Anda di halaman 1dari 20

Pedoman Teknis

COMMUNITY FACILITATOR
(TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT/ PETANI)

Farmland Management and Sustainable Agriculture Practices


Flood Management in Selected River Basins Sector Project CS 05

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan


Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian
2018
Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

KATA PENGANTAR

Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) adalah Proyek yang


diusulkan untuk mendukung pemerintah dan masyarakat dalam mengelola dan
mitigasi resiko banjir lebih baik. Proyek ini dibiayai melalui dana pinjaman dari Asian
Development Bank ADB (Loan No. 3440-INO). Tujuan dari proyek ini adalah
memperbaiki kondisi lahan pertanian di DAS Cidanau, Ciujung, Cidurian atas untuk
mengendalikan erosi dengan lebih baik melalui pengelolaan lahan yang lebih baik,
mengurangi limpasan melalui konservasi lahan dan air serta meningkatkan
pendapatan petani dari pengelolaan daerah aliran sungai/ agroforestri. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut salah satu kegiatan pendukung adalah penyediaan
tenaga pendamping masyarakat (Community Fasilitator/ CF)

Tugas tenaga pendamping yaitu membimbing dan mendampingi petani secara


periodik dan berkelanjutan dalam pelaksanaan FMSRB. Untuk itu, perlu
dipersiapkan tenaga pendamping pada lokasi dalam rangka Pengelolaan Lahan
Pertanian dan Penerapan Pertanian Berkelanjutan

Maksud dan tujuan penerbitan pedoman teknis penyediaan tenaga pendamping


adalah untuk memberikan acuan dan panduan bagi para petugas Dinas lingkup
Pertanian (Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan) Kabupaten yang
melaksanakan kegiatan FMSRB – Famland Management Sustainable
Agriculture Practices (FMSAP)

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 1


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2


I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
A. Latar Belakang.............................................................................................. 3
B. Tujuan........................................................................................................... 3
C. Sasaran ........................................................................................................ 4
D. Ruang Lingkup Pendampingan..................................................................... 4
II. TUGAS DAN FUNGSI FASILITATOR PETANI .................................................. 5
A. Tugas............................................................................................................ 5
B. Fungsi ........................................................................................................... 5
III. POLA SELEKSI TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (COMMUNITY
FACILITATOR) ................................................................................................... 7
A. Metode Seleksi Dan Alokasi Kebutuhan ....................................................... 7
B. Persyaratan dan Seleksi ............................................................................... 8
IV. PROGRAM PENDAMPINGAN..........................................................................................10
A. Konsep Pendampingan..........................................................................................................10
B. Tujuan Pendampingan ...........................................................................................................11
C. Metode Dan Strategi Pendampingan ..............................................................................11
D. Pelaksanaan Kerja Pendampingan..................................................................................12
E. Keluaran Dari Pendampingan.............................................................................................13
F. Indikator Keberhasilan............................................................................................................14
G. Kedudukan Community Facilitator....................................................................................15
H. Pelaporan .....................................................................................................................................15
V. PEMBIAYAAN ....................................................................................................................16
VI. SANKSI .................................................................................................................................16
VII. PENUTUP.............................................................................................................................16

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat pernyataan
Lampiran 2. Blangko Monitoring Kegiatan Harian
Lampiran 3. Format Laporan

