Anda di halaman 1dari 30

PEMBENTUKAN

KELOMPOK SWADAYA
MASYARAKAT (KSM)

PENGERTIAN UMUM KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT


(KSM)
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah bentuk usaha yang
dilakukan masyarakat dengan modal terbatas dalam upaya menciptakan
lapangan pekerjaan baru, meningkatkan perekonomian rakyat dan
mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat.
yaitu dengan membina para pelaku KSM agar dapat meningkatkan
usahanya serta memiliki potensi yang cukup strategis dalam
perekonomian daerah. Selain itu KSM yang merupakan awal dari
pertumbuhan badan usaha kecil, dapat meningkatkan pendapatan
perkapita masyarakat
Dengan demikian, pada hakekatnya Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) dapat didefinisikan sebagai kumpulan orang yang menyatukan diri
secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu,
yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam
kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama

Sedangkan Kelompok Swadaya Masyarakat


(KSM) dalam rangka pelaksanaan program
DAK SLBM yaitu sekumpulan warga,
masyarakat,, yang mempunyai tujuan
bersama untuk mengatasi berbagai
permasalahan sanitasi lingkungan yang
menyangkut sarana dan prasarana sanitasi
dasar

TUJUAN
PEMBENTUKAN
KPP
TUJUAN PEMBENTUKAN KSM
mensosialisasikan,
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi,
mengelola
kegiatan pembangunan, serta mengelola
sarana SLBM yang telah dibangun nantinya.
KSM merupakan wakil masyarakat calon
penerima manfaat program DAK SLBM. KSM
dibentuk melalui musyawarah masyarakat
dengan bentuk dan susunan pengurus
ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK)
Kelurahan.

KAPAN
KPP
?
KAPAN
KSMDIBENTUK
DIBENTUK.?
PADA TAHAP REMBUG WARGA
Setelah titik pelaksaaan
Pemetaan RPA, dilaksanakan Rembug RT/RW untuk
mempresentasikan hasil Pemetaan RPA, serta memilih
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Rembug Warga tingkat RT/RW

KSM beranggotakan warga setempat, terutama yang akan


memanfaatkan sarana sanitasi yang akan dibangun.
Caranya .

ORGANISASI KPP
ORGANISASI DAN KETENTUAN ORGANISASI KSM
KETENTUAN ORGANISASI KPP
ANGGOTA
KSM beranggotakan warga setempat, terutama yang
akan memanfaatkan sarana sanitasi yang akan
dibangun.

PESERTA REMBUG
Peserta yang hadir dalam rembug
pembentukan KSM, tetap
memperhatikan aspirasi perempuan

ORGANISASI
KPP
ORGANISASI
KSM
Disahkan oleh SK Kepala Kelurahan
Mempunyai AD/ART
Mempunyai Susunan Pengurus
Organisasi ini harus beranggotakan masyarakat
pengguna prasarana dan sarana sanitasi yang
dibangun
40% pengurus minimal kaum perempuan

Adanya Rencana Kerja (Penyusunan


Dan pelaksanaan RKM )

BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB KSM..?

KSM akan bertanggung jawab selama proses


pelaksanaan program, mulai dari perencanaan
(penyusunan RKM dan DED-RAB), pelaksanaan
konstruksi, sampai penyelenggaraan
sistem
operasi dan pemeliharaan setelah konstruksi
selesai.
Selain itu KSM juga berperan dalam kampanye
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, setelah TFL tidak
bertugas di lokasi. Sehingga dalam membentuk
maupun menyusun organisasinya disesuaikan
dengan kepentingan kegiatan-kegiatan tersebut.

