Anda di halaman 1dari 40

Penjajakan Kerja Sama BLU P3GL

TRANSFORMASI INSTITUSI KE BADAN LAYANAN UMUM


PUSLITBANG GEOLOGI KELAUTAN (P3GL) BALITBANG ESDM
Ir. Hedi Hidayat, M.Si. (Kepala Pusat)
Jakarta, 21 September 2018

PT HARITA NICKEL
Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Kepala Puslitbang Geologi


Kelautan

Kepala Bagian Tata


Usaha

Kepala Subbag Umum Kepala Subbag


dan Kepegawaian Keuangan

Kepala Bidang Kepala Bidang


Penyelenggaraan dan Kepala Bidang Program Afiliasi dan
Sarana Litbang Informasi

Kepala Subbidang Kepala Subbidang Kepala Subbidang


Penyelenggaraan Penyiapan Rencana Afiliasi
Litbang

Kepala Subbidang Kepala Subbidang Kepala Subbidang


Sarana Litbang Analisis dan Evaluasi Informasi

JABATAN
FUNGSIONAL
Sumber :
Peraturan MESDM No. 13 Tahun 2016
DEFINISI BLU

Instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
BLU berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan
dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

LAYANAN
1. Penyediaan barang dan/atau jasa pelayanan umum dibidang kesehatan, pendidikan dan bidang
lainnya; TERMASUK ENERGI DAN MINERAL
2. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau
layanan umum antara lain badan pengusahaan kawasan, otorita, dan kawasan pengembangan ek
onomi terpadu; dan/atau
3. Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada ma
syarakat antara lain dana investasi, dana bergulir, dan dana abadi pendidikan

Tujuan
Penyedia Barang/Jasa • Meningkatkan pelayanan
BLU P3GL 1. Menyediakan barang dan/atau jasa pelayanan kepada masyarakat dalam
• KP3 Pemetaan Geologi Kelautan rangka memajukan kesejah
umum di bidang riset/penelitian teraan umum dan mencerdas
• KP3 Migas Kelautan
2. Menyediakan barang dan/atau jasa pelayanan kan kehidupan bangsa,
• KP3 SD Mineral Kelautan • Mendayagunakan hasil litbang
umum di bidang IPTEK
• KP3 Energi Kelautan supaya dapat diterapkan pada
dan Kewilayahan
3. Menyediakan jasa pelayanan umum di bidang industri
Geologi Kelautan ( Migas Kelautan, Mineral • Meningkatkan PNBP untuk
• Bidang Prasarana dan Sarana pendanaan litbang
Litbang Kelautan, Pemetaan Geologi Kelautan, • Meningkatkan kapasitas
Energi Kelautan dan Kewilayahan ) peneliti dan teknisi.

3
MODEL BISNIS BLU P3GL dan Mekanisme Kerja Sama

APBN Jasa Laboratorium


Dikerjakan Sendiri
(Rupiah Murni) (Swakelola)/
BISNIS Jasa Survei/Litbang Partnership
BLU P3GL
(KSO/KSM)
Non APBN Jasa Tenaga Ahli

SHORT TERM KONTRAK


KERJASAMA
PEKERJAAN/
PROYEK
MID/LONG TERM MOU -> PKS

MITRA
STRATEGIS
KONSEP KERJASAMA: MOU/PKS atau KSO/KSM (PMK NO.136/PMK.05/2016)