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 2


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa dalam rangka mendukung pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola resiko banjir yang lebih baik, pemerintah Indoneia telah
mendapatkan pinjaman dari ADB. Kegiatan ini mengarah kepada perubahan
paradigma dari kegiatan yang berorientasi proyek pengendalian banjir yang
meliputi cara-cara struktural menjadi ke orientasi proses pengelolaan banjir
terintegrasi (integrated flood management- IFM) yang menyediakan satu
perpaduan yang sesuai antara intervensi non-struktural, peningkatan kapasitas
dan kelembagaan, serta kegiatan konstruksi untuk mitigasi dampak negatif
banjir. Masyarakat di daerah dataran banjir akan menjadi pemanfaat utama.
Melalui kegiatan ini masyarakat di daerah hulu sungai akan memperbaiki
daerah tanah terdegradasi yang terpilih dengan melaksanakan agroforestri
serta upaya konservasi lahan dan air lainnya. Kegiatan akan memberdayakan
kelompok tani/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di DAS Cidanau-
Ciujung-Cidurian untuk mengadopsi praktek pertanian berkelanjutan termasuk
terasering dan pembuatan kolam retensi untuk mengurangi erosi. Kegiatan juga
akan melaksanakan rencana perbaikan tanah longsor untuk mengurangi
sedimentasi di wilayah sungai.
Agar dalam pemberdayaan kelompok tani tersebut sesuai dapat tercapai tujuan
dan sasaran yang diharapkan, maka dalam pelaksanaannya disamping akan
dilakukan melalui cara sosialisasi, bimbingan dan penyuluhan juga akan
dilakukan melalui pendampingan oleh tenaga pendamping petani/masyarakat
(Community Facilitator/CF)
B. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk:
1. Memberikan petunjuk dan acuan pelaksanaan pedampingan secara
terpadu kepada kelompok tani dan P3A peserta FMSRB - FMSAP
2. Meningkatkan kinerja tenaga pendamping dalam melakukan
pendampingan secara terpadu kepada para petani dalam upaya
pencapaian target FMSRB – FMSAP.
3. Mendukung keberhasilan kegiatan usaha tani konservasi dan konservasi
lahan dan air di lokasi FMSRB-FMSAP.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 3


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

C. Sasaran
Sasaran Pedoman ini adalah:
1. Petugas Dinas Pertanian Kabupaten yang akan melakukan rekruitmen,
pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap Community Facilitator (CF)
2. Tenaga Community Facilitator (CF) yang ditugaskan melakukan
pengawalan dan pendampingan kegiatan FMSRB - FMSAP
D. Ruang Lingkup Pendampingan
Sasaran dari kegiatan pendampingan ini adalah kelompok tani/ Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) yang mendapatkan manfaat dari FMSRB-FMSAP.
Secara umum ruang lingkup pendampingan kelompok tani/ Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) melalui pendampingan fasilitator meliputi :
1. Aspek kelembagaan antara lain status berbadan hukum organisasi (untuk
kelompok tani: SK Kepala Dinas Pertanian Kabupaten; untuk P3A: SK
Bupati, akte notaris, pengesahan Pengadilan Negeri), memiliki
kemampuan manajerial, meningkatkan aktivitas pengurus dan jumlah
anggota yang berpartisipasi.
2. Aspek teknis terdiri dari :
 Aspek teknis usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
diarahkan kepada peningkatan dan penguasaan keterampilan praktis
dibidang pertanian terkait dengan usaha tani konservasi dan
konservasi lahan dan air/ mampu dan tahu mekanisme penyelenggara
an tentang konservasi tanah dan air dalam rangka keberlanjutan usaha
tani
 Aspek teknis pertanian diarahkan kepada peningkatan pengetahuan
tentang kegiatan usaha tani kaitannya dengan peningkatan
pendapatan petani.
 Aspek keuangan dan bidang usaha diarahkan kepada manajemen
keuangan dan pengembangan usaha ekonomi sesuai dengan potensi
daerahnya
Dalam melaksanakan tugas pendampingan community facilitator
berkoordinasi dan bersinergi dengan penyuluh/ BPP, pemerintah desa,
petugas pertanian kecamatan, sub profesional/ asisten pertanian FMSRB-
FMSAP setempat, dan petugas terkait lainnya.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 4


