Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PELAKSANAAN

PENERAPAN STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM)
TAHUN2022

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


KABUPATEN MANDAILING NATAL
BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat sebagai pelayanan
public tidak luput dari norma, aturan, standar dan ukuran yang harus dipenuhi agar dapat
menjalankan pelayanan secara akutanbel, bisa dipertanggungjawabkan dan berkinerja
tinggi. Pencapaian kinerja pelayanan public sering kali terkendala akibat adanya varias
idalam penyelenggaraan atau proses pelayanan. Salah satu upaya untuk mengurangi
variasi proses tersebut adalah dengan melakukan standarisasi. Salah satu standar
pelayanan yang telah disusundan ditetapkan oleh Pemerintah adalah Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai Jenis
Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara
secara minimal sebagai mana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal. Penerapan SPM dan pemenuhan pelayanan dasar
tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah baik Pemerintah Daerah Provinsi maupun
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pelayanan dasar dalam Standar Pelayanan Minimal merupakan urusan
pemerintahan wajib yang diselenggarakan Pemerintah daerah baik Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Daerah. Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar yang selanjutnya menjadi jenis SPM terdiriatas : Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Kesehatan, LingkunganHidup, Pemerintahan Dalam Negeri
(kependudukandan catatan sipil; dan pemerintahan umum), Sosial, Perumahan,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera, Pendidikan, Ketahanan Pangan, Ketenagakerjaan, Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Kesenian, Komunikasi dan Informatika, Perhubungan, dan Penanaman
Modal.
Kebijakan SPM secara umum dimaksudkan untuk:
a. Terjaminnya hak masyarakat untuk menerima suatu pelayanan dasar dari
pemerintahan daerah dengan mutu tertentu.
b. Menjadi alat untuk menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menyediakan
suatu pelayanan dasar, sehingga SPM dapat menjadi dasar penentuan
kebutuhan pembiayaan daerah.
c. Menjadi landasan dalam menentukan perimbangan keuangan dan/atau bantuan lain
yang lebih adil dan transparan.
d. Menjadi dasar dalam menentukan anggaran kinerja berbasis manajemen kinerja.
SPM dapat dijadikan dasardalam alokasi anggaran daerah dengan tujuan yang lebih
terukur. SPMdapat menjadi alat untuk meningkatkan akuntabilitas pemerintahan
daerah terhadap masyarakat. Sebaliknya, masyaraka tdapa tmenguku rsejauh mana
pemerintahan daerah dapat memenuhi kewajibannya dalam menyediakan
pelayananpublic.
e. Memperjelas tugas pokok pemerintahan daerah dan mendorong terwujudnya checks
and balances yang efektif.
f. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Dalam menyeleggaraka npelayanan dasar Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Kabupaten Mandailing Natal menetapkan 3 (dua) SPM, yaitu:
1. Pelayanan informasi rawan bencana

2. Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana


3. Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana

Berikut pelaporan perkembangan penerapan dan pencapaian SPM di BPBD Kab.


Mandailing Natal yang dituangkandan disusun dalam Laporan Umum Tahunan Kinerja
Penerapan dan Pencapaian SPM Tahun 2021.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara;
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004t entang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah bebera pakali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4844);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunandan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
14. PeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun2009 tentang pelayanan Publik;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerahs ebagai mana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;.
20. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 5 tahun 2022 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Mandailing Natal;
22. Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 15 Tahun 2022 tentang Kedududkan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Tata Kerja Pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Mandailing Natal.
C. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
a. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu
organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif
dan produktif. Visi dapat membantu organisasi mendefinisikan bagaimana pelayanan harus
dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), visi adalah rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021, tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mandailing Natal
Tahun 2021-2022, Visi Kabupaten Mandailing Natal adalah "Akselerasi Pembangunan
Menuju Mandaling Natal Yang Mandiri, Kompetitif, Berkeadilan dan Bermartabat"
Visi BPBD merupakan keadaan yang ingin diwujudkan BPBD pada akhir periode
Renstra BPBD, sesuai dengan tugas dan fungsi guna mendukung pernyataan visi kepala
daerah dan wakil kepala daerah dalam RPJMD.
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Mandailing Natal tersebut dan sesuai
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, maka Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mandailing Natal menetapkan Visi
“Ketangguhan Mandailing Natal Dalam Menghadapi Bencana”.
Makna pernyataan Visi BPBD di atas adalah:
 Ketangguhan artinya Mandailing Natal yang memiliki kemampuan yang cepat, tepat
sasaran, dalam mengantisipasi, mengadaptasi, memproteksi/ perlindungan
masyarakat, menghidari/ meminimalisir dampak bencana (pengurangan risiko), serta
mampu untuk memulihkan diri dari dampak bencana.
 Mandailing Natal adalah seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah daerah,
masyarakat, dan lembaga usaha yang berada dalam batas administrasi wilayah
Kabupaten Mandailing Natal.
 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
b. Misi

