mendaftar beberapa dokumen/rencana kegiatan yang belum dicapai dengan
baik.
• Diskusi penentuan prioritas kegiatan pada program pengembangan ini diharapkan secara logis merupakan kegiatan-
kegiatan untuk memperbaiki level capaian dari indikator-indikator desa tangguh; atau inisiatif kegiatan untuk
indikator-indikator lain yang belum dikerjakan (baik dengan program fasilitasi desa tangguh tahun sebelumnya,
maupun dengan RAK PRB atau kegiatan mandiri pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat – dengan atau tanpa
dukungan pihak luar).
• Fasilitator mengingatkan bahwa selain orientasi pada hasil-hasil kegiatan untuk mencapai indikator desa tangguh,
pelaksanaan program pengembangan desa/kelurahan tangguh tetap berorientasi proses, sebagai bagian dari stategi
pencapaian keberlanjutan dampak program. Ambillah waktu yang cukup untuk menjelaskan apa yang dimaksud
‘proses’ dan ‘keberlanjutan’ dan pentingnya dua hal ini.
• Diskusi penentuan prioritas berdasarkan hasil review hasil tahun 2016 dan target indikator ketangguhan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Rencana kegiatan umum, adalah draft dari rencana kegiatan, yang dikonsultasikan kembali
kesesuaiannya kepada peserta. Demikian pula kesepakatan tentang prioritas kegiatannya.
• Lanjutkan dengan mendiskusikan bagaimana evaluasi dan pelaporan akan dilaksanakan. Kerjakan rencana evaluasi
dan pelaporan sesuai dengan panduan dalam Juknis ini.
• Bagikan Lembar Informasi Tentang Mekanisme Penyampaian Keluhan dan Saran, Ketua Forum dapat
mensosialisasikan mekanisme penyampaian keluhan dan saran terkait program.

Hasil :

29
• Rencana Kegiatan Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh (jadwal rencana pelaksanaan kegiatan, rencana peserta
per kegiatan, pembagian tugas untuk rencana pelaksanaan kegiatan, termasuk prioritas kegiatan pilihan yang akan
dilaksanakan)
• Rencana Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh (apa yang dievaluasi, bagaimana
mengevaluasi dan perangkat yang dipergunakan, dan pembagian tugas untuk evaluasi dan pelaporan)

2. Penyebaran informasi (sosialisasi) peta risiko, dan jalur evakuasi

Tujuan:
• menyampaikan dan menjelaskan peta risiko dan peta/jalur evakuasi kepada seluruh warga desa.
• menggali masukan-masukan untuk menyempurnakan peta risiko dan peta/jalur evakuasi dari warga.
• Menyusun/merevisi (kalau sudah ada) rencana evakuasi dusun termasuk di dalamnya SOP evakuasi.

Masukan:
• Lembar peta risiko untuk bahan paparan dengan ukuran yang memadai.
• Lembar peta/jalur evakuasi untuk bahan paparan dengan ukuran yang memadai.
• Paparan tentang proses penyusunan peta risiko dan peta/jalur evakuasi
• Lembar peta risiko dan jalur evakuasi untuk ditempel/dipasang di setiap Balai dusun.

Peserta :
Perwakilan masyarakat dari setiap dusun/RW

Narasumber :
Forum RPB Desa/Kelurahan

Kegiatan:
• Seluruh kegiatan dipandu oleh forum PRB Desa/Kelurahan.
• Pembukaan dan pengantar. Kepala Desa/Lurah membuka kegiatan dan menyampaikan pentingnya pengurangan
risiko bencana. Ditambahkan, bahwa peta risiko dan peta/jalur evakuasi menjadi salah satu sarana untuk pengurangan

30
risiko bencana tersebut. Fasilitator mengantarkan kegiatan dengan menguraikan maksud dan tujuan kegiatan beserta
hasil-hasil yang diharapkan.
• Forum PRB memaparkan peta risiko dan jalur evakuasi dengan menggunakan lembar peta risiko dengan ukuran
memadai. Pemaparan dapat dibantu dengan menggunakan alat peraga yang lain.
• Diskusi dan revisi dimasukkan ke dalam peta risiko dan jalur evakuasi
• Fasilitator memberikan pengantar pentingnya rencana evakuasi dan tata laksana evakuasi tersebut. Diidentifikasi hal-
hal apa saja yang perlu masuk ke dalam rencana evakuasi. Diskusi untuk penyusunan/revisi rencana evakuasi dapat
dilakukan di dalam kelompok-kelompok. Kebutuhan-kebutuhan penyelenggaraan evakuasi yang belum ada di
desa/kelurahan juga penting untuk diidentifikasi (papan peringatan, rambu evakuasi, jalur rusak). Perumusan
dilakukan pada saat itu juga.
• Pembuatan dan pemasangan setidaknya 3 papan peta risiko dan jalur evakuasi yang dipasang di tempat umum
• Pembuatan dan pemasangan rambu jalur evakuasi menuju tempat evakuasi yang sudah ditentukan dalam rencana
evakuasi

Hasil:
• Peta risiko yang telah mendapatkan revisi dari warga desa/kelurahan.
• Ada usulan titik-titik penempatan informasi tentang peta risiko dan peta/jalur evakuasi.
• Peta/jalur evakuasi yang telah mendapatkan revisi dari warga desa/kelurahan.
• Ada rencana evakuasi, termasuk di dalamnya prosedur pelaksanaan evakuasi (SOP).
• Ada setidaknya 3 papan peta risiko dan jalur evakuasi yang dipasang ditempat umum
• Ada rambu jalur evakuasi yang dipasang di rute evakuasi

3. Pemutakhiran, Finalisasi, dan Pengesahan Dokumen Perencanaan PB

Tujuan :
Tujuan kegiatan adalah melengkapi/memperbaharui informasi/data dan isi/materi yang diperlukan untuk
menyempurnakan dokumen-rancangan/dokumen kebijakan PB/PRB dan rencana PB (RPB dan lampiran-lampiran
pelengkapnya, RAK, dan Renkon); dan memformalkan rancangan kebijakan dan dokumen perencanaan PB/PRB). Hal ini

31
untuk mendapatkan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa/Kelurahan, yang juga berisi Rencana Aksi
Komunitas untuk Pengurangan Risiko Bencana, serta dokumen Rencana Kontingensi yang sudah disahkan oleh pemerintah
Desa/Kelurahan.

Masukan:
• Naskah akhir dokumen RPB Desa/Kelurahan dan lampiran-lampiran pelengkapnya, termasuk Kajian Risiko dan matrik
Rencana Aksi Komunitas, dan Rencana kontingensi.
• Draft akhir Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Peraturan Desa/Kelurahan sebagai dasar pengesahan RPB dan
Renkon.

Peserta :
Perwakilan dari Forum PRB Desa/Kelurahan, Tim Relawan Desa/Kelurahan, Tim Penyusun RPJMDes

Narasumber :
BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Desa/Lurah, Badan Permusyawaratan Desa

Kegiatan:
• Diskusi review dan/atau revisi hasil kajian risiko dan dimasukkan dalam dokumen RPB Desa/Kelurahan.
• Diskusi review dan/atau revisi matrik rencana aksi komunitas untuk pengurangan risiko bencana dimasukkan dalam
dokumen RPB Desa/Kelurahan.
• Diskusi dan revisi dokumen RPB Desa/Kelurahan dan strukturnya disesuaikan dengan panduan di lampiran Juknis ini
(lampiran 1).
• Diskusi dan revisi dokumen Rencana Kontingensi Desa/Kelurahan dan strukturnya disesuaikan dengan panduan di
lampiran Juknis ini (lampiran 2).
• Diskusi pilihan pengesahan dokumen RPB dan Rencana Kontingensi Desa/Kelurahan melalui Surat Keputusan Kepala
Desa/Lurah atau Peraturan Desa/Kelurahan.
• Membuat draf Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Peraturan Desa/Kelurahan untuk mengesahkan dokumen RPB
dan Rencana Kontingensi.

32
• Membahas dan mengesahkan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Peraturan Desa/Kelurahan bersama dengan
lembaga terkait di tingkat desa/kelurahan.

Hasil:
• Pemutakhiran kajian risiko bencana dimasukkan dalam dokumen RPB Desa/Kelurahan.
• Pemutakhiran matrik rencana aksi komunitas untuk pengurangan risiko bencana dimasukkan dalam dokumen RPB
Desa/Kelurahan.
• Dokumen RPB Desa/Kelurahan yang sudah final
• Dokumen Rencana Kontingensi Desa/Kelurahan yang sudah final
• Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau Peraturan Desa/Kelurahan yang mengesahkan dokumen RPB dan Rencana
Kontigensi Desa/Kelurahan sebagai dokumen resmi untuk acuan perencanaan pembangunan dan respon bencana di
Desa/Kelurahan.

4. Internalisasi dokumen RPB ke dalam RPJM Desa

Tujuan:
Mengintegrasikan dokumen RPB dan RAK ke dalam penyusunan rencana pembangunan desa/kelurahan yang akan
dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya.

Masukan:
• Dokumen-dokumen perencanaan PB/PRB
• Dokumen RPJM Desa/Rencana Kelurahan
• Dokumen rencana kerja tahunan desa/kelurahan
• Dokumen Peraturan Menteri Desa No. 19 tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2018
• Dokumen Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 tentang Perubahan Pengelolaan Keuangan Desa

Peserta :

33
Perwakilan dari Forum PRB Desa/Kelurahan, Tim Relawan Desa/Kelurahan, Tim Penyusun RPJMDes, kelompok-kelompok
masyarakat (berdasarkan dusun/RW, berdasarkan mata pencaharian, perwakilan kelompok rentan, jenis kelamin, usia)

Narasumber :
BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Desa/Lurah

Kegiatan:
• Pengurus forum dapat mengawali pembicaraan ini dengan mengenalkan secara singkat UU No. 06 Tahun 2015
tentang Desa dan kebijakan pemerintah lainnya yang terkait, termasuk kebijakan pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah Desa / Kelurahan melanjutkan bahasan tentang rencana pembangunan (Musrenbang) untuk masa
berjalan / tahun berikutnya.
• Forum Desa/Kelurahan meninjau kembali hasil RPB dan RAK serta membicarakan apa dan bagaimana memasukkan
rencana-rencana yang disusun ke dalam rencana pembangunan desa/kelurahan.
• Forum mengikuti musrenbang untuk memasukkan RAK ke dalam perencanaan pembangunan desa/kelurahan.
• Forum memantau proses perencanaan di desa/kelurahan untuk memastikan bahwa RAK sudah diakomodasi dan
diintegrasikan dengan rencana pembangunan.

Hasil:
• Kesepakatan Forum Desa/Kelurahan tentang tindakan untuk mewujudkan pengintegrasian RPB dan RAK ke dalam
perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan.
• Daftar kegiatan dalam RPB dan RAK masyarakat yang sudah diakomodasi dalam rencana pembangunan
desa/kelurahan.
• Dokumen rencana pemanfaatan dana desa untuk pengurangan risiko bencana

5. Gerakan Pengurangan Risiko Bencana

Gerakan Pengurangan Risiko Bencana dapat bersifat sipil teknis maupun vegetatif. Gerakan ini merupakan kerja sama
dengan para pihak (Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan lembaga usaha) untuk berkontribusi membangun desa
tangguh sesuai dengan rencana aksi komunitas yang telah disusun. Bantuan/kontribusi para pihak dapat berupa bahan

34
baku bangunan (semen, pasir, batu) atau bibit tanaman, sedangkan dana untuk gotong royong disediakan dari kegiatan
pengembangan desa tangguh. Kegiatan tersebut antara lain dapat berupa:

a. Pembangunan infrastruktur skala kecil


1) Pembangunan bangunan penguat tebing
Bangunan penguat tebing dibangun pada wilayah desa yang mempunyai ancaman longsor dan banjir bandang
dengan bentuk terasering maupun talud

2) Pembangunan embung atau bendungan serta sumur resapan


Pembangunan embung, check dam serta sumur resapan dilaksanakan di desa tangguh yang mempunyai
ancaman banjir, kekeringan dalam rangka meningkatkan serapan limpahan air saat musim penghujan ke dalam
tanah dan meningkatkan cadangan air tanah di desa tersebut untuk air minum maupun irigasi saat musim
kemarau.

3) Pembangunan jalur evakuasi


Pembangunan jalur evakuasi dilaksanakan di desa yang mempunyai ancaman tsunami, banjir dalam rangka
mempercepat akses masyarakat menuju tempat evakuasi. Pembangunan jalur evakuasi ini disesuaikan dengan
peta jalur evakuasi yang telah disusun oleh masyarakat desa.

b. Gerakan Penghijauan
Gerakan penghijauan dilaksanakan pada desa-desa yang mempunyai ancaman banjir, kekeringan atau krisis air bersih
saat kemarau.

6. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

Tujuan :

35
Pada akhir seluruh rangkaian kegiatan, Forum dan tim relawan serta pemerintah desa/kelurahan menilai proses
pelaksanaan program dan capaian program dengan membandingkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
pelaksanaan program.

