Anda di halaman 1dari 59

PERWAKILAN BPMIGAS WILAYAH JAWA TIMUR – PAPUA – MALUKU (JAPALU)

JL. Panglima Sudirman No.62 Surabaya, Jawa Timur 60271

Oleh: Hadi Prasetyo


Kepala Perwakilan BPMIGAS Wilayah Japalu

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 2


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 3


PERAN SUB-SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI
BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan Nasional
yang Berkelanjutan

MEMENUHI
MENCIPTAKAN
SUMBER KEBUTUHAN SUMBER
BAHAN EFEK
PENDAPATAN BAHAN
BAKU BERANTAI
NEGARA BAKAR INDUSTRI
DOMESTIK

INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI

PADAT PADAT PADAT


TEKNOLOGI MODAL RESIKO

(DitJen Migas, 2009)

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 4


KONTRIBUSI SUB-SEKTOR MIGAS TERHADAP
PENERIMAAN NASIONAL
(Triliun Rp.)
TAHUN
2004 2005 2006 2007 2008

1. PENERIMAAN MIGAS 108,2 137,7 191,7 186,6 304,4

2. PENERIMAAN PERTAMBANGAN UMUM 9,0 17,7 29,8 37,3 42,7

3. PENERIMAAN LAIN-LAIN 0,2 0,3 0,6 1,2 2,4


TOTAL 117,4 155,6 222,1 225,2 349,5
PENERIMAAN NASIONAL 403,1 495,2 659,1 708,5 962,5

% KONTRIBUSI SEKTOR ESDM 29,1% 31,4% 33,7% 31,8% 36,3%

% KONTRIBUSI PENERMIAAN MIGAS 26,8% 27,8% 29,1% 26,3% 31,6%


TAHUN 2008
Kurs (Rupiah/US$) 8.724 9.657 9.119 9.125 9.691
ICP (US$/barel) 37 52 65 72 101
Lifting (ribu bph) 1.036 1.003 957 898 931

Migas
Penerimaan dari Penerimaan sektor 31,6%
sektor lain ESDM
63,7% 36,3%
Pertambangan
Umum
4,4%
Lain-lain
0,3%
(DitJen Migas, 2009)

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 5


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS
3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)
4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 6


BPMIGAS adalah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang didirikan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Sesuai amanah Undang-Undang, fungsi utama BPMIGAS adalah mengawasi


dan mengendalikan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sesuai
dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) antara Pemerintah dan Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS), agar sumber daya alam minyak dan gas bumi
yang terkandung di bumi Indonesia bisa memberikan manfaat dan
penerimaan negara yang maksimal demi sebesar-besarnya kemakmuran
bangsa.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 7


• Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 2 & 3

• Undang Undang No.22 Th 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

• Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No.42 Th 2002


tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BPMIGAS).

• PP No. 35 Th 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan


Gas Bumi.
• PP No. 34 Th 2005 tentang Perubahan PP No. 35 Th 2004

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 8


MISI BPMIGAS

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kontrak


kerja sama dengan semangat kemitraan untuk menjamin efektivitas dan
efisiensi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi guna sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat

VISI BPMIGAS

Menjadi mitra yang proaktif dan terpercaya dalam mengoptimalkan manfaat


industri hulu minyak dan gas bumi bagi bangsa dan seluruh pemangku
kepentingan serta menjadi salah satu lokomotif penggerak aktivitas
ekonomi Indonesia

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 9


Status
Badan Hukum Milik Negara, bersifat tidak mencari
keuntungan.
Kepala Badan Pelaksana
Diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah
berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI).
Organisasi
Terdiri atas Kepala Badan Pelaksana, Wakil Kepala Badan
Pelaksana, Deputi, Tenaga Ahli, Tenaga Teknik dan
Administrasi.
Anggaran Operasional
Berdasarkan penerimaan berupa imbalan dari Pemerintah

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 10


BPMIGAS bersama-sama Kontraktor KKS (KKKS) berkeinginan
untuk mendapatkan support dari Stakeholder di dalam
kelancaran pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
yang sedang maupun akan dilaksanakan.

