Anda di halaman 1dari 37

BAB II 2.

2 Orientasi Kawasan Prioritas


BAB II Untuk kawasan prioritas Kelurahan Tallo berada pada RW.4 /
RT.A dan RT.B yaitu wilayah Mangarabombang, luas kawasan
GAMBARAN KHUSUS KAWASAN PRIORITAS prioritas ini memiliki luas + 4,2 Ha, yang berada sepanjang pesisir
pantai utara Kelurahan Tallo, yang terdiri dari area pemukiman
2.1 Gambaran Umum Wilayah Kelurahan
pantai. Kelurahan Tallo yang merupakan wilayah yang terhitung
Kelurahan Tallo adalah Kelurahan di Kecamatan Tallo,
Kota Makassar, dengan luas 59,520 Ha, dibagi dalam 5 RW memadai untuk pengembangan kebudayaan. Rencana umum
dan 26 RT, dengan luas masing-masing : penataaan pada kawasan ini adalah menata lingkungan
RW. 01 : 8,005 Ha
pemukiman yang ada dikawasan prioritas Kelurahan Tallo menjadi
RW. 02 : 4,484 Ha
RW. 03 : 9,761 Ha area permukiman yang lebih tertata, bersih dan sehat,
RW. 04 :14,280 Ha membangun infrastruktur jalan, sanitasi, sumber air dari sumur bor
RW. 05 :22,990 Ha (reservoir). Ketersediaan air bersih merupakan salah satu masalah
Secara Geografis, Kelurahan Tallo berbatasan dengan
utama yang dihadapi warga masyarakat dan pembangunan
Kelurahan dan Kecamatan sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Selat Makassar dermaga tempat berlabuhnya para nelayan dari kawasan ini. Ini
- Sebelah Selatan : Kelurahan Buloa dan Kelurahan Kaluku semua diupayakan agar terwujudnya tatanan kehidupan
Bodoa Kecamatan Tallo
masyarakat Kelurahan Tallo yang harmonis dengan peningkatan
- Sebelah Barat : Kelurahan Cambaya Kecamatan
Ujung Tanah kualitas lingkungan perumahan dan permukiman sesuai standar
- Sebelah Timur : Sungai Tallo kesehatan dan berkelanjutan yang prioritas menyentuh
masyarakat miskin.

8
8
2.3 Kondisi Non Fisik Kawasan Prioritas
A. Struktur Geografi
Jumlah Penduduk Kelurahan Tallo pada data terakhir adalah 1.977 KK atau 9.258 jiwa terdiri dari 4.735 jiwa Penduduk Laki-laki dan
4.513 jiwa Penduduk Perempuan dan khusus RW.04 sebanyak 515 KK, atau 2.066 Jiwa terdiri dari 1.048 jiwa Penduduk Laki-laki dan 1.018
jiwa Penduduk Perempuan. Sedangkan pada Kawasan Prioritas jumlah Penduduknya yaitu 530 jiwa atau 111 KK.
Klasifikasi jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis
Jumlah KK Grafik.1 Jumlah Penduduk di Kaw. Prioritas
Kelamin

14
12
10
8 Jumlah
6
4 (jiwa)
2 Lk Pr
0

Series 3
Series 2
Series 1
Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya 2014
111 264 266 530

8
PETA LOKASI KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN TALLO

8
PETA RENCANA PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

8
PETA DETAIL KELURAHAN TALLO

8
PETA DETAIL KELURAHAN TALLO

8
8
Pemanfaatan lahan Pada wilayah kawasan prioritas tersebut terdapat fungsi lahan
Pemanfaatan lahan pada kawasan prioritas sebagian besar diisi permukiman dan fasum. Adapun pengunaan lahannya adalah
oleh permukiman kumuh. Berdasarkan pemetaan swadaya pada sebagai berikut :
tahun 2014 bahwa luas kawasan prioritas 4,2 Ha, 57%
 Permukiman (Bangunan Rumah) : + 1.3 Ha
permukiman, 2,3% Ruang terbuka serta 38% Pesisir pantai
 Fasum/Jalan : + 1.0 Ha
 Ruang Terbuka Hijau (RTH) : + 0.8 Ha
 Pesisir Pantai : + 1.1 Ha