Masukan :
• Formulir evaluasi program
• Dokumen-dokumen Perencanaan PB yang telah dimutakhirkan
• Matrik hasil penilaian capaian indikator ketangguhan desa/kelurahan tahun sebelumnya, berdasarkan lampiran Perka
BNPB 1/2012

Peserta :
Perwakilan dari Forum PRB desa/kelurahan, tim relawan desa/kelurahan, pemerintah desa/kelurahan, dan kelompok-
kelompok masyarakat (berdasarkan dusun/RW, berdasarkan mata pencaharian, perwakilan kelompok rentan)

Narasumber :
BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Desa/Lurah

Kegiatan :
• Pengurus forum memandu proses evaluasi seluruh kegiatan program dengan menjelaskan tujuan dan cara pengisian
formulir evaluasi
• Keluaran berupa laporan proses dan dokumen-dokumen capaian (indikator) dapat dibagikan kepada peserta diskusi
sebagai bukti hasil karya masyarakat desa/kelurahan yang nyata.
• Semua peserta diminta untuk menyampaikan pendapatnya tentang praktek-praktek dan cara-cara yang baik dan
dilakukan selama proses pelaksanaan program, hal mana dapat ditekankan sebagai bagian dari faktor kapasitas
masyarakat, demikian juga untuk cara yang kurang tepat guna untuk diperbaiki.
• Kemudian seluruh peserta mendiskusikan untuk mengisi penilaian akhir (endline) ketangguhan desa/kelurahan untuk
dibandingkan dengan hasil penilaian baseline (dari hasil endline pada program tahun sebelumnya).
• Semua masukan-masukan dirumuskan ke dalam satu dokumen rekomendasi untuk nantinya ditindaklanjuti.

36
Hasil:
• Laporan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan program
• Hasil penilaian endline ketangguhan desa/kelurahan

B. Kegiatan Pilihan

Kegiatan pilihan ini dilakukan secara mandiri baik oleh Forum PRB Desa/Kelurahan maupun oleh Tim Relawan. Kegiatan
pilihan dalam pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana meliputi antara lain:

1. Sosialisasi Rencana-Rencana PB kepada Masyarakat

Tujuan:
Menginformasikan hasil-hasil pelaksanaan program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana oleh tim relawan Desa/Kelurahan
kepada masyarakat dan membangun kesadaran seluruh warga untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan penanggulangan
bencana di desa/kelurahan.

Masukan:
• Dokumen kajian risiko bencana desa/kelurahan
• Dokumen Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atau peraturan desa/kelurahan yang mengesahkan dokumen-dokumen
PB/PRB.
• Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa (termasuk RAK, Renkon, Rencana Evakuasi)
• Perkenalan fungsionaris PB/PRB yang terorganisasikan dalam Forum PRB dan tim relawan Desa/Kelurahan.

Peserta :
Perwakilan kelompok-kelompok masyarakat (berdasarkan dusun/RW, berdasarkan mata pencaharian, perwakilan
kelompok rentan)

Kegiatan:

37
• Tim relawan memberikan pengantar tentang pentingnya semua hasil program untuk disosialisasikan kepada seluruh
warga masyarakat. Kemudian tim relawan membuat rencana sosialisasi kepada seluruh warga masyarakat
desa/kelurahan.
• Tim relawan mendaftar kegiatan kelompok-kelompok masyarakat atau kegiatan rutin desa/kelurahan dimana kegiatan
tersebut dapat menjadi wahana untuk melakukan sosialisasi. Dengan wahana ini pelaku sosialisasi adalah anggota tim
relawan kepada masing-masing kelompoknya.
• Menyepakati materi sosialisiasi yang mencakup program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan upaya-upaya lain
untuk membangun ketangguhan masyarakat desa/kelurahan, ancaman dan risiko, rencana evakuasi, peringatan dini,
pelatihan relawan, dll.
• Menyusun rencana sosialisasi: siapa melakukan sosialisasi kepada siapa, kapan, dimana dan cara yang akan dilakukan.
• Melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat dengan menggunakan bahan dokumen-dokumen
tersebut di atas.

Hasil :
• Kesepakatan tim relawan untuk melaksanakan sosialisasi melalui kelompok masing-masing
• Rencana sosialisasi
• Hasil sosialisasi di beberapa kelompok masyarakat yang didiskusikan dalam pertemuan tim relawan

2. Simulasi Sistem Peringatan Dini dan Rencana Evakuasi

Tujuan:
Mengembangkan rencana simulasi evakuasi untuk jenis ancaman tertentu untuk menguji mekanisme peringatan dini,
rencana evakuasi dan rencana kontingensi.

Masukan:
• Dokumen rencana evakuasi
• Peta/jalur evakuasi
• Sistem peringatan dini

38
Peserta :
Tim Relawan, dan masyarakat

Kegiatan:
• Tim relawan memberikan pengantar tentang pentingnya warga masyarakat berlatih dan menguji mekanisme
peringatan dini, rencana evakuasi dan rencana kontingensi. Dengan simulasi masyarakat dapat belajar langsung untuk
meningkatkan tindakan-tindakan nyata meminimalisir potensi kerugian jiwa dan aset warga.
• Tim relawan Desa/Kelurahan menentukan jenis ancaman yang akan disimulasikan.
• Kemudian tim relawan membicarakan tentang cara pelaksanaannya, sumber daya pendukung simulasi tersebut dan
waktu. Rencana simulasi ini dapat dibicarakan dengan BPBD kabupaten/kota untuk kemungkinan melaksanakannya
secara bersama dan / atau mendapatkan dukungan sumber daya yang diperlukan.
• Bersama perwakilan pemerintah dan masyarakat, tim relawan menyusun rencana detail untuk simulasi evakuasi dan
peringatan dini
• Pada hari yang ditentukan, bersama pemerintah dan masyarakat, tim relawan melaksanakan simulasi peringatan dini,
rencana evakuasi dan rencana kontingensi. Hasil simulasi dituliskan untuk memperbaiki ketiga hal yang diuji tersebut.

Hasil:
• Kesadaran pemerintah, masyarakat, dan tim relawan untuk berlatih dan menguji sistem dan dokumen rencana yang
sudah ada di desa/kelurahan
• Hasil pelaksanaan simulasi dan catatan perbaikan untuk sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan rencana
kontingensi desa/kelurahan

3. Membangun Jaringan dan Kerjasama dengan pihak lain melalui Forum PRB Desa/Kelurahan

Tujuan:
Masyarakat memiliki hubungan baik dengan pihak-pihak lain untuk tujuan menguatkan unsur-unsur peningkatan kapasitas
warga dan aset desa/kelurahan.

Masukan:

39
• Dokumen Rencana Aksi Masyarakat
• Daftar dan peran yang dapat dilakukan oleh para pihak.

Peserta :
Pihak-pihak diluar wilayah desa/kelurahan yang dianggap dapat berkontribusi untuk keberlanjutan program Destana

Kegiatan:
• Kegiatan ini dipandu oleh seorang fasilitator yang dipilih dari anggota Forum PRB Desa/Kelurahan. Fasilitator
memberikan pengantar tentang perlunya desa/kelurahan memiliki jejaring kuat dengan pihak berkompeten di luar
wilayahnya, misalnya pusat pemantau peringatan, BPBD/Fasilitator, SKPD, lembaga usaha, pusat studi kebencanaan,
SAR, dll., untuk mendapatkan dukungan guna melanjutkan kerja membangun ketangguhan dan kemandirian.
• Kelompok Kerja Desa/Kelurahan mengidentifikasi nama-nama lembaga / perorangan dengan keahlian dan kapasitas
tertentu yang diperlukan untuk membantu memfungsikan rencana-rencana yang sudah dibuat, mekanisme peringatan
dini, pelatihan-pelatihan untuk relawan, upaya mitigasi, pemanfaatan sumber daya alam berperspektif PRB, dan lain-
lain.
• Bersama dengan BPBD Kabupaten/Kota, Kelompok Kerja membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk
menjalin kerjasama dalam rangka berkontribusi untuk peningkatan ketangguhan masyarakat di desa/kelurahan.

Hasil:
• Kesepakatan kerjasama antara desa/kelurahan dengan pihak lain untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menjalankan RAK yang sudah disusun oleh masyarakat.

4. Menyusun Rencana Keberlanjutan Usaha (RKU) bagi UMKM


Tujuan :
• Mempersiapkan UMKM agar mampu untuk mengidentifikasi ancaman, melakukan kajian dampak bencana terhadap
usaha
• Mempersiapkan UMKM agar mampu untuk merespon segala dampak bencana yang terjadi dan menyesuaikan diri
serta ketika pasca bencana mereka bisa pulih secara cepat dan lebih baik lagi dibanding usaha yang mereka lakukan
sebelumnya

40
• Melindungi Orang, Usaha dan Ekonomi lokal
• Membangun kapasitas UMKM desa melalui pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keberlanjutan usaha
• Membantu pelaku UMKM desa dalam menentukan strategi keberlanjutan usaha

Masukan :
• Dokumen kajian risiko
• Dokumen rencana kontinjensi

Peserta :
Semua pelaku UMKM di desa/kelurahan

Kegiatan :
• Kegiatan ini dipandu oleh seorang fasilitator yang dipilih dari anggota Forum PRB Desa/Kelurahan. Fasilitator
menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan, dan memaparkan dokumen kajian risiko bencana desa/kelurahan serta
dokumen rencana kontinjensi yang telah disusun pada tahun sebelumnya, agar para pelaku UMKM memiliki gambaran
tentang kondisi kebencanaan dan scenario bencana yang akan digunakan dalam penyusunan Rencana Keberlanjutan
Usaha
• Analisa Perbandingan Dampak Risiko UMKM dan kemungkinan terjadinya bencana, bertujuan untuk mengidentifikasi
jenis ancaman bencana yang ada disekitar lokasi UMKM, kemungkinan kejadian bencana dan tingkatan dampak
bencana terhadap UMKM. Melalui proses ini diharapkan UMKM akan memperoleh skala prioritas jenis ancaman yang
perlu penanganan segera untuk pengambilan tindakan keberlanjutan usaha
• Menentukan Skenario Ancaman Bencana Terhadap UMKM, menggunakan skenario yang ada pada dokumen rencana
kontijensi desa/kelurahan
• Memperkirakan Dampak Bencana Terhadap UMKM, tim penyusun akan memperkirakan risiko terhadap sumber daya
internal dan eksternal, angka kerugian, periode waktu gangguan terhadap fungsi sumber daya dan periode waktu
pemulihan sumber daya yang diharapkan baik sumber daya internal maupun eksternal. Sumber Daya Internal
merupakan sumber daya utama yang digunakan oleh UMKM dalam proses produksi. Sumber daya internal mencakup
bangunan (lokasi usaha), peralatan, inventaris, pekerja, pendanaan, teknologi komunikasi dan informasi, produk

41
(barang/layanan) yang terdampak. Sedangkan sumber daya eksternal merupakan sarana layanan sosial dasar dan
pendukung usaha UMKM, seperti jalan, jembatan, gas, air, listrik, jasa perbankan, pemasok, pasar dan lainnya
• Perbandingan Tingkatan Dampak, kajian dampak perlu mempertimbangkan perbandingan tingkatan dampak eksternal
dan internal yang terjadi jika salah satu atau sebagian departemen/divisi/unit usaha UMKM tidak berfungsi. Dampak
eksternal mempertimbangkan:
i. Seberapa serius dampak yang ditimbulkan terhadap konsumen/ pengguna/masyarakat secara keseluruhan jika
departemen/divisi/unit usaha UMKM tidak berfungsi.
ii. Berapa lama konsumen bersedia menunggu sampai departemen/divisi/unit usaha UMKM kembali berfungsi dan
iii. Seberapa cepat konsumen akan berpindah kepada UMKM lain.
Sedangkan dampak internal, mempertimbangkan seberapa serius dampak yang ditimbulkan oleh bencana terhadap
operasi, keuntungan, dan reputasi UMKM jika departemen/divisi/unit usaha UMKM tidak berfungsi.
• Menentukan Periode Toleransi Maksimum Gangguan Usaha. Dalam proses pengkajian, tim penyusun perlu
mempertimbangkan waktu ketika dampak tidak bisa diterima/ditolerir lagi dan waktu tujuan pemulihan usaha yang
diharapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk
keberlanjutan usaha sesuai periode waktu pemulihan yang telah ditetapkan
• Penyusunan RKU, meliputi 6 (enam) strategi utama, yaitu: Memperkuat kapasitas yang ada; Penyiapan strategi usaha
baru; Investasi baru; Membuat usaha sementara pada saat masa pemulihan awal (temporary back up); Usaha
Bersama; Transfer Risiko. Tahapan penyusunan RKU adalah sebagai berikut:
i. Menentukan tujuan, ruang lingkup dan tim RKU
ii. Menentukan kebutuhan untuk memulai kembali kegiatan-kegiatan usaha kunci
iii. Menentukan kegiatan-kegiatan prioritas dan target waktu pemulihan
iv. Mengidentifikasi sumberdaya penting untuk kegiatan-kegiatan prioritas
v. Mempersiapkan rencana keuangan
vi. Melakukan reviu rencana keberlanjutan usaha

Hasil :
• Kajian dampak bencana terhadap UMKM
• Dokumen Rencana Keberlanjutan Usaha (RKU)

42
C. Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang berkelanjutan

Ketangguhan masyarakat sesungguhnya dapat tercermin dari aspek kemandirian desa dalam melaksanakan upaya
penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana merupakan salah satu factor yang menentukan keberhasilan
pembangunan di desa. Untuk itu, kebijakan perencanaan dan penganggaran di desa harus berperspektif pengurangan risiko
bencana. Bentuk nyata kebijakan tersebut dapat diwujudkan melalui RPJMDes dan APPBDes. Desa dapat menganggarkan
kegiatan penanggulangan bencana pada APBDes dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi No. 19 tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018, Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 tentang Perubahan Pengelolaan Keuangan Desa. Diharapkan dengan penganggaran secara
mandiri oleh desa, upaya penanggulangn bencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta menurunkan tingkat risiko
bencana secara siginifikan.