Support Message
1. Menyelesaikan persoalan-persoalan operasional di lapangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
menghormati adat istiadat yang berlaku
2. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi hulu migas menciptakan
multiplier effect yang besar bagi kemajuan kesejahteraan
masyarakat dan pengembangan wilayah

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 11


1) Memberikan pertimbangan kepada
TUGAS : Menteri dalam hal penyiapan dan
melakukan pengawasan penawaran Wilayah Kerja serta KKS;
dan pengendalian 2) Menandatangani KKS
terhadap pelaksanaan
3) Mengkaji dan menyampaikan rencana KEGIATAN USAHA
Kontrak Kerja Sama
pengembangan lapangan yang pertama HULU MEMBERIKAN
(KKS). kali akan diproduksikan KEUNTUNGAN
MAKSIMAL BAGI
4) Menyetujui rencana pengembangan NEGARA DAN
lapangan selain rencana yang pertama; SEBESAR-
FUNGSI : 5) Memberikan persetujuan rencana kerja
BESARNYA BAGI
Melakukan pengawasan KEMAKMURAN
dan anggaran; (RENCANA KERJA DAN RAKYAT INDONESIA
agar pengambilan ANGGARAN KEGIATAN CSR)
sumber daya alam dapat 6) Memonitor pelaksanaan Kontrak Kerja
memberikan manfaat Sama; (MONITORISASI
dan penerimaan yang PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
maksimal bagi negara. DAN ANGGARAN CSR)

7) Menunjuk penjual Minyak Bumi


dan/atau Gas Bumi bagian Negara

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 12


• BPMIGAS adalah badan yang dibentuk untuk melakukan
PENGENDALIAN Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan
Gas Bumi (Ps. 1 UU 22/2001)

• Kegiatan Usaha Hulu DILAKSANAKAN dan DIKENDALIKAN


melalui KKS (Ps. 6 UU 22/2001)

• Kegiatan Usaha Hulu dilaksanakan oleh BU/BUT berdasarkan


KKS dengan BPMIGAS (Ps.11 UU 22/2001)

• Pengawasan KKS, atas pelaksanaan kegiatan dilaksanakan


oleh BPMIGAS berdasarkan (Ps. 41 UU 22/2001)

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 13


• Menjalankan manajemen operasi KKS
• Mengelola aset Kegiatan Usaha Hulu
• Menunjuk penjual minyak/gas bumi Bagian Negara
• Melakukan penata-usahaan kekayaan negara yang dipisahkan
untuk kegiatan BPMIGAS.

• Menandatangani KKS
• Menyetujui Perpanjangan Masa Eksplorasi
• Menyetujui POD-Plan of Development (selain yang pertama)
• Menyetujui rencana kerja dan anggaran
• Menyetujui penggunaan dan pengelolaan SDM
• Menyetujui penempatan alokasi dana pasca operasi
• Melakukan audit keuangan
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 14
• Meningkatkan opini positif publik terhadap BPMIGAS dan
industri hulu migas di tingkat wilayah/daerah operasi,

• Meningkatkan pembinaan hubungan-kelembagaan yang lebih


harmonis dengan para stakeholder (Pemda, media regional,
DPRD TK I dan TK II, Lembaga Swadaya Masyarakat),

• Meningkatkan kontribusi para stakeholder dan masyarakat


untuk kelancaran operasional hulu migas di daerah setempat.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 15


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 16


MESDM/DIRJEN MIGAS: Melaksanakan kegiatan hubungan kepemerintahan, membuat kebijakan dan
mengawasi penerapan perundangngan dan peraturan yang berlaku.
BPMIGAS: Mengawasi dan BPHMIGAS: Mengawasi
melakukan kontrol terhadap ketersediaan dan distribusi
implementasi Kontrak Kerja bahan bakar termasuk
Sama (PSC) penyaluran gas pipa.
BU/BUT: Melaksanakan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi

PERTAMINA Menyediakan
dan menyalurkan bahan
bakar bersubsidi
BU: Menlaksanakan kegiatan
hilir migas
SURVEY THE OFFERING OTHER
+ OF THE THE
DOWNST
PREPARATI WORKING PSC EXPLORAT EXPLOITATI OIL & GAS AVAILABI
ON OF ON LIFTING REAM
AREAS AND THE SIGNING ION SALES LITY OF
WORKING APPOINTMENT ACTIVITI
FUEL
AREAS OF ES
CONTRACTOR

UPSTREAM ACTIVITIES DOWNSTREAM


ACTIVITIES
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 17
Lama Baru
Fungsi Pemerintah dan

Pemerintah
Fungsi
PEMERINTAH (KEBIJAKAN)
PERTAMINA
Hulu Hilir
Monopoli

Kegiatan
PERTAMINA Regulator
BPMIGAS BPH Migas
Hulu(Government)
Kegiatan Kontrak Kerja Badan Usaha
DOH Sama (Pertamina &
PSC Hilir

Pasar Terbuka
Perta- (Pertamina & Lainnya)
mina Lainnya)
Pasar Terbuka

Industri Industri Industri Industri


Penunjang Penunjang Penunjang Penunjang

2001-Saat ini
1970-2001 (UU NO. 22/2001)

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 18


Production Sharing Contract
(Kontrak Kerja Sama-KKS)
UUD ’45 Pasal 33
(3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Sumber Daya Alam – Yes Sumber Daya Alam – No


Ketrampilan & Tehnologi – No Ketrampilan & Tehnologi – Yes
Keuangan – No Keuangan – Yes
Resiko – No Risiko – Yes

Kontrak KerjaSama
Pola Kontrak Bagi Produksi
PSC (Production Sharing Contract)

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 19


Industri migas adalah industri di
bidang sumber daya alam yang
memiliki ciri utama:
•Padat Modal
•Padat Teknologi
Padat Modal dan
•Padat Resiko Teknologi

Selain itu, industri ini juga


memiliki ciri lain:
•Sensitif terhadap DINAMIKA
PERUBAHAN GLOBAL
•Persaingan ketat antara
“KNOWLEDGE WORKERS”
•Mengingat tiga ciri utama
diatas, maka industri ini juga
sangat menghargai efisiensi.
Padat Resiko

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 20


Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 21
A. TAHAP EKSPLORASI

Penemuan Plan of
Survei Pemboran Cadangan Pemboran Perhitungan
Delineasi Devlpm
Eksplorasi Eksplorasi Cadangan
Migas (POD)

Sumur Kering Survei Seismik


Tambahan

B. TAHAP PENGEMBANGAN Kilang

Pembangunan
Plan of Pemboran Fasilitas Produksi
Development Pengembangan Produksi

Review Pengapalan
Perhitungan
Cadangan

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 22


PROFIL PRODUKSI MINYAK-KONDENSAT
INDONESIA

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 23


Processes
Primary Recovery

Kondisi Reservoir Awal


(Minyak menjenuhi pori batuan)

Kondisi Reservoir yang telah Mature


(Air menjenuhi pori batuan)
24
Secondary
to Tertiary Processes

Injector Producer

Chemical Flood
Water Flood

25
CHEMICAL-FLOODING
(injeksi bahan kimia)
Mixing Facility Injection
Injection

Injection
Injection
Fluids
Fluids Injection

Injection
Injection Production Well
Pump
Pump
Produced
Injection Oil
Injection
Well

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 26


STEAM-FLOODING (injeksi uap-panas)

Injected
Steam Produced
Monitoring Liquids &
well Gases

Overburden
Losses,
Steam Region
P2

Oil Sands

Liquid Region
Fluid
Efflux
Fluid
Influx

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 27


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 28


UU 32 & 33/2004 – Tentang Pem
Lifting oleh Daerah & PKPD
Kontraktor PP No 104/2000 – Tentang Dana
Produksi/Lifting Perimbangan

Kontraktor Bagaimana
Penerimaan Bag.
Eksplorasi Eksploitasi Indonesia dibagi?