Tujuan Pelaksanaan
• meningkatkan penyediaan pelayanan umum kepada • Pemimpin BLU melakukan KSO dan/atau KSM dalam
masyarakat; rangka Tugas dan Fungsi pada BLU.
• mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Aset BLU; • KSO dan/atau KSM dilaksanakan dengan melibatkan
dan pihak lain sebagai Mitra.
• meningkatkan pendapatan BLU yang dapat digunakan • KSO dan/atau KSM dituangkan dalam naskah
langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA. perjanjian antara pemimpin BLU dengan Mitra.
• Tarif yang dikenakan kepada masyarakat terhadap
layanan yang dihasilkan dari KSO dan/atau KSM
Perencanaan ditetapkan oleh pemimpin BLU sesuai ketentuan
• Pemimpin BLU menyusun rencana KSO dan/atau KSM peraturan perundang-undangan mengenai
yang paling sedikit menjelaskan secara ringkas pengelolaan keuangan BLU.
mengenai maksud dan tujuan, bentuk, dan hasil analisis
dan evaluasi dari aspek teknis, aspek keuangan, dan Mitra Bisnis BLU
aspek hukum.
• Instansi Pemerintah
• Analisis dan evaluasi dari aspek teknis termasuk berupa
spesifikasi teknis/kualifikasi dan/atau kegiatan terkait o • badan usaha milik negara;
bjek KSO dan/atau KSM. • badan usaha milik daerah;
• Analisis dan evaluasi dari aspek keuangan termasuk • perusahaan swasta;
proyeksi pendapatan dan biaya yang timbul dari • BLU;
pelaksanaan KSO dan/atau KSM. • BLU daerah;
• Analisis dan evaluasi dari aspek hukum termasuk • yayasan;
kelengkapan bukti kepemilikan aset, resiko, dan/atau
rekam jejak Mitra. • koperasi;
• Rencana KSO dan/atau KSM dicantumkan dalam RBA. • Perorangan;
• pemerintah daerah
PELAYANAN JASA SURVEI PELAYANAN JASA PENGOLAHAN DATA DAN
• Survei Umum Migas
• Prosesing data jasa survei KONSULTANSI
• Eksplorasi Umum Mineral/Pasir Laut
• Site Survey Pipanisasi Gas, Kabel Bawah Laut • Analisis Laboratorium
• Site Survey Jasa Geohazard Survei (Migas) • Pengolahan Data 2D Seismik
• Site Survey Jasa Geohazard Survei (Environment) • Pengolahan & Pemodelan Gayaberat dan Geomagnet
• Site Survey Infrastruktur Pantai dan Laut • Pengolahan Data Site Survey
• Potensi Energi Arus Laut dan Penentuan Lokasi PLTAL • Pengolahan Data Geohazard Survey
• Potensi Energi Gelombang dan Penentuan Lokasi PLTGL • Pengolahan Data Pipanisasi Gas dan Kabel Bawah Laut
• Potensi Energi Panas Laut dan Penentuan Lokasi OTEC • Pengolahan Data Potensi Sumber Daya Mineral Kelautan
• Pengolahan Data Potensi Energi Arus Laut dan Penentuan Lokasi PLTAL
• Pengolahan Data Potensi Energi Arus Gelombang dan Penentuan Lokasi PLTGL
• Pengolahan Data Potensi Energi Panas Laut dan Penentuan Lokasi OTEC
• Pengolahan Data Detil Pelabuhan

JASA LAINNYA
• Pemanfaatan Wahana & Peralatan Survei
• Pemanfaatan Dukungan Wahana Survei PT. Elnusa,
Tbk
• Penyediaan Database Geologi, Oceanografy, dan
Geofisika Kelautan
• Jasa Digitalisasi Peta dan Olah Data Peta ESDM
Kelautan

