Anda di halaman 1dari 157

BNPB

BAHAN AJAR DIKLAT PERANCANGAN


GELADI PENANGGULANGAN BENCANA
Geladi Ruang (Table Top Exercise )
dan
Geladi Pos Komando (Command Post Exercise)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA


BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Tahun 2017
Bahan Ajar Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan
Bencana

Diklat Perancangan
Geladi Ruang (Table Top Exercise )
Dan
Geladi Posko (Command Post Exercise)
Penanggulangan Bencana

Diterbitkan oleh:

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana


Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2017

Gedung INA DRTG


Kawasan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Komplek IPSC)
Jl. Anyer Desa Tangkil Sentul, Kabupaten Bogor – Provinsi Jawa Barat 16810
Telp. (021) 29618775
Fax. (021) 29618775
Email: pusdiklat.pb.bnpb@gmail.com

Copyright © 2017, Badan Nasional Penanggulangan Bencana


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
SAMBUTAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum Diklat Perancangan
Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana secara terbatas telah
dilaksanakan pada daerah-daerah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara selektif.
Titik tekan pengembangan Kurikulum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum,
pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada
tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan
itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu,
Kurikulum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat
Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari
prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi
Kurikulum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum ini, maka kepada seluruh pelaku
teknis instansi/ lembaga terkait penanggulangan bencana diberikan pelatihan Kurikulum
Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana.
Mudah-mudahan pelatihan Kurikulum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua
pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan
pelatihan Kurikulum ini, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk
mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Desember 2017


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Willem Rampangilei

Bahan Ajar
iii
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSDIKLAT PB

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan instruktur nasional dan guru sasaran dalam memahami Kurikulum 2013 untuk
selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran dan atau proses pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya.
Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk
Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK).
Melanjutkan pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014, pada
tahun ajaran 2014/2015 ini, pelaksanaan kurikulum 2013 diperluas, untuk kelas I dan II
SD/MI, Kelas VII dan VIII SMP/MTs, Kelas X dan XI SMA/SMK/MA/MAK. Pada Tahun Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan
Kelas XII.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan
dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan
strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 ini, pelatihan akan dilakukan pada pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru kelas I, II, IVdan VSD, guru mata pelajaran dan guru
bimbingan dan konseling (BK) kelas VII, VIII SMP, dan guru mata pelajaran serta guru BK kelas
X, XI SMA/SMK. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP
telah menyiapkan Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan
kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat
dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara,
pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul
tersebut.

Bahan Ajar
iv
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA....................................iii


KATA PENGANTAR KEPALA PUSDIKLAT PB...................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................v
BAGIAN I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................2
B. Dasar Hukum..........................................................................................................................2
C. Tujuan Umum Diklat..............................................................................................................3
D. Kompetensi Dasar Peserta yang Harus Dicapai.....................................................................3
E. Indikator Kompetensi Dasar dalam Ketercapaian Tujuan.....................................................3
F. Hasil Kerja Peserta selama Pelatihan.....................................................................................3
G. Tahapan, Narasumber, Fasilitator, dan Peserta Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan
Posko (CPX) Penanggulangan Bencana..................................................................................4
BAGIAN II STRUKTUR KURIKULUM DAN SILABUS DIKLAT.............................................................5
A. Struktur Kurikulum Diklat.......................................................................................................7
B. Silabus Diklat..........................................................................................................................7
BAGIAN III PANDUAN FASILITATOR.............................................................................................26
A. Skenario Diklat.....................................................................................................................28
B. Panduan Penggunaan Materi Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana....................................................................................................30
C. Kode Etik Fasilitator.............................................................................................................31
BAGIAN IV MATERI DIKLAT..........................................................................................................32
A. Modul...................................................................................................................................34
B. Bahan Tayang.......................................................................................................................34
C. Bahan Bacaan Pendukung Modul........................................................................................34
BAGIAN V SISTEM PENILAIAN.....................................................................................................35
A. Aspek Penilaian....................................................................................................................36
B. Teknik Penilaian...................................................................................................................36
C. Bentuk Penilaian..................................................................................................................36
D. Formulasi Penentuan Nilai Akhir..........................................................................................36

E. Kriteria Kelulusan Peserta....................................................................................................37

Bahan Ajar
v
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
F. Kisi-kisi Instrumen Penilaian................................................................................................37

Bahan Ajar
vi
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
BAGIAN I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik ini menyebabkan Indonesia dikenal
sebagai negeri yang rawan bencana. Lebih dari 90% negara kepulauan ini merupakan daerah
yang memiliki potensi kejadian bencana mulai dari bencana geologi, hidrometeorologi,
kegagalan teknologi dan lain sebagainya. Tingginya intensitas kejadian bencana dan
rendahnya tingkat kesadaran dan kesiap-siagaan masyarakat dan aparatur
pemerintah/pemerintah daerah terhadap antisipasi terjadinya bencana, telah menyebabkan
besarnya korban jiwa ataupun kerugian materi akibat bencana.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) menginisiasi suatu
diklat baru yaitu Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana yang bertujuan
mempersiapkan personil di daerah agar mampu menyiapkan, merencanakan, merancang
simulasi/geladi penanggulangan bencana sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Diklat ini merupakan suatu upaya untuk
mengurangi ketergantungan daerah dalam penyelenggaraan Geladi Penanggulangan Bencana.
Untuk menyelenggarakan diklat tersebut secara baik dan terarah, diperlukan adanya silabus,
kurikulum serta modul pembelajaran baik bagi fasilitator maupun bahan bacaan peserta serta
bahan tayang dari setiap modul pembelajaran. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut,
Pusdiklat PB BNPB bekerja sama secara kontraktual dengan PT. Tambora Setia Jaya selaku
konsultan untuk menyusun Bahan Ajar Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
berupa silabus dan kurikulum, panduan bagi fasilitator, modul bahan bacaan peserta diklat,
bahan tayang, dan bank soal diklat geladi penanggulangan bencana.
Bahan ajar diklat ini disiapkan untuk digunakan oleh Narasumber Diklat Perancangan Geladi
Ruang (Table Top Exercise /TTX) dan Posko (Command Post Exercise/CPX) Penanggulangan
Bencana. Narasumber yang dimaksud adalah Narasumber Nasional dan Fasilitator. Bahan ajar
ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Diklat Perancangan Geladi
Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana; (2) Struktur Kurikulum dan silabus
Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana; (3)
Panduan Fasilitator; (4) Materi diklat berupa modul, bahan bacaan pendukung modul, serta
bahan tayang; (5) Bank soal.

B. Dasar Hukum
Bahan ajar diklat perancangan geladi penanggulangan bencana disusun berdasarkan dasar
hukum sebagai berikut.
1. Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
3. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 24 tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Operasi
4. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6 tahun 2013 tentang
Pedoman Radio Komunikasi Kebencanaan
5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 tahun 2016 tentang
Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana

Bahan Ajar
2
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
C. Tujuan Umum Diklat
Tujuan Umum Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan
Bencana bagi peserta diklat adalah memiliki kemampuan mempraktikkan dan memfasilitasi
latihan geladi ruang dan geladi posko penanganan darurat bencana.

D. Kompetensi Dasar Peserta yang Harus Dicapai


Berdasarkan tujuan umum diklat, maka kompetensi dasar yang harus dicapai peserta setelah
mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut.
1. Mampu menjelaskan hakikat dan prosedur penanggulangan darurat bencana
2. Mampu menjelaskan rencana kontinjensi dan rencana operasi
3. Mampu menjelaskan sistem komando penanggulangan darurat bencana
4. Mampu mempraktikkan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
5. Mampu mempraktikkan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
6. Mampu memfasilitasi Diklat Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX) dan Diklat Geladi
Posko/Command Post Exercise (CPX)

E. Indikator Kompetensi Dasar dalam Ketercapaian Tujuan


Kompetensi dasar sebagaimana tersebut dalam butir D, akan tercapai apabila peserta diklat
menunjukkan indikator sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dan prinsip penanggulangan darurat bencana
2. Menjelaskan Prosedur penanggulangan darurat bencana
3. Menjelaskan tentang rencana kontinjensi
4. Menjelaskan tentang rencana operasi
5. Menjelaskan Struktur Struktur Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana
(SKPDB)
6. Menjelaskan Tentang Hakikat Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
7. Menjelaskan perencanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
8. Menjelaskan pelaksanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
9. Mempraktikan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
10. Menjelaskan Tentang Hakikat Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
11. Menjelaskan Rencana Informasi Geladi/Master Scenario Event List (RIG/MSEL)
12. Menjelaskan Ruangan dan Peralatan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
13. Mempraktikan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
14. Menyusun Rekomendasi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

F. Hasil Kerja Peserta selama Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu mewujudkan hasil kerja selama pelatihan
berupa:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanggulangan Darurat Bencana sesuai jenis
bencana
2. Rekomendasi Geladi Posko Penanggulangan Darurat Bencana yang berisi perbaikan

Bahan Ajar
3
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
G. Tahapan, Narasumber, Fasilitator, dan Peserta Diklat Perancangan
Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana
Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah pelaku teknis dari instansi/lembaga terkait
penanggulangan bencana. Mengingat jumlah sasaran akhir diklat cukup besar dan sebaran
sasaran akhir diklat cukup luas, diklat ini menerapkan strategi pelatihan bertahap, bertingkat,
dan berlanjut. Tahapan, narasumber, fasilitator, dan sasaran peserta dapat dijelaskan pada
diagram berikut ini.

Narasumber: Tim Pengembang

PEMBEKALAN
NARASUMBER NASIONAL

Peserta : Narasumber Nasional

Narasumber: Narasumber Nasional Narasumber: Narasumber Nasional Narasumber: Narasumber Nasional

DIKLAT FASILITATOR DIKLAT FASILITATOR DIKLAT FASILITATOR

Peserta: Fasilitator Peserta: Fasilitator Peserta: Fasilitator

Narasumber: Fasilitator Narasumber: Fasilitator Narasumber: Fasilitator

PELATIHAN PELAKU TEKNIS PELATIHAN PELAKU TEKNIS PELATIHAN PELAKU TEKNIS


INSTANSI/ LEMBAGA INSTANSI/ LEMBAGA INSTANSI/ LEMBAGA

Peserta: Pelaku Teknis Instansi/ Lembaga Peserta: Pelaku Teknis Instansi/ Lembaga Peserta: Pelaku Teknis Instansi/ Lembaga

Diagram 1 Tahapan Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana

Diagram tersebut menunjukkan adanya tiga tahap pelatihan yaitu: Pembekalan Narasumber
Nasional, Diklat Fasilitator, dan Pelatihan Pelaku Teknis Instansi/ Lembaga terkait
Penanggulangan Bencana.

Bahan Ajar
4
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
BAGIAN II
STRUKTUR KURIKULUM DAN
SILABUS DIKLAT

Bahan Ajar
5
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
(COVER SILABUS)

Bahan Ajar
6
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
STRUKTUR KURIKULUM DAN SILABUS DIKLAT

A. Struktur Kurikulum Diklat


Struktur kurikulum diklat dirancang menggunakan pola 40 jam pelajaran dengan mengacu
pada tujuan, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian tujuan. Struktur kurikulum diklat
terbagi atas tiga bagian materi, yaitu materi umum, pokok, dan penunjang, sebagaimana
tertuang dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1 Struktur Kurikulum
Diklat Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX) Penanggulangan Bencana
Jam
No. Materi Pelajaran
(JP)
1. Materi Umum 4
a. Kebijakan Penanggulangan Darurat Bencana 2
b. Orientasi Program 2
2. Materi Pokok 30
a. Hakikat Penanggulangan Darurat Bencana 3
b. Rencana Kontinjensi, dan Rencana Operasi 3
c. Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana 4
d. Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX) 10
e. Geladi Posko / Command Post Exercise (CPX) 10
3. Materi Penunjang 6
a. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 2
b. Tes Awal dan Tes Akhir 4
Jumlah Jam Pelajaran 40

B. Silabus Diklat

Bahan Ajar
7
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SILABUS
DIKLAT PERANCANGAN GELADI RUANG DAN GELADI POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Diklat : Hakikat Penanggulangan Darurat Bencana


Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit (3JPL)
Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan mampu menjelaskan hakikat dan prosedur
penanggulangan darurat bencana
Deskripsi Singkat : Materi ini menjelaskan tentang Definisi Penanggulangan darurat Bencana, Prinsip Penanggulangan
Darurat Bencana, Sistem nasional penanggulangan bencana, Konsep dasar manajemen penanggulangan
darurat bencana, Tahapan kegiatan dalam manajemen penanggulangan darurat bencana.

Penilaian Bahan Pelatihan


B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
1. Menj Pengertian dan 1. Definis o Men Sikap P L M Diklat
elask prinsip i yima e e o Peranc
Meneri
an penanggulang Penang k n m d angan
ma
peng an darurat gulang penje g b u Geladi
pentin
ertian bencana an lasan a ar l Ruang
gnya
dan darurat tenta m P Dan
berbag
prinsi Bencan ng at e Geladi
ai
p a hakik a n Posko

Bahan Ajar
8
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
pena at prinsip n g Penang
nggul pena penang a gulang
2. Prinsip B
anga nggul gulang m an
Penang a
n anga an at Bencan
gulang h
darur n darurat a a
an T a
at darur bencan n
Darura es n
benc at a
t T
ana benc
Bencan er T
ana Pi
a tu a
dan Penget li
li y
jenis ahuan h
s a
tagih a
Menjel n
an n
askan g
yang G
definis
harus a
i dan
diser P n
prinsip
ahka e d
penang
n n a D
gulang
oleh u o
an
peser g k
darurat
ta. as R u
bencan
o Mem a u m
a
baca n br e
uraia ik n
n P
Ketera
mater e
mpila
i n
n
o g

Bahan Ajar
9
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
Men Mengi a L
gerja dentifi m e
kan kasi at m
Lem prinsip a b
bar penang n a
Kerja gulang r
an
darurat K
bencan e
a r
j
a

(
L
K
)
2. Menj 1. Mana 1. Sistem Sikap P Lembar M Diklat
elask jeme nasion e Penga o Peranc
Meneri
an n al n matan d angan
ma
Prose pena penang g u Geladi
pentin
dur nggul gulang a l Ruang
gnya
pena anga an m Pilihan Dan
penang
nggul n bencan at Ganda Geladi
gulang
anga darur a a Posko
an
n at n
darurat B Penang
darur benc 2. Konse

Bahan Ajar
10
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
at ana p dasar bencan Rubrik a gulang
benc di manaje a Penga h an
ana Indo men sesuai matan a Bencan
nesia penang dengan T n a
gulang prosed es
an ur T T
darurat er a
bencan tu y
a Penget li a
ahuan s n
g
3. Tahapa Menjel
n askan
kegiata Prosed
n ur P
dalam penang e D
manaje gulang n o
men an u k
penang darurat g u
gulang bencan as m
an a a e
darurat n n
bencan
a Ketera
2. Kesia 1. Definis o Men mpila
psiag i yima n
aan kesiaps k L
dan iagaan Mengi e
penje
dentifi m

Bahan Ajar
11
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
pelati lasan kasi b
han tenta prosed a
2. Siklus
pena ng ur r
kesiaps
nggul hakik penang
iagaan
anga at gulang K
n pena an e
darur 3. Definis nggul darurat r
at i anga bencan j
benc latihan n a a
ana dan benc
pelatih ana (
an dan L
jenis K
tagih )
4. Jenis
an
latihan
yang
dan
harus
pelatih
diser
an
ahka
n
oleh
peser
ta.
o Mem
baca
uraia
n
mater

Bahan Ajar
12
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
e
Indikator nt
Pencapai Pengal T u J
Materi Sub e k e
an aman Deskri
Pokok Materi Aspek k In n
Kompete Belajar psi
nsi ni st i
k ru s
m
e
n
i
o Berfi
kir
refle
ktif
tenta
ng
hakik
at
pena
nggul
anga
n
o
Men
gerja
kan
Lem
bar
Kerja

Bahan Ajar
13
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SILABUS
DIKLAT PERANCANGAN GELADI RUANG DAN GELADI POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Diklat : Rencana Kontinjensi dan Rencana Operasi


Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit (3JPL)
Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan mampu menjelaskan rencana kontinjensi
dan rencana operasi
Deskripsi Singkat : Materi ini menjelaskan tentang Definisi rencana kontinjensi, Prinsip, proses, dan strategi dalam
perencanaan kontinjensi, Definisi rencana operasi, Hubungan antara rencana kontinjensi dan rencana
operasi

Penilaian Bahan Pelatihan


Indikator
Mat T
Pencapaia J
eri Pengalaman e Bentu
n Sub Materi e
Pok Belajar Asp k k Deskri
Kompeten n
ok ek n Instru psi
si i
i men
s
k
1. Menje Hakikat 1. Definisi o Menyimak Sika P Lemb M Diklat
laskan Rencana rencana penjelasan p e ar o Peranc
tentan Kontinje kontinj tentang n Penga d angan
Men
g matan u Geladi
g nsi ensi Rencana erim
a l Ruang
rencan Kontinjens a
m Dan
a i dan pent
2. Prinsip, a Piliha Geladi
kontin ingn
Rencana t n Posko
proses, ya
jensi Operasi a Ganda Penang
dan renc B
dan jenis n gulang
strategi ana a
tagihan an
kont h

Bahan Ajar
14
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Indikator
Mat T
Pencapaia J
eri Pengalaman e Bentu
n Sub Materi e
Pok Belajar Asp k k Deskri
Kompeten n
ok ek n Instru psi
si i
i men
s
k
dalam yang harus inje Rubri a Bencan
perenca diserahkan nsi k n a
naan oleh Penga
T matan T
kontinj peserta.
Peng e a
ensi o Membaca
etah s y
uraian uan a
materi T n
Men
o Berfikir e g
jelas
reflektif r
kan
tentang t
prin
u
Rencana sip,
l
Kontinjens pros D
i
i es, o
s
dan k
o Mengerjak
strat u
an Lembar egi m
Kerja dala e
m P n
pere e
ncan n
aan u
kont g
inje L
a
nsi e
s
m
a
b
n
a
Kete
r
ram
K
pila
e
n
r

Bahan Ajar
15
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Indikator
Mat T
Pencapaia J
eri Pengalaman e Bentu
n Sub Materi e
Pok Belajar Asp k k Deskri
Kompeten n
ok ek n Instru psi
si i
i men
s
k
Men j
gide a
ntifi
kasi (
renc L
ana K
kont )
ijens
i

2. Menje Hak 1. Definisi o Menyimak Sika P Lemb M Diklat


laskan ikat rencana penjelasan p e ar o Peranc
tentan Ren operasi tentang n Penga d angan
Men
g matan u Geladi
g can definisi, erim
a l Ruang
rencan a 2. Prinsip, prinsip, a
m Dan
a Ope proses, proses, pent
a Piliha Geladi
operas rasi dan ingn
dan t n Posko
ya
i strategi strategi a Ganda Penang
renc B
dalam Rencana n gulang
ana a
perenca Kontinjens an
oper h
Rubri Bencan
naan i dan asi a
k a
operasi Rencana n
Penga
onal Operasi T
matan
dan jenis Peng e T
etah s a
tagihan
3. Hubung uan y
yang harus T a
an Men
diserahkan e n
antara jelas
oleh r g
rencana kan

Bahan Ajar
16
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Indikator
Mat T
Pencapaia J
eri Pengalaman e Bentu
n Sub Materi e
Pok Belajar Asp k k Deskri
Kompeten n
ok ek n Instru psi
si i
i men
s
k
kontinj peserta. defi t
ensi o Membaca nisi, u
dan uraian prin l
sip, i D
rencana materi
pros s o
operasi o Berfikir es, k
reflektif dan u
tentang strat m
hubungan egi e
P
antara dala n
e
m
rencana n
pere
kontijensi u
ncan
dan g
aan
rencana a L
oper
s e
operasi asi,
a m
o Mengerjak serta
n b
an Lembar hub
ung a
Kerja r
an
anta K
ra e
renc r
ana j
kont a
inje
nsi (
dan L
renc K
ana )
oper