Indonesia
Pem.Pusat

Penjualan
Pem.Prov

Bagaimana Lifting oleh Kab/Kota


Produksi Indonesia
Dibagi?
Penerimaan
Hasil Migas
Bagian
Indonesia

Kontrak Bisnis antara Pemerintah dengan Kontraktor

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 29


MINYAK (NET GOVERNMENT SHARE)
84,5%
85% Pusat
3%
Pemerintah 6%
100% Propinsi
100% Kab.
15,5% Penghasil
15% Daerah
Kontraktor 12%
Kab./Kota 6%
Kab. Lain dlm
Prop.

GAS ( NET GOVERNMENT SHARE) 69,5%


70% Pusat
6%
Pemerintah 100%
Propinsi
100% 30,5%
12%
30% Daerah
24% Kab.
Kontraktor Penghasil
Kab./Kota

12%
Dikurangi : - Pajak Daerah
- Retribusi Daerah Kab. Lain dlm
- 0,5 % untuk dana pendidikan Prop.
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 30
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 31
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 32
ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 33


Pasal 34
• Sejak disetujui rencana pengembangan lapangan
yang pertama kali akan diproduksikan dari suatu
wilayah kerja, kontraktor wajib menawarkan
participating interest 10% kepada Badan Usaha Milik
Daerah.
Pasal 79
Ayat 1
• Kontraktor wajib mengutamakan pemanfaatan barang,
jasa, teknologi serta kemampuan rekayasa dan
rancang bangun dalam negeri secara transparan.
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 34
Pasal 80
• Barang dan peralatan, jasa, teknologi, kemampuan
rekayasa dan rancang bangun dapat diimpor selama
belum diproduksi di dalam negeri.

Pasal 82
• Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya,
kontraktor wajib mengutamakan menggunakan
tenaga kerja WNI dengan memperhatikan
pemanfaatan tenaga kerja setempat sesuai dengan
standar kompetensi yang disyaratkan.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 35


Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten/
Propinsi
Kotamadya

DPRD Propinsi
Masyarakat Dan DPRD
Kabupaten

KEGIATAN
BPMIGAS
HULU MIGAS
Media YANG
publikasi KKKS OPTIMUM

Lembaga
Swadaya Dengan dukungan penuh
BUMD/Industri/ dari stakeholder, kegiatan
Masyarakat eksplorasi dan eksploitasi
HPH/Perkebunan Perguruan hulu migas menciptakan
multiplier effect yang
Tinggi/ besar bagi kemajuan
Akademi kesejahteraan masyarakat
dan pengembangan
wilayah.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 36


PEMDA BPMIGAS PEMDA BPMIGAS

MASYARAKAT KKKS MASYARAKAT KKKS

BPMIGAS bersama-sama KKKS harus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk


kelancaran pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang sedang dan akan
dilaksanakan serta menyelesaikan persoalan-persoalan operasional di lapangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan menghormati adat istiadat yang
berlaku.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 37


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 38


Fasilitas kegiatan usaha hulu migas yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak
Kerjasama, adalah Aset Negara dan merupakan Obyek Vital Nasional,
sesuai Keputusan Presiden RI No. 63 tahun 2004 tentang Pengamanan
Obyek Vital Nasional
1. Pasal 1 ayat 1
Obyek Vital Nasional adalah kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan/atau
yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara
dan/atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis.
2. Pasal 4 ayat 2
Kepolisian Negara RI berkewajiban memberi bantuan pengamanan
terhadap Obyek Vital Nasional.
3. Pasal 7
Dalam melaksanakan pengamanan Obyek Vital Nasional Kepolisian
Negara RI dapat meminta bantuan kekuatan Tentara Nasional
Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 39
ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 40


