Edisi 2014
Contents
BAGIAN I: PENDAHULUAN...............................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................3
B. Tujuan dan Sasaran...............................................................4
C. Pengertian............................................................................. 5
D. Prinsip Pembentukan.............................................................7
E. Manfaat dan Fungsi...............................................................8
F. Landasan Hukum...................................................................9
G. Ruang Lingkup Panduan........................................................9
H. Sistematika Panduan.............................................................9
BAGIAN II : PROSES PEMBENTUKAN FORUM PENGURANGAN RISIKO
BENCANA...................................................................................... 11
A. Tahap Inisiasi......................................................................11
Langkah 1 : Identifikasi tokoh kunci........................................12
Langkah 2 : Meningkatkan peran aktif dan membangun
hubungan antara tokoh kunci dalam mendukung pembentukan
foum PRB................................................................................ 13
Langkah 3 : Menyusun Baseline PRB di Daerah....................13
B. Tahapan Deklarasi Forum Pengurangan Risiko Bencana
Daerah....................................................................................... 14
Langkah 1 : Penyusunan Draft Statuta (AD/ART)....................14
Langkah 2 : Penyusunan Struktur Kepengurusan...................15
Langkah 3 : Menyusun Road Map/Program Kerja Tahunan
Forum PRB.............................................................................. 17
Langkah 4 : Deklasi Forum Pengurangan Risiko Bencana
Daerah.................................................................................... 18
BAGIAN III : Pengelolaan Forum Pengurangan Risiko Bencana......19
Langkah 1 : Menentukan Mekanisme Pembiayaan dan
Pengelolaan Aset Forum PRB..................................................20
Langkah 2 : Pelegalan Status Forum-PRB..............................21
1
Langkah 3 : Transfer Best Practice..........................................22
Langkah 4 : Manajemen Sumberdaya Anggota......................23
Langkah 5 : Penyusunan dokumen pencapaian PRB di Wilayah
Kerja Forum PRB.....................................................................24
Lampiran 1 ; Data Forum PRB yang telah terbentuk.....................25
Lampiran 2 : Comtoh Statuta – Forum PRB...................................27
Lampiran 3 : Contoh Stuktur Kepengurusan – Forum PRB.............28
2
BAGIAN I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
dari lintas sektor sangat diperlukan agar penanggulangan
bencana berjalan efektif.
Sebuah platform atau forum pengurangan risiko bencana
yang terdiri dari para pemangku kepentingan dapat
membantu untuk menyediakan dan memobilisasi
pengetahuan, keterampilan dan sumber daya yang
diperlukan untuk mengarusutamakan PRB ke dalam
kebijakan, perencanaan dan program pembangunan.
Dalam perkembangannya Platform Nasional (Planas) PRB,
yang berdiri sejak tahun 2009, memiliki mandat yang salah
satunya adalah mendorong terbentuknya platform atau
forum didaerah baik di level provinsi dan kabupaten/kota
sebagai upaya mensinergikan peran dan upaya
pengarusutamaan PRB di berbagai tingkatan dan wilayah.
Platform/forum PRB daerah adalah sebuah wadah
independen yang menyatukan berbagai organisasi
pemangku kepentingan yang bergerak dan mendukung
berbagai upaya PRB di Indonesia. Forum PRB daerah juga
berupaya mewadahi semua kepentingan terkait
kebencanaan di daerah, serta membantu menyelaraskan
berbagai kebijakan, perencanaan dan program
pembangunan dan kegiatan PRB di tingkatan masing-
masing, serta mendukung tercapainya tujuan‐tujuan PRB di
Indonesia dan terwujudnya ketahanan dan ketangguhan
bangsa terhadap bencana, selaras dengan tujuan‐tujuan
global yang termaktub dalam Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo
Framework for Action - HFA).
Pembetukan Forum PRB Daerah diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana pasal 8 yang mendorong pelibatan
forum dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah –
Pengurangan Riskio Bencana (RAD-PRB). Didalamnya diatur
bahwa anggota forum ini meliputi unsur dari pemerintah,
non pemerintah, masyarakat, dan lembaga usaha.