Bahan Ajar
17
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Indikator
Mat T
Pencapaia J
eri Pengalaman e Bentu
n Sub Materi e
Pok Belajar Asp k k Deskri
Kompeten n
ok ek n Instru psi
si i
i men
s
k
asi

Kete
ram
pila
n
Men
gide
ntifi
kasi
renc
ana
oper
asi

Bahan Ajar
18
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SILABUS
DIKLAT PERANCANGAN GELADI RUANG DAN GELADI POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Diklat : Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana


Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (4 JPL)
Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan mampu menjelaskan sistem komando
penanggulangan darurat bencana
Deskripsi Singkat : Materi ini menjelaskan tentang Struktur Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana

Indikato Penilaian Bahan Pelatihan


r Mat
T J
Pencapa eri Pengalaman Bentu
Sub Materi e e
ian Pok Belajar Asp k Deskri
k n
Kompet ok ek Instru psi
ni i
ensi men
k s
Menjela Stru o Struktu o Menyima Sika P Lemb M Diklat
skan ktur r k p e ar o Peranc
Struktur Sist SKPD penjelasan n Penga d angan
Men
Struktur em
B tentang erim g matan u Geladi
Sistem Ko
Nasion struktur a a l Ruang
Komand man
do al SKPDB pent m Dan
o Piliha
Pen o Struktu Nasional, ingn at Geladi
Penangg
ang r Provinsi, ya a n Posko
ulangan
gula SKPD dan stru n Ganda
Darurat B Penan
Bencana nga B Daerah ktur a ggulan
(SKPDB n Provins serta jenis SKP h gan
Dar Rubri
) i tagihan DB a
urat k Benca
o Struktu yang T n
Ben Penga na
r harus es

Bahan Ajar
19
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Indikato Penilaian Bahan Pelatihan
r Mat
T J
Pencapa eri Pengalaman Bentu
Sub Materi e e
ian Pok Belajar Asp k Deskri
k n
Kompet ok ek Instru psi
ni i
ensi men
k s
can SKPD diserahka Pen T matan
a B n oleh geta er T
(SK Daerah peserta. hua tu a
PD n
o Membaca li y
B)
uraian Men s a
materi jelas n
o Mengerja kan g
kan stru
Lembar ktur
P
Kerja SKP
e
DB
n D
Nasi
u o
onal
g k
,
as u
Pro
a m
vins
n e
i,
n
dan
Dae
rah

L
Kete e
ram m
pila b
n
a
Men r
gide
ntifi K

Bahan Ajar
20
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Indikato Penilaian Bahan Pelatihan
r Mat
T J
Pencapa eri Pengalaman Bentu
Sub Materi e e
ian Pok Belajar Asp k Deskri
k n
Kompet ok ek Instru psi
ni i
ensi men
k s
kasi e
stru r
ktur j
SKP a
DB
Nasi (
onal L
, K
Pro )
vins
i,
dan
Dae
rah

Bahan Ajar
21
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SILABUS
DIKLAT PERANCANGAN GELADI RUANG DAN GELADI POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Diklat : Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (10 JPL)
Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan mampu mempraktikkan Geladi
Ruang/Table Top Exercise (TTX)
Deskripsi Singkat : Materi ini menjelaskan tentang Definisi Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Tujuan Geladi
Ruang/Table Top Exercise (TTX), Sasaran Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Tahap
Perencanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Tahap Persiapan Geladi Ruang/Table Top
Exercise (TTX), Tahap Pelaksanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Metode Pemberian
Permasalahan dari Fasilitator, Tata Laksana Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Struktur
Organisasi Latihan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX), Desain Layout Ruangan Geladi
Ruang/Table Top Exercise (TTX), Evaluasi dan Pelaporan, Tindakan Perbaikan, Direktif Latihan,
Pembentukan Tim Perancang Latihan, Penyusunan Rencana Garis Besar Latihan, Identifikasi
Permasalahan (materi kajian), Pengembangan Skenario Latihan, Pengembangan Dokumen Latihan,
Academic Session/Sesi Pembekalan, Table Top Exercise (TTX) Session/Sesi Pelatihan, After Action
Review/Evaluasi, Move 1: Tahapan Informasi Peringatan Dini, Move 2: Tahapan Siaga, Move 3: Status
Tanggap Darurat, Move 4: Pergerakan Sumber Daya, Move 5: Tahap Demobilisasi/Pengakhiran.

Bahan Ajar
22
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
1. Menj Hakikat 1. Definis 13. Menyi Sikap P L Mo D
elask Geladi i mak e e dul ik
Meneri
an Ruang/Ta Geladi penjela n m la
Tent Ruang/ san ma
ble Top penting g b t
ang Table tentang
Haki Exercise Top Hakika nya a ar P
kat (TTX) Exerci t Hakika m P Ba er
Gela se Geladi t at e han a
di (TTX) Ruang/ Geladi a n n
Ta
Ruan Table n g ca
Ruang/ yan
g/Ta Top a n
2. Tujuan Table g
ble Exerci
Geladi Top m g
Top se
Ruang/ at a
Exer (TTX) Exerci
Table a n
cise dan se T
Top n G
(TT jenis (TTX) es
Exerci Do
X) tagihan el
se T ku
yang a
(TTX) er
harus Pi me di
Penget tu
diserah li n
3. Sasara ahuan R
kan li
n h u
oleh Menjel s
Geladi a a
peserta askan
Ruang/ n n
. Hakika
Table
o Memba G Le g
Top t
Exerci ca a mb D
Geladi
uraian P n ar a
se Ruang/
(TTX) materi e d Ker n
Table
o Menger n a ja G
Top
u

Bahan Ajar
23
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
4. Tahap jakan Exerci g (L el
Perenc Lembar se as K) a
anaan R
Kerja (TTX) a di
Geladi u
n P
Ruang/ br
Table os
Ketera ik
Top k
mpilan P
Exerci o
e
se Mengi
n P
(TTX) dentifi
g e
kasi
5. Tahap a n
Hakika
Persiap m a
an t
at n
Geladi Geladi
a g
Ruang/ Ruang/
n g
Table Table
Top ul
Top
Exerci a
Exerci
se n
se
(TTX) g
(TTX)
a
6. Tahap n
Pelaks
B
anaan
Geladi e
Ruang/ n
Table ca
Top n
Exerci

Bahan Ajar
24
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
se a
(TTX)

7. Metod
e
Pembe
rian
Permas
alahan
dari
Fasilita
tor

8. Tata
Laksan
a
Geladi
Ruang/
Table
Top
Exerci
se
(TTX)

9. Struktu
r
Organi
sasi
Latiha
n

Bahan Ajar
25
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
Geladi
Ruang/
Table
Top
Exerci
se
(TTX)

10. Desain
Layout
Ruang
an
Geladi
Ruang/
Table
Top
Exerci
se
(TTX)

11. Evalua
si dan
Pelapo
ran

12. Tindak
an
Perbai
kan

Bahan Ajar
26
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
2. Menj Perencanaa 1. Direkti 14. Menyi Sikap P L Mo D
elask n Geladi f mak e e dul ik
Meneri
an Ruang/Ta Latiha penjela n m la
peren ble Top n san ma
penting g b t
cana Exercise tentang
an (TTX) Direkti nya a ar P
2. Pembe m P er
Gela f Perenc Ba
ntukan at e a
di Latiha anaan han
Tim
Ruan n, Geladi a n n
Peranc Ta
g/Ta Pembe n g ca
ang Ruang/ yan
ble ntukan a n
Latiha Table g
Top Tim
n Top m g
Exer Peranc
cise ang Exerci at a
(TT 3. Penyus Latiha se T a n
X) unan n, (TTX) es n G
Rencan Penyus Do el
T ku
a Garis unan a
Besar Rencan er me
Penget Pi di
Latiha a Garis tu n
ahuan li R
n Besar li
h u
Latiha Menjel s
n, a a
4. Identifi askan
Identifi n n
kasi Perenc
kasi G Le g
Permas anaan
Permas a mb D
alahan Geladi
alahan P n a
(materi Ruang/ ar
(materi e d
kajian) Table Ker n
kajian) n a ja G
, Top
5. Penge u

Bahan Ajar
27
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
mbang Penge Exerci g (L el
an mbang se as K) a
Skenar an R
(TTX) a di
io Skenar u
n P
Latiha io br
n Latiha os
Ketera ik
n, k
mpilan P
6. Penge Penge o
e
mbang mbang Mengi
n P
an an dentifi
Dokum Dokum g e
kasi
en en a n
Perenc
Latiha Latiha m a
n n dan anaan
at n
jenis Geladi
a g
tagihan Ruang/
n g
yang Table
harus ul
Top
diserah a
Exerci
kan n
se
oleh g
peserta (TTX)
a
. n
o Memba
B
ca e
uraian n
materi ca
o Menger n
jakan

Bahan Ajar
28
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
Lembar a
Kerja
3. Menj Pelaksanaa 1. Acade 15. Menyi Sikap P L Mo D
elask n Geladi mic mak e e dul ik
Meneri
an Ruang/Ta Sessio penjela n m la
pelak ble Top n/Sesi san ma
penting g b t
sanaa Exercise Pembe tentang
n (TTX) kalan Sessio nya a ar P
Gela n/Sesi Pelaks m P Ba er
di 2. Table Pembe anaan at e han a
Ruan Top kalan, Geladi a n n
Ta
g/Ta Exerci Table n g ca
Ruang/ yan
ble se Top a n
Top (TTX) Exerci Table g
Top m g
Exer Sessio se
cise n/Sesi (TTX) Exerci at a
(TT Pelatih Sessio se T a n
X) an n/Sesi (TTX) es n G
Pelatih Do el
T ku
3. After an, a
Action After er me
Penget Pi di
Review Action tu n
ahuan li R
/ Review li
h u
Evalua / Menjel s
si Evalua a a
askan
si dan n n
Pelaks
jenis G Le g
anaan
tagihan a mb D
yang Geladi
P n ar a
harus Ruang/
e d

Bahan Ajar
29
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
diserah Table n a Ker n
kan Top u ja G
oleh Exerci g (L el
peserta R
se as K) a
.
(TTX) a u di
o Memba
n br P
ca
ik os
uraian Ketera P k
materi mpilan e o
o Menger
Mengi n
jakan P
dentifi g
Lembar e
kasi a
Kerja n
Pelaks m
a
anaan at
n
Geladi a
g
Ruang/ n
g
Table
ul
Top
a
Exerci
n
se
g
(TTX)
a
n
B
e
n
ca

Bahan Ajar
30
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
n
a
4. Mem Praktik 1. Move 16.Mensi Sikap P L Mo D
prakt Geladi 1: mulasi e e dul ik
Meneri
ikan Ruang/Ta Tahapa kan n m la
Gela ble Top n Move ma
penting g b t
di Exercise Inform 1:
Ruan (TTX) asi Tahapa nya a ar P
g/Ta Pering n Praktik m P Ba er
ble atan Inform Geladi at e han a
Top Dini asi Ruang/ a n n
Ta
Exer Peringa n g ca
Table yan
cise 2. Move tan a n
(TT 2: Dini, Top g
Exercis m g
X) Tahapa Move
n Siaga 2: e at a
Tahapa (TTX) T a n
n es n G
3. Move Do
Siaga, el
3: T ku
Move Penget a
Status er
3: ahuan Pi me di
Tangga tu
Status li n
p Melaks li R
Tangga
Darura h u
p anakan s
t a a
Darurat Geladi
, Move n n
4. Move Ruang/
4: G Le g
4: Table
Pergera a mb D
Perger Top
kan P n a
akan Exerci ar

Bahan Ajar
31
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
Sumbe Sumber se e d Ker n
r Daya Daya, (TTX) n a ja G
dan u (L el
5. Move Move
g K) a
5: 5: Ketera as R di
Tahap Tahap mpilan
Demob Demob a u P
ilisasi/ ilisasi/ Mensi n br os
Pengak Pengak mulasi ik k
hiran hiran kan P o
o Memba Geladi e
ca P
Ruang/ n
uraian e
Table g
materi n
Top a
o Menger a
Exerci m
n
jakan se at
g
Lembar (TTX) a
g
Kerja n
ul
a
n
g
a
n
B
e
n
ca

Bahan Ajar
32
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
B
Indikat en
or tu D
Pencap Materi Pengalama T es
Sub Materi k Jeni
aian Pokok n Belajar ek
Aspek In kr
Kompe ni s
str ip
tensi k
u si
m
en
n
a

Bahan Ajar
33
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SILABUS
DIKLAT PERANCANGAN GELADI RUANG DAN GELADI POSKO
PENANGGULANGAN BENCANA

Mata Diklat : Geladi Posko / Command Post Exercise (CPX)


Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (10 JPL)
Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan mampu mempraktikkan Geladi Posko /
Command Post Exercise (CPX)
Deskripsi Singkat : Materi ini menjelaskan tentang Definisi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Tujuan Geladi
Posko/Command Post Exercise (CPX), Sasaran Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX),
Tahap Perencanaan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Tahap Persiapan Geladi
Posko/Command Post Exercise (CPX), Tahap Pelaksanaan Geladi Posko/Command Post Exercise
(CPX), Perangkat Pelaksanaan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Karakteristik Geladi
Posko/Command Post Exercise (CPX), Tata Laksana Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX),
Struktur Organisasi Latihan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Desain Layout Ruangan
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Evaluasi dan Pelaporan, Tindakan Perbaikan, Ruangan
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX), Peralatan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX),
Tahapan Informasi, Tahapan Siaga, Status Tanggap Darurat, Pergerakan Sumber Daya, Tahap
Demobilisasi/ Pengakhiran, Evaluasi, Prinsip Penyusunan Rekomendasi Geladi Posko/Command Post
Exercise (CPX), Proses Penyusunan Rekomendasi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX),

Bahan Ajar
34
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
1. Menjel Hakikat 1. Definisi 17. Men Sikap Pe Le M Diklat
askan Geladi Geladi yima ng mb o Peranc
Meneri
Tentan Posko/Comm Posko/Co k am ar d angan
ma
g and Post mmand penje ata Pe ul Geladi
penting
Hakika Exercise Post lasan n ng Ruang
nya
t (CPX) Exercise tenta am Dan
Hakikat
Geladi (CPX) ng ata Geladi
Geladi
Posko/ Haki n Posko
Posko/ B
Comm kat
2. Tujuan Comma Te a Penan
and Gela
Geladi nd Post s h ggulan
Post di Pil
Posko/Co Exercis Te a gan
Exerci Posk iha
mmand e (CPX) rtu n Benca
se o/Co n
Post lis T na
(CPX) mma Ga
Exercise a
nd nd
(CPX) Pengeta y
Post a
huan a
Exer
n
3. Sasaran cise Menjela Pe
g
Geladi (CPX skan nu Ru
Posko/Co ) dan Hakikat ga bri
mmand jenis Geladi sa k
Post tagih Posko/ n Pe
Exercise an Comma ng D
yang nd Post am o
(CPX)
harus Exercis ata k
diser e (CPX) n u
ahka m
4. Tahap n e
Perencana oleh Ketera n
an Geladi peser mpilan
Posko/Co ta.
Mengid

Bahan Ajar
35
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
mmand o Memb entifika
Post aca si
L
Exercise uraian Hakikat
e
(CPX) Geladi
materi m
Posko/
o Meng b
5. Tahap Comma
erjaka ar
Persiapan nd Post
K
Geladi n Exercis
er
Posko/Co Lemb e (CPX)
ja
mmand ar (
Post Kerja L
Exercise K
(CPX) )

6. Tahap
Pelaksana
an Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise
(CPX)

7. Perangkat
Pelaksana
an Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise

Bahan Ajar
36
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
(CPX)

8. Karakteris
tik Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise
(CPX)

9. Tata
Laksana
Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise
(CPX)

10. Struktur
Organisasi
Latihan
Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise
(CPX)

Bahan Ajar
37
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
11. Desain
Layout
Ruangan
Geladi
Posko/Co
mmand
Post
Exercise
(CPX)

12. Evaluasi
dan
Pelaporan

13. Tindakan
Perbaikan

2. Menj Rencana 1. Definisi 18. Men Sikap Pe Le M Diklat


elask Informasi Rencana yima ng mb o Peranc
Meneri
an Geladi/Maste Informasi k am ar d angan
ma
Renc r Scenario Geladi/M penje ata Pe ul Geladi
penting
ana Event List aster lasan n ng Ruang
nya
Infor (RIG/MSEL) Scenario tenta am Dan
Rencan
masi Event List ng ata Geladi
a
Gela (RIG/MS defin n Posko
Informa B
di/M EL) isi
si Te a Penan
aster 2. Proses dan
Geladi/ s h ggulan
Scen penyusuna prose Pil
Master Te a gan
ario n Rencana s iha

Bahan Ajar
38
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
Even Informasi peny Scenari rtu n n Benca
t List Geladi/M usun o Event lis Ga T na
(RIG aster an List nd a
/MS Scenario Renc (RIG/M a y
EL) Event List ana SEL) a
(RIG/MS Infor n
Pe
EL) masi Ru g
nu
Gela Pengeta bri
ga
di/M huan k
sa
aster Pe
Menjela n
Scen ng
skan D
ario am
definisi o
Even ata
dan k
t List n
proses u
(RIG
penyusu m
/MS
nan e
EL)
Rencan n
dan
a
jenis
Informa
tagih
si
an
Geladi/
yang L
Master
harus e
Scenari
diser m
o Event
ahka b
List
n ar
(RIG/M
oleh K
SEL)
peser er
ta. ja
o Memb (
Ketera
aca L
mpilan

Bahan Ajar
39
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
uraian Mengid K
materi entifika )
o Meng si
Rencan
erjaka
a
n Informa
Lemb si
ar Geladi/
Kerja Master
Scenari
o Event
List
(RIG/M
SEL)

3. Menj Ruangan dan 1. Ruangan 19. Men Sikap Pe Le M Diklat


elask Peralatan Geladi yima ng mb o Peranc
Meneri
an Geladi Posko/Co k am ar d angan
ma
Ruan Posko/Comm mmand penje ata Pe ul Geladi
penting
gan and Post Post lasan n ng Ruang
nya
dan Exercise Exercise tenta am Dan
Ruanga
Peral (CPX) (CPX) ng ata Geladi
n dan
atan Ruan n Posko
Peralata B
Gela gan
2. Peralatan n Te a Penan
di dan
Geladi Geladi s h ggulan
Posk peral Pil
Posko/Co Posko/ Te a gan
o/Co atan iha
mmand Comma rtu n Benca
mma Gela n
Post nd Post lis T na
nd di Ga
Exercise Exercis a
Post Posk nd
(CPX) e (CPX) y

Bahan Ajar
40
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
Exer o/Co a a
cise mma n
Pengeta Pe
(CPX nd g
huan nu
) Post Ru
ga
Exer Menjela bri
sa
cise skan k
n
(CPX Ruanga Pe
D
) n dan ng
o
serta Peralata am
k
jenis n ata
u
tagih Geladi n
m
an Posko/
e
yang Comma
n
harus nd Post
diser Exercis
ahka e (CPX)
n
oleh L
peser Ketera e
ta. mpilan m
o Memb b
Mengid
aca ar
entifika
uraian K
si
materi er
Ruanga
ja
o Meng n dan
(
erjaka Peralata
L
n n
K
Geladi
Lemb )
Posko/
ar Comma
Kerja nd Post