R/V GEOMARIN III


KEGIATAN BLU P3GL 2018 YANG BERJALAN
NO KEGIATAN/ BISNIS/ PROJECT MITRA BISNIS STATUS KETERANGAN
1 Site Survei Pre-Konstruksi PT. Elnusa, 16 Mei 2018- • Status kontrak (100%)
Platform Sumur Produksi di Tbk Pekerjaan telah • Pemanfaatan Wahana &
Lokasi PHM Mahakam selesai Peralatan Survey
dilaksanakan.
2 Indonesia program Initiative BMKG Survei dengan KR • Status kontrak (100%)
on Maritim Observation and Geomarin III (20 • Pemanfaatan Wahana &
Analysis hari) dan proses Peralatan Survey
laporan
3 Penelitian Model PT. Timah, Pelaksanaan survey • Status Pembayaran (40%)
Mineralisasi Timah Lepas Tbk seismic di Perairan • Pemanfaatan Peralatan Survey
Pantai segmen Kepulauan Bangka
Riau
4 Site Survey Profil Dasar Laut PT. Wargonda Proses Kontrak • Status kontrak (100%)
Perairan Barat Kabupaten Indogarnet • Pengambilan dan pengolahan
Takalar, Sulawesi Selatan Pratama data profil dasar laut.
5 Survei dan Studi Potensi PT. Inomata Proses Survei di • Finalisasi Kontrak
Pasir Laut di Perairan Lapangan • Pengambilan dan pengolahan
Lampung Timur data profil dasar laut.
6 Site Survei Inspeksi Pipa Laut PT. Teknik Pelaksanaan • Status kontrak (40%)
Offshore dan near-offshore Horizon kegiatan survey/ • Pemanfaatan Wahana &
di Selat Sunda International BLU Peralatan Survey
8
KAPAL SURVEI GEOMARIN 3
Dari spesifikasi teknis saat ini:
• Fungsi : Multipurpose research vessel
• Tonase : 1254 GT
• DWT : 649,839 Ton
• Panjang : 61.7 m
• Lebar : 12 m
• Draft : 3.7 m
• Kecepatan maksimum : 13,5 knot
• Kapasitas bahan bakar : 267 m3
• Kapasitas air : 124 m3
• kompartemen : 21 persons
• Mesin induk Yanmar : 540 HP
• Bowthruster : 400 HP
• Konsumsi BBM : 4,8 – 9,3 ton/hari
• Generator listrik : 3 x 350 KW
• Endurance : 30 hari
• Dynamic Positioning : DP-1
KEMAMPUAN P3GL DALAM PENGELOLAAN KAPAL RISET

▪ ABK : 31 orang
▪ Teknisi Geofisika, Navigasi, Oceanografi : 24 orang
▪ Teknisi Geologi dan Laboratorium : 23 orang
▪ Scientist (peneliti, penyelidik bumi, perekayasa, litkayasa) : 89 orang

Anak Buah Kapal P3GL: berpengalaman dalam


pengelolaan kapal riset dalam dan luar negeri

Bengkel Elektronik P3GL Cirebon

Bengkel perawatan peralatan


streamer P3GL Cirebon

Persiapan operasional air gun Kegiatan teknisi saat survei seismik


PERALATAN SURVEY PPPGL
• 2D Seismik : Sercel 428 (240 channel, 1500 Cu In, Kompressor Atlas Copco
2 x 800 CFM).
• Marine Gravimeter : La Coste MGS-6
• Marine Magnetic : Sespy2
• Sediment Sampling : Gravity core, box core, piston core dan grab.
• Multibeam Echosounder : Simrad EM-3000, R2Sonic
• Singlebeam Echosounder : MK II, MKIII, Reson 420
• Sub Bottom Profiling : Syquest 2010, Stratabox
• Side Scan Sonar : Edgetech 420, Klein 3000, Starfish
• Single Channel Seismik
• ROV
• ADCP : Stationary dan Dynamic
• Tide gage, Current, Weather Station, Wave Reader
• Georadar
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SURVEY ENERGI KELAUTAN DAN KEWILAYAHAN


Jakarta, 21 September 2018

BADAN LITBANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PUSLITBANG GEOLOGI KELAUTAN (P3GL)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

PENELITIAN POTENSI OTEC DI PERAIRAN LEMBATA, NTT


Metodologi
• Posisi : GPS
• Pemeruman : Echosounder
• Geologi : Pengambilan contoh : Gravity core
• : Analisis besar butir, makroskopis, mineralogi butir
• Temperatur : CTD
• Lingkungan (air) : Pengambilan sampel : rosette sample
: pengukuran : insitu (hand held), analisis lab
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis


• CTD : 30 titik, dengan 3 titik yoyo
: Kedalaman laut 500 – 3000 m
: Pengukuran CTD pada 412 – 1120 m

• Sampel air
- 30 titik @ permukaan, termoklin, lap dalam
- kekeruhan, TDS, pH (insitu)
- Nitrat, nitrit, silikat, fosfat, produktivitas
primer, klorofil-a

• Sampel sedimen : 17 titik pada kedalaman


laut 500 – 1500 m
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis :


batimetri dan morfologi
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis : penampang melintang