4
Guna medorong percepatan terbentuknya Forum PRB Daerah
maka panduan pembentukan forum PRB daerah disusun dan
dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil langkah-
langkah yang tepat dalam mensinergikan para pihak yang
turut mendorong pengarusutamaan isu PRB di berbagai
aspek di daerah masing-masing
C. Pengertian
6
adda di pemerintahan, serta kehadiran perwakilan
masyarakat sipil termasuk lembaga pendidikan/perguruan
tinggi, lembaga usaha dan media.
D. Prinsip Pembentukan
7
kerangka kerja institusional untuk integrasi pengurangan
risiko bencana di berbagai sektor pembangunan, baik yang
memunculkan atau mengurangi kerentanan terhadap bahaya
alam.
Secara umum, prinsip-prinsip yang dipegang dalam forum
PRB adalah :
Independensi; Forum adalah adalah otonom dan bebas
dari pengaruh dan kepentingan-kepentingan pemerintah,
partai politik, donor/lembaga penyandang dana, sektor
bisnis dan siapapun yang dapat menghilangkan
independensi organisasi dalam bertindak bagi
kepentingan umum. Forum PRB daerah sebagai organisasi
yang beranggotakan multi sektor/pihak harus terbebas
dari keberpihakan pada sektor/pihak tertentu dalam
menjalan organisasinya.
Komitmen Organisasi/Professional; Forum PRB memiliki
perangkat kebijakan yang jelas dan tegas terkait kualitas
dan akuntabilitas untuk dapat diterapkan roda organisasi
forum. Forum PRB harus melihat PRB sebagai sebuah
tanggung jawab bersama dan sebuah isu lintas sektoral
dalam proses-proses pembangunan berkelanjutan.
Non diskriminasi : Forum PRB selalu menerapkan asas
tidak membedakan orang atau lembaga menurut
kelompok, golongan, jenis kelamin, suku,ras, agama dan
aliran politik tertentu tertentu. Forum PRB juga
memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh
anggota forum.
Partisipasi : Forum PRB melibatkan seluruh pemangku
kepentingan terkait dan para pihak dalam semua tahapan
pengelolaan organisasi forum. Forum PRB Daerah harus
menggunakan pendekatan partisipatif untuk mendorong
keterlibatan berbagai sektor beserta perspektif dan aksi
mereka yang berbeda serta dengan memanfaatkan
8
sistem dan mekanisme yang ada yang berazas
demokratis.
Transparansi : Forum menyediakan informasi yang jelas
dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan terkait
kegiatan dan pengelolaan forum. Forum PRB juga terbuka
memberikan peluang bagi selueruh komponen yang
terlibat didalamnya
Koordinasi : Forum berkomunikasi dengan pemangku
kepentingan dana para pihak melalui wadah koordinasi
yang ada. Forum PRB harus mempengaruhi perubahan-
perubahan positif melalui upaya-upaya yang terpadu dan
terkoordinasi dalam proses-proses penyusunan kebijakan,
perencanaan, administrasi dan pembuatan keputusan
Pembelajaran dan Perbaikan; Setiap pengalaman yang
pernah dialami dalam pengelolaan organisasi forum
dilakukan pendokumentasian yang kemudian dijadikan
bahan pembelajaran untuk perbaikan kedepan
Kemitraan; Forum PRB dapat menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak dengan asas kesetaraan selama tidak
melanggaar tujuan dan sasaran forum.
Kemandirian : Forum PRB mampu melakukan upaya-
upaya memobilisasi dan pengelolaan sumber daya guna
menjaga keberlangsungan forum. Forum PRB harus
mendorong pelaksanaan, penyesuaian dan kepemilikan
HFA ditingkat local.
9
pihak dalam proses pengelolaan bencana di daerah
masing-masing.