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan bahwa semua
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran BPBD
dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam penanggulangan bencana.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016-2021 serta Visi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mandailing Natal yang telah
ditetapkan, tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari pihak-pihak yang
berkepentingan, ditetapkan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Mandailing Natal sebagai berikut:
1. Melindungi Mandailing Natal dari ancaman bencana dengan membangun budaya
pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi
bagian yang terintegrasi dalam pembangunan daerah dan nasional;
2. Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat, efektif, efisien yang
didukung oleh tata kelola potensi sumber daya manusia, logistik dan peralatan
penanggulangan bencana;
3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pascabencana melalui
rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik yang terkoordinasi dan berdimensi
pengurangan risiko bencana;
4. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara transparan dengan prinsip good
governance;

c. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut
diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan
sasaranyang akan dicapai.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untukmencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu
strategisdaerah yang dihadapi.
Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuanyang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat
dilaksanakandalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah
KabupatenMandailing Natal tahun 2021-2026 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah
ditetapkan adalah sebagaiberikut:

1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana,


yang terintegrasi dalam dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat;

2. Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat bencana dengan


dukungan tata kelola sumber daya manusia, logistik dan peralatan penanggulangan
bencana;

3. Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi


pascabencana;

4. Meningkatkan kapasitas monitoring dan evaluasi dalam rangka mewujudkan kinerja


penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, transpan dan
akuntabel;
5. Meningkatkan kapasitas monitoring dan evaluasi dalam rangka mewujudkan kinerja
penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, transpan dan
akuntabel.

d. Strategi Penanggulangan Bencana

1. Pra Bencana
Tahap Pencegahan dan Mitigasi – Strategi yang ditempuh dengan mengupayakan
penanganan preventif agar kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalkan apabila
terjadi bencana.

2. Saat Terjadi Bencana.


Tahap Tanggap Darurat, Dilakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi serta
pemberian bantuan darurat berupa tempat penampungan sementara, bantuan pangan dan
penanganan medis bagi korban bencana.
3. Pasca Bencana.
Tahap Rehabilitasi Dilakukan upaya perbaikan fisik dan non fisik serta memberdayakan dan
mengembalikan harkat hidup terhadap korban bencana secara manusiawi.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DAN PENCAPAIANSPM TAHUN 2021

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mandailing Natal dibentuk


dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 10 tahun 2010 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2011. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka Peraturan
Daerah mengenai BPBD menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 5
Tahun 2022 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

A. Tugas dan Fungsi OPD


Susunan Organisasi BPBD terdiri atas:
a. Kepala Badan;
b. Unsur Pengarah; dan
c. Unsur Pelaksana.
Keanggotaan Unsur Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), berjumlah 9
(sembilan) orang yang terdiri dari:
1. 5 (lima) orang berasal dari pejabat struktural Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
yang mewakili:
a. Asisten yang membidangi urusan Pemerintahan;
b. Asisten yang membidangi urusan Kesejahteraan Sosial;
c. SKPD/ OPD yang membidangi urusan Sosial;
d. SKPD/ OPD yang membidangi urusan Pekerjaan Umum atau Keciptakaryaan;
dan
e. SKPD/ OPD yang membidangi urusan Keuangan Daerah
2. 4 (empat) orang berasal dari masyarakat professional dan/atau tokoh masyarakat di
daerah
Unsur Pelaksana terdiri dari:
1. Kepala Pelaksana;
2. Sekretariat membawahi 1 (satu) Sub Bagian terdiri dari:
- Sub Bagian Umum
3. Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Logistik dan Peralatan,
4. Bidang Kedaruratan dan Pengendalian Operasi,
5. Bidang Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Kerjasama Antar Lembaga Penenganan
Bencana,
6. Bidang Program, Sistem dan Strategi Penanggulangan Bencana
7. Unit Pelaksana Teknis BPBD;
8. Satuan Tugas;
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Tugas

BPBD mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan


bidang penanggulangan bencana dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

2. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, BPBD mempunyai


fungsi:
a. penetapan rumusan kebijakan rencana dan program penanggulangan bencana;
b. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
c. penetapan rumusan kebijakan pengkomandoan penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
d. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
e. penetapanrumusan kebijakan evaluasi dan pelaksanaan tugas penanggulangan
bencana.

