• DPIU DPIU
• Lurah & BKM
• Tim TFL
Catatan terkait Proses Sosialisasi
• Sosialisasi dapat dilakukan pada saat yang sama
setelah Promosi Sanitasi,
• Promosi Sanitasi mempunyai tujuan membuka
kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap
kebutuhan akses sanitasi yang layak, sedangkan
sosialisasi memperkenalkan Program Sanimas IDB
yang harapannya dapat meningkatkan akses
sanitasi layak di masyarakat.
Proses kegiatan sosialisasi
• Salam pembuka
• Perkenalkan seluruh fasilitator/narasumber dalam kegiatan Sosialisasi
• Sampaikan review hasil kegiatan Promosi Sanitasi
– Kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat yang terkait
– Dampak yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari
– Pendapat dan gagasan masyarakat dalam memperbaiki kondisi sanitasi
• Sampaikan informasi umum tentang Program Sanimas IDB dan harapan yang ingin dicapai.
• Buka kesempatan diskusi dan kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi. Tanyakan hambatan apa
saja yang dikhawatirkan yang membuat mereka tidak dapat berpartisipasi aktif
• Akhiri dengan membangun komitmen untuk berpartisipasi aktif pada proses berikutnya dengan
menanda tangani Surat Pernyataan Kesiapan Masyarakat.
• Sampaikan kepada peserta sosialisasi untuk menyebarluaskan informasi di lingkungan masing-
masing dan melaksanakan pemilihan wakil yang akan hadir dalam rembuk-rembuk
• Kesimpulan dan Penutup. Pada sesi ini ajak stakeholder Kelurahan untuk menjadi motivator untuk
mewujudkan harapan peserta
Rembuk warga dalam siklus/tahapan
Program Sanimas IDB
1. Sosialisasi Progran Sanimas IDB Tingkat Masyarakat
2. Rembuk Khusus Perempuan Tingkat Kelurahan
3. Rembuk Kelurahan Tahap I
4. Rembuk Kelurahan Tahap II
5. Rembuk Khusus Perempuan I Tingkat RT/RW
6. Rembuk Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya) Tahap I
7. Rembuk Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya) Tahap II
8. Rembuk Warga Tingkat RT/RW Tahap III
9. Rembuk Khusus Perempuan II Tingkat RT/RW
10. Rembuk Warga Tingkat RT/RW (atau sebutan lainnya) Tahap IV
1. REMBUK KHUSUS PEREMPUAN TINGKAT KELURAHAN
kegiatan lanjutan sosialisasi kepada kelompok perempuan
TUJUAN:
• Memahami prinsip-prinsip dan mekanisme penyelenggaraan
Program SANIMAS IDB .
• Menyamakan persepsi/pandangan dalam pelaksanaan Program.
• Memahami pentingnya keterlibatan perempuan dalam setiap
tahapan program.
• Menentukan wakil perempuan yang akan diusulkan didalam
kepengurusan POKJASAN (minimal 30% perempuan).
• Memilih Gender Focal Point Tingkat Kelurahan merupakan kegiatan
lanjutan sosialisasi kepada kelompok perempuan
MATERI
• Prinsip-prinsip, pendekatan dan mekanisme program;
• Partisipasi dan peran perempuan dalam setiap tahapan program.
• Identifikasi tentang permasalahan, pengalaman kebutuhan dan usulan perempuan
terkait dengan permasalahan dengan sanitasi
2. Rembuk Kelurahan Tahap I
Tujuan :
• Memahami prinsip-prinsipdan mekanisme
penyelenggaraan program;
• Menyamakan persepsi/pandangan dalam
pelaksanaan program;
• Menyepakati kesiapan dalam menerima
program
Materi :
• Prinsip-prinsip, pendekatan dan mekanisme program;
• Surat pernyataan kesiapan masyarakat;
• Tugas, fungsi dan ketentuan dasar Pokjasan kelurahan
(masa tugas, wewenang dll);
• Mekanisme seleksi kampung dengan metode
Selotif (Seleksi Lokasi Partisipatif)
3. Rembuk Kelurahan Tahap II (diskusi prioritas titik lokasi)
• Merumuskan prioritas permasalahan yang terdapat di kelurahan;
• Menentukan titik lokasi penanganan permasalahan;
• Menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan.
• Jenis infrastruktur yang akan dibangun harus disesuaikan dengan
kriteria teknis program Sanimas
5. Rembuk Warga Tingkat Rt/Rw
(Atau Sebutan Lainnya) Tahap I
• Memaparkan hasil Pemetaan Kebutuhan Sanitasi
dengan Selotif kepada masyarakat, serta menentukan titik
lokasi pembangunan;
• Membentuk KSM Sanitasi, ditetapkan melalui SK Lurah
diketahui oleh Camat setempat;
• Merencanakan jadwal dan pelaksanaan Penyusunan RKM;
Peserta yang hadir pada Rembuk RT/RW (atau sebutan
lainnya) Tahap I minimal 30% perempuan.
• Menyepakati lahan yang akan digunakan sebagai lokasi
pembangunan sarana sanitasi
* Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 dan perubahannya, dibentuk
tim swakelola untuk mendukung kegiatan pembangunan Program
Sanimas, yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
* KSM dibentuk melalui rembug warga di titik lokasi sasaran (calon
pemanfaat sarana.
* KSM ditetapkan melalui SK Lurah/Kepala Desa.
* Jumlah anggota KSM harus ganjil, minimal 5 orang.
* Struktur organisasi KSM terdiri atas: ketua, sekretaris, bendahara,
seksi perencana, seksi pelaksana dan seksi pengawas.
* KSM bertugas sampai dengan serah terima prasarana dan sarana
sanitasi kepada Satker PIP Kota/Kabupaten.
Proses Rembuk Tingkat RT/RW 1
1. Pemaparan kembali oleh narasumber mengenai
sistem seleksi lingkungan/kampung dalam program
dan pelaksanaan pemetaan sanitasi.
2. Pemaparan hasil pemetaan sanitasi kepada
masyarakat.
3. Peserta rembug kemudian memilih anggota KSM
Sanitasi.
4. Peserta rembug kemudian menentukan waktu dan
pelaksanaan penyusunan RKM.
4. Rembuk Khusus Perempuan I Tingkat RT/RW
Tujuan:
• Memberikan pemahamanan pelaksanaan
kegiatan akan keterlibatan seluruh warga
dalam kegiatan termasuk kelompok
perempuan;
• Menginformasikan kepada masyarakat
khususnya kelompok perempuan untuk
dapat berpartisipasi aktif, terlibat langsung
dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan
konstruksi dengan mendapatkan hak sama
dengan kelompok laki-laki.
Materi :
• Tahapan dan mekanisme pelaksanaan
pembangunan infrastruktur sanitasi;
• Menginformasikan jenis-jenis kegiatan
yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan pembangunan
infrastruktur sanitasi;
• Memberikan kesempatan kepada
kelompok perempuan untuk
mendaftarkan diri sebagai tenaga kerja
atau ikut berkonstribusi dalam bentuk
inkind/bukan uang tunai sesuai dengan
kesepakatan bersama
9. Rembuk Warga Tingkat Rt/Rw
(Atau Sebutan Lainnya) Tahap IV
Tujuan:
• memberikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan
dan hasil pengelolaan dana bantuan oleh KSM dan
BKM/LKM kepada warga lokasi sasaran