PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas
Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden
yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah. Pengalaman belajar
harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus
of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai
pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
1. RASIONALISASI
a. TANTANGAN INTERNAL
1) Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar
dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia
berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari
238 juta jiwa.
2) Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara
lain keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman potensi
sumber daya daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial
budaya,
3) Keragaman potensi SMK, keragaman ketersediaan sarana dan
prasarana di SMK, dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap
daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan perbedaan jenis
kebutuhan, tingkat kebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan
tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan antar SMK.
Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan
relevansi mutu Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai upaya
mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan
masyarakat di setiap daerah.
c. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
Ada beberapa Pola Pembelajaran :
1) Berpusat peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
2) Interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya
3) Secara jejaring, peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet.
4) Aktif-mencari pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains.
5) Kelompok : berbasis tim.
6) Berbasis alat multimedia;
7) Berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan kritis
2. LANDASAN SOSIOLOGIS
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
b. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi
pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu
dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan
sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
4. LANDASAN YURIDIS
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional,beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
D. PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. PENGERTIAN KURIKULUM
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan,kompetensi lulusan pada satuan pendidikan, dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan sesuai Kurikulum
Nasional (Kurnas) dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah
sesuai dengan Kurikulum Daerah (Kurda).
b. Kurikulum Nasional (Kurnas) adalah kurikulum yang dikembangkan pusat
dan berlaku secara nasional, yang di dalamnya memuat Rasional, Struktur
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (a) tujuan; (b) materi; (c)
strategi, pembelajaran; (d) organisasi kurikulum dan (e) evaluasi. Kelima
komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
a. TUJUAN
1) Tujuan Pendidikan Nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm Pendidikan Nasional,
bahwa : ” Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
2) Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada
tingkatan yang luas, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan
institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis
maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
b. MATERI PEMBELAJARAN
e. EVALUASI KURIKULUM
1) Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam
pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa
tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan
melalui kurikulum yang bersangkutan.
2) Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan
ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak
hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi,
kelaikan (feasibility) program.
3) Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau tidaknya suatu program
evaluasi kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya
evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi tersebut ditujukan untuk
mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau komponen-
komponen tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu
2. Misi :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
melalui pembelajaran dan pembiasaan
b. Melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kompetensi
akademik
c. Mengembangkan kompetensi siswa dalam perusahaan sain dan teknologi
d. Meningkatkan program pengembangan diri guna mencapai prestasi non
akademik
e. Mewujudkan kebiasaan positif yang berlandaskan nilai-nilai agama,
budaya dan sosial
f. Mewujudkan warga sekolah yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
g. Mewujudkan suasana pembelajaran yang bersih , nyaman dan ramah
lingkungan
F. Visi dan Misi Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik dan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik
1. Visi
Terciptanya insan cerdas yang beriman, bertaqwa, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mampu berkompetisi di dunia global
khususnya di bidang ketenagalistrikan
2. Misi
a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan
teknologi yang sesuai dengan tantangan global di bidang
Ketenagalistrikan
b. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas spiritual,
emosional dan intelektual, serta mengusai keahlian dasar di bidang
Ketenagalistrikan
A. SPEKTRUM
Program
Nomor Pendidikan
No. Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian
Kode
3 Th 4 Th
1.6. Teknik Grafika 1.6.1. Desain Grafika 026
Program
Nomor Pendidikan
No. Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian
Kode
3 Th 4 Th
1.13. Teknik Elektronika 1.13.1. Teknik Audio Video 054
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 3 3 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 3 3 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 3 3 3 3
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 3 3 2 2 - -
11 Kimia 3 3 2 2 - -
12 Gambar Teknik 3 3 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Simulasi Digital 3 3 - - - -
14 Dasar Pengukuran Listrik 5 5 - - - -
15 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 4 4 - - - -
TOTAL 48 48 48 48
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10 Fisika 3 3 - - - -
11 Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
12 Gambar Teknik Listrik 3 3 - - - -
13 Dasar Listrik dan Elektronika 5 5 - - - -
14 Pekerjaan Dasar Elektromekanik 4 4 - - - -
Teknik Tenaga Listrik
12 Dasar dan Pengukuran Listrik 5 5 - - - -
C. MUATAN KURIKULUM
1. MATA PELAJARAN
D. MUATAN LOKAL
1. PENGERTIAN
a. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran
2. TUJUAN
3. LANDASAN HUKUM
a. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
b. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
pendidikan adalah:
a. Seni Budaya;
b. Prakarya;
c. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
d. Bahasa, dan/atau
e. Teknologi.
f. Apabila mata pelajaran Muatan Lokal tidak dapat diintegrasikan
pada mata pelajaran yang ada, dapat menjadi mata pelajaran
tersendiri.
e. Bidang Layanan
1) Tujuan
Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk
perilaku yang harus dikuasai peserta didik/ konseli setelah
memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
2) Bidang layanan
1) Kegiatan Layanan
2. PENGERTIAN EKSTRAKULIKULER
a) Bersifat Wajib
b) Bersifat Pilihan
A. MEKANISME PENGEMBANGAN
kegiatan ekstrakurikuler;
Pelaksanaan
Penilaian
Evaluasi
2. Komite Sekolah/Madrasah
3. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan
kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.
Tabel 6. PROGRAM EKSKUL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
NE JADWAL
K S S RK J S
S E E AA U A
K N L BMM B
U I A UI A T
L NS ST U
1m
u
k
a
K
a
r
2
a
t
e
P
a
s
k
3
i
b
r
a
F
u
t
4
s
a
l
5B
a
s
k
e
6a
n
g
k
i
s
P
e
c
i
n
7t
a
A
l
a
m
B
a
8
n
d
K
9I
R
1R
o
h
1/
U
K
S
Catatan :
Kegiatan Ekskul Pramuka dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar
selesai yaitu pukul 13.30 s/d 15.30
Sedangkan kegiatan ekskul lainnyadilaksanakan mulai pukul 15.00 s.d.
17.30
1. KONSEP
2. TUJUAN
3. DESKRIPSI
a. PERENCANAAN PROGRAM PKL
1) Pemetaan Industri
1. PERATURAN AKADEMIK
a. KETENTUAN UMUM
b) KETENTUAN KHUSUS
Setiap peserta didik harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, sopan santun, berpengetahuan dan
berketerampilan serta sehat jasmani dan rohani.
Setiap peserta didik harus berjiwa Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945
Setiap peserta didik harus bertanggung jawab atas terciptanya 7
K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kerindangan dan Kesehatan) .
Setiap peserta didik harus menciptakan ketahanan sekolah
sebagai wawasan Wiyata mandala
Setiap peserta didik harus melaksanakan Panca Tertib :
Tertib waktu datang dan pulang
Tertib mengikuti pelajaran
Tertib berseragam sekolah
Tertib bercakap
Tertib Bertingkah laku
e) PROSEDUR PENILAIAN
1) Pengamatan dilakukan oleh peserta didik, guru, wali kelas, guru
pembimbing ( BP/BK), Pembina OSIS, staf TU, Kepala Sekolah,
instansi terkait, dan warga masyarakat.
f) PENGHARGAAN
1) Peserta didik yang berprestasi akan diberikan penghargaan :
2) Pengurangan poin
3) Pujian
4) Nilai
5) Piagam penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
g) PEMBERIAN PENGHARGAAN MEKANISME
1) Peserta didik yang berprestasi akan diumumkkan pada waktu
upacara bendera dan mendapat ucapan selamat dari kepala
sekolah, dewan guru, dan karyawan serta perwakilan / semua
peserta didik
2) Peserta didik yang memiliki prestasi namun memiliki
pelanggaran maka skor akan dikurangi dengan ketentuan
sebagai berikut :
3) Berprestasi di tingkat sekolah : poin dikurangi 15
4) Berprestasi di tingkat kecamatan : poin dikurangi 20
h) PKL
1) Peserta didik belajar selama tiga tahun dari kelas X sampai
dengan kelas XII di sekolah, pada tahun ketiga (tingkat 3)
semester ganjil peserta didik melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di industri dengan ketentuan / kewajiban
sebagai berikut :
2) Memiliki nilai rapor sesuai ketuntasan belajar di kelas X dan XI.