Bahan Ajar
41
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
Exercis
e (CPX)
4. Mem Praktik 1. Move 1: 20.Mens Sikap Pe Le M Diklat
prakt Geladi Tahapan imula ng mb o Peranc
Meneri
ikan Posko/ Informasi sikan am ar d angan
ma
Gela Comma Peringatan Move ata Pe ul Geladi
penting
di nd Post Dini 1: n ng Ruang
nya
Posk Exercis Taha am Dan
Praktik
o/Co e (CPX) 2. Move 2: pan ata Geladi
Geladi
mma Tahapan Infor n Posko
Posko/C B
nd Siaga masi
omman Te a Penan
Post Perin
d Post s h ggulan
Exer 3. Move 3: gatan Pil
Exercis Te a gan
cise Status Dini, iha
e (CPX) rtu n Benca
(CPX Tanggap Move n
lis T na
) Darurat 2: Ga
a
Taha nd
Pengeta y
4. Move 4: pan a
huan a
Pergeraka Siaga
n
n Sumber , Melaksa Pe
g
Daya Move nakan nu Ru
3: Geladi ga bri
Statu Posko/ sa k
5. Move 5:
s Comma n Pe
Tahap
Tang nd Post ng D
Demobilis
gap Exercis am o
asi/
Darur e (CPX) ata k
Pengakhir
at, n u
an
Move m
4: Ketera e
Perge mpilan

Bahan Ajar
42
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
rakan Mensim n
Sumb ulasikan
er Geladi
Daya, Posko/
dan Comma
L
Move nd Post
e
5: Exercis
m
Taha e (CPX)
b
p
ar
Dem
K
obilis
er
asi/
ja
Peng
(
akhir
L
an
K
o Memb
)
aca
uraian
materi
o Meng
erjaka
n
Lemb
ar
Kerja
5. Men Penyusu 1. Prinsip 21. Men Sikap Pe Le M Diklat
yusu nan Penyusuna yima ng mb o Peranc
Meneri
n Rekome n k am ar d angan
ma
Reko ndasi Rekomend penje ata Pe ul Geladi
penting
mend Geladi asi Geladi lasan ng Ruang

Bahan Ajar
43
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
asi Posko/ Posko/Co tenta nya n am Dan
Gela Comma mmand ng Penyusu ata Geladi
di nd Post Post Prins nan n Posko
Posk Exercis Exercise ip Rekome B
Penan
o/Co e (CPX) (CPX) dan ndasi a
Te ggulan
mma prose Geladi Pil h
s gan
nd 2. Proses s Posko/ iha a
Te Benca
Post Penyusuna Peny Comma n n
rtu na
Exer n usun nd Post Ga T
lis
cise Rekomend an Exercis nd a
(CPX asi Geladi Reko e (CPX) a y
) Posko/Co mend a
mmand asi n
Post Gela Pengeta Pe Ru g
Exercise di huan nu bri
(CPX) Posk ga k
Menjela
o/Co sa Pe
skan
mma n ng
prinsip D
nd am
dan o
Post ata
proses k
Exer n
Penyusu u
cise
nan m
(CPX
Rekome e
)
ndasi n
jenis
Geladi
tagih
Posko/
an
Comma
yang
nd Post
harus L
Exercis
diser e
e (CPX)
ahka m

Bahan Ajar
44
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Penilaian Bahan Pelatihan
Be
Indikator
ntu
Pencapai Pengala
Materi Te k Je
an Sub Materi man Deskri
Pokok Aspek kni Ins ni
Kompete Belajar psi
nsi k tru s
me
n
n b
oleh ar
Ketera
peser K
mpilan
ta. er
o Memb Mengid ja
aca entifika (
uraian si L
Penyusu K
materi
nan )
o Meng Rekome
erjaka ndasi
n Geladi
Lemb Posko/
ar Comma
Kerja nd Post
Exercis
e (CPX)

Bahan Ajar
45
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
BAGIAN III
PANDUAN FASILITATOR
(COVER PANDUAN FASILITATOR)
PANDUAN FASILITATOR

A. Skenario Diklat
Skenario kegiatan pembelajaran dalam diklat perancangan geladi
penanggulangan bencana secara umum dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Skenario Kegiatan Pembelajaran Diklat Geladi Ruang/Table
Top Exercise (TTX) Dan
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
TAHAP KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU
KEGIATAN (%)
Pengecekan
PERSIAPAN kelengkapan alat 5
pembelajaran

Pengkondisian
peserta

Perkenalan
Fasilitator
KEGIATAN
menjelaskan nama, 10
PENDAHULUAN
tujuan, kompetensi,
indikator, alokasi
waktu, dan skenario
kegiatan
pembelajaran

Paparan dan curah


pendapat materi
pembelajaran
Tanya jawab dan
KEGIATAN INTI diskusi materi 80
pembelajaran

Kerja individu (LK)


Kerja kelompok (LK)

KEGIATAN Merangkum materi 5


PENUTUP pembelajaran

Refleksi umpan
balik proses
pembelajaran
Fasilitator
mengingatkan
peserta agar
membaca referensi
yang relevan

Fasilitator menutup
pembelajaran

Untuk melaksanakan skenario pembelajaran dalam diklat sebagaimana


tercantum dalam Tabel 2, fasilitator memainkan peran yang sangat penting
untuk menjadikan suatu pelatihan yang menarik dan menyenangkan. Jumlah
fasilitator yang akan bertugas dalam satu ruang sebanyak 2 (dua) orang
selama proses pelatihan. Fasilitator membagi tugas secara bersama-sama
dengan prinsip keadilan. Ketika seorang fasilitator bertugas memberikan
materi pelatihan, maka fasilitator lainnya berperan sebagai pengamat yang
membantu dalam menyiapkan perangkat pelatihan, memberikan penjelasan
tambahan, dan melakukan penilaian kepada peserta.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh
fasilitator:
1. Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.
2. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi
urutan dalam skenario pelatihan yang telah disusun.
3. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal
disiplin, berperilaku, cara memberikan pertanyaan, cara
memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun
penguasaan materi pelatihan.
4. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.
5. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan
memberikan konfirmasi, tetapi wajib melibatkan peserta secara
aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis alternatif
temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan, atau
simpulan.
6. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri,
menanyakan argumentasinya mengapa peserta mengambil
simpulan itu, menguatkan, dan menekankan simpulan itu.
7. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta
baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki keterbatasan
berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang tua, dan
sebagainya.
8. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta
lain.
9. Menghindari hal-hal berikut ini.
a. Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.
b. Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.
c. Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.
d. Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat
mengakibatkan habisnya waktu.
e. Berperan sebagai orang yang serba tahu.
10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering
mungkin (jangan pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu
mudah dijawab peserta).
Tugas fasilitator yang berperan sebagai pengamat:
1. Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.
2. Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.
3. Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir, dan
penilaian proses, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
4. Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan
penilaian.
5. Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan
pelatihan.

B. Panduan Penggunaan Materi Diklat Perancangan


Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana
Jenis materi berupa modul, lembar kerja, bahan tayang, dan bahan
bacaan pendukung modul untuk masing-masing materi diklat dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Beberapa dokumen diklat digunakan
sebagai acuan untuk beberapa materi diklat sebagaimana tercermin
dalam pengkodean bahan diklat.
Tabel 3 Daftar dan Kode Materi Diklat
K
N
O
O MATERI
D
.
E
1 MATERI UMUM
. P
P
Kebijakan Penanggulangan Darurat Bencana T
(PDB) -
Bah 1.
an 1
Tay P
ang P
T
Orientasi Program
-
1.
2
Ha H
nd- O
Out Peraturan terkait PDB -
1.
1
Petunjuk Pelaksanaan PDB H
O
K
N
O
O MATERI
D
.
E
-
1.
2
L
K
Diskusi kelompok terkait kebijakan PDB -
Le
1.
mb
1
ar
L
Kerj
K
a Diskusi kelompok terkait petunjuk
-
pelaksanaan PDB
1.
2
2 MATERI POKOK
. K
P
Hakikat Penanggulangan Darurat Bencana -
1.
1
K
P
Rencana Kontinjensi, dan Rencana Operasi -
1.
2
K
P
Mo Sistem Komando Penanggulangan Darurat
-
dul Bencana
1.
3
K
P
Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX) -
1.
4
K
P
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX) -
1.
5
Bah P
an P
Tay T
Hakikat Penanggulangan Darurat Bencana
ang -
1.
3
P
P
T
Rencana Kontinjensi, dan Rencana Operasi
-
1.
4
Sistem Komando Penanggulangan Darurat P
K
N
O
O MATERI
D
.
E
P
T
Bencana -
1.
5
P
P
T
Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
-
1.
6
P
P
T
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
-
1.
7
V
-
Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
1.
Vid 1
eo V
-
Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
1.
2
Ha -
nd-
-
Out
Le L
mb K
Diskusi Kelompok Hakikat Penanggulangan
ar -
Darurat Bencana
Kerj 1.
a 3
L
K
Diskusi Kelompok Rencana Kontinjensi, dan
-
Rencana Operasi
1.
4
L
K
Diskusi Kelompok Sistem Komando
-
Penanggulangan Darurat Bencana
1.
5
L
K
Simulasi Geladi Ruang/Table Top Exercise
-
(TTX)
1.
6
Simulasi Geladi Posko/Command Post L
Exercise (CPX) K
-
1.
K
N
O
O MATERI
D
.
E
7
3 MATERI PENUNJANG
P
Bah P
an T
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Tay -
ang 1.
8
Le L
mb K
Penugasan Penyusunan Rencana Tindak
ar -
Lanjut
Kerj 1.
a 8

Keterangan:
V : Video
PPT : Powerpoint Presentation
HO : Hand-Out
LK : Lembar Kerja

C. Kode Etik Fasilitator


Setiap fasilitator diklat wajib menyetujui dan menerapkan kode etik
berikut ini.
1. Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Badan
Nasional Penanggulangan Bencana terkait dengan Diklat
Perancangan Geladi Ruang (TTX) dan Posko (CPX)
Penanggulangan Bencana
2. Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan
berperilaku
3. Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan
digunakan
4. Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif
5. Melakukan penilaian secara objektif
BAGIAN IV
MATERI DIKLAT
(cover modul)
MATERI DIKLAT

A. Modul

BAGIAN I
PENDAHULUAN
BAGIAN II
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pengantar
Pada bagian ini Saudara berkumpul bersama peserta lain untuk
membahas tentang hakikat penanggulangan bencana, dirinci
menjadi 3 (tiga) topik utama yaitu: (1) Pengertian dan prinsip
penanggulangan bencana; (2) Manajemen penanggulangan
bencana di Indonesia; (3) Kesiapsiagaan dan pelatihan
penanggulangan bencana. Kegiatan tersebut dicapai melalui
strategi berpikir reflektif, diskusi, studi kasus, prensentasi, bermain
peran, curah pendapat dan simulasi.

Saudara dapat berdiskusi secara berkelompok, namun jika tidak


memungkinkan karena jumlah peserta terbatas, silakan kerjakan
kegiatan secara individual.

Kegiatan Pembelajaran 1 : Hakikat Penanggulangan


Bencana
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini,
Saudara dapat menjelaskan dan menerapkan
prosedur penanggulangan bencana.
B. Indikator Pencapaian Tujuan
1. Menjelaskan pengertian penanggulangan
bencana
2. Menjelaskan prinsip-prinsip penanggulangan
bencana
3. Menjelaskan prosedur penanggulangan bencana
4. Menerapkan prosedur penanggulangan bencana
C. Uraian Materi
I. Pengertian Penanggulangan Bencana
Penanggulangan Bencana Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya
yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, serta kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi. Penanggulangan bencana merupakan
suatu proses yang dinamis, terpadu dan berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang
berhubungan dengan penanganan, merupakan
rangkaian kegiatan yang meliputi pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan
pembangunan kembali (https://idtesis.com/).

Penanggulangan bencana pada hakekatnya adalah:


a. Merupakan salah satu wujud dari upaya untuk melindungi
jiwa manusia, harta benda, hasil pembangunan, alam dan
isinya diseluruh wilayah Indonesia;
b. Merupakan kewajiban bersama antara pemerintah dan
seluruh elemen masyarakat yang didasarkan pada partisipasi
peran aktif pemerintah dan masyarakat;
c. Penanggulangan bencana dititik beratkan pada sebelum
terjadi bencana atau pra bencana yang meliputi deteksi dini,
pencegahan, peringatan dini, penjinakan dan kesiapsiagaan
untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak
yang ditimbulkan oleh bencana;
d. Merupakan bagian dari kegiatan pembangunan yang
bertujuan mengurangi penderitaan masyarakat dan
meningkatkan kehidupan serta penghidupan masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin.

Upaya penanggulangan bencana dilakukan melalui


pelaksanaan tanggap darurat dan pemulihan kondisi
masyarakat di wilayah bencana. Upaya penanggulangan
bencana tersebut dilakukan secara sistematis,
menyeluruh, efesien dalam penggunaan sumberdaya
dan efektif dalam pemberian bantuan kepada kelompok
korban.

Ketika penanggulangan bencana mulai disosialisasikan,


hampir sebagian masyarakat mempertanyakan apakah
mungkin bencana dapat ditanggulangi, dalam pikiran
mereka mengumpamakan bahwa bencana dapat
ditanggulangi seperti layaknya mambangun sebuah
tanggul penahan bencana, sehingga dengan tanggul
tersebut bencana di suatu daerah tidak terjadi. Kesalah
pahaman tentang maksud dari penanggulangan bencana
yang terjadi di masyarakat merupakan sebuah isyarat
bahwa perlu dilakukan sosialisasi terus menerus, bahkan
perlu pembekalan secara terstruktur melalui pendidikan
dan pelatihan, sehingga dengan harapan seluruh
masyarakat memiliki pemahan dan kompetensi secara
komprehensif berkaitan dengan penanggulangan
bencana.

Pada pelaksanaannya di lapangan penanggulangan


bencana dilakukan melalui empat fase, yaitu:
1. Pengambilan langkah-langkah pencegahan untuk
mengurangi kemungkinan dari suatu peristiwa terjadi,
contohnya adalah:
a. Pembuatan hujan buatan untuk mencegah terjadinya
kekeringan di suatu wilayah;
b. Melarang atau menghentikan penebangan hutan;
c. Menanam tanaman bahan pangan pokok alternative;
d. Menanam pohon di lereng gunung;
e. Membuat bendungan, tanggul, kanal untuk
mengendalikan banjir, pembangunan tanggul sungai dan
lainnya;
f. Penetapan dan pelaksanaan peraturan, sanksi,
pemberian penghargaan mengenai penggunaan lahan
dan lainnya;
2. Pengambilan langkah-langkah persiapan untuk memastikan,
jika sebuah peristiwa terjadi, masyarakat, sumber daya dan
jasa yang mampu mengatasi efek kejadian, contohnya
adalah:
a. Penyediaan informasi, penyuluhan, pelatihan,
penyusunan kurikulum pendidikan penanggulangan
bencana;
b. Gladi dan simulasi ujicoba;
c. Penyusunan rencana darurat, rencana siaga;
d. Pembuatan sistem peringatan dini, pemantauan ancaman
dan penyebaran peringatan ancaman;
e. Pembuatan rencana evakuasi;
f. Membuat tempat dan sarana evakuasi;
g. Penyusunan rencana darurat dan rencana siaga.

3. Pengambilan tindak yang tepat untuk menanggapi suatu


peristiwa, termasuk tindakan yang diambil dan langkah-
langkah untuk mengantisipasi, memastikan bahwa
dampaknya diminimalkan dan bahwa orang yang terkena
dampak acara tersebut diberikan bantuan dan dukungan,
contohnya adalah:
a. Evakuasi;
b. Pencarian dan penyelamatan;
c. Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
d. Pengkajian cepat kerusakan dan kebutuhan;
e. Penyediaan kebutuhan dasar seperti air dan sanitasi,
pangan, sandang, papan, kesehatan, dan konseling;

4. Pengambilan tindakan yang tepat untuk pulih dari suatu


peristiwa, termasuk tindakan yang diambil untuk mendukung
masyarakat korban dalam rekonstruksi, contohnya adalah:
a. Memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar fisik;
b. Memperbaiki dan membangun sarana pendidikan,
kesehatan, perekonomian dan keamanan;
c. Pembaharuan rencana tata ruang wilayah, pemerintahan
dan lainnya dengan memperhitungkan faktor resiko
bencana.

II. Prinsip Penanggulangan Bencana


Prinsip penanggulangan bencana merupakan suatu
proses berkesinambungan untuk menangani daerah-
daerah yang terkena bencana. Pada pasal 3 Undang-
undang Nomor 24 tahun 2007, prinsip penanggulangan
bencana adalah sebagai berikut:
a. Cepat dan tepat;
b. Prioritas;
c. Koordinasi dan keterpaduan;
d. Berdaya guna dan berhasil guna;
e. Transparansi dan akuntabel;
f. Kemitraan;
g. Pemberdayaan;
h. Nondiskriminatif, dan;
i. Nonproletisi.

1. Cepat dan tepat


Secara cepat dan tepat dalam penanggulangan
bencana maksudnya adalah agar tidak menimbulkan
dampak yang lebih besar, tidak banyak korban dan
kerugian yang dalami.
2. Prioritas
Prioritas di sini dimaksudkan terkait dengan upaya
penyelamatan, dalam hal ini penyelamatan nyawa
yang lebih utama, sedangkan peyelamatan harta
benda dan yang lainnya menjadi prioritas
selanjutnya.

3. Koordinasi dan keterpaduan


Ketika terjadi bencana di suatu daerah, maka sangat
diperlukan koodinasi diantara pemerintah daerah
dan pusat, pemerintah daerah dan masyarakat, hal
ini dimaksudkan agar penanggulangan bencana
dapat dilakukan secara cepat dan tepat, serta saling
mendukung diantara semua pihak sehingga terjadi
keterpaduan yang solid dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.

4. Berdaya guna dan berhasil guna


Penanggulangan bencana yang dilakukan jangan
sampai merupakan upaya yang sia-sia, hanya
membuat waktu, tenaga dan biaya yang sangat
besar, oleh karenanya diharapkan dapat berdaya
guna bagi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat pada saat terjadi dan pasca bencana,
serta dapat menghasilkan suatu tindakan yang dapat
membawa pengaruh positif secara signifikan.

5. Transparansi dan akuntabel


Berbagai aktivitas dalam penanggulangan bencana
senantiasa dilakukan secara terbuka, dalam hal
pengelolaan sarana dan prasarana, penempatan
personel termasuk yang penting adalah pengelolaan
keuangan dan lain-lain, seluruh hasil dalam upaya
penanggulangan bencana diharpkan dapat
memenuhi syarat dan dapat dipertanggunjawabkan.

6. Kemitraan
Tanggung jawab dalam penanggulangan bencana
tidak hanya milik pemerintah saja, akan tetapi
diharapkan semua lapisan masyarakat turut serta
dalam upaya penyelenggaraan penanggulangan
bencana, oleh karena itu maka pemerintah harus
mampu menjalin kerjasama yang baik kepada
seluruh masyarakat dengan cara memberikan
penyuluhan, sosilisasi, pelatihan gladi bencana serta
membangun posko bersama ketika terjadi bencana
disuatu daerah.

7. Pemberdayaan
Pemberdayaan yang dimaksud adalah upaya
pembekalan kompetensi yang ditujukan kepada
seluruh masyarakat agar mereka memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam hal
penanggulangan bencana.

8. Nondiskriminatif
Prinsip ini menekankan bahwa tidak ada perbedaan
suku, ras, agama dan budaya dalam proses
penanggulangan bencana.

9. Nonproletisi
Prinsip ini menekankan pada larangan
memanfaatkan berbagai kepentingan, apalagi
mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok
tertentu ketika memberikan bantuan dalam
penanggulang bencana.