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

II. TUGAS DAN FUNGSI FASILITATOR PETANI


A. Tugas
Melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani/ kelompok tani/
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diwilayah binaannya yang
mendapatkan manfaat (beneficiaries) FMSRB - FMSAP baik dari aspek teknis,
administrasi maupun kelembagaannya. Secara umum bimbingan dan
pendampingan kepada kelompok tani/ P3A tersebut difokuskan pada aspek
pemberdayaan/ pengembangan kapasitas usaha kelompok, usaha tani
konservasi, dan konservasi lahan dan air.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas di atas, tenaga pendamping menyelenggarakan
fungsi membantu Dinas yang membidangi Pertanian Kabupaten untuk :
B.1. Aspek Kelembagaan Kelompok
1. Mempersiapkan perencanaan pelaksanaan kegiatan kelompok tani/ P3A
yang menjadi target binaannya;
2. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pendampingan dan penyuluhan
proyek di wilayah binaannya;
3. Melaksanakan pendampingan kegiatan dalam aspek teknis dan
administrasi kelembagaan petani;
4. Melaksanakan penumbuhan dan pembinaan kelembagaan petani;
5. Melaksanakan diseminasi informasi terkait kegiatan usaha tani konservasi,
konservasi lahan dan air, dan teknologi pertanian lainnya;
6. Membantu menciptakan peluang serta akses yang diperlukan oleh
kelompok tani dalam pengembangan organisasi, teknik pertanian dan
wirausaha;
7. Mendorong kelembagaan petani untuk dapat berpartisipasi secara penuh
dalam setiap kegiatan proyek dari proses perencanaan, pelaksanaan,
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengembangan;
Adapun Kriteria Umum Partisipasi Kelompok Tani (sesuai PAM FMSRB)
 Bersedia bergabung/ membentuk kelompok tani
 Kelompok tani bersedia berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan-
kegiatan proyek

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 5


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

 Masyarakat bersedia berpartisipasi (keswadayaan) dan memberikan


kontribusi paling sedikit 20% baik dalam bentuk tenaga, material,
maupun uang untuk kegiatan konstruksi dan melaksanakan operasi dan
pemeliharaan
 Bersedia melakukan diversifikasi tanaman dan memelihara teras dan/
atau embung penampung air
 Setiap kelompok tani meliputi luas 25 ha.
8. Mendorong keberlanjutan kegiatan proyek sehingga manfaat dan dampak
dari kegiatan-kegiatan proyek semakin dapat dirasakan petani serta
terjadinya diseminasi ke lokasi disekitarnya;
9. Membantu penanganan manajemen konflik dalam melaksanakan kegiatan
usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air;
10. Membantu penciptaan kader fasilitator dari masyarakat petani sebagai
Pemandu yang dapat berperan dalam meneruskan keberlanjutan tugas
program pendampingan;
11. Mendorong dan mengembangkan kegiatan agribisnis;
12. Menyusunan pelaporan hasil bimbingan dan pendampingan;

Secara khusus juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan petani


dalam wilayah binaannya dalam hal:

B.2. Aspek Usaha tani konservasi


1. Memastikan bahwa hasil seleksi lokasi sesuai kriteria seperti berikut:
 Lokasi lahan tidak terlalu miring, tetapi termasuk kategori kritis
 Lokasi dalam daerah aliran sungai sehingga dapat berkontribusi
dalam pengendalian banjir
 Tidak ada vegetasi ataupun kalaupun ada hanya sedikit
 Praktek usaha taninya masih belum baik
 Kondisi sosisl ekonomi masyarakat dan mata pencahariannya dapat
sebagai pilihan
 Potensial untuk memperbaiki rantai nilai
 Memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan dan sosial.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 6


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

2. Pengadaan, penanaman dan pemeliharaan tanaman multiguna


3. Pembuatan dan pemeliharaan bangunan konservasi tanah
B.3. Aspek Konservasi Lahan dan Air
1. Membantu pengadaan, pengoperasian, dan pemeliharaan Unit
Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)
2. Membantu pengadaan, pemeliharaan, dan pengembangan ternak kerbau
3. Membantu pembuatan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan usaha tani
4. Membantu pengadaan, pengoperasian, dan pemeliharaan mesin-mesin
pertanian seperti: Rice Milling Unit (RMU), pengering, storage, dsb
5. Perencanaan, konstruksi, dan operasi dan pemeliharaan secara
partisipatif untuk kegiatan-kegiatan: embung, dam parit, pompanisasi,
sumur resapan, jaringan irigasi desa/ tersier (JIDES/ JITUT), dsb
6. Perencanaan dan pelaksanaan Tertiary Demonstration Unit (TDU)
7. Kegiatan-kegiatan lainnya seperti yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten setempat.

