PROGRAM
NASIONAL
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MANDIRI MANDIRI
P E R K O TA A N
KUMPULAN PANDUAN
PEMANDU
PELATIHAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)
KEGIATAN INFRASTRUKTUR
Kegiatan 1: Perkenalan
Kegiatan 2: orientasi Belajar
Bahan Bacaan:
Kurikulum Pelatihan KSM
Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai
pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah
memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi
proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk
melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh
peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan
perkenalan ini. Contoh jenis-jenis perkenalan dapat dilihat pada Bahan Bacaan : Metoda Permainan.
1) Mintalah setiap peserta untuk menuliskan dalam kartu mepataplan harapan yang ingin dicapai
melalui pelatihan ini.
2) Kelompokan harapan harapan tersebut dalam kelompok besar, misalnya kelompok menambah
pemahaman, menambah pengalaman, menambah jaringan persaudaraan, dan lainnya
3) Jelaskan Garis Besar Program Pembelajaran dan gunakan Bahan Bacaan GBPP Pelatihan KSM.
5) Jelaskan kepada peserta bahwa kita punya harapan bersama yang dirumuskan pada awal
kegiatan. Diperlukan kesepakatan bersama untuk mencapai harapan tersebut selama pelatihan
ini. Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan
merupakan aturan main bersama termasuk tata tertib agar dapat tercapai harapan bersama,
yang harus ditaati oleh seluruh peserta dan penyelenggara dalam melaksanakan pelatihan.
6) Diskusikan dengan peserta hal-hal apa saja yang harus disepakati untuk diatur bersama untuk
menjaga proses pelatihan tersebut.
7) Tuliskan semua hal yang disepakati dan tata tertib yang telah disepakati tersebut pada kertas
plano dan tempelkan di dinding di tempat semua peserta dapat melihat. Bangun kesepakatan
Bahan Bacaan:
Pengertian KSM
Bahan Bacaan:
Penyusunan Proposal atau Perencanaan Teknis
Proposal Kegiatan
Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan
jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya
1) Jelaskan bahwa kita akan memasuki kegiatan 2, yaitu review penyusunan proposal
2) Ingatkan kembali kepada peserta, bahwa penyusunan proposal merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan teknis, Mintalah beberapa peserta untuk menceritakan, bagaimana penyusunan
proposal yang telah dilakukan? Siapa yang membuat, Apakah ada yang memfasilitasi?
3) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, mintalah setiap kelompok untuk membahas lembar
kerja berikut ini :
A ASPEK ORGANISASI
1 Adakah pengurus, anggota, sekretariat atau
alamat domisili KSM/Panitia yang jelas ?
2 Apakah Panitia telah Mendaftar pada BKM?
3 Apakah KSM?Panitia Merupakan Pemanfaat &
Pemelihara Sarana & Prasarana?
4 Adakah kontribusi Swadaya masyarakat ?
B ASPEK MANAJEMEN, TEKNIS KEGIATAN
1 Apakah Prasarana yang diusulkan sesuai
dokumen PJM-Pronangkis ?
2 Apakah Penerima Manfaat dominan adalah warga
miskin (minimal = 60% adalah warga miskin) ?
3 Apakah rencana Bangunan tidak berpotensi
menimbulkan Dampak Negatif (merusak)
Lingkungan?
4 Apakah rencana Bangunan tidak bertentangan
dengan Daftar Kegiatan Terlarang ?
5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan:
a) Adakah Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ?
b) Adakah Struktur Organisasi/Susunan Tim
Pelaksanaan Kegiatan ?
c) Adakah Perhitungan RAB Swadaya dan RAB
BLM/P2KP ?
d) Adakah Daftar Kuantitas Pekerjaan?
e) Adakah Kesepakatan Harga Hasil Survey
(minimal 3 toko setempat) ?
f) Adakah calon tenaga kerja yang akan terlibat ?
4) Mintalah wakil dari setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Dorong terjadinya
dialog agar terjadi tukar pengalaman diantara peserta.
5) Berilah penjelasan mengenai hasil temuan misi supervisi maupun uji petik menyangkut
penyusunan proposal.