WILAYAH KERJA KKKS DI INDONESIA

As of 17 May 2010 there are 239 Contract Area


 56 CA : Production stage 11 CA : Development stage
152 CA : Oil & gas exploration stage 20 CA : CBM exploration stage

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 41


Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 42
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 43
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 44
• Jumlah KKKS yang berada di wilayah Pengawasan
Perwakilan Japalu adalah:
 Jawa Timur : 30 KKKS (8 Produksi, 4 Pengembangan, 18 Eksplorasi).
 Papua : 26 KKKS (5 Produksi, 21 Eksplorasi).
 Maluku, NTB, NTT : 14 KKKS (2 Produksi, 1 Pengembangan, 11
Eksplorasi)

• Meliputi daerah yang memiliki keanekaragaman norma,


budaya dan adat istiadat (8 Provinsi, 44 Kabupaten).

• Kegiatan operasional KKKS cukup padat dengan keadaan


geografis yang beraneka ragam.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 45


ISI PRESENTASI
1. LATARBELAKANG
2. BPMIGAS

3. KEGIATAN HULU MINYAK DAN GASBUMI (MIGAS)


4. DANA BAGI HASIL MIGAS

5. PEMANFAATAN POTENSI DAERAH


6. KEGIATAN HULU MIGAS MERUPAKAN OBVITNAS

7. KKKS DI DAERAH JAPALU


8. KESIMPULAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 46


KESIMPULAN
1. Saat ini, pendapatan negara dari sektor migas terhadap
APBN masih penting kontribusinya (27-31%).

2. Dalam kondisi saat ini, untuk meningkatkan cadangan dan


produksi migas nasional masih diperlukan investor asing,
terutama untuk kegiatan di wilayah terpencil dan laut-dalam.

3. Peran aktif dan kerjasama yang baik dari para stakeholders


sangat berperan untuk keberhasilan kegiatan usaha hulu
migas.

4. Industri hulu migas di Indonesia masih sangat menarik dan


produksinya berpotensi meningkat, sepanjang ada peran
aktif dan kerjasama yang baik dari para stakeholders.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 47


TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 48
SLIDE
TAMBAHAN

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 49


UNSUR SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

TERINTREGRASI TERPADU

KNOWLEDGE SKILL ATTITUDE

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 50


AKTIVITAS EKSPLORASI-PRODUKSI:
BASIN EVALUATION

PROSPECT IDENTIFICATION

EXPLORATION DRILLING

DEVELOPMENT PLANNING

INITIAL DEVELOPMENT & PRODUCTION

UPDATE DEVELOPMENT PLAN

INFILL DRILLING & WORKOVERS

ENHANCED RECOVERY

FIELD DECLINE

FIELD ABANDONMENT

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 51


Pengambilan data
Investasi dan pembiayaan operasi
memerlukan
Modal yang sangat besar (padat Interpretasi data
modal)
Pengeboran
Keberhasilan usaha mengandung
Resiko tinggi
Berhasil Risk Gagal
Pelaksanaan operasi memerlukan
Teknologi tinggi
Menemukan cadangan

Besar Kecil

Pengembangan Mencari
Daerah Baru
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 52
LIFTING BPMIGAS/PEM:
- Ekspor Minyak
- Kilang/Pihak III
- Adj.DMO/Cost BBM
- Over/Under Settlement

POTONGAN : a.l.
- PPN Reimbursement
- PBB, PDRD PNBP-BERSIH
- Fee Usaha Hulu SDA MIGAS
LIFTING
- Fee Penjual Per Wilayah Penghasil