III. POLA SELEKSI TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (COMMUNITY


FACILITATOR)
A. Metode Seleksi dan Alokasi Kebutuhan
1. Proses seleksi dilakukan secara terbuka, dengan mengumumkan di
Dinas Pertanian Kabupaten dan secara online tentang pembukaan
kesempatan kerja untuk menjadi Community Facilitator (CF).
2. Seleksi dilakukan secara kompetitif, transparan, dapat di pertanggung
jawabkan,
3. Seleksi dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan Community
Facilitator (CF) kegiatan FMSRB - FMSAP, dengan alokasi kebutuhan
orang bulan (ob)/ month man sebagai berikut: Kabupaten Lebak 1440 ob
( 30 orang selama 4 tahun), Kabupaten Serang 480 ob ( 10 orang
selama 4 tahun), dan Kabupaten Pandeglang 960 ob ( 20 orang selama
4 tahun).
4. Pelaksanaan seleksi dilakukan melalui ujian seleksi yang dilakukan oleh
Panitia/ Tim Seleksi yang ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 7


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

5. Ujian seleksi dilakukan melalui wawancara, dan penetapan kelulusan


tenaga pendamping dilakukan oleh Panitia/Tim Seleksi
6. Materi wawancara ditekankan pada minat dan motivasi untuk melakukan
bimbingan dan pendampingan, kemampuan dan keterampilan dalam
mengoperasikan komputer, pelaksanaan tugas administrasi,
penyusunan laporan keuangan.

B. Persyaratan dan Seleksi


1. Persyaratan Administrasi
 Persyaratan Utama
 Warga Negara Indonesia (WNI) Laki-laki dan Perempuan;
 Usia minimal 21 tahun;
 Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan keterangan dokter
pemerintah;
 Berkelakuan baik
 Tidak terikat pekerjaan dengan institusi lain;
 Pendidikan D3 diutamakan lulusan bidang pertanian/ SMK
bidang pertanian;
 Persyaratan khusus
 Diutamakan berdomisili/ tinggal dilokasi pendampingan ;
 Mempunyai pengalaman dalam bidang pemberdayaan petani/
masyarakat
 Dapat berbahasa daerah setempat
 Mempunyai SIM C;
 Memiliki sepeda motor dan laptop sendiri
 Dapat memimpin, jujur dan mudah bergaul dengan masyarakat.
 Bersedia bekerja/ditempatkan di lokasi selama masa kontrak;
 Bersedia bekerja dengan status tenaga kontrak dalam masa
kerja tertentu, dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang
berlaku dan ketersediaan anggaran;
 Tidak menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS)/Aparatur Sipil Negara (ASN);

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 8


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

 Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja karena hasil


peniliaian kinerja/ kegiatan sudah dinyatakan selesai, tidak akan
menuntut pesangon atau ganti rugi dikemudian hari;
 Bersedia mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten setempat dan ketentuan lain yang berlaku;
 Memiliki motivasi kerja untuk melaksanakan tugas
pendampingan;
 Mau dan mampu bekerja keras dan berdedikasi tinggi serta
mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas yang
diberikan.
2. Lamaran
 Surat lamaran ditujukan kepada Tim Seleksi Penerimaan Tenaga
Community Facilitator cq Kepala Dinas Kabupaten Pertanian
setempat.
 Surat Lamaran ditulis tangan, menggunakan tinta hitam dengan
dibubuhi materai Rp. 6.000,- dengan dilampiri :
 Daftar riwayat hidup;
 Fotokopi KTP;
 Fotokopi ijasah dan transkip nilai yang dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang;
 Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar;
 Surat keterangan Dokter pemerintah yang menyatakan sehat
jasmani dan rohani;
 Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian;
 Surat Pernyataan tidak sedang terikat pekerjaan dengan
instansi lain;
 Surat pernyataan bersedia ditempatkan di lokasi pada
kabupaten yang bersangkutan;
 Surat pernyataan tidak akan menuntut diangkat sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN), dan tidak akan menuntut
pesangon atau ganti rugi apabila terjadi pemutusan hubungan
kerja yang dibuat bermeterai Rp. 6000,- (Lampiran 1);

