COMMUNITY FACILITATOR
(TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT/ PETANI)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat pernyataan
Lampiran 2. Blangko Monitoring Kegiatan Harian
Lampiran 3. Format Laporan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa dalam rangka mendukung pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola resiko banjir yang lebih baik, pemerintah Indoneia telah
mendapatkan pinjaman dari ADB. Kegiatan ini mengarah kepada perubahan
paradigma dari kegiatan yang berorientasi proyek pengendalian banjir yang
meliputi cara-cara struktural menjadi ke orientasi proses pengelolaan banjir
terintegrasi (integrated flood management- IFM) yang menyediakan satu
perpaduan yang sesuai antara intervensi non-struktural, peningkatan kapasitas
dan kelembagaan, serta kegiatan konstruksi untuk mitigasi dampak negatif
banjir. Masyarakat di daerah dataran banjir akan menjadi pemanfaat utama.
Melalui kegiatan ini masyarakat di daerah hulu sungai akan memperbaiki
daerah tanah terdegradasi yang terpilih dengan melaksanakan agroforestri
serta upaya konservasi lahan dan air lainnya. Kegiatan akan memberdayakan
kelompok tani/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di DAS Cidanau-
Ciujung-Cidurian untuk mengadopsi praktek pertanian berkelanjutan termasuk
terasering dan pembuatan kolam retensi untuk mengurangi erosi. Kegiatan juga
akan melaksanakan rencana perbaikan tanah longsor untuk mengurangi
sedimentasi di wilayah sungai.
Agar dalam pemberdayaan kelompok tani tersebut sesuai dapat tercapai tujuan
dan sasaran yang diharapkan, maka dalam pelaksanaannya disamping akan
dilakukan melalui cara sosialisasi, bimbingan dan penyuluhan juga akan
dilakukan melalui pendampingan oleh tenaga pendamping petani/masyarakat
(Community Facilitator/CF)
B. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk:
1. Memberikan petunjuk dan acuan pelaksanaan pedampingan secara
terpadu kepada kelompok tani dan P3A peserta FMSRB - FMSAP
2. Meningkatkan kinerja tenaga pendamping dalam melakukan
pendampingan secara terpadu kepada para petani dalam upaya
pencapaian target FMSRB – FMSAP.
3. Mendukung keberhasilan kegiatan usaha tani konservasi dan konservasi
lahan dan air di lokasi FMSRB-FMSAP.
C. Sasaran
Sasaran Pedoman ini adalah:
1. Petugas Dinas Pertanian Kabupaten yang akan melakukan rekruitmen,
pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap Community Facilitator (CF)
2. Tenaga Community Facilitator (CF) yang ditugaskan melakukan
pengawalan dan pendampingan kegiatan FMSRB - FMSAP
D. Ruang Lingkup Pendampingan
Sasaran dari kegiatan pendampingan ini adalah kelompok tani/ Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) yang mendapatkan manfaat dari FMSRB-FMSAP.
Secara umum ruang lingkup pendampingan kelompok tani/ Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) melalui pendampingan fasilitator meliputi :
1. Aspek kelembagaan antara lain status berbadan hukum organisasi (untuk
kelompok tani: SK Kepala Dinas Pertanian Kabupaten; untuk P3A: SK
Bupati, akte notaris, pengesahan Pengadilan Negeri), memiliki
kemampuan manajerial, meningkatkan aktivitas pengurus dan jumlah
anggota yang berpartisipasi.
2. Aspek teknis terdiri dari :
Aspek teknis usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
diarahkan kepada peningkatan dan penguasaan keterampilan praktis
dibidang pertanian terkait dengan usaha tani konservasi dan
konservasi lahan dan air/ mampu dan tahu mekanisme penyelenggara
an tentang konservasi tanah dan air dalam rangka keberlanjutan usaha
tani
Aspek teknis pertanian diarahkan kepada peningkatan pengetahuan
tentang kegiatan usaha tani kaitannya dengan peningkatan
pendapatan petani.
Aspek keuangan dan bidang usaha diarahkan kepada manajemen
keuangan dan pengembangan usaha ekonomi sesuai dengan potensi
daerahnya
Dalam melaksanakan tugas pendampingan community facilitator
berkoordinasi dan bersinergi dengan penyuluh/ BPP, pemerintah desa,
petugas pertanian kecamatan, sub profesional/ asisten pertanian FMSRB-
FMSAP setempat, dan petugas terkait lainnya.
B. Tujuan Pendampingan
Secara umum tujuan pendampingan untuk pemberdayaan kelompok tani/ P3A
antara lain adalah:
1. Memperkuat kelompok tani/ P3A dalam pembentukan, pengelolaan
organisasi secara partisipatif dan demokratis sesuai pilihan dan
kebutuhannya, serta pengembangannya.
2. Membangun mekanisme pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
semua aspek pengelolaan sumberdaya kelompok, termasuk penyusunan
program kerja bersama.
3. Meningkatkan kemampuan teknis, kelembagaan, dan ekonomi kelompok
tani/ P3A serta pengembangan berbadan hukum.