6) Berilah penguatan kepada peserta mengenai proposal yang baik, bahas secara detail format
proposal yang ada dalam bahan serahan.
Bahan Bacaan:
Pelaksanaan Kontruksi
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan
jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya
Pelaksanaan Konstruksi;
Pencairan dana
Mobilisasi Tenaga kerja/ bahan/ alat
Musyawarah pengadaan bahan/ alat
Praktek kerja lapangan (OJT)
Pelaksanaan konstruksi
Supervisi pelaksanaan
Rapat evaluasi kemajuan
Pantauan dampak lingkungan 50% dan 100%
Pembuatan dokumen photo 0% dan 50%
Perubahan pekerjaan dilapangan
Penyelesaian pekerjaan KSM/ Panitia
Tahapan pasca Pembangunan
Pembuatan LPJ;
Usulah kegiatan
Laporan kemajuan kegiatan dwi mingguan
Kemajuan fisik
Rekapitulasi realisasi penggunaan dana
Realisasi penggunaan dana swadaya dan BLM PNPM
Realisasi penggunaan tenaga kerja
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2)
Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan (SP3)
Sertifikasi Infrastruktur
Gambar realisasi
Dokumentasi photo 50% dan 100% (pada titik yang sama)
Penjelasan LPJ
1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan 2, yaitu penjelasan LPJ
2) Lakukan dialog dengan peserta, apa yang mereke ketahui mengenai LPJ (laporan
pertanggungjawaban kegiatan), apa saja yang harus ada dalam LPJ?
3) Catat jawaban peserta dalam kertas plano
Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan
jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya
1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materi membangun keswadayaan
masyarakat, dengan tujuan sebagai berikut :
Peserta memahami pentingnya membangun keswadayaan masyarakat
Peserta memahami makna swadaya masyarakat
Peserta mampu memahami langkah-langkah membangun keswadayaan masyarakat
2) Ajaklah peserta untuk membaca best practices Swadaya masyarakat bukan sesuatu yang
mustahil.
3) Mintalah peserta untuk menceritakan, pembelajaran apa yang di peroleh dari best practices
tersebut? Bagaimana mereka bisa membangun swadaya masyarakat, padahal sebelumnya
pesimis untuk mendapat swadaya?,
4) tanyakan kembali kepada peserta apa makna dari membangun keswadayaan masyarakat?
Mungkinkah kegiatan pembangunan di masyarakat dilakukan tanpa ada swadaya?
5) Berilah penguatan.
Dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan adalah stimulan agar masyarakat mampu membangun
wilayahnya secara mandiri, melalui kegiatan pembangunan inilah diharapkan dapat
memunculkan kegotong royongan, rasa memiliki terhadap wilayahnya, saling asih, saling asuh
diantara masyarakat,.
Makna keswadayaan mengandung arti bahwa masyarakat masih memiliki rasa cinta dan peduli
terhadap wilayahnya terutama kepedulian terhadap warga miskin. Tentunya walaupun tidak
ada dana dari pihak luar, pembangunan wilayah tetap harus berjalan dan dilakukan oleh
masyarakatnya sendiri.
1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu Diskusi langkah-langkah
membangun keswadayaan masyarakat
2) Tanyakan kepada peserta, apa saja yang dinamakan swadaya masyarakat?
3) Tulislah pendapat peserta dalam kertas plano
4) Bagikan kartu metaplan kepada peserta, mintalah setiap peserta untuk menuliskan langkah-
langkah KSM membangun keswdayaan masyarakat
5) Mintalah setiap peserta untuk menyebutkan langkah-langkah yang dituliskan kemudian
menempelkannya di papan tulis
6) Urutkan langkah langkah tersebut, lakukan dialog dengan peserta agar langkah-langkah
tersebut realistis.
7) Simpulkan bersama berilah penguatan.