D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 1.1. Berpikir Reflektif tentang Hakikat
Penanggulangan Bencana

Setiap peserta dalam kelompok menjawab pertanyaan-


pertanyaan berikut ini dalam Lembar Kerja (LK) 1.1. secara
mandiri.
1. Tuliskan pemahan Saudara berkenaan dengan hakikat
penanggulangan bencana
2. Tuliskan pendapat Saudara tentang pentingnya memahami
hakikat penanggulangan bencana?
3. Tuliskan prinisp penanggulangan bencana yang Saudara
ketahui?
4. Tuliskan pengalaman Sudara berkaitan dengan penanggulangan
bencana dikaitkan dengan hakikat penanggulangan bencana
yang telah Saudara ketahui?

LK 1.1. Berpikir Reflektif tentang Hakikat Penanggulangan


Bencana

1.

2.

3.

4.
Diskusikan hasil jawaban Saudara dengan anggota kelompok,
pada saat berdiskusi semua anggota kelompok menyapaikan
pendapat dan saling menghargai sesame anggota kelompok dan
tidak memaksakan kehendak pribadi.

Kegiatan 1.2. Diskusi tentang Hakikat dan Prinsip


Penanggulangan Bancana

Saudara masih duduk dalam kelompok yang sama, bersama


anggota lainnya dalam kelompok Suadara, lakukan diskusi
dengan menyampaikan pendapat dan saling menghargai
sesama anggota kelompok tanpa memaksakan kehendak
pribadi. Tulis jawaban hasil diskusi pada LK 1.2 secara tertib,
rapi dan salinlah secara kreatif hasil diskusi tersebut pada
kertas Flip Chart sehingga menarik untuk dilihat dan
komunikatif dalam menyajikan informasi serta tempelkan di
dalam Kelas. Lakukan window shopping untuk melihat hasil
kelompok lainnya.

1. Jelaskan hakikat penanggulangan bencana sesuai


dengan teori yang ada?
2. Jelaskan prinsip penanggulangan bencana!
3. Jelaskan perbedaan hakikat dengan prinsip
penanggulangan bencana!
4. Jelaskan dampak yang ditimbulkan jika penanggulangan
bencana tidak sesuai dengan konsep dan prinsipnya!

LK 1.2. Diskusi tentang Hakikat dan Prinsip


Penanggulangan Bancana

1.
2.

3.

4.

E. Latihan/Tugas/Kasus
Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda
silang pada huruf A, B, C, atau D di lembar jawaban!

1. Berikut beberapa kata kunci pengertian penanggulangan


bencana:
(1) kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,
dan rehabilitasi
(2) penetapan kebijakan
(3) serangkaian upaya
(4) pembangunan yang berisiko timbulnya bencana

Urutkan pengertian penanggualangan bencana sesuai


dengan UU No. 24 tahun 2007 tersebut adalah....
A. (2),(4),(3),(1)
B. (2),(3),(1),(4)
C. (2),(1),(3),(4)
D. (3),(2),(4),(1)

2 Siklus penanganan bencana yang termasuk ke dalam


pra-bencana yaitu ....
A. Rekonstruksi
B. Rehabilitasi
C. Tanggap Bencana
D. Mitigasi
3 Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 menggolongkan
bencana alam menjadi tiga yaitu….
A. Bencana alam, bencana ekonomi dan bencana social
B. Bencana alam, bencana social dan bencana
lingkungan
C. Bencana alam, bencana non alam dan bencana
buatan manusia
D. Bencana alam, bencana buatan manusia dan
bencana social

4 Apa yang harus dilakukan saat tejadi bencana, kecuali....


A. Evakuasi korban yang tertimpa musibah
B. Memindahkan penduduk dari daerah yang terkenca bencana
ke daerah yang aman
C. Menghubungi kepada pihak terkait seperti kepala desa/lurah
D. Menyalamatkan barang-barang milik pribadi

5. Prinsip penanggulangan bencana yang menyangkut dengan


tanggung jawab semua pihak yaitu….
A. Koordinasi dan keterpaduan
B. Kemitraan
C. Pemberdayaan
D. Berdaya guna dan hasil guna

E. Latihan/Tugas/Kasus

F. Rangkuman
G.Umpan Balik

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

I. Kunci Jawaban

Kegiatan Pembelajaran 4: Geladi Ruang/Table Top


Exercise (TTX)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan
mampu mempraktikkan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX).

B. Indikator Pencapaian Tujuan


Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan Tentang Hakikat Geladi Ruang/Table Top
Exercise (TTX)
2. Menjelaskan perencanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
3. Menjelaskan pelaksanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
4. Mempraktikan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)

C. Uraian Materi
1. Hakikat Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
a. Definisi Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
Geladi Ruang (Table-Top Exercise/TTX) adalah suatu latihan
dalam bentuk diskusi pada level pengambil keputusan dari tiap-tiap
instansi yang berfungsi membahas kasus atau permasalahan dalam
operasi penanganan bencana berdasarkan Skenario Latihan guna
meningkatkan pemahaman tentang SOP, buku petunjuk, serta tugas
dan tanggung jawab masing-masing.
b. Tujuan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
1) Memvalidasi pemikiran/ide, baik yang berupa prosedur,
rencana kontijensi, rencana operasi, kesepakatan
kerjasama, dan lain-lain;
2) Memecahkan suatu permasalahan dalam menjalankan
suatu perencanaan dan prosedur sehingga
menghasilkan umpan balik untuk evaluasi dan revisi
SOP;
3) Tercapainya kemampuan pengendalian dan koordinasi
antar pelaku.

c. Sasaran Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


1) Peserta latihan memiliki kemampuan teknis sesuai
dengan bidang masing-masing yang bersinergi dengan
SKTD lainnya dihadapkan dengan suatu scenario
sederhana;
2) Dapat menguji suatu renkon/SOP;
3) Dapat menguji peralatan baru sebelum penggunaan
pada kondisi sesungguhnya di lapangan;
4) Dapat menguji sistem komunikasi apabila terjadi
kondisi/bencana sesungguhnya.

d. Tahap Perencanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Perencanaan ini meliputi:
1) Direktif Latihan
a) PJL menyiapkan Direktif Latihan terkait program
latihan (terkait roadmap latihan dan kaitannya
dengan program latihan-latihan lainnya guna
peningkatan kesiapsiagaan), tujuan fleksibilitas,
batasan-batasan latihan (misalnya terkait
anggaran, waktu pelaksanaan, waktu
perencanaan dan persiapan), tempat
pelaksanaan, dan ketersediaan personil untuk
mendukung latihan, dan usulan terkait struktur
organisasi latihan (PTL, KPL, Sekretariat).
b) PJL menetapkan KPL dan menyampaikan Direktif
Latihan.

2) Bidang Teknis Latihan


a) KPL menghubungi personil-personil yang akan
dilibatkan dalam BTL guna bersama-sama
menyiapkan Kerangka Acuan Latihan (KAL).
b) KAL antara lain memuat poin-poin sebagai
berikut:
(1) Maksud Latihan;
(2) Tujuan Latihan;
(3) Sasaran Latihan;
(4) Metode Latihan;
(5) Sumber Daya yang tersedia;
(6) Skenario Umum;
(7) Tanggal, Waktu, dan Durasi Latihan;
(8) Anggota BTL dan BPL;
(9) Pelaku Latihan;
(10) Asumsi-asumsi yang digunakan;
(11) Metode Pengendalian dan Evaluasi Latihan;
(12) Isu-isu Lokal dan hal-hal yang membutuhkan
perhatian khusus; dan
(13) Logistik Latihan

c) KPL mengidentifikasi usulan struktur organisasi


latihan secara lengkap.
d) KPL menyampaikan usulan KAL dan struktur
organisasi latihan kepada PJL guna mendapatkan
masukan perbaikan-perbaikan.

3) Organisasi Latihan
Usulan KAL dan struktur organisasi latihan
dibicarakan bersama dalam Rapat Pembentukan
Organisasi Latihan.
a) Peserta
(1) Pemapar: KPL
(2) Audiens: PJL dan pejabat-pejabat senior /
tokoh dari institusi yang akan ikut terlibat
(baik sebagai pelaku atau penyelenggara
latihan).

b) Hasil yang diharapkan


(1) Dukungan pejabat senior/tokoh dari institusi
yang akan ikut terlibat dalam latihan.
(2) Kesepakatan terkait metode, skenario,
maksud, tujuan, dan sasaran latihan.
(3) Kesepakatan terkait target tahapan
penyelenggaraan latihan dan capalan-
capalan (milestone) di tiap tahapan.
(4) Identifikasi peserta latihan (baik sebagai
pelaku ataupun penyelenggara).

c) Tindak Lanjut
(1) Notulensi Paparan KAL disebarkan ke
seluruh audiens.
(2) KPL memastikan bahwa institusi-institusi
yang terlibat terwakili secara memadai dalam
struktur organisasi latihan.
(3) KPL menetapkan struktur organisasi latihan.
(4) BTL dan BPL melakukan persiapan Rapat
Koordinasi dan Konsolidasi (RKK I):
 Waktu dan Tempat
 Agenda
 Materi Presentasi
 Project Management Timeline
 Bahan-bahan bacaan pendukung

4) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi I (RKK I)


a) Peserta
(1) Pimpinan : KPL
(2) Audiens : BTL dan BPL

b) Maksud
Menentukan ruang lingkup latihan dengan
mempertimbangkan:
(1) Masukan dari BTL
(2) Sasaran Latihan
(3) Variabel Skenario (waktu, tempat, dan jenis
bencana)
(4) Batasan-batasan latihan
(5) Asumsi-asumsi yang digunakan

c) Kelengkapan yang dibutuhkan


(1) Agenda rapat
(2) Project Management Timeline
(3) Briefing kepada BTL sebelum pelaksanaan
RKK I
(4) Keterampilan dan Tugas yang akan
dilatihkan
(5) Informasi ancaman bahaya (terkait skenario
latihan)
(6) Usulan tata letak Daerah Latihan
(7) Bahan-bahan bacaan pendukung

d) Hasil yang diharapkan


(1) Penetapan jadwal perencanaan latihan dan
identifikasi capaian.
(2) Pembagian tugas dan tanggung jawab yang
jelas dalam struktur organisasi latihan,
khususnya dalam rangka pengembangan
Dokumen Latihan dan Logistik Latihan.
(3) Penetapan sasaran latihan yang jelas dan
terukur (sasaran yang diharapkan memenuhi
kriteria SMART (Smart, Measurable,
Achievable, Realistic, Task-Oriented).
(4) Identifikasi Peraturan, Kebijakan, SOP,
Rencana Kontinjensi, dan MoU yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan latihan.
(5) Identifikasi isu-isu lokal dan hal-hal yang
membutuhkan perhatian khusus.
(6) Identifikasi narasumber guna membantu
penyusunan Dokumen Latihan.
(7) Penetapan ruang lingkup keterlibatan pelaku
dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
didemonstrasikan pelaku dan divalidasi dari
pelaku, sehingga kebutuhan logistik terkait
dapat dipersiapkan guna mendukung
aktivitas-aktivitas tersebut.
(8) Penetapan durasi optimum dari latihan.
(9) Pemahaman bahwa BTL akan difungsikan
lebih sebagai fasilitator, pengendali, Tim
Evaluasi, atau Tim Penilai; bukan sebagai
pelaku.
(10) Pemahaman bahwa latihan bukan
dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan
dari pelaku latihan, namun lebih untuk
memvalidasi prosedur/rencana yang ada dan
mengidentifikasi permasalahan/kesenjangan
yang masih ada guna perbaikan ke
depannya.
(11) Kesepakatan waktu dan tempat pelaksanaan
RKK selanjutnya.

e) Tindak Lanjut
(1) Notulensi RKK I disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK I.
(2) Setiap anggota BTL dan BPL
menindaklanjuti penugasan yang diberikan
terkait penyiapan dokumen dan logistik
latihan.
(3) Penugasan diharapkan dapat diselesaikan
dan diinformasikan ke seluruh anggota BTL
dan BPL dalam waktu maksimum 3 (tiga)
hari sebelum rapat berikutnya.

5) Rapat Penyusunan Skenario Latihan (RPSL)


a) Umum
(1) RPSL hanya digunakan untuk Tahap Uji
Sistem
(2) RPSL dapat diagendakan ke dalam RKK II
atau RKK III, atau diselenggarakan sebagai
rapat tersendiri (1 (satu) atau 2 (dua) kali
rapat terpisah).

b) Peserta
(1) Pimpinan : KPL (atau diwakilkan
kepada Kasi Perencanaan
Latihan)
(2) Audiens : Seksi Perencanaan BTL
(3) Narasumber : bersesuaian dengan jenis
ancaman dan sasaran yang
akan dievaluasi dari pelaku
latihan.
c) Maksud
Mengembangkan Skenario Latihan berupa daftar
kronologis yang berisikan:
(1) Sinopsis Kejadian (sebagai pemicu)
(2) Respons pelaku yang diharapkan atas
kejadian tersebut.
(3) Keterampilan/tugas/sasaran/standar yang
menjadi dasar atau pembanding yang
diharapkan.
(4) Personil yang bertanggung jawab.
(5) Kejadian khusus dalam skenario (kasus) yang
mengarahkan pelaku untuk
mengimplementasikan
kebijakan/rencana/prosedur yang akan
divalidasi dalam latihan.
(6) Metode yang digunakan untuk penyampaian
kasus (Antara lain: telephone, facsimile, radio,
e-mail, caraka).

d) Kelengkapan yang dibutuhkan


(1) Notulensi RKK I
(2) Draft Dokumen Latihan
(3) Template Skenario Latihan yang telah
disepakati Bersama

e) Pointer Diskusi
Dalam mengembangkan Skenario Latihan, BTL
harus mempertimbangkan keterampilan/tugas
yang bersesuaian dengan sasaran latihan. Selain
itu, perlu mempertimbangkan kondisi/persyaratan
yang bersesuaian guna memungkinkan pelaku
menunjukkan keterampilan/tugas yang
diharapkan.
Berikut ini daftar pertanyaan guna memandu
pengembangan Skenario Latihan:
(1) Apakah kejadian pemicu secara langsung
berhubungan dengan pemenuhan sasaran
latihan (sebagai kasus utama)?
(2) Siapa yang akan menyampaikan kasus?
Siapa pelaku yang akan menerima kasus
tersebut? Kapan kasus tersebut
disampaikan? Bagaimana metode
penyampaian kasus yang digunakan?
(3) Apa tugas yang diharapkan dikerjakan oleh
pelaku? Siapa pelaku yang akan
mendemonstrasikan tugas tersebut?
(4) Apabila pelaku gagal menunjukkan respon
yang diharapkan, apakah akan dilakukan
alternative lain guna memancing pelaku ke
arah yang diinginkan (sebagai kasus
lanjutan?)

f) Hasil yang diharapkan


(1) Identifikasi kasus utama dan kapan waktu
penyampaian kasus utama tersebut.
(2) Penugasan untuk melengkapi Skenario
Latihan.

g) Tindak Lanjut
(1) Notulensi RPSL disebarkan ke seluruh Seksi
Perencanaan BTL dalam waktu maksimum 2
(dua) hari setelah RPSL.
(2) Satu orang dari Seksi Perencanaan BTL
mengkompilasi masukan-masukan dalam
RPSL dan menyusun draft Skenario Latihan.
(3) Setelah tersusunnya draft Skenario Latihan,
selanjutnya Seksi Perencanaan BTL
melakukan koordinasi dan mengurutkan
kejadian-kejadian dan kasus-kasus tersebut
dengan tujuan:
 Menghindari konflik antara satu
kejadian/kasus dengan kejadian/kasus
lainnya.
 Memastikan bahwa urutan
kejadian/kasus sedekat mungkin
mendekati realism kejadian yang
sebenarnya.
(4) Finalisasi Skenario Latihan diselesaikan
dalam waktu maksimum 3 (tiga) hari
sebelum RKK berikutnya dan didistribusikan
ke seluruh Seksi Perencanaan BTL.

6) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi II (RKK II)


a) Umum
RKK II umumnya diselenggarakan untuk
Tingkat Uji Sistem.

b) Peserta
(1) Pimpinan : KPL
(2) Peserta : BTL, BPL, dan Sekretariat

c) Kelengkapan yang dibutuhkan


(1) Agenda rapat
(2) Notulensi rapat sebelumnya (RKK I dan/atau
RPDL)
(3) Draft diagram waktu skenario
(4) Draft Dokumen Latihan

d) Pointer Diskusi
(1) Masukan-masukan audiens atas Dokumen
Latihan
(2) Identifikasi kebutuhan-kebutuhan pendukung
di lokasi latihan serta batasan-batasan yang
ada.
(3) Kesepakatan final terkait kebutuhan logistik.
(4) Kesepakatan diagram waktu skenario
(terutama apabila sebelumnya tidak
melakukan RPSL).
(5) Penugasan atas hal-hal baru yang perlu
ditindaklanjuti.

e) Hasil yang diharapkan


(1) Kesepakatan atas detail akhir Rencana
Latihan.
(2) Masukan menyeluruh atas diagram waktu
Skenario Latihan.
(3) Masukan menyeluruh atas dokumen-
dokumen latihan.
(4) Masukan menyeluruh atas kasus-kasus
dalam Skenario Latihan.
(5) Kesepakatan terkait Daerah Latihan.
(6) Finalisasi waktu dan tempat untuk RKK III

f) Tindak Lanjut
(1) Notulensi RKK II disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK II.
(2) Finalisasi Skenario Latihan, Rencana
Latihan, dan Dokumen Latihan lainnya yang
diselesaikan dan disebarkan ke seluruh
anggota BTL dan BTL maksimum 5 (lima)
hari sebelum RKK III.

7) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi III (RKK III)


a) Peserta
(1) Pimpinan : KPL
(2) Peserta : BTL dan BPL
b) Kelengkapan yang dibutuhkan
(1) Agenda rapat
(2) Notulensi rapat sebelumnya (RKK I dan/atau
RKK II, RPSL)
(3) Draft final Dokumen Latihan

c) Pointer Diskusi
(1) Memecahkan permasalahan-permasalahan
yang masih belum terselesaikan terkait
perencanaan latihan.
(2) Mengkaji seluruh kegiatan pendukung latihan
(jadwal, registrasi, kebutuhan-kebutuhan
khusus).
(3) Pengkajian final dan penyepakatan atas
naskah-naskah latihan dan materi-materi
presentasi lainnya.

d) Hasil yang diharapkan


(1) RKK III tidak menyebabkan perubahan-
perubahan yang signifikan atas proses
perencanaan yang telah dilalui.
(2) Pemahaman dan persetujuan dari audiens
atas prosedur dan proses latihan.
(3) Pemecahan atas isu-isu yang muncul di
saat-saat akhir.
(4) Kesepakatan atas kebutuhan pendukung
latihan.

e) Tindak Lanjut
(1) Notulensi RKK III disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK III.
(2) BTL, BPL, dan Sekretariat tetap saling
koordinasi, terutama untuk kebutuhan
pendukung latihan.
(3) Seksi Perencanaan Latihan memfinalisasi
seluruh Dokumen Latihan (Skenario Latihan,
Rencana Latihan, dan Dokumen-dokumen
latihan lainnya).
Poin (3) diselesaikan maksimum 5
(lima) hari sebelum pelaksanaan latihan, dan
disebarkan ke pihak-pihak yang
berkepentingan (Presenter, Fasilitator,
Pengendali, Tim Evaluasi, Tim Penilai, dan
Bulsi).

e. Tahap Persiapan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Persiapan dilakukan untuk memastikan agar seluruh perencanaan
yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Untuk memastikan agar
latihan dapat berjalan dengan baik, maka penyelenggara melakukan
beberapa proses:
1) Briefing
Kegiatan briefing dilaksanakan dengan memberikan
pengarahan secara langsung:
a) Briefing Penyelenggara dan Pengendali
Briefing Penyelenggara dan Pengendali
dilaksanakan oleh KPL. Briefing ini bertujuan agar
seluruh unsur penyelenggara dan pengendali
memahami proses penyelenggaraan latihan,
skenario latihan tugas setiap personil yang terlibat
dan capaian latihan.

b) Briefling Pelaku
Briefing Pelaku dilaksanakan oleh Ketua Tim
Pengendali dan bertujuan agar pelaku memahami
proses latihan, serta capaian latihan.

c) Briefing Tim Evaluasi


Briefing Tim Evaluasi dilaksanakan oleh Ketua
Tim Evaluasi dan bertujuan agar Tim Evaluasi
memahami Rencana Latihan, mekanisme
jalannya latihan, dan hal-hal yang akan dievaluasi
dari peserta dengan menggunakan Formulir
Evaluasi Latihan.