4. Menumbuhkembangkan partisipasi kelompok tani/P3A dalam kegiatan
usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
5. Meningkatkan peran serta aparat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
kader-kader pertanian yang relevan dalam menunjang kegiatan usaha tani
konservasi dan konservasi lahan dan air.
6. Membangun jaringan usaha atau hubungan kemitraan dengan pihak ketiga
(pemerintah/ perusahaan agribisnis)
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program pendampingan antara lain dilihat dari kondisi
sebagai berikut:
1. Adanya profil data kelompok tani/ P3A dan usaha taninya.
2. Adanya program kerja bersama pengurus kelompok tani/ P3A.
3. Adanya penyegaran (bila diperlukan), pendampingan pembentukan,
pendampingan penyusunan AD/ART yang ditindaklanjuti fasilitasi
pengesahan Bupati, pembuatan akte notaris dan pengesahan pengadilan
negeri. Bila diperlukan juga pengesahan dari Kemenhumham
4. Dapat dilaksanakannya seluruh kegiatan yang direncanakan dengan baik
dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
5. Adanya peningkatan dalam manajemen organisasi, usaha tani konservasi
dan konservasi lahan dan air secara baik
6. Telah membudayanya usaha tani konservasi dan konservasi lahan dan air
di lingkungan kelompok tani/ P3A
7. Terjadinya penurunan laju erosi, meningkatnya debit sumber air pada
musim kemarau, perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan
pendapatan petani
8. Adanya fasilitasi penyusunan dan pembahasan Nota kesepahaman, serta
kemitraan dengan kelembagaan terkait lainnya/ pihak ketiga/ perusahaan
agribisnis.
H. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan wajib dilaporkan oleh fasilitator
masyarakat kepada pengelola program di tingkat kabupaten dan kelompok tani/
P3A setempat (sebagai tembusan), meliputi: (1) laporan bulanan; (2) laporan
triwulan; (3) laporan tengah tahunan (semester); laporan tahunan; dan laporan
khusus (sesuai kebutuhan). Format laporan harus disepakati bersama dengan
pengelola program dan pengurus kelompok tani/ P3A di lokasi bianaannya
setempat. Community facilitator juga diwajibkan untuk mengisi blanko
monitoring kegiatan harian (lampiran 2). Format laporan bulanan, triwulan,
semester, dan tahunan dapat dilihat pada lampiran 3.
Untuk mendukung pelaporan yang ada di Pusat, Community Facilitator
diwajibkan untuk mengirimkan laporan perkembangan kegiatannya melalui
program KoBoCollect.
V. PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan berasal dari FMSRB yang dialokasikan pada DIPA Dinas
Pertanian Kabupaten setempat sepanjang dananya dianggarkan pada tahun
yang bersangkutan. Tenaga Pendamping akan memperoleh fasilitas berupa:
Honorarium dan Biaya operasional sesuai ketentuan yang berlaku.
VI. SANKSI
Tenaga pendamping yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Keputusan yang berlaku, akan mendapat sanksi sesuai dengan tingkat
kesalahannya berupa :
A. Teguran lisan diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau
pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak disiplin.
B. Teguran tertulis diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau
pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak membuat
dan menyampaikan laporan kegiatan di wilayah kerjanya sesuai jadwal
yang telah ditetapkan
C. Sanksi pemberhentian diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
atau pejabat yang ditunjuk kepada Tenaga Pendamping yang tidak
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 30 hari (dihitung secara
kumulatif dalam 1 tahun) serta tidak menyampaikan laporan
penyelenggaraan kegiatan di wilayah kerjanya selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut tanpa ada keterangan dan atau pelanggaran yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
VII. PENUTUP
Pedoman Umum ini dibuat untuk dipergunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi Tenaga Pendamping Masyarakat
(Community Facilitator) kegiatan FMSRB. Pedoman Umum selanjutnya agar
dijabarkan dalam Petunjuk Teknis di Kabupaten.
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
Lampiran 2
Blanko Monitoring Kegiatan Harian
1. Nama Community Facilitator : ........................................................
2. Kabupaten : ........................................................
3. Nama dan lokasi kelompok binaan
No Nama Kelompok Tani/ P3A Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
dst
4. Kegiatan Harian
Pengesahan
Waktu
Hasil Lokasi Pengurus
No (Tgl/Bln/Thn- Kegiatan
kegiatan kegiatan Kelompok
Jam)
Tani
..................., ..-..-20..
Yang melaporkan Telah diperiksa
(...........................) (...........................)
Lampiran 3.
Format Laporan Bulanan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan bulan ini
3. Hasil pelaksanaan kegiatan bulan ini
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Triwulanan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama triwulan
3. Hasil pelaksanaan kegiatan triwulan
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Semester
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama semester
3. Hasil pelaksanaan kegiatan semester
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran
Format Laporan Tahunan
Periode: tanggal ..... sd ...... 20..
1. Pendahuluan
2. Rencana kegiatan selama tahun ini
3. Hasil pelaksanaan kegiatan
4. Rencana kegiatan yang akan datang
5. Permasalahan dan solusinya
6. Kesimpulan dan saran