Keswadayaan masyarakat akan muncul apabila masyarakat sudah memahami dan mempunyai
kesadaran terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga langkah-langkah yang perlu di
tempuh agar keswadayaan muncul, diantaranya sebagai berikut :
Pada saat melakukan perencanaan kegiatan yang akan di bangun, senantiasa melibatkan
seluruh masyarakat, sehingga kegiatan tersebut merupakan kebutuhan yang mendesak
Sebelum pelaksanaan pembangunan, melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai
rencana kegiatan infrastruktur, rencana anggaran biaya dan sepakati bersama bagaimana
kontribusi masyatakat terhadap kegiatan tersebut
Membangun kesadaran kepada masyarakat mengenai makna kegiatan infrastruktur
tersebut,
Merumuskan bersama rencana kegiatan pembangunan infrastruktur
Lakukan kegiatan dengan transparan dan akuntabel baik pelaksanaan kegiatan secara
berkala maupun hasil dari pelaksanaan.
Awal menyusun program, menyertakan swadaya sepertinya suatu hal yang berat untuk
direalisasikan. Akan tetapi, ketika hal tersebut disosialisasikan secara intensif ke masyarakat,
khususnya masyarakat sekitar lokasi, ternyata tanggapan masyarakat sungguh di luar dugaan.
Rencana swadaya tidak hanya terpenuhi, tapi malah melampaui target yang direncanakan, jelas
Koordinator BKM Jaya Makmur, Desa Gogodeso Ahmad Mundir.
Menurut Unit Pengelola Lingkungan (UPL) BKM Jaya Makmur Lilik Harmono, program pembangunan
jalan makadam merupakan salah satu kegiatan masyarakat di bidang lingkungan. Saat itu
masyarakat lingkungan RT 01, 03/RW 12 melihat kebutuhan jalan ini sangat mendesak untuk segera
diselesaikan.
Selain dengan cara pengerjaan gotong-royong, keswadayaaan masyarakat juga diwujudkan dengan
memberikan bantuan material maupun konsumsi dari ibu-ibu untuk kaum bapak yang gigih
Kini, masyarakat bisa berbangga diri dan merasakan betul manfaat dari pembangunan jalan
makadam. Selain bisa melaksanakan dengan baik, juga dapat membuktikan bahwa swadaya bukan
sesuatu yang tidak mungkin untuk direalisasikan.
Teriring senyum, terucap kata lirih, Ternyata masih ada kepedulian di lingkungan tercinta ini.
Lingkunganku rupanya masih peduli. Apa yang selama ini hanya mimpi telah terwujud nyata. Jalan
baru dan semangat baru, yaitu semangat untuk berswadaya. (Indra Budi Cahyanto, Senior
Fasilitator/Dieni Kurnia Rahmawati, Fasilitator Teknik/Candra Ayu Kusumawati, Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat/Yosa Hadarisma Ardhi, Fasilitator Ekonomi, Tim Askot Kabupaten/Kota
Blitar, Tim 18 Kanigoro, KMW XVI PNPM Mandiri Perkotaan Jawa Timur; Firstavina)
Peserta mampu :
Bahan Bacaan :
Pengendalian Pelaksanaan Kontruksi
Contoh-contoh Format Pemeriksanaan Pekerjaan
1) Sampaikan tujuan session ini, pastikan hal ini dipahami oleh peserta, jelaskan tujuan dari
materi ini yaitu :
2) Lakukan dialog dengan peserta, mengapa suatu kegiatan harus dikendalikan? Hal hal apa
saja yang harus dikendalikan? Siapa yang harus mengendalikan?
Pengertian :
Penggunaan Istilah Pengendalian sering diartikan sama dengan pengawasan/supervisi tetapi
juga sering diartikan berbeda. Dalam istilah yang berbeda, pengawasan berhenti sampai
pada proses adanya temuan/penyimpangan pelaksanaan dari rencana/standarnya, termasuk
rekomendasi/tindaklanjutnya sedangkan pengendalian sampai pada dilakukannya tindakan
perbaikan atas penyimpangan tersebut. Pengawas hanya sampai pada memberikan saran
tindaklanjut/perbaikan atas temuan sedangkan tindaklanjutnya dilakukan oleh pengendali.
Jadi Pengendalian lebih luas dari sekedar pengawasan/supervisi.