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis : kualitas air


Phosphate Nitrate Nitrite Silicate Primery Productivity Chlorophyll-a
No. Sampel Depth (m)
(mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg/l) (mg C/m2/day) (µg/l)
• Kualitas air → Bagus 1 OLE-01 389 0.074 0.303 0.001 1.429 0.129
2 OLE-03 1017 0.040 0.185 0.001 0.867 0.109
3 OLE-08 989 0.078 0.366 ND 2.353 0.075
4 OLE-09 1062 0.064 0.362 ND 2.906 0.023
5 OLE-11 317 0.080 0.361 0.001 2.694 0.275
6 OLE-16 359 0.048 0.280 0.001 1.246 0.058
7 OLE-21 1048 0.046 0.227 0.001 0.949 0.568
8 OLE-23 1008 0.071 0.345 0.001 2.662 0.086
9 OLE-25 981 0.060 0.336 0.002 2.799 0.093
10 OLE-26 1080 0.100 0.329 0.001 2.261 0.075
11 OLE-01 D1 10 0.575
12 OLE-01 D2 240 0.315
13 OLE-03 D1 10 0.230
14 OLE-03 D2 192 0.096
15 OLE-08 D1 16 0.742
16 OLE-08 D2 304 0.135
17 OLE-21 D1 35 1.446
18 OLE-21 D2 207 0.239
19 OLE-25 D1 5 0.289
20 OLE-25 D2 164 0.187
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis : Selisih Temperatur


25.305oC 20.386oC
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis :


Sebaran Temperatur
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Hasil dan Analisis : Profil Temperatur


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

PENELITIAN POTENSI
OTEC DI PERAIRAN
BALI UTARA

PENGAMBILAN DATA KUALITAS


AIR DENGAN MENGGUNAKAN
ROSETTE DI LOKASI BALI UTARA

20
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

BALI UTARA
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LOKASI PENELITIAN POTENSI ENERGI ARUS LAUT (P3GL, 2008 - 2016)


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

METODE PENGAMBILAN DATA LAPANGAN


❖ KEGIATAN DI PANTAI :

❖ KEGIATAN DI LAUT :
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

PERALATAN HIDRO-OSEANOGRAFI P3GL

Side Scan Sonar Edgetech 4200 ECHOSOUNDER


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

PERALATAN BOR TANGAN DAN BOR MESIN


UNTUK PENGAMBILAN CONTO SEDIMEN DI PANTAI
Visualisasi 3D yang di overlay dengan peta Peta DEM dan Posisi Alat Nortek dan
citra menghasilkan Terrain Lokasi Sontek
Penelitian
35,0

30,0

25,0
Tinggi Air (dm)

20,0

15,0

10,0 Kondisi Purnama (Spring Tide)


5,0

0,0
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
00:00
12:00
6-Apr 7-Apr 8-Apr 9-Apr 10- 11- 12- 13- 14- 15- 16- 17- 18- 19- 20-
Apr Apr Apr Apr
Waktu Apr Apr Apr Apr Apr Apr Apr

Tipe : Campuran Semidiurnal, 2 kali pasang 2 kali surut


Tunggang air maksimum : 2.36 meter
Lama waktu kondisi pasang/ surut selama 6 – 7 jam
Slack water pada saat pasang purnama sekitar 1 – 2 jam
Slack water pada saat pasang perbani sekitar 2 – 3 jam
Gradien kemiringan elevasi muka air pada pasang purnama
> kondisi pasang perbani
Kondisi Perbani (Neap Tide)
Posisi Pemasangan ADCP Stasioner
PENGARUH KEDALAMAN DAN GEOMETRI SELAT

KONDISI AIR SAAT PASANG


DATA ADCP STASIONER

Hubungan Antara Kecepatan Arus dan Pasang Surut di Perairan Selat Molo Saat
Neap Tide (Tanggal 10-11 April 2011)

25 2

1.8

20 1.6
Elevasi Muka Air Laut (dm)

1.4

Kecepatan Arus (m/s)


