Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN PERATURAN MENTERI ESDM

TENTANG
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh:
Biro Hukum KESDM

NIP. 100010798

PPM

SEMINAR SEHARI
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MAKASSAR 2015
1
S
KKP

ISTEMATIKA
1 Ketentuan Umum
2 Azas dan Tujuan
3 Cetak Biru PPM
4 Tata Cara Penyusunan Program PPM
5 Pelaksanaan dan Pelaporan
6
Pembinaan dan
Pengawasan
7 Sanksi 9 Ketentuan Peralihan

Ketentuan Lain-lain 10 Ketentuan Penutup


78
2
Latar Belakang KKP

untuk melaksanakan ketentuan


Pasal 109 dan Pasal 111 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara

3
KKP

AZAS-AZAS PPM
a. manfaat, keadilan, dan
keseimbangan;
b. keberpihakan kepada kepentingan
bangsa;
c. partisipatif, transparansi, dan
akuntabilitas; dan
d. berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.

4
KKP

TUJUAN PROGRAM PPM

a. mewujudkan pembangunan masyarakat sekitar WIUP dan


WIUPK yang terkena dampak langsung yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat
dan masyarakat pada umumnya;
b. meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat
sekitar WIUP dan WIUPK yang terkena dampak langsung;
dan
c. mendukung terjalinnya hubungan antara pemegang IUP
Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dengan
masyarakat yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat.

5
Lingkup Pengaturan LOGO
KKP

PROGRAM
PPM

PERENCANAA
N PROGRAM
PPM

PELAKSANAAN

6
CETAK BIRU PPM LOGO
KKP

 Gubernur menyusun dan menetapkan Cetak Biru PPM di


sekitar WUP dengan memperhatikan kelestarian lingkungan
dan rencana pembangunan daerah kabupaten/kota provinsi
untuk lima tahun

 Cetak Biru PPM merupakan bagian dari rencana


pembangunan daerah provinsi yang telah disusun dalam
Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah
(musrenbangda) atau rencana lainnya yang menggambarkan
transformasi sumber daya mineral dan batubara yang tidak
dapat diperbaharui menjadi sumber perekonomian lain yang
berkesinambungan, berkelanjutan, dan berwawasan
lingkungan.

7
CETAK BIRU PPM LOGO
KKP

 Cetak Biru PPM yang disusun dan ditetapkan


oleh Gubernur memuat komponen dasar PPM
yang meliputi:
 indeks pembangunan manusia;
 pembangunan ekonomi masyarakat di sekitar
WIUP dan WIUPK yang terkena dampak langsung
yang berkelanjutan;
 bidang sosial budaya;
 pelestarian lingkungan hidup yang
berkesinambungan.

8
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM
 Pemegang IUP dan IUPK yang telah memasuki tahapan
kegiatan studi kelayakan wajib menyusun Dokumen Induk
PPM sesuai dengan umur tambang di sekitar WIUP dan
WIUPK dengan memperhatikan dokumen lingkungan hidup
yang telah disahkan
 Dokumen Induk PPM terdiri atas:
 Dokumen Induk PPM pada tahap operasi produksi selama
umur tambang;
 Dokumen Induk PPM pada tahap pascatambang.
 Penyusunan Dokumen Induk PPM harus berpedoman pada
Cetak Biru PPM yang ditetapkan oleh Gubernur
 Dokumen Induk PPM yang disusun pemegang IUP dan IUPK
harus dikonsultasikan dengan Menteri c.q. Direktur Jenderal,
Gubernur, bupati/walikota, dan masyarakat setempat.
9
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM
 Dokumen Induk PPM sesuai dengan umur tambang di sekitar
WIUP dan WIUPK dengan memperhatikan dokumen
lingkungan hidup yang telah disahkan
 Dokumen Induk PPM terdiri atas:
 Dokumen Induk PPM pada tahap operasi produksi selama
umur tambang;
 Dokumen Induk PPM pada tahap pascatambang.
 Penyusunan Dokumen Induk PPM harus berpedoman pada
Cetak Biru PPM yang ditetapkan oleh Gubernur
 Dokumen Induk PPM yang disusun pemegang IUP dan IUPK
harus dikonsultasikan dengan Menteri c.q. Direktur Jenderal,
Gubernur, bupati/walikota, dan masyarakat setempat.

10
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM
 Dokumen induk PPM wajib menggambarkan:
 Kondisi awal kesehatan dan pendidikan
masyarakat
 Kondisi awal sosial dan budaya masyarakat
 Kondisi awal infrastruktur daerah sekitar tambang
 Kondisi awal kemandirian ekonomi masyarakat

11
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM
 Dokumen induk PPM wajib menggambarkan:
 Kondisi awal kesehatan dan pendidikan
masyarakat
 Kondisi awal sosial dan budaya masyarakat
 Kondisi awal infrastruktur daerah sekitar tambang
 Kondisi awal kemandirian ekonomi masyarakat

12
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM TAHUNAN

 Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi


sebelum melakukan kegiatan penambangan wajib menyusun
program PPM tahunan dengan mengacu pada dokumen
induk PPM yang telah mendapat persetujuan
 Program kerja PPM tahunan paling sedikit memuat:
 rencana program kerja PPM Tahunan;
 jadwal kegiatan/pelaksanaan program kerja PPM
Tahunan;
 anggaran program kerja PPM Tahunan;
 kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian;
 kriteria keberhasilan;
 penilaiannya; dan/atau
 realisasi program kerja PPM tahun lalu.
13
LOGO
KKP
PENYUSUNAN PROGRAM PPM TAHUNAN

 Program kerja PPM Tahunan harus dikonsultasikan


dengan pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, dan masyarakat setempat.
 Konsultasi dimaksudkan untuk menyesuaikan
program kerja PPM Tahunan dengan cetak
biru/rencana pembangunan daerah.
 Pemegang IUP dan IUPK dalam menyusun program
kerja dapat menunjuk pihak ketiga sebagai konsultan
pelaksana: perguruan tinggi, lembaga riset yang ada
di daerah, atau lembaga sosial yang memahami
program yang akan dikembangkan.

14
KKP

DANA PROGRAM PPM


 Program PPM tahunan dialokasikan dalam RKAB
tahunan.
 Besaran dana program PPM disesuaikan dengan
skala usaha.
 Dana program PPM dikelola oleh pemegang IUP
Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi.
 Dalam hal pelaksanaan kegiatan PPM bersifat
tahun jamak, pemegang IUP Operasi Produksi dan
IUPK Operasi Produksi harus menjelaskan dana
yang dipakai setiap tahunnya.
 Apabila pada akhir tahun terdapat sisa dana
program PPM, maka sisa dana tsb dapat digunakan
sebagai dana tambahan untuk program dan
rencana kegiatan PPM tahun berikutnya.

15
KKP

DANA PROGRAM PPM


 Dana program PPM tidak dapat
dimasukkan ke dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Pemerintah/Daerah.
 Program PPM dilaksanakan berdasarkan
program dan tidak dapat diberikan dalam
bentuk uang tunai, kecuali untuk:
 bantuan bencana alam;
 biaya hidup untuk penerima beasiswa;
 biaya buku dan perlengkapan pendidikan
untuk penerima beasiswa.

16
KKP

PELAKSANAAN PROGRAM PPM


• Dalam melaksanakan program PPM, pemegang IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib memiliki
Standard Operating Procedure

• Program PPM dapat dilaksanakan oleh:


• pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi
Produksi;
• pihak ketiga yang ditunjuk oleh pemegang IUP Operasi
Produksi atau IUPK Operasi Produksi untuk:

•mengelola dan melaksanakan seluruh atau sebagian


program PPM; atau
•melaksanakan seluruh atau sebagian program PPM.

17
KKP

PELAKSANAAN PROGRAM PPM


• Dalam hal program PPM dilaksanakan oleh
pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi
Produksi, maka harus membentuk unit pelaksana
yang membawahi PPM

• Unit pelaksana paling rendah dipimpin setingkat


manajer yang dibiayai oleh pemegang IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi di luar dana
program PPM.

18
PELAPORAN LOGO
KKP

1.Pemegang IUP Operasi Produksi yang diterbitkan


oleh Menteri dan IUPK Operasi Produksi wajib
menyampaikan laporan realisasi program PPM
kepada Menteri cq. Direktur Jenderal dengan
tembusan disampaikan kepada Gubernur setiap 6
(enam) bulan pada tahun berjalan.

2.Pemegang IUP Operasi Produksi wajib


menyampaikan laporan triwulan sebagai bagian
pelaksanaan rencana kegiatan anggaran dan biaya
kepada Menteri c.q direktur jenderal atau Gubernur
sesuai kewenangannya dengan tembusan kepada
bupati/walikota setempat.
LOGO
KKP
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program


PPM dilakukan oleh Pejabat Pengawas Pertambangan
yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal atas nama
Menteri.
2. Aspek pembinaan mencakup antara lain:
• Pengadiminstrasian perencanaan dan pelaksanaan
program PPM;
• Teknis penyusunan dokumen PPM dan program PPM;
• Teknis pelaksanaan program PPM.
3. Aspek pengawasan mencakup:
• Administrasi/tata laksana
• Operasional
4. Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan melalui
kegiatan pemantauan dan evaluasi
Evaluasi Faktor
SANKSI LOGO
KKP

peringatan tertulis
Dilakukan paling banyak tiga kali, dengan jangka waktu masing-masing paling
lama 20 hari kalender

penghentian sementara IUP atau IUPK


Sebagian/seluruh kegiatan pertambangan dalam jangka waktu 30 hari
kalender

pencabutan IUP atau IUPK.


LOGO
KKP

22

Anda mungkin juga menyukai