Peruntukan Bangunan Jumlah %

Rumah Tinggal 103 94.50

Rmh Warung/Toko 3 0.92

Fungsi Lain 5 4.59

Total 111 100.00

8
B. Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan pemukiman pada kawasan prioritas apabila kita
merujuk pada anturan perpu pada dasarnya adalah tanah negara
yang digarap dan ditinggali oleh warga, akan tetapi disisi lain
pemerintah memberikan mereka ijin secara tidak langsung kepada
mereka dengan adanya penerbitan IMB untuk tanah dan rumah
mereka.Pemanfaatan untuk status kepemilikan lahan, sekitar
8.11% masyarakat mengaku belum memiliki sertifikat atas tanah
C. Kondisi Perekonomian
yang mereka tempati. Namun kebanyakan dari mereka mengaku
Di kawasan prioritas jenis
telah menempati tanah tersebut sejak lama.
mata pencahariannya sangat beragam, mulai dari Nelayan PNS,
Berikut adalah data yang kami ambil pada kawasan prioritas
Tukang las, Buruh, Pedagang dll. Sebagian besar masyarakatnya
adalah dalam usia pelajar. Sedangkan untuk para ibu-ibu yang
Status Lahan Jumlah % ada di kawasan prioritas hampir 100% berprofesi sebagai IRT.
Hak Milik 71 63.96 Angka pengangguran di kawasan prioritas ini cukup tinggi yaitu
Hak Pakai 29 26.13
mencapai 8.5%.
Belum Bersertifikat 9 8.11
Berikut merupakan Jenis Pekerjaan Masyarakat di Kawasan
Tanah Negara 2 1.80 Prioritas
Total 111 100

8
Jenis
Jumlah %
Pekerjaan
PNS Guru 1 0.2
Tukang Jahit 1 0.2
Tukang Las 5 0.9
Supir 3 0.6
Montir bengkel 3 0.6
Nelayan 16 3
Buruh 19 3.6
Pensiunan 3 0.6
Pengangguran 45 8.5
Bidan/perawat 5 0.9
IRT 120 22.6
Honorer 3 0.6
Pelajar 126 23.8 Dari mata pencaharian masyarakat yang ada di kawasan ini,
Lainnya 107 20.2
kita dapat melihat tingkat pendapatan masyarakatnya. Hal
Belum usia
45 8.5
kerja tersebut dapat dilihat pada table di bawah.
PNS Kantoran 1 0.2
TNI/POLRI 1 0.2
Pengusaha 3 0.6 Pendapatan Jumlah %
Pedagang 21 4 <500.000 9 8.18
Tukang Batu 2 0.4 500.000-1.000.000 39 35.45
Total 530 100.2 1.000.000-2.000.000 50 44.55
>2.000.000 13 11.82
Total 111 100

8
Dari jumlah pendapatan yang diketahui, tingkat perbandingan Gandrang Bulo
pengeluaran dan pendapatan masyarakat juga perlu diketahui,
dibawah ini merupakan kondisi pengeluaran setiap KK yang berada
di kawasan prioritas.

D. Kondisi Sosial Masyarakat


Sumber daya manusia yang berusaha di dalam penangkapan
ikan di laut yaitu nelayan, pedagang ikan dan pengolah ikan yang
tersebar di 5 RW Kelurahan Tallo. Jika dilihat dari perkembangan
jumlah Nelayan di Kelurahan Tallo yang cenderung meningkat rata-
rata 3,5% setiap tahunnya, maka keadaan nelayan cukup potensial
untuk diberdayakan. Ditinjau jumlah penduduknya, Kelurahan
Tallo memiliki potensi SDM sangat beragam dengan usia produktif
15-60 tahun atau sekitar 80,62% dengan tingkat Pendidikan
terbanyak adalah SLTP/Sederajat, Masyarakat Tallo juga masih Gandrang bulo adalah tarian tradisional yang diiringi oleh tabuan
menjaga Potensi Budaya yang dimilikinya antara lain Tradisi gendang dan biasa disertai dengan suara tabuan bambu. Kata
Gandrang Bulo. gandrang bulo sendiri berasal dari dua kata, yaitu “gandrang”yang
berarti tabuan atau pulukulan dan “bulo” yang berarti bambu.

8
Gandrang bulo biasanya dimainkan oleh beberapa orang
dengan suasana yang ceria dan ramai, didalamnya biasanya
diselipkan dialog diaolog mengenai humor ataupun keadan yang
menarik disekitar kita.

