Anda di halaman 1dari 7

Bab

2
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Pemberdayaan

Penanganan ODF Paket 4 Kota Banjarmasin ini adalah :

2.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Ruang Lingkup pekerjaan adalah : Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)

Pemberdayaan Penanganan ODF Paket 4 dalam Perencanaan dan

Pengorganisasian Pelaksanaan Kegiatan Sanitasi.

2. Persiapan, berupa kegiatan sosialisasi awal program kepada seluruh

stakeholder tentang penyelenggaraan kegiatan Sanitasi, Pemetaan Sanitasi,

Pelaksanaan Seleksi Lokasi Partisipatif (SELOTIF), Rembug Kesiapan

Masyarakat (Kontrak social) dan Pembentukan Tim Pelaksana Swakelola (TPS-

KSM).

3. Perencanaan, Melakukan penyusunan kegiatan Tim Pelaksana Swakelola

(TPS-KSM), Penyusunan Penggunaan Dana dan Penyusunan Dokumen

Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

4. Pelaksanaan, yakni Pendampingan Konstruksi Pembangunan IPAL Komunal,

mulai dari awal pembangunan sampai dengan serah terima pekerjaan.

5
5. Pelatihan O dan P, penguatan kapasitas O dan P dalam hal Pengoperasian dan

Perawatan, berupa tata cara pengoperasian dan pemeliharaan.

2.2. RUANG LINGKUP TUGAS TFL SANITASI

Ruang lingkup tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Pemberdayaan

Penanganan ODF Paket 4 sebagai berikut :

A. Tahap Sosialisasi Awal

Sosialisasi Awal Kegiatan Sanitasi diselenggarakan dalam rangka memberikan

pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai bentuk penyebaran

informasi awal tentang proses dan tahapan pelaksanaan Program Sanitasi

berbasis partisipasi masyarakat. Partisipasi yang diharapkan mulai dari proses

dan tahap persiapan, tahap perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan paska

pelaksanaan.

Sosialisasi merupakan proses desiminasi informasi tentang proses tahapan

dan mekanisme pelaksanaan Program Sanitasi secara utuh perlu dilakukan

oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan menjadi penting (esential) pada

tahap Persiapan masyarakat sasaran dalam rangka membangun komitmen

antara warga masyarakat dengan arahan kebijakan Program Sanitasi.

B. Tahap Pemetaan Sanitasi

Pemetaan sanitasi ada dua hal yang perlu dilakukan diantaranya adalah;

kondisi kerawanan sanitasi dan kepadatan penduduk di masing-masing RT

dalam Kelurahan. Kerawanan sanitasi dapat dilihat dari sisi kondisi air limbah,

kondisi air bersih, kondisi persampahan dan kondisi drainase lingkungan

6
sekitar permukiman masing-masing RT. Pemetaan sanitasi tingkat Kelurahan

wajib dipetakan secara menyeluruh ke semua lingkungan terkecil setingkat RT

sesuai dengan jumlah RT yang ada di masing-masing Kelurahan sasaran.

Sebelum pemetaan sanitasi di tingkat kelurahan, TFL memfasilitasi terlebih

dahulu untuk pembentukan Tim Pemetaan Sanitasi di tingkat Kelurahan dan

membekali tatacara proses pemetaan. Pembentukan Tim Pemetaan Sanitasi

dan pembekalan dilakukan setelah selesai pelaksanaan sosialisasi awal tingkat

Kelurahan.

C. Tahap Pelaksanaan Seleksi Lokasi Partisipatif (SELOTIF)

Proses pelaksanaan seleksi lokasi partisipatif (selotif) dilaksanakan setelah

tahapan Pemetaan Sanitasi selesai, dimana hasil pemetaan sanitasi

memperoleh hasil mulai dari peringkat 1 (satu) hingga seterusnya sesuai

dengan jumlah lokasi RT yang di petakan dalam Kelurahan. Lingkungan RT

yang memperoleh nilai peringkat tertinggi terkait kerawanan sanitasi dan

kepadatan penduduk serta lingkungan yang memperoleh rangking 1 (satu)

hingga rangking 3 (tiga) dan atau 4 (empat) ditetapkan sebagai lokasi yang

akan di Selotif, untuk selanjutnya dibentuk Tim Selotif dengan anggota tim

minimal 3 (tiga) orang perwakilan lingkungan RT masing-masing.

Peran TFL dalam Kegiatan SELOTIF sebagai berikut :

 Bersama dengan TFL melakukan SELOTIF (Seleksi Lokasi Partisipatif).

SELOTIF merupakan metode pemetaan kondisi sanitasi masyarakat,

masalah yang mereka hadapi serta kebutuhan untuk memecahkan

7
masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara partisipatif/bersama

masyarakat;

 Masyarakat, Tim Selotif dan TFL bersama-sama melakukan perhitungan

hasil skoring SELOTIF (Seleksi Lokasi Partisipatif) tiap lokasi secara

terbuka seperti Tabel Konsolidasi Skor SELOTIF (Seleksi Lokasi

Partisipatif);

 Setelah terpilihnya lokasi yang disepakati bersama, dibuat materi Berita

Acara seleksi lokasi terpilih.