2) Sosialisasi
a) Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui
adanya kegiatan latihan serta maksud dan tujuan
dari latihan.
b) Sosialisasi juga dapat dilaksanakan sebagai salah
satu cara agar masyarakat yang tinggal di sekitar
Daerah latihan dapat dilibatkan sebagai pelaku
latihan10.
c) Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Humas
(pada Sekretariat) yang dilaksanakan dengan cara
antara lain:
(1) Sosialisasi melalui tokoh-tokoh masyarakat;
(2) Sosialisasi langsung kepada masyarakat;
(3) Sosialisasi menggunakan media cetak atau
elektronik.

3) Penyiapan Daerah Latihan


a) Penyiapan daerah latihan bertujuan untuk
memastikan kesiapan Daerah Latihan, antara lain
dari sisi tata letak, kebutuhan peralatan, logistik,
keamanan, dan aksesibilitas.
b) Penyiapan Daerah Latihan dilaksanakan oleh BTL
dengan dibantu oleh BPL.

4) Pra-Latihan
a) Pra-Latihan dilaksanakan untuk Tingkat Uji
Sistem.
b) Pra-Latihan melibatkan unsur Penyelenggara
Latihan, Pelaku Latihan, dan Tim Evaluasi.
c) Pra-Latihan ini bertujuan untuk:
(1) Memberikan gambaran secara umum bentuk
dan mekanisme kegiatan latihan yang akan
dilaksanakan.
(2) Memberikan gambaran bentuk kesiapan
sumber daya bagi seluruh unsur yang terlibat
dalam kegiatan latihan.
(3) Mengidentifikasi kesenjangan sumber daya
latihan yang mungkin masih ada.
d) Kegiatan Pra-Latihan dapat dilaksanakan dengan
metode diskusi, Demo, Gelar Peralatan, dan Gelar
Personil.

5) Mobilisasi Pelaku
a) Mobilisasi bertujuan agar seluruh Pelaku Latihan
telah siap di Daerah Latihan.
b) BTL dan BPL bertanggungjawab untuk
memobilisasi pelaku ke Daerah Latihan, baik
secara bersama-sama maupun secara individu.

f. Tahap Pelaksanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


1) Pembukaan
Fasilitator membuka TTX dengan menyampaikan
Prakata, maksud dan tujuan latihan, peraturan, metode
penyampaian permasalahan dan tata tertib
pelaksanaan latihan;
2) Narasi atau gambaran umum tentang scenario latihan
dan SOP yang akan digunakan, dilanjutkan dengan
menyampaikan permasalahan pertama;
3) Penyampaian pesan-pesan atau permasalahan secara
mengalir sesuai dengan metode yang telah
disampaikan di awal pembukaan dan mencatat setiap
hasil dan keputusan yang dibuat;
4) Pencatatan dan Perangkuman semua hasil latihan.
g. Metode Pemberian Permasalahan dari Fasilitator
1) Fasilitator dapat menyampaikan permasalahan kepada
forum, kemudian dibahas secara bersama-sama;
2) Fasilitator dapat menanyakan suatu permasalahan
kepada seseorang kemudian baru dilemparkan secara
terbuka;
3) Membagi peserta dalam beberapa kelompok diskusi,
mencatat semua permasalahan yang ada, kemudian
mendiskusikannya dalam kelompok;
4) Peserta menerima permasalahan masing-masing,
dijawab masing-masing, dan kemudian didiskusikan
bersama-sama untuk mencari keputusan terbaik;
5) Gabungan dari 2, 3 atau 4, metode di atas.

h. Tata Laksana Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Tata laksana penyelenggaraan Geladi Ruang (Table Top
Exercise/TTX) yang meliputi format, tujuan, peserta, daerah latihan,
waktu, persiapan dan prasyarat dapat dijelaskan sebagaimana Tabel
1 berikut.
Tabel 1. Tata Laksana Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
GELADI RUANG (TABLE-TOP EXERCISE/TTX)
Format 1. Latihan bersifat Diskusi
2. Latihan untuk para pengambil keputusan di
tiap instansi-instansi
3. Menjawab dan memecahkan suatu
permasalahan berdasarkan SOP masing-
masing instansi-instansi

Tujuan 1. Memvalidasi pemikiran/ide, baik yang


berupa prosedur, rencana kontijensi,
rencana operasi, kesepakatan kerjasama,
dan lain-lain;
2. Memecahkan suatu permasalahan dalam
menjalankan suatu perencanaan dan
prosedur sehingga menghasilkan umpan
balik untuk evaluasi dan revisi SOP;
3. Tercapainya kemampuan pengendalian
dan koordinasi antar pelaku.

Tugas & Tugas dan tanggung jawab fasilitator


Tanggung Jawab 1. Mengatur pelaksanaan latihan
Peserta 2. Berusaha selalu mengikutsertakan
seluruh peserta dalam setiap
permasalahan
3. Memandu dalam penyelesaian suatu
permasalahan
4. Mengatur langkah-langkah penyelesaian
masalah, alur latihan dan distribusi
permasalahan

Tugas dan tanggung jawab Pelaku latihan


1. Pro aktif dalam menanggapi latihan dan
permasalahan dari fasilitator;
2. Memberikan jawaban, usulan, saran dan
masukan yang membangun dalam setiap
permasalahan.

Daerah Latihan 1. Idealnya, TTX dilaksanakan di Pusdalops


PB/tempat lain yang akan difungsikan
sebagai Posko Tanggap Darurat
2. Tata letak ruangan diatur sedemikian
rupa guna mendukung proses diskusi
peserta.

Waktu Dapat dirancang untuk dilaksanakan dalam waktu 1 – 2


hari.
Persiapan Perencanaan TTX berkisar antara 1 bulan untuk
mempersiapkannya
Prasyarat Seminar, Workshop
i. Struktur Organisasi Latihan Geladi Ruang/Table Top
Exercise (TTX)
Untuk memperjelas koordinasi dan fungsi dari setiap personil dalam
latihan TTX, maka dibentuk struktur organisasi sebagai berikut:

Pengendali/Wasdal/
Manajer Skenario

Fasilitator

Notulen
Operator Komputer

After Action Review


Time Keeper
Logistik

Observers
Peserta
Gambar 1. Struktur Organisasi Geladi Ruang/Table Top Exercise
(TTX)

Struktur Organisasi TTX terdiri dari beberapa elemen dan setiap


elemen tersebut mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut:
1) Controller, Scenario Manager:
a) Memastikan latihan berlangsung sesuai dengan jadwal,
tujuan umum dan sasaran latihan.
b) Menyiapkan inject scenario, bilamana diperlukan, untuk
menstimulasi diskusi peserta latihan.
c) Menjadi otoritas yang mempunyai wewenang sebagai
pengambil keputusan untuk segala hal yang terkait
dengan latihan.
2) Fasilitator:
a) Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan
dalam diskusi;
b) Memastikan peserta mempunyai waktu yang memadai
dalam menyampaikan informasinya, disaat peserta
tersebut mendapatkan gilirannya;
c) Menggiring diskusi kembali ke fokus bahasan dan
menjaga agar diskusi tetap berjalan;
d) Mendorong diskusi yang terbuka dan professional.

3) Evaluator
Menyiapkan evaluasi kegiatan yang mengemukakan hal-hal
berikut ini:
a) Hasil TTX dalam mencapai tujuan/sasarannya;
b) Hal-hal utama yang diidentifikasikan oleh peserta TTX;
c) Rekomendasi (baik untuk penyelenggaraan maupun
untuk substansi latihan).

4) Notulen/Pencatat
a) Mencatat hasil jalannya diskusi untuk bahan
pembelajaran pelaksanaan kegiatan TTX selanjutnya;]
b) Mengumpulkan masukan dan komentar dari dan oleh
fasilitator serta tim AAR / Evaluator.

5) Logistik Time Keeper & Logistik


a) Memastikan kegiatan dalam setiap fase berjalan tepat
waktu selama aktifitas TTX berlangsung;
b) Mengingatkan fasilitator/presenter mengenai waktu
yang tersedia;
c) Mendukung kegiatan TTX dari sisi administrasi dan
logistik.
6) Peserta/ Pelaku
a) Memberikan masukan sebagai pelaku dari organisasi
yang terkait;
b) Mengidentifikasikan hal-hal yang perlu diangkat
untukdikoordinasikan lebih lanjut dengan pemangku
kepentingan yang lain;
c) Mengikuti aturan main yang ditetapkan penyelenggara.

7) Observer/ Pemantau
a) Mengamati mekanisme jalannya kegiatan dan
mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk
disampaikan kepada penyelenggara;
b) Memberikan masukan tertulis dan disampaikan
kepada penyelenggara sebagai masukan
pembelajaran untuk kegiatan TTX di masa
mendatang.

j. Desain Layout Ruangan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Lokasi kegiatan Geladi Ruang (Table Top Exercise/TTX) dilakukan
di dalam ruangan. Untuk materi ruangan diselenggarakan di ruang
tertutup dengan perlengkapan yang dipersiapkan agar dapat
mendukung jalannya kegiatan. Kegiatan ruangan berupa upacara
pembukaan latihan materi pembekalan/academic session, dan
upacara penutupan. Terdapat dua layout ruangan yang sama dan 1
layout ruangan untuk tiga kegiatan tersebut. Di dalam kegiatan
ruangan untuk pembukaan peralatan yang diperlukan diantaranya
adalah kursi, microphone dan speaker ruangan, ampli, meja, podium,
bendera merah putih, palu peresmian. Untuk lebih jelasnya mengenai
Contoh Desain layout Ruangan Upacara Pembukaan dan Upacara
Penutupan kegiatan Geladi Ruang (Table Top Exercise/TTX) dapat
diilustrasikan seperti pada Gambar 2, contoh desain layout untuk
Kegiatan Pembekalan/Accademic Session dapat dilihat pada Gambar
3 dan contoh desain layout Ruang Pengendali dan Ruang Operasi
untuk Kegiatan Geladi Ruang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2. Contoh Desain Layout Kegiatan Geladi Ruang (Table
Top Exercise/TTX) Upacara Pembukaan dan Penutupan

Gambar 3. Contoh Desain Layout Kegiatan Geladi Ruang (Table


Top Exercise/TTX) dan Pembekalan Materi

Untuk ruang kegiatan geladi ruang perlengkapan yang diperlukan


diantaranya adalah meja peserta, layar, meja observer, microphone,
speaker ruangan, ampli, kursi. Evaluasi untuk layout ruangan seperti
ini adalah pergerakan peserta dan observer atau panitia sangat
terbatas. Usulan selanjutnya adalah ruangan lebih baik apabila lebih
besar dan ditambahkan meja dan kursi di belakang meja dan kursi
peserta untuk mengantisipasi bertambahnya observer dan panitia.

Gambar 4. Ilustrasi Ruang Pengendali dan Ruang Operasi untuk


Kegiatan Geladi Ruang (Table Top Exercise/TTX)

k. Evaluasi dan Pelaporan


Evaluasi dilaksanakan berdasarkan kajian dari berbagai indikator
yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan kajian dari berbagai indicator yang telah ditetapkan
sebelumnya. Evaluasi dilaksanakan untuk menilai secara
komprehensif pencapaian tujuan dan sasaran latihan.
Komprehensivitas penilaian sebagai bahan evaluasi diukur dari hasil
kaji ulang dan hasil Tim Evaluasi, yang dibandingkan dengan tujuan
dan sasaran latihan. Dari evaluasi ini diperoleh status keberhasilan
latihan, identifikasi kesenjangan berdasarkan kendala-kendala yang
ditemukan selama latihan, serta pembelajaran yang diperoleh. Hasil
evaluasi ini kemudian ditulis dalam sebuah Laporan Evaluasi Latihan.
1) Evaluasi
a) Evaluasi dilaksanakan dalam sebuah Rapat Evaluasi
Latihan (REL)
(1) REL dilaksanakan tidak lebih dari 1 (satu) minggu
setelah latihan selesai dilaksanakan;
(2) REL dipimpin oleh KPL.

b) REL membahas:
(1) Status keberhasilan latihan
Status keberhasilan latihan dilihat dari berbagai
indikator yang telah disepakati dalam menilai
keberhasilan. Status ini dapat berupa:
(a). Berhasil;

(b). Perlu peningkatan kapasitas, atau

(c). Perlu perbaikan prosedur dan perencanaan.

(2) Identifikasi Kesenjangan


Rentang deviasi antara perencanaan dan
pelaksanaan perlu dianalisis akar masalah
penyebabnya. Akar permasalahan tersebut
biasanya berupa kesenjangan yang perlu
diselesaikan hingga tuntas;

(3) Pembelajaran Berdasarkan Kesenjangan


Pembelajaran diperoleh berdasarkan pertanyaan
kunci, “apa yang harus dilakukan untuk kegiatan
yang serupa agar kesenjangan yang ada tidak
ditemukan lagi”. Seluruh pembelajaran menjadi
dasar untuk menyempurnakan segala sesuatu
status keberhasilan latihan;

(4) Rekomendasi Tingkat Lanjut (RTL)


Rekomendasi tindak lanjut diterjemahkan secara
rinci berdasarkan pembelajaran yang diperoleh.
Perincian rekomendasi dapat berupa kegiatan,
target waktu pelaksanaan kegiatan,
penanggungjawab pelaksanaan dan sebagainya.

c) Rapat Evaluasi Latihan dilaksanakan dengan


menggunakan bahan-bahan yang telah dipersiapkan
sebelumnya oleh penyelenggara latihan. Bahan-bahan
tersebut adalah:

(1) Hasil Wrap Up (Debriefing/Host Wash)


Memberikan gambaran umum terkait 4 (empat)
point pembahasan Rapat Evaluasi Latihan dari
sudut pandang Pelaku;
(2) Rekomendasi Tim Evaluasi berdasarkan analisa
Formulir Evaluasi Latihan
Memberikan gambaran umum terkait 4 (empat)
point pembahasan Rapat Evaluasi Latihan dari
sudut pandang Tim Evaluasi.

d) Formulir Evaluasi Latihan disusun berdasarkan


beberapa parameter yang perlu dicermati dalam suatu
latihan. Parameter evaluasi minimal:
(1) Prosedur yang dilatih;
(2) Koordinasi lintas sector;
(3) Ketangguhan sarana prasarana pendukung
(4) Kualitas penyelenggaraan latihan.

2) Pelaporan
a) Pelaporan disusun oleh penyelenggara ditujukan
kepada Kepala BNPB di tingkat nasional dan BPBD di
tingkat daerah tidak lebih dari 2 (dua) minggu setelah
pelaksanaan latihan;
b) Pelaporan minimal terdiri dari:
(1) Latar Belakang Latihan
Berisi maksud dan tujuan, lingkup latihan serta
waktu dan tempat pelaksanaan latihan;
(2) Skenario Latihan
Berisi skenario yang digunakan dalam latihan;
(3) Catatan Proses Pelaksanaan Latihan
Berisi catatan dan dokumentasi Tahap
Pelaksanaan Latihan;
(4) Penyelesaian Ganti Rugi
Berisi penyelesaian ganti rugi yang timbul akibat
pelaksanaan latihan;
(5) Pembelajaran yang diambil dari Latihan.

l. Tindakan Perbaikan
Sesuai dengan fungsinya, latihan digunakan untuk
mengidentifikasi kesenjangan kapasitas kesiapsiagaan yang masih
ada untuk selanjutnya menjadi bahan perbaikan untuk Tindakan
Perbaikan kapasitas kesiapsiagaan ke depan. Proses perbaikan ini
dilaksanakan terpisah dari proses latihan dengan mengikutsertakan
perwakilan dari penyelenggara latihan.
1) Identifikasi Perbaikan
a) Identifikasi Perbaikan difokuskan minimal pada 5
(lima) parameter:
(1) Konsep umum pelatihan daerah;
(2) Pelatihan keterampilan tambahan yang
dibutuhkan pada suatu institusi;
(3) Peningkatan kapasitas sarana prasarana;
(4) Optimalitas prosedur operasi;
(5) Efektifitas rencana kontijensi.

b) Proses identifikasi dilaksanakan berdasarkan hasil


evaluasi, pembelajaran dan rekomendasi pada Laporan
Evaluasi Latihan;

c) Hasil identifikasi disusun secara jelas untuk


menjamin pelaksanaan penyempurnaan. Format
penyusunan Identifikasi Perbaikan minimal adalah:
(1) Parameter;
(2) Kegiatan;
(3) Output Kegiatan;
(4) Penanggungjawab pelaksanaan;
(5) Target waktu pelaksanaan.

d) Tahap Identifikasi Perbaikan menggunakan


anggaran di luar anggaran latihan.

2) Pendampingan Perbaikan
a) Proses perbaikan yang telah diidentifikasi harus tetap
didampingi untuk menjamin pelaksanaannya sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan;
b) Proses pendampingan ini menjadi dasar perbaikan
berkelanjutan dari sistem kesiapsiagaan yang selalu
dilatih secara periodik;
c) Proses pendampingan ini dibawah koordinasi BNPB di
tingkat nasional dan BPBD di tingkat daerah;

Pendampingan Perbaikan menggunakan anggaran tersendiri di luar


anggaran latihan.
2. Perencanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
a. Direktif Latihan
Direktif latihan adalah suatu bentuk tertulis yang berupa arahan,
petunjuk maupun kebijakan dari pimpinan, yang digunakan sebagai
dasar, acuan atau pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan
(latihan). Direktif latihan digunakan sebagai dasar penyusunan
Rencana Garis Besar (RGB) Latihan, disusun oleh pejabat yang
menangani bidang latihan untuk kesiapsiagaan, dan ditandatangani
oleh pimpinan selaku penanggungjawab kegiatan. Mempelajari
direktif latihan bertujuan untuk:
1) Sebagai dasar referensi pelaksanaan latihan;
2) Tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan, tempat, peserta,
materi latihan dan dukungan anggaran.

b. Pembentukan Tim Perancang Latihan


Tim perancang latihan dibentuk dengan mekanisme sebagai
berikut:
1) Melibatkan perwakilan dari pihak-pihak yang akan
terlibat dalam latihan;
2) Dibedakan antara perancang, pelaku, fasilitator,
evaluator;
3) Jumlahnya tergantung tingkat kompleksitas dari latihan
yang dirancang;
4) Bertanggungjawab untuk perencanaan, pelaksanaan
hingga pengakhiran latihan;
5) Peran & fungsi masing-masing perancang jelas; dan
6) Menyusun Rencana Garis Besar Latihan dan dokumen
latihan lainnya.

Struktur organisasi latihan disajikan dalam Gambar 5 berikut.