Paraga,

Paraga adalah pertunjukan permainan bola asal Sulawesi


Selatan. Bola raga yang dipindahkan dari kaki ke kaki atau ke
tangan dan dipertunjukan dengan sukacita. Paraga biasanya
dimainkan oleh enam orang yang mengenakan pakaian adat
passapu dan sarung. Bagian paling menarik adalah ketika para
pemain mulai saling menopang hingga semakin tinggi namun tetap
lihai memainkan bola dan tidak terjatuh ke tanah.

Paraga ini sering dibawakan oleh Masyarakat Adat Raja Tallo

8
Angngaru telah diungkapkan dalam Aru itu akan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, baik untuk kepentingan Pemerintahan di masa
damai maupun di masa perang.

Pencak Silat Tradisional

Aru atau Angngaru adalah semacam ikrar itau ungkapan


sumpah setia yang sering disampaikan oleh orang-orang Gowa di
masa silam, biasanya diucapkan oleh bawahan kepada atasannya,
abdi kerajaan kepada rajanya, prajurit kepada komandannya,
masyarakat kepada pemerintahnya, bahkan juga dapat diucapkan
seorang raja (pemerintah) terhadap rakyatnya, bahwa apa yang Pencak Silat ini sering dibawakan oleh Masyarakat Adat Raja Tallo

8
Tradisi Panaung Ri Je’ne

Selain itu dari segi jumlah pendapatan masyarakat di kawasan


prioritas sebagian besar berkisar di bawah Dua juta rupiah
perbulan.

Table 5 Kondisi Pengeluaran Masyarakat di Kawasan Prioritas

8
E. Gambaran Historis Kerajaan Tallo
Dalam penelusuran dokumen-dokumen Lontara, Kerajaan- 1. ManurungngE ri Tallo I MakkadaE Daeng Manrangka Karaeng
kerajaan di Sulewesi-Selatan dibentuk berdasarkan pola Mangkasara Macan Keboka Ri Tallo, Somba Tallo Ke - I
To Manurung yaitu orang muncul tiba-tiba dan mempunyai menandai terbentuknya Kerajaan Tallo
keistimewaan-keistimewaan seperti, mempunyai rasa 2. ManurungngE ri TamalatE Sombayya Gowa I, isteri La Patala
kemanusiaan yang mendalam atau menjunjung tinggi nilai-nilai Bantang KaraEng TurijE'nE (KaraEng Bayo), yang menandai
kemanusiaan. To Manurung cakap dan mempunyai wibawa Kelahiran Kerajaan Gowa.
memimpin dan membimbing masyarakat, sangat bijaksana, 3. Patotoe menandai terbentuknya Kerajaan Luwu
banyak mengajar rakyat bercocok tanam dan beternak. To 4. La MammatasilompoE ManurungngE ri Matajang Mangkau ri
Manurung Luas Pengetahuannya. Bone I, Suami We MattengngaEmpo ManurungngE ri Toro,
Karena To Manurung memiliki sifat-sifat tersebut diatas yang menandai lahirnya Kerajaan Bone.
maka masyarakat Sulawesi Selatan keturunan To Manurung 5. La BungEnge' ManurungngE ri Bacukiki,Addatuang SidenrEng I,
Wija Tau Deceng ( Keturunan Orang Baik ) dan untuk Suami We Teppulinge' ManurungngE ri Lawaramparang,
mengetahui mereka didepan namanya disebut panggilan menandai Kelahiran Kerajaan SidenrEng.
Puang, Datu, Karaeng, Maradia, Andi 6. Latemmamala ManurungngE ri Sikanylik menandai
Di Sulawesi Selatan terbitlah beberapa To Manurung terbentuknya Kerjaan Soppeng
(Orang yang turun dari khayangan) dan To Tompo (Orang yang
timbul dari peretiwi/Dunia Bawah), sebagai berikut :