D. Tahap Pembentukan Tim Pelaksana Swakelola (TPS-KSM)

KSM sebagai Tim Pelaksana Swakelola dibentuk melalui proses pemilihan

lansung (tanpa aklamasi dan penunjukan) dengan mengedepankan kriteria

bakal calon yang dikampanyekan kepada warga masyarakat calon penerima

manfaat di titik lokasi kegiatan, dengan bentuk dan susunan tim pelaksana

ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Organisasi Perangkat

Daerah/Penguasa Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Pelaksana Swakelola adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan

kumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela

dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama,

sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin

dicapai.

E. Penyusunan Kegiatan Tim Pelaksana Swakelola (TPS KSM)

8
Setelah melewati proses awal pelaksanaan program dan dinyatakan

masyarakat telah siap untuk menerima program Sanitasi maka dapat

dilanjutkan dengan kegiatan perencanaan oleh warga masyarakat, TPS-KSM

dengan pendampingan oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL).

F. Penyusunan Penggunaan Dana

Proporsi tersebut akan dialokasikan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

sebagai pelaksana program Sanitasi ketika memasuki tahap konstruksi. Rincian

detail penggunaannya dituangkan dalam Rincian Anggaran Biaya (RAB) antara

lain sebagai berikut : pengadaan bahan dan sewa alat, upah pekerja, non fisik

selama masa pembangunan.

G. Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

Penyusunan RKM dilakukan dengan pendekatan partisipatif, artinya

semaksimal mungkin melibatkan masyarakat dalam semua kegiatan

penyusunannya, baik manajemen maupun teknis. Pekerjaan yang

membutuhkan keahlian teknis dibantu oleh TFL Teknis sebagai pendamping,

dengan tetap melibatkan masyarakat.

Dokumen RKM merupakan dokumen resmi perencanaan Sanitasi yang disusun

oleh Tim Perencana kelompok swakelola (KSM) difasilitasi oleh TFL, diusulkan

dan disahkan dalam forum musyawarah di lokasi pelaksanaan, yang

merupakan salah satu syarat untuk pencairan dana tahap awal. Dokumen

RKM harus disetujui oleh SKPD (unsur pemerintah daerah terkait)

9
Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM) meliputi uraian kegiatan yang

akan dilaksanakan sebagai berikut :

 Pendahuluan

 Profil Lokasi

 Ketersediaan lahan dan Bahan

 Penentuan Calon Pengguna

 Rencana Kerja Masyarakat

 Detailed Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 Jadwal Pelaksanaan Konstruksi

 Mekanisme Pencairan Dana

 Rencana Pengelolaan Dana dan Pelaporan

 Rencana Pengoperasian dan Pemeliharaan

 Lampiran-lampiran

H. Tahap Pelaksanaan Konstruksi

TFL memastikan terlaksananya pelaksanaan Konstruksi, tertuang dalam

kegiatan antara lain :

 Bersama TFL Teknik, melakukan persiapan dengan masyarakat untuk

pembangunan sarana sanitasi

 Meyakinkan bahwa semua rencana berjalan sesuai RKM, termasuk

kontribusi dari berbagai pihak, tenaga kerja, tukang, material dan gudang,

alat-alat pengawasan material dan sebagainya

 Bersama TFL Teknik, memfasilitasi pertemuan rutin masyarakat

10
 Memberikan persetujuan terhadap semua pengeluaran dana KSM dan

administrasi keuangannya untuk pelaporan

 Ikut memberikan persetujuan keluar-masuknya material sesuai kualitas

yang dipersyaratkan

 Bersama TFL Teknik, menyusun laporan keuangan dan ajuan pencairan

dana sesuai perkembangan fisik

 Bersama TFL Teknik, melakukan pengawasan pekerjaan fisik dan tenaga

kerja

 Membuat Berita Acara pengecekan final teknis, kelembagaan, keuangan

 Melaporkan seluruh perkembangan kegiatan dan kemajuan pekerjaan

kepada Pimpinan Kegiatan/Kepala Dinas.

I. Tahap Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan

TFL memastikan terlaksananya Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan,

tertuang dalam kegiatan antara lain :

 Bersama TFL Teknik, menyelenggarakan pelatihan bagi operator dan

pengguna (O dan P)

 Membuat Berita Acara kegiatan sesuai kebutuhan

2.3. RUANG LINGKUP WILAYAH

Ruang lingkup wilayah yang menjadi lokasi dalam pekerjaan Tenaga Fasilitator

Lapangan (TFL) Pemberdayaan Penanganan ODF Paket 4 Kota Banjarmasin

tahun ini adalah Kelurahan Antasan Kecil Timur , di RT. di RT.14, RT.15, RT.16,

RT.17, RT.18, RT.19, Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

11

Anda mungkin juga menyukai