Sasaran/Keluaran Pengendalian :
Kegiatan/Pekerjaan terlaksana secara benar, lancar (terkoordinasi) dan terarah menuju
perwujudan bangunan yang direncanakan;
Meningkatnya kemampuan dari personil organisasi pelaksana pekerjaan untuk
melaksanakan tugas/kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya secara benar dan teliti;
Dilakukan tindakan perbaikan atau penyelesaiaan atas temuan penyimpangan/
kesalahan/kekurangan dari setiap pekerjaan sehingga dapat kembali sesuai dengan
standar yang telah dipersyaratkan/direncanakan sebelumnya
1. Buatlah/Rencanakan :
(1). Ditentukan/dipilih mana yang ingin dikendalikan;
(2). Tetapkan suatu satuan ukuran;
(3). Tetapkan suatu Patokan/Standar dari satuan ukuran;
(4). Buat instrumen pengukuran Patokan dilapangan, sesuai satuan ukuran pekerjaan yang
telah ditetapkan;
Langkah-Langkah Pengendalian :
2. Lakukan/Laksanakan :
5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka
(personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan
teliti.
6) Lakukan Inspeksi atau pengecekan/pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas/kegiatan yang
dilaksanakan.
7) Lakukan Pengukuran dan pelaporan hasil pemeriksaan berdasarkan instrumen yang telah Anda
persiapkan, Lalu Evaluasi Hasil Pelaksanaan (Bandingkan hasil pengukuran dengan
standar/patokannya dan lakukan penilaian untuk mengetahui apakah ada penyimpangan).
Pengukuran/penilaian pelaksanaan sesuai standar pengukuran kegiatan tersebut.
8) Tentukan dan Lakukan tindakan koreksi/penyelesaian masalah yang terjadi (penyimpangan
negatif) bila ada atau Berikan pujian yang sesuai atas keberhasilan (penyimpangan positif);
5) Ajaklah peserta membahas bersama Check List Pemeriksaan Pekerjaan, jelaskan satu persatu
cheklist tersebut
KRITERIA
No BENTUK PENILAIAN
YA TIDAK
I KONDISI FISIK
1 Apakah volume dan dimensi pekerjaan sesuai dengan rencana ?
2 Apakah jenis pekerjaan sesuai dengan rencana ?
3 Apakah kondisi lokasi sesuai dengan rencana ?
4 Apakah fungsi sarana terpenuhi ?
5 Apa sudah memperhatikan dampak lingkungan ?
III WAKTU
1 Apakah waktu pelaksanaan sesuai rencana?
IV BIAYA
1 Apakah penggunaan dana sesuai RAB?
2 Apakah ada penyalahgunaan dana ?
3 Apakah tiap transaksi disertai bukti ?
4 Apakah tiap transaksi telah dibukukan dengan baik ?
5 Apakah nilai swadaya yang disepakati telah terealisasi ?
V ADMINISTRASI PELAKSANAAN
1 Apakah dibuat laporan penggunaan dana ?
2 Apakah dibuat laporan kemajuan pekerjaan ?
3 Apakah seluruh dokumen diarsipkan dengan baik?
6) Beri kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal yang belum jelas dan ajak peserta lain
untuk berpartisipasi dalam pembahasan pertanyaan pertanyaan yang di sampaikan.
7) Berikan kesimpulan dan pencerahan kepada peserta.
Cakupan Kualitas Kegiatan Infrastruktur PNPM MP :
Persyaratan Mutu Infrastruktur PNPM MP tidak hanya dilihat pada sekedar kualitas fisik
konstruksi tetapi haruslah meliputi :
1. Infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin,
2. Infrastruktur dapat dioperasikan/berfungsi,
3. Tersedia akses yang mudah/aman untuk digunakan oleh warga pemanfaat,
4. Infrastruktur Menjamin keselamatan (Keamanan, Kekuatan) dan Kesehatan warga
pemanfaat,
5. Infrastruktur Menjamin Tidak menimbulkan dampak negatif atas Sosial dan
Lingkungan.