8
Dokumen-dokumen Kerjaan Tallo, menyebutkan bahwa Gelar Karaeng Mangkasara yang disandangnya akibat dari
pada tahun 1235 - 1275 M Kerajaan Tallo di bentuk oleh kemunculannya dari laut ke darat yang semula tidak nampak
Tu Manurungnga I MakkadaE Daeng Manrangka Karaeng menjadi nampak (Kassara) dengan mengendarai Buaya Putih.
Mangkasara Somba Tallo Ke-I, beliau muncul tiba-tiba dari Kemudian Masyarakat kaget serta berkurumun, dan Gelar
Laut dengan segala kelebihan dan keperkasaannya di antara Mangkasara itulah berkembang menjadi sebuah nama suku
keperkasaanya adalah kemampuan beladiri Pencak Silat yang yang meliputi negeri-negeri yang dihimpun oleh Raja Tallo
dimiliknya. Maka rakyat Tallo menghapirinya dan dipanggil oleh Pertama pada tahun 1235-1275 M.
salah seorang Tokoh masyarakat kerumahnya, kemudian pada Raja Tallo Pertama menghimpun negeri-negeri tetangganya
malam hari pada waktu sedang tidur, I Makkadae Daeng mulai dari Bungoro (Kab. Pangkep), Maros, Gowa, Takalar,
Mangrangka di intip oleh Tokoh masyarakat yang Jenneponto, Bantain, Bulukumba hingga ke negeri Selayar
memamanggil nginap dirumahnya dan didapatinya I Makkadae dengan medote pengajaran bela diri Silat yakni Murid dan
Daeng Mangrangka di Jaga oleh Macan Kebo atau Macam Guru, Tallo adalah Guru sedangkan daerah bawahannya
Putih. Dengan keperkasaannya itulah maka Tokoh masyarakat disebut Murid. maka Raja Tallo I Makkadae Daeng Marangka di
Tallo dan menawarkan agar dirinya memimpin mereka di beri Gelar dengan Nama Karaeng Mangkasara Macan Kebo Ri
negeri Tallo dan Tumanurungnga menyanggupi, dan Tallo sehingga nama lengkapnya Tumanurungnga I Makkadae
diangkatlah Tu Manurungnga menjadi Raja Tallo Pertama Daeng Mangrangka Karaeng Mangkasara Macan Kebokka ri
dengan Gelar Tu Manurungnga I MakkadaE Daeng Manrangka Tallo, dan Simbol (Lambang) Kerajaan Tallo adalah Macan
Macan Keboka Ri Tallo, Somba Tallo Ke - I. Putih.

8
Badik dan Keris Milik Raja Tallo Ke-27
Mahkota Raja Tallo

8
Raja Tallo Ke-VI
Sultan Abdullah Sultan Awaluddin Awwalul Islam

8
Potensi Wisata Sejarah Kelurahan Tallo Potensi Wisata Sejarah Kelurahan Tallo

Walikota Makassar berziarah di Makam Raja-Raja Makam Raja-Raja Tallo


Tallo Walikota Makassar berziarah di Makam Raja-
Raja Tallo

8
abad ke-19. Kerajaan Tallo dahulu adalah merupakan bagian dari
kerajaan Gowa. Namun, pada masa pemerintahan Raja Gowa VI
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo
yakni Tunatangkalopi, Kerajaan Gowa dibagi menjadi dua (Gowa
dan Tallo) dan diserahkan kepada kedua puteranya. Kedua
kerajaan baru tersebut kemudian membentuk suatu persekutuan
yang kekuasaannya sangat berpengaruh di wilayah Indonesia
Bagian Timur.

Dari wilayah kecil ini sepenggal Sejarah Kota Makassar


berdiri kokoh. Makam ini hampir serupa dengan bentuk bangunan
Candi yang terbuat dari batu cadas dan batu bata dari tanah liat
yang direkatkan satu sama lain. Bentuk makam yang ada terdiri

Berkunjung ke Kota Makassar belum lengkap rasanya jika belum dari beberapa tipe, yang seperti kubah bahkan dicat putih bersih.

menginjakkan kaki ke Makam Raja-Raja Tallo yang merupakan Cikal Yang seperti cungkup, terbuat dari batu-batu mirip Candi,

bakal dari Kota Makassar. Makassar merupakan salah satu Provinsi dibiarkan sesuai dengan warna batu dan agak berlumut namun

yang kaya peninggalan sejarah bangsa, salah satunya adalah menampilkan sisi eksotis. Letak wilayah Tallo yang dekat dengan

Makam Raja-Raja Tallo. Makam Raja Tallo berada di Kelurahan pintu tol (ramp) Tallo jalur tol Ir Sutami dan jalan Tol Pelabuhan

Tallo, Kecamatan Tallo, sekitar 7 kilometer dari sebelah utara Kota membuat situs ini mudah diakses dari Bandara Sultan Hasanuddin

Makassar. Kompleks Makam ini dibangun sekitar abad ke-17 dan maupun dari pusat Kota Makassar. Merupakan destinasi wisata

merupakan tempat pemakaman Raja-Raja Tallo abad ke-17 hingga yang wajib anda kunjungi di Makassar.