BAGAN
ORGANISASI
KPP KSM
SUSUNAN
ORGANISASI
Susunan Kelompok Swadaya Masyarakat
terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,
Seksi Kontribusi, Seksi Tenaga Kerja ,
Seksi Seksi Logistik, Seksi Logistik, Seksi
Operasi
dan
Pemeliharaan,
Seksi
Kampanye Kesehatan

SUSUNAN ORGANISASI KSM

TUGAS POKOK SETIAP SEKSI KSM


1. Ketua:
Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan.
Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah di bentuk dan
kegiatan rapat-rapat.
2. Sekretaris:
Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata
usaha dan dokumentasi;
Melaksanakan surat-menyurat;
Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap.
Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan;
Membantu dalam penyuluhan kesehatan masyarakat.

3. Bendahara
Menerima dan menyimpan uang;
Mengeluarkan/membayar tagihan sesuai dengan progres
fisik.
Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;
Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat berupa
uang.
Menyusun realisasi pembukuan serta laporan
pertanggungjawaban keuangan pada:

4. Seksi Perencanaan
bertanggungjawab dalam menyusun DED, membuat gambar
rencana kerja dan/atau spesifikasi teknis. Tim perencana terdiri
dari seksi perencanaan, seksi konstribusi dan seksi tenaga kerja.
Secara rinci tugas tim perencana adalah:
Mensosialisakan pilihan teknologi sanitasi kepada masyarakat;
Mengevaluasi dan menentukan pilihan teknologi sanitasi yang
akan dibangun, sesuai dengan pilihan, kemampuan masyarakat
serta kondisi lingkungan;
Dengan di fasilitasi TFL menyusun analisa teknis, membuat DED
lengkap dengan potongan, RAB dan menyusun analisa structural,
elektrikal, arsitektural sesuai dengan teknologi sanitasi yang
dipilih masyarakat;
Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;
Melakukan inventarisasi tenaga kerja.
Mengorganisir kegiatan kampanye kesehatan di masyarakat;

5. Seksi Pelaksanaan
bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta
membuat laporan pelaksanaan pekerjaan. Secara rinci tugas tim
pelaksana adalah:
Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
Mengatur tenaga kerja di lapangan;
Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
Membuat laporan tentang keadaan material;
Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi;
Melakukan monitoring terhadap upaya penyehatan lingkungan;
Membuat As built drawing setelah pekerjaan konstruksi selesai.
.

6. Seksi Pengawasan
Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab
dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan
pelaporan, baik fisik maupun administrasi pekerjaan swakelola.
Secara rinci tugas tim pengawas adalah:
Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh TFL;
Bertangung jawab terhadap pengawasan administrasi, teknis
dan keuangan;
Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas
dan progres pekerjaan fisik;
Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau
ditindaklanjuti ke PPK.
.

7. Panitia/Pejabat Pengadaan
Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya
sesuai Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme
pengadaan barang dan jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan
diangkat oleh penanggungjawab kelompok masyarakat (KSM)
untuk melakukan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat Pengadaan
diperbolehkan bukan PNS.
Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar
material setempat.
Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan
harga terendah;
Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau
pekerjaan konstruksi.
.

8. Seksi Operasi & Pemeliharaan


Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah
dibangun;
Mengumpulkan iuran warga;
Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;
Bekerjasama dengan tim perencana bila ada pengembangan
sarana sanitasi.
.

Aspek penting operasional dan


pemeliharaan :

Pengelolaan Prasarana : Adanya pedoman


/SOP, Penyuluhan, Dana, dan perbaikan,
Pengurasan Lumpur,
Monitoring Pengembangan Pelayanan,
Pemantauan effluent secara berkala,
( Sesuai BM Kepmen LH nomor 112 tahun 2003
atau Pergub)

Yang harus dimiliki dan diketahui oleh Seksi


Operasional dan Pemelihara :
Peta jaringan IPAL
Detail Bangunan Sanitasi (MCK, IPAL, Bak
Kontrol, Grease trap dan Perpipaan)
Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Asbuild
Drawing
Data Penerima Manfaat,
Standar prosedur operasional dan
Pemeliharaan

Tugas terakhir KSM adalah :


Setelah pembangunan prasarana/sarana sanitasi
diselesaikan, maka tahapan selanjutnya adalah
tahapan serah terima prasarana/sarana sanitasi yang
sudah di bangun.
penyerahan sarana sanitasi adalah sebagai berikut :
Rembug Warga bertujuan untuk memberikan
informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan hasil
pengelolaan dana kepada warga lokasi sasaran.
Rembug dilaksanakan setelah pelaksanaan fisik
selesai 100% atau pada saat batas waktu
penyelesaian pekerjaan habis.