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 9


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

 Surat pernyataan bersedia mematuhi ketentuan yang ditetapkan


oleh Dinas Pertanian Kabupaten;
 Penyampaian surat lamaran dilakukan secara online.
 Surat lamaran yang dikirim harus dilengkapi hasil scan seluruh file
dokumen di atas, dan pada saat mengikuti ujian seleksi Surat
Lamaran asli beserta seluruh lampirannya harus dibawa dan
diserahkan kepada Panitia Seleksi

3. Seleksi dan Penetapan Penerimaan Tenaga Pendamping


 Seluruh berkas lamaran akan diseleksi administrasi oleh panitia
seleksi daerah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten setempat;
 Panitia / Tim seleksi terdiri dari minimal 3 orang, dimana 1 orang
diantaranya berasal dari Konsultan CS-05.
 Penetapan kelulusan seleksi diprioritaskan bagi pelamar yang
memiliki nilai ijazah tertinggi, jurusan dan pengalaman kerja yang
relevan, umur lebih muda dan berdomisili diutamakan dekat lokasi
kegiatan;
 Pelamar yang lulus seleksi administrasi (memenuhi persyaratan
administrasi yang diperlukan) akan dipanggil untuk mengikuti
seleksi/ tes wawancara;
 Penetapan kelulusan peserta tes ditetapkan oleh Panitia Seleksi
diumumkan di papan pengumuman Dinas Pertanian Kabupaten
dan juga secara online;
 Hasil keputusan panitia seleksi tidak dapat diganggu gugat;
 Peserta yang dinyatakan lulus akan ditetapkan sebagai Tenaga
Pendamping oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten.

IV. PROGRAM PENDAMPINGAN


A. Konsep Pendampingan
Pendampingan adalah merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan
menempatkan tenaga pendamping yang berperan sebagai fasilitator,
komunikator, motivator dan dinamisator. Dalam hal pendampingan kelompok

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 10


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

tani/ P3A FMSRB, disamping berperan sebagai fasilitator, komunikator,


motivator dan dinamisator, tenaga pendamping juga berperan sebagai
fasilitator dalam bidang teknis terkait dengan kegiatan usaha tani konservasi
dan konservasi lahan dan air.

B. Tujuan Pendampingan
Secara umum tujuan pendampingan untuk pemberdayaan kelompok tani/ P3A
antara lain adalah:
1. Memperkuat kelompok tani/ P3A dalam pembentukan, pengelolaan
organisasi secara partisipatif dan demokratis sesuai pilihan dan
kebutuhannya, serta pengembangannya.
2. Membangun mekanisme pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
semua aspek pengelolaan sumberdaya kelompok, termasuk penyusunan
program kerja bersama.
3. Meningkatkan kemampuan teknis, kelembagaan, dan ekonomi kelompok
tani/ P3A serta pengembangan berbadan hukum.
4. Menumbuhkembangkan partisipasi kelompok tani/P3A dalam kegiatan
usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
5. Meningkatkan peran serta aparat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
kader-kader pertanian yang relevan dalam menunjang kegiatan usaha tani
konservasi dan konservasi lahan dan air.
6. Membangun jaringan usaha atau hubungan kemitraan dengan pihak ketiga
(pemerintah/ perusahaan agribisnis)