8
PETA SEBARAN PUSAT WISATA KELURAHAN TALLO

8
2.4 Kondisi Fisik Kawasan
A. Kondisi Fisik Alam
Secara Geografis, Kota Makassar terletak di pesisisr pantai
barat bagian selatan sulawesi selatan, pada koordinat antara 119°
18’ 27,97” sampai 119° 32’31,03” bujur timur dan 5° 30’18” - 5° 14’
49” lintang selatan. Ketinggian kota ini bervariasi antara 0-25
meter dari permukaan laut, suhu udara antara 20°c - 32°c, memiliki
garis pantai sepanjang 32 km dan areal seluas 175,77 kilometer
persegi, serta terdiri dari 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan.

Kelurahan Tallo secara administratif terletak di Kecamatan


Tallo, Daerah Tingkat II Kota Makassar. Posisi Geografis Kantor
Kelurahan terletak di S 05 o06’26,7” dan E 119o26’22,9”.
Berdasarkan pencatatan Stasiun meteorologi Maritim Paotere,
secara rata-rata kelembaban udara sekitar 77 persen, temperatur
udara sekitar 26,2-29,3c, dan rata-rata kecepatan angin 5,2 knot.

8
Musim hujan berlangsung dari bulan Nopember – April, Pada umumnya kondisi bangunan rumah yang terdapat di
sedangkan musim kemarau, dimulai bulai Mei – Oktober, kawasan prioritas yaitu berbentuk rumah panggung dengan
temperatur udara rata-rata periode 1996 – 2000 adalah 26,50°c, kepadatan bangunan yang cukup tinggi. Untuk lebih jelasnya,
kelembapan udara 89,20% dengan persentase penyinaran bentuk bangunan rumah yang terdapat di kawasan prioritas dapat
matahari maksimum sebesar 89,0% terjadi pada bulan Agustus, dilihat pada table berikut ini :
minimum sebasar 15% yang terjadi pada bulan Desember.
No. Jenis Bangunan Rumah Jumlah
B. Kondisi Lingkungan Permukiman 1 Batu 1 Lantai 32
2 Batu 2 Lantai 2
Kondisi bangunan rumah tinggal di Kelurahan Tallo
3 Panggung 1 Lantai 51
beraneka ragam hal ini disebabkan oleh kondisi geografisnya yang 4 Panggung 2 Lantai 26
Total 116
beraneka ragam pula, untuk di daerah dataran bentuk rumah
Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya, 2014
adalah rumah batu 1 sampai 2 lantai dengan konstruksi yang sudah
umum digunakan.

8
PETA JENIS BANGUNAN RUMAH KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN TALLO

8
Untuk kawasan pesisir dan sekitar daerah aliran Sungai Kondisi bangunan rumah masyarakat mayoritas tidak layak
Tallo bentuk rumah adalah rumah Panggung yang terbuat dari kayu huni, terlihat dari pondasi dan konstruksi yang tidak cukup kuat
dan ada pula rumah panggung yang lantai dibawahnya sudah dan aman untuk penghuni di dalam rumah. Kondisi Atap yang
terbuat dari dinding batu. Untuk Kawasan Prioritas, mayoritas sudah bolong-bolong karena usang, sehingga terjadi kebocoran
jenis rumah pada saat musim penghujan. Bentuk tatanan rumah pun tidak
yang terdapat adalah rumah panggung dan rumah panggung yang teratur karena keterbatasan lahan yang dimiliki pemilik rumah.
pada lantai dibawahnya sdh terbuat dari dinding.

8
2.5. Kondisi Sarana dan Prasarana
A. Jalan dan Jembatan
Kondisi jaringan jalan di kawasan prioritas secara
keseluruhan terintegrasi pada jaringan jalan kelurahan. Secara
umum jenis jaringan jalan yang ada di Kelurahan Tallo khususnya
pada kawasan prioritas merupakan jalan setapak dengan material
berupa beton dengan lebar 5-6 m, paving blok dengan lebar 1-3 m
dan tanah dengan lebar sekitar 1 m.