Gambar 5. Struktur Organisasi Latihan

c. Penyusunan Rencana Garis Besar Latihan


Rencana Garis Besar (RGB) Latihan adalah suatu rencana atau
konsep yang memuat landasan latihan, pokok-pokok
penyelenggaraan latihan serta ringkasan cerita atau skenario latihan
yang dimainkan, disusun berdasarkan Direktif Latihan yang
dikeluarkan. Lebih lanjut konsep latihan yang dikembangkan meliputi
bagian-bagian berikut:
1) Urgensi latihan
2) Menentukan level/tingkat latihan
3) Menentukan tujuan & sasaran latihan
4) Membuat skenario latihan
5) Menyusun dokumen latihan
6) Merencanakan dukungan logistik & Administrasi

Rencana Garis Besar (RGB) Latihan mencakup perencanaan


penyelesaian tugas-tugas dengan timeline waktu yang jelas,
menentukan fokus latihan, peserta, narsum, tim evaluator, dan
sebagainya, serta mencakup perencanaan pertemuan-pertemuan dan
outputnya:
1) Concept Development Conference
2) Initial Planning Conference
3) Mid-Term Planning Conference
4) MSEL Workshop
5) Final Planning Conference

d. Identifikasi Permasalahan (materi kajian)


Identifikasi permasalahan diperlukan untuk mengembangkan
skenario latihan, menyusun Rencana Operasi Latihan (ROL)/Master
Scenario Events List (MSEL). Identifikasi permasalahan menjadi
dasar untuk menentukan “target evaluasi” (materi latihan &
pelaksanaan latihan itu sendiri), biasanya terkait dengan
kebijakan/kewenangan organisasi, yurisdiksi terkait ancaman dan
bahaya yang kemungkinan terjadi, dan berkaitan dengan
tanggungjawab/peran/fungsi yang harus dilakukan berkaitan dengan
skenario latihan.

e. Pengembangan Skenario Latihan


Pengembangan skenario latihan dilakukan dengan cara
membandingkan skenario strategis dengan skenario taktis. Skenario
latihan dapat berupa narasi atau dalam bentuk timeline. Skenario
latihan berfungsi untuk “setting stage” atau konteks diskusi dalam
TTX. Skenario latihan harus dapat memfasilitasi untuk mencapai
tujuan dan target latihan. Skenario latihan harus scientific-based,
realistis dan mencakup tantangan-tantangan riil pada situasi yang
sebenarnya serta menghindari isu-isu yang sensitif/kontroversial.

f. Pengembangan Dokumen Latihan


Pendokumentasian merupakan hal yang sangat penting untuk
menyusun latihan berikutnya. Dokumen latihan membantu untuk
mengidentifikasi pembelajaran, praktik-praktik terbaik dan tindakan
perbaikan. Dokumen Latihan TTX meliputi:
1) Direktif
2) RGB
3) ROL/MSEL
4) Panduan Fasilitator
5) Panduan Evaluator
6) Panduan Pelaku

Dokumen latihan memiliki format yang telah ditentukan. Format


dokumen latihan disajikan sebagai berikut:
1) Direktif Latihan

Direktif latihan disusun dalam format sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
1. Umum;
2. Dasar;
3. Maksud dan Tujuan.

Bab II Pedoman Umum Penyelenggaraan Latihan


4. Tema;
5. Tujuan;
6. Sasaran;
7. Tingkatan & Metode Latihan;
8. Materi Latihan;
9. Tempat Latihan;
10. Waktu Latihan;
11. Peserta Latihan;
12. Referensi.

Bab III Instruksi Koordinasi


 Organisasi Penyelenggaraan;
 Materi Latihan;
 Lain-lain.

Bab IV Penutup
Lampiran-lampiran

2) Rencana Garis Besar (RGB) Latihan


Rencana Garis Besar (RGB) latihan disusun dalam format sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup & Tata Urut
4. Dasar

BAB II LANDASAN PENYELENGGARAAN LATIHAN


5. Latar Belakang Latihan
6. Urgensi Latihan
7. Tema Latihan
8. Pokok-pokok hasil evaluasi latihan yang lalu

BAB III POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LATIHAN


9. Tujuan Latihan
10. Sasaran Latihan
11. Pelajaran yang ingin dikembangkan
12. Macam, Sifat, Metode dan Tingkat Latihan
13. Referensi
14. Penyelenggaraan Latihan
15. Tempat dan Waktu
16. Dukungan Administrasi
17. Komando, Kendali dan Komunikasi
18. Instruksi Koordinasi

BAB IV RINGKASAN CERITA LATIHAN


19. Daerah Latihan
20. Skenario Latihan

BAB V PENUTUP
21. Penutup

LAMPIRAN:
a. Organisasi Latihan
b. Rencana Operasi Lat
c. Skenario Bergambar
d. Rencana Waktu Lat
e. Agenda
f. Daftar Personil
g. Sarpras

3) Rencana Operasi Latihan (ROL)/Master Scenario Events


List (MSEL)
ROL adalah dokumen yang disusun berdasarkan skenario strategis
dan skenario taktis latihan dan menjadi alat kendali utama dalam
menjalankan latihan TTX. Berisi tentang hal-hal atau isu-isu yang
menjadi pokok diskusi dalam latihan, inject-inject dalam bentuk
pertanyaan serta tanggapan yang diharapkan dan referensi terkait hal-
hal yang dilatihkan.

Rencana Operasi Latihan (ROL) disusun dalam format sebagai


berikut:
4) Panduan Fasilitator
Panduan fasilitator berisi jadwal kegiatan, daftar personil perancang
latihan serta data-data lainnya sebagai pedoman bagi fasilitator dalam
melaksanakan kegiatan latihan. Panduan fasilitator disusun dalam
format sebagai berikut:

BAB I INFORMASI UMUM


1. Pendahuluan
2. Kerahasiaan
3. Ikhtisar Latihan
4. Tata Cara Pelaksanaan
5. Tanda Pengenal Latihan

BAB II SKENARIO & DATA PENDUKUNG


6. Naratif Skenario Strategis
7. Setting Skenario Taktis
8. Data Pendukung Lain

BAB III PANDUAN BAGI FASILITATOR


9. Struktur Organisasi Latihan TTX
10. Tugas & Tanggung Jawab Fasilitator
11. Perangkat untuk Fasilitator

LAMPIRAN
 Jadwal Pelaksanaan TTX
 Peta dan Lay Out Lokasi Pelaksanaan TTX
 Daftar Nama Fasilitator dan Evaluator
5) Panduan Evaluator
Panduan evaluator berisi tentang cek list dan indikator lainnya
sebagai pedoman bagi tim evaluasi dalam mengevaluasi jalannya
latihan. Panduan evaluator disusun dalam format sebagai berikut:

BAB I INFORMASI UMUM


1. Pendahuluan
2. Kerahasiaan
3. Ikthisar Latihan
4. Tata Cara Pelaksanaan
5. Tanda Pengenal Latihan

BAB II PEDOMAN EVALUATOR


6. Definisi Evaluator
7. Tugas & Tanggung Jawab
8. Metode Evaluasi
9. Perangkat Evaluasi

LAMPIRAN
 Jadwal Pelaksanaan TTX
 Peta dan Lay Out Lokasi Pelaksanaan TTX
 Daftar Nama Fasilitator dan Evaluator
 Format Perangkat Evaluasi
6) Panduan Pelaku
Panduan pelaku adalah dokumen yang memuat tata tertib bagi
pelaku dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama latihan
berlangsung. Panduan pelaku disusun dalam format sebagai berikut:

BAB I PEDOMAN BAGI PELAKU


1. Tujuan Panduan
2. Ruang lingkup
3. Konsep Latihan
4. Asumsi Latihan
5. Skenario Latihan
6. Keamanan dan Keselamatan

BAB II PROSEDUR & TANGGUNGJAWAB BAGI PELAKU


7. Pra latihan
8. Saat latihan
9. Setelah latihan

LAMPIRAN
 Skenario latihan
 Struktur organisasi latihan
 Jadwal latihan
 Peta & lay out lokasi latihan
 Daftar nama peserta
3. Pelaksanaan Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)
TTX dapat dilaksanakan dengan tiga format: 1) Plenary Sessions;
2) Groups; dan 3) Kombinasi Plenary Sessions dan Groups.
Mekanisme pelaksanaan TTX terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
a. Academic Session/Sesi Pembekalan
Academic Session/Sesi Pembekalan dilakukan sebelum latihan
(TTX) dilaksanakan. Academic Session/Sesi Pembekalan
diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman atau
informasi terkait materi dan mekanisme latihan kepada peserta.
Beberapa materi diberikan sebagai referensi oleh para narasumber
(Subject Matter Expert/SME) yang ahli dibidangnya.

b. Table Top Exercise (TTX) Session/Sesi Pelatihan


1) Agenda untuk pelaksanaan latihan
 Pengantar dari Ex Director/Dirlat
 Penyampaian Tujuan & sasaran Latihan
 Penyampaian Tata tertib kegiatan selama Lat
 Pelaksanaan TTX (biasanya terbagi dalam beberapa
“move”/fase).

2) TTX dalam bentuk plenary lebih efektif bilamana tujuan


dari latihan adalah untuk sharing informasi.

3) Dalam bentuk plenary, diperlukan fasilitator yang


mampu mengendalikan jalannya diskusi dengan alokasi
waktu dan target yang telah ditentukan, terutama jika
jumlah pelaku cukup besar.

4) Biasanya terdapat peserta yg terlalu mendominasi


sementara ada peserta yg terlihat pasif dan dalam
sikon tersebut, Fasilitator berperan untuk mendorong
keaktifan semua pelaku sehingga diskusi berjalan
seimbang.
5) Fasilitator diperbolehkan untuk mengarahkan
pertanyaan-pertanyaan kepada pelaku tertentu, namun
pelaku lainnya juga diperbolehkan untuk memberikan
masukan ataupun menambahkan komentar.

6) Menggunakan Rencana Operasi Latihan (ROL):


 Berisi move/fase, permasalahan/isu-isu yang akan
dilatihkan/didiskusikan, pertanyaan-pertanyaan,
tanggapan yang diharapkan, dan referensi yang
digunakan sebagai rujukan.
 Terdapat alokasi waktu untuk setiap
permasalahan yang diangkat dalam diskusi
dengan melemparkan pertanyaan kepada pelaku.
 Pertanyaan = inject persoalan.
 Digunakan oleh fasilitator sebagai alat kendali
dalam mengarahkan diskusi ke arah yang sesuai
dengan tujuan dan sasaran latihan.
 Digunakan oleh pengendali latihan untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya latihan
dan mengendalikan fasilitator jika keluar dari rol.

7) Selama Diskusi:
 Diperlukan partisipasi aktif peserta
 Pelaku berpartisipasi sesuai dengan tugas dan
fungsi dari jabatan/posisi yang sebenarnya
 Semua pihak terkait harus menghormati pelaku
yang sedang berbicara/ mengemukakan pendapat
 Fasilitator memfasilitasi diskusi dan memastikan
setiap isu/permasalahan yang
dilatihkan/didiskusikan mengarah pada “closed
loops”
 Fasilitator bisa mengarahkan beberapa
pertanyaan kepada peserta tertentu tetapi peserta
lainnya juga dapat menambahkan atau
menyampaikan pendapatnya.
 Fasilitator dapat memfasilitasi diskusi lebih
mendalam sehingga didapat pemahaman yang
lebih baik pada setiap materi / issue oleh seluruh
peserta.

c. After Action Review/Evaluasi


1) Bagian/sesi ini difasilitasi oleh tim evaluasi/AAR setelah
latihan selesai.
2) Tim Evaluasi/AAR menyampaikan hasil kompilasi
evaluasi sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.
3) Oleh karena keterbatasan waktu, dalam sesi ini tim
evaluasi hanya menyampaikan hal-hal kunci/prioritas
sedangkan penjelasan detail akan disampaikan tidak
lebih dari seminggu setelah TTX diselenggarakan.

4. Praktik Geladi Ruang/Table Top Exercise (TTX)


Table Top Exercise ini terdiri dari lima pergerakan atau “Move”,
yaitu:
a. Move 1 (Tahapan Informasi)
Posko Pemantau mengirimkan informasi peringatan dini atau
bencana yang akan/telah terjadi kepada Pemerintah daerah;

b. Move 2 (Tahap Siaga)


Posko Pemantau mengirimkan informasi perkembangan situasi
kepada Pemda dan Pusdalops BPBD /TNI/POLRI dan masyarakat;

c. Move 3 (Status Tanggap Darurat)


Bupati/Walikota menyatakan Status TD dan menunjuk Komando
Tanggap Darurat dan Komando TD menyiapkan dan membuat
struktur komando dalam menghidupkan rencana Operasi dengan
dasar Rencana Kontinjensi;
d. Move 4 (Pengerahan Sumber Daya)
Komando Tanggap Darurat melalui Posko TD mengerahkan
sumber daya atas arahan Bupati/Walikota untuk mobilisasi sumber
daya ke lokasi bencana dalam operasi Tanggap Darurat;

e. Move 5 (Tahap Demobilisasi/Pengakhiran)


Komando Tanggap Darurat melaporkan kondisi dilapangan tentang
akses transportasi, evakuasi dan penyelamatan, lokasi pengungsian,
kelompok rentan, kesehatan, keamanan, ekonomi dll untuk
pencabutan Status Tanggap Darurat).

D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 4.1. Berpikir Reflektif tentang Geladi
Ruang/Table Top Exercise (TTX)

E. Latihan/Tugas/Kasus

F. Rangkuman

G.Umpan Balik

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

I. Kunci Jawaban
Kegiatan Pembelajaran 5: Geladi Posko/Command
Post Exercise (CPX)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan
mampu mempraktikkan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

B. Indikator Pencapaian Tujuan


Setelah mengikuti mata diklat ini seluruh peserta diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan Tentang Hakikat Geladi Posko/Command Post
Exercise (CPX)
2. Menjelaskan Rencana Informasi Latihan/Master Scenario
Event List (RIL/MSEL)
3. Menjelaskan Ruangan dan Peralatan Geladi
Posko/Command Post Exercise (CPX)
4. Mempraktikan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
5. Menyusun Rekomendasi Geladi Posko/Command Post
Exercise (CPX)

C. Uraian Materi
1. Hakikat Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
a. Definisi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
1) Geladi Posko merupakan suatu kegiatan latihan yang
melibatkan satu atau multi-pihak atau lembaga/instansi
untuk menguji kapasitas dan berbagai fungsi yang
dimiliki oleh lembaga/instansi yang terlibat berdasarkan
suatu Skenario Latihan;
2) Pelaku Geladi Posko adalah personil atau individu yang
berasal dari level manajerial dari satu atau beberapa
instansi/lembaga terkait;
3) Geladi Posko mensimulasikan kegiatan operasi
tanggap darurat yang sebenarnya dengan memberikan
berbagai permasalahan yang rumit tetapi realistis dan
membutuhkan tanggapan/aksi yang cepat dan efektif
dari para pelakunya sehingga diperlukan konsentrasi
penuh dari semua pihak yang terlibat (baik pelaku,
pengendali, bulsi, dan sebagainya) dan pengendalian
waktu yang baik;
4) Pada pelaksanaannya, Pelaku diberikan serangkaian
keadaan dan kejadian yang sambung menyambung,
mengandung persoalan yang harus dipecahkan dan
meminta keputusan, rencana, perintah, dan tindakan
dari Pelaku dalam SKTD;
5) Situasi dikembangkan melalui para Pengendali yang
meneruskan semua persoalan secara bagian dalam
hubungan Komando ke atas, bawah, dan samping guna
mensimulasikan kejadian sesungguhnya;
6) Pengendali Atas, Pengendali Samping, dan Pengendali
Bawah akan memberikan kasus kepada para pelaku
berdasarkan Skenario Latihan;
7) Selama latihan berlangsung Posko, tetap berada di
tempat dan bekerja dengan alat komunikasi tiruan atau
yang disiapkan.

b. Tujuan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


Geladi Posko dapat digunakan sebagai sarana untuk:
1) Menguji dan memvalidasi suatu rencana, kebijakan,
prosedur yang merupakan bagian dari Sistem Komando
Tanggap Darurat (SKTD);
2) Menguji kapasitas personil di level manajerial, maupun
fungsi, peran, serta tanggungjawab suatu unit atau
bidang yang saling berkaitan;
3) Menguji rencana tanggap darurat dan mekanisme
pengerahan sumberdaya yang dapat dimobilisasi dalam
situasi darurat;
4) Mensimulasikan tahapan dalam suatu kegiatan, teknik,
prosedur, dan tata cara pengendalian operasi dalam
SOP yang telah ada;
5) Meningkatkan kemampuan personil terkait dalam
menjalankan kebijakan dan koordinasi sesuai SOP oleh
masing-masing personel di tiap instansi dalam keadaan
tanggap darurat;
6) Melihat kebijakan dan prosedur tiap bagian yang
berkaitan dengan SOP yang ada serta mekanisme
komando, koordinasi, komunikasi, dan informasi pelaku
dalam struktur SKTD;
7) Memvalidasi dan memperbaiki SOP yang telah ada;
8) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personel
dan organisasi dalam SKTD.

c. Sasaran Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


1) Peserta latihan memiliki kemampuan teknis sesuai
dengan bidang masing-masing yang bersinergi dengan
SKTD lainnya dihadapkan dengan suatu scenario
sederhana;
2) Dapat menguji suatu renkon/SOP;
3) Dapat menguji peralatan baru sebelum penggunaan
pada kondisi sesungguhnya di lapangan;
4) Dapat menguji sistem komunikasi apabila terjadi
kondisi/bencana sesungguhnya.

d. Tahap Perencanaan Geladi Ruang/Command Post Exercise


(CPX)
Perencanaan ini meliputi:
1) Direktif Latihan
c) PJL menyiapkan Direktif Latihan terkait program
latihan (terkait roadmap latihan dan kaitannya
dengan program latihan-latihan lainnya guna
peningkatan kesiapsiagaan), tujuan fleksibilitas,
batasan-batasan latihan (misalnya terkait
anggaran, waktu pelaksanaan, waktu
perencanaan dan persiapan), tempat
pelaksanaan, dan ketersediaan personil untuk
mendukung latihan, dan usulan terkait struktur
organisasi latihan (PTL, KPL, Sekretariat).
d) PJL menetapkan KPL dan menyampaikan Direktif
Latihan.

2) Bidang Teknis Latihan


e) KPL menghubungi personil-personil yang akan
dilibatkan dalam BTL guna bersama-sama
menyiapkan Kerangka Acuan Latihan (KAL).
f) KAL antara lain memuat poin-poin sebagai
berikut:
(14) Maksud Latihan;
(15) Tujuan Latihan;
(16) Sasaran Latihan;
(17) Metode Latihan;
(18) Sumber Daya yang tersedia;
(19) Skenario Umum;
(20) Tanggal, Waktu, dan Durasi Latihan;
(21) Anggota BTL dan BPL;
(22) Pelaku Latihan;
(23) Asumsi-asumsi yang digunakan;
(24) Metode Pengendalian dan Evaluasi Latihan;
(25) Isu-isu Lokal dan hal-hal yang membutuhkan
perhatian khusus; dan
(26) Logistik Latihan

g) KPL mengidentifikasi usulan struktur organisasi


latihan secara lengkap.
h) KPL menyampaikan usulan KAL dan struktur
organisasi latihan kepada PJL guna mendapatkan
masukan perbaikan-perbaikan.

