REMBUK: Bicara/Nasehat Rembuk Desa: Musyarawah Adalah sebagai sebuah cara/Media untuk menyepakati sebuah kondisi/ sesuatu di tingkat masyarakat secara partisipatif untuk kepentingan masyarakat/bersama. Pentingnya Rembuk/ Alasan Dilakukannya Rembuk:
• Berbasis masyarakat maka rembuk menjadi
permufakantan tertinggi, sehingga terhidar dari dominasi • Menempatkan warga sebaagai subyek pembangunan • Legitimasi Keputusan (proporsi warga yang hadir adalah cukup mewakili) Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan Rembuk adalah: • Materi yang akan dirembukkan • Tujuan dilakukannya rembuk (keluaran yang diharapkan) • Memastikan Sasaran dan Narasumber rembuk • Menetukan waktu dan tempat pelaksanaan rembuk (representatif) • Teknis penyebaran undangan rembuk • Merancang proses pelaksanaan rembuk • Menyiapkan kelengkapan administrasi rembuk Manfaat Rembuk Warga • Sebagai forum komunikasi untuk menyamakan persepsi (informasi dan pembelajaran) kepada masyarakat. • Sebagai forum komunikasi untuk menyepakati, memutuskan yang diambil berpotensi mendapat dukungan mayoritas, • Cerminan Partisipasi dan transparansi kepada warga Kelengkapan pelaksanaan rembuk: • Undangan, dibuat • Daftar Hadir, (rekap jml. kehadiran L/P, kk MBR) • Notulensi (catatan proses kegiatan) • Berita Acara Rembuk (di tandatanganinya kesepakatan oleh penyelenggaran rembuk, dan keterwakilan masyarakat ) • Foto Dokumentasi Rembuk Rembu k Warga Pembentukan KSM
• Memaparkan hasil Pemetaan Kebutuhan Sanitasi kepada
masyarakat, serta menentukan titik lokasi pembangunan; • Membentuk KSM Sanitasi, ditetapkan melalui SK Kepala Dinas; • Merencanakan jadwal dan pelaksanaan Penyusunan RKM; Peserta yang hadir pada Rembuk Warga (atau sebutan lainnya) Tahap I minimal 30% perempuan. • Menyepakati lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan sarana sanitasi * Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 dan perubahannya, dibentuk tim swakelola untuk mendukung kegiatan pembangunan Program Sanimas, yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). * KSM dibentuk melalui rembug warga di titik lokasi sasaran (calon pemanfaat sarana. * KSM ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Terkait. * Jumlah anggota KSM harus ganjil, minimal 5 orang. * Struktur organisasi KSM terdiri atas: ketua, sekretaris, bendahara, seksi perencana, seksi pelaksana dan seksi pengawas. * KSM bertugas sampai dengan serah terima prasarana dan sarana sanitasi kepada Satker PIP Kota/Kabupaten. 4. Rembuk Khusus Perempuan I Tingkat RT/RW
• Membahas permasalahan sanitasi di Tingkat RT/RW dan upaya
penanggulangannya (titik lokasi); • Menentukan keluarga inti calon penerima manfaat dari prasarana- sarana sanitasi yang akan diusulkan melalui kegiatan Sanimas IDB; • Menentukan wakil perempuan yang akan diusulkan didalam kepengurusan KSM Sanitasi dan KPP (minimal 30% perempuan). • Menentukan peran dan tugas perempuan dalam tahap pelaksanaan fisik dan O&P • Ketua: Tugas KSM – Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan; – Memimpin pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat. • Sekretaris: – Membantu penyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha dan dokumentasi; – Melaksanakan surat-menyurat; – Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap. • Bendahara: ― Menerima, menyimpan, membayarkan, uang serta mempertanggungjawabkan dan mengarsipkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban. ― Melakukan Pengelolaan administrasi keuangan dengan melakukan pencatatan pada: Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan (ditempel di papan pengumuman/tempat strategis) sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat Laporan keuangan bulanan yaitu laporan penggunaan dana dan laporan harian sesuai format yang ditentukan untuk kemudian diserahkan kepada Satker Pengembangan Sistem PLP 4. Seksi-Seksi •Seksi Perencana Tugas seksi perencana adalah bersama TFL membantu: • Mensosialisasikan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat; • Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang akan dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat serta kondisi lingkungan; • Menyusun analisa teknis, membuat DED lengkap dengan potongan – RAB dan menyusun analisa struktural, elektrikal, arsitektural sesuai dengan teknologi sanitasi yang dipilih masyarakat; • Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi dan kurva S; • Menyusun dokumen RKM; • Melakukan inventarisasi tenaga kerja; • Melakukan rekrutmen tenaga kerja; • Mengatur tenaga kerja di lapangan; • Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan; • Mengatur mekanisme pengawasan terhadap pekerja. •Seksi Pelaksana Tugas seksi pelaksana didampingi TFL adalah membantu: • Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama pembangunan; • Membuat laporan tentang keadaan material; • Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi; • Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat; • Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat; • Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan. •Seksi Pengawas Seksi Pengawas mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik maupun administrasi pekerjaan swakelola, dan didamping TFL antara lain: • Bertanggung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis dan keuangan; • Menilai kualitas dan progres pekerjaan fisik; • Berkoordinasi dalam menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau ditindak lanjuti ke Satker PIP Kabupaten/Kota; PEMBENTUKAN KPP
Tujuan: membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
KPP adalah Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Sanitasi yang anggotanya terdiri dari para penerima manfaat sanitasi. Selanjutnya struktur dan keanggotaan KPP ditetapkan melalui Surat Keputusan Lurah/Kepala Desa
Hal-hal yang disepakati : Pembentukan KPP adalah sebagai berikut :
•Masyarakat menyusun dan menyepakati AD/ART KPP; •Masyarakat memilih pengurus KPP Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
KPP adalah kelompok yang anggotanya terdiri dari para penerima
manfaat sanitasi. Struktur dan keanggotaan KPP ditetapkan melalui SK lurah/kepala desa.
Hal-hal yang disepakati dalam rembug warga pembentukan KPP
adalah: 1. Masyarakat menyusun dan menyepakati AD/ART KPP. 2. Masyarakat memilih pengurus KPP. SEKIAN Terima Kasih