Kondisi jalan setapak material Kayu

Kondisi jalan dengan material Paving

8
PETA KONDISI JARINGAN JALAN KAWASAN PRIORITAS

8
B. Drainase
Penyediaan prasarana drainase di kawasan prioritas pada
umumnya masih sangat kurang. hal ini terlihat dari beberapa ruas Aktifitas MCK Jumlah (KK) %
jalan kelurahan yang ada pada kawasan prioritas hanya beberapa WC Pribadi 55 48.62
yang terdapat jaringan drainase dengan kondisi yang permanen. WC Umum 7 6.422
Sungai/Kebun 49 44.95
Hal ini menunjukkan sistem jaringan pembuangan air limbah
Total 111 100
maupun air hujan tidak tersedia dengan baik dan tidak berjalan
sesuai fungsi dan kapasitasnya, sebab jaringan yang adapun tidak
berjalan sesuai fungsinya.

C. Sektor Sanitasi
Ketersediaan MCK di masing - masing rumah tangga masih
kurang, sebab masih terdapatnya masyarakat yang tidak
mempunyai WC, sehingga masih mrnggunakan lahan - lahan
kosong dan sungai sebagai aktifitas mandi cuci kakus. MCK umum
tidak tersedia saat ini sehingga warga membuat jamban yang
pembuangnnya langsung ke Laut atau sekitar Sungai Tallo dengan
kondisi yang seadanya dan kurang layak.

8
D. Sektor Persampahan
Secara umum sistem pembuangan limbah pada rumah
tangga tidak tersedia. Sebagian besar masyarakat langsung
membuang limbah rumah tangganya ke Laut yang terletak
di belakang rumah masing-masing warga, hal ini juga

disebabkan oleh tidak terfasilitasinya jaringan drainase sebagai


salah satu alat yang mengalirkan kotoran rumah tangga ke
pembuangan akhir.

Pembuangan Jumlah
%
Limbah (KK)
Terintegrasi ke Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya, 2014
40 35.45
drainase
Tdk Ada 71 64.55
Total 111 100

8
PETA PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN TALLO

8
E. Sektor Air Bersih dan Air Minum
Dari hasil pemetaan swadaya, menggunakan air PDAM, air
sumur, dan air dari Program PAMSIMAS untuk kebutuhan
sehari-hari mereka. Sedangkan untuk air minum sebagian
masyarakat menggunakan air PDAM untuk di masak dan
sebagian lagi memilih untuk membeli air galon. Namun kondisi
kuantitas air bersih dari sumber PDAM yang tersedia kurang
mencukupi kebutuhan

Sumber Air Jumlah %

PAM 102 91.8

Air Sumur 1 0.9


Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya, 2014
Beli 8 7.3

Total 111 100

8
Kondisi Warga Kawasan Prioritas Membutuhkan Air Bersih

8
F. Kondisi Sarana /Fasilitas Umum Selain itu, juga terdapat Taman Pendidikan Al-Qur’an yang
lokasinya berada di Baruga.
1. Pemerintahan
Sarana Pemerintahan di Kelurahan Tallo hanya berupa Kantor 5. Ruang Terbuka Hijau
Kelurahan Tallo yang menjadi Pusat Pemerintahan Kelurahan, Untuk Ruang Terbuka Hijau di kawasan prioritas masih sangat
melaksanakan kegiatan administarasi yang dapat memperlancar
minim, hanya ada beberapa tanah atau lahan kosong di beberapa
aktifitas masyarakat dengan Pemerintah setempat. Pada
kawasanan Prioritas tidak terdapat sarana pemerintahan. titik tertentu, itu pun ukurannya sempit, akan tetapi masih bisa
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Ruang terbuka yang ada
2. Pendidikan
kondisinya tidak terawat, namun anak-anak di sekitar kawasan ini
Sarana pendidikan di Kelurahan Tallo terdiri dari :
masih menggunakan ruang terbuka tersebut untuk bermain.
1 Unit Taman Kanak-kanak, 1 Unit Sekolah Dasar, 1 Unit Madrasah
Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA). Untuk Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah berada pada satu lokasi.

3. Kesehatan
Sarana Kesehatan yang ada di Kelurahan Tallo hanya berupa 5 unit
Posyandu di 5 RW dalam wilayah Kelurahan Tallo dan tidak ada
Puskesmas Pembantu.

4. Peribadatan
Untuk sarana peribadatan terdapat 4 buah Masjid, dimana
Salah satu ruang terbuka yang sring digunakan anak-anak di kawasan
sebagaian besar masyarakat kelurahan Tallo beragama Islam. ini untuk bermain Bola, walaupun dengan sarana yang tidak lengkap.

8
8
8
8

Anda mungkin juga menyukai