3) Organisasi Latihan
Usulan KAL dan struktur organisasi latihan
dibicarakan bersama dalam Rapat Pembentukan
Organisasi Latihan.
d) Peserta
(3) Pemapar: KPL
(4) Audiens: PJL dan pejabat-pejabat senior /
tokoh dari institusi yang akan ikut terlibat
(baik sebagai pelaku atau penyelenggara
latihan).
e) Hasil yang diharapkan
(5) Dukungan pejabat senior/tokoh dari institusi
yang akan ikut terlibat dalam latihan.
(6) Kesepakatan terkait metode, skenario,
maksud, tujuan, dan sasaran latihan.
(7) Kesepakatan terkait target tahapan
penyelenggaraan latihan dan capalan-
capalan (milestone) di tiap tahapan.
(8) Identifikasi peserta latihan (baik sebagai
pelaku ataupun penyelenggara).

f) Tindak Lanjut
(5) Notulensi Paparan KAL disebarkan ke
seluruh audiens.
(6) KPL memastikan bahwa institusi-institusi
yang terlibat terwakili secara memadai dalam
struktur organisasi latihan.
(7) KPL menetapkan struktur organisasi latihan.
(8) BTL dan BPL melakukan persiapan Rapat
Koordinasi dan Konsolidasi (RKK I):
 Waktu dan Tempat
 Agenda
 Materi Presentasi
 Project Management Timeline
 Bahan-bahan bacaan pendukung

4) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi I (RKK I)


f) Peserta
(3) Pimpinan : KPL
(4) Audiens : BTL dan BPL

g) Maksud
Menentukan ruang lingkup latihan dengan
mempertimbangkan:
(6) Masukan dari BTL
(7) Sasaran Latihan
(8) Variabel Skenario (waktu, tempat, dan jenis
bencana)
(9) Batasan-batasan latihan
(10) Asumsi-asumsi yang digunakan

h) Kelengkapan yang dibutuhkan


(8) Agenda rapat
(9) Project Management Timeline
(10) Briefing kepada BTL sebelum pelaksanaan
RKK I
(11) Keterampilan dan Tugas yang akan
dilatihkan
(12) Informasi ancaman bahaya (terkait skenario
latihan)
(13) Usulan tata letak Daerah Latihan
(14) Bahan-bahan bacaan pendukung

i) Hasil yang diharapkan


(12) Penetapan jadwal perencanaan latihan dan
identifikasi capaian.
(13) Pembagian tugas dan tanggung jawab yang
jelas dalam struktur organisasi latihan,
khususnya dalam rangka pengembangan
Dokumen Latihan dan Logistik Latihan.
(14) Penetapan sasaran latihan yang jelas dan
terukur (sasaran yang diharapkan memenuhi
kriteria SMART (Smart, Measurable,
Achievable, Realistic, Task-Oriented).
(15) Identifikasi Peraturan, Kebijakan, SOP,
Rencana Kontinjensi, dan MoU yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan latihan.
(16) Identifikasi isu-isu lokal dan hal-hal yang
membutuhkan perhatian khusus.
(17) Identifikasi narasumber guna membantu
penyusunan Dokumen Latihan.
(18) Penetapan ruang lingkup keterlibatan pelaku
dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
didemonstrasikan pelaku dan divalidasi dari
pelaku, sehingga kebutuhan logistik terkait
dapat dipersiapkan guna mendukung
aktivitas-aktivitas tersebut.
(19) Penetapan durasi optimum dari latihan.
(20) Pemahaman bahwa BTL akan difungsikan
lebih sebagai fasilitator, pengendali, Tim
Evaluasi, atau Tim Penilai; bukan sebagai
pelaku.
(21) Pemahaman bahwa latihan bukan
dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan
dari pelaku latihan, namun lebih untuk
memvalidasi prosedur/rencana yang ada dan
mengidentifikasi permasalahan/kesenjangan
yang masih ada guna perbaikan ke
depannya.
(22) Kesepakatan waktu dan tempat pelaksanaan
RKK selanjutnya.

j) Tindak Lanjut
(4) Notulensi RKK I disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK I.
(5) Setiap anggota BTL dan BPL
menindaklanjuti penugasan yang diberikan
terkait penyiapan dokumen dan logistik
latihan.
(6) Penugasan diharapkan dapat diselesaikan
dan diinformasikan ke seluruh anggota BTL
dan BPL dalam waktu maksimum 3 (tiga)
hari sebelum rapat berikutnya.

5) Rapat Penyusunan Skenario Latihan (RPSL)


h) Umum
(3) RPSL hanya digunakan untuk Tahap Uji
Sistem
(4) RPSL dapat diagendakan ke dalam RKK II
atau RKK III, atau diselenggarakan sebagai
rapat tersendiri (1 (satu) atau 2 (dua) kali
rapat terpisah).

i) Peserta
(4) Pimpinan : KPL (atau diwakilkan
kepada Kasi Perencanaan
Latihan)
(5) Audiens : Seksi Perencanaan BTL
(6) Narasumber : bersesuaian dengan jenis
ancaman dan sasaran yang
akan dievaluasi dari pelaku
latihan.
j) Maksud
Mengembangkan Skenario Latihan berupa daftar
kronologis yang berisikan:
(7) Sinopsis Kejadian (sebagai pemicu)
(8) Respons pelaku yang diharapkan atas
kejadian tersebut.
(9) Keterampilan/tugas/sasaran/standar yang
menjadi dasar atau pembanding yang
diharapkan.
(10) Personil yang bertanggung jawab.
(11) Kejadian khusus dalam skenario (kasus) yang
mengarahkan pelaku untuk
mengimplementasikan
kebijakan/rencana/prosedur yang akan
divalidasi dalam latihan.
(12) Metode yang digunakan untuk penyampaian
kasus (Antara lain: telephone, facsimile, radio,
e-mail, caraka).

k) Kelengkapan yang dibutuhkan


(4) Notulensi RKK I
(5) Draft Dokumen Latihan
(6) Template Skenario Latihan yang telah
disepakati Bersama

l) Pointer Diskusi
Dalam mengembangkan Skenario Latihan, BTL
harus mempertimbangkan keterampilan/tugas
yang bersesuaian dengan sasaran latihan. Selain
itu, perlu mempertimbangkan kondisi/persyaratan
yang bersesuaian guna memungkinkan pelaku
menunjukkan keterampilan/tugas yang
diharapkan.
Berikut ini daftar pertanyaan guna memandu
pengembangan Skenario Latihan:
(5) Apakah kejadian pemicu secara langsung
berhubungan dengan pemenuhan sasaran
latihan (sebagai kasus utama)?
(6) Siapa yang akan menyampaikan kasus?
Siapa pelaku yang akan menerima kasus
tersebut? Kapan kasus tersebut
disampaikan? Bagaimana metode
penyampaian kasus yang digunakan?
(7) Apa tugas yang diharapkan dikerjakan oleh
pelaku? Siapa pelaku yang akan
mendemonstrasikan tugas tersebut?
(8) Apabila pelaku gagal menunjukkan respon
yang diharapkan, apakah akan dilakukan
alternative lain guna memancing pelaku ke
arah yang diinginkan (sebagai kasus
lanjutan?)

m) Hasil yang diharapkan


(3) Identifikasi kasus utama dan kapan waktu
penyampaian kasus utama tersebut.
(4) Penugasan untuk melengkapi Skenario
Latihan.

n) Tindak Lanjut
(4) Notulensi RPSL disebarkan ke seluruh Seksi
Perencanaan BTL dalam waktu maksimum 2
(dua) hari setelah RPSL.
(5) Satu orang dari Seksi Perencanaan BTL
mengkompilasi masukan-masukan dalam
RPSL dan menyusun draft Skenario Latihan.
(6) Setelah tersusunnya draft Skenario Latihan,
selanjutnya Seksi Perencanaan BTL
melakukan koordinasi dan mengurutkan
kejadian-kejadian dan kasus-kasus tersebut
dengan tujuan:
 Menghindari konflik antara satu
kejadian/kasus dengan kejadian/kasus
lainnya.
 Memastikan bahwa urutan
kejadian/kasus sedekat mungkin
mendekati realism kejadian yang
sebenarnya.
(5) Finalisasi Skenario Latihan diselesaikan
dalam waktu maksimum 3 (tiga) hari
sebelum RKK berikutnya dan didistribusikan
ke seluruh Seksi Perencanaan BTL.

6) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi II (RKK II)


g) Umum
RKK II umumnya diselenggarakan untuk
Tingkat Uji Sistem.

h) Peserta
(3) Pimpinan : KPL
(4) Peserta : BTL, BPL, dan Sekretariat

i) Kelengkapan yang dibutuhkan


(5) Agenda rapat
(6) Notulensi rapat sebelumnya (RKK I dan/atau
RPDL)
(7) Draft diagram waktu skenario
(8) Draft Dokumen Latihan

j) Pointer Diskusi
(6) Masukan-masukan audiens atas Dokumen
Latihan
(7) Identifikasi kebutuhan-kebutuhan pendukung
di lokasi latihan serta batasan-batasan yang
ada.
(8) Kesepakatan final terkait kebutuhan logistik.
(9) Kesepakatan diagram waktu skenario
(terutama apabila sebelumnya tidak
melakukan RPSL).
(10) Penugasan atas hal-hal baru yang perlu
ditindaklanjuti.

k) Hasil yang diharapkan


(7) Kesepakatan atas detail akhir Rencana
Latihan.
(8) Masukan menyeluruh atas diagram waktu
Skenario Latihan.
(9) Masukan menyeluruh atas dokumen-
dokumen latihan.
(10) Masukan menyeluruh atas kasus-kasus
dalam Skenario Latihan.
(11) Kesepakatan terkait Daerah Latihan.
(12) Finalisasi waktu dan tempat untuk RKK III

l) Tindak Lanjut
(3) Notulensi RKK II disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK II.
(4) Finalisasi Skenario Latihan, Rencana
Latihan, dan Dokumen Latihan lainnya yang
diselesaikan dan disebarkan ke seluruh
anggota BTL dan BTL maksimum 5 (lima)
hari sebelum RKK III.

7) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi III (RKK III)


f) Peserta
(3) Pimpinan : KPL
(4) Peserta : BTL dan BPL
g) Kelengkapan yang dibutuhkan
(4) Agenda rapat
(5) Notulensi rapat sebelumnya (RKK I dan/atau
RKK II, RPSL)
(6) Draft final Dokumen Latihan

h) Pointer Diskusi
(4) Memecahkan permasalahan-permasalahan
yang masih belum terselesaikan terkait
perencanaan latihan.
(5) Mengkaji seluruh kegiatan pendukung latihan
(jadwal, registrasi, kebutuhan-kebutuhan
khusus).
(6) Pengkajian final dan penyepakatan atas
naskah-naskah latihan dan materi-materi
presentasi lainnya.

i) Hasil yang diharapkan


(5) RKK III tidak menyebabkan perubahan-
perubahan yang signifikan atas proses
perencanaan yang telah dilalui.
(6) Pemahaman dan persetujuan dari audiens
atas prosedur dan proses latihan.
(7) Pemecahan atas isu-isu yang muncul di
saat-saat akhir.
(8) Kesepakatan atas kebutuhan pendukung
latihan.

j) Tindak Lanjut
(4) Notulensi RKK III disebarkan ke seluruh
audiens dalam waktu maksimum 2 (dua) hari
setelah RKK III.
(5) BTL, BPL, dan Sekretariat tetap saling
koordinasi, terutama untuk kebutuhan
pendukung latihan.
(6) Seksi Perencanaan Latihan memfinalisasi
seluruh Dokumen Latihan (Skenario Latihan,
Rencana Latihan, dan Dokumen-dokumen
latihan lainnya).
Poin (3) diselesaikan maksimum 5
(lima) hari sebelum pelaksanaan latihan, dan
disebarkan ke pihak-pihak yang
berkepentingan (Presenter, Fasilitator,
Pengendali, Tim Evaluasi, Tim Penilai, dan
Bulsi).

e. Tahap Persiapan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


Persiapan dilakukan untuk memastikan agar seluruh perencanaan
yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Untuk memastikan agar
latihan dapat berjalan dengan baik, maka penyelenggara melakukan
beberapa proses:
1) Briefing
Kegiatan briefing dilaksanakan dengan memberikan
pengarahan secara langsung:
d) Briefing Penyelenggara dan Pengendali
Briefing Penyelenggara dan Pengendali
dilaksanakan oleh KPL. Briefing ini bertujuan agar
seluruh unsur penyelenggara dan pengendali
memahami proses penyelenggaraan latihan,
skenario latihan tugas setiap personil yang terlibat
dan capaian latihan.

e) Briefling Pelaku
Briefing Pelaku dilaksanakan oleh Ketua Tim
Pengendali dan bertujuan agar pelaku memahami
proses latihan, serta capaian latihan.

f) Briefing Tim Evaluasi


Briefing Tim Evaluasi dilaksanakan oleh Ketua
Tim Evaluasi dan bertujuan agar Tim Evaluasi
memahami Rencana Latihan, mekanisme
jalannya latihan, dan hal-hal yang akan dievaluasi
dari peserta dengan menggunakan Formulir
Evaluasi Latihan.

2) Sosialisasi
d) Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui
adanya kegiatan latihan serta maksud dan tujuan
dari latihan.
e) Sosialisasi juga dapat dilaksanakan sebagai salah
satu cara agar masyarakat yang tinggal di sekitar
Daerah latihan dapat dilibatkan sebagai pelaku
latihan10.
f) Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Humas
(pada Sekretariat) yang dilaksanakan dengan cara
antara lain:
(4) Sosialisasi melalui tokoh-tokoh masyarakat;
(5) Sosialisasi langsung kepada masyarakat;
(6) Sosialisasi menggunakan media cetak atau
elektronik.

3) Penyiapan Daerah Latihan


c) Penyiapan daerah latihan bertujuan untuk
memastikan kesiapan Daerah Latihan, antara lain
dari sisi tata letak, kebutuhan peralatan, logistik,
keamanan, dan aksesibilitas.
d) Penyiapan Daerah Latihan dilaksanakan oleh BTL
dengan dibantu oleh BPL.

4) Pra-Latihan
e) Pra-Latihan dilaksanakan untuk Tingkat Uji
Sistem.
f) Pra-Latihan melibatkan unsur Penyelenggara
Latihan, Pelaku Latihan, dan Tim Evaluasi.
g) Pra-Latihan ini bertujuan untuk:
(4) Memberikan gambaran secara umum bentuk
dan mekanisme kegiatan latihan yang akan
dilaksanakan.
(5) Memberikan gambaran bentuk kesiapan
sumber daya bagi seluruh unsur yang terlibat
dalam kegiatan latihan.
(6) Mengidentifikasi kesenjangan sumber daya
latihan yang mungkin masih ada.
h) Kegiatan Pra-Latihan dapat dilaksanakan dengan
metode diskusi, Demo, Gelar Peralatan, dan Gelar
Personil.

5) Mobilisasi Pelaku
c) Mobilisasi bertujuan agar seluruh Pelaku Latihan
telah siap di Daerah Latihan.
d) BTL dan BPL bertanggungjawab untuk
memobilisasi pelaku ke Daerah Latihan, baik
secara bersama-sama maupun secara individu.

f. Tahap Pelaksanaan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


1) Latihan dilaksanakan berdasarkan Skenario Latihan
menggunakan waktu sebenarnya untuk mendorong
pelaku agar melakukan kegiatan/respon yang
diharapkan sesuai alokasi waktu;
2) BTL akan membuat Skenario Latihan dengan
mensimulasikan dinamika kegiatan operasi tanggap
darurat sesungguhnya dengan waktu asumsi yang telah
ditentukan. Tim Pengendali mengantisipasi respon
Pelaku dan mengarahkan pelaku agar bertindak sesuai
Skenario Latihan dan respon yang diharapkan (sesuai
rencana kontijensi / SOP instansi pelaku);
3) Tim Pengendali dan Tim Evaluasi
a) Tim Pengendali dan Tim Evaluasi mendapatkan
briefing sebelum pelaksanaan latihan untuk:
 Penjelasan tugas dan tanggungjawab;
 Aturan latihan selama Geladi Posko
berlangsung;
 Menentukan lokasi tempat mereka akan
menjalankan tugas;
 Tim Evaluasi juga mendapat penjelasan
mengenai tingkat dan bentuk latihan serta
hal-hal yang akan dievaluasi dari Pelaku.
b) Tim Pengendali harus mampu mengendalikan
jalannya latihan dengan memberikan stimulasi
kasus bagian per bagian kepada pelaku agar tidak
menyimpang dari Skenario Latihan
 Pengendali Atas berperan sebagai instansi di
tingkat atas ke tingkat bawah (contohnya dari
Pemerintah ke Pemerintah Daerah,
Kementerian/Lembaga pusat ke Dinas
Provinsi, dan sebagainya);
 Pengendali Samping berperan sebagai
instansi yang kedudukannya dalam satu
level struktur organisasi (contohnya antar
kedinasan/lembaga dalam suatu daerah,
BPBD tetangga, LSM dan sebagainya)
 Pengendali Bawah berperan sebagai instansi
di tingkat bawah dalam hirarki struktur
organisasi (contohnya tim operasional
lapangan, dan sebagainya).
c) Pengendali dan Tim Evaluasi berada di tempat
terpisah dari pelaku sehingga mereka dapat
mengamati jalannya latihan tanpa mempengaruhi
penyelesaian kasus oleh pelaku;
d) Selama latihan berlangsung, Pengendali
menggunakan alat komunikasi yang telah
disiapkan.

4) Selama latihan berlangsung, Pengendali menggunakan


alat komunikasi yang telah disiapkan dan mengetahui
prosedur keamanan seandainya terjadi kondisi darurat
sesungguhnya.

g. Perangkat Pelaksana Geladi Posko/Command Post Exercise


(CPX)
1) Tim Pengendali;
2) Bulsi;
3) Kurir (membawa pesan tertulis dari pengendali ke
pelaku atau sebaliknya);
4) Tim Evaluasi;
5) Tim Penilai.

h. Karakteristik Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


1) Pergerakan personil dan perlengkapan/peralatannya
hanya sebatas simulasi;
2) Diperlukan perhatian atau konsentrasi yang tinggi dari
pihak-pihak yang terlibat;
3) Pelaku memberikan tanggapan/aksi dengan cepat dan
efektif untuk semua permasalahan yang diberikan;
4) Ada pembatasan waktu untuk setiap kasus atau
penyelesaian masalah yang diberikan.
i. Tata Laksana Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
Tata laksana penyelenggaraan Geladi Posko yang
meliputi format, tujuan, peserta, daerah latihan, waktu,
persiapan dan prasyarat dapat dijelaskan sebagaimana Tabel
1 berikut.
Tabel 1. Tata Laksana Geladi Posko/Command Post Exercise
(CPX)
GELADI POSKO/COMMAND POST EXERCISE (CPX)
Format Merupakan latihan yang bersifat interaktif seperti
kejadian sesungguhnya tanpa pengerahan peralatan.
Disimulasikan sebuah kejadian serealistis mungkin
untuk dapat menggerakkan seluruh sumber daya yang
sebenarnya.
1. Mengarahkan kebijakan, koordinasi, dan
operasional pelaku untuk merespon
secara realistis terhadap pengiriman
pesan yang bertahap oleh Bulsi dan kurir.
Pesan merupakan masalah berlanjut yang
benar-benar mungkin terjadi dalam
keadaan darurat bencana.
2. Latihan bersifat menekan pelaku pelaku
untuk merespon secara real tme dalam
mengambil keputusan dan tindakan.
Semua keputusan dan tindakan yang
diambil akan membutuhkan tanggapan
dan tindakan dari pelaku lain.
3. Latihan bersifat kompleks karena
menyebabkan pelaku untuk membuat
keputusan dan bertindak berdasarkan
persoalan yang diberikan.
Tujuan Geladi Posko memungkinkan untuk melakukan
pengujian terhadap pelaskanaan suatu SOP / fungsi
dalam SKTD tanpa pelaksanaan sesungguhnya di
lapangan.
Organisasi Latihan Pelaku Geladi Posko terdiri dari pimpinan di level
manajerial dan pengambil keputusan. Adapun yang
terlibat dalam gelada posko aantara lain:
1. Tim Pengendali;
2. Bulsi;
3. Kurir;
4. Tim Evaluasi;
5. Tim Penilai.
Daerah Latihan 1. Disarankan Geladi Posko dilaksanakan di
Pusdalops PB / tempat lain yang akan
difungsikan sebagai Posko Tanggap
Darurat Bencana;
2. Tata letak ruangan diatur sedemikian rupa
menyerupai Posko sesungguhnya;
3. Pelaku, Tim Pengendali, Tim Evaluasi,
dan Tim Pengendali berada di ruangan
yang terpisah;
4. Ruangan dilengkapi dengan telepon, peta
dampak bencana, TV, computer,
proyektor, dan lain-lain.
Waktu Geladi posko dapat dirancang untuk dilaksanakan
dalam waktu singkat antara 3-8 jam atau sampai
dengan lebih dari satu hari.
Perencanaan Perencanaan gelada posko membutuhkan waktu,
tenaga dan sumber daya antara 6-18 bulan karena:
1. Latihan membutuhkan alokasi sumberdaya
yang besar dan komitmen dari pimpinan
instansi/lembaga;
2. Membutuhkan BTL, Tim Pengendali, Tim
Evaluasi, Tim Penilai, Bulsi dan Kurir
dengan kemampuan yang memadai
Prasyarat Seminar, Lokakarya, Geladi Ruang, Permainan, Drill,
dan Rencana Kontijensi
j. Struktur Organisasi Latihan Geladi Posko/Command Post
Exercise (CPX)
Untuk memperjelas koordinasi dan fungsi dari setiap personil dalam
latihan CPX, maka dibentuk struktur organisasi sebagai berikut:
Pengen
dali
Pengawas
Pengendali