10
F. Landasan Hukum
H. Sistematika Panduan
12
BAGIAN II : PROSES PEMBENTUKAN FORUM
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
A. Tahap Inisiasi
Lingkup Tahapan :
Tujuan :
13
14
Hasil Tahapan :
b. Mempertemukan Tokoh
Pertemuan tokoh bisa dilakukan dengan beragam cara
seperti: mengundang para pihak yang memilki
ketertarikan dalam PRB yang dikumpulkan ke dalam
suatu pertemuan formal (seperti lokakarya) ataupun
kegiatan non formal lainya. Proses ini akan memakan
waktu kurang lebih selama 6 bulan, hal ini tergantung
dari upaya-upaya pertemuan yang dilakukan.
15
pengusaha (lembaga usaha), lembaga swadaya
masyarakat (LSM), praktisi/ahli terkait di bidangnya, dll.
Tokoh kunci yang sudah teridentifikasi, nantinya sedapat
mungkin selalu diikutsertakan/diundang dalam diskusi-
diskusi awal tentang pembentukan forum PRB.
*) Tokoh Kunci yang dimaksud adalah beberapa leader atau
pimpinan suatu institusi/lembaga/perkumpulan yang memiliki
kewenangan dan kebijakan dalam membuat suatu keputusan
didalam lembaganya.
16
Rencana Kontijenisi, maupun dokumen-dokumen pendukung
yang lain.
Lingkup Tahapan:
Tujuan
Sasaran
Hasil Tahapan
18
Struktur Komponen Forum
Struktur Kepengurusan
19
Pemerintah
Legislatif
Lembaga Usaha
Perguruan tinggi
Ornop dan Ormas
Media
Komunitas
Kelompok Professional
Palang Merah Indonesia
Forum-forum tematik
Dll.
Bila diperlukan untuk memfasilitasi keterlibatan lembaga-
lembaga yang dianggap penting dalam mendorong
tercapainya tujuan forum PRB namun tidak bisa menjadi
anggota (misalnya lembaga berkedudukan di luar wilayah
kerja forum), bisa dibentuk : mitra forum PRB.
20
Advokasi kebutuhan mendesak untuk mengembangkan
atau mengadopsi kebijakan dan peraturan untuk PRB;
Penentuan benchmark/tolok ukur kemajuan dalam
mempromosikan PRB dan pengarusutamaan ke dalam
kebijakan pembangunan, perencanaan dan program;
Mengembangkan rencana kerja yang berorientasi hasil
forum PRB untuk mengkoordinasikan kegiatan PRB sesuai
dengan target capaian HFA dan UU PB No.24/2007;
Mengkoordinasikan upaya bersama antara anggota
forum PRB untuk mengurangi kerentanan orang pada
risiko yang relatif tinggi;
Pemantauan, pencatatan dan pelaporan tindakan
pengurangan risiko bencana di tingkat daerah dan
masyarakat sesuai dengan HFA dan UU PB No.24/2007;
Dokumentasi kegiatan dan praktek-praktek yang baik,
dan berbagi temuan di daerah.
Bekerja menuju integrasi yang lebih baik dari PRB ke
dalam perencanaan daerah (RPJMD), kebijakan dan
program dalam pembangunan dan bantuan
kemanusiaan.
21
Draft strukur ke pengurus FPRB Daerah
Draft Road Map/Program Kerja Tahunan
Draft dokumen Komitmen Bersama Anggota FPRB Daerah
Format kegiatan Deklarasi dapat disesuikan dengan
kebutuhan dan setersediaan sumberdaya dari forum PRB
daerah yang akan didirikan. Proses deklarasi organisasi
forum dapat disahkan oleh Kepala Daerah, ataupun
menunjuk pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam
memberikan unsur legal pada suatu lembaga. Diharapkan
hasil yang diperoleh dari tahapan deklarasi ini adalah
Penandatanganan Komitmen Bersama anggota FPRB Daerah.