15 1.2
Elevasi (dm)
1
V(m/s)
10 0.8

0.6

5 0.4

0.2

0 0
11:00 12:30 14:00 15:30 17:00 18:30 20:00 21:30 23:00 0:30 2:00 3:30 5:00 6:30 8:00 9:30 11:00
Waktu Pengamatan (jam)
Hubungan Antara Kecepatan Arus dan Pasang Surut di Perairan Selat Molo Saat Spring Tide
(Tanggal 16-17 April 2011)

26 2

1.8
24

1.6
22
1.4
Elevasi Muka Air (dm)

Kecepatan Arus (m/s)


20
1.2

Elevasi (dm)
18 1
V(m/s)

0.8
16

0.6
14
0.4

12
0.2

10 0
11:00 12:30 14:00 15:30 17:00 18:30 20:00 21:30 23:00 0:30 2:00 3:30 5:00 6:30 8:00 9:30 11:00
Waktu Pengamatan (jam)
Kecepatan Arus (m/det)
11

-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:00
17
:0
23 0
:00
5:
0
11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:0
17 0
:00
23
:00
5:
0
11 0

Waktu Pengamatan (jam)


:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:0
17 0
:00
23
:00
5:
0
Flores, NTT tanggal 10 – 18 April 2011

11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
00
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0

Elevasi Muka Air (dm)


Grafik hubungan antara kecepatan arus dan pasang surut di perairan Selat Molo,

Pasut
Kecepatan
Kecepatan Arus (m/det)
11
:00

-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
17
:00
23
:00
5:
00
11
:00
17
:00
23
:00
5:
00
11
:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
00
11

Waktu Pengamatan (jam)


:00
17
:00
23
:00
5:
00
11
:00
NTT tanggal 10 – 18 April 2011

17
:00
23
:00
5:
0
11 0
:00
17
:00
23
:00
5:
00
0
50
100
150
200
250
300

Arah Arus (derajat)


Grafik hubungan antara kecepatan arus dan arah arus di perairan Selat Molo, Flores,

Arah
Kecepatan
Lokasi penempatan ADCP statis

HASIL PENGUKURAN ADCP MOBILE (SAAT SURUT)


TANGGAL 11 APRIL 2011 (MOLO021R.000)

Ke ce patan Arus Hasil Pe ngukuran ADCP Statis


Tanggal 11 April 2011
Kecepatan Arus (m/det)

1.4

1.35

1.3
V statis
1.25

1.2

1.15
13:00 13:15 13:30 13:45 14:00
Waktu Pengamatan (jam)
HASIL PENGUKURAN ADCP MOBILE (SAAT PASANG)
TANGGAL 13 APRIL 2011 (MOLO040R.000)

Kecepatan Arus Hasil Pengukuran ADCP Statis


Tanggal 13 April 2011

1.2
Kecepatan Arus

1
0.8
(m/det)

0.6 V statis
0.4
0.2
0
14:15 14:30 14:45
Waktu Pengamatan (jam)
HASIL PENGUKURAN ADCP MOBILE (SAAT PASANG)
TANGGAL 11 APRIL 2011 (MOLO002R.000)

Kecepatan Arus Hasil Pengukuran ADCP Statis


Tanggal 11 April 2011
Kecepatan Arus (m/det)

1.4

1.35

1.3
V statis
1.25

1.2

1.15
13:00 13:15 13:30 13:45 14:00
Waktu Pengamatan (jam)
HASIL PENGUKURAN ADCP MOBILE (SAAT PASANG)
TANGGAL 13 APRIL 2011 (MOLO042R.000)

Kecepatan Arus Hasil Pengukuran ADCP Statis


Tanggal 13 April 2011

1.4
Kecepatan Arus

1.2
1
(m/det)

0.8
V statis
0.6
0.4
0.2
0
15:15 15:30 15:45 16:00
Waktu Pengamatan (jam)
THANK YOU
www.mgi.esdm.go.id

BLU Puslitbang Geologi Kelautan


Jl. Dr. Junjunan No.236. Bandung 40174Telp. (022) 6032151, Faks. (022) 6017887
E-mail : sekretariat@mgi.esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai