DIREKTORAT JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
2019
PANDUAN TEKNIS
FASILITASI EXIT STRATEGY
PROGRAM INOVASI DESA
I. LATAR BELAKANG
Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk
mewujudkan agenda Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019. PID dimaksudkan untuk
meningkatkan kapasitas Desa sesuai dengan Undang-Undang No 6/2014 tentang
Desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan Desa
secara berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas rakyat dan kemandirian
ekonomi serta mempersiapkan pembangunan sumber daya yang memiliki daya
saing. PID diselenggarakan oleh Kemendesa PDTT dengan dukungan pendanaan
dari Bank Dunia melalui restrukturisasi program yang sebelumnya difokuskan pada
Pendampingan Desa dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa (loan IBRD 8217
ID).
Secara umum tujuan Program Inovasi Desa adalah mendorong produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi perdesaan serta membangun kapasitas Desa yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
kemandirian Desa., dengan 1) Meningkatkan efektivitas penggunaan dana di Desa
melalui proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis, terencana dan
partisipatif; 2)Meningkatkan kapasitas Pemerintah Desa dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembangunan desa secara lebih inovatif dan
berkualitas.3)Memfasilitasi peningkatan kapasitas Penyediaan Jasa Layanan Teknis
yang dibutuhkan Desa dalam mewujudkan replikasi kegiatan inovasi desa. 4)
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kader pemberdayaan masyarakat desa
(KPMD).
Pelaksanaan PID sejak tahun 2017, telah dapat melembagaan Bursa Inovasi Desa
(BID) yang merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran inisiatif atau
inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa. Kegiatan BID yang diselenggark
an di tingkat Kabupaten atau di kecamatan sebagai kegiatan pertukaran
pengetahuan dan inovasi Desa. BID merupakan bagian tak terpisahkan dari Model
Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) mulai dari tingkat
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Dalam rangka melembagakan dan
melestarikan Program Inovasi Desa telah disusun Panduan Exit strategy yang akan
digunakan dalam mengakhiri program inovasi desa. untuk mengimplementasikan
Panduan Exit strategy tersebut, perlu disusun panduan fasilitasi Exit strategy
Program inovasi desa sebagai panduan pelaksanaan exit strategy di tingkat
lapangan.
2.1. Pengertian
2.1. KEBERLANJUTAN
Pengelolaan pengetahuan dan Inovasi desa (PPID) merupakan aspek penting dalam
keberlanjutan program, aspek PPID yang telah berjalan akan tetap didorong untuk
dikembangkan dalam system pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
4.1. Output
Output yang di harapkan dari fasilitasi exit strategy ini adalah terlaksananya seluruh
fasilitasi kegiatan exit strategi yaitu 1) Kegiatan Pengakhiran Program dan 2)
Kegiatan Keberlanjutan Program, dengan melembagakan system dan kelembagan
PID yang telah berjalan dengan baik.
4.2. Target
Target fasilitasi kegiatan pengakhiran program, secara nasional adalah 50%, dari
jumlah Kabupaten.
Target fasilitasi kegiatan keberlanjutan program, secara nasional adalah 30%, dari
jumlah Kabupaten
V. BENTUK KEGIATAN
Dalam rangka mencapai tujuan dan target Exit Strategy, kegiatan sosialiasi dan
fasilitasi dimulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa, adapun bentuk kegiatan
tersebut adalah :
5.2. Pelatihan-Pelatihan
On the Job Training dalam Konsep fasilitasi ini adalah suatu proses yang
terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, sikap pendamping
secara teknis. Kegiatan on the job training merupakan salah satu upaya di lapangan
untuk memberikan pemahaman dan fasilitasi pelaksanaan exit strategi oleh Pelaku-
pelaku program inovasi desa, melalui OJT ini diharapkan ketrampilan fasilitasi pelaku
dilapangan akan lebih baik.
Rapat koordinasi PID tingkat provinsi merupakan forum dalam rangka fasilitasi
pelaksanaan exit strategy, dengan memastikan tahapan kegiatan pengakhiran
program dan keberlanjutan program tersosialisasikan dan dapat dipahami pelaku
program tingkat Provinsi, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Peserta rakor Provinsi merupakan pelaku-pelaku Program
2. Materi Rakor Provinsi memuat panduan exit strategi yang terdiri dari
pengakhiran dan keberlanjutan program
3. Rakor Provinsi juga menyampaikan Muatan Modu-modul pelatihan PLD
4. Nara sumber materi exit strategi yang memahami subtansi dan fasilitasi
tahapan, dan yang telah mengikuti Rakornas dan master Training.
5. Membuat Kesekapatan bersama TIK tentang pelaksanaan Exit Strategi
6. Menyusun Rencana kerja Tindak Lanjut
Rapat koordinasi Tim Inovasi kabupaten (TIK) merupakan forum dalam rangka
fasilitasi pelaksanaan exit strategy, dengan memastikan tahapan kegiatan
pengakhiran program tingkat Kabupaten dan keberlanjutan program
tersosialisasikan dan dapat dipahami pelaku program tingkat Kabupaten, beberapa
hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Peserta rakor TIK merupakan pelaku-pelaku Program
2. Materi Rakor TIK memuat panduan exit strategi yang terdiri dari pengakhiran
dan keberlanjutan program.
3. Rakor Kabupaten juga menyampaikan Muatan Modu-modul pelatihan PLD
4. Nara sumber materi exit strategi yang memahami subtansi dan fasilitasi
tahapan, dan yang telah mengikuti Rakornas, Rakorprov, master Training dan
Training PID.
5. Menyusun Rencana kerja Tindak Lanjut
Bahan dan materi pelaksanaan kegiatan exit strategy disiapkan oleh Direktorat
Pemberdayaan masyarakat dan Desa, Direktoral jenderal PPMD, yang dibuat dalam
bentuk :
X. PELAPORAN
XI. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Demikian Panduan fasilitasi exit strategy ini dibuat, sebagai panduan untuk
memastikan exit strategi PID dapat dijalankan dilapangan mulai tingkat Nasional
sampai Desa, dan bila ada ketentuan yang belum termuat dalam panduan ini akan
disempurnakan dikemudian hari
MOH.FACHRI, S.STP,M.Si