Wilayah Penghasil Wilayah Penghasil Wilayah Penghasil


s/d 4 mil laut 4 –12 mil laut > 12 mil laut

Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Bagian


Daerah Penghasil Pemerintah Pusat Daerah Penghasil Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat
15,5 % 84,5 % 15,5 % 84,5 % 100 %

3% - Bagian Provinsi 5% - Bagian Provinsi

6% - Bagian Kab/Kota 10% - Bagian Kab./Kota


Penghasil Dalam Provinsi

6% - Bagian Kab/Kota
Lainnya
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 53
LIFTING BPMIGAS/PEM:
- Ekspor Gas/LNG/LPG
- Kilang/Pihak III
- Over/Under Settlement

POTONGAN : a.l.
- PPN Reimbursement PNBP BERSIH
- PBB, PDRD SDA MIGAS
- Fee Usaha Hulu LIFTING
- Fee Penjual Per Wilayah Penghasil

Wilayah Penghasil Wilayah Penghasil Wilayah Penghasil


s/d 4 mil laut 4 –12 mil laut > 12 mil laut

Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan Bagian


Daerah Penghasil Pemerintah Pusat Daerah Penghasil Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat
30,5 % 69,5 % 30,5% 69,5 % 100 %

6% - Bagian Provinsi 10% - Bagian Provinsi

12% - Bagian Kab/Kota 20% - Bagian Kab./Kota


Penghasil Dalam Provinsi

12% - Bagian Kab/Kota


Lainnya
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 54
Pasal 14
Penerimaan Negara dari Sumber daya alam sektor
pertambangan minyak dan gas alam yang dihasilkan dari
wilayah Daerah yang bersangkutan dibagi dengan
imbangan sebagai berikut :

a. Pasal 14 Huruf e : Penerimaan Negara dari pertambangan


minyak bumi yang berasal dari wilayah Daerah setelah
dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dibagi dengan imbangan
84,5% (delapan puluh lima persen) untuk Pemerintah Pusat
dan 15,5% (lima belas persen) untuk Daerah.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 55


Pasal 19 Ayat 2
Bagian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ini di bagi
dengan perincian sebagai berikut :

(i) Bagian Propinsi yang bersangkutan sebesar 3% (tiga


persen);
(ii) Bagian Kabupaten/Kota penghasil sebesar 6% (enam
persen);
(iii) Bagian Kabupaten/Kota lainnya dalam Propinsi yang
bersangkutan sebesar 6% (enam persen).

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 56


b. Pasal 14 Huruf e : Penerimaan Negara dari pertambangan
gas alam yang berasal dari wilayah Daerah setelah dikurangi
komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dibagi dengan imbangan 69,5%
(tujuh puluh persen) untuk Pemerintah Pusat dan 30,5% (tiga
puluh persen) untuk Daerah.

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 57


Pasal 19 Ayat 3 :
Bagian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf
“b” ini dibagi dengan perincian sebagai berikut :

(i) Bagian Propinsi yang bersangkutan sebesar 6% enam


persen);
(ii) Bagian Kabupaten/Kota penghasil sebesar 12% (dua belas
persen);
(iii) Bagian Kabupaten/Kota lainnya dalam Propinsi yang
bersangkutan sebesar 12% (dua belas persen).

Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 58


Pasal 20 :
(1) Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf ‘e’ angka 2 dan huruf ‘f’
angka 2 sebesar 0,5% (setengah persen) dialokasikan untuk
menambah anggaran pendidikan dasar.
(2) Dana Bagi Hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi masing-
masing dengan rincian sebagai berikut:
a. 0,1% (satu persepuluh persen) dibagikan untuk provinsi yang
bersangkutan;
b. 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota
penghasil; dan
c. 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota
lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.
Kuliah Umum, Universitas Nusa Cendana, 13 Maret 2012 – Kupang, NTT 59

Anda mungkin juga menyukai