BAB I
Pendahuluan
Menunjang proses rekonstruksi pasca gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah, JRF meluncurkan program BDL yang akan dilaksanakan di sebagian desa yang
mengalami bencana di dua daerah tersebut.
Pengertian BDL, adalah merupakan komponen program dari program Community
Settlement Plan (CSP) atau Rencana Pembangunan Permukiman (RPP) yang merupakan
bantuan yang diberikan dalam bentuk dana dan pendampingan kepada masyarakat desa
untuk membangun prasarana lingkungan di desanya sebagaimana direkomendasikan
dalam penyusunan RPP/CSP.
BDL program Rekompak-JRF diberikan kepada masyarakat desa dengan syarat kegiatan
yang didanai, dikelola oleh swadaya masyarakat sendiri dengan didampingi oleh tenaga
konsultan yang telah ditunjuk
I.1
Maksud Kegiatan
Menyampaikan pemahaman
masyarakat melalui DMC.
I.2
program
Infrastruktur
dan
pengelolaannya
kepada
Tujuan Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Identifikasi masalah
Peran serta masyarakat desa dalam pembangunan desanya kurang mendapat tempat,
sehingga terkesan desa hanya menjadi obyek pembangunan saja. Desa yang semula tidak
memahami tentang mekanisme proyek menjadi semakin tidak paham. Ketidak pahaman
ini dapat dan telah membuat masyarakat desa menjadi apatis dan tidak peduli terhadap
penataan desanya. Lebih jauh lagi masyarakat tidak lagi mau menunjukkan jiwa
kerelawanannya terhadap aturan-aturan yang berkaitan dengan pembangunan kawasan,
walaupun terjadi didesanya.
DTPL- 1
REKOMPAK - JRF
Hal ini semakin memberikan kesempatan perkembangan kawasan desa menjadi tidak
apresiatif, padahal kondisi seperti itu terkadang tidak mendukung pengembangan
kebutuhan non phisik desa tersebut. Penataan yang apresiatif ini diperlukan untuk
menjadikan sebuah kawasan menjadi lingkungan yang sangat bersahabat, mendukung
baik dari sudut pandang pengembangan ekonomi maupun kebutuhan penyelamatan pada
saat terjadi bencana.
Sehingga masyarakat perlu mendapat dukungan untuk mendapat pengetahuan tentang
mekanisme proyek, pengerjaannya serta pengelolaannya, agar dapat percaya diri dan
dipercaya untuk berperan dalam pembangunan, minimal di desanya sendiri.
I.5
Pemecahan masalah
DTPL- 2
REKOMPAK-JRF
BAB II
DTPL- 3
REKOMPAK-JRF
5. Tahap Design
PP unit Perencana akan melaksanakan pekerjaan ini dengan pendampingan
dari Fasilitator dan TA-DMC serta TA-NMC.
Pengawas Lapangan akan melaksanakan pekerjaan pengawasan dilapangan,
pengawasan ini harus diartikan sebagai mengarahkan pelaksana agar terhindar
dari masalah dan menghasilkan hasil yang baik. Pengawas Lapangan harus
dibekali oleh TA-DMC tentang prosedur pelaksanaan dan kaidah sederhana
mengenai pelaksanaan pekerjaan design dan konstruksi. Secara berkala TANMC akan memonitor pelaksanaan pekerjaan ini sekaligus memberikan
pendampingan kepada semua pihak yang melaksanakan tugasnya di lapangan.
6. Pendampingan Teknis dan Administrasi
TA-DMC dan Fasilitator akan mendampingi PP dalam proses penyusunan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan. Penyusunan akan
menghasilkan DTPL (Dokumen Teknis Pembangunan Lingkungan) yang
terdiri dari Hasil Survey, Design Teknis, Gambar Rencana, RAB, Time
Schedule, Purchasing Schedule dll. DTPL akan menjadi lampiran dalam
pengajuan BDL. Pendampingan juga tetap dilakukan pada fase pelaksanaan
pembangunan di lapangan..
II.2
DTPL- 4
REKOMPAK-JRF
3. Pekerjaan Persiapan Konstruksi
Regu pelaksana boleh memulai melakukan persiapan pematokan di lapangan
pada pekerjaan yang tidak mengalami perubahan. Pemasangan patok acuan
kerja yang diambil dari patok design dan disebarkan keseluruh area kerja.
Pasang Bowplank untuk posisi, dimensi, dan elevasi. Jaga salah satu patok
untuk dipakai pada pekerjaan selanjutnya.
Pada saat yang sama persiapan jadwal pengadaan material segera dilakukan.
Pengaturan pengadaan ini perlu dilakukan untuk selain mengatur tempat
penyimpanan sementara, juga agar dapat effisien (ada beberapa material yang
tidak tahan lama) dan untuk monitoring pengelolaan dana.