Pengendali
Atas
Pengendali
Samping
Pengendali
Bawah
Keterangan :

Komando
-----
Informasi

Komandan

Bidang Kaji Bidang Bidang Bidang


Cepat dan Operasi Sumberdaya Informasi dan
Perencanaan Media
Pelaku

Gambar 1. Struktur Organisasi Latihan Geladi Posko/Command


Post Exercise (CPX)

Struktur Organisasi CPX terdiri dari beberapa elemen dan setiap


elemen tersebut mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut:
1) Pengendali/ Wasdal
a) Memastikan latihan berlangsung sesuai dengan
jadwal, tujuan umum dan sasaran latihan;
b) Menyiapkan inject scenario, bilamana diperlukan,
untuk menstimulasi diskusi peserta latihan;
c) Menjadi otoritas yang mempunyai wewenang
sebagai pengambil keputusan untuk segala hal
yang terkait dengan latihan.
2) Peserta/ Pelaku
a) Memberikan masukan sebagai pelaku dari
organisasi yang terkait;
b) Mengidentifikasikan hal-hal yang perlu diangkat
untuk dikoordinasikan lebih lanjut dengan
pemangku kepentingan yang lain;
c) Mengikuti aturan main yang ditetapkan
penyelenggara.

k. Evaluasi dan Pelaporan


Evaluasi dilaksanakan berdasarkan kajian dari berbagai indikator
yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan kajian dari berbagai indicator yang telah ditetapkan
sebelumnya. Evaluasi dilaksanakan untuk menilai secara
komprehensif pencapaian tujuan dan sasaran latihan.
Komprehensivitas penilaian sebagai bahan evaluasi diukur dari hasil
kaji ulang dan hasil Tim Evaluasi, yang dibandingkan dengan tujuan
dan sasaran latihan. Dari evaluasi ini diperoleh status keberhasilan
latihan, identifikasi kesenjangan berdasarkan kendala-kendala yang
ditemukan selama latihan, serta pembelajaran yang diperoleh. Hasil
evaluasi ini kemudian ditulis dalam sebuah Laporan Evaluasi Latihan.
1) Evaluasi
a) Evaluasi dilaksanakan dalam sebuah Rapat Evaluasi
Latihan (REL)
(3) REL dilaksanakan tidak lebih dari 1 (satu) minggu
setelah latihan selesai dilaksanakan;
(4) REL dipimpin oleh KPL.

b) REL membahas:
(1) Status keberhasilan latihan
Status keberhasilan latihan dilihat dari berbagai
indikator yang telah disepakati dalam menilai
keberhasilan. Status ini dapat berupa:
(a). Berhasil;

(b). Perlu peningkatan kapasitas, atau

(c). Perlu perbaikan prosedur dan perencanaan.


(2) Identifikasi Kesenjangan
Rentang deviasi antara perencanaan dan
pelaksanaan perlu dianalisis akar masalah
penyebabnya. Akar permasalahan tersebut
biasanya berupa kesenjangan yang perlu
diselesaikan hingga tuntas;

(3) Pembelajaran Berdasarkan Kesenjangan


Pembelajaran diperoleh berdasarkan pertanyaan
kunci, “apa yang harus dilakukan untuk kegiatan
yang serupa agar kesenjangan yang ada tidak
ditemukan lagi”. Seluruh pembelajaran menjadi
dasar untuk menyempurnakan segala sesuatu
status keberhasilan latihan;

(4) Rekomendasi Tingkat Lanjut (RTL)


Rekomendasi tindak lanjut diterjemahkan secara
rinci berdasarkan pembelajaran yang diperoleh.
Perincian rekomendasi dapat berupa kegiatan,
target waktu pelaksanaan kegiatan,
penanggungjawab pelaksanaan dan sebagainya.

c) Rapat Evaluasi Latihan dilaksanakan dengan


menggunakan bahan-bahan yang telah dipersiapkan
sebelumnya oleh penyelenggara latihan. Bahan-bahan
tersebut adalah:

(3) Hasil Wrap Up (Debriefing/Host Wash)


Memberikan gambaran umum terkait 4 (empat)
point pembahasan Rapat Evaluasi Latihan dari
sudut pandang Pelaku;
(4) Rekomendasi Tim Evaluasi berdasarkan analisa
Formulir Evaluasi Latihan
Memberikan gambaran umum terkait 4 (empat)
point pembahasan Rapat Evaluasi Latihan dari
sudut pandang Tim Evaluasi.

d) Formulir Evaluasi Latihan disusun berdasarkan


beberapa parameter yang perlu dicermati dalam suatu
latihan. Parameter evaluasi minimal:
(5) Prosedur yang dilatih;
(6) Koordinasi lintas sector;
(7) Ketangguhan sarana prasarana pendukung
(8) Kualitas penyelenggaraan latihan.

2) Pelaporan
a) Pelaporan disusun oleh penyelenggara ditujukan
kepada Kepala BNPB di tingkat nasional dan BPBD di
tingkat daerah tidak lebih dari 2 (dua) minggu setelah
pelaksanaan latihan;
b) Pelaporan minimal terdiri dari:
(6) Latar Belakang Latihan
Berisi maksud dan tujuan, lingkup latihan serta
waktu dan tempat pelaksanaan latihan;
(7) Skenario Latihan
Berisi skenario yang digunakan dalam latihan;
(8) Catatan Proses Pelaksanaan Latihan
Berisi catatan dan dokumentasi Tahap
Pelaksanaan Latihan;
(9) Penyelesaian Ganti Rugi
Berisi penyelesaian ganti rugi yang timbul akibat
pelaksanaan latihan;
(10) Pembelajaran yang diambil dari Latihan.

l. Tindakan Perbaikan
Sesuai dengan fungsinya, latihan digunakan untuk
mengidentifikasi kesenjangan kapasitas kesiapsiagaan yang masih
ada untuk selanjutnya menjadi bahan perbaikan untuk Tindakan
Perbaikan kapasitas kesiapsiagaan ke depan. Proses perbaikan ini
dilaksanakan terpisah dari proses latihan dengan mengikutsertakan
perwakilan dari penyelenggara latihan.
1) Identifikasi Perbaikan
a) Identifikasi Perbaikan difokuskan minimal pada 5
(lima) parameter:
(6) Konsep umum pelatihan daerah;
(7) Pelatihan keterampilan tambahan yang
dibutuhkan pada suatu institusi;
(8) Peningkatan kapasitas sarana prasarana;
(9) Optimalitas prosedur operasi;
(10) Efektifitas rencana kontijensi.

b) Proses identifikasi dilaksanakan berdasarkan hasil


evaluasi, pembelajaran dan rekomendasi pada Laporan
Evaluasi Latihan;

c) Hasil identifikasi disusun secara jelas untuk


menjamin pelaksanaan penyempurnaan. Format
penyusunan Identifikasi Perbaikan minimal adalah:
(6) Parameter;
(7) Kegiatan;
(8) Output Kegiatan;
(9) Penanggungjawab pelaksanaan;
(10) Target waktu pelaksanaan.

d) Tahap Identifikasi Perbaikan menggunakan


anggaran di luar anggaran latihan.

2) Pendampingan Perbaikan
d) Proses perbaikan yang telah diidentifikasi harus tetap
didampingi untuk menjamin pelaksanaannya sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan;
e) Proses pendampingan ini menjadi dasar perbaikan
berkelanjutan dari sistem kesiapsiagaan yang selalu
dilatih secara periodik;
f) Proses pendampingan ini dibawah koordinasi BNPB di
tingkat nasional dan BPBD di tingkat daerah;

Pendampingan Perbaikan menggunakan anggaran tersendiri di luar


anggaran latihan.
2. Rencana Informasi Geladi/Master Scenario Event List (RIG/MSEL)
Rencana Informasi Geladi/Master Scenario Event List (RIG/MSEL)
merupakan dokumen utama bagi Wasdal/Controller dalam
menjalankan latihan. RIG/MSEL berisi kumpulan kegiatan-kegiatan
dan inject yang mengacu pada skenario latihan dan menjamin
tercapainya tujuan serta sasaran latihan. Dalam MSEL/RIG tercantum
kegiatan yang diharapkan oleh pelaku sebagai reaksi dari inject yang
mengacu pada skenario latihan.
Terdapat tiga macam RIG/MSEL, yaitu: 1) Regular; 2) Contingency;
dan 3) Necessary. Tidak ada bentuk atau format yang standar dari
RIG/MSEL. Inject, message, belum dinyatakan selesai sampai dengan
tindakan yang diharapkan dilakukan oleh si pelaku. RIG/MSEL
memberikan koridor/batasan untuk memonitor dan menjalankan
kegiatan latihan agar dapat berjalan secara mengalir. Contoh
RIG/MSEL dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut.
Tabel 2. Contoh Rencana Informasi Geladi/Master Scenario Event List (RIG/MSEL) 1

N WAKTU SKENARI PERSOALA PENGEND GIAT KETERAN


O O N ALI GAN
SEBENAR ASU BNPB/SRC~PB BPBD / DAERAH
NYA MSI
TINDAKAN PERS+ TINDAKAN PERS+ BULSI

ALKAP ALKAP

1 28 AGT   Gempa Apa ~ Menerima   Melaksana   ~ BMKG ~ ~


bumi Tindakan informasi kan selaku Persiapa Peringata
07.00 dengan Piket Siaga dari Evakuasi pengenda n di n melalui
kekuatan SRC PB pemerintah Mandiri li Make up Radio dan
8,1 Skala kota, kota, memberik di DP Media
richter dan yang an Lainya
terpusat ada telah peringata
di terjadi n
Bandung gempa bumi
Co dari BMKG.
xxxxxxxx
diikuti
Tanah
Longsor

  ~ Orang- Apa Tindak ~ Menerima            


orang di Lanjut permintaan
sekitar setelah bantuan
lokasi menerima dari daerah
gempa Informasi melalui ka
panik. ~ Kejadian BPBD
Informasi Bencana. ~ Kepala
dari BNPB
BMKG mengadaka
disampai n rapat
kan terbatas
lewat bersama
Media staf da
~ Sebagai Mabes TNI
akibat -
dari Menyiagaka
gempa n Personel
banyak SRC PB
korban
nyawa
dan
harta
benda.

2 07.05   Kepala Siapa yang Kepala Evakuasi Kendara Menghub Persiapa Tim Bulsi
BNPB terlibat BNPB Mandiri an dan ungi Dan n untuk dari Yon
mengada dalam memerintah Perlengk SRC untuk di Make Kes
kan rapat Rapat rapat kan Dan SRC ana SAR segera Up dan sebanyak
terbatas dan apa PB Wilbar & KES menyiapk ditempat 10 orang
bersama pokok utk ddari an Tim kan di
Kemente bahasanny membantu daerah SRC PB posisi
rian / a Kab masing-
Lembaga Bandung masing
dan Barat dlm
TNI/Polri hal
penanggula
ngan
bencana
pada saat
tanggap
darurat

3 07.10   Berdasar Siapa yang Dan SRC PB Radio Evakuasi Kendara Menghub Persiapa Pelaku
kan hasil harus memerintah Komunik Mandiri an dan ungi Dan n untuk SRC msh
rapat dihubungi kan tim kaji asi, Perlengk SRC untuk di Make di Ruang
Dan SRC untuk cepat yang telpon, ana SAR segera Up dan Posko
menerim mengumpu ada di piket Visat, & KES menyiapk ditempat Hotel sdg
a lkan dan siaga untuk dari an Tim kan di Bulsi sdh
perintah mencari mencari daerah Asseemen posisi berada di
dari Ka Informasi informasi t dan masing- Lokasi FTX
BNPB awal (data segera masing
untuk Skunder) melapork
menyiap dan an
kan Tim melaporkan hasilnya
SRC kepada Dan
SRC
Tabel 3. Contoh Rencana Informasi Geladi/Master Scenario Event List (RIG/MSEL) 2
3. Ruangan dan Peralatan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
a) Desain Layout Ruangan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
Lokasi kegiatan Geladi Posko dilakukan di dalam ruangan. Untuk materi ruangan
diselenggarakan di ruang tertutup dengan perlengkapan yang dipersiapkan agar dapat
mendukung jalannya kegiatan. Kegiatan ruangan berupa upacara pembukaan latihan materi
pembekalan/academic session, dan upacara penutupan. Di dalam kegiatan ruangan untuk
pembukaan, peralatan yang diperlukan diantaranya adalah kursi, microphone dan speaker
ruangan, ampli, meja, podium, bendera merah putih, serta palu peresmian. Sedangkan untuk
kegiatan geladi posko kegiatan terbagi menjadi tiga ruangan. Ruang pertama adalah ruang
operasi, ruang kedua adalah pengendali dan ruang ketiga adalah ruang observer. Untuk lebih
jelasnya mengenai contoh desain layout Ruangan Geladi Posko dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut.

Bahan Ajar
139
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 2. Contoh Desain Layout Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan Kegiatan
Geladi Posko

Gambar 3. Contoh Desain Layout Pembekalan Materi Kegiatan Geladi Posko

Gambar 4. Contoh Desain Layout Ruangan Sekretariat Geladi Posko

Bahan Ajar
140
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 5. Contoh Desain Layout Geladi Posko

Gambar 6. Contoh Desain Layout Ruang Geladi Posko

Bahan Ajar
141
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 7. Desain Layout Ruang Geladi Posko

Gambar 8. Desain Layout Ruang Rapat Geladi Posko

Bahan Ajar
142
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 9. Contoh Desain Layout Ruang Pengendali dan Ruang Pelaku

Bahan Ajar
143
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 10. Ilustrasi Ruang Pengendali dan Ruang Pelaku

Bahan Ajar
144
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Gambar 11. Contoh Desain Layout Ruangan Geladi Posko untuk IC , AC dan MAC

Gambar 12. Contoh Desain Layout Ruangan Geladi Posko untuk Controller dan Observer

Bahan Ajar
145
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
b) Peralatan Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

4. Praktik Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)


Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX) ini terdiri dari lima pergerakan atau “Move”
ditambah evaluasi dibagian akhir. Pergerakan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a) Move 1 (Tahapan Informasi)
Posko Pemantau mengirimkan informasi peringatan dini atau bencana yang akan/telah
terjadi kepada Pemerintah daerah;

b) Move 2 (Tahap Siaga)


Posko Pemantau mengirimkan informasi perkembangan situasi kepada Pemda dan
Pusdalops BPBD /TNI/POLRI dan masyarakat;

c) Move 3 (Status Tanggap Darurat)


Bupati/Walikota menyatakan Status TD dan menunjuk Komando Tanggap Darurat dan
Komando TD menyiapkan dan membuat struktur komando dalam menghidupkan rencana
Operasi dengan dasar Rencana Kontinjensi;

d) Move 4 (Pengerahan Sumber Daya)


Komando Tanggap Darurat melalui Posko TD mengerahkan sumber daya atas arahan
Bupati/Walikota untuk mobilisasi sumber daya ke lokasi bencana dalam operasi Tanggap
Darurat;

e) Move 5 (Tahap Demobilisasi/Pengakhiran)


Komando Tanggap Darurat melaporkan kondisi dilapangan tentang akses transportasi,
evakuasi dan penyelamatan, lokasi pengungsian, kelompok rentan, kesehatan, keamanan,
ekonomi dll untuk pencabutan Status Tanggap Darurat).

f) Evaluasi
Tim evaluator akan menyampaikan hasil kajian mereka terutama yang terkait dengan hal-
hal berikut ini:
1) Tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan dalam menyelenggarakan Latihan;
2) Isu-isu utama yang diangkat oleh peserta/pelaku selama Latihan/Exercise berlangsung;
3) Rekomendasi.

Bahan Ajar
146
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
5. Penyusunan Rekomendasi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)
a) Prinsip Penyusunan Rekomendasi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

b) Proses Penyusunan Rekomendasi Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 5.1. Berpikir Reflektif tentang Geladi Posko/Command Post Exercise (CPX)

E. Latihan/Tugas/Kasus

F. Rangkuman

G. Umpan Balik

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

I. Kunci Jawaban

Bahan Ajar
147
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
B. Bahan Tayang

C. Bahan Bacaan Pendukung Modul

Bahan Ajar
148
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
BAGIAN V
SISTEM PENILAIAN

Bahan Ajar
149
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
SISTEM PENILAIAN

A. Aspek Penilaian
Aspek penilaian proses dan hasil belajar peserta diklat meliputi:
1. Sikap (NS)
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta diklat pada aspek kerja
sama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan dalam proses pembelajaran. Sikap-sikap
tersebut diamati pada saat menerima materi, mengerjakan tugas individu dan kelompok,
mengemukakan pendapat dan tanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan
peserta lain. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Keterampilan (NK)
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam
menerapkan pengetahuan yang diperoleh maupun keterampilan yang mendukung
kompetensi dan indikator. Penilaian aspek keterampilan dilakukan oleh fasilitator melalui
penugasan individu dan/atau kelompok menggunakan pendekatan penilaian otentik
berupa tes dan non tes.
3. Tes Akhir (TA)
Tes Akhir dilakukan untuk mengetahui pengetahuan peserta diklat setelah mengikuti
pembelajaran. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir, yaitu peserta yang telah
menuntaskan semua kegiatan pembelajaran dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.

B. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran peserta diklat
meliputi:
1. Pengamatan
2. Tes Tertulis
3. Penugasan

C. Bentuk Penilaian
Bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran peserta diklat
meliputi:
1. Lembar Pengamatan
2. Tes Tertulis Objektif berbentuk Pilihan Ganda
3. Rubrik

D. Formulasi Penentuan Nilai Akhir


Penentuan nilai akhir yang diperoleh peserta diklat menggunakan formulasi sebagai berikut:
NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TA x 40%]

Bahan Ajar
150
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana
Keterangan:
NA= Nilai Akhir
NS = Nilai Sikap
NK= Nilai Keterampilan
TA = Tes Akhir

E. Kriteria Kelulusan Peserta


Berikut adalah kategori predikat pada kelulusan peserta mengadaptasi Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara No 15. Tahun 2015 tentang Pedoman Diklat Prajabatan:
Angka Predikat
> 90,0 – 100 Amat Baik
> 80,0 – 90,0 Baik
> 70,0 – 80,0 Cukup
> 60,0 – 70,0 Sedang
 60 Kurang
Batas nilai kelulusan adalah perolehan nilai akhir > 70.

F. Kisi-kisi Instrumen Penilaian


Instrumen Penilaian

No Mata Diklat Indikator Tes Objektif Jumlah


C2 C3 C4 C5 C6 Butir

Hakikat
Penanggulangan
Darurat Bencana

Jumlah

Jumlah Total Istrumen

Bahan Ajar
151
Diklat Perancangan Geladi Penanggulangan Bencana

Anda mungkin juga menyukai