Mutu pekerjaan Konstruksi meliputi : lingkup aktivitas setiap pekerjaan (termasuk Jadwal
pelaksanaan setiap aktivitas dan pengamanan keselamatan kerja), kuantitas/volume
pekerjaan yang harus diselesaikan, Metode Kerja, Persyaratan Bahan/alat, Komposisi
Campuran, Dimensi/Ukuran Pekerjaan, dan lain-lain yang tercantum dalam spesifiksi
teknis/gambar rencana.
9) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita akan mereview pelaksanaan O & P,
dengan tujuan belajar sebagai berikut :
2) Lakukan dialog dengan peserta, apa yang mereka ketahui dengan O & P?, mengapa O & P
Penting dalam sebuah kegiatan infrastruktur?
O & P peranannya sangat penting sekali untuk menjaga agar prasarana tetap dapat berfungsi
dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tujuan O&P:
Memelihara prasarana secara berkelanjutan
Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana
Adanya keuntungan yang berkelnjutan dari hasil pemanfaatan prasarana
Masyarakat mempunyai kemandirian dan kemampuan dalam hal memelihara dan
mengembangkan prasarana yang ada di daerahnya
Manajemen Pemanfaat dan Pemelihara terhadap prasarana bisa dilakukan dengan benar sesuai
kebutuhan melalui wadah Organisasi O & P yang berfungsi dengan baik .
4) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan mereview pelaksanaan O & P pada kegiatan
sebelumnya. Apabila ada wilayah yang O & P nya sudah berjalan, maka mintalah kelompok O&P
untuk menjadi narasumber pelaksanaan O & P, mintalah narasumber untuk menceritakan
beberapa hal sebagai berikut :
Bagaimana pelaksanaan O & P?
Apa jenis kegiatannya?
Sumber biaya O & Pnya darimana?
Hambatan-hambatan yang terjadi?
5) Kemudian bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, untuk membahas beberapa hal
diantaranya :
1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu pembahasan dan pengisian
Format O & P
2) Ajaklah peserta untuk membahas secara detail format O & P yang ada dalam bahan serahan.
Berilah kesempatan bertanya apabila masih ada yang belum dipahami.
3) Berilah penguatan mengenai substansi O & P dan teknis pengelolaannya, Seperti O & P Jalan, O
& P MCK, dll
4) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
5) Simpulkan bersama hasilnya
Peserta mampu mengidentifikasi potensi dampak lingkungan dan sosial yang harus
diperhatikan dalam kegiatan infrastruktur
Peserta memahami langkah penanggulangan dampak lingkungan & Sosial
Bahan Bacaan:
Pedoman safeguard Lingkungan dan sosial
Peraturan penting Lingkungan
Pengamanan Sosial
1) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita akan memasuki materi analisa
dampak lingkungan (safeguard lingkungan), dengan tujuan belajar sebagai berikut :
2) Jelaskan kepada bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu memahami pentingnya analisa
dampak lingkungan dan sosial.
3) Lakukan dialog dengan peserta mengapa kita harus menganalisa dampak lingkungan dari suatu
kegiatan? Bagaimana akibatnya apabila hal tersebut tidak dituruti?
Dampak Lingkungan dan sosial adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan. Dampak lingkungan dan sosial dapat bersifat
negatif dan positif
Pengendalian dampak tidak hanya bersifat reaktif: baru melakukan setelah terjadi dampak
terutama dampak negatif. Yang seharusnya terjadi adalah pengendalian dampak harus bersifat
antisipatif, melakukan pengkajian dan membuat rencana tindakan pencegahan untuk
meminimalkan kemungkinan terjadinya dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.