3) Membuat surat pernyataan sesuai MOU dunia usaha dan
industri.
4) Membuat laporan setelah selesai melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan ( PKL ) dan dipresentasikan di hadapan peserta didik
kelas X atau kelas XI.
2. TATA TERTIB
a) PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
Senin
Putra :
1) Seragam putih-putih
2) Memakai dasi berlogo SMK Nurtanio 1
3) Memakai topi bertuliskan SMK Nurtanio 1 (pada saat upacara)
4) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawah tidak
mengecil (ukuran lebar minimal 18 cm)
5) Memakai badge OSIS SLTA, bendera merah putih dan
Selasa
Putra :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawahtidak
mengecil
3) Memakai badge OSIS SLTA, bendera merah putih dan
Nametag
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo OSIS SLTA
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
Putri :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki
3) Memakai badge OSIS SLTA, bendera merah putih dan
Nametag Ikat pinggang warna hitam berlogo OSIS SLTA
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
5) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih
Kamis
Putra :
1) Seragam batik khas SMK Nurtanio 1
2) Celana panjang putih sampai mata kaki dan bagian bawah tidak
mengecil
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Putri :
1) Seragam pramuka warna coklat
Jumat
Putra :
1) Pakaian muslim ( baju koko putih )
2) Nonmuslim baju putih lengan panjang
3) panjang warna abu- abu sampai mata kaki dan bagian bawah
tidak mengecil
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo OSIS SLTA
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
Putri :
1) Pakaian muslimah ( berjilbab )
2) Non Muslim baju putih lengan panjang
3) Rok panjang warna abu-abu rempel sebatas mata kaki
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo OSIS SLTA
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
6) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih
7) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi
8) Membuat identitas nama dibordir pada baju seragam, praktik,
batik, baju koko (berwarna putih) dan kaus olahraga sebelah
kanan dengan ukuran 11.5 cm x 2 cm
9) Khusus untuk hari Senin dan Selasa membuat nametag nama
sebelah kanan dengan ukuran 11.5 cm x 2 cm dan bendera
merah putih 2 x 3 cm sebelah kiri
10)Pakaian olahraga dan praktik digunakan pada waktu mengikuti
pelajaran tersebut , berangkat dari rumah memakai seragam
sekolah sesuai ketentuan.
11) Putri menggunakan celana panjang/training spack pada
d) UPACARA
1) Setiap peserta didik wajib mengikuti upacara bendera dengan
tertib dan khidmat yang diselenggarakan tiap hari Senin dan
hari-hari besar nasional
2) Petugas upacara PASKIBRA SMK Nurtanio 1
3) Ketua kelas/ pengurus kelas wajib menyiapkan kelasnya untuk
mengikuti dan atau menjadi petugas paduan suara pada saat
upacara bendera.
4) Setiap peserta didik harus mengikuti upacara dengan khidmat
5) Setiap peserta didik wajib mengenakan pakaian lengkap pada
saat upacara bendera
h) LARANGAN – LARANGAN
l) TAMBAHAN
1) Tata tertib dan tata krama ini bersifat mengikat sejak peserta
didik berangkat dari rumah ke sekolah / industri sampai di rumah
kembali
2) Pemberian sanksi terhadap peserta didik yang terlibat tindak
pidana kriminalitas atau tindakan luar biasa lainya ditentukan
oleh tim tata tertib sekolah, wali kelas, BK, ketua program,
Kepala Sekolah, dan atau instansi terkait (alih tangan kasus).
m) PENUTUP
Tata tertib dan tata krama ini berlaku sejak ditetapkan dan akan
dievaluasi setiap tahun pelajaran.
a. KONSEP
1) Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik
mengandung makna pengukuran, penilaian dan evaluasi.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan
dengan suatu kriteria atau ukuran. Penilaian adalah proses
mengumpulkan informasi/bukti, menafsirkan, mendeskripsikan,
dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Sedangkan
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan
hasil-hasil penilaian.
2) Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
dalam ranah sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan,
dan ranah keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu
kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.
3) Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik
mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes),
memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan
pembelajaran dan belajar. Dalam pendidikan berbasis standar
(standard-based education), kurikulum bebasis kompetensi
(competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas
(mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan
parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang menjadi
batas ketuntasan belajar.
4) Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan dan pemerintah.
5) Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah
pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakukan secara
b. DESKRIPSI
NILAI PENGETAHUAN
PREDIKAT
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
B 71 – 85 71 – 85 Baik
C 56 – 70 56 – 70 Cukup
Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Penilaian unjuk
kerja/kinerja/praktik
Daftar cek, dengan
disebut juga penilaian
menggunakan daftar cek,
tugas yang dilakukan
peserta didik mendapat nilai
dengan cara mengamati
bila kriteria penguasaan
kegiatan peserta didik
kompetensi tertentu dapat
dalam melakukan
diamati oleh penilai.
sesuatu.
Penilaian ini cocok
Unjuk Skala Penilaian (Rating digunakan untuk menilai
kerja/kinerja/ Scale). Penilaian kinerja ketercapaian kompetensi
praktik yang menggunakan skala yang menuntut peserta
penilaian memungkinkan didik melakukan tugas
penilai memberi nilai tengah tertentu.
terhadap penguasaan Penilaian Tugas adalah
kompetensi tertentu, karena penilaian atas proses dan
pemberian nilai secara hasil pengerjaan tugas
kontinum dimana pilihan yang dilakukan langsung
kategori nilai lebih dari dua. secara individu atau
kelompok.
Projek Penilaian projek dilakukan Penilaian projek dapat
mulai dari perencanaan, digunakan untuk
pelaksanaan, sampai mengetahui pemahaman,
pelaporan. mengaplikasi, menyelidiki
Untuk menilai setiap tahap dan menginformasikan
perlu disiapkan kriteria suatu hal secara jelas.
penilaian atau rubrik. Penilaian projek dilakukan
mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai
Buku1 SMK Nurtanio 1 Page 92
Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
pelaporan.
Daftar cek atau skala Penilaian produk menilai
penilaian (rubrik) kemampuan peserta didik
Produk
membuat produk-produk,
teknologi, dan seni.
Daftar cek atau skala Penilaian portofolio pada
penilaian (rubrik) dasarnya menilai karya-
karya peserta didik secara
Portofolio
individu pada satu periode
untuk suatu mata
pelajaran.
Tes tulis, daftar cek atau Penilaian tulis juga
skala penilaian (rubrik) digunakan untuk menilai
ranah keterampilan,
Tulis seperti menulis karangan,
menulis laporan, dan
menulis surat,laporan
keuangan, dsb.
2) Hasil penilaian setiap KD keterampilan dilaporkan dalam bentuk
nilai optimum (nilai tertinggi) dari indikator pencapaian
kompetensi (IPK) dengan catatan tidak ada IPK yang mendapat
nilai di bawah batas ketuntasan (2,67) atau kurang dari 3 bila
menggunakan rentang 1-4. Sedangkan Nilai akhir untuk ranah
keterampilan yang dilaporkan pendidik kepada satuan
pendidikan diambil dari rerata nilai optimal ranah keterampilan
(Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Pasal 6 ayat (5))
f. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 78 78 79 79 80 80
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 78 78 79 79 80 80
6 Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 78 78 79 79 80 80
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 78 78 79 79 - -
11 Kimia 78 78 79 79 - -
15 Gambar Listrik 78 78 - - - -
C3. Paket Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
10. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi
yang dimiliki peserta didik.
Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh
satuan pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau
sertifikat kompetensi (teaching factory atau technopark).
L. PROSEDUR DAN KRITERIA KENAIKAN KELAS
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang
menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak
melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya.
Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek :
N. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
a. Pelaksanaan Pembelajaran
f. Pembelajaran Mandiri;
KBM yang memposisikan peserta didik sebagai subyek yang
mampu mengelola proses pembelajaran secara swakelola
Buku1 SMK Nurtanio 1 Page 104
(mandiri). Dalam pembelajaran mandiri, peserta didik harus
mampu menyiapkan, mengorganisasikan, melaksana kan,
mengendalikan dan menilai proses dan hasil pembelajaran,
dengan cirri sebagai berikut:
a) Guru memberikan asistensi jika diperlukan
b) Peserta didik lebih aktif dan dinamis
c) Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola
Tahun Waktu
No. Program Tempat Belajar
Ke Belajar
O. TEMPAT PEMBELAJARAN
Alokasi waktu belajar berkisar antara 1044 jam pelajaran untuk selama
waktu pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan
praktik kerja industri dilaksanakan selama 4 sampai 12 bulan dengan
menggunakan alokasi waktu pembelajaran program produktif.
4) Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap
liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh
ORTU/lingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan Laporan
P. PROGRAM PEMINATAN/PENJURUSAN
1. KONSEP PEMINATAN
2. TUJUAN
3. DESKRIPSI
Saran Orangtua
Calon Siswa Minat Siswa
Nilai rapor SMP
Pilihan Program Keahlian Nilai UN SMP
Rekomendasi guru BK SMP
2. Datang ke Sekolah
Tabel 15.
3. Penetapan Penerimaan
Y/T
7. Proses Pembelajaran
Tabel 16
Apabila dalam Program Keahlian yang ada memiliki lebih dari satu
Paket Keahlian, peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengubah Paket Keahlian pilihannya ketika mendaftar dengan
memenuhi ketentuan di atas. Untuk memperkuat pilihan Paket
Keahlian, sebaiknya meminta pendapat dari kepala Progam
Keahlian.
Paket Keahlian 1
Ya/Tidak berubah
Ya
Paket Keahlian 2
Paket Keahlian n
Beban belajar per minggu jika mengambil mata pelajaran lintas minat
Program Keahlian atau Paket Keahlian adalah jam wajib (48 jp)
ditambah jam lintas minat (4 jp), sehingga menjadi 52 jp per minggu.
Program Keahlian I
Prog. Keahlian II Mapel: 1. …..
(Siswa)
2. …..
3. …..
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg)
4..….
n…….
PROGRAM KEAHLIAN
Mata pelajaran lintas minat yang diambil oleh peserta didik pada kelas X,
kelas XI, dan kelas XII masing-masing sejumlah satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Disesuaikan dengan
tugas jabatan yang
disertifikasi
Program Pendalaman
Tugas/pekerjaan 1
Paket Tugas/pekerjaan 2 Prog. Ya
Du/Di Sertifikasi
Keahlian Tugas/pekerjaan 3 Tidak
Pendalaman
Tugas/pekerjaan 4 Tuntas
…………………………
Tidak
Tugas/pekerjaan n
Surat
Keterangan
Peserta didik SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya dapat pindah antara
kelompok peminatan akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau
sebaliknya, paling lambat pada akhir semester 1 (satu). Perpindahan
kelompok peminatan akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau
sebaliknya didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan
dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Peserta didik
yang pindah ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya harus
mengikuti program matrikulasi pada peminatan yang dipilih
(Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 13).
1. PENGERTIAN
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
olahraga, keterampilan/kejuruan, pembiasaan dan muatan lokal. Masing-
masing muatan memiliki tujuan pendidikan yang berbeda dan peluang
untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif seperti berikut :
a. Pengertian
Menurut Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa “pendidikan
merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh
anak. Jadi sedah jelas, bahwa pendidikan merupakan kunci utama
untuk menumbuhkembangkan karakter bangsa menjadi baik.
Menurut Suyanto (2009) : Pendidikan karakter adalah cara berfikir
dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,
maupun Negara.
Menurut Kertajaya (2010) : Pendidikan karakter adalah ciri khas
yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut
adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu
tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
b. Tujuan
Mengembangkan potensi hati nurani peserta didik sebagai manusia
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius
Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
Menanamkan jiwa keteladanan, kepemimpinan dan tanggung
jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
PELAKSANAAN
PENGERTIAN
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni
budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi
TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
adalah agar siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia
tinggal, memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan
keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya siswa mampu mengolah
sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain yang
berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan
dan melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan
daerah serta mampu bersaing secara nasional maupun global.
Supaya keunggulan yang dimiliki daerah dapat dipahami siswa dan
keunggulan daerah dapat menyejahterakan masyarakatnya diharapkan
keunggulan daerah dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat pada
umumnya.
Sehingga masyarakat dapat menjaga kelestarian potensi daerahnya dan
dapat memanfaatkan potensi daerahnya sendiri dengan semaksimal
mungkin, sehingga bermanfaat bagi hidupnya, dan bagi masyarakat pada
umumnya.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global :
1. Lingkup situasi dan kondisi daerah adalah segala sesuatu yang
terdapat di daerah tersebut yang berkaitan dengan lingkungan alam,
sosial, ekonomi, seni dan budaya atau lainnya yang berupa hasil bumi,
tradisi, pelayanan/jasa, tenaga kerja atau lainnya yang menjadi
keunggulan suatu daerah.
TINDAK LANJUT
Konsisten melaksanakan gerakan membaca 15 menit sebelum jam
pertama pelajaran dimulai
Akan menambah koleksi pustaka /buku baik fiksi dan non fiksi serta
materi bacaan lain yang dibutuhkan peserta didik
PENGERTIAN BULLYING
School “bullying” adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang
oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap
siswa/siswi lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut
(Riauskina, Djuwita, dan Soesetio, 2005).
3) MEDIASI
4) RESTORASI PRAKTIS
1) LANGKAH LANGKAH
2) PELAKSANAAN
3) KEGIATAN
a) Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang ditujukan kepada siswa/i
yang belum pernah menyalahgunakan Narkoba. Kegiatan pencegahan
primer terutama dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, penerangan
dan pendidikan.
Kegiatan pencegahan primer terutama dilaksanakan dalam bentuk
penyuluhan, penerangan dan pendidikan.seperti:
Kegiatan penyuluhan antara lain dalam bentuk ceramah, diskusi,
sarasehan dan seminar di sekolah.
Pemasangan himbauan dalam bentuk leaflet, brosur, spanduk, poster
dan sticker.
b) Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang ditujukan kepada
c) Pencegahan tertier
Pencegahan tertier ditujukan kepada siswa/I korban narkoba atau
bekas korban narkoba.
Kegiatan pencegahan tertier dilaksanakan dalam bentuk bimbingan
sosial dan konseling terhadap siswa siswi yang bersangkutan dan
keluarga serta kelompok sebayanya, penciptaan lingkungan sosial dan
pengawasan sosial yang menguntungkan bekas korban untuk
memantapkan kesembuhan dan pada akhirnya masyarakat dimana
siswa siswi korban tinggal agar siap menerima bekas korban dengan
baik.
1) TUJUAN
3) PERAN GURU
Pembinaan siswa-siswi SMK Nurtanio 1 tentang kesadaran dan
pengertian tentang penggunaan obat secara tepat.
Penambahan kegiatan-kegiatan fisik (olah raga) dan mental
motivasi) yang menarik dan bermanfaat.
Mendidik siswa-siswi SMK Nurtanio 1 mengembangkan
keterampilan kejuruan lain yang menjadi talenta untuk menolak
tekanan teman terdekat dari lingkungan pergaulannya.
Penegakan tata tertib yang terus menerus tentang Narkoba.
Adakan sistem pengawasan perilaku siswa-siswi SMK Nurtanio 1
yang lebih ketat dan intensif.
Pembentukan jaringan orang tua melalui POMG yang kuat dengan
tujuan menstimulasi komunikasi orang tua dan sekolah tetap
berjalan .
Masalah penyalahgunaan narkoba bisa ditanggulangi melalui
pendekatan yang seimbang antara penegakan hukum dan
pencegahan.
Kegiatan Sekolah
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim
guru BK mendorong dan menggerakkan siswa siswi untuk bergiat dalam
kegiatan-kegiatan yang positif dan kegiatan ektrakurikuler serta kegiatan
sekolah seperti kerja bakti, pemeliharaan kebersihan, kesehatan dan
penghijauan lingkungan setiap hari Jum,at setiap minggu di SMK Nurtanio
1
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim
guru BK , guru olah raga menyusun program hidup sehat seperti: gerak
jalan, lomba olahraga, senam bersama, rekreasi bersama.
Sistem Rujukan
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim
guru BK , guru olah raga, Sudin Pendidikan Jakarta Pusat 1, BNN tingkat
kota, membantu mereka yang rawan atau korban narkoba untuk
mendapatkan pelayanan pengobatan, perawatan atau rehabilitasi sosial
melalui sistem rujukan atau tata cara/prosedur yang disepakati bersama.
Unit Kerja
TUJUAN
Tujuan pengintegrasian pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran PKn
di SMK Nurtanio 1secara umum adalah :
1) Menganalisis substansi dan hubungan korupsi sebagai pesan-pesan
konstitusional dengan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi
dasar PKn.
2) Mengintegrasikan aspek dan indikator korupsi serta nilai acuan
antikorupsi ke dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar PKn
3) Menyusun model integrasi pendidikan antikorupsi dalam silabus
pembelajaran PKn
4) Menyusun model integrasi pendidikan antikorupsi ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) PKn.
MANFAAT
Dengan adanya pengintegrasian pendidikan antikorupsi dalam
pembelajaran PKn di SMK Nurtanio 1akan member manfaat antara lain :
1) Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas korupsi
dengan
Buku1 SMK Nurtanio 1 Page 145
2) Mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan sekolah
3) Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi kewarganegaraan
yang meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), sikap
dan watak kewarganegaraan (civic dispositions), dan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill)
4) Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui
pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan
sistemik dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
RUANG LINGKUP
DIMENSI KORUPSI
Dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling
melengkapi antara satu dengan lainnya antara lain :
1) DIMENSI POLITIK
Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan
umum/bersama (adil, berani)
Melaksanakan kebijakan didasari pada sikap menjunjung tinggi
kebenaran (jujur, berani)
Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
(adil, berani)
2) DIMENSI SOSIOLOGI
Menepati janji (tanggung jawab)
Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
Tidak nepotisme (adil, mandiri)
Tidak kolusi (jujur, mandiri)
KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,
sebanding, sepadan, seimbang.
KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
persaudaraan/kekeluargaan, senasib sepenanggungan, dan
merasa menjadi satu kesatuan (integritas),
3) DIMENSI EKONOMI
Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur,
kerja keras)
Tidak menyuap (jujur)
Tidak boros dalam menggunakan sumberdaya (sederhana,
tanggung jawab)
Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
peduli, tanggung jawab)
4) DIMENSI HUKUM
Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab)
Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab)
Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang
merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab,
disiplin)
Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur)
Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
(tanggung jawab)
Tidak melakukan perusakan terhadap barang/fasilitas milik
negara (tanggung jawab, peduli)
Buku1 SMK Nurtanio 1 Page 147
Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (jujur, sederhana)
Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab)
bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
memegang keadilan).
TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan, dsb.
Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak
mengelak, dan berbuat yang
terbaik), hak fungsi menerima pembebanan sebagai akibat
sikap pihak sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.
DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan,
tepat waktu, tertib, dan konsisten.
JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata
dan bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus
terhadap setiap tindakan.
SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik,
lugas, apa adanya, hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-
sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat dalam
berusaha.
MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
bergantung dengan orang lain, percaya pada kemampuan diri
sendiri, mampu mengatur dirinya sendiri, dan mengambil
inisiatif.
ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih
kasih, berpihak/ berpegang kepada kebenaran, sepatutnya,
tidak sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan
proporsional.
BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri
yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak
takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan, membela,
memahami, menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-
baiknya.
9. PENDIDIKAN ADIWIYATA
b) Kegiatan Ekstrakurikuler :
Pembiasaan perilaku siswa/I adalah kegiatan pemeliharaan
kebersihan lingkungan dengan cara setiap pasca kegiatan
ektrakurikuler, siswa selalu membersihkan tempat kegiatan
tersebut sampai bersih seperti semula.
d) Penghematan Energi
Penghematan energy tak terbarukan listrik adalah setiap selesai
kegiatan di ruangan maka siswa/I berkewajiban mematikan lampu,
AC, Komputer dan peralatan lain yang berkaitan dengan listrik.
Penghematan energy terbarukan air adalah setiap selesai
memakai air, wudhu, cuci tangan / kaki maka siswa/I berkewajiban
mematikan kran, pompa air, wastafel dan peralatan lain yang
berkaitan dengan air.
Penghematan kertas dengan memanfaatkan kertas bekas untuk
amplop surat, serta menghindari pemakaian yang berlebihan.
PENGERTIAN
Siswa menjadi pusat perhatian. Maka dengan ini siswa justru akan lebih
mengeksplor kemampuannya, dari pada terpusat oleh pengajar
LANGKAH LANGKAH
1) Untuk memulai pelajaran jelaskan pada siswa apa yang akan dipelajari
pada saat itu dan apa manfaatnya bagi siswa kalau memahami dan
mengerti tema / hal yang akan dipelajari. Dengan menyampaikan hal hal
seperti ini, guru bukan saja telah mencoba manarik perhatian siswa agar
fokus pada pelajaran, tapi sudah mulai mengajak siswa untuk
4) Kalau ada siswa siswi yang bertanya pada guru, janganlah guru jawab
sendiri, lemparkan ke kelas biar dijawab oleh siswa yang lain. Maka
siswa di kelas tersebut tidak akan sempat ngantuk karena semua siswa
siswi terdorong untuk selalu berfikir.
6) Beri waktu siswa siswi untuk bertanya tentang seuatu yang belum
jelas, atau beri siswa siswi waktu untuk mengungkapkan ide atau
pandangan siswa siswi yang belum terungkap.
LATAR BELAKANG
Masih sering terjadi tindak kekerasan baik fisik maupun fsikis pada
pesertadidik baik dari senior ke yunior atau sesame level
Masih rendahnya tingkat kedisiplinan peserta didik
Masih rendahnya integritas moral seperti kejujuran, tanggung
jawab, sopan santun dll.
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT
Melakukan desiminasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan
Mendukung program kemitraan di SMK Nurtanio 1masing-masing
Melakukan evaluasi dan pengembangan program kemitraan di
SMK Nurtanio 1masing-masing
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Perhitungan minggu efektif pembelajaran per semester atau per tahun mengikuti
kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Kalender
pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya terkait
kalender pendidikan tertera pada Tabel berikut.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar
di SMK diatur sebagai berikut:
B. ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan
sebagai berikut;
1 Juli 4 Minggu
2 Agustus 5 Minggu
3 September 4 Minggu
4 Oktober 4 Minggu
5 November 5 Minggu
6 Desember 4 Minggu
Jumlah 26 Minggu
1 Juli 1 Minggu
2 Agustus 0 Minggu
4 Oktober 1 Minggu
5 November 0 Minggu
6 Desember 4 Minggu
Jumlah 6 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester –∑ minggu tidak efektif =
26 – 6 = 20 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 20 x 48 jam tatap muka = 960 jam tatap
muka.
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester
jumlah SKS satu Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif
yang telah divalidasi.
1 Januari 5 Minggu
2 Februari 4 Minggu
Buku1 SMK Nurtanio 1 Page 165
3 Maret 4 Minggu
4 April 4 Minggu
5 Mei 5 Minggu
6 Juni 4 Minggu
Jumlah 26 Minggu
1 Januari 1 Minggu
2 Februari 0 Minggu
3 Maret 2 Minggu
4 April 2 Minggu
5 Mei 0 Minggu
6 Juni 3 Minggu
Jumlah 8 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester – ∑ minggu tidak efektif
= 26-8 = 18 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 18 x 48 jam tatap muka = 864 jam tatap
muka.
Kalender akademik SMK Nurtanio 1terbagi kedalam dua (2) semester yaitu
semester gasal dan semester genap.
No BULAN KEGIATAN
1.1.Upacara Bendera
1.2.Tingkat X MPLS
1.3.Tingkat XI &XII mencatat Jadwal dan Pengarahan
Kaprog.
1.4.Rapat Awal Tahun Guru dan Karyawan
2. Juli 1.1. Tingkat X MPLS
1.2. Tingkat XI dan XII Mulai Belajar Sesuai Jadwal
3. Agustus 1.1. Upacara prolamasi kemerdekaan RI
No BULAN KEGIATAN
Maret –
3. Program Remedial/Pemantapan Materi Tk. XII
April
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN (USUL)