43
BAB V
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana


1. Pemantauan dan Evaluasi
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana dimaksudkan untuk
melihat keluaran kegiatan, proses pelaksanaan, dan hasilnya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan ini juga
dilaksanakan secara berjenjang di tingkat masyarakat, BPBD Kab/Kota, BPBD Provinsi, dan BNPB. Untuk itu,
kerangka kerja pemantauan dan evaluasi ini dibangun dengan alur dan kerangka kerja sebagai berikut:

BNPB
BPBD Provinsi

BPBD Kab/Kota

Masyarakat
Desa/Kelurahan

TUJUAN HASIL CONTOH INSTRUMEN WAKTU PELAKSANAAN


TINGKAT BNPB:
Mengetahui Laporan pembelajaran Pertanyaan wawancara evaluasi program November – Desember
hasil dan pelaksanaan program untuk BPBD Kab/Kota (Lampiran 3 Form 2018
pembelajaran B).

44
pelaksanaan Pertanyaan wawancara evaluasi program November – Desember
program untuk masyarakat (Lampiran 3 Form C). 2018

TINGKAT BPBD KAB/KOTA ➔ DIBERIKAN KEPADA BNPB dan BPBD Provinsi:


Mengetahui Laporan hasil evaluasi Pertanyaan wawancara untuk November 2018
hasil program. masyarakat (lampiran 3 Form F)
pelaksanaan Matrik perkembangan proses dan hasil Juli – November 2018
program di kegiatan (Lampiran 3 Form G)
wilayahnya

2. Pelaporan
Pelaporan pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana memiliki 3 tingkatan laporan dengan isian sesuai dengan
tanggungjawab dan kapasitasnya. Ketiga tingkatan laporan tersebut ialah:
a. Laporan BNPB berupa laporan pembelajaran pelaksanaan program.
b. Laporan BPBD Kab/Kota berupa laporan hasil pelaksanaan program. Laporan tersebut diserahkan kepada BNPB dan
BPBD Provinsi.
c. Laporan Desa/kelurahan berupa laporan pelaksanaan kegiatan. Laporan tersebut diserahkan kepada BPBD
Kabupaten/Kota dvan BPBDD Provinsi.

Alur pelaporan pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana ialah sama dengan alur pemantauan dan evaluasi
yang sudah digambarkan di atas.

45
Untuk lebih jelasnya, tingkatan, format, dan waktu pelaporan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
NO TINGKATAN FORMAT LAPORAN WAKTU PENYERAHAN PENERIMA
LAPORAN LAPORAN
1 BNPB Laporan pembelajaran pelaksanaan program Januari 2019 BNPB
3 BPBD Kab/Kota Laporan hasil pelaksanaan program Minggu IV November BNPB dan BPBD
2018 Provinsi
4 Masyarakat Laporan pelaksanaan kegiatan (lampiran 14) Minggu II November BPBD Kab/Kota
Desa/Kelurahan 2018

B. Mekanisme Penyampaian Keluhan dan Saran


Untuk menjamin pelaksanaan program sesuai dengan Juklak yang dibuat dan memenuhi kebutuhan masyarakat, maka
dibuat mekanisme keluhan dan saran dari masyarakat. Mekanisme ini dibangun seperti dalam gambar di bawah ini:

BNPB
Lapora

Tanggapan
n

BPBD Kab/Kota BPBD Provinsi


Laporan

Tanggapan

Masyarakat

46
Rincian alur mekanisme keluhan dan saran ialah sebagai berikut:
1. Untuk menyampaikan keluhan dan sarannya, masyarakat dapak mengirimkan pesan singkat atau bertemua secara
langsung kepada BPBD Kabupaten/Kota,
2. Keluhan dan saran Masyarakat yang telah disampaikan kepada BPBD Kabupaten/Kota dapat langsung diberikan
tanggapan jika memungkinkan dan diketahui oleh BPBD Provinsi,
3. Apabila proses tersebut belum menyelesaikan masalah, dimana masih terdapat keluhan dan saran yang terus-menerus
dari masyarakat, maka BPBD Kabupaten/Kota akan meneruskan kepada BNPB untuk dibuat keputusan bersama.
4. BPBD Provinsi mengetahui keluhan dan saran Masyarakaat melalui BPBD Kabupaten/Kota dan diperbolehkan
memberikan tanggapan jika memungkinkan,
5. Dengan demikian, maka tanggapan atas keluhan dan saran tersebut akan diberikan langsung dari pihak BPBD Kab/Kota
sesuai dengan tugas dan tanggungjawab,
6. Pada akhir program, BPBD Kabupaten/Kota melakukan analisa keluhan dan saran dari masyarakat, yang kemudian
dimasukkan dalam laporan akhir program yang diserahkan kepada BNPB dan BPBD Provinsi.

C. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN PADA PENGELOLAAN DANA


Pemantauan dan evaluasi pada pengelolaan dana program pengembangan desa tangguh bencana adalah kegiatan untuk mengikuti
serta mencatat persiapan dan pelaksanaan (perkembangan) suatu program Kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana dari awal
sampai akhir secara cermat dan teratur sehingga dapat digunakan untuk menilai sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai
sesuai dengan rencana semula.

1) PEMANTAUAN
Kegiatan pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum setiap perkembangan/kemajuan pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Desa Tangguh Bencana yang meliputi teknis, keuangan, dan hambatan/kendala yang dihadapi agar dapat segera
dilakukan tindakan perbaikan sedini mungkin.

47
Hasil pemantauan akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menilai kinerja pelaksanaan kegiatan dan sebagai bahan pengambilan
keputusan/kebijakan lebih lanjut.
Pemantauan dilakukan sejak proses pelaksanaan adimistrasi, fisik, sampai dengan kegiatan terlaksana 100 %.

2) MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI


1. Pemantauan dilakukan oleh BNPB dan dapat melibatkan instansi serta masyarakat/stake-holder yang relevan.
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat dilaksanakan oleh BNPB dan dapat
melibatkan instansi teknis terkait.
3. Proses evaluasi pada aspek keuangan (auditing) dilaksanakan oleh auditor sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

3) PELAPORAN
1. BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota yang melaksanakan Kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana wajib menyampaikan
laporan secara tertulis kepada BNPB cq. PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan kegiatan yang dilaporkan
dengan sistematika terlampir. Laporan yang dilampirkan, antara lain:
a) Laporan penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan Desa Tangguh Bencana, paling lambat dilaporkan setelah kegiatan
melalui softcopy (e-mail) dan hardcopy (pos). Sistematikan Laporan Kegiatan terdapat pada Lampiran Form 3-1 dan 3-2,
serta dilampirkan Absensi, Dokumentasi Kegiatan, Berita Acara Serah Terima Kegiatan dari PJOK
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ke Kalak BPBD, serta Berita Acara Serah Terima Kegiatan dari Kalak BPBD ke Direktur
Pemberdayaan Masyarakat sesuai kegiatannya.
b) Laporan pertanggungjawaban keuangan. Dilaporkan dan diserahkan melalui e-mail (softcopy) dan pos (hardcopy) setiap
bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Dilengkapi dengan LPJ lengkap, Fotokopi Rekening Koran dan Validasi
Pajak dan SSPB.

2. Laporan Akhir dibuat dan ditandatangani oleh PJOK BPBD KABUPATEN/KOTA dan dilaporkan kepada Kepala Pelaksana BPBD
atas nama pemerintah daerah sebanyak 3 (lima) rangkap/buku sesuai Kegiatan masing masing. Laporan dilengkapi dengan

48
Berita Acara Serah Terima dari PJOK BPBD KABUPATEN/KOTA ke Kepala Pelaksana BPBD, kemudian dari Kepala Pelaksana BPBD
kepada BNPB.
3. Laporan akhir disampaikan kepada BNPB cq. PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat (sesuai kegiatannya masing-masing)
paling lambat 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai 100%, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah, Deputi
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Laporan dilengkapi dengan Berita Acara Serah Terima dari PJOK BPBD
KABUPATEN/KOTA ke Kalak BPBD, kemudian dari Kalak BPBD kepada BNPB.

49
BAB VI
PETUNJUK ADMINISTRASI

A. RAPAT PERSIAPAN KEGIATAN 2. Narasumber/Moderator/Fasilitator


Rapat persiapan kegiatan yang dilaksanakan di kantor, yang
C. BELANJA JASA PROFESI (HONORARIUM) – Akun
dapat dipertanggungjawabkan hanya snack rapat dan makan
522151
siang (snack dan konsumsi). Apabila rapat persiapan yang
dilaksanakan di kantor mengundang instansi luar atau wakil Honorarium narasumber/fasilitator/instruktur diberikan
Kementerian/Lembaga, maka peserta rapat dari instansi luar kepada Narasumber Pegawai Negeri atau Non-Pegawai Negeri
atau wakil Kementerian/Lembaga dapat diberikan transport yang mempunyai keahlian tertentu/pengalaman dalam
lokal. ilmu/bidang tertentu. Tanda terima honor
Narasumber/Fasilitator/Instruktur dalam bentuk kuitansi
Honor Narasumber dengan jumlah maksimal 3 Orang Jam
B. ABSENSI (DAFTAR HADIR) (OJ) per hari per orang dengan perhitungan 1 OJ adalah 60
Absensi (daftar hadir) dibuat pada saat Rapat Persiapan dan menit. (Lihat Lampiran form 2-5 dan 2-6).
Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan di kantor dan yang
Narasumber/Fasilitator/Instruktur tidak diperkenankan untuk
dilaksanakan di luar kantor. Absensi (daftar hadir) diperlukan
menerima Uang Harian pada hari yang sama dengan saat dia
untuk mengetahui berapa banyak peserta yang hadir, dan
mendapatkan honor narasumber.
nama-nama yang ada dalam absensi dicantumkan pada setiap
pelaporan kegiatan. (Lihat Lampiran form 2-2). Pelaporan Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)
untuk Honorarium Narasumber masuk ke dalam Akun Belanja
Daftar hadir dibagi menjadi 2:
Jasa Profesi (522151) dan dilengkapi dengan Undangan
1. Peserta Narasumber dan Surat Tugas Narasumber.

50
D. BELANJA PERJALANAN DINAS – Akun 524111 g) Lembar 2 SPD, dilengkapi dengan stempel dan
tanda tangan pejabat/pegawai negeri
Perjalanan dinas dapat dilakukan oleh pejabat/pegawai negeri
provinsi/kabupaten/kota. (lihat lampiran form 2-12)
yang melaksanakan kegiatan Pengembangan Desa Tangguh
Setelah SPD pejabat/pegawai negeri dibuat, maka dilaporkan
Bencana ke Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota di luar lokasi
dalam bentuk SPTB (Surat Pernyataan Tanggungjawab
kerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut, pejabat/pegawai
Belanja) Belanja Perjalanan Biasa, Akun 524111 dan Daftar
negeri mendapatkan, antara lain:
Nominatif Perjalanan Dinas. Selain itu, dilengkapi juga dengan
1. Uang Harian Perjalanan Dinas, Surat Tugas untuk pejabat/pegawai negeri yang melakukan
2. Biaya Penginapan, perjalan dinas. Khusus untuk perjalanan dinas bagi
3. Transport dari lokasi kerja menuju lokasi dinas di Pusat, , narasumber maka harus dilengkapi dengan surat undangan
Provinsi, Kabupaten/Kota. narasumber.
4. Pelaporan pertanggungjawaban pejabat/pegawai negeri
Jika penginapan dilakukan di Desa tanpa ada bukti
yang melakukan perjalanan dinas dibuat dalam bentuk
pembayaran hotel boleh menggunakan surat pernyataan Rill
SPD (Surat Perjalanan Dinas) yang berisi antara lain:
disertai kwitansi dari pemilik rumah (30 % dari Standar Biaya
a) Rincian Perjalanan Dinas (Awal), (lihat lampiran
Masukan TA 2018 pada Biaya Penginapan).
form 2-9)
b) Rincian Perjalanan Dinas Rampung, (lihat lampiran Terkait dengan perjalanan dinas untuk mengacu pada PMK
form 2-10) nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas dalam
c) Bill/Kuitansi biaya penginapan (hotel), Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai
d) Bukti biaya tiket pesawat (jika moda angkutan Tidak Tetap serta pada PMK nomor 49/PMK.02/2017 tentang
transportasi menggunakan pesawat), Standar Biaya Masukan Tahun 2018.
e) Daftar Pengeluaran Riil untuk biaya transport ke
provinsi/kabupaten/kota lainnya, (lihat lampiran E. BELANJA BAHAN– Akun 521211
form 2-11) Bukti Belanja Bahan berupa Nota Belanja (Bon) dan Kuitansi
f) Lembar 1 SPD, (lihat lampiran form 2-13) Belanja diperlukan untuk pertanggungjawaban pembelian-