C. Metode dan Strategi Pendampingan


Metode yang dikembangkan dalam program pendampingan ini antara lain:
1. Koordinasi dialogis dengan pendekatan andragogi (pembelajaran untuk
orang dewasa). Koordinasi diselenggarakan melalui komunikasi dialogis
dengan mengedepankan pertukaran ide, pikiran, dan gagasan secara
demokratis berdasarkan prinsip pembelajaran untuk orang dewasa.
2. Partisipatif melalui model diskusi kelompok terarah (focus group
discussion). Pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif sehingga
tercapai suasana demokratis dan kesetaraan sesuai dengan aspirasi
masyarakat untuk mengatasi permasalahannya

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 11


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

3. Demokratis, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban.


4. Pendekatan Sosio-Teknis. Dalam proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, memperhatikan aspek sosial dan teknik yang
sudah berlaku dan dilaksanakan masyarakat setempat.
5. Pendekatan Budaya Lokal dan Lingkungan. Dalam proses pemberdayaan
petani dipertimbangkan aspek lingkungan dan budaya lokal menggunakan
potensi sumber daya lokal termasuk sosial budaya yang ada pada lokasi
setempat.
Strategi pendampingan yang dikembangkan adalah :
1. Perencanaan berdasarkan program kerja bersama.
2. Optimalisasi potensi sumber daya lokal.
3. Pengembangan inisiatif dan motivasi kelompok tani/ P3A.
4. Pengembangan hubungan kerjasama dan kemitraan dengan
kelembagaan terkait lainnya.
5. Pengembangan kontrol terhadap penyelenggaraan kegiatan optimasi dan
usaha tani konservasi.
6. Optimalisasi koordinasi dan komunikasi secara dialogis dengan berbagai
pihak dalam pencarian alternatif pemecahan masalah.

D. Pelaksanaan Kerja Pendampingan


Pelaksanaan kegiatan pendampingan pada dasarnya adalah memfasilitasi
proses penguatan kelembagaan kelompok tani menuju kemandirian dalam
melakukan kegiatan usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air di
wilayah kerjanya, serta dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut sesuai kemampuan. Langkah-langkah kegiatan pendampingan yang
dilakukan meliputi :
1. Penugasan/mobilisasi Tenaga Pendamping (community fasilitator) dari
Dinas Pertanian Kabupaten kepada pengurus kelompok tani/ P3A yang
menjadi wilayah binaannya, Pemerintah Desa, BPP, dan Kecamatan.
2. Koordinasi dengan pengurus kelompok tani/ P3A beserta tokoh
masyarakat, dan aparatur pemerintahan desa/kecamatan.
3. Menginventarisir masalah dan kebutuhan masyarakat petani yang
tergabung dalam kelompok tani/ P3A

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 12


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

4. Penyusunan program kerja pendampingan dan pemberdayaan bersama


pengurus kelompok tani/ P3A.
5. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan kelompok tani/ P3A sesuai
kebutuhan dan tingkat kepentingannya melalui kegiatan sosialisasi.
6. Memfasilitasi proses pemberdayaan kelompok tani/ P3A menuju
pencapaian tingkat partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan usaha tani
konservasi dan konservasi lahan dan air secara lebih mandiri sesuai
kewenangannya baik melalui pelatihan, penyuluhan atau bentuk fasilitasi
pendampingan lainnya.
7. Mendorong motivasi masyarakat petani dalam upaya optimasi dan usaha
tani konservasi serta menggali dan memobilisasi potensi sumber daya
lokal.
8. Memfasilitasi pembentukan (bila belum ada), penyegaran (bila diperlukan)
dan pengembangan organisasi kelompok tani/ P3A sampai berbadan
hukum dan menuju kemandirian.
9. Mendorong peningkatan kemampuan penyusunan program kerja
kelompok tani/ P3A dalam melaksanakan kegiatan .
10. Membantu peningkatan kemampuan aspek kelembagaan, teknis,
pertanian, dan ekonomi kelompok tani/ P3A.
11. Memfasilitasi kemungkinan kerjasama/ kemitraan dengan pihak ketiga
baik pemerintah maupun perusahaan agribisnis.
12. Membantu penanganan manajemen konflik dalam kegiatan usaha tani
konservasi dan konservasi lahan dan air
13. Mendorong mekanisme koordinasi dan kerjasama antara kelompok tani/
P3A dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayahnya masing-
masing.
14. Membantu kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja kelompok tani/ P3A
dalam kegiatan usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air