Pekerjaan sebaiknya dilaksanakan sesuai schedule tahap demi tahap menurut
perencanaan dan kaidah dengan baik. Setiap kali menemukan masalah segera
dikomunikasikan dengan fasilitatornya untuk diteruskan ke TA DMC dan
NMC agar segera dirumuskan pemecahannya.
4. Pengaturan Perlindungan Keselamatan Kerja
Penganjuran kepada seluruh yang terlibat untuk mentaati hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan kerja. Harus diperhatikan tentang pemahaman
pemakaian alat, bekerja secara kelompok atau sendiri-sendiri, kondisi tempat
kerja dll.
Pemimpin Pelaksanaan Kegiatan harus memperhatikan hal ini dengan sebaikbaiknya dan pekerja diharuskan mentaatinya. Jika perlu dibuat aturan kerja
untuk seluruh pekerja dan pengunjung. Pemasangan tanda-tanda, pemagaran,
atau lainnya yang tujuannya untuk melindungi semua yang terlibat di
dalamnya.
Fasilitator selaku Pengawas Lapangan tetap harus memonitor pelaksanaan pekerjaan ini
dan secara berkala membuat laporan yang diberika kepada DMC/NMC.
Seluruh tugas Fasilitator di lapangan harus mendapat dukungan dan koordinasi dari
korlap di wilayah yang bersangkutan.
II.3
Fasilitator meyakinkan bahwa pekerjaan akan dilaksanakan dengan target 4 goal besar
yaitu :
1.
Kendali Mutu
-
DTPL- 5
REKOMPAK-JRF
-
2.
Kendali Waktu
-
3.
II.4
Kendali Biaya
-
4.
DTPL- 6
REKOMPAK-JRF
BAB III
Organisasi
JRF mempunyai Team Pelaksana Program yang berada di daerah (Kabupaten) yang
disebut DMC beserta kelengkapannya, yang mempunyai wilayah tugas berhadapan
langsung dengan obyek program yakni masyarakat, dan Team Pelaksana Program
Nasional, yang disebut NMC, wilayah kerjanya menyeluruh seluruh Indonesia, bertugas
untuk melaksanakan pendampingan kepada DMC dan sekaligus memonitor pelaksanaan
tugas yang dilakukan oleh DMC. Komponen kegiatan di desa menggunakan organisasi
yang sudah terbentuk dari program sejenis yang telah berjalan yaitu BKM/TPK dan
swadaya masyarakat.
SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSINYA
NMC
TA-NMC :
DMC
TA-DMC :
Korlap
Fasilitator :
FT
PP
DTPL- 7
REKOMPAK-JRF
Surveyor :
BKM
PJOK
III.1
Sosialisasi Program
Persiapan Masyarakat
DMC akan berkoordinasi dengan BKM/TPK dan Relawan desa tersebut untuk memfasilitasi pembentukan Team yang akan melaksanakan kegiatan yaitu PP (Panitia
Pembangunan) melalui forum rembug warga. Susunan PP berisi:
1.
Ketua Team
2.
Pengurus Administrasi dan keuangan
3.
Petugas belanja
4.
Koordinator Perencanaan teknis Bangunan
5.
Koordinator Pelaksana Pembangunan
Team ini dibentuk berdasarkan kegiatan yang akan dilaksanakan di desa tersebut dengan
setiap kegiatan 1 (satu) team, dan akan bersifat adhoc yaitu akan bubar dengan sendirinya
setelah pertanggung jawaban terakhir disetujui oleh DMC. Namun apabila diperlukan
akan dapat dipakai lagi untuk kegiatan lainnya.
Pengurus Team ini diutamakan :
1.
Berjiwa relawan dan dapat dipercaya
2.
Berdomisili didekat lokasi obyek yang akan dibanguan.
3.
Mempunyai pengetahuan tentang mengelola dana pembangunan
4.
Mengerti tentang pembangunan phisik
5.
Mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak di desanya..
III.3
Didampingi ahli dari DMC dan NMC, PP akan melaksanakan kegiatan pembangunan
infrastruktur yang telah menjadi rekomendasi penyusunan RPP/CSP. Pekerjaan tersebut
meliputi Perencanaan teknis dan Pelaksanaan pembangunan phisiknya. Perencanaan yang
NMC CSRRP D.I Yogyakarta, Central Java and West Java
BANTUAN DANA LINGKUNGAN (BDL)
DTPL- 8
REKOMPAK-JRF
dihasilkan meliputi Gambar Rencana, Rencana Anggaran Biaya, RKS (Spesifikasi),
Jadwal Kerja dan Jadwal Pengadaan Barang, serta :
Mempersiapkan usulan teknis dan biaya dalam bentuk design
Bertanggung jawab tentang pelaksanaan kegiatan
Bertanggung jawab tentang penggunaan dana kepada BKM/TPK
Membuat buku kas aliran dana masuk dan keluar
Mengkoordinir Pelaksanaan Implementasi design.