51
pembelian keperluan kegiatan Pembentukan dan 6. Pembelian Atribut Gerakan; nota/bon dan kuitansi
Pengembangan Desa Tangguh Bencana, antara lain: bermaterai yang dilengkapi dengan stempel toko,
dan tanda tangan pegawai toko keterangan secara rinci
1. Kuitansi pembelian snack rapat; dalam bentuk nota/bon pembelian bahan Atribut Gerakan, misal: kaos, rompi,
dan kuitansi bermaterai yang dilengkapi dengan topi dan sebagainya. Untuk Atribut Gerakan harus
stempel toko, dan keterangan secara rinci pembelian dilengkapi dengan Tanda Terima Atribut Gerakan
snack. Misalnya Rapat Fullday di Kantor Balai Desa seperti form Daftar Hadir
mendapatkan 2 x snack (pagi dan sore) 7. Pembayaran Pajak segera dilakukan setelah kegiatan
2. Kuitansi pembelian konsumsi rapat; dalam bentuk dilaksanakan dan divalidasi KPPN setempat.
nota/bon dan kuitansi bermaterai yang dilengkapi 8. Pembayaran pajak dapat dilakukan baik secara manual
dengan stempel toko dan keterangan secara rinci maupun secara elektronik (www.sse3.pajak.go.id)
pembelian konsumsi rapat, misal: nasi + ayam sebanyak dengan mendaftar/registrasi terlebih dahulu.
25 bungkus @ Rp. 25.000,- 9. Pembelian Alat Tulis Kantor; nota/faktur dan kuitansi
3. Penggandaan Bahan, untuk pertanggungjawaban toko yang dilengkapi dengan stempel, materai, dan tanda
penggandaan materi; nota/bon dan kuitansi tangan pegawai toko. Barang-barang yang dapat dibeli,
bermaterai yang dilengkapi dengan stempel toko, misalnya: kertas A4/F4, staples, ballpoint, dll, dilengkapi
dan tanda tangan pegawai toko. dengan Form SPBy (Surat Perintah Bayar). (Form 2-19)
4. Spanduk; nota/faktur dan kuitansi toko yang dilengkapi 10. Pembelian Komputer Supplies; nota/faktur dan kuitansi
dengan stempel, materai, dan tanda tangan pegawai toko toko yang dilengkapi dengan stempel, materai, dan tanda
keterangan secara rinci pembelian Spanduk. tangan pegawai toko. Barang-barang yang dapat
5. Penggandaan Laporan, untuk pertanggungjawaban hasil dipertanggungjawabkan, misal: tinta/toner printer, CD
laporan kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa R/W, USB/Flasdisk, dll. Pembelian Hardisk, Prosesor,
Tangguh Bencana at; nota/bon dan kuitansi Service Komputer tidak dapat
bermaterai yang dilengkapi dengan stempel toko, dipertanggungjawabkan dalam pembelian Komputer
dan tanda tangan pegawai toko. Supplies.

52
11. Pelaporan pertanggungjawaban untuk Belanja Bahan
Lainnya dibuat dalam bentuk SPTB Belanja Bahan dan Pelaporan pertanggungjawaban untuk Belanja Honor Output
Dilengkapi dengan bukti SSP Asli baik manual maupun dibuat dalam bentuk SPTB Belanja Honor Output dan
elektronik beserta bukti setor dari Bank/Kantor Pos dan Dilengkapi dengan bukti SSP Asli baik manual maupun
Validasi Asli dari KPPN setempat dengan Akun 521211. elektronik beserta bukti setor dari Bank/Kantor Pos dan Validasi
Asli dari KPPN setempat dengan Akun 521213.

F. BELANJA HONOR OUTPUT KEGIATAN– Akun G. PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA


521213 TAHUN 2016 DAN 2017
Bukti Honor Output kegiatan berupa Kuitansi Honor diperlukan Bukti Belanja Untuk Diserahkan ke Pemda/Masyarakat
untuk pertanggungjawaban Honor Output kegiatan untuk diperlukan untuk pertanggungjawaban Belanja Barang,
keperluan kegiatan Pembentukan dan Pengembangan Desa antara lain:
Tangguh Bencana, antara lain: • Perjanjian Kerja Sama antara BPBD
Kabbupaten/Kota dengan Forum PRB Desa dan atau
1. Kuitansi Honor Output kegiatan bagi Pengelola Kegiatan Pemerintah Desa.
(Kepala Pelaksana, PJOK, BPP, dan Staf Pengelola • Proposal Pengembangan Desa Tangguh Bencana
Keuangan) dalam bentuk kuitansi seperti form daftar hadir oleh Forum PRB Desa dan atau Pemerintah Desa
yang dilengkapi dengan Surat Keputusan yang untuk pemanfaatan dana pengembangan
ditandatangani Sekretaris Utama BNPB selaku Kuasa ketangguhan masyarakat untuk :
Pengguna Anggaran (KPA). a. Kegiatan Utama
2. Kuitansi Honor Output kegiatan bagi Kelompok Kerja b. Kegiatan Pilihan
(POKJA) dalam bentuk kuitansi seperti form daftar hadir Pelaksanaan pengembangan Desa Tangguh Bencana yang
yang dilengkapi dengan Surat Keputusan yang ditetapkan telah difasilitasi di tahun 2016 dan 2017 adalah dengan
dan ditandatangani oleh Kepala Pelaksana BPBD selaku dilaksanakannya pertemuan sebanyak 10 kali oleh FPRB
Penanggungjawab Kegiatan ataupun oleh Kepala Desa/Kelurahan untuk melengkapi/penyempurnaan atas
Desa/Lurah.

53
dokumen-dokumen yang telah disusun sebelumnya. Atau pun dengan Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), maka
melakukan diseminasi atas dokumen yang telah disusun hanya dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
kepada kelompok masyarakat lainnya yang berada di Perhitungan:
desa/kelurahan (sosialisasi di tingkat dusun) tersebut yang PPN DN (ada dan tidak ada NPWP):
belum dilibatkan pada tahun sebelumnya. (100/110) x nilai transaksi x 10%
c) Apabila Pembelian ATK, Komputer Supplies,
H. PAJAK Spanduk, Penggandaan Bahan, dll, dengan masing-
masing nilai transaksi dalam bulan yang sama dan
Dengan menggunakan sistim L/S, maka NPWP pembayaran
dengan toko yang sama pula, jumlah transaksi lebih
pajak, yaitu NPWP BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sedangkan
dari Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), maka
perhitungan dan pengenaan pajak atas transaksi-transaksi,
dikenakan PPh. Psl. 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22)
sebagai berikut:
dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
1. Belanja Bahan (Pembelian ATK, Komputer (1) Perhitungan PPh Ps. 22:
Supplies, Spanduk, dll); (a) Ada NPWP Toko:
a) Apabila Pembelian ATK, Komputer Supplies, = (100/110) x nilai transaksi x 1,5%
Spanduk, Penggandaan Bahan, dll, dengan masing- (b) Tidak Ada NPWP Toko:
masing nilai transaksi dalam bulan yang sama dan = (100/110) x nilai transaksi x 3%
dengan toko yang sama pula, jumlah transaksi
kurang dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), maka (2) Perhitungan PPN:
tidak dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan (a) Ada NPWP:
PPh. Psl. 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22), = (100/110) x nilai transaksi x 10%
b) Apabila Pembelian ATK, Komputer Supplies, (b) Tidak Ada NPWP:
Spanduk, Penggandaan Bahan, dll, dengan masing- = (100/110) x nilai transaksi x 10%
masing nilai transaksi dalam bulan yang sama dan 2. Belanja Bahan (Catering, Konsumsi, Snack);
dengan toko yang sama pula, jumlah transaksi mulai a) Konsumsi, apabila menggunakan kuitansi atas nama
dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai rumah makan A, maka perhitungan pajaknya: (untuk

54
konsumsi: nilai Kwitansi 0-2 Juta = tidak dikenai 4. Belanja Honor Output Kegiatan
pajak, sedanglan nilai kwitansi diatas 2 Juta dikenai Belanja Honor Output Kegiatan dikenakan Pajak PPh Ps.
PPH) 21 atas Honor Output Kegiatan. Perhitungan Pajak:
PPh. Ps. 22: PPh Ps. 21:
(1) Ada NPWP Rumah Makan a) Golongan IV:Honor Narasumber x 15%
=Nilai transaksi x 1,5% b) Golongan III:Honor Narasumber x 5%
(2) Tidak Ada NPWP Rumah Makan c) Untuk Pengelola Kegiatan; potongan pajak
= Nilai transaksi x 3% menyesuaikan dengan Golongan Pegawai
b) Catering, apabila menggunakan kuitansi atas nama d) Untuk Kelompok Kerja (POKJA) desa/kelurahan;
Catering A, maka perhitungan pajaknya (berapapun potongan pajak menyesuaikan dengan Golongan
nilainya kena PPH) Pegawai, sementara untuk masyarakat desa
PPh. Ps. 23: disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya;
(1) Ada NPWP Catering Sarjana (S1) : 15%
= Nilai transaksi x 2% SMA/SMK : 5%
(2) Tidak Ada NPWP Catering
= Nilai transaksi x 4% 5. Perhitungan PPN (bagi belanja yang dikenai PPN):
NPWP/Non NPWP
3. Belanja Jasa Profesi (Honorarium = (100/110) x Nilai transaksi x 10%
Narasumber/Fasilitator/Instruktur);
Belanja Jasa Profesi dikenakan Pajak PPh Ps. 21 atas Pembayaran Pajak dapat dibayar melalui bank persepsi
Honorarium Narasumber. Perhitungan Pajak: yang ada di daerah atau melalui kantor pos dan
PPh Ps. 21: selanjutnya divalidasi KPPN setempat. Jika pembayaran
a) Golongan IV:Honor Narasumber x 15% tidak dapat dilakukan secara manual, dapat
b) Golongan III: Honor Narasumber x 5% menggunakan pembayaran pajak secara elektronik ( e-
c) Instruktur dapat diklasifikasikan pada Golongan III billing) melalui situs www.sse3.pajak.go.id.

55
I. PEMBELANJAAN PIHAK KE-3 K. PENGEMBALIAN JASA GIRO
Untuk pembelanjaan Akun 521211(Bahan), 522191 (Jasa Apabila dalam rekening BPBD Provinsi terdapat akun jasa giro,
lainnya), yang melebihi nilai Rp. 50.000.000 (lima puluh juta maka jasa giro tersebut harus dikembalikan ke kas Negara
rupiah), dilakukan dengan mekanisme proses pengadaan dan dicatat dalam pembukuan. Pengembalian jasa giro
barang dan jasa sesuai dengan Perpres 5 tahun 2015 tentang tersebut dapat dilakukan dengan menghubungi Biro Keuangan
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden No. 54 tahun BNPB melalui nomor telepon 0813 8051 1515 untuk
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. dibuatkan kode billing yang selanjutnya dapat dilakukan
penyetoran oleh BPP seluruh Indonesia dengan
Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan oleh menyampaikan kode billing tersebut ke Bank. Penyetoran Jasa
Pejabat/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang ditetapkan Giro setiap tanggal 5 bulan berikutnya dengan melampirkan
untuk BPBD Kabupaten/Kota. bukti setor, validasi pajak, rekening Koran, dan LPJ.
J. PENGEMBALIAN SISA DANA KEGIATAN
Sisa dana kegiatan yang sudah tidak terpakai dapat
disetorkan kembali ke kas Negara dengan menggunakan
SSPB (Surat Setor Pengembalian Belanja) seminggu
setelah kegiatan selesai diselenggarakan dan dilaporkan
kepada BNPB (fotokopi SSPB, bukti setor Bank/kantor Pos dan
validasi SSPB), baik manual maupun secara elektronik melalui
SIMPONI. Khusus kegiatan yang dilaksanakan di bulan
Desember, pengembalian dilakukan di Bank BRI selambat-
lambatnya tanggal 21 Desember 2018 dan dilakukan Validasi
di KPPN setempat. (Fotocopy SSPB, bukti Setor Bank/Kantor
Pos dan Validasi SSPB diserahkan ke BPP Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat).

56
BAB VII
PENUTUP

Petunjuk pelaksanaan program pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana ini disusun sebagai pedoman bagi pelaksana,
baik di tingkat pusat, kabupaten, dan desa/kelurahan, untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan program. Pedoman ini
mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana sebagai
rujukan utama. Dimana dalam pelaksanaannya, tetap memperhatikan kondisi, konteks, kearifan lokal, potensi masing-masing
daerah, dan hasil evaluasi pelaksanaan program tahun sebelumnya.