E. Keluaran dari Pendampingan


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan pendampingan adalah sebagai berikut:
1. Terformulasinya program kerja bersama dengan organisasi kelompok tani/
P3A kegiatan optimasi dan usaha tani konservasi

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 13


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

2. Tersedianya bimbingan kelembagaan, teknis, dan keuangan dalam proses


pendampingan kepada organisasi kelompok tani/ P3A sesuai kebutuhan
dan tingkat kepentingannya.
3. Terwujudnya proses pemberdayaan organisasi kelompok tani/ P3A
(termasuk legalisasi/ berbadan hukum) menuju kemandirian dan
pencapaian tingkat partisipasi dalam kegiatan usaha tani konservasi dan
konservasi lahan dan air di wilayahnya.
4. Terjalinnya mekanisme koordinasi antara organisasi kelompok tani/ P3A
dengan seluruh pemangku kepentingan terkait kegiatan optimasi dan
usaha tani konservasi di wilayah setempat.
5. Terwujudnya hubungan kemitraan dengan kelembagaan terkait lainnya
dan perusahaan agribisnis

F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program pendampingan antara lain dilihat dari kondisi
sebagai berikut:
1. Adanya profil data kelompok tani/ P3A dan usaha taninya.
2. Adanya program kerja bersama pengurus kelompok tani/ P3A.
3. Adanya penyegaran (bila diperlukan), pendampingan pembentukan,
pendampingan penyusunan AD/ART yang ditindaklanjuti fasilitasi
pengesahan Bupati, pembuatan akte notaris dan pengesahan pengadilan
negeri. Bila diperlukan juga pengesahan dari Kemenhumham
4. Dapat dilaksanakannya seluruh kegiatan yang direncanakan dengan baik
dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
5. Adanya peningkatan dalam manajemen organisasi, usaha tani konservasi
dan konservasi lahan dan air secara baik
6. Telah membudayanya usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
di lingkungan kelompok tani/ P3A
7. Terjadinya penurunan laju erosi, meningkatnya debit sumber air pada
musim kemarau, perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan
pendapatan petani
8. Adanya fasilitasi penyusunan dan pembahasan Nota kesepahaman, serta
kemitraan dengan kelembagaan terkait lainnya/ pihak ketiga/ perusahaan
agribisnis.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 14


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

9. Rasio tingkat keaktifan pengurus organisasi kelompok tani/ P3A.


10. Terbentuknya kader pengorganisasi (fasilitator) pada tingkat petani
11. Adanya pelaporan kinerja pendampingan.

G. Kedudukan Community Facilitator


Kedudukan Community Facilitator dalam kegiatan pendampingan secara umum
adalah sebagai berikut:
1. Pendampingan dilaksanakan terhadap kelompok tani/ P3A penerima
manfaat FMSRB-FMSAP;
2. Dalam melaksanakan tugasnya, Community facilitator berkoordinasi
dengan petugas dan lembaga lain yang terkait antara lain: Balai
Penyuluhan Pertanian/ penyuluh pertanian, sub profesional/asisten
pertanian FMSRB-FMSAP, kepala desa, camat, petugas pertanian
kecamatan.
3. Community facilitator mendapatkan instruksi dan bertanggung jawab
kepada Dinas Pertanian Kabupaten yang melakukan kontrak kerja
pendampingan.

H. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan wajib dilaporkan oleh fasilitator
masyarakat kepada pengelola program di tingkat kabupaten dan kelompok tani/
P3A setempat (sebagai tembusan), meliputi: (1) laporan bulanan; (2) laporan
triwulan; (3) laporan tengah tahunan (semester); laporan tahunan; dan laporan
khusus (sesuai kebutuhan). Format laporan harus disepakati bersama dengan
pengelola program dan pengurus kelompok tani/ P3A di lokasi bianaannya
setempat. Community facilitator juga diwajibkan untuk mengisi blanko
monitoring kegiatan harian (lampiran 2). Format laporan bulanan, triwulan,
semester, dan tahunan dapat dilihat pada lampiran 3.
Untuk mendukung pelaporan yang ada di Pusat, Community Facilitator
diwajibkan untuk mengirimkan laporan perkembangan kegiatannya melalui
program KoBoCollect.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 15


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

V. PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan berasal dari FMSRB yang dialokasikan pada DIPA Dinas
Pertanian Kabupaten setempat sepanjang dananya dianggarkan pada tahun
yang bersangkutan. Tenaga Pendamping akan memperoleh fasilitas berupa:
Honorarium dan Biaya operasional sesuai ketentuan yang berlaku.

VI. SANKSI
Tenaga pendamping yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Keputusan yang berlaku, akan mendapat sanksi sesuai dengan tingkat
kesalahannya berupa :
A. Teguran lisan diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau
pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak disiplin.
B. Teguran tertulis diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau
pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak membuat
dan menyampaikan laporan kegiatan di wilayah kerjanya sesuai jadwal
yang telah ditetapkan
C. Sanksi pemberhentian diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
atau pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 30 hari (dihitung secara
kumulatif dalam 1 tahun) serta tidak menyampaikan laporan
penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut tanpa ada keterangan dan atau pelanggaran yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.

VII. PENUTUP
Pedoman Umum ini dibuat untuk dipergunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi Tenaga Pendamping Masyarakat
(Community Facilitator) kegiatan FMSRB. Pedoman Umum selanjutnya agar
dijabarkan dalam Petunjuk Teknis di Kabupaten.

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 16


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama:
Tempat tanggal lahir :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya :
1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena tindak pidana
kejahatan.
2. Tidak akan menuntut diangkat sebagai Calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Bersedia ditempatkan di wilayah kegiatan yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten
4. Tidak sedang terikat pekerjaan dengan institusi lain.
5. Apabila karena sesuatu hal diberhentikan dari Tenaga Pendamping, tidak akan
menuntut ganti rugi / uang pesangon
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia
dituntut dimuka pengadilan serta bersedia memenuhi segala tindakan yang diambil
oleh pemerintah, apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar.
Yang membuat pernyataan,
Materai Rp.6000,-
TTd
Nama Jelas

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 17


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

Lampiran 2
Blanko Monitoring Kegiatan Harian
1. Nama Community Facilitator : ........................................................
2. Kabupaten : ........................................................
3. Nama dan lokasi kelompok binaan
No Nama Kelompok Tani/ P3A Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
dst

4. Kegiatan Harian
Pengesahan
Waktu
Hasil Lokasi Pengurus
No (Tgl/Bln/Thn- Kegiatan
kegiatan kegiatan Kelompok
Jam)
Tani

..................., ..-..-20..
Yang melaporkan Telah diperiksa
(...........................) (...........................)

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 18


Community Facilitator
(Tenaga Pendamping Masyarakat/ Petani)

Lampiran 3.
Format Laporan Bulanan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan bulan ini
3. Hasil pelaksanaan kegiatan bulan ini
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Triwulanan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama triwulan
3. Hasil pelaksanaan kegiatan triwulan
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Semester
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama semester
3. Hasil pelaksanaan kegiatan semester
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Tahunan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama tahun ini
3. Hasil pelaksanaan kegiatan
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran

FMSRB CS 05–Farmland Management and Sustainable Agricultural Practices (FMSAP) 19

Anda mungkin juga menyukai