Melaporakn kegiatannya kepada BKM/TPK termasuk penggunaan
keuangannya.
Dengan rincian tugas masing-masing:
1
Ketua Team
Mengkoordinir seluruh anggotanya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab kepanitiaan serta meyakinkan untuk keterlaksanaan
Pembangunan Infrastruktur yang didanai oleh JRF melalui mekanisme
yang ada.
Meyakinkan bahwa penggunaan dana bantuan ini sesuai dengan ketentuan
yang ada ( lihat Negativ List).
2
Pengurus Administrasi dan keuangan
Membuat catatan tentang pelaksanaan pekerjaan, mengerjakan surat
menyurat, melaksanakan pembukuan atas dana yang dikelola (buku kas,
buku belanja material dan upah, buku BOP) dan laporan keuangan
bulanannya. Membuat usulan rencana pembelanjaan kepada BKM/TPK
sebagai pengelola dana, mengatur pertemuan warga dll.
3
Petugas belanja
Bertugas melakukan survey harga barang dan resoursenya untuk effisiensi,
dan belanja barang sesuai kebutuhan. Harus meyakinkan bahwa barang
yang dibeli selain resmi dan berkwalitas baik juga berkwitansi.
4
Koordinator Perencanaan teknis Bangunan
Akan mengkoordinir pelaksanaan design perencanaan dengan
berkonsultasi kepada pendamping dan meyakinkan bahwa proses design
berjalan sesuai rencana dengan menghasilkan hasil sesuai kaidah
teknisnya.. Hasilnya akan dilaporkan oleh Ketua Panitia kepada BKM
untuk dasar usulan pembiayaan BDL.
5
Koordinator Pelaksana Pembangunan
Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan pekerjaan phisik Infrastruktur
hasil design, serta meyakinkan bahwa pelaksanaan pekerjaan akan susuai
dengan design dan aturan lainnya yang ada.
Mengatur penggunaan dana sesuai aturannya dengan tidak melanggar
negativ list yang diberikan pada pedoman ini.
Mengatur dan kemudian konsekwen pada jadwal pelaksanaan pekerjaan
phisik BDL.
DTPL- 9
REKOMPAK-JRF
BAB IV
TIP (Tim Inti Perencana) dan masyarakat mengadakan rembugan untuk menentukan arah
perencanaan pembangunan prasarana di desanya di dalam tahap penyusunan RPP/CSP
kemudian membuat skala prioritas. Kemudian dalam tahapan ini juga dibuat analisa
dampak lingkungan dan sosial sederhana yang akan memberikan rekomendasi untuk
rambu-rambu. Dengan acuan tersebut dan rencana dana yang disediakan, PP akan
membuat tahapan perencanaan pembangunan infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk
DTPL. Yang selanjutnya akan diajukan untuk usulan besaran dana yang dibutuhkan
IV.2
Pelaksanaan Survey/Investigasi
DTPL- 10
REKOMPAK-JRF
Data Sekunder
Batas Kepemilikan lahan
Data Hujan, Gempa, Banjir
Harga satuan upah, barang, sewa alat
Dll
Contoh II
Obyek Banguan
Kebutuhan Data
: Drainase
: Data Primer
Jumlah bangunan yang dilayani
Daerah tangkapan air (Catchment Area)
Data Geodetie (kontur tanah)
Dll.
Data Sekunder
Batas Kepemilikan lahan
Data Hujan, Gempa, Banjir
Harga satuan upah, barang, sewa alat
Dll
Dan lain-lainnya yang disesuaikan dengan obyek bangunan yang direncanakan.
IV.4
DTPL- 11
REKOMPAK-JRF
IV.5
Yang dimaksudkan adalah jika pekerjaan yang akan dikerjakan berskala kecil/sederhana
maka investigasi teknik dapat dilakukan dengan sekedar observasi banguan disekitarnya.
Yaitu dengan mengamati bangunan yang identik disekitar lokasi untuk memperkirakan
kekuatan tanah secara qualitativ apakah bangunan ini aman dibangun dilokasi tersebut.
IV.6
Jenis Konstruksi
A. Bangunan Gedung
Meliputi MCK, Pasar, Gedung Pertemuan, Bangunan TPK, Gedung
Perpustakaan dll.
Data yang diperlukan
a. Data primer
- Bahan konstruksi/struktur utama
- Sifat/karakteristik bahan utama
- Data Geodesi
- Data mekanika tanah setempat
b. Data sekonder
- Fungsi
- Bentuk struktur
- Beban rencana