57
DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa/Kelurahan


2. Struktur Dokumen Rencana Kontingensi
3. Lampiran Form untuk Pemantauan dan Evaluasi
a. Form A: Pertanyaan wawancara evaluasi progam untuk BPBD Kabupaten/Kota
b. Form B: Pertanyaan wawancara evaluasi progam untuk masyarakat
c. Form C: Matrik rekap bulanan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi di desa/kelurahan
d. Form D: Pertanyaan wwancara untuk BPBD Kab/Kota
e. Form E: Pertanyaan wawancara untuk masyarakat
f. Form F: Matrik bulanan Proses dan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi di desa/kelurahan Kabupaten
g. Form G: Tingkat partisipasi masyarakat dan proses pelaksanaan fasilitasi
h. Form H: Cerita dari masyarakat
i. Form I: Diskusi evaluasi progam
4. Struktur Laporan Pembelajaran Program
5. Formulir Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Dana Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

58
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa/Kelurahan


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Gambaran Umum Desa (termasuk kondisi fisik, sosial-ekonomi, sejarah bencana)
C. Tujuan
D. Landasan Hukum
E. Pengertian
II. PENILAIAN RISIKO BENCANA
A. Kajian dan Peta Ancaman
B. Kajian dan Peta Kerentanan
C. Kajian Kapasitas
D. Penilaian Risiko/Kemungkinan Dampak Bencana
III. PILIHAN TINDAKAN PENANGGULANGAN BENCANA
A. Pencegahan dan Mitigasi
B. Kesiapsiagaan
C. Tanggap Darurat
D. Pemulihan
IV. ALOKASI TUGAS DAN SUMBER DAYA
A. Pelaku Kegiatan dan alokasi tugasnya
B. Sumber daya
V. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pemantauan
B. Evaluasi
VI. PENUTUP
LAMPIRAN: Matrik RAK PRB Desa/Kelurahan

Lampiran 2: Struktur Dokumen Rencana Kontingensi


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. GAMBARAN UMUM

59
II. PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN
III. PENGEMBANGAN SKENARIO
IV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
V. PERENCANAAN SEKTORAL
1. Manajemen & Pengendalian (ke-Posko-an)
2. Kesehatan
3. Penyelamatan & Perlindungan (SAR)
4. Transportasi
5. Logistik
6. Sarana & Prasarana
VI. PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
VII. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 3 : Form Pemantauan dan Evaluasi Fasilitasi Desa/Kelurahan Tangguh Bencana


a. Form A: Pertanyaan wawancara evaluasi program untuk BPBD Kabupaten/Kota
INFORMASI UMUM:
Pewawancara :
Lokasi Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Responden :
Tanggal :

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja yang sudah dilakukan oleh BPBD Kab/Kota terkait
dengan pelaksanaan program desa tangguh?
2 Apa saja hambatan atau tantangan yang ditemukan terkait
dengan kerjasama dengan para fasilitator dalam
pelaksanaan program desa tangguh? Kenapa hal tersebut
terjadi? Dan bagaimana solusi yang dilakukan bersama?
3 Apa saja hambatan atau tantangan yang ditemukan terkait
dengan pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat di

60
desa/kelurahan? Kenapa hal tersebut terjadi? Dan
bagaimana solusi yang dilakukan bersama?
4 Apa saja yang sudah bagus dari pelaksanaan program ini,
terutama pada aspek kerjasama dengan fasilitator dan
pelaksanaan kegiatan di desa/kelurahan? Berikan
penjelasannya.
5 Selama pelaksanaan program, apakah ada masalah yang
dihadapi masyarakat terkait dengan kebijakan, program,
dan kerja pemerintah kab/kota? Kalau ada, apa yang
dilakukan oleh BPBD untuk menyelesaikan masalah
tersebut?

b. Form B: Pertanyaan wawancara evaluasi program untuk masyarakat


INFORMASI UMUM:
Pewawancara :
Lokasi Desa/kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Nama-nama masyarakat yang diwawancara :
Tanggal :

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Dengan berakhirnya program ini, apa manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat? Bisa diberikan contoh
nyatanya?
2 Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang
menurut masyarakat sudah bagus? Dan apakah itu
bisa diterapkan ke desa/kelurahan lain?

61
3 Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang
menurut masyarakat masih perlu diperbaiki? Dan apa
usulannya?
4 Secara khusus, apakah masyarakat memiliki usulan
terkait dengan fasilitator dan BPBD Kab/Kota?
5 Dengan berakhirnya program ini, apa yang dilakukan
masyarakat untuk memastikan keberlanjutan upaya-
upaya untuk membangun ketangguhan terhadap
bencana?
6 Dengan berakhirnya program ini, apakah ada rencana
masyarakat untuk mendorong desa/kelurahan
sekitarnya untuk juga membangun ketangguhan?
Kalau iya, apa yang akan dilaksanakan?
7 Dalam proses pengembangan ketangguhan
masyarakat disini, selain fasilitator dan BPBD, apakah
ada pihak lain yang berkontribusi? Bisa jelaskan apa
yang mereka lakukan?

c. Form C: Matrik rekap bulanan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi di desa/kelurahan
Bulan - Tahun : 2018
NO PROVINSI KAB/KOTA DESA/KEL PROSES HASIL KENDALA YANG
DIHADAPI
Jenis Jumah Peserta
Kegiatan
L P Total

d. Form D: Pertanyaan wawancara untuk BPBD Kab/Kota


INFORMASI UMUM:
Pewawancara :
Lokasi Kabupaten/Kota :
Provinsi :

62
Responden :
Tanggal :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa saja yang sudah dilakukan oleh BPBD Kab/Kota
terkait dengan pelaksanaan program desa tangguh?

2 Apa saja hambatan atau tantangan yang ditemukan


selama pelaksanaan program desa tangguh? Kenapa
hal tersebut terjadi? Dan bagaimana solusi yang
dilakukan bersama?
3 Apa saja yang sudah bagus dari pelaksanaan program
ini? Berikan penjelasannya.

4 Selama pelaksanaan program, apakah ada masalah


yang dihadapi masyarakat terkait dengan kebijakan,
program, dan kerja pemerintah provinsi? Kalau ada,
bagaimana upaya untuk menyelesaikan masalah
tersebut?
5 Apa yang diharapkan oleh BPBD Kab/Kota terhadap
peran BPBD Provinsi dalam pengembangan
desa/kelurahan tangguh bencana?

e. Form E: Pertanyaan wawancara untuk masyarakat


INFORMASI UMUM:
Pewawancara :
Lokasi Desa/kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Nama-nama masyarakat yang diwawancara:
Tanggal :
NO PERTANYAAN JAWABAN

63
1 Dengan berakhirnya program ini, apa manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat? Bisa diberikan contoh
nyatanya?
2 Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang
menurut masyarakat sudah bagus? Dan apakah itu
bisa diterapkan ke desa/kelurahan lain?
3 Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang
menurut masyarakat masih perlu diperbaiki? Dan apa
usulannya?
4 Dengan berakhirnya program ini, apa yang dilakukan
masyarakat untuk memastikan keberlanjutan upaya-
upaya untuk membangun ketangguhan terhadap
bencana?
5 Dengan berakhirnya program ini, apakah ada rencana
masyarakat untuk mendorong desa/kelurahan
sekitarnya untuk juga membangun ketangguhan?
Kalau iya, apa yang akan dilaksanakan?
6 Dalam proses pengembangan ketangguhan
masyarakat disini, selain fasilitator dan BPBD, apakah
ada pihak lain yang berkontribusi? Bisa jelaskan apa
yang mereka lakukan?
7 Untuk membangun ketangguhan, apakah masyarakat
menghadapi masalah terkait dengan kebijakan,
program, dan kerja pemerintah provinsi? Kalau iya,
apa yang diharapkan peran BPBD Provinsi untuk
membantu menyelesaikan masalah tersebut?

f. Form F: Matrik bulanan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi di desa/kelurahan
Kabupaten :
Provinsi :
Bulan - Tahun : 2018

64
NO KECAMATAN DESA/KEL PROSES HASIL KENDALA YANG
DIHADAPI
Jenis Jumah Peserta
Kegiatan
L P Total

g. Form G: Tingkat partisipasi masyarakat dan proses pelaksanaan fasilitasi


Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Kegiatan :
Tanggal pengisian :
Fasilitator :

No Elemen yang dilihat Hasil pengamatan


1 Peserta dari jenis kelamin Laki-laki: ........orang
Perempuan: .........orang
Total peserta: ...........orang
2 Peserta dari perwakilan di Pemerintah Desa/Kel: ............orang
masyarakat Kelompok/organisasi perempuan:
............orang
Kelompok petani/nelayan: ..........orang
Kelompok pedagang/pengusaha: ........orang
Organisasi sosial masyarakat: .........orang
Organisasi pemuda: ..........orang
Organisasi keagamaan: .........orang
Tokoh masyarakat/adat: ........orang
Orang miskin: ..........orang
Penyandang cacat: ...........orang

65
Lainnya: ...........orang
3 Peserta yang mengusulkan Laki-laki: ..........orang
pendapatnya di pertemuan Perempuan: ..........orang

4 Mekanisme pengambilan Pilihlah jawab dibawah ini (boleh lebih dari


keputusan satu):
a. Ditentukan oleh fasilitator
b. Ditentukan oleh Kepala Desa/Kelurahan
c. Ditentukan oleh Aparat desa/kelurahan
d. Ditentukan oleh Tokoh masyarakat/adat
e. Hasil kesepakatan pemerintah
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat/adat
f. Hasil kesepakatan bersama seluruh peserta
g. Hasil voting seluruh peserta
h. Lainnya: .........................................
Catatan fasilitator:

h. Form H: Cerita dari masyarakat


Judul Cerita
[Disesuaikan dengan penuturan
atau dengan judul dari editor]
Tanggal
Lokasi
Nama Fasilitator

Identitas Penutur Cerita Identitas Penulis


Nama Nama
Umur Umur
Pekerjaan Posisi/Jabatan

66
Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Pertanyaan Kunci:
“Menurut pendapat Anda, apa manfaat yang paling anda rasakan setelah anda mengikuti serangkaian kegiatan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat terkait desa/kelurahan tangguh bencana?”

Pertanyaan lanjutan (bisa disesuaikan):


Siapa saja yang mendorong terjadinya manfaat itu? Di mana terjadinya? Kapan hal itu
terjadi?

Menurut Anda, mengapa manfaat tersebut menjadi penting untuk Anda?

CATATAN:
Cerita (narasi) dilampirkan

i. Form I: Diskusi evaluasi program


Pada diskusi evaluasi program di desa/kelurahan, berikut adalah pertanyaan kunci yang digunakan oleh fasilitator:
1. Dengan berakhirnya program ini, apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat? Bisa diberikan contoh nyatanya?
2. Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang menurut masyarakat sudah bagus? Dan apakah itu bisa diterapkan
ke desa/kelurahan lain?
3. Selama proses pelaksanaan program ini, apa yang menurut masyarakat masih perlu diperbaiki? Dan apa usulannya?

67
4. Dengan berakhirnya program ini, apa yang dilakukan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan upaya-upaya untuk
membangun ketangguhan terhadap bencana?
5. Dengan berakhirnya program ini, apakah ada rencana masyarakat untuk mendorong desa/kelurahan sekitarnya untuk
juga membangun ketangguhan? Kalau iya, apa yang akan dilaksanakan?
6. Dalam proses pengembangan ketangguhan masyarakat disini, selain fasilitator dan BPBD, apakah ada pihak lain yang
berkontribusi? Bisa jelaskan apa yang mereka lakukan?
7. Secara khusus, apa usulan masyarakat untuk fasilitator, BPBD Kab/Kota, BPBD Provinsi, dan BNPB?

LAMPIRAN 4-A: Laporan pelaksanaan kegiatan (dibuat oleh desa/kelurahan)

INFORMASI UMUM
Nama Kegiatan
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Peserta
Waktu dan Tempat
Fasilitator
Penulis laporan

RINGKASAN EKSEKUTIF

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. HASIL KEGIATAN (sesuai dengan jenis kegiatannya)
D. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
E. PEMBELAJARAN
F. RENCANA TINDAK LANJUT

LAMPIRAN
1. (dokumen hasil kegiatan dilampirkan)

68
LAMPIRAN 4-B: Format laporan pengembangan desa tangguh oleh kelompok masyarakat/Forum Desa

A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan utama
1) Pembukaan program dan perencanaan kegiatan
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi
2) Penyebaran informasi (sosialisasi) peta risiko, dan jalur evakuasi
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi
3) Pemutakhiran/Finalisasi/Pengesahan dokumen perencanaan PB
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi
4) Internalisasi dokumen RPB ke dalam RPJM Desa (pemanfaatan alokasi dana desa)
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta

69
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi
5) Gerakan pengurangan risiko bencana
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi
6) Evaluasi dan Rencana keberlanjutan program
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil
• Lampiran/Dokumentasi

2. Kegiatan Pilihan
1) Sosialisasi rencana-rencana PB kepada masyarakat
2) simulasi system peringatan dini dan rencana evakuasi
3) membangun jaringan dan kerjasama dengan pihak lain melalui forum PRB Desa/Kelurahan
4) Menyusun rencana keberlanjutan usaha bagi UMKM
* pilih 2 kegiatan yang prioritas
• Tujuan
• Lokasi dan Waktu
• Peserta
• Narasumber
• Kegiatan
• Hasil

70
• Lampiran/Dokumentasi

D. PEMBELAJARAN
E. REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
F. PENUTUP

71
FORMULIR PETUNJUK ADMINISTRASI
DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA

DAFTAR FORMULIR

1. Formulir PJOK PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Daerah kepada BNPB:


a) Surat Usulan Permintaan Persekot Kerja (PK) Kegiatan yang memuat Rencana Kebutuhan
untuk kegiatan swakelola ................................................................................................ form 1-1
b) Surat Usulan Permintaan yang memuat Rencana Kebutuhan
untuk kegiatan LS/Penunjukan Langsung/Lelang ................................................................ form 1-2
2. Formulir BPP Daerah kepada BNPB:
a) Kwitansi Terima Persekot Kerja/Uang Muka ....................................................................... form 2-1
b) Format Daftar Hadir ......................................................................................................... form 2-2
c) Format Uang Harian Paket Pertemuan ............................................................................... form 2-3A s.d. 2-3B
d) Format Terima Transport Lokal ......................................................................................... form 2-4
e) Format Kuitansi Narasumber Gol. III ................................................................................. form 2-5
f) Format Kuitansi Narasumber Gol. IV .................................................................................. form 2-6
g) Format Kuitansi Belanja/Toko ........................................................................................... form 2-7
h) Format Nota/Faktur Belanja Toko...................................................................................... form 2-8
i) Format Rincian Perjalanan Dinas (Awal)............................................................................. form 2-9
j) Format Rincian Perjalanan Dinas (Rampung)...................................................................... form 2-10
k) Format Pernyataan Pengeluaran Rill (SPD) ......................................................................... form 2-11
l) Format Lembar 2 (SPD).................................................................................................... form 2-12
m) Format Lembar 1 (SPD).................................................................................................... form 2-13
n) Format Daftar Nominatif Perjalanan Dinas ......................................................................... form 2-14
o) Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja .............................................................. form 2-15 s.d. 2-17
p) Format Surat Perintah Bayar ............................................................................................. form 2-18
q) Format Surat Pernyataan .................................................................................................... form 2-19
3. Laporan Kegiatan
a) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................................... form 3-1
b) Format Laporan Pelaksanaan per Kegiatan......................................................................... form 3-2
4. Surat Setor Pajak Manual ........................................................................................................ form 4-1

72
5. Panduan Surat Setor Pajak Elektronik........................................................................................ form 4-2
6. Surat Setor Pengembalian Belanja (SSPB) Manual ..................................................................... form 4-1
7. Surat Setor Bukan Pajak (SSBP) Manual ................................................................................... form 4-2
8. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan dan Buku Pembantu BPP.............................................. form 5-1 s.d. 5-15

73
FORM 1-1
[KOP SURAT BPBD]

..............,..................2017
Nomor : …..................................
Lamp : .....................................
Perihal : .....................................