KSM membuat laporan pertanggungjawaban yang berisi


Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi
Kegiatan dan Biaya (RKB) dan pembuatan Surat Pernyataan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).
Serah Terima Pekerjaan dilakukan oleh Ketua KSM kepada PPK
Sanitasi Kabupaten/kota dengan sepengetahuan SKPD dan
Lurah.
Selanjutnya PPK Sanitasi Kabupaten/kota menyerahkan hasil
pekerjaan tersebut kepada KSM untuk difungsikan.

Pembentukan KSM
-Dipilih dengan suara terbanyak dari beberapa Calon,
-Dipilih secara aklamasi
-Apakah ada kriteria calon
-Tokoh

di masyarakat
- Minimal tamat SMA
- Calon Pengguna
-Jujur, bertanggung jawab dan Pekerja
-Punya waktu luang

-Tugas TFL adalah mendampingi --- ada ilustrasi

Keluaran yang diharapkan dan indikator keberhasilan pembangunan KSM didasarkan


kepada tujuan tujuan yang ingin dicapai
Tumbuhnya kesadaran dan kepeduliaan masyarakat untuk memperkuat kembali ikatan-ikatan
pemersatu sebagai media membangun solidaritas sosial melalui pembelajaran bertumpu pada
kelompok.
Keluaran
Masyarakat memahami pentingnya
membangun kelompok

Indikator
Daftar kelompok-kelompok yang ada di masyarakat
Pertemuan rutin kelompok
Persoalan-persoalan yang di selesaikan oleh Kelompok
Adanya kegiatan kelompok

Masyarakat memahami tujuan KSM, nilai dan prinsip dasar yang diusung KSM, peran dan fungsi KSM,
kriteria anggota KSM.
Keluaran
Masyarakat memahami konsep, tujuan,
peran dan fungsi serta kriteria anggota KSM -

Indikator
paham konsep, tujuan, peran dan fungsi KSM
Masyarakat secara sadar untuk bergabung dalam KSM

Kelompok masyarakat yang bersepakat terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan menyusun tujuan, struktur,
aturan main serta kegiatan KSM-nya.
Keluaran
Indikator
Daftar kelompok masyarakat yang bersepakat - Daftar KSM, berikut tujuan, kepengurusan, aturan main.
erlibat dalam program penanggulangan
- KSM mempunyai perencanaan kelompok dan kegiatan rutin
kemiskinan.
- KSM mempunyai rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan
- Daftar warga miskin yang menjadi penerima manfaat
Membangun dan menerapkan nilai nilai kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam kegiatan KSM sebagai dasar dalam
pengembangan modal sosial
Keluaran
Indikator
Pengelolaan keuangan KSM dilakukan secara - Pencatatan keuangan KSM
transparansi dan akuntabel
- Apabila ada pinjaman bergulir, dibayar tepat waktu
- Seluruh anggota mengetahui penggunaan dana yang dilakukan KSM

Berfungsinya aturan main tanggung renteng, keswadayaan modal, dll.


Keluaran
Adanya modal kegiatan KSM
dari anggota dan lembaga luar

Indikator
Tanggung renteng berjalan untuk menyelesaikan persoalan anggota
Kegiatan KSM didanai dari dana anggota/swadaya dan lembaga luar
Penilaian perkembangan kelompok dan tingkat kesejahteraan warga miskin
Akses pasar yang lebih luas dalam rangka
membangun jaringan kemitraan

Anda mungkin juga menyukai