Berikut ini uraian tentang tugas dan fungsi masing-masing unit kerja di
lingkungan BPBD Kabupaten Mandailing Natal:

Unit Sekretariat:

Tugas:

Sekretariat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan


mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan
yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum,
kepegawaian, pengelolaan keuangan dan pengembangan pola kerjasama
penanggulangan bencana.

Fungsi:

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan


kesekretariatan;
b. penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu;
c. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan;
d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
serta hubungan masyarakat;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan
keuangan Badan;
f. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Badan;
g. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas
Badan;
h. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan;
i. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah;
j. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
k. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
m. pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/
lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

Unit Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Logistik dan Peralatan

Tugas:

Memimpin, membina dan mengendalikan tugas – tugas di bidang


pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana
yang meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana secara adil dan
setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Fungsi:

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengkoordinasian,


pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan
dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan
bencana;
c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
d. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
e. penetapan rumusan kebijakan dan panduan pengetahuan dan kesiapsiagaan
terhadap risiko bencana;
f. penetapan rumusan kebijakan sistem peringatan bencana dan rencana untuk
menghadapi potensi keadaan darurat bencana;
g. penetapan rumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat, kemampuan
memobilisasi sumber daya, pemeliharaan sumberdaya dan pelatihan personil;
h. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. Pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/
lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana.

Unit: Bidang Kedaruratan dan Pengendalian Operasi

Tugas:
Memimpin, membina dan mengendalikan tugas – tugas di bidang
pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana
yang meliputi penanganan darurat, pengumpulan dan penyaluran uang dan
barang secara adil dan setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Fungsi:

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengkoordinasian,


pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan darurat, pengumpulan dan
penyaluran uang dan barang;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan darurat, pengumpulan dan
penyaluran uang dan barang;
c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan darurat, pengumpulan dan
penyaluran uang dan barang;
d. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan darurat, pengumpulan dan
penyaluran uang dan barang;
e. penetapan rumusan kebijakan tanggap darurat dan logistik yang meliputi
penyelenggaraan dapur umum, pendirian tenda-tenda penampungan untuk
pengungsi, darat dan air pencarian, penyelematan dan pengungsian korban
serta harta benda, penyiapan air bersih, percepatan akselerasi bantuan
darurat dan pendirian tenda posko komando serta penyediaan tempat
bermain, olah raga, hiburan dan sarana informasi/ telekomunikasi;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
g. pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang kedaruratan dan logistik
penanggulangan bencana.

Unit: Bidang Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Kerjasama Antar Lembaga


Penenganan Bencana

Tugas:

Memimpin, membina dan mengendalikan tugas – tugas di bidang


pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana
yang meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara adil dan setara
sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Fungsi:

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengkoordinasian,


pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
d. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
e. penetapan rumusan kebijakan perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik;
f. penetapan rumusan kebijakan normalisasi aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana;
g. penetapan rumusan kebijakan pembangunan prasarana dan sarana serta
kelembagaan pada wilayah pasca bencana;
h. penetapan rumusan kebijakan pertumbuhan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban;
i. penetapan rumusan kebijakan peningkatan peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana;
j. penetapan rumusan kebijakan penguatan komunitas yang terkena bencana;
k. penetapan rumusan kebijakan pemberdayaan sosial ekonomi yang
terintegrasi dalam program pembangunan daerah;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
m. Pelaksanaankoordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana.

Unit: Bidang Program, Sistem dan Strategi Penanggulangan Bencana

Tugas:

Memimpin, membina dan mengendalikan tugas – tugas di bidang


pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana
yang meliputi aspek perencanaan penanggulangan bencana secara adil dan
setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Fungsi:

a. penetapan penyusunan dan pengkoordinasian rencana dan program kerja;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian,


pengkomandoan dan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan
penanggulangan bencana;
c. penetapan rumusan kebijakan perencanaan penanggulangan bencana;

d. penyusunan Rencana Kontinjensi;


e. penyusunan standarisasi kebencanaan;
f. koordinasi penyiapan bahan dan penyusunan RENSTRA, RKPD, RENJA,
KUA/ PPAS, LAKIP, LPPD serta bentuk pelaporan lainnya;
g. penyelenggaraan integrasi program dan kegiatan penanggulangan bencana
ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
i. pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang perencanaan penanggulangan
bencana.

B. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan (tujuan/impact/outcame
)

PROGRAM PENUNJANG
0 0 Terlaksannya Pelayanan
1 URUSAN PEMERINTAH
Meningkatny Terwujudny
5 1 Perkantoran
DAERAH
a a
ketangguhan masyarakat Tersedianya dokumen
terhadap yang Perencanaan, Penganggaran, Perencanaan,
bencana
0 0 2.0
tanggap dan 1 dan Evaluasi Kinerja Perangkat Penganggaran, dan
tangguh
5 1 1
Daerah Evaluasi Kinerja
terhadap Perangkat Daerah
bencana
0 Penyusunan Dokumen Jumlah Dokumen
1 05 01 2.01
1 Perencanaan Perangkat Daerah Perencanaan
0 Koordinasi dan Penyusunan
1 05 01 2.01 Jumlah Dokumen RKA
2 Dokumen RKA-SKPD
0 Koordinasi dan Penyusunan Jumlah Dokumen
1 05 01 2.01
3 Dokumen Perubahan RKA-SKPD Perubahan RKA
0 Koordinasi dan Penyusunan
1 05 01 2.01 Jumlah Dokumen DPA
4 DPA-SKPD
0 Koordinasi dan Penyusunan Jumlah Dokumen
1 05 01 2.01
5 Perubahan DPA-SKPD Perubahan DPA
Koordinasi dan Penyusunan
0 Jumlah Dokumen
1 05 01 2.01 Laporan Capaian Kinerja dan
6 Capaian Kiberja
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Peresentase (%)
0 0 2.0 Admintrasi Keuangan Tersedianya Admintrasi
1
5 1 2 Perangkat Daerah Keuangan Perangkat
Daerah
0 Penyediaan Gaji dan Tunjangan
1 05 01 2.02 Jumlah Bulan
1 ASN
0 Penyediaan Administrasi Jumlah Dokumen
1 05 01 2.02
2 Pelaksanaan Tugas ASN Administrasi
Pelaksanaan Penatausahaan dan
0
1 05 01 2.02 Pengujian/Verifikasi Keuangan Jumlah Bulan
3
SKPD
0 Penyusunan Akuntansi dan
1 05 01 2.02 Jumlah Laporan
4 Pelaporan Keuangan
Koordinasi dan Penyusunan
0
1 05 01 2.02 Laporan Keuangan Akhir Tahun Jumlah Laporan
5
SKPD
0 Pengelolaan dan Penyiapan
1 05 01 2.02 Jumlah dokumen
6 Bahan Tanggapan Pemeriksaan
Koordinasi dan Penyusunan
0 Laporan Keuangan
1 05 01 2.02 Jumlah Laporan
7 Bulanan/Triwulanan/Semestera
n SKPD
Penyusunan Pelaporan dan
0
1 05 01 2.02 Analisis Prognosis Realisasi Jumlah Laporan
8
Anggaran

Peresentase (%)
0 0 2.0 Administrasi Kepegawaian Terlaksananya
1
5 1 5 Perangkat Daerah Administrasi
Kepegawaian
0 Peningkatan Sarana dan
1 05 01 2.05 Jumlah Kegiatan
1 Prasarana Disiplin Pegawai
0 Pengadaan Pakaian Dinas
1 05 01 2.05 Jumlah Pasang Baju
2 Beserta Atribut Kelengkapannya

0 Pendataan dan Pengolahan


1 05 01 2.05 Jumlah Dokumen data
3 Administrasi Kepegawaian
Jumlah Kegiatan
0 Koordinasi dan Pelaksanaan
1 05 01 2.05 koordinasi dan
4 Sistem Informasi Kepegawaian
pelaksanaan SIK
0 Monitoring, Evaluasi, dan
1 05 01 2.05 jumlah dokumen evaluasi
5 Penilaian Kinerja Pegawai
Pendidikan dan Pelatihan Jumlah ASN yang
0
1 05 01 2.05 Pegawai Berdasarkan Tugas dan mengikuti Pendidkan dan
9
Fungsi Pelatihan
1 Sosialisasi Peraturan
1 05 01 2.05 Jumlah Kegiatan
0 Perundang-Undangan
1 Bimbingan Teknis Implementasi Jumlah ASN yang
1 05 01 2.05
1 Peraturan Perundang-Undangan mengikuti Bimtek