Kepada Yth.
PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
di-
Tempats

Sehubungan dengan rencana kegiatan ................. dalam rangka ................ pada tanggal .................... 2017, BPBD ......... akan
menyelenggarakan ......................... yang akan melibatkan .................
Untuk itu, kami membutuhkan dukungan anggaran sebesar Rp. ..................... (......................rupiah) yang akan dibebankan pada
DIPA BNPB TA 2017 (rincian terlampir).
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

PJOK PROVINSI/KABUPATEN/KOTA……………
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan
Masyarakat

[ttd + stempel]
.........................

Tembusan Yth:
1. Kepala BPBD Prov/Kab/Kota.......
2. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi......

74
FORM 1-2
[KOP SURAT BPBD]

..............,..................2017
Nomor : …...................................
Lamp : ......................................
Perihal : Usulan Biaya Kegiatan
Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat
Tahun Anggaran 2017

Kepada Yth.
PPK Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
di-
Tempat

Sehubungan dengan rencana kegiatan ................. dalam rangka ................ pada tanggal .................... 2015, BPBD
......... akan menyelenggarakan ......................... yang akan melibatkan .................
Untuk itu, kami membutuhkan proses ...... LS/Pengadaan Langsung/Lelang] untuk belanja ........ dengan spesifikasi teknis
dan konsep prakiraan biaya terlampir. Belanja tersebut akan dibebankan pada DIPA BNPB TA 2017.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
PJOK PROVINSI/KABUPATEN/KOTA…………..
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan
Masyarakat
[ttd + stempel]
.........................
Tembusan Yth:
1. Kepala BPBD Prov/Kab/Kota.......
2. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi......

FORM 2-1; KUITANSI PERSEKOT KERJA/UANG MUKA

75
Logo
logo
BPBD

BPBD Prov/Kab/Kota......................
KWIT A NSI

Sudah terima dari : PJOK Fasilitiasi dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat BPBD Prov/Kab/Kota

Uang sebesar Rp.

Terbilang : (Terbilang dalam Rupiah )

Untuk pembayaran : (Uraian maksud pembayaran )

- (rincian pembayaran) : Rp.


Jumlah yg diterima : Rp.

SETUJU DIBAYAR LUNAS PADA TANGGAL ……..


Prov/Kab/Kota…., …………………….2015
PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Bendahara Pengeluaran Pembantu Yang menerima,
Ketangguhan Masyarakat

(Nama PJOK) (Nama BPP)


NIP. ............................. NIP................................ (..........................................)

FORM 2-2

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


LOGO (BPBD)

BPBD

DAFTAR HADIR
Acara :
76
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
FORM 2-3A

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


LOGO
(BPBD) Kabupaten/ Kota
BPBD
Kab/Kota Alamat
Telp

TANDA TERIMA UANG SAKU


Rapat Persiapan Penyusunan Renkon (Nama Kegiatan)
ALAMAT KEGIATAN…………….
TANGGAL……………………..

77
Jumlah
No Nama Uang Saku (Rp) Diterima Tanda Tangan
(Rp)

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

JUMLAH YANG DIPINDAHKAN


FORM 2-3B
JUMLAH PEMINDAHAN

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

x Hari = #VALUE!

Jumlah

SETUJU DIBAYAR LUNAS PADA TANGGAL ……… Lokasi Pembayaran, tanggal, bulan, tahun
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan Bendahara Pengeluaran Pembantu Yang membayarkan

78
BPBD Kab/Kota BPBD Kab/Kota

………………………………….. ………………………………….. …………………………………………….


NIP. …………………………… NIP. ……………………………

FORM 2-4

79
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Logo BPBD
BPBD

Tanda Terima Transport Lokal


Acara :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Jumlah
No. N a m a Uang Transport Tanda Tangan
diterima
1 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

2 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

3 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

4 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

5 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

6 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

7 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

8 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

9 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

10 1 Hr x Rp 100,000 = Rp 100,000 Rp 100,000

Jumlah T otal Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

SET UJU DIBA Y A R LUNA S PA DA T A NGGA L…………………


Yang membayarkan,
PJOK Fasilit asi dan Pengembangan BPP ___________, …………………... 2015
Ket angguhan Masyarakat

(Nama PJOK) (Nama BPP) (……………………………)


NIP. …………………… NIP. …………………….

FORM 2-5

80
Logo
BPBD

B ADAN P ENANGGULANGAN B ENC ANA DAER AH


(B P B D)

KWITANSI
Sudah terima dari : PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat BPBD Prov/Kab/Kota…..

Uang sebesar Rp. xxxxxxxxxxxxxxx (honor sebelum dipotong pajak)

Terbilang : (Terbilang dalam rupiah sebelum dipotong pajak)

Untuk pembayaran : Honor Narasumber dalam rangka (uraian kegiatan) di ………….., pada tanggal………….
2015, dengan rincian sebagai berikut :
- Narasumber Gol.III : 1 hr x 2 OJ x Rp. xxxxxxxxxx Rp. xxxxxxxxx
- PPH Ps. 21 : Pajak 5% Rp. xxxxxxxx -
Jumlah yang diterima : Rp. xxxxxxxxx

_________,_________ 2015
SETUJU DIBAYAR LUNAS PADA TANGGAL …….. Yang menerima

PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Bendahara Pengeluaran Pembantu


Ketangguhan Masyarakat

(................................................)
(Nama PJOK) (Nama BPP)
NIP. ............................. NIP................................

FORM 2-6

81
Logo
BPBD

B ADAN P ENANGGULANGAN B ENC ANA DAER AH


(B P B D)

KWITANSI
Sudah terima dari : PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat BPBD Prov/Kab/Kota…..

Uang sebesar Rp. xxxxxxxxxxxxxxx (honor sebelum dipotong pajak)

Terbilang : (Terbilang dalam rupiah sebelum dipotong pajak)

Untuk pembayaran : Honor Narasumber dalam rangka (uraian kegiatan) di ………….., pada tanggal………….
2015, dengan rincian sebagai berikut :
- Narasumber Gol.IV : 1 hr x 2 OJ x Rp. xxxxxxxxxx Rp. xxxxxxxxx
- PPH Ps. 21 : Pajak 15% Rp. xxxxxxxx -
Jumlah yang diterima : Rp. xxxxxxxxx

_________,_________ 2015
SETUJU DIBAYAR LUNAS PADA TANGGAL …….. Yang menerima

PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Bendahara Pengeluaran Pembantu


Ketangguhan Masyarakat

(................................................)
(Nama PJOK) (Nama BPP)
NIP. ............................. NIP................................

FORM 2-7: Kwitansi dari Toko/Penyedia

KWITANSI

Sudah terima dari : PJOK Kegiatan..................Provinsi/Kab/Kota...................

82
Uang sebesar : Rp................................(Total Pembelian)
Terbilang : (terbilang dalam bentuk rupiah)
Untuk Pembayaran : Biaya Pembelian....................Untuk Kegiatan.........................di.................pada
tanggal……………………2017

....................,........................2016
Yang menerima

Ttd+stempel+materai (direktur/pemilik
toko/pegawai toko)

Logo FORM 2-8: Nota/Bon dari Toko/Penyedia


Toko Prov/Kab/Kota, …………..…..2017
………………………………….
Nota/Bon No : …………….. ………………………………….

83
No Banyaknya Nama Barang Harga Jumlah

Jumlah Total ............................

Hormat Kami,

Ttd+stempel

(Nama Pemilik Toko)


RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPD Nomor : (nomor surat perintah/surat tugas) FORM 2-9


Tanggal : (tanggal surat perintah/surat tugas)

No. P e r incian b i a ya Keterangan

Perjalanan dinas dari........ke :


..............., Provinsi.............
selama ........ (.........) hari, dari tanggal
84 dd s.d dd mm yyyy

1 Uang Harian .. Hari x Rp.................. Rp..................


2 Penginapan ... mlm x Rp.................. Rp..................
3 Tiket Pesawat dari....ke... (PP) Rp..................
4 Transport Jakarta Pp Rp..................
5 Transport Daerah Pp Rp..................
RINCIAN PERHITUNGAN SPD RAMPUNG

Lampiran SPD Nomor : (nomor surat perintah/surat tugas) FORM 2-10


Tanggal : (tanggal surat perintah/surat tugas)

No. P e r i n c i a n b i a ya Keterangan

Perjalanan dinas dari........ke :


..............., Provinsi.............
selama ........ (.........) hari, dari tanggal
dd s.d dd mm yyyy
RINCIAN PENGELUARAN :

1 Uang Harian .. Hari x Rp.................. Rp..................


2 Penginapan ... mlm x Rp.................. Rp..................
3 Tiket Pesawat dari....ke... (PP) Rp..................
4 Transport Jakarta Pp Rp..................
5 Transport Daerah Pp Rp..................
Jumlah : Rp..................B
85

YANG TELAH DIBAYARKAN :


1 Uang Harian .. Hari x Rp.................. Rp..................
FORM 2-11

86
BPBD
Logo
Berangkat dari : .....................................
(tempat kedudukan) BPBD
ke : .....................................
pada tanggal : ......................................
PJOK Kegiatan...... Provinsi.....

( PJOK PROVINSI ) DAFTAR PENGELUARAN RIIL


NIP .
Berangkat dari : .....................................
ke : ....................................
Yang bertanda tangan di bawah ini :
pada tanggal : ...................................

Nama : (Yang Melakukan Perjalanan Dinas)


(..........................................................................)
NIP ......................................................
NIP :
Berangkat dari : Jabatan :
ke :
pada tanggal :

Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor ST. 181/D1/06/2015 Tanggal 12 Juni 2015,
( …………………………………………………………….. ) dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Drs. Susanto, M. Si
NIP . NIP. 510 089 918
Berangkat dari :
ke : 1. Biaya transport pegawai dan / atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak diperoleh bukti-
pada tanggal :
bukti pengeluarannya, meliputi :
( …………………………………………………………….. )
Drs. Susanto, M. Si
NIP . NIP. 510 089 918
No Uraian Jumlah

87
Berangkat dari :
ke :
pada tanggal : 1 Transport dari…..ke……. Rp. ……………

( …………………………………………………………….. ) Jumlah Rp. ……………


Drs. Susanto, M. Si
NIP . NIP. 510 089 918
Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanan
tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan 2. Jumlah uang tersebut pada angka (1) diatas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan
semata - mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang
sesingkat - singkatnya. perjalanan dinas di maksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran,
PJOK Kegiatan...... Provinsi..... kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
( PJOK PROVINSI )
NIP . mestinya.

awai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat Mengetahui/Menyutujui _____________,_____________2015


daharawan bertanggung jawab berdasarkan
ara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian dan PJOK Prov/Kab/Kota….. Pelaksana SPD

(Nama PJOK) ………………………….


NIP……………………
FORM 2-12
FORM 2-13

88
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Jl. Ir. H. Juanda No: 36 - Jakarta Pusat 10120 Lembar ke :
Kode No. :
Nomor :

SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)

1. Pejabat Pembuat Komitmen PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat


Prov/Kab/Kota………………
2. Nama / NIP Pegawai yang melaksanakan (Yang melaksanakan perjalanan dinas )
perjalanan dinas NIP.
3. a. Pangkat dan Golongan a. ………………………….(II, III, IV)
b. Jabatan / Instansi b. …………………..
c. Tingkat Biaya perjalanan dinas c. …………………………( A, B, C )

Pelaksanaan Rekruitmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana di


4. Maksud perjalanan Dinas
Banjarmasin, Kalimantan Selatan

5. Alat angkutan yang dipergunakan …………………….(Angkutan Darat/Laut/Udara)

6. a. Tempat berangkat a. ……………………………


b. Tempat tujuan b. ……………………………

7. a. Lamanya perjalanan Dinas a. … (………) hari


b. Tanggal berangkat b. ……………………2015

89
c. Tanggal harus kembali / c. ……………………2015
Tiba di tempat baru *)

8. Pengikut : Na ma Tanggal Lahir Keterangan


1.
2.
3.