22
BAGIAN III : Pengelolaan Forum Pengurangan
Risiko Bencana
Lingkup Tahapan:
Tahapan ini, merupakan tahapan paling penting dalam
mempertahankan kelanjutan roda organisasi. Dalam tahapan
ini, kontribusi dari anggota forum sangat penting dalam
keberlanjutan jalannya organisasi Forum PRB. Tahapan
pengelolaan Forum PRB meliputi; mekanisme pembiayaan
dan pengelolaan aset, pelegalan status forum, transfer best
practice, manajemen sumberdaya anggota, dan pembuatan
dokumen pencapaian PRB di wilayah kerja Forum PRB
Tujuan:
Tujuan utama dari bagian ketiga ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang mekanisme-mekanisme yang perlu
dipersiapkan forum PRB dalam menjaga keberlanjutan forum
PRB.
Sasaran :
Sasaran utama dalam tahapan ini adalah :
1. Mempertahankan komitmen bersama dan bekerjasama
secara terpadu untuk mengurangi risiko bencana dan
dampak perubahan iklim bagi masyarakat di daerah
masing-masing.
2. Membangun suatu mekanisme terkoordinasi dalam
pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim melalui
seluruh sektor dan menggunakan seluruh jejaring yang
ada; dan
3. Mendukung para pemangku kepentingan dengan
pengetahuan, informasi, distribusi sumberdaya ,teknologi
yang relevan, dan distribusi sumberdaya anggota forum
23
Langkah 1 : Menentukan Mekanisme Pembiayaan dan
Pengelolaan Aset Forum PRB
Pembiayaan
Dalam pengelolaan forum PRB, masalah pembiayaan
menjadi salah satu hal yang perlu dipersiapakan dalam
strategi menjaga keberlanjutan organisasi forum PRB
Daerah. Pembiayaan bisa diupayakan dari berbagai cara dan
pendekatan dalam menjalankan organisasi, beberapa cara
yang dapat dilakukan forum prb dalam upaya penggalangan
dana, diantaranya;
Iuran Anggota
Donatur
Pemerintah
Dukungan Lembaga Usaha
Enterpreneurship Forum
Pendanaan bukan merupakan aspek utama dalam menjaga
keberlanjutan organisasi, namun dalam aspek pembiayaan
aspek pendukung, yang juga berkontribusi dalam
menjalankan suatu organisasi forum, yaitu; kontribusi
lembaga anggota. Kontribusi lembaga anggota ini bisa
diberikan dalam bentuk peminjaman aset berupa peralatan
ataupun bangunan maupun sumber daya manusia.
Pengelolaan Aset
Hal terpenting lainnya dalam menjaga keberlanjutan
organisasi forum prb adalah pengelolaan aset. Suatu
lembaga seiring berjalannya waktu akan memiliki aset yang
dapat dijadikan salah satu modal penggerak keberlanjutan
organisasi forum. Untuk itu pengelolaan menjadi hal
terpenting guna mengurangi pembiayaan yang tidak perlu.
Pengelolaan aset bisa dilakukan dengan melakukan
invetarisir aset-aset. Inventarisir aset dapat berupa :
24
Aset milik forum baik melalui pembelian atau hibah
darai lembaga anggota.
Aset yang dipinjamkan dari lembaga anggota.
25
3. Tradisi yang berlaku di daerah tersebut dalam
berkelompok atau berkumpul,
4. Pengalaman aparat pemerintah melibatkan diri dalam
forum pengampu kepentingan,
5. Pengalaman aparat pemerintah daerah dalam
memfasilitasi inisiatif bersama pengampu kepentingan
dalam sebuah isu tertentu,
6. Kekuatan lembaga non pemerintah dan lembaga ilmiah
di daerah tersebut dalam mengkoordinasikan diri
7. Pengalaman lembaga usaha dalam membangun
komunikasi dengan pengampu kepentingan lain
Selain itu, transfer praktik baik anggota forum PRB ini juga
akan menjadi bahan pembelajaran bagi forum di daerah lain
maupun pembelajaran di tingkat nasional.
28
Lampiran 1 ; Data Forum PRB yang telah
terbentuk
Daftar Forum Pengurangan Risiko Bencana- daerah yang
telah terbentuk di Indonesia
29
15. Forum PRB Jabar
30
16. Forum PRB Flores Raya
31
8. Forum DAS Bengawan Solo di Jateng dan Jatim
32