Persentase (%)
0 0 2.0 Administrasi Umum Perangkat tersedianya
1
5 1 6 Daerah Administrasi Umum
Perangkat Daerah
Penyediaan Komponen Instalasi
0 Jumlah Tahun
1 05 01 2.06 Listrik/Penerangan Bangunan
1 Penyediaan
Kantor
0 Penyediaan Peralatan dan Jumlah Kegiatan
1 05 01 2.06
2 Perlengkapan Kantor Peyediaan
0 Penyediaan Peralatan Rumah Jumlah Kegiatan
1 05 01 2.06
3 Tangga Peyediaan
0 Penyediaan Bahan Logistik Jumlah Kegiatan
1 05 01 2.06
4 Kantor Peyediaan
0 Penyediaan Barang Cetakan dan Jumlah Tahun
1 05 01 2.06
5 Penggandaan Penyediaan
0 Penyediaan Bahan Bacaan dan Jumlah Kegiatan
1 05 01 2.06
6 Peraturan Perundang-undangan Peyediaan
0 Jumlah Kegiatan
1 05 01 2.06 Penyediaan Bahan/Material
7 Peyediaan
0
1 05 01 2.06 Fasilitasi Kunjungan Tamu Jumlah Tahun Fasilitasi
8
0 Penyelenggaraan Rapat
1 05 01 2.06 Jumlah Tahun
9 Koordinasi dan Konsultasi SKPD
1 Penatausahaan Arsip Dinamis
1 05 01 2.06 Jumlah Tahun
0 pada SKPD
Dukungan Pelaksanaan Sistem
1
1 05 01 2.06 Pemerintahan Berbasis Jumlah Tahun
1
Elektronik pada SKPD

Pengadaan Barang Milik Persentase (%)


0 0 2.0
1 Daerah Penunjang Urusan terlaksannya Pengadaan
5 1 7
Pemerintah Daerah Barang
Pengadaan Kendaraan
0
1 05 01 2.07 Perorangan Dinas atau Jumlah Kendaraan
1
Kendaraan Dinas Jabatan
0 Pengadaan Kendaraan Dinas
1 05 01 2.07 Jumlah Kendaraan
2 Operasional atau Lapangan
0 Pengadaan Peralatan dan Mesin
1 05 01 2.07 Jumlah Peralatan
6 Lainnya
0 Pengadaan Gedung Kantor atau
1 05 01 2.07 Jumlah Kegiatan
9 Bangunan Lainnya
Pengadaan Sarana dan
1
1 05 01 2.07 Prasarana Gedung Kantor atau Jumlah Kegiatan
0
Bangunan Lainnya
Pengadaan Sarana dan
1
1 05 01 2.07 Prasarana Pendukung Gedung Jumlah Kegiatan
1
Kantor atau Bangunan Lainnya

Jumlah bulan
0 0 2.0 Penyediaan Jasa Penunjang
1 tersediannya jasa
5 1 8 Urusan Pemerintahan Daerah
penunjang
0
1 05 01 2.08 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah bulan
1
0 Penyediaan Jasa Komunikasi,
1 05 01 2.08 Jumlah bulan
2 Sumber Daya Air dan Listrik
0 Penyediaan Jasa Pelayanan
1 05 01 2.08 Jumlah bulan
4 Umum Kantor

Persentase (%)
Pemeliharaan Barang Milik
0 0 2.0 terlaksannya
1 Daerah Penunjang Urusan
5 1 9 Pemeliharaan Barang
Pemerintahan Daerah
Milik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
0 Biaya Pemeliharaan, dan Pajak
1 05 01 2.09 Jumlah Tahun
1 Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
0 Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
1 05 01 2.09 Jumlah Tahun
2 Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
0 Pemeliharaan Peralatan dan
1 05 01 2.09 Jumlah Tahun
6 Mesin Lainnya
Pemeliharaan/Rehabilitasi
0
1 05 01 2.09 Gedung Kantor dan Bangunan Jumlah Kegiatan
9
Lainnya
Pemeliharaan/Rehabilitasi
1
1 05 01 2.09 Sarana dan Prasarana Gedung Jumlah Tahun
0
Kantor atau Bangunan Lainnya

Meningkatnya
0 0 PROGRAM PENANGGULANGAN ketangguhan terhadap
1
5 3 BENCANA bencana/Menurunkan
indeks risiko bencana

Peresentase (%)
0 0 2.0 Pelayanan Informasi Rawan
1 Tersedianya Informasi
5 3 1 Bencana Kabupaten/Kota
Rawan Bencana
Persentase (%)
0 Penyusunan Kajian Risiko penyelesaian dokumen
1 05 03 2.01
1 Bencana Kabupaten/Kota sampai dengan
dinyatakan sah/legal
Persentase (%) Jumlah
Sosialisasi, Komunikasi,
Penduduk di rawan
Informasi dan Edukasi (KIE)
0 bencana yang
1 05 03 2.01 Rawan Bencana
2 memperoleh informasi
Kabupaten/Kota (Per Jenis
rawan bencana sesuai
Bencana)
jenis ancaman bencana

Peresentase (%)
Pelayanan Pencegahan dan Terlaksananya
0 0 2.0
1 Kesiapsiagaan Terhadap Pelayanan Pencegahan
5 3 2
Bencana dan Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana
Persentase (%)
Penyusunan Rencana
0 penyelesaian dokumen
1 05 03 2.02 Penanggulangan Bencana
1 sampai dinyatakan
Kabupaten/Kota
sah/legal
Pelatihan Pencegahan dan Persentase (%) aparatur
0
1 05 03 2.02 Mitigasi Bencana dan warga Negara yang
2
Kabupaten/Kota ikuti pelatihan
Persentase (%) jumlah
Pengendalian Operasi dan
warga negara yang
0 Penyediaan Sarana Prasarana
1 05 03 2.02 mendapat layanan
3 Kesiapsiagaan Terhadap
pusdalops PB dan sarana
Bencana Kabupaten/Kota
prasarana PB
Persentase (%) jumlah
Penyediaan Peralatan
0 warga negara yang
1 05 03 2.02 Perlindungan dan Kesiapsiagaan
4 mendapat peralatan
terhadap Bencana
perlindungan
Jumlah kegiatan
0 Pengelolaan Risiko Bencana
1 05 03 2.02 Pengelolaan Risiko
5 Kabupaten/Kota
Bencana
Penguatan Kapasitas Kawasan
0 Jumlah Desa/Kelurahan
1 05 03 2.02 untuk Pencegahan dan
6 Tangguh Bencana
Kesiapsiagaan
0 Penanganan Pascabencana Jumlah Penanganan
1 05 03 2.02
7 Kabupaten/Kota Pascabencana
Pengembangan Kapasitas Tim Jumlah peningkatan
0
1 05 03 2.02 Reaksi Cepat (TRC) Bencana personil Tim Reaksi Cepat
8
Kabupaten/Kota (TRC) Bencana
Persentase (%)
0 penyelesaian dokumen
1 05 03 2.02 Penyusunan Rencana Kontijensi
9 sampai dinyatakan
sah/legal
Persentase (%) aparatur
1 Gladi Kesiapsiagaan terhadap
1 05 03 2.02 dan warga Negara yang
0 Bencana
ikuti pelatihan
Persentase (%)
Penyusunan Rencana
1 penyelesaian dokumen
1 05 03 2.02 Penanggulangan Kedaruratan
1 sampai dinyatakan
Bencana
sah/legal
Persentase (%)
Terlaksananya
0 0 2.0 Pelayanan Penyelamatan dan Pelayanan
1
5 3 3 Evakuasi Korban Bencana Penyelamatan dan
Evakuasi Korban
Bencana
Respon Cepat Kejadian Luar Persentase (%) kecepatan
0
1 05 03 2.03 Biasa Penyakit/Wabah Zoonosis kurang dari 24 jam untuk
1
Prioritas stiap status KLB
Persentase (%) kecepatan
0 Respon Cepat Darurat Bencana kurang dari 24 jam untuk
1 05 03 2.03
2 Kabupaten/Kota stiap status darurat
bencana
Persentase (%) jumlah
Pencarian, Pertolongan dan Korban berhasil dicari,
0
1 05 03 2.03 Evakuasi Korban Bencana ditolong dan dievakuasi
3
Kabupaten/Kota terhadap kejadian
bencana
Penyediaan Logistik Jumlah kegiatan
0 Penyelamatan dan Evakuasi penyediaan Logstik
1 05 03 2.03
4 Korban Bencana Penyelamatan dan
Kabupaten/Kota Evakuasi Korban Bencana
Persentase (%) jumlah
0 Aktivasi Sistem Komando petugas yang aktif dalam
1 05 03 2.03
5 Penanganan Darurat Bencana penanganan darurat
bencana
Jumlah Kegiatan
0 Respon Cepat Bencana Non Terlaksannya Respon
1 05 03 2.03
6 Alam Epidemi/Wabah Penyakit Cepat Bencana Non Alam
Epidemi/Wabah Penyakit
Persentase (%)
0 0 2.0 Penataan Sistem Dasar Tertatanya Sistem Dasar
1
5 3 4 Penanggulangan Bencana Penanggulangan
Bencana
Persentase (%)
Penyusunan Regulasi
0 penyelesaian dokumen
1 05 03 2.04 Penanggulangan Bencana
1 sampai dinyatakan
Kabupaten/Kota
sah/legal
Jumlah kegiatan
0 Penguatan Kelembagaan Terlaksannya upaya
1 05 03 2.04
2 Bencana Kabupaten/Kota Penguatan Kelembagaan
Bencana
Jumlah tahun
Kerjasama Antar Lembaga dan
Terlaksananya Kerjasama
0 Kemitraan dalam
1 05 03 2.04 Antar Lembaga dan
3 Penanggulangan Bencana
Kemitraan dalam
Kabupaten/Kota
Penanggulangan Bencana
Jumlah kegiatan
0 Pengelolaan dan Pemanfaatan Pengelolaan dan
1 05 03 2.04
4 Sistem Informasi Kebencanaan Pemanfaatan Sistem
Informasi Kebencanaan
Jumlah Bulan
Pembinaan dan Pengawasan Terlaksananya Pembinaan
0
1 05 03 2.04 Penyelenggaraan dan Pengawasan
5
Penanggulangan Bencana Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana

Indikator capaian SPM sub urusan kebencanaa:


No Jenis Indikator Pencapaian Target Batas
Pelayanan Capaian Waktu
Dasar Capaian
1. Pelayanan Jumlah Warga Negara 100 % Setiap
informasi rawan yang memperoleh layanan Tahun
bencana informasi rawan bencana
2. Pelayanan Jumlah Warga Negara 100 % Setiap
pencegahan dan yang memperoleh layanan Tahun
kesiapsiagaan pencegahan dan
terhadap kesiapsiagaan terhadap
bencana bencana

3. Pelayanan Jumlah Warga Negara 100 % Setiap


penyelamatan dan yang memperoleh layanan Tahun
evakuasi korban penyelamatan dan
bencana evakuasi korban bencana
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN

Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian Standar Pelayanan
Minimal pada Tahun 2022, adalah sebagai berikut :

A. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG MENDUKUNG PENERAPAN DAN PENCAPAIAN


STANDAR PELAYANAN BIDANG KEBENCANAAN

Penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kebencanaan melalui


“Program Penanggulangan Bencana”, dengan kegiatan :
1 05 03 PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
1 05 03 2.01 Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/Kota
1 05 03 2.01 01 Penyusunan Kajian Risiko Bencana Kabupaten/Kota
Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
1 05 03 2.01 02
Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana)

1 05 03 2.02 Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

1 05 03 2.02 01 Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Kabupaten/Kota

1 05 03 2.02 02 Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kabupaten/Kota

Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan


1 05 03 2.02 03
Terhadap Bencana Kabupaten/Kota
Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan Terhadap
1 05 03 2.02 04
Bencana

1 05 03 2.02 09 Penyusunan Rencana Kontijensi

1 05 03 2.02 10 Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

1 05 03 2.03 Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana


Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Penyakit/Wabah Zoonosis
1 05 03 2.03 01
Prioritas
1 05 03 2.03 02 Respon Cepat Darurat Bencana Kabupaten/Kota
1 05 03 2.03 03 Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota

1 05 03 2.03 05 Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana


B. INDIKATOR CAPAINAN SPM

KODE
BIDANG URUSAN/ BIDANG
URUSAN/UNSUR

SUB KEGIATAN
PROGRAM

KEGIATAN

NOMENKLATUR URUSAN
UNSUR

KINERJA INDIKATOR SATUAN


KABUPATEN/KOTA

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG


1
BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


1 05 KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT

1 05 03 PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA

Pelayanan Informasi Rawan Bencana


1 05 03 2.01
Kabupaten/Kota

Tersedianya Jumlah Dokumen Kajian Risiko Bencana


Penyusunan Kajian Risiko Bencana Dokumen Kajian yang
1 05 03 2.01 01 Risiko Bencana Dilegalisasi Dokumen
Kabupaten/Kota

Terlaksananya Jumlah Orang yang Mendapatkan Sosialisasi,


Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Komunikasi, Rawan Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis
Informasi dan Bencana) Secara Tatap Muka kepada
Edukasi (KIE) Penduduk yang Tinggal di Daerah Rawan
Rawan Bencana Bencana Sesuai Jenis Ancaman yang Ada di
Kabupaten/Kota Kawasan Tempat Tinggalnya
(Per Jenis
Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Bencana)
1 05 03 2.01 02 Edukasi (KIE) Rawan Bencana Kabupaten/Kota Secara Tatap Orang
(Per Jenis Bencana) Muka kepada
Penduduk yang
Tinggal di Daerah
Rawan Bencana
Sesuai Jenis
Ancaman yang
Ada di Kawasan
Tempat
Tinggalnya

Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan


1 05 03 2.02
Terhadap Bencana

Terlaksananya Jumlah Dokumen Rencana


Penyusunan Penanggulangan Bencana yang Dilegalisasi
Penyusunan Rencana Penanggulangan Rencana
1 05 03 2.02 01 Penanggulangan Dokumen
Bencana Kabupaten/Kota
Bencana
Kabupaten/Kota
Terlaksananya Jumlah Warga Negara dan Aparatur yang
Pelatihan Mengikuti Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
Pencegahan dan Bencana
Mitigasi Bencana
Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana
1 05 03 2.02 02 untuk Warga Orang
Kabupaten/Kota
Negara maupun
Aparatur di
Kawasan Rawan
Bencana
Tersedianya Jumlah Dokumen Hasil Pengendalian
Dokumen Hasil Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana
Pengendalian Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
Operasi dan Kabupaten/Kota
Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana
Penyediaan
1 05 03 2.02 03 Prasarana Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Dokumen
Sarana Prasarana
Kabupaten/Kota
Kesiapsiagaan
Terhadap
Bencana
Kabupaten/Kota
Tersedianya Jumlah Peralatan Penyelamatan Diri
Peralatan bagi Individu Warga Negara, Keluarga,
Penyediaan Peralatan Perlindungan Perlindungan dan maupun Petugas
1 05 03 2.02 04 Kesiapsiagaan Unit
dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
Terhadap
Bencana
Tersedianya Jumlah Dokumen Rencana Kontinjensi
Dokumen yang Dilegalisasi
Rencana
1 05 03 2.02 09 Penyusunan Rencana Kontijensi Kontinjensi untuk Dokumen
Setiap Bencana
Prioritas di
Daerah
Terlaksananya Jumlah Aparatur dan Warga Negara
Gladi yang
Kesiapsiagaan Mengikuti Gladi Kesiapsiagaan
1 05 03 2.02 10 Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Terhadap Orang
Bencana untuk
Bencana prioritas
di Daerah

Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi


1 05 03 2.03
Korban Bencana

Terlaksananya Jumlah Laporan Koordinasi Respon


Koordinasi Cepat
Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Penyakit/Wabah Prioritas
Respon Cepat Kejadian Luar
1 05 03 2.03 01 Kejadian Laporan
Biasa Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
Luar Biasa
Penyakit/Wabah
Prioritas
Terlaksananya SK Penetapan Status Darurat Bencana
Respon Cepat dan SKPDB yang Ditetapkan Paling Lama
Darurat Bencana 1x24 Jam berdasarkan Hasil Dokumen
Penanganan Laporan Kaji Cepat
Respon Cepat Darurat Bencana
1 05 03 2.03 02 Awal Untuk Dokumen
Kabupaten/Kota
Penetapan Status
Darurat Bencana
Paling Lama 1 X
24 Jam
Terlaksananya Jumlah Korban yang Berhasil Ditemukan,
Upaya untuk Ditolong, dan Dievakuasi Per Jenis Kejadian
Menemukan, Bencana
Menolong,
maupun
Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi
1 05 03 2.03 03 Memindahkan Orang
Korban Bencana Kabupaten/Kota
Korban Bencana
Dari Lokasi
Bencana ke
Tempat yang
Aman
Terlaksananya Jumlah Laporan Pelaksanaan Aktivasi
Pengerahan dan Sistem
Pengorganisasian Komando Penanganan Darurat Bencana
Aktivasi Sistem Komando Penanganan Komando
1 05 03 2.03 05 Laporan
Darurat Bencana Penanganan
Darurat Bencana
Tingkat
Kabupaten,

C. CAPAINAN SPM TAHUN 2022

Persenta
No Plafon Realisasi se
Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan
. Anggaran (Rp.) (Rp.) Capaian
(%)
A. PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
1. Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/Kota 34.783.700 33.880.000 100
Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
30.000.000 30.000.000 100
Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana)
2. Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana 425.278.750 411.480.750 97,69

Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kabupaten/Kota 31.882.250 30.434.250 95,46


Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan
307.970.000 295.820.000 96,05
Terhadap Bencana Kabupaten/Kota
Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan Terhadap
51.500.000 51.500.000 100
Bencana
Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana 33.926.500 33.726.500 99
3. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana 40.000.000 39.285.00 98,21
Respon Cepat Darurat Bencana Kabupaten/Kota 40.000.000 39.285.000 98,21

Rata - Rata capaian SPM 94,55


BAB IV
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan

berbagai persoalan-persoalan terkait dengan penanggulangan bencana daerah sebagai wujud

nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat

dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good

Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru penanggulangan bencana.

Kami menyadari bahwa penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih jauh dari

kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi

kesempurnaan yang akan datng. Demikian Standar Pelayanan Minimal Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natalini kami susun secara

Objektif semoga dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah khususnya dan bagi

masyarakat pada umumnya.

Panyabungan, Januari 2023


Plt. KEPALA PELAKSANAN
BADAN PENENGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN MANDAILING NATAL

MUKHSIN NASUTION, S.Sos.


Pembina
NIP 19710105 200604 1 006

Anda mungkin juga menyukai