Timbulnya dampak dapat menimbulkan multi efek, berlangsung lama dan dapat berulang,
bahkan dapat tidak berbalik. Kegiatan yang diusulkan ada yang bersifat merubah dampak
negatif ke bentuk dampak negatif lainnya atau ke tempat lainnya, sehingga angka kemiskinan
di suatu wilayah tidak berkurang bahkan malah meningkat. Hal inilah yang coba diantisipasi
oleh PNPMMP dengan materi pengendalian dampak lingkungan
1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu penjelasan aturan-aturan
penting tentang lingkungan
2) Berilah penjelasan mengenai aturan-aturan yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan yang
dilarang dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan dengan menggunakan bahan bacaan
3) Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
4) Lakukan dialog dengan peserta mengenai contoh-contoh apabila aturan tersebut dilanggar
5) Simpulkan bersama, berilah penguatan
1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai proses belajar
untuk memahami pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip tentang pengamanan sosial . Jelaskan
pula bahwa salah satu syarat pembangunan prasarana lingkungan PNPM adalah tidak memiliki
dampak sosial
2) Tanyakan kepada peserta apasaja pemahaman umumnya tentang dampak sosial dan jenis-
jenisnya.
3) Berilah penjelasan tentang aspek-aspek pengamanan sosial (penyedian lahan, pengadaan kayu,
perlakuan terhadap penduduk asli, penggusuran dan pemukiman kembali) dan jenis-jenis dampak
sosial.
Mengenali komponen pengamanan sosial adalah bagian paling penting untuk memahami upaya
pencegahan terhadap munculnya dampak sosial di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa
komponen yang dapat menimbulkan dampak sosial di masyarakat:
(1) Penyediaan Lahan
Pengetahuan mengenai status hukum lahan yang akan digunakan merupakan kewajiban yang
harus disadari sejak awal perencanaan. Tanpa pengetahuan mengenai status hukum terhadap
lahan dimana infrastruktur akan dibangun berarti membuka peluang timbulnya masalah baru.
Kemungkinan-kemungkinan masalah yang dapat terjadi adalah infrastruktur yang akan dibangun
tidak dapat dilanjutkan, atau terjadi pembongkaran paksa setelah dibangun, karena pemilik
lahan berkeberatan. Untuk menghindari munculnya kasus seperti itu, maka kejelasan status
lahan yang akan digunakan harus diketahui dan diselesaikan dari awal perencanaan.
(2) Pengadaan Kayu
Beberapa jenis infrastruktur yang akan dibangun mengunakan kayu sebagai salah satu
materialnya, misalnya: jembatan, MCK, los pasar, dll dan kerangka atap gedung, dll. Kayu yang
dibeli dengan dana program haruslah kayu yang legal. Artinya, kayu tersebut dibeli/didapatkan
dari sumber material yang memiliki SK-SHH (Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan) (Informasi
lengkap mengenai SK-SHH dapat dilihat di Kepmenhut 126/kpts-II/2003).
Mengapa program melarang penggunaan kayu ilegal untuk infrastruktur yang dibangun?
Kebijakan ini adalah dalam rangka memberi dukungan untuk mencegah/mengurangi terjadinya
penebangan kayu secara liar yang berdampak pada perusakan hutan lindung dan cagar alam
lainnya. Kerusakan hutan dan lingkungan, pada saatnya akan merugikan masyarakat sendiri.
Seperti misalnya akan terjadi banjir, tanah longsor dan bahkan kekurangan sumber air baku.
(4) Penggusuran
Dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, makna dari penggusuran adalah tindakan yang
mengakibatkan satu atau sejumlah kegiatan/bangunan/rumah tangga terpaksa berpindah dari
lokasi yang ditempatinya selama ini, dikarenakan lokasi tersebut menjadi lokasi kegiatan yang
diusulkan masyarakat. Secara lebih rinci, sebuah tindakan dapat disebut penggusuran bila
memenuhi kriteria berikut ini:
Semuanya atau lebih dari 50% dari lahan atau bangunan milik seseorang atau sejumlah orang
terkena subproyek, atau
Kurang dari 50% dari lahan atau bangunan terkena subproyek, dan bagian yang tersisa secara
ekonomi tidak layak atau tidak dapat dihuni.
Tindakan penggusuran memiliki konsekuensi terhadap nilai kompensasi yang diterima oleh pihak
tergusur, ketidaksepakatan terhadap nilai kompensasi dapat berdampak munculnya konflik di
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan persetujuan mengenai nilai kompensasi sebagai hasil
dari negosiasi dari para pihak terkait.
KANTOR PUSAT