9. Pembebanan Anggaran :
a. Instansi a. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
b. Akun b. 3892.003.524111
10. Keterangan lain-lain No. Surat Tugas dan Tanggal Surat Tugas
Coret yang tidak perlu
Dikeluarkan di : ………………………….
Tanggal : Tanggal Surat Tugas

PJOK Fasilitasi dan Pengembangan Ketangguhan


Masyarakat Prov/Kab/Kota…………

(Nama PJOK)
NIP………………………………………
FORM 2-14
DAFTAR NOMINATIF PERJALANAN DINAS
KEGIATAN………………….
LOKASI……………
TANGGAL………………
MAK : 524111

REPRESENTATIF
KODE MATA TANGGAL TANGGAL JML TRANSPORT UANG
NO NAMA PEJABAT NIP GOL TUJUAN TIKET PP PENGINAPAN (KHUSUS ES. I JUMLAH
ANGGARAN BERANGKAT PULANG HR BANDARA HARIAN
& II)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 IV 03.02.06.3892.003.
524111
2 IV 03.02.06.3892.003.
524111
3 IV 03.02.06.3892.003.
524111
4 IV 03.02.06.3892.003.
524111
5 IV 03.02.06.3892.003.
524111
6 III 03.02.06.3892.003.
524111

- - - - - -

__________,_________2015

BPP PJOK Prov/Kab/Kota


PROV/KAB/KOTA

(Nama BPP) (Nama PJOK)


NIP. …………………. NIP………………….

FORM 2-15

90
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
NOMOR : xxxxxx /SPTB/648521/Prov…../Bulan/2015

1. Kode Satuan Kerja : 648521


2. Nama Satuan Kerja : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
3. Tanggal dan No. DIPA : SP DIPA-103.01.1.648521/2015,tanggal 14 November 2014
4. Klasifikasi Anggaran : 03.02.06.3892.003.524111

Yang bertanda tangan di bawah ini atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa saya bertanggung
jawab secara formal dan material atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima serta kebenaran
perhitungan dan setoran pajak yang telah dipungut atas pembayaran tersebut dengan perincian sebagai berikut :

Pajak yang dipungut


BUKTI
NO. AKUN PENERIMA URAIAN JUMLAH Bendahara Pengeluaran

TGL NO PPN PPh

1 524111 Yunus Umar Perjalanan dinas dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015

1 524111 H. Umar Yunus Perjalanan dinas dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015

JUMLAH : Rp - Rp - Rp -

Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas disimpan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk kelengkapan
administrasi dan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

________, _________2015
PJOK Prov/Kab/Kota…. Bendahara Pengeluaran Pembantu

(Nama PJOK) (Nama BPP)


NIP. ………………. NIP. ……………………

FORM 2-16

91
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
NOMOR : xxxxxx /SPTB/648521/Prov…../Bulan/2015

1. Kode Satuan Kerja : 648521


2. Nama Satuan Kerja : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
3. Tanggal dan No. DIPA : SP DIPA-103.01.1.648521/2015,tanggal 14 November 2014
4. Klasifikasi Anggaran : 03.02.06.3892.003.521211

Yang bertanda tangan di bawah ini atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa saya bertanggung
jawab secara formal dan material atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima serta kebenaran
perhitungan dan setoran pajak yang telah dipungut atas pembayaran tersebut dengan perincian sebagai berikut :

Pajak yang dipungut


BUKTI
NO. AKUN PENERIMA URAIAN JUMLAH Bendahara Pengeluaran

TGL NO PPN PPh

1 521211 Al Amin Stationery Penggandaan Bahan dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

2 521211 RM. Minang Meriah Pembelian Konsumsi dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

3 521211 Prima Catering Pembelian Konsumsi dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

4 521211 Toko Roti Jaya Pembelian Snack dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -

92
………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

5 521211 Wijaya Sablon Pembuatan spanduk dalam rangka ……… di Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

JUMLAH : Rp - Rp - Rp -

Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas disimpan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk kelengkapan
administrasi dan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

________, _________2015
PJOK Prov/Kab/Kota…. Bendahara Pengeluaran Pembantu

(Nama PJOK) (Nama BPP)


NIP. ………………. NIP. ……………………
FORM 2-17
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
NOMOR : xxxxxx /SPTB/648521/Prov…../Bulan/2015

1. Kode Satuan Kerja : 648521


2. Nama Satuan Kerja : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
3. Tanggal dan No. DIPA : SP DIPA-103.01.1.648521/2015,tanggal 14 November 2014
4. Klasifikasi Anggaran : 03.02.06.3892.003.522151

Yang bertanda tangan di bawah ini atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa saya bertanggung
jawab secara formal dan material atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima serta kebenaran
perhitungan dan setoran pajak yang telah dipungut atas pembayaran tersebut dengan perincian sebagai berikut :

Pajak yang dipungut


BUKTI
NO. AKUN PENERIMA URAIAN JUMLAH Bendahara Pengeluaran

TGL NO PPN PPh


1 522151 Honor Narasumber dalam rangka …………. Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
di ………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015
2 522151 Honor Narasumber dalam rangka …………. Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
di ………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015
3 522151 Honor Narasumber dalam rangka …………. Rp. xxxxxxxxx Rp - Rp -
di ………….., tanggal ……………. 2015, sesuai
kuitansi tanggal …………... 2015

JUMLAH : Rp - Rp - Rp -

Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas disimpan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk kelengkapan
administrasi dan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

________, _________2015
PJOK Prov/Kab/Kota…. Bendahara Pengeluaran Pembantu

(Nama PJOK) (Nama BPP)


NIP. ………………. NIP. ……………………

FORM 2-18

93
FORM 2-19
Logo
BPBD BPBD…..

SURAT PERNYATAAN (BUAT PELAKSANAAN RAPAT)


Nomor. SP. /PK/BPBD- /8/2016

Yang bertanda tangan di bawah ini :

94
Nama : .......................................
Jabatan : PJOK Prov/Kab/Kota….
Satuan Kerja : BPBD Prov/Kab/Kota….
Unit Kerja : Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sehubungan dengan efektifitas dan efisisensi penyelenggaraan kegiatan, pelaksanaan kegiatan Koordinasi dan
Sosialisasi Ketangguhan Masyarakat dilaksanakan di Aula Pertemuan..................., Jl. ................................., ...........................

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab
penuh dan bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

………………….2016
Yang membuat pernyataan,
PJOK Prov/Kab/Kota

(Nama PJOK)

FORM 3-1
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
TA. 2011
MARET APRIL xxx xxx xxx
No Jenis Kegiatan Keterangan
10 11 12 13 14 15 16 17 aa aa aa aa aa aa aa aa aa aa aa aa aa

95
FORM 3-2

96
FORM 4-1

Keterangan:
1. Belanja Jasa Profesi (MAK. 522151); PPh Ps. 21
NPWP : NPWP BPBD Prov/Kab/Kota
NAMA WP : BPBD Prov/Kab/Kota
Alamat WP : .................
Kode Akun Pajak : 411121
Kode Jenis Setoran : 402

2. Belanja Bahan dan Belanja Barang Persediaan


(MAK. 521211);
a. PPh Ps. 23 (Catering)
: NPWP BPBD Prov/Kab/Kota
: BPBD Prov/Kab/Kota
: Alamat WP…….
: 411124
: 104

b. PPh. Ps. 22 (Konsumsi, Rumah Makan,


Snack)
: NPWP BPBD Prov/Kab/Kota
: BPBD Prov/Kab/Kota
: Alamat WP…….

97
: 411122
: 900

c. PPh. Ps. 22 (ATK, Komputer Suply, dll)


Lebih dari Rp. 1.000.000,- dalam bulan dan
took yang sama
NPWP : NPWP BPBD Prov.
NAMA WP : BPBD Provinsi
Alamat WP : ................
Kode Akun Pajak : 411211
Kode Jenis Setoran: 900

a. PPN (diatas Rp. 1.000.000,-), Pembelian


dalam kurun waktu 1 bulan
NPWP : NPWP BPBD Prov.
NAMA WP : BPBD Provinsi
Alamat WP : ................
Kode Akun Pajak : 411211
Kode Jenis Setoran: 900

3. Belanja Sewa (MAK. 522141);


a. PPh Ps. 23 (Ruang Pertemuan)
: NPWP BPBD Prov/Kab/Kota
: BPBD Prov/Kab/Kota
: Alamat WP...........
: 411124
: 104

FORM 4-2

98
Panduan Pembayaran pajak secara elektronik dapat dilihat pada :

• https://www.youtube.com/watch?v=Lq4OOL-Zm2k

• https://www.youtube.com/watch?v=Qa6bVS9iZTU

• https://www.youtube.com/watch?v=QB9oV5KvhRE

Situs/Web Pembayaran pajak secara elektronik : www.sse.pajak.go.id

FORM 5-1

99
FORM 5-2

100
FORM 5-1
LOGO BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
BPBD Diganti dengan KOP BPBD
KAB/KOTA JL. IR. H. DJUANDA NO.36, JAKARTA 10120
Telp. (021) 344 2734, 344 3076, 345 8400, 350 7521; Fax. (021) 350 5075, 351 9737, 345 8500

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN


disesuaikan dengan bulan dan LPJ dibuat setiap bulan

K/L : (103) BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


UNIT ORGANISASI : (01) BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
PROVINSI/KAB/KOTA : (01) DKI JAKARTA
SATUAN KERJA : (648521) BADAN NASIONAL PENGGULANGAN BENCANA
TANGGAL / NO SK PENGANGKATAN : …………………... / …………………..

1. BPP : ………………….
2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN : ………………….
TAHUN ANGGARAN : 2016

101
Mengetahui,
(PJOK BPBD) (BPP BPBD)

……………………………………. ……………………………………..
NIP. …………………………….. NIP. ………………………………
TAHUN 2016

FORM 5-2
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BPP Daerah
Bulan: …………..2016

Departemen Lembaga : (103) BNPB Tanggal/No. SK Pengangkatan


Unit Organisasi : (103) BNPB 1. BPP : Diisi tgl SK BPP
Propinsi/Kab/Kota : (01) DKI Jakarta Diisi nomor SK BPP
Satuan Kerja : (648521) BNPB 2. PJOK : Diisi tgl SK PJOK
Alamat dan Tlp. : Alamat BPBD Diisi nomor SK PJOK
Tahun Anggaran : 2016

I. Keadaan pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. 497,550,000 dan nomor bukti terakhir nomor:
No. Jenis Buku Pembantu Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas dan Uang Muka - 592,913,000 95,363,000 497,550,000
1. BP Kas (kas tunai dan bank) - 592,913,000 95,363,000 497,550,000
2. BPUM Perjadin dan PK - - - -
B. BP Selain Kas dan Uang Muka - 542,663,000 45,113,000 497,550,000
1. BP UP *) - - - -
- Belanja MA ......
- Belanja MA ......
- Pengembalian sisa UP
2. BP LS Bendahara - 540,000,000 42,450,000 497,550,000
- Pembayaran atas LS
- Setoran atas LS
3. BP Pajak - 2,663,000 2,663,000 -
4. BP Lain-lain - - - -
*) Jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di-SPPGU-kan sebesar Rp 0

II. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan


1. Uang tunai di brankas Rp. 7,550,000
2. Uang direkening bank (terlampir salinan rekening koran) Rp. 490,000,000 (+)
3. Jumlah kas Rp. 497,550,000 (Terlampir Berita Acara Pemeriksaan Kas)
III. Selisih Kas
1. Saldo Akhir BP kas (I.A. 1 kolom 6) Rp. 497,550,000
2. Jumlah kas (II.3) Rp. 497,550,000 (-)
3. Selisih kas Rp. -
IV. Penjelasan selisih kas dan/atau selisih pembukuan (apabila ada):
1.
2.
Mengetahui Lokasi, tanggal, bulan, tahun
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota…………. BPBD Kabupaten/ Kota………….

Nama Nama
NIP NIP

102
FORM 5-3
REGISTER PENUTUPAN KAS

Tgl. Penutupan Kas : ……


Nama Penutup Kas : Bendahara Pengeluaran Pembantu BPBD Daerah
Tgl. Penutupan Kas Yang Lalu : …..
Jumlah Total Penerimaan = Rp. 750,000,000
Jumlah Total Pengeluaran = Rp. 716,525,800 -
Saldo Buku = Rp. 33,474,200
Terdiri dari :
1. Lembaran Uang Kertas
Rp. 100,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 50,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 20,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 10,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 5,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 2,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 1,000.00 : - lbr = Rp. -
= Rp. -
2. Kepingan Uang Logam
Rp. 1,000.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 500.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 200.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 100.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 50.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 25.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 10.00 : - lbr = Rp. -
Rp. 5.00 : - lbr = Rp. -
= Rp. -
= Rp. -
3. Surat-surat berharga = Rp. -

4 Saldo Bank = Rp. -


Saldo Kas Fisik = Rp. -
= Rp. -
Perbedaan Positif/Negatif = Rp. (33,474,200)

Sebab-sebab selisih :

Mengetahui Lokasi, tanggal, bulan, tahun


PJOK BPP
BPBD Kabupaten/ Kota…. BPBD Kabupaten/ Kota….

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-4
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS

103
Pada hari ini, ........ tanggal ..... bulan Januari tahun 2016 kami selaku PJOK telah melakukan pemeriksaan kas BPP dengan posisi saldo Buku Kas Umum sebesar Rp. .......... dan nomor bukti terakhir nomor : ..........

Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut :

I Hasil pemeriksaan kas sebagai berikut :


A Saldo Kas (yang belum dipertanggung jawabkan BPP)
1 Saldo BP Kas (kas tunai dan bank) RP. 497,550,000
2 Saldo BP Uang Muka RP. - (+)Dinolkan saja karena tidak ada uang muka
3 Jumlah (A.1+ A.2) RP. 497,550,000
B Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari
1 Saldo BP UP Rp. - Dinolkan saja karena tidak ada UP
2 Saldo BP LS Bendahara Rp. 497,550,000
3 Saldo BP Pajak Rp. -
4 Saldo BP Lain-lain Rp. - (+)
5 Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) RP. 497,550,000
C Selisih Pembukuan (A.3-B.5) RP. -

II Hasil Pemeriksaan Kas


A Kas yang dikuasai BPP
1 Uang tunai di brankas Rp. 7,550,000
2 Uang di rekening bank Rp. 490,000,000 (+)
3 Jumlah Kas (A.1+A.2) RP. 497,550,000

III Selisih Kas


A 1 Saldo BP Kas (I.A.1) Rp. 497,550,000
2 Jumlah Kas (II.A.3) Rp. 497,550,000 (-)
3 Selisih Kas (A.1-A.2) Rp. -

IV Penjelasan atas selisih kas

Yang memeriksa Yang diperiksa


PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-5
BUKU KAS UMUM BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

104
Debet Kredit Saldo
Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp

1 2 3 4 5 6

2014 Saldo -

Jan 1 0001 LS/B 01/14 Terima transfer LS dari BP dana penguatan kelembagaan 540,000,000 540,000,000

1 0002 B/K 01/14 Tarik tunai 50,000,000 50,000,000 540,000,000

3 0003 MA/K 01/14 Bayar pembelian ATK 2,200,000 537,800,000

3 0004 PJ/K 01/14 Pungut PPN pembelian ATK 200,000 538,000,000

3 0005 PJ/K 01/14 Pungut PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 538,030,000

4 0006 MA/K 01/14 Bayar pembelian snack dan nasi kotak 11,200,000 526,830,000

4 0007 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 526,998,000

5 0008 MA/K 01/14 Bayar sewa truck 5,500,000 521,498,000

5 0009 PJ/K 01/14 Pungut PPN sewa truck 500,000 521,998,000

5 0010 PJ/K 01/14 Pungut PPH Ps 23 sewa truck 100,000 522,098,000

6 0011 MA/K 01/14 Bayar honor PJOK 700,000 521,398,000

6 0012 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 521,503,000

FORM 5-6
Debet Kredit Saldo
Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp

1 2 3 4 5 6

6 0013 MA/K 01/14 Bayar honor BPP 500,000 521,003,000

6 0014 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor BPP 25,000 521,028,000

7 0015 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n Andi 1,800,000 519,228,000

7 0016 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 519,498,000

7 0017 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n sofyan 1,800,000 517,698,000

7 0018 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 517,968,000

7 0019 MA/K 01/14 Bayar honor moderator a.n Yunita 700,000 517,268,000

7 0020 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 517,303,000

8 0021 MA/K 01/14 Bayar uang muka jasa pembuatan dokumentasi Gladi 8,800,000 508,503,000

105
8 0022 PJ/K 01/14 Pungut PPN uang muka jasa pembuatan dokumentasi Gladi 800,000 509,303,000

8 0023 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan dokumentasi Gladi 160,000 509,463,000

9 0024 PK/K 01/14 PK perjadin a.n PJOK ke Jakarta dalam rangka konsultasi 9,500,000 9,500,000 509,463,000

10 0025 MA/K 01/14 Bayar perjadin a.n PJOK ke Jakarta dalam rangka konsultasi 9,250,000 500,213,000
Pengembalian sisa perjadin a.n PJOK ke Jakarta dalam rangka
10 0026 PK/K 01/14 250,000 250,000 500,213,000
konsultasi
11 0027 PJ/K 01/14 Setor PPN pembelian ATK 200,000 500,013,000

11 0028 PJ/K 01/14 Setor PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 499,983,000

11 0029 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 499,815,000

11 0030 PJ/K 01/14 Setor PPN sewa truck 500,000 499,315,000

11 0031 PJ/K 01/14 Setor PPH Ps 23 sewa truck 100,000 499,215,000

11 0032 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 499,110,000

11 0033 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor BPP 25,000 499,085,000

FORM 5-7
Debet Kredit Saldo
Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6
11 0034 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 498,815,000
11 0035 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 498,545,000
11 0036 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 498,510,000
Setor PPN uang muka jasa pembuatan dokumentasi
11 0037 PJ/K 01/14 800,000 497,710,000
Gladi
Setor PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan
11 0038 PJ/K 01/14 160,000 497,550,000
dokumentasi Gladi
Jumlah 602,413,000 104,863,000 497,550,000

Lokasi, tanggal bulan tahun


Mengetahui
PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

106
Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-8
BUKU PEMBANTU KAS BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

Debet Kredit Saldo


Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6

2014 Saldo -

Jan 1 0002 B/K 01/14 Tarik tunai 50,000,000 50,000,000

3 0003 MA/K 01/14 Bayar pembelian ATK 2,200,000 47,800,000

3 0004 PJ/K 01/14 Pungut PPN pembelian ATK 200,000 48,000,000

3 0005 PJ/K 01/14 Pungut PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 48,030,000

4 0006 MA/K 01/14 Bayar pembelian snack dan nasi kotak 11,200,000 36,830,000

4 0007 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 36,998,000

5 0008 MA/K 01/14 Bayar sewa truck 5,500,000 31,498,000

5 0009 PJ/K 01/14 Pungut PPN sewa truck 500,000 31,998,000

5 0010 PJ/K 01/14 Pungut PPH Ps 23 sewa truck 100,000 32,098,000

107
6 0011 MA/K 01/14 Bayar honor PJOK 700,000 31,398,000

6 0012 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 31,503,000

6 0013 MA/K 01/14 Bayar honor BPP 500,000 31,003,000

FORM 5-9
Debet Kredit Saldo
Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6
6 0014 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor BPP 25,000 31,028,000

7 0015 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n Andi 1,800,000 29,228,000

7 0016 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 29,498,000

7 0017 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n sofyan 1,800,000 27,698,000

7 0018 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 27,968,000

7 0019 MA/K 01/14 Bayar honor moderator a.n Yunita 700,000 27,268,000

7 0020 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 27,303,000
Bayar uang muka jasa pembuatan dokumentasi
8 0021 MA/K 01/14 8,800,000 18,503,000
Gladi
Pungut PPN uang muka jasa pembuatan
8 0022 PJ/K 01/14 800,000 19,303,000
dokumentasi Gladi
Pungut PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan
8 0023 PJ/K 01/14 160,000 19,463,000
dokumentasi Gladi
PK perjadin a.n PJOK ke Jakarta dalam rangka
9 0024 PK/K 01/14 9,500,000 9,963,000
konsultasi
Pengembalian sisa perjadin a.n PJOK ke Jakarta
10 0026 PK/K 01/14 250,000 10,213,000
dalam rangka konsultasi
11 0027 PJ/K 01/14 Setor PPN pembelian ATK 200,000 10,013,000

11 0028 PJ/K 01/14 Setor PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 9,983,000

11 0029 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 9,815,000

11 0030 PJ/K 01/14 Setor PPN sewa truck 500,000 9,315,000

11 0031 PJ/K 01/14 Setor PPH Ps 23 sewa truck 100,000 9,215,000

11 0032 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 9,110,000

108
FORM 5-10
Debet Kredit Saldo
Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6
11 0033 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor BPP 25,000 9,085,000

11 0034 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 8,815,000

11 0035 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 8,545,000

11 0036 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 8,510,000
Setor PPN uang muka jasa pembuatan dokumentasi
11 0037 PJ/K 01/14 800,000 7,710,000
Gladi
Setor PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan
11 0038 PJ/K 01/14 160,000 7,550,000
dokumentasi Gladi
Jumlah 52,913,000 45,363,000 7,550,000

Lokasi, tanggal bulan tahun


Mengetahui
PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-11
BUKU PEMBANTU BANK BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta

109
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

Debet Kredit Saldo


Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6
2014 Saldo -
Terima transfer LS dari BP dana penguatan
Jan 1 0001 LS/B 01/14 540,000,000 540,000,000
kelembagaan
1 0002 B/K 01/14 Tarik tunai 50,000,000 490,000,000

Jumlah 540,000,000 50,000,000 490,000,000

Lokasi, tanggal bulan tahun


Mengetahui
PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-12
BUKU PEMBANTU LS BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

Debet Kredit Saldo


Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp

110
1 2 3 4 5 6

2014 Saldo -

Jan 1 0001 LS/B 01/14 Terima transfer LS dari BP dana penguatan kelembagaan 540,000,000 540,000,000

3 0003 MA/K 01/14 Bayar pembelian ATK 2,200,000 537,800,000


4 0006 MA/K 01/14 Bayar pembelian snack dan nasi kotak 11,200,000 526,600,000
5 0008 MA/K 01/14 Bayar sewa truck 5,500,000 521,100,000
6 0011 MA/K 01/14 Bayar honor PJOK 700,000 520,400,000
6 0013 MA/K 01/14 Bayar honor BPP 500,000 519,900,000
7 0015 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n Andi 1,800,000 518,100,000
7 0017 MA/K 01/14 Bayar honor narasumber a.n sofyan 1,800,000 516,300,000
7 0019 MA/K 01/14 Bayar honor moderator a.n Yunita 700,000 515,600,000

8 0021 MA/K 01/14 Bayar uang muka jasa pembuatan dokumentasi Gladi 8,800,000 506,800,000

10 0025 MA/K 01/14 Bayar perjadin a.n PJOK ke Jakarta dalam rangka konsultasi 9,250,000 497,550,000

Jumlah 540,000,000 42,450,000 497,550,000

Mengetahui Lokasi, tanggal bulan tahun


PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-13
BUKU PEMBANTU LAIN-LAIN BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

Debet Kredit Saldo


Tanggal Nomor Bukti Uraian
Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 6

2014 Saldo - - -
- - -
- - -
- - -

111
- - -
- - -

- - -
- - -
- - -
- -

Jumlah - - -

Lokasi, tanggal bulan tahun


Mengetahui
PJOK Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

FORM 5-14
BUKU PEMBANTU PAJAK BPP Daerah

Departemen/ Lembaga : (103) BNPB


Unit Organisasi : (103) BNPB
Provinsi/ Kabupaten/ Kota : (01) DKI Jakarta
Satuan Kerja : (648521) BNPB
Tanggal/ No. SK Pengangkatan
1. BPP : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
2. Pejabat Pembuat Komitmen : …………………. / SK. ………. tahun 201…..
Tahun Anggaran : 2016

Pengelu-
Penerimaan (Debet) Saldo
aran (Kredit)
Tanggal Nomor Bukti Uraian
PPh PPh PPh
PPN
Ps 21 Ps 22 Ps 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2014 Saldo -

Feb 3 0004 PJ/K 01/14 Pungut PPN pembelian ATK 200,000 200,000

3 0005 PJ/K 01/14 Pungut PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 230,000

4 0007 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 398,000

5 0009 PJ/K 01/14 Pungut PPN sewa truck 500,000 898,000

5 0010 PJ/K 01/14 Pungut PPH Ps 23 sewa truck 100,000 998,000

6 0012 PJ/K 01/14 Pungut PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 1,103,000

6 0014 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor BPP 25,000 1,128,000

112
7 0016 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 1,398,000

7 0018 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 1,668,000

7 0020 PJ/K 01/14 Pungut PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 1,703,000
Pungut PPN uang muka jasa pembuatan
8 0022 PJ/K 01/14 800,000 2,503,000
dokumentasi Gladi
Pungut PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan
8 0023 PJ/K 01/14 160,000 2,663,000
dokumentasi Gladi

FORM 5-15
Pengelu-
Penerimaan (Debet) Saldo
aran (Kredit)
Tanggal Nomor Bukti Uraian
PPh PPh PPh
PPN
Ps 21 Ps 22 Ps 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 0027 PJ/K 01/14 Setor PPN pembelian ATK 200,000 2,463,000

11 0028 PJ/K 01/14 Setor PPh PS 22 pembelian ATK 30,000 2,433,000

11 0029 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 22 pembelian snack dan nasi kotak 168,000 2,265,000

11 0030 PJ/K 01/14 Setor PPN sewa truck 500,000 1,765,000

11 0031 PJ/K 01/14 Setor PPH Ps 23 sewa truck 100,000 1,665,000

11 0032 PJ/K 01/14 Setor PPh Ps 21 honor PJOK 105,000 1,560,000

11 0033 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor BPP 25,000 1,535,000

11 0034 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Andi 270,000 1,265,000

11 0035 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor narasumber a.n Sofyan 270,000 995,000

11 0036 PJ/K 01/14 Setor PPH PS 21 honor moderator a.n Yunita 35,000 960,000
Setor PPN uang muka jasa pembuatan dokumentasi
11 0037 PJ/K 01/14 800,000 160,000
Gladi
Setor PPh Ps 23 uang muka jasa pembuatan
11 0038 PJ/K 01/14 160,000 -
dokumentasi Gladi

Jumlah 1,500,000 705,000 198,000 260,000 - 2,663,000 -

Lokasi, tanggal bulan tahun


Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu
BPBD Kabupaten/ Kota ……… BPBD Kabupaten/ Kota ………

Nama Nama
NIP NIP

113
114